KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERAN BANK DA
PERAN BANK DALAM MENEROBOS
KEMANDEGAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
disampaikan oleh:
Menteri Pekerjaan Umum
Pada Acara:
Indonesia Infrastructure Outlook 2013
Jakarta, 18 Desember 2012
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA
6.0
World Bank
5.3
IMF
4.8
5.0
4.1
3.9
4.0
3.9
3.5
2.7
3.0
3.3
3.0
Di tahun 2013, pertumbuhan
ekonomi dunia diperkirakan
tumbuh 3.9 % dan di tahun 2014
tumbuh 4.8 % (IMF).
2.5
2.0
1.0
0.0
2010
2011
2012e
2013f
2014f
Advanced Economies (Negara Maju)
Emerging and Developing Economies (Negara Berkembang)
8
7.5
7
6.2
6
6.3
5.9
5.6
5
4
3.2
2.6
3
1.6
2
1.4
1.9
1
0
2010
2011
2012
2013
Pertumbuhan dunia akan semakin
membaik dalam dua tahun ke
depan.
2014
Slide
1
Emerging and developing
economies (negara berkembang),
terutama Asia, tetap menjadi
pemicu utama pertumbuhan
ekonomi dunia.
Indonesia berada di pusat
pertumbuhan ekonomi dunia.
Pada tahun 2012 saat ini,
pertumbuhan ekonomi Indonesia
berkisar 6.4% dan pada tahun
2013 diperirakan tumbuh sebesar
7%.
1
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
10.0%
(YoY)
7.5% 8.2% 7.8%
4.9%
4.7%
3.6%
5.0%
5.7% 5.5% 6.3% 6.0%
6.1% 6.5% 6.4%
5.0%
4.6%
4.5%
4.8%
0.80%
0.0%
Krisis
Global
Krisis Asia
Timur
-5.0%
-10.0%
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1994-2012*
-13.1%
-15.0%
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012*
Sumber: BPS
Indonesia dapat menjaga momentum pertumbuhan. Pada Q2 : 2012, Ekonomi Indonesia
tumbuh 6.4 %, jauh di atas perkiraan para ekonom.
Saat ini perekonomian Indonesia tumbuh dengan laju di atas 6% secara
berkesinambungan dan merupakan negara G20 dengan pertumbuhan terpesat ke-2.
2
EMPAT PILAR UTAMA STRATEGI PEMBANGUNAN
QUAD TRACK
STRATEGY +
Pro Poor
Pro Growth
Peningkatan
Pertumbuhan Ekonomi
7,5 – 8%/tahun
Penurunan Tingkat
Kemiskinan Hingga
8 – 10% (2014) dari
14,1% (2009)
Transformasi
pembangunan Ekonomi
Penajaman program
Infrastruktur pu
Mendukung sektorsektor kunci di koridor
ekonomi
DIBUTUHKAN
Fokus pemb.
Infra. Pada sektor kunci
di koridor ekonomi
Sumber: RPJMN, Roadmap
Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pro Job
Penurunan Tingkat
Pengangguran Hingga 5
– 6% (2014) dari 7,87%
(2009)
Penciptaan Lapangan
Kerja Menyerap 9,6 –
10,7 Jt org (2014)
Rencana Aksi
Percepatan dan
Perluasan
Pembangunan
Ekonomi
Indonesia
RENCANA AKSI
PERCEPATAN
DAN
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PU
Pro Environment
Komitmen
Menurunkan
Emisi
GRK 26% dari 2,95
Giga Ton
(Melalui
Usaha Sendiri)
Target 2020
Komitmen
Menurunkan
Emisi
GRK 41% dari 2,95
Giga Ton (Dengan
Bantuan
Internasional)
Target 2020
FOKUS
TERUKUR
KONKRET
3
SASARAN PENCAPAIAN PDB INDONESIA 2010 - 2025
Pertumbuhan
Ekonomi
Inflasi
Tingkat
Pengangguran
Tingkat Kemiskinan
RPJMN 2010-2014
Rata-rata 6,3 – 6,8 persen per tahun
Sebelum 2014 tumbuh 7 persen,
tahun 2014 berkisar 7- 7,7 persen.
Rata-rata 4 - 6 persen pertahun
5 – 6 persen pada akhir tahun 2014
8 – 10 persen pada akhir tahun 2014
PDB: US$ 3,8 – 4,5 Triliun
Pendapatan/kap:
US$ ~ 13.000 – 16.100
PDB: US$ ~ 1,2 triliun
Pendapatan/kap:
US$ ~ 4.800-5.000
(high income country)
PDB ~ US$ 850 Milyar
Pendapatan/kap:
US$ 3,543
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2013 Ditargetkan 6,7%
untuk dapat menurunkan angka pengangguran menjadi 6,0
– 6,4% dan menurunkan tingkat kemiskinan 9,5-10,5%.
4
PERINGKAT GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX
INDONESIA DI BIDANG INFRASTRUKTUR
Peringkat Daya Saing Indonesia meningkat dari 54 (tahun 2009) menjadi
peringkat 46 (tahun 2011),
Negara
Swiss
Singapura
Swedia
Jerman
Amerika Serikat
Malaysia
Brunei Darussalam
Thailand
Indonesia
Filipina
Vietnam
Kamboja
2009-2010
1
3
4
7
2
24
32
36
54
87
75
110
Periode
2010-2011
2011-2012
1
1
3
2
2
3
5
6
4
5
26
21
28
28
38
39
44
46
85
75
59
65
109
97
2012-2013
1
2
4
6
7
25
28
38
50
65
75
85
Sumber : Diolah dari Global Competitive Index, World Economic Forum 2009
5
PERINGKAT GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX
INDONESIA DI BIDANG INFRASTRUKTUR
Peningkatan didorong oleh peringkat di bidang infrastruktur termasuk kualitas
jalan yang meningkat dari 94 (tahun 2009) menjadi peringkat 83 (tahun 2011).
Tahun
No.
Indeks Perubahan
Faktor Penilaian
2008
2009
Kualitas Infrastruktur Keseluruhan
96
96
90
82
1
Kualitas Infrastruktur Jumlah
Penerbangan
23
21
21
2
Kualitas Infrastruktur Kereta Api
58
60
3
Kualitas Infrastruktur Transportasi
Udara
104
4
Kualitas Jaringan Telepon
5
2010 2011 2008-2009
2009-2010
2010-2011
0
+6
+8
20
+2
0
+1
56
52
-2
+4
+4
68
69
80
+36
-1
-11
100
79
82
79
+21
-3
+3
Kualitas Jalan
105
94
84
83
+11
+10
+1
6
Kualitas Infrastruktur Pelabuhan
104
95
96
103
+9
-1
-7
7
Kualitas Jaringan Listrik
92
96
97
98
-8
-1
-1
Sumber : Diolah dari Global Competitive Index, World Economic Forum
6
TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN PU
KEMENTERIAN
Kementerian Pekerjaan
Umum
TUGAS
Menyelenggarakan urusan di bidang pekerjaan umum dalam pemerintahan untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
SATMINKAL
Ditjen Bina Marga
Ditjen Sumber Daya Air
TUGAS
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang bina
marga.
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang sumber
daya air.
Ditjen Cipta Karya
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang cipta
karya.
Ditjen Penataan Ruang
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
penataan ruang.
Badan Penelitian dan
Pengembangan
Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum.
Badan Pembinaan
Konstruksi
Melaksanakan pembinaan konstruksi.
Catatan:
1.Perumusan kebijakan dan NSP untuk Bidang PU dan Penataan Ruang
2. Melaksanakan pembangunan untuk kewenangan nasional
3.Memfasilitasi dan mendukung peran masyarakat dan Pemerintah Daerah
4.Bermitra dengan badan legislatif dalam Bidang PU dan Penataan Ruang
7
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
BIDANG PU DAN PENATAAN RUANG (RENSTRA PU 2010-2014)
INFRASTRUKTUR PU
DAN PERMUKIMAN
STRATEGI
Bidang Sumber
Daya Air
Bidang Bina Marga
(Jalan)
Bidang Kecipta Karyaan
(Infrastruktur
Permukiman)
Bidang Penataan
Ruang
Penelitian dan
Pengembangan
Bidang Jasa
Konstruksi
KEGIATAN PRIORITAS
Pro Poor
Pro Growth
Pro Job
Pro Green
Peningkatan Aksesibilitas
Barang/Penumpang
Dukungan Ketahanan Pangan
Peningkatan Investasi & Eksport
Penanggulangan Kemiskinan,
Peningkatan Kesempatan Kerja
Mengurangi Kesenjangan antar
Wilayah, Dukungan terhadap
Kawasan Perbatasan, Tertinggal,
Terpencil, dan Terisolir
Pembangunan Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
MENINGKATNYA
PERTUMBUHAN
EKONOMI
KEMAKMURAN
MENINGKATNYA
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
DAN
KESEJAHTERAAN
Penerapan Green Construction
Pembangunan Berbasis
Penataan Ruang
Adaptasi terhadap Perubahan
Iklim
MENINGKATNYA
KUALITAS
LINGKUNGAN
8
PREDIKSI PDB DAN KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN TAHUN 2010-2014
GAP PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN
TAHUN 2013 (Trilyun Rp.)
(Trilyun Rp.)
(Trilyun Rp.)
100
92
90
90
88
80
11.8
Gap
Pendanaan
Infrastruktur
PU dan
Permukiman
77.58
Gap
Pendanaan
86
70
84
60
82
50
40
30
20
10
0
89.38
80
78
76
74
72
70
APBN PU
2013
10
STRATEGI UTAMA MP3EI
STRATEGI UTAMA
INISIATIF STRATEGIK
“Strategi utama dioperasionalisasikan dalam inisiatif strategik”
Pengembangan
potensi melalui
Koridor Ekonomi
Memperkuat
konektivitas
nasional
Mempercepat
kemampuan SDM
dan IPTEK
Nasional
Mendorong investasi BUMN, Swasta Nasional dan FDI
dlm skala besar di 22 Kegiatan Ekonomi Utama
(mendorong realisasi investasi melalui percepatan penyelesaian
hambatan)
Sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitalisasi
kinerja sektor riil
(penetapan jadwal penyelesaian peraturan nasional dan
infrastruktur utama nasional)
Pengembangan Center of Excellence di Setiap Koridor
Ekonomi
(mendorong pengembangan SDM dan IPTEK untuk
peningkatan daya saing)
11
TARGET MP3EI ADALAH : PERTUMBUHAN
BERKUALITAS & INKLUSIF
PERSIAPAN
INDIKATOR
PENDAPATAN / KAPITA
MASYARAKAT DALAM
KORIDOR
(PROYEKSI MP3EI)
AKSELERASI
KEBERLANJUTAN
$ 4,702
(2014)
$ 14,900
Inklusif !!
Pendapatan/
kapita (2010)
K. E. Sumatera
USD 2,375
K. E. Jawa
USD 2,540
K. E. Kalimantan
USD 3,783
K. E. Sulawesi
USD 998
K. E. Bali-NT
USD 1,139
K. E. Papua-Kep. Maluku
USD 866
Pendapatan/
kapita (2014)
MP3EI
USD 4,702
12
SEKILAS KEBIJAKAN PRO RAKYAT
PerpresNo.13/2009 dilanjutkan Perpres No.15/2010
Keppres No.10/2011
KLASTER I
KLASTER II
KLASTER III
KLASTER IV
Bantuan &
Perlindungan
Sosial Berbasis
Keluarga
Pemberdayaan
Masyarakat
Pemberdayaan
Usaha Mikro
danKecil
Program Murah
Untuk Rakyat
Mengurangi beban
masyarakat miskin
Meningkatkan
kemampuan
masyarakat miskin
Meningkatkan
tabungan dan
menjamin
keberlanjutan berusaha
Memberikan sesuatu
dengan harga murah,
Sebagian dibantu
pemerintah
13
PROGRAM KEMENTERIAN PU
TERKAIT KLASTER II DAN KLASTER IV (PROGRAM MP3KI)
Keterangan:
PNPM – PISEW
RIS – PNPM
: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
14
: Rural Infrastructure Support - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Land Fund
Financing
Land
Acquisition
FASILITASI DALAM KELEMBAGAAN PPP
SMI (Sarana Multi Infrastructure) &
IIFF (Indonesia Infrastructure Financing Facilities)
Guarantee Fund (PII&IIGF)
PreConstruction
Winning Bidder
Awarded
Financial Closing
Construction
Operation
End of Financial Period
End of Concession
Period
Sumber :Paparan Presiden Direktur PT PII dalam acara ‘Launching of PPP Project Planning Book 2011’,
Bappenas 9 Juni 2009
15
SKEMA PENGADAAN LAHAN
UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
• Skema Land Capping > 110%
Land Capping merupakan pendanaan tanah dimana pemerintah akan menanggung
biaya kelebihan dana tanah di atas 110% dari nilai yang disepakati dalam Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
• Skema Land Revolving Fund (BLU Tanah)
Revolving fund merupakan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum Tanah (BLU
Tanah) untuk mengurangi resiko investor jika terdapat keterlambatan pembebasan
lahan. Dana tersebut dapat kemudian dikembalikan oleh badan usaha pemenang
tender setelah mendapat penyesuaian terhadap kondisi finansial proyek.
• Skema Land Acquisition Fund
Land Acquisition Fund merupakan pendanaan tanah di mana Pemerintah akan
menanggung biaya pengadaan tanah melalui APBN Ditjen Bina Marga (Kem.PU) dan
Ditjen Anggaran (Kemenkeu)
• Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum dan Perpres Nomor 71
Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
16
PENUTUP
• Pembangunan infrastruktur secara inklusif sangat diperlukan
dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
• Keterlibatan lembaga keuangan baik bank dan non-bank di
samping penjaminan dari Pemerintah akan sangat berperan
dalam mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur.
• Mengingat infrastruktur merupakan investasi jangka panjang
dan menengah, maka skema pembiayaan dari perbankan
juga harus dilihat dalam perspektif jangka panjang.
• Peran BUMN dan swasta perbankan khususnya dalam
mendukung program MP3EI dan MP3KI perlu lebih
dioptimalkan.
17
TERIMA KASIH
18
18
KEMANDEGAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
disampaikan oleh:
Menteri Pekerjaan Umum
Pada Acara:
Indonesia Infrastructure Outlook 2013
Jakarta, 18 Desember 2012
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA
6.0
World Bank
5.3
IMF
4.8
5.0
4.1
3.9
4.0
3.9
3.5
2.7
3.0
3.3
3.0
Di tahun 2013, pertumbuhan
ekonomi dunia diperkirakan
tumbuh 3.9 % dan di tahun 2014
tumbuh 4.8 % (IMF).
2.5
2.0
1.0
0.0
2010
2011
2012e
2013f
2014f
Advanced Economies (Negara Maju)
Emerging and Developing Economies (Negara Berkembang)
8
7.5
7
6.2
6
6.3
5.9
5.6
5
4
3.2
2.6
3
1.6
2
1.4
1.9
1
0
2010
2011
2012
2013
Pertumbuhan dunia akan semakin
membaik dalam dua tahun ke
depan.
2014
Slide
1
Emerging and developing
economies (negara berkembang),
terutama Asia, tetap menjadi
pemicu utama pertumbuhan
ekonomi dunia.
Indonesia berada di pusat
pertumbuhan ekonomi dunia.
Pada tahun 2012 saat ini,
pertumbuhan ekonomi Indonesia
berkisar 6.4% dan pada tahun
2013 diperirakan tumbuh sebesar
7%.
1
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
10.0%
(YoY)
7.5% 8.2% 7.8%
4.9%
4.7%
3.6%
5.0%
5.7% 5.5% 6.3% 6.0%
6.1% 6.5% 6.4%
5.0%
4.6%
4.5%
4.8%
0.80%
0.0%
Krisis
Global
Krisis Asia
Timur
-5.0%
-10.0%
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1994-2012*
-13.1%
-15.0%
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012*
Sumber: BPS
Indonesia dapat menjaga momentum pertumbuhan. Pada Q2 : 2012, Ekonomi Indonesia
tumbuh 6.4 %, jauh di atas perkiraan para ekonom.
Saat ini perekonomian Indonesia tumbuh dengan laju di atas 6% secara
berkesinambungan dan merupakan negara G20 dengan pertumbuhan terpesat ke-2.
2
EMPAT PILAR UTAMA STRATEGI PEMBANGUNAN
QUAD TRACK
STRATEGY +
Pro Poor
Pro Growth
Peningkatan
Pertumbuhan Ekonomi
7,5 – 8%/tahun
Penurunan Tingkat
Kemiskinan Hingga
8 – 10% (2014) dari
14,1% (2009)
Transformasi
pembangunan Ekonomi
Penajaman program
Infrastruktur pu
Mendukung sektorsektor kunci di koridor
ekonomi
DIBUTUHKAN
Fokus pemb.
Infra. Pada sektor kunci
di koridor ekonomi
Sumber: RPJMN, Roadmap
Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pro Job
Penurunan Tingkat
Pengangguran Hingga 5
– 6% (2014) dari 7,87%
(2009)
Penciptaan Lapangan
Kerja Menyerap 9,6 –
10,7 Jt org (2014)
Rencana Aksi
Percepatan dan
Perluasan
Pembangunan
Ekonomi
Indonesia
RENCANA AKSI
PERCEPATAN
DAN
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PU
Pro Environment
Komitmen
Menurunkan
Emisi
GRK 26% dari 2,95
Giga Ton
(Melalui
Usaha Sendiri)
Target 2020
Komitmen
Menurunkan
Emisi
GRK 41% dari 2,95
Giga Ton (Dengan
Bantuan
Internasional)
Target 2020
FOKUS
TERUKUR
KONKRET
3
SASARAN PENCAPAIAN PDB INDONESIA 2010 - 2025
Pertumbuhan
Ekonomi
Inflasi
Tingkat
Pengangguran
Tingkat Kemiskinan
RPJMN 2010-2014
Rata-rata 6,3 – 6,8 persen per tahun
Sebelum 2014 tumbuh 7 persen,
tahun 2014 berkisar 7- 7,7 persen.
Rata-rata 4 - 6 persen pertahun
5 – 6 persen pada akhir tahun 2014
8 – 10 persen pada akhir tahun 2014
PDB: US$ 3,8 – 4,5 Triliun
Pendapatan/kap:
US$ ~ 13.000 – 16.100
PDB: US$ ~ 1,2 triliun
Pendapatan/kap:
US$ ~ 4.800-5.000
(high income country)
PDB ~ US$ 850 Milyar
Pendapatan/kap:
US$ 3,543
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2013 Ditargetkan 6,7%
untuk dapat menurunkan angka pengangguran menjadi 6,0
– 6,4% dan menurunkan tingkat kemiskinan 9,5-10,5%.
4
PERINGKAT GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX
INDONESIA DI BIDANG INFRASTRUKTUR
Peringkat Daya Saing Indonesia meningkat dari 54 (tahun 2009) menjadi
peringkat 46 (tahun 2011),
Negara
Swiss
Singapura
Swedia
Jerman
Amerika Serikat
Malaysia
Brunei Darussalam
Thailand
Indonesia
Filipina
Vietnam
Kamboja
2009-2010
1
3
4
7
2
24
32
36
54
87
75
110
Periode
2010-2011
2011-2012
1
1
3
2
2
3
5
6
4
5
26
21
28
28
38
39
44
46
85
75
59
65
109
97
2012-2013
1
2
4
6
7
25
28
38
50
65
75
85
Sumber : Diolah dari Global Competitive Index, World Economic Forum 2009
5
PERINGKAT GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX
INDONESIA DI BIDANG INFRASTRUKTUR
Peningkatan didorong oleh peringkat di bidang infrastruktur termasuk kualitas
jalan yang meningkat dari 94 (tahun 2009) menjadi peringkat 83 (tahun 2011).
Tahun
No.
Indeks Perubahan
Faktor Penilaian
2008
2009
Kualitas Infrastruktur Keseluruhan
96
96
90
82
1
Kualitas Infrastruktur Jumlah
Penerbangan
23
21
21
2
Kualitas Infrastruktur Kereta Api
58
60
3
Kualitas Infrastruktur Transportasi
Udara
104
4
Kualitas Jaringan Telepon
5
2010 2011 2008-2009
2009-2010
2010-2011
0
+6
+8
20
+2
0
+1
56
52
-2
+4
+4
68
69
80
+36
-1
-11
100
79
82
79
+21
-3
+3
Kualitas Jalan
105
94
84
83
+11
+10
+1
6
Kualitas Infrastruktur Pelabuhan
104
95
96
103
+9
-1
-7
7
Kualitas Jaringan Listrik
92
96
97
98
-8
-1
-1
Sumber : Diolah dari Global Competitive Index, World Economic Forum
6
TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN PU
KEMENTERIAN
Kementerian Pekerjaan
Umum
TUGAS
Menyelenggarakan urusan di bidang pekerjaan umum dalam pemerintahan untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
SATMINKAL
Ditjen Bina Marga
Ditjen Sumber Daya Air
TUGAS
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang bina
marga.
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang sumber
daya air.
Ditjen Cipta Karya
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang cipta
karya.
Ditjen Penataan Ruang
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
penataan ruang.
Badan Penelitian dan
Pengembangan
Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum.
Badan Pembinaan
Konstruksi
Melaksanakan pembinaan konstruksi.
Catatan:
1.Perumusan kebijakan dan NSP untuk Bidang PU dan Penataan Ruang
2. Melaksanakan pembangunan untuk kewenangan nasional
3.Memfasilitasi dan mendukung peran masyarakat dan Pemerintah Daerah
4.Bermitra dengan badan legislatif dalam Bidang PU dan Penataan Ruang
7
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
BIDANG PU DAN PENATAAN RUANG (RENSTRA PU 2010-2014)
INFRASTRUKTUR PU
DAN PERMUKIMAN
STRATEGI
Bidang Sumber
Daya Air
Bidang Bina Marga
(Jalan)
Bidang Kecipta Karyaan
(Infrastruktur
Permukiman)
Bidang Penataan
Ruang
Penelitian dan
Pengembangan
Bidang Jasa
Konstruksi
KEGIATAN PRIORITAS
Pro Poor
Pro Growth
Pro Job
Pro Green
Peningkatan Aksesibilitas
Barang/Penumpang
Dukungan Ketahanan Pangan
Peningkatan Investasi & Eksport
Penanggulangan Kemiskinan,
Peningkatan Kesempatan Kerja
Mengurangi Kesenjangan antar
Wilayah, Dukungan terhadap
Kawasan Perbatasan, Tertinggal,
Terpencil, dan Terisolir
Pembangunan Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
MENINGKATNYA
PERTUMBUHAN
EKONOMI
KEMAKMURAN
MENINGKATNYA
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
DAN
KESEJAHTERAAN
Penerapan Green Construction
Pembangunan Berbasis
Penataan Ruang
Adaptasi terhadap Perubahan
Iklim
MENINGKATNYA
KUALITAS
LINGKUNGAN
8
PREDIKSI PDB DAN KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN TAHUN 2010-2014
GAP PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN
TAHUN 2013 (Trilyun Rp.)
(Trilyun Rp.)
(Trilyun Rp.)
100
92
90
90
88
80
11.8
Gap
Pendanaan
Infrastruktur
PU dan
Permukiman
77.58
Gap
Pendanaan
86
70
84
60
82
50
40
30
20
10
0
89.38
80
78
76
74
72
70
APBN PU
2013
10
STRATEGI UTAMA MP3EI
STRATEGI UTAMA
INISIATIF STRATEGIK
“Strategi utama dioperasionalisasikan dalam inisiatif strategik”
Pengembangan
potensi melalui
Koridor Ekonomi
Memperkuat
konektivitas
nasional
Mempercepat
kemampuan SDM
dan IPTEK
Nasional
Mendorong investasi BUMN, Swasta Nasional dan FDI
dlm skala besar di 22 Kegiatan Ekonomi Utama
(mendorong realisasi investasi melalui percepatan penyelesaian
hambatan)
Sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitalisasi
kinerja sektor riil
(penetapan jadwal penyelesaian peraturan nasional dan
infrastruktur utama nasional)
Pengembangan Center of Excellence di Setiap Koridor
Ekonomi
(mendorong pengembangan SDM dan IPTEK untuk
peningkatan daya saing)
11
TARGET MP3EI ADALAH : PERTUMBUHAN
BERKUALITAS & INKLUSIF
PERSIAPAN
INDIKATOR
PENDAPATAN / KAPITA
MASYARAKAT DALAM
KORIDOR
(PROYEKSI MP3EI)
AKSELERASI
KEBERLANJUTAN
$ 4,702
(2014)
$ 14,900
Inklusif !!
Pendapatan/
kapita (2010)
K. E. Sumatera
USD 2,375
K. E. Jawa
USD 2,540
K. E. Kalimantan
USD 3,783
K. E. Sulawesi
USD 998
K. E. Bali-NT
USD 1,139
K. E. Papua-Kep. Maluku
USD 866
Pendapatan/
kapita (2014)
MP3EI
USD 4,702
12
SEKILAS KEBIJAKAN PRO RAKYAT
PerpresNo.13/2009 dilanjutkan Perpres No.15/2010
Keppres No.10/2011
KLASTER I
KLASTER II
KLASTER III
KLASTER IV
Bantuan &
Perlindungan
Sosial Berbasis
Keluarga
Pemberdayaan
Masyarakat
Pemberdayaan
Usaha Mikro
danKecil
Program Murah
Untuk Rakyat
Mengurangi beban
masyarakat miskin
Meningkatkan
kemampuan
masyarakat miskin
Meningkatkan
tabungan dan
menjamin
keberlanjutan berusaha
Memberikan sesuatu
dengan harga murah,
Sebagian dibantu
pemerintah
13
PROGRAM KEMENTERIAN PU
TERKAIT KLASTER II DAN KLASTER IV (PROGRAM MP3KI)
Keterangan:
PNPM – PISEW
RIS – PNPM
: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
14
: Rural Infrastructure Support - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Land Fund
Financing
Land
Acquisition
FASILITASI DALAM KELEMBAGAAN PPP
SMI (Sarana Multi Infrastructure) &
IIFF (Indonesia Infrastructure Financing Facilities)
Guarantee Fund (PII&IIGF)
PreConstruction
Winning Bidder
Awarded
Financial Closing
Construction
Operation
End of Financial Period
End of Concession
Period
Sumber :Paparan Presiden Direktur PT PII dalam acara ‘Launching of PPP Project Planning Book 2011’,
Bappenas 9 Juni 2009
15
SKEMA PENGADAAN LAHAN
UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
• Skema Land Capping > 110%
Land Capping merupakan pendanaan tanah dimana pemerintah akan menanggung
biaya kelebihan dana tanah di atas 110% dari nilai yang disepakati dalam Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
• Skema Land Revolving Fund (BLU Tanah)
Revolving fund merupakan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum Tanah (BLU
Tanah) untuk mengurangi resiko investor jika terdapat keterlambatan pembebasan
lahan. Dana tersebut dapat kemudian dikembalikan oleh badan usaha pemenang
tender setelah mendapat penyesuaian terhadap kondisi finansial proyek.
• Skema Land Acquisition Fund
Land Acquisition Fund merupakan pendanaan tanah di mana Pemerintah akan
menanggung biaya pengadaan tanah melalui APBN Ditjen Bina Marga (Kem.PU) dan
Ditjen Anggaran (Kemenkeu)
• Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum dan Perpres Nomor 71
Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
16
PENUTUP
• Pembangunan infrastruktur secara inklusif sangat diperlukan
dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
• Keterlibatan lembaga keuangan baik bank dan non-bank di
samping penjaminan dari Pemerintah akan sangat berperan
dalam mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur.
• Mengingat infrastruktur merupakan investasi jangka panjang
dan menengah, maka skema pembiayaan dari perbankan
juga harus dilihat dalam perspektif jangka panjang.
• Peran BUMN dan swasta perbankan khususnya dalam
mendukung program MP3EI dan MP3KI perlu lebih
dioptimalkan.
17
TERIMA KASIH
18
18