KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERAN BANK DA

PERAN BANK DALAM MENEROBOS
KEMANDEGAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR

disampaikan oleh:
Menteri Pekerjaan Umum
Pada Acara:
Indonesia Infrastructure Outlook 2013
Jakarta, 18 Desember 2012

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA
6.0

World Bank

5.3

IMF
4.8


5.0
4.1

3.9

4.0

3.9
3.5

2.7

3.0

3.3

3.0

 Di tahun 2013, pertumbuhan

ekonomi dunia diperkirakan
tumbuh 3.9 % dan di tahun 2014
tumbuh 4.8 % (IMF).

2.5

2.0
1.0
0.0
2010

2011

2012e

2013f

2014f

Advanced Economies (Negara Maju)

Emerging and Developing Economies (Negara Berkembang)

8

7.5

7

6.2

6

6.3

5.9

5.6

5
4


3.2
2.6

3

1.6

2

1.4

1.9

1
0
2010

2011


2012

2013

 Pertumbuhan dunia akan semakin
membaik dalam dua tahun ke
depan.

2014
Slide
1

 Emerging and developing
economies (negara berkembang),
terutama Asia, tetap menjadi
pemicu utama pertumbuhan
ekonomi dunia.
 Indonesia berada di pusat
pertumbuhan ekonomi dunia.
Pada tahun 2012 saat ini,

pertumbuhan ekonomi Indonesia
berkisar 6.4% dan pada tahun
2013 diperirakan tumbuh sebesar
7%.

1

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
10.0%

(YoY)
7.5% 8.2% 7.8%
4.9%

4.7%

3.6%

5.0%


5.7% 5.5% 6.3% 6.0%
6.1% 6.5% 6.4%
5.0%
4.6%

4.5%
4.8%

0.80%
0.0%

Krisis
Global

Krisis Asia
Timur

-5.0%

-10.0%


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1994-2012*

-13.1%
-15.0%

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000


2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010


2011 2012*

Sumber: BPS

 Indonesia dapat menjaga momentum pertumbuhan. Pada Q2 : 2012, Ekonomi Indonesia
tumbuh 6.4 %, jauh di atas perkiraan para ekonom.
 Saat ini perekonomian Indonesia tumbuh dengan laju di atas 6% secara
berkesinambungan dan merupakan negara G20 dengan pertumbuhan terpesat ke-2.

2

EMPAT PILAR UTAMA STRATEGI PEMBANGUNAN
QUAD TRACK
STRATEGY +

Pro Poor

Pro Growth
Peningkatan
Pertumbuhan Ekonomi

7,5 – 8%/tahun

Penurunan Tingkat
Kemiskinan Hingga
8 – 10% (2014) dari
14,1% (2009)

Transformasi
pembangunan Ekonomi

Penajaman program
Infrastruktur pu
Mendukung sektorsektor kunci di koridor
ekonomi

DIBUTUHKAN

Fokus pemb.
Infra. Pada sektor kunci
di koridor ekonomi

Sumber: RPJMN, Roadmap
Pembangunan Ekonomi Indonesia

Pro Job

Penurunan Tingkat
Pengangguran Hingga 5
– 6% (2014) dari 7,87%
(2009)

Penciptaan Lapangan
Kerja Menyerap 9,6 –
10,7 Jt org (2014)

Rencana Aksi
Percepatan dan
Perluasan
Pembangunan
Ekonomi
Indonesia

RENCANA AKSI
PERCEPATAN
DAN
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PU

Pro Environment
Komitmen
Menurunkan
Emisi
GRK 26% dari 2,95
Giga Ton
(Melalui
Usaha Sendiri)
Target 2020

Komitmen
Menurunkan
Emisi
GRK 41% dari 2,95
Giga Ton (Dengan
Bantuan
Internasional)
Target 2020
FOKUS
TERUKUR
KONKRET

3

SASARAN PENCAPAIAN PDB INDONESIA 2010 - 2025
Pertumbuhan
Ekonomi
Inflasi
Tingkat
Pengangguran
Tingkat Kemiskinan

RPJMN 2010-2014
Rata-rata 6,3 – 6,8 persen per tahun
Sebelum 2014 tumbuh 7 persen,
tahun 2014 berkisar 7- 7,7 persen.
Rata-rata 4 - 6 persen pertahun

5 – 6 persen pada akhir tahun 2014
8 – 10 persen pada akhir tahun 2014

PDB: US$ 3,8 – 4,5 Triliun

Pendapatan/kap:
US$ ~ 13.000 – 16.100
PDB: US$ ~ 1,2 triliun
Pendapatan/kap:
US$ ~ 4.800-5.000

(high income country)

PDB ~ US$ 850 Milyar

Pendapatan/kap:
US$ 3,543

Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2013 Ditargetkan 6,7%
untuk dapat menurunkan angka pengangguran menjadi 6,0
– 6,4% dan menurunkan tingkat kemiskinan 9,5-10,5%.
4

PERINGKAT GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX
INDONESIA DI BIDANG INFRASTRUKTUR
 Peringkat Daya Saing Indonesia meningkat dari 54 (tahun 2009) menjadi
peringkat 46 (tahun 2011),
Negara
Swiss
Singapura
Swedia
Jerman
Amerika Serikat
Malaysia
Brunei Darussalam
Thailand
Indonesia
Filipina
Vietnam
Kamboja

2009-2010
1
3
4
7
2
24
32
36
54
87
75
110

Periode
2010-2011
2011-2012
1
1
3
2
2
3
5
6
4
5
26
21
28
28
38
39
44
46
85
75
59
65
109
97

2012-2013
1
2
4
6
7
25
28
38
50
65
75
85

Sumber : Diolah dari Global Competitive Index, World Economic Forum 2009
5

PERINGKAT GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX
INDONESIA DI BIDANG INFRASTRUKTUR
 Peningkatan didorong oleh peringkat di bidang infrastruktur termasuk kualitas
jalan yang meningkat dari 94 (tahun 2009) menjadi peringkat 83 (tahun 2011).
Tahun
No.

Indeks Perubahan

Faktor Penilaian
2008

2009

Kualitas Infrastruktur Keseluruhan

96

96

90

82

1

Kualitas Infrastruktur Jumlah
Penerbangan

23

21

21

2

Kualitas Infrastruktur Kereta Api

58

60

3

Kualitas Infrastruktur Transportasi
Udara

104

4

Kualitas Jaringan Telepon

5

2010 2011 2008-2009

2009-2010

2010-2011

0

+6

+8

20

+2

0

+1

56

52

-2

+4

+4

68

69

80

+36

-1

-11

100

79

82

79

+21

-3

+3

Kualitas Jalan

105

94

84

83

+11

+10

+1

6

Kualitas Infrastruktur Pelabuhan

104

95

96

103

+9

-1

-7

7

Kualitas Jaringan Listrik

92

96

97

98

-8

-1

-1

Sumber : Diolah dari Global Competitive Index, World Economic Forum
6

TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN PU
KEMENTERIAN
Kementerian Pekerjaan
Umum

TUGAS
Menyelenggarakan urusan di bidang pekerjaan umum dalam pemerintahan untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara

SATMINKAL
Ditjen Bina Marga

Ditjen Sumber Daya Air

TUGAS
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang bina
marga.
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang sumber
daya air.

Ditjen Cipta Karya

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang cipta
karya.

Ditjen Penataan Ruang

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
penataan ruang.

Badan Penelitian dan
Pengembangan

Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum.

Badan Pembinaan
Konstruksi

Melaksanakan pembinaan konstruksi.

Catatan:
1.Perumusan kebijakan dan NSP untuk Bidang PU dan Penataan Ruang
2. Melaksanakan pembangunan untuk kewenangan nasional
3.Memfasilitasi dan mendukung peran masyarakat dan Pemerintah Daerah
4.Bermitra dengan badan legislatif dalam Bidang PU dan Penataan Ruang
7

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
BIDANG PU DAN PENATAAN RUANG (RENSTRA PU 2010-2014)
INFRASTRUKTUR PU
DAN PERMUKIMAN

STRATEGI


 Bidang Sumber
Daya Air




 Bidang Bina Marga
(Jalan)
 Bidang Kecipta Karyaan
(Infrastruktur
Permukiman)

 Bidang Penataan
Ruang
 Penelitian dan
Pengembangan
 Bidang Jasa
Konstruksi

KEGIATAN PRIORITAS



Pro Poor
Pro Growth
Pro Job
Pro Green










Peningkatan Aksesibilitas
Barang/Penumpang
Dukungan Ketahanan Pangan
Peningkatan Investasi & Eksport

Penanggulangan Kemiskinan,
Peningkatan Kesempatan Kerja
Mengurangi Kesenjangan antar
Wilayah, Dukungan terhadap
Kawasan Perbatasan, Tertinggal,
Terpencil, dan Terisolir
Pembangunan Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat

TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MENINGKATNYA
PERTUMBUHAN
EKONOMI

KEMAKMURAN
MENINGKATNYA
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

DAN
KESEJAHTERAAN

Penerapan Green Construction
Pembangunan Berbasis
Penataan Ruang
Adaptasi terhadap Perubahan
Iklim

MENINGKATNYA
KUALITAS
LINGKUNGAN

8

PREDIKSI PDB DAN KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN TAHUN 2010-2014

GAP PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN
TAHUN 2013 (Trilyun Rp.)
(Trilyun Rp.)

(Trilyun Rp.)
100

92

90

90
88

80

11.8

Gap
Pendanaan
Infrastruktur
PU dan
Permukiman

77.58

Gap
Pendanaan

86

70

84

60

82
50
40

30
20
10
0

89.38

80
78
76
74
72

70

APBN PU
2013

10

STRATEGI UTAMA MP3EI
STRATEGI UTAMA

INISIATIF STRATEGIK

“Strategi utama dioperasionalisasikan dalam inisiatif strategik”

 Pengembangan

potensi melalui
Koridor Ekonomi
 Memperkuat
konektivitas
nasional
 Mempercepat
kemampuan SDM
dan IPTEK
Nasional

Mendorong investasi BUMN, Swasta Nasional dan FDI
dlm skala besar di 22 Kegiatan Ekonomi Utama
(mendorong realisasi investasi melalui percepatan penyelesaian
hambatan)

Sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitalisasi
kinerja sektor riil
(penetapan jadwal penyelesaian peraturan nasional dan
infrastruktur utama nasional)

Pengembangan Center of Excellence di Setiap Koridor
Ekonomi
(mendorong pengembangan SDM dan IPTEK untuk
peningkatan daya saing)
11

TARGET MP3EI ADALAH : PERTUMBUHAN
BERKUALITAS & INKLUSIF
PERSIAPAN

INDIKATOR
PENDAPATAN / KAPITA
MASYARAKAT DALAM
KORIDOR
(PROYEKSI MP3EI)

AKSELERASI

KEBERLANJUTAN

$ 4,702
(2014)
$ 14,900

 Inklusif !!

Pendapatan/
kapita (2010)

K. E. Sumatera

USD 2,375

K. E. Jawa

USD 2,540

K. E. Kalimantan

USD 3,783

K. E. Sulawesi

USD 998

K. E. Bali-NT

USD 1,139

K. E. Papua-Kep. Maluku

USD 866

Pendapatan/
kapita (2014)

MP3EI

USD 4,702

12

SEKILAS KEBIJAKAN PRO RAKYAT
PerpresNo.13/2009 dilanjutkan Perpres No.15/2010

Keppres No.10/2011

KLASTER I

KLASTER II

KLASTER III

KLASTER IV

Bantuan &
Perlindungan
Sosial Berbasis
Keluarga

Pemberdayaan
Masyarakat

Pemberdayaan
Usaha Mikro
danKecil

Program Murah
Untuk Rakyat

Mengurangi beban
masyarakat miskin

Meningkatkan
kemampuan
masyarakat miskin

Meningkatkan
tabungan dan
menjamin
keberlanjutan berusaha

Memberikan sesuatu
dengan harga murah,
Sebagian dibantu
pemerintah

13

PROGRAM KEMENTERIAN PU
TERKAIT KLASTER II DAN KLASTER IV (PROGRAM MP3KI)

Keterangan:
PNPM – PISEW
RIS – PNPM

: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
14
: Rural Infrastructure Support - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Land Fund

Financing

Land
Acquisition

FASILITASI DALAM KELEMBAGAAN PPP

SMI (Sarana Multi Infrastructure) &
IIFF (Indonesia Infrastructure Financing Facilities)

Guarantee Fund (PII&IIGF)

PreConstruction
Winning Bidder
Awarded

Financial Closing

Construction

Operation

End of Financial Period

End of Concession
Period

Sumber :Paparan Presiden Direktur PT PII dalam acara ‘Launching of PPP Project Planning Book 2011’,
Bappenas 9 Juni 2009

15

SKEMA PENGADAAN LAHAN
UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
• Skema Land Capping  > 110%
Land Capping merupakan pendanaan tanah dimana pemerintah akan menanggung
biaya kelebihan dana tanah di atas 110% dari nilai yang disepakati dalam Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
• Skema Land Revolving Fund (BLU Tanah)
Revolving fund merupakan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum Tanah (BLU
Tanah) untuk mengurangi resiko investor jika terdapat keterlambatan pembebasan
lahan. Dana tersebut dapat kemudian dikembalikan oleh badan usaha pemenang
tender setelah mendapat penyesuaian terhadap kondisi finansial proyek.
• Skema Land Acquisition Fund
Land Acquisition Fund merupakan pendanaan tanah di mana Pemerintah akan
menanggung biaya pengadaan tanah melalui APBN Ditjen Bina Marga (Kem.PU) dan
Ditjen Anggaran (Kemenkeu)
• Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum dan Perpres Nomor 71
Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
16

PENUTUP
• Pembangunan infrastruktur secara inklusif sangat diperlukan
dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
• Keterlibatan lembaga keuangan baik bank dan non-bank di
samping penjaminan dari Pemerintah akan sangat berperan
dalam mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur.
• Mengingat infrastruktur merupakan investasi jangka panjang
dan menengah, maka skema pembiayaan dari perbankan
juga harus dilihat dalam perspektif jangka panjang.
• Peran BUMN dan swasta perbankan khususnya dalam
mendukung program MP3EI dan MP3KI perlu lebih
dioptimalkan.
17

TERIMA KASIH
18
18