Rujukan Judul dan RUmusan Masalah Skrips

1. Pengaruh Penerapan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V Pada Materi
Sistem Pencernaan Makanan di SDN Pandanwangi 3 Malang, Oleh Yunia Permatasari, Desember
2011, FIP
 Rumusan Masalah :
a. Bagaimanakah prestasi belajar IPA siswa kelas V yang menerapkan media audio visual
materi system pencernaan makanan di SDN pandanwangi 3 Malang?
b. Bagaimanakah prestasi belajar IPA siswa kelas V yang tanpa menerapkan media audio
visual materi system pencernaan makanan di SDN pandanwangi 3 Malang?
c. Apakah ada perbedaan prestasi belajar IPA yang signifikan antara siswa kelas V yang
mengikuti pembelajaran menerapkan media audio visual dengan yang mengikuti
pembbelajaran tanpa media audio visual materi system pencernaan makanan d isdn
pandanwangi 3 Malang?
 Metode Penelitian
a. Rancangan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
secara signifkan antara prestasi belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran penggunaan
media audio visual dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan media
audio visual. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011: 72) metode penelitian eksperimen
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunaan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondis yang terkendalikan.

Desain eksperimen yang dipilih dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design
dengan menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Sasaran penelitian ini adalah
seluruh anggota populasi sehingga lebih cocok digunakan istilah subyek penelitian bukan
sampel penelitian. Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik
sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, yang mana semua anggota populasi
dijadikan sampel. Dari dua kelompok, satu kelompok dijadikan kelompok eksperimen dan
satu kelomppok lain dijadikan kelas kontrol. Berdasarkan uraian di atas, maka desain
eksperimen yang digunakan dapat dijelaskan melalui table berikut ini.

Pengaruh Penggunaan Media Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pendidikan Dasar Teknik
Pengecoran Logam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Sekolah
Menengah Kejuruan

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design
Kelompok
Pre Test
Eksperimen
O1
Kontrol

03
(Sumber : Sugiyono, 2011 :79)

Perlakuan
A
B

Post test
O2
O4

Keterangan :
A

= Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual

B

= Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional tanpa menggunakan


media audio visual
O1 = Tes Kemampuan awal (pre test) kelompok eksperimen
02 = Tes kemampuan akhir (post test) kelompok eksperimen
O3 = Tes kemampuan awal (pre test) kelompok control
O4 = Tes kemampuan akhir (post test) kelompok control
Penelitian ini terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Sebelum pembelajaran, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen diberi
pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu pada kelompok eksperimen
diberi pembelajaran dengan media audio visual, sedang kelompok kontrol diberi
pembelajaran konvensional yaitu tanpa media audio visual, sehingga pada akhir
pembelajaran dapat diuji akibat dari perlakuan yang telah diberikan. Kemudian setelah
diberi perlakuan, kedua kelompok tersebut diberikan post test untuk mengetahui
kemampuan akhir siswa setelah kegiatan pembelajaran.
b. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakkan istilah subjek penelitian karena sasaran
penelitiannya adalah seluruh anggota populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik Sampling jenuh, yaitu penentuan sanpel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010: 85). Hal ini karena setiap kelas di SDN
Pandanwangi 3 kecamatan Blimbing kota Malang tahun ajaran 2011/ 2012 yang terdiri atas 2
Pengaruh Penggunaan Media Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pendidikan Dasar Teknik

Pengecoran Logam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Sekolah
Menengah Kejuruan

kelas. Selanjutnya peneliti menentukan kelas yang akan digunakan sebagai kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti memilih kelas V A yang berjumlah 46 siswa
sebahai kelompok kontrol dan kelas V B yang berjumlah 44 siswa sebagai kelompok
eksperimen, sehingga jumlah subjek penelitian adalah 90 siswa. Daftar nama siswa
kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.2 Rincian Subjek Penelitian
Kelas
VA
VB

Kelompok
Kontrol
Eksperimen
Jumlah
(Sumber : Olahan Peneliti)

Jumlah Siswa

46
44
90

c. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dgunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol. RPP dapat diilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2.
2. Perangkat Tes Prestasi Belajar IPA
Instrumen ini digunakan untuk menilai hasil pembelajaran kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes yang
berisi soal-soal IPA berbentuk obyektif pada lampiran 3. Tes ini bertujuan untuk
mengukur pemahaman dan penguasaan konsep IPA yang ada pada siswa.
Jumlah dan bentuk soal pre test dan post test yaitu berjumlah 20 butir soal
terdiri atas soal pilihan ganda (multiple choice) dengan empat alternative
jawaban. Alasan memilih tes obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice)
adalah : (1) Waktu pelaksanaan tes singkat; (2) Proses penilaian cepat; (3)
Obyektivitas penilaian tinggi.
Dalam pembuatan soal tes tersebut diawali dengan pembuatan kisi-kisi
instrumen untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa dapat dilihat pada

table 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Intrumen Prestasi Belajar
Variabel
Prestasi Belajar Siswa

Sub Variabel
1. Tingkat
pemahaman siswa

Metod

Instrumen

Indikator

e
Tes

Pre Test dan


1) Menentukan suatu

tulis

Post Test

istilah dari definisi

Pengaruh Penggunaan Media Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pendidikan Dasar Teknik
Pengecoran Logam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Sekolah
Menengah Kejuruan

(penguasaan

pencernaan
2) Membedakan dua

materi)

jenis proses

pencernaan makanan
3) Melakukan percobaan
proses pencernaan
fisik dan kimiawi

(Sumber : Olahan Peneliti)
d. Uji Coba Instrumen Penelitian
Pengujian kelayakan instrumen penelitian dilakukan dengan cara mengujicobakan soal
yang dibuat ke kelompok selain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah
diujicobakan, butir soal dianalisis validitas dan reliabiltas untuk menentukan criteria
dapat atau tidaknya soal tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian. Jika terdapat
butir soal yang tidak memenuhi kriterian tersebut, maka butir soal itu disisihkan atau
tidak digunakan sebagai instrumen peneltian.
1. Validitas Butir Soal
Menurut Arikunto (2008: 75-76) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Uj validitas instrument dilakukan
untuk memperoleh data yang valid. Sebuah item memiliki validitas tinggi jika skor
pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total.
Untuk menguji validitas instrument penelitian digunakan rumus korelasi
Product Moment dengan angka kasar dari pearson, yaitu dengan

mengkorelasikan skor tiap butir soal dengan skor total.

r

xy

=

∑ Y ¿2 }
∑ X ¿2 }{N ∑Y 2−¿

√ {N ∑ ❑∑ X −¿
2

(Arikunto, 2006 : 170)

N ∑ XY −( ∑ X ) ( ∑Y )
¿
Keterangan :


r

xy

= Koefisien korelasi product moment

Pengaruh Penggunaan Media Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pendidikan Dasar Teknik
Pengecoran Logam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Sekolah
Menengah Kejuruan

X

= Skor Butir soal atau skor item tiap nomor soal

Y

= Skor total

N


= Jumlah subyek

Perhitungan validitas item dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS
Statitic 16.0 melalui Analyze  Correlate  Bivariate. Sebuah item dikatakan valid
jika nilai Sig (p) < 0,05. Kriteria hasil analisis rumus ini, jika r hitung < rtabel maka
korelasi tidak signifikan artinya butir soal dalam instrument tersebut dikatakan
tidak valid. Sebaliknya jika rhitung > rtabel maka korelasi signifikan artinya butir soal
dalam instrument tersebut dikatakan valid (Arikunto, 2008: 75). Dalam
penelitian ini skor benar adalah 1, sedangkan skor salah adalah nol.

2. Reliabilitas Butir Soal
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketetapan hasil tes. Suatu
tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2008). Reliabilitas terhadap butir
soal yang valid dapat diukur dengan menggunakan rumus Spearman-Borwn,
yaitu :
 rumus liat pada lembaran – rumus A (Arikunto, 2008: 93)
Keterangan :
r11
r11

= reabilitas instrument
= rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.
Penggunaan rumus ini dikarenakan jumlah butir soal yang diuji cobakan
genap yaitu berjumlah 40 butir soal berbentuk obyektif dengan empat
alternative jawaban, sehingga dapat dibelah menjadi belahan awal dan belahan
akhir. Kriteria penggunaan rumus ini, apabila r hitung < rtabel , maka item dikatakan
tidak reliable. Sebaliknya jika rhitung > rtabel, maka item dikatakan reliabel.
Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS Statistic
16.0 melalui Analyze – Scale – Reliability – Analysis. Hasil tes dikatakan reliable

Pengaruh Penggunaan Media Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pendidikan Dasar Teknik
Pengecoran Logam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Sekolah
Menengah Kejuruan

jika item pada kolom Cronbach’s Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien
kurang dari nilai Alpha Cronbach keseluruhan. Jika terdapat item pada kolom
Cronbach’s Alpha if Item Deleted memberi nilai koofesien yang lebih tinggi dari
nilai Alpha Cronbach keseluruhan, maka item tersebut sebaiknya dihilangkan
atau direvisi.
3. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahankannya. Sebaliknya soal yang terlalu
ukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena diluar kemampuannya.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran
anatara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf
kesukaran soal.
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai P adalah sebagai
berikutt,
P=

B
JS

(Arikunto, 2008: 208)

Keterangan :
P
= Indeks kesukaran
B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Arikunto (2008: 210) memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap
angka indeks kesukaran item adalah sebagai berikut,
0,00 – 0,30
= soal kategori sukar
0,31 – 0,70
= soal kategori sedang
0,71 – 1,00
= soal kategori mudah
4. Daya Beda Soal
Daya beda soal dgunakan untuk mengukur tingkat intelegensi siswa,
yatu siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi dan siswa yang
tingkat intelegensinya rendah. Arikunto (2008: 211) menyatakan bahwa :
e. Pengumpulan Data
f. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
i. Uji Normalitas
Pengaruh Penggunaan Media Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pendidikan Dasar Teknik
Pengecoran Logam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Sekolah
Menengah Kejuruan

ii. Uji Homogenitas
iii. Uji Kesamaan Rata-rata
iv. Uji Perbedaan Rata-rata
2. Uji Hipotesis
i. Uji Gain
ii. Uji –t
2. Pengaruh Penggunaan Media CD Interaktif terhadap aktivitas dan hasil belajar IPS peserta didik
kelas IV SDN Merjosari 1 Bantur, Oleh Pujiastutik, April 2012, FIP
 Rumusan Masalah :
a. Adakah perbedaan aktifitas dan hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Merjosari 1,
antara kelompok eksperimen yang menggunakan media cd interaktif dan kelompok
control tanpa media cd interaktif?
b. Adakah pengaruh penggunaan media CD Interaktif terhadap hasil belajar peserta didik
kelas IV SDN Rejosari 01, Kompetensi dasar 2.1 mengenal aktivitas ekonomi yang
berkatitan dengan SDA dan potensi lain didaerahnya. Materi pokok kegiatan ekonomi
yang berkaitan dengan SDA?
 Metode Penelitian :
a. Rancangan Penelitian
- Penelitian eksperimen semi + pengertiannya - jenis
b. Populasi dan Sampel
c. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Perlakuan
b. Instrumen pengukuran aktvitas dan hasil belajar
d. Uji Coba Instrumen
a. Validitas Isi
b. Validitas Butir Soal
c. Reliabilitas
d. Daya Beda butir Soal
e. Tingkat Kesukaran butir soal
e. Teknik pengumpulan data
f. Teknik analisis data
a. Uji normalitas
b. Uji homogenitas
c. Uji hipotesis

Pengaruh Penggunaan Media Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pendidikan Dasar Teknik
Pengecoran Logam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Sekolah
Menengah Kejuruan