Filipina (Awal sampai menjelang kedatangan Spanyol)

Filipina (Awal Sampai Menjelang Kedatangan Spanyol)
(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia Tenggara)

Dosen Pengampu:
Drs. Sumarjono, M.Si.

Oleh Kelompok 8:

1.
2.
3.
4.
5.

Abu Tholib
Khusnul Khotimah
Merisa Lianti
Moh. Mahmud Rizqi
Mirza Nurhalizza

: 160210302086

: 160210302087
: 160210302088
: 160210302089
: 160210302091

Kelas B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
2017

PRAKATA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur atas khadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta
salam tidak lupa pula ditujukan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman yang terang
benderang seperti saat ini yakni addinul islam.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Ibu Dr. Nurul Umamah, M.Pd selaku kaprodi pendidikan sejarah
Universitas Jember.
2. Bapak Drs. Sumarjono, M.Si selaku dosen pengampu Sejarah Asia
Tenggara I.
3. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan moral dan berdoa untuk
kesuksesan dan kebahagiaan kami.
4. kerabat dan teman-teman seperjuangan yang telah memberi asupan
semangat kepada kami selaku kelompok penyusun makalah.
Kami menyadari sepenuhnya atas kekurangan yang terdapat dalam makalah
yang kami susun ini, baik dalam segi penulisan, pemilihan kata maupun kesalahan
lainnya. Oleh sebab itu, kami sangat membutuhkan adanya kritik dan saran yang
membangun atas makalah ini agar kami dapat menyusun makalah yang lebih baik
pada kesempatan berikutnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb
Jember, 2 November 2017

Penyusun


2

DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................
PRAKATA...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1

Latar Belakang..........................................................................................4

1.3

Tujuan dan Manfaat...................................................................................5

1.3.1 Tujuan..........................................................................................................5
1.3.2

Manfaat..................................................................................................5


BAB 2. PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Letak Geografis Filipina.................................................................................6
2.2 Sejarah Awal Filipina dalam Pengaruh Hindu-Budha....................................6
2.3 Keadaan Filipina pada Masa Prasejarah.........................................................7
2.3.1 Manusia Tabon............................................................................................7
2.3.2 Orang-orang Berbahasa Austronesia...........................................................8
2.4 Zaman Klasik................................................................................................11
2.4.1 Negara Mai Bukti China............................................................................12
2.4.2 Kerajaan Tondo.........................................................................................13
2.4.3 Kerajaan Maynila......................................................................................14
2.4.4 Kerajaan Namayan....................................................................................14
2.4.5 Kerajaan Butuan........................................................................................15
2.4.6 Kerajaan Cebu...........................................................................................15
2.4.7 Awal masuknya Islam dan Kerajaan Maguindanao...................................16
2.4.8 Kesultanan Sulu.........................................................................................17
BAB 3. PENUTUP................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................20


3

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filipina atau Republik Filipina (bahasa Tagalog: Republika ng Pilipinas)
adalah sebuah negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia, dan
Malaysia. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di
Lingkar Pasifik Barat, negara ini terdiri dari 7.641 pulau. Selama ribuan tahun,
warga kepulauan Filipina , dan pekerja keras ini telah mengembangkan sistem
cocok tanam Padi yang sangat maju, yang menyediakan makanan pokok bagi
masyarakatnya.
Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia setelah Perang Dunia II,
namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat
pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan
pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial.
Meskipun begitu, saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang
moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerjapekerja Filipina di luar negeri, dan sektor teknologi informasi yang sedang
tumbuh pesat. Filipina seringkali dianggap sebagai satu-satunya negara di
Benua Asia di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat.
Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis Bangsamoro

di sebelah selatan Filipina yaitu di region Mindanao, pemberontakpemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New People's Army) yang beraliran
komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang
sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin meningkat, dan
kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan, dan polusi laut. Filipina juga
mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah perkotaan akibat
kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan, dan tingkat kelahiran
yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Dimanakah letah geografis negara Filipina ?
2. Bagaimanakah sejarah awal filipina dalam pengaruh hindu-budha ?
3. Bagaimanakah keadaan Filipina pada masa prasejarah ?
4. Bagaimanakah zaman klasik atau zaman pra kolonialisme bangsa barat di
Filipina ?

4

1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari dibuatnya makalah

1.
2.
3.
4.

ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui letak geografis negara Filipina.
Memahami sejarah awal filipina dalam pengaruh hindu-budha.
Memahami keadaan Filipina pada masa prasejarah.
Memahami zaman klasik atau zaman pra kolonialisme bangsa barat di
Filipina.

1.3.2

Manfaat
Dari penulisan makalah ini, maka manfaat yang dapat diambil
adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis makalah ini sebagai pendalaman materi mengenai
pengetahuan tentang Sejarah Asia Tenggara khususnya Filipina.
2. Bagi pembaca makalah ini sebagai tambahan pengetahuan tentang

Sejarah Asia Tenggara khususnya Filipina.
3. Bagi dosen pengampu, sebagai pemenuhan tugas serta acuan penilaian.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Letak Geografis Filipina
Geografi dan Demografi Filipina atau Republik Filipina (Republic of The
Philippines) merupakan salah satu negara yang berada di dalam kawasan Asia
Tenggara. Ibukota negara Filipina adalah Manila. Filipina merupakan negara
kepulauan yang memiliki total luas wilayah ± 300.000 km² dengan luas darat
298.170 km2 dan luas perairan 1.830 km2 , terdiri dari 7.107 pulau. Pulau terbesar
di Filipina adalah Pulau Luzon (di sebelah utara) dan Pulau Mindanau (di sebelah
selatan). Mata uang Filipina adalah Peso. Filipina memiliki dua bahasa resmi,
yaitu Tagalog dan Inggris. Filipina resmi menjadi negara berdaulat pada tanggal
12

juni

1946

setelah


merdeka

dari

penjajahan

(http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/D0412029_bab2.pdf
tanggal 2 November 2017 pukul 09:00).

5

Amerika
di

akses

Serikat
pada


Filipina secara astronomis terletak antara 4°LU – 21°LU dan 116°BT –
228°BT. Negara Filipina berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik di sebelah
utara, Laut Sulawesi di sebelah selatan, Laut Tiongkok Selatan disebelah barat,
dan Samudera Pasifik di sebelah Timur, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
1. Berdasarkan letak lintangnya, Filipina merupakan negara yang rawan terjadi
bencana alam seperti angin topan, banjir, gunung meletus, tsunami, dan longsor.
Hal ini disebabkan oleh posisi Filipina yang banyak dipengaruhi angin muson
yang

bertiup

dari

Samudera

Pasifik

kearah

Laut


(http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/D0412029_bab2.pdf

Tiongkok
di

Selatan

akses

pada

tanggal 2 November 2017 pukul 09:00).
2.2 Sejarah Awal Filipina dalam Pengaruh Hindu-Budha
Filipina adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang berbentuk
republik, terletak di sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina merupakan
sebuah negara kepulauan. Negara ini terdiri dari 7.107 pulau. Filipina seringkali
dianggap sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara di mana pengaruh budaya
Barat terasa sangat kuat. Filipina juga di kenal sebagai negara paling maju di Asia
setelah Perang Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negaranegara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang
dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial
(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).
Peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan
lempeng tembaga di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa
Filipina berada dalam pengaruh Sriwijaya. Namun demikian bukti tertulis ini
sangat sedikit sehingga bahkan ahli-ahli sejarah Filipina masih beranggapan
sejarah Filipina dimulai pada era kolonialisme. Sebelum orang-orang Spanyol
datang pada abad ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang bercorak
animisme yang terpengaruh sedikit kultur India dan yang bercorak Islam di bagian
selatan kepulauan. Kerajaan- kerajaan muslim ini mendapat pengaruh kuat dari
Kerajaan Malaka (https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2
November 2017 pukul 09:05 WIB).

6

2.3 Keadaan Filipina pada Masa Prasejarah
Sejarah awal negara Filipina yaitu dimulai sejak masa pra-sejarah. Pada
masa pra-sejarah Filipina dihuni oleh manusia tabon, orang-orang negritos, orangorang Austronesia dan Angono.
2.3.1 Manusia Tabon
Manusia Tabon diperkirakan menempati Pulau Palawan sekitar 20.000
sampai 24.000 ribu tahun yang lalu. Rangka Manusia Tabon ditemukan oleh Dr.
Robert B. Fox, ia merupakan arkeolog yang berasal dari Amerika.. Dr. Robert
banyak menemukan fosil rangka manusia Tabon di gua Tabon bagian barat daya
Pulau Palawan, ia menemukan fosil berupa tengkorak, tulang rahang dan gigi
fragmen. Penemuan ini sangat penting dalam sejarah arkeolog Filipina. Manusia
Tabon hidup di gua-gua dengan menggunakan alat-alat dan persenjataan dari
zaman batu akhir. Logam berlimpah di daerah sekitar tetapi tidak dimasukkan
dalam kebutuhan mereka. Bahasa lisan sudah dikembangkan pada masa itu, dan
diyakini merupakan seni dan kebudayaan mereka. Para antropolog yang telah
meneliti Manusia Tabon sepakat bahwa itu milik manusia modern, homo sapiens,
yang dibedakan dari pertengahan Pleistosen homo erectus spesies. Hal ini
menunjukkan bahwa Manusia Tabon Pra-Mongoloid (Mongoloid menjadi istilah
antropolog berlaku untuk saham rasial yang memasuki Asia Tenggara selama
Holosen dan diserap masyarakat sebelumnya untuk memproduksi modern malay,
Indonesia,

Filipina,

dan

"Pasifik"

bangsa-bangsa)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).
Kata-kata “Negritos” berasal dari orang-orang Spanyol atau Portugis, yaitu
orang kulit hitam kecil, mengacu pada mereka yang mempunyai postur tubuh
kecil yang beranggapan bahwa mereka pendatang baru dari Afrika. Mereka
mungkin keturunan dari pribumi penduduk dari daratan Sunda dan Papua/Irian,
mendahului para Mongoloid orang yang kemudian masuk ke Asia Tenggara
(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).

7

Negritos mempunyai beberapa ciri-ciri fisik yang sama dengan Afrika
kerdil, termasuk perawakan pendek, rambut afro-tekstur, dan kulit gelap, namun
asal mereka dan rute migrasi mereka ke Asia masih merupakan masalah spekulasi
besar. Mereka adalah yang paling genetis, manusia jauh dari Afrika pada sebagian
besar yang dipelajari sejauh ini Beberapa ilmuwan mengklaim mereka hanya
sekelompok Australo-Melanesia yang telah mengalami pengerdilan pulau selama
ribuan tahun, mengurangi asupan makanan mereka dalam rangka untuk mengatasi
sumber daya terbatas dan beradaptasi dengan lingkungan hutan hujan tropis.
Berbagai studi menunjukkan adanya hububungan DNA orang-orang Negritos
yang berada di kepulauan Filipina genetic mereka hamper sama dengan orang asia
di sekitarnya. Tetapi ada pendapat bahwa orang Negritos Filipina berasal dari
Afrika Timur yang melakukan migrasi melalui pesisir Hindia kemudian sampai di
Asia Tenggara (https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2
November 2017 pukul 09:05 WIB).
2.3.2 Orang-orang Berbahasa Austronesia
Austronesia kelompok keturunan dari Dataran Tinggi Yunnan di Cina dan
menetap di tempat yang sekarang menjadi Filipina. Mereka berlayar atau
melintasi jembatan tanah berasal. Sebagian besar Austronesian ini terutama
menggunakan Filipina sebagai pit-stop ke pulau-pulau Pasifik terpencil atau ke
kepulauan Indonesia lebih jauh ke selatan. Mereka yang tertinggal menjadi nenek
moyang orang-orang Filipina. Lembah Cagayan di bagian utara Luzon berisi alatalat batu sebagai bukti bagi para pemburu. Austronesian mendorong Negritos ke
gunung, sementara mereka menduduki dataran pantai yang subur. Teori jembatan
tanah ini masih banyak kelemahan. Seorang ilmuwan Jerman yang mempelajari
geologi Filipina, mempertanyakan validitas teori jembatan tanah. Dia menyatakan
bahwa Filipina tidak pernah menjadi bagian dari daratan Asia. Ia mengklaim
bahwa kepulauan Filipina itu muncul dari dasar laut, seperti kerak Pasifik yang
tipis

bergerak

di

bawahnya,

terus

(https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/0609082010_14.pdf
tanggal 2 November 2017 pukul 09:10).

8

meningkat
diakses

pada

Pada sekitar tahun 3000-2500 SM, orang-orang Austronesia mulai berlayar
menyebrangi lautan menuju Taiwan dan Kepulauan Filipina. Diaspora Austronesia
berlangsung terus hingga tahun 2500 SM mereka mulai memasuki Sulawesi,
Kalimantan dan pulau-pulau lain di sekitarnya. Dalam sekitar tahun 2000 SM pula
orang-orang Austronesia dari daratan Asia Tenggara berangsur-angsur memasuki
Semenanjung Malaysia dan pulau-pulau bagian barat Indonesia. Migrasi ke arah
pulau-pulau di Pasifik berlangsung terus hingga sekitar 500 SM hingga awal
dihitungnya

tarikh

Masehi

(https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/0609082010_14.pdf

diakses

pada

tanggal 2 November 2017 pukul 09:10).
Ketika migrasi telah mulai jarang dilakukan dan orang-orang Austrenia
telah menetap ajeg di beberapa wilayah Asia Tenggara, terbukalah kesempatan
untuk lebih mengembangkan kebudayaan secara lebih baik lagi. Berdasarkan
temuan artefaknya, dapat ditafsirkan bahwa antara abad ke% SM hingga abad ke2 M, terdapat bentuk kebudayaan yang didasarkan kepada kepandaian seni tuang
perunggu, dinamakan kebudayaan Dongson. Penamaan itu diberikan atas dasar
kekayaan situs Dong-son dalam beragam artefaknya, semuanya artefak perunggu
yang ditemukan dalam jumlah besar dengan bermacam-macam bentuknya.
Dongson sebenarnya nama situs yang berada di daerah Thanh-hoa, di pantai
wilayah Annam (Vietnam bagian utara). Hasil-hasil artefak perunggu yang
bercirikan ornamen Dongson ditemukan tersebar meluas di hampir seluruh
kawasan Asia Tenggara, dari Myanmar hingga kepulau Kei di Indonesia timur
(https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/0609082010_14.pdf

diakses

pada

tanggal 2 November 2017 pukul 09:10).
Bermacam artefak perunggu yang mempunyai ciri Kebudayaan Dongson,
contohnya nekara dalam berbagai ukuran, moko (tifa perunggu), candrasa
(kampak upacara), pedang pendek, pisau pemotong, bejana, boneka dan kampak
sepatu. Ciri utama dari artefak perunggu Dongson adalah karya dengan ornamen,
bahkan pada beberapa artefak hampir seluruh bagiannya penuh ditutupi ornamen.
Hal itu menunjukkan bahwa para pembuatnya, orang-orang Dongson memiliki
selera

estetika

yang

tinggi

(Wagner,

9

1995:

25-26

dalam

https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/0609082010_14.pdf

diakses

pada

tanggal 2 November 2017 pukul 09:10). Kemahiran seni tuang perunggu dan
penambahan ornamen tersebut kemudian ditularkan kepada seluruh seniman
sezaman di wilayah Asia Tenggara, oleh karenanya artefak perunggu Dongson
dapat dianggap sebagai salah satu peradaban pengikat bangsa-bangsa Asia
Tenggara (https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/0609082010_14.pdf diakses
pada tanggal 2 November 2017 pukul 09:10).
Seorang ahli sejarah kebudayaan bernama J.L.A.Brandes

pernah

melakukan kajian yang mendalam tentang perkembangan kebudayaan Asia
Tenggara dalam masa proto sejarah. Brandes menyatakan bahwa penduduk Asia
Tenggara Daratan ataupun kepulauan telah memiliki 10 kepandaian yang meluas
di awal Tarikh masehi sebelum datangnya pengaruh asing ,yaitu:
1. Telah dapat membuat figur boneka
2. mengembangkan seni hias ornamen
3. mengenal pengecoran logam
4. melaksanakan perdagangan barter
5. mengenal instrumen musik
6. memahami astronomi menguasai teknik navigasi dan pelayaran
7. menggunakan tradisi lisan dalam menyampaikan pengetahuan
8. menguasai teknik irigasi telah
9. mengenal Tata masyarakat yang teratur

(https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/0609082010_14.pdf diakses
pada tanggal 2 November 2017 pukul 09:10).
Pencapaian peradaban tersebut dapat diperluas lagi setelah kajian-kajian
terbaru tentang kebudayaan kuno Asia Tenggara yang telah dilakukan oleh
G.Coedes. Beberapa pencapaian manusia Austronesia penghuni Asia Tenggara
Sebelum masuknya kebudayaan luar.

10

Bidang kebudayaan materi telah mampu :


Kemahiran mengolah sawah Bahkan dalam bentuk terasering dengan
teknik irigasi yang cukup maju



Mengembangkan peternakan kerbau dan sapi



Telah menggunakan peralatan logam



Menguasai navigasi secara baik.

Pencapaian di bidang sosial :


Menghargai Peranan Wanita dan memperhitungkan keturunan berdasarkan
garis ibu



Mengembangkan organisasi sistem pertanian dengan pengaturan
irigasinya.

Pencapaian di bidang religi :


Memuliakan tempat-tempat religi serta lokasi yang suci dan keramat



Pemujaan kepada arwah nenek moyang atau leluhur (ancestor worship)



Mengenal penguburan kedua (secondary burial) dalam gentong tempayan
atau sarkofagus



Mempercayai mitologi dan binary, kontras antara gunung laut atas bawah
lelaki perempuan makhluk bersayap makhluk yang hidup dalam air dan
seterusnya. (Hall, 1988: 9 dalam
https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/0609082010_14.pdf diakses
pada tanggal 2 November 2017 pukul 09:10).

2.4 Zaman Klasik
Zaman klasik ini merupakan zaman pra kolonialisme bangsa barat pada
zaman ini meliputi kerajaan-kerajaan yang ada di kepulauan Filipina yaitu sebagai
berikut:
2.4.1 Negara Mai Bukti China
Pada tahun 1225, seoarang cina bernama Chao Ju-kua, pengawas
perdagangan maritim di Fukien provinsi menulis buku berjudul Chu Fan Chih
dimana ia menggambarkan perdagangan dengan sebuah negara bernama Mai
(diucapkan "Ma -yi ") yang merupakan negara Filipina prehispanic. Di dalamnya
ia mengatakan: Negara Mai berada di utara Kalimantan. Tinggal di desa-desa di
11

tepi sungai, menutupi dirinya dengan kain seperti seprai atau menyembunyikan
tubuh mereka dengan kain pinggang. Ditemukan logam bergambar Buddha yang
tidak diketahui asal datangnya, mungkin dari para pedagang yang berlabuh disana.
Sedikit bajak laut mencapai pantai ini. Ketika kapal-kapal dagang masuk ke
pelabuhan, mereka berhenti di depan alun-alun, karena alun-alun resmi negara
adalah tempat untuk perdagangan dan sekali kapal terdaftar, mereka mencampur
bersama-sama dengan bebas. Karena para pejabat setempat membuat kebiasaan
menggunakan payung putih, para pedagang harus menunjukkan hadiah kepada
mereka (https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November
2017 pukul 09:05 WIB).
Metode bisnis bertransaksi adalah pedagang liar, datang dalam keramaian
dansegera memindahkan barang dagangan ke dalam keranjang dan pergi dengan
itu. Jika pada awalnya mereka tidak tahu siapa mereka, perlahan- lahan mereka
mengetahui orang-orang yang menghilangkan barang sehingga pada akhirnya
tidak ada yang benar-benar hilang. Pedagang liar kemudian mengambil barangbarang di sekitar pulau-pulau, yang lain untuk barter, dan umumnya tidak mulai
datang kembali sampai September atau Oktober. Untuk kapal pedagang
membayar dengan apa yang mereka miliki. Memang, ada beberapa yang tidak
datang kembali saat itu, sehingga kapal- kapal pedagangan adalah terakhir untuk
mencapai rumah dengan Mai. Produk lokal lilin lebah, katun, benar mutiara,
cangkang kura-kura, obat pinang dan Yuta kain. Para pedagang menggunakan halhal seperti porselin, perdagangan emas, pot besi, timah hitam, manik-manik kaca
berwarna jarum, dan besi dalam pertukaran (https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina
diakses pada tanggal 2 November 2017 pukul 09:05 WIB).

2.4.2 Kerajaan Tondo
Tondo adalah kerajaan yang terletak di Teluk Manila daerah, khususnya di
sebelah utara sungai Pasig, di Pulau Luzon. Nama Tondo juga disebut Tundo,
Tundun, dan Tundok. Awalnya sebuah kerajaan Indianized di abad ke-10. Buktibukti yang mengungkapkan adanya Tondo adalah catatan sejarah tertua yaitu
Keping Tembaga Laguna. Dokumen ini, ditulis dalam bahasa Kawi, tertanggal
tahun 822 atau tahun 900 Masehi. Dokukem ini berisikan tentang hukum,

12

dokumen itu semacam tanda terima yang mengakui bahwa pria bernama
Namwaran telah dibersihkan dari hutang kepada kepala Tondo. Sejarah Kuno
Tondo berikutnya bersumber dari Dinasti Ming, dikatan tentang kedatangan
seorang utusan dari Luzon ke Dinasti Ming, sekitar tahun 1373 Masehi Masehi.
Penguasa Tondo yang diakui tidak hanya sebagai kepala suku, tetapi sebagai raja.
Dengan ini Tondo membuka perdagangan yang lebih besar ke Cina dengan
bangsa- bangsa kepulauan Filipina (https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses
pada tanggal 2 November 2017 pukul 09:05 WIB).
Bangkitnya dinasti Ming dengan kedatangan orang-orang pemukim Cina
pertama di Filipina. Mereka diterima dengan baik dan hidup bersama secara
harmonis dengan penduduk lokal yang ada dan akhirnya kawin campur dengan
penduduk lokal. Kerajaan Tondo di Luzon menjadi pusat dimana barang-barang
yang diperdagangkan cina di seluruh Asia Tenggara. Perdagangan Cina begitu
ketat, pedagang Luzon yang membawa barang-barang dianggap sebagai "orang
cina" oleh orang-orang yang mereka temui. Kehadiran yang kuat dalam
perdagangan barang-barang Cina di Asia Timur abad ke-16 juga terasa oleh
Jepang.

Kekaisaran

Ming

memperlakukan

pedagang

Luzon

lebih

memudahkannya dari pada pedagang Jepang dengan membiarkan pedagang
Luzon untuk berdagang dengan Cina sekali dalam dua tahun, sementara Jepang
hanya diperbolehkan melakukan perdagangan sekali setiap 10 tahun. Pedagang
Jepang sering melakukan pembajakan dalam rangka untuk memperoleh banyak
produk Cina seperti sutra dan porselen. Terdapat sumber dari kerajaan Brunei
pada masa pemerintahan Bolkiah (1485-1521). Kerajaan Brunei memutuskan
untuk memecahkan monopoli Tondo dalam perdagangan Cina dengan menyerang
Tondo

dan

mendirikan

negara

kota

sebagai

Bruneian

Seludongsatelit

(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).

2.4.3 Kerajaan Maynila
Kerajaan Seludong atau Saludung,setelah kolonisasi berubah nama
menjadi Manila, ibukota Filipina, adalah salah satu dari tiga negara-kota besar
yang mendominasi daerah di sekitar bagian atas dari Sungai Pasig sebelum

13

kedatangan penjajah Spanyol pada 1500-an. Karena kehadiran tanaman yang
disebut "nila" (Scyphiphora hydrophyllacea), kota baru ini akhirnya dinamakan
"Mei-nila," yang transliterates sebagai "Ada nila (di sini)". Maynila juga kadangkadang disebut Maynilad karena nila secara populer disebut sebagai nilad oleh
orang-orang tidak akrab dengan tanaman Selama masa pemerintahan Sultan
Bolkiah (1485-1521) Kerajaan Brunei memutuskan untuk memecahkan monopoli
Tondo dalam perdagangan Cina dengan menyerang Tondo dan mendirikan negara
kota sebagai Bruneian Seludong satelit. Ini diriwayatkan melalui Tausug, dimana
nama-nama Seludong, Saludong atau Selurong digunakan untuk menunjukkan
Manila sebelum penjajahan. Kerajaan Maynila merupakan bekas dari kerajaan
Tondo

seperti

yang

dijelaskan

pada

paragraf

diatas

(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).

2.4.4 Kerajaan Namayan
Kerajaan kuno Namayan, ada yang mnyebut sebagai Kerajaan Sapa,
Maysapan atau Nasapan, Namayan merupakan satu dari tiga kerajaan utama yang
mendominasi daerah di sekitar bagian atas dari Sungai Pasig dan pantai Laguna
danau di Filipina sebelum kedatangan penjajah Spanyol pada 1500-an. Namayan
dikatakan tertua dari tiga kerajaan, sebelum mengenal dengan Kerajaan Tondo dan
Kerajaan Maynila. Dibentuk oleh suatu konfederasi dari barangay, Selain itu,
administrasi dan catatan politik Spanyol Manila menunjukkan bahwa permukiman
ini disebutkan sebagai wilayah Kerajaan Namayan tercatat pada tahun 1578
sebagai bagian dan Visitas dari Sta. Ana de Sapa.Ibukota, Namayan, yang
kemudian disebut Maysapan, dan kemudian Santa Ana de Sapa, dan dikenal saat
ini

hanya

sebagai

Santa

Ana,

sebuah

distrik

di

Kota

Manila

(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).

2.4.5 Kerajaan Butuan
Kerajaan Butuan adalah kerajaan kuno di selatan Filipina berpusat di
Mindanao kota Butuan. Kerajaan Butuan dikenal dengan pertambangan emas,

14

produk emas dan jaringan perdagangan yang luas di seluruh daerah Nusantara.
Kerajaan memiliki hubungan perdagangan dengan peradaban kuno Cina, India,
Indonesia, Persia, Kamboja dan daerah yang sekarang bernama Thailand.
Balangay (perahu cadik besar) yang telah ditemukan di sepanjang timur dan barat
tepi sungai Libertad telah mengungkapkan banyak tentang sejarah Butuan.
Akibatnya Butuan dianggap sebagai pelabuhan dagang utama di Caraga wilayah
selama era pra-kolonial (https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada
tanggal 2 November 2017 pukul 09:05 WIB).
Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa Butuan mempunyai kontak
hubungan dengan dinasti Song dari Cina sekitar tahun 1001 Masehi. Cina
mencatat pada misi istana Cina penampilan pertama dari anak sungai Butuan pada
17 Maret 1001 Masehi dan itu dijelaskan Butuan (P'u-tuan) sebagai negara Hindu
kecil dengan Monarki Buddha di laut yang telah biasa berhubungan dengan
Kerajaan Champa dan sesekali kontak dengan Cina di bawah Raja bernama
Kiling.
Penguasa baru dengan nama Indianized Sri Bata shaja kemudian berhasil dalam
mencapai kesetaraan diplomatik dengan Champa dengan mengirimkan duta besar
(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).

2.4.6 Kerajaan Cebu
Kerajaan Cebu adalah negara Philipina klasik yang ada di Pulau Cebu
sebelum kedatangan bangsa Spanyol. Kerajaan ini didirikan oleh Sri Lumay atau
Rajamuda Lumaya, pangeran kecil dari dinasti Chola yang menduduki Sumatra.
Ia dikirim oleh maharaja untuk membangun basis bagi pasukan penjelajah tapi ia
memberontak dan mendirikan kerajaan independen sendiri. Menurut cerita rakyat
Visayan, ia berasal dari sebuah keluarga kerajaan pribumi yang mempraktikkan
agama Hindu yang berkuasa di Cebu. Sri Lumay, adalah penduduk asli dari
Sumatra, yang menetap di Visayas, dan memiliki beberapa anak laki- laki. Salah
satu anaknya Sri Alho, yang memerintah sebuah negeri yang dikenal sebagai Sialo
sekrang bernama kota Carcar dan Santander di wilayah selatan Cebu

15

(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).
Sri Ukob memerintah sebuah kerajaan yang dikenal sebagai Nahalin di
utara yang sekarang merupakan kota Consolación, Liloan, Compostela, Danao,
Carmen dan Bantayan. Ia meninggal dalam pertempuran dengan kelompok yang
dikenal sebagai suku magalos dari Mindanao. Putra bungsunya adalah Sri Bantug
yang memerintah sebuah kerajaan yang dikenal sebagai Singhapala, di wilayah
yang sekarang dikenal sebagai Cebu City, iya meninggal karena penyakit dan
digantikan oleh putranya Sri Hamabar, juga dikenal sebagai Rajah Humabon. Sri
Bantug punya saudara bernama Sri Parang, tapi tidak bisa memerintah
kerajaannya karena cacat. Parang menyerahkan tahta kepada keponakannya yang
bernama Humabon dan menjadi Raja Cebu. Sri Parang, juga memiliki anak lakilaki muda, Sri Tupas. Rajah Humabon yang menggantikan raja dari Cebu
(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).

2.4.7 Awal masuknya Islam dan Kerajaan Maguindanao
Islam di asia menurut Dr. Hamid mempunyai 3 bentuk penyebaran.
Pertama, penyebaran Islam melahirkan mayoritas penduduk. Kedua, kelompok
minoritas Islam. Ketiga, kelompok negera-negara Islam tertindas. Dalam bukunya
yang berjudul Islam Sebagai Kekuatan International, Dr. Hamid mencantumkan
bahwa Islam di Philipina merukan salah satu kelompok ninoritas diantara negara
negara yang lain. Dari statsitk demografi pada tahun 1977Masyarakat Philipina
berjumlah 44. 300.000 jiwa. Sedangkan jumlah masyarakat Muslim 2.348.000
jiwa. Dengan prosentase 5,3% dengan unsur dominan komunitas Mindanao dan
mogondinao. Hal itu pastinya tidak lepas dari sejarah dan latar belakang Islam di
negeri Filipina. Bahkan lebih dari itu, bukan hanya penjajahan saja, akan tetapi
konflik internal yang masih berlanjut sampai saat ini. Sejarah masuknya Islam
masuk ke wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao
pada tahun 1380 M (https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2
November 2017 pukul 09:05 WIB).

16

Seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul Makhdum dan Raja
Baginda tercatat sebagai orang pertama yang menyebarkan ajaran Islam di
kepulauan tersebut. Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah seorang
pangeran dari Minangkabau (Sumatra Barat). Ia tiba di kepulauan Sulu sepuluh
tahun setelah berhasil mendakwahkan Islam di kepulauan Zamboanga dan
Basilan. Atas hasil kerja kerasnya juga, akhirnya Kabungsuwan Manguindanao,
raja terkenal dari Manguindanao memeluk Islam. Dari sinilah awal peradaban
Islam di wilayah ini mulai dirintis. Pada masa itu, sudah dikenal sistem
pemerintahan dan peraturan hukum yaitu Manguindanao Code of Law atau
Luwaran yang didasarkan atas Minhaj, Fathul Qareeb, Taqreebul Intifa dan
Mir’atul-Thullab. Manguindanao kemudian menjadi seorang Datuk yang berkuasa
di propinsi Davao di bagian tenggara pulau Mindanao. Setelah itu, Islam
disebarkan ke pulau Lanao dan bagian utara Zamboanga serta daerah pantai
lainnya. Sepanjang garis pantai kepulauan Filipina semuanya berada dibawah
kekuasaan pemimpin-pemimpin Islam yang bergelar Datuk atau Raja. Menurut
ahli sejarah kata Manila (ibukota Filipina sekarang) berasal dari kata Amanullah
(negeri Allah yang aman). Pendapat ini bisa jadi benar, mengingat kalimat
tersebut

banyak

digunakan

oleh

masyarakat

sub-kontinen

(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).

2.4.8 Kesultanan Sulu
Kesultanan Sulu adalah negara muslim yang memerintah atas banyak
pulau- pulau di Laut Sulu, di bagian selatan Filipina. Kesultanan didirikan pada
1450, namun sumber lain ada yang mengatakan seblumnya. Sejarawan muslim
percaya bahwa Kesultanan Sulu sudah ada berabad-abad sebelumnya di zaman
Raja Ali Baginda. Pada abad ke-13, Minangkabau orang-orang mulai membuat
koloni di sepanjang pantai barat pulau Sumatera, dari Meulaboh sampai
Bengkulu, sedangkan Minangkabau sebagai pedagang rempah-rempah di Aceh.
Di Aceh, mereka dikenal sebagai Aneuk Jamee. Raja Baginda migrasi ke selatan
Filipina dan mendirikan Kesultanan Sulu pada 1390. Sumber lain mengklaim
bahwa selama 1450, Shari'ful Hashem Syed Abu Bakr, seorang Arab lahir di

17

Johor, tiba di Sulu dari Malaka. Pada 1457, ia mendirikan Kesultanan Sulu; ia
kemudian mengganti namanya menjadi "Paduka Maulana Mahasari Sharif Sultan
Hashem Abu Bakr", menghiasi namanya dengan tidak kurang dari lima kali
berturut-turut hormat judul: "Paduka" adalah istilah lokal untuk "Master", "
Maulana "adalah akar kata bahasa Arab, artinya sama," Mahasari "singkatan dari"
Yang Mulia "," syarif "adalah kata Arab untuk" penguasa setempat "," Sultan
"adalah kata Arab untuk penguasa atau pangeran. Kesultanan Sulu terdiri atas
wilayh yang membentang di pulau-pulau yang berbatasan dengan timur
semenanjung Mindanao, pada saat ini Malaysia bagian Sabah (sebelumnya
Borneo Utara) di sebelah barat dan selatan, dan untuk Palawan di utara.Sejarah
Filipina dipercaya telah dimulai dengan kedatangan manusia pertama lewat
jembatan

darat

paling

tidak

30.000

tahun

yang

lalu

(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).
Kelompok-kelompok tersebut dapat digolongkan menjadi suku pemburu
dan peramu, masyarakat kesatria, plutokrasi kecil, dan kerajaan maritim, yang
kemudian tumbuh menjadi kerajaan, konfederasi dan kesultanan. Negara-negara
prakolonial itu contohnya kerajaan Butuan, Cebu, Tondo, Maysapan, Maynila,
konfederasi Madyaas, Negeri Mai, dan kesultanan Sulu serta Maguindanao.
Negara-negara kecil ini berkembang paling tidak sejak abad ke-10. Meskipun
kerajaan-kerajaan ini mencapai tatanan politik dan sosial yang rumit, serta
melakukan perdagangan dengan daerah-daerah yang sekarang menjadi Cina,
India, Jepang, Thailand, Vietnam dan Indonesia, tidak ada yang berhasil
menyatukan

kepulauan

yang

sekarang

menjadi

Filiphina

(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah bangsa Filipina dimulai dari penduduk asal yaitu Manusia Tabon,
dimana Manusia Tabon ini adalah manusia tertua dalam sejarah Filipina, terdapat
juga bangsa Negritos yang diperkirakan adalah orang-orang Afrika Timur yang
melakukan migrasi melalui pesisir Hindia yang kemudian sampai di Asia
18

Tenggara. Selain itu terdapat manusia pendatang yang berbahasa Austronesia yang
berlayar atau bermigrasi melalui jembatan tanah, yang mana bangsa Austronesia
ini menggeser bangsa Negritos kepegunungan, sedangkan mereka tinggal di
daerah pantai yang subur. Tetapi dalam teori jembatan tanah ini mengalami
banyak kelemahan, bahwasanya kepulauan Filipina dulunya tidak menjadi satu
daratan dengan daratan Asia. Kepulauan Filipina seperti kerak Pasifik yang tipis
bergerak di bawahnya. Kekerasan yang dihasilkan gempa bumi menyebabkan apa
yang sekarang membentuk daratan Filipina untuk naik ke permukaan laut.
Kerajaan-kerajaan yang ada di Kepulauan Filipina terdapat kekuasankekuasaan. Mulai dari negara Mai dengan bukti berasal dari pengawas Cina.
Kemudian terdapat Kerajaan Tondo, bukti yang mengungkapkan adanya Kerajaan
Tondo ini adalah catatan tertua, yaitu Keping Tembaga Laguna, selain keping
tersebut dari dinasti Ming juga menyebutkan bahwa dinasti Ming kdatangan
utusan dari Luzon. Orang- orang pendatang juga ada yang berkuasa di Kepulauan
Filipina ini, yaitu dengan terbentuknya Konfederasi Madyaas. Bermula pada saat
datu Puti dan para pengikutnya membeli tanah orang Negritos, kemudian para
pengikutnya mendirikan desa-desa yang kemudian bersatu menjadi Konfederasi
Madyass. Konfederasi Madyass ini memuncak pada abad ke-15 di bawah
kepemimpinan Datuk Padojinog ketika berperang melawan Kekaisaran Cina.
Penaklukan kerajaan Brunei terhadap Kerajaan Tondo menjadikannya Negara kota
yang bernama Seludong, Saludong atau Selurong digunakan untuk menunjukkan
Manila sebelum penjajahan. Juga terdapat Kerajaan Namayan, Butuan, dan Cebu.
DAFTAR PUSTAKA
(http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/D0412029_bab2.pdf

di

akses

pada

diakses

pada

tanggal 2 November 2017 pukul 09:00).
(https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/0609082010_14.pdf
tanggal 2 November 2017 pukul 09:10).
(https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 09:05 WIB).

19

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBANDINGAN, INDEKS, DAN KOMPOSISI SEBAGAI INFORMASI PENGENDALIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEUANGAN (Studi Komparasi pada Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Periode 2005 sampai dengan 2008)

0 6 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PEGADAIAN SYARIAH DENGAN PEGADAIAN KONVENSIONAL ( Studi Komparasi pada Laporan Keuangan PERUM Pegadaian Periode 2006 sampai dengan 2009 ).

0 6 15

Teologi ulama tasawuf di nusantara abad ke-17 sampai ke-19

3 34 170

Nasionalisme Moro sebagai identitas perjuangan bangsa Moro dalam konflik Filipina

2 32 99

Sejarah perkembangan pendidikan Islam di Thailand selatan (patani) pada Abad ke XVII sampai XX

2 73 64

Kerjasama Filipina dan Amerika Serikat dalam menangani gerakan New People’s Army di Filipina Tahun 2001-2007

0 17 91

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada Ibu Menyusui 0 sampai 6 Bulan di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Tahun 2013

1 15 193

Pengaruh Penggunaan Kursi Ergonomis terhadap Kenyamanan Posisi Duduk pada Ibu Menyusui Bayi Usia sampai Enam Bulan di Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 25 177

Perkembangan tabungan citra dan tabungan kesra periode januari 1997 sampai dengan juni 1999 sebagai salah satu sumber dana pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Cimahi

0 5 72

Profil Karsinoma Kolorektal di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Priode Januari 2009 sampai Desember 2011

0 0 6