View of Analisis Kualitas Kewirausahaan Pribadi (KKP) UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif Terhadap Kinerja Perusahaan 67 1 10 20180514

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

Analisis Kualitas Kewirausahaan Pribadi (KKP) UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif
Terhadap Kinerja Perusahaan
Ayi Tejaningrum, Yudi Wahyudin Suwandi
STIE Ekuitas
yudisuwandi@gmail.com

ABSTRACT
Quality of private entrepreneurship is the value of entrepreneurship that owned by an entrepreneur, this research aims to analyze
whether the quality of private entrepreneurship that owned by entrepreneurs have a significant relationship with company performance. Quality of private entrepreneurship is assessed from 10 indicators: (1). Search opportunities (2). Persistence and perseverance (3). Obedience to contract (4). Demand for quality and efficiency (5). Risk taking (6). Goal setting (7). Search information
(8). Systematic planning and monitoring (9). Network creation (10). Confidence. Performance measured by variable (1) Sales
volume (2) Age of business (3) employment absorption (4) total revenue. The research method used is a case study in 4 districts
that involving 52 SMEs.
The research method used is descriptive method, a method that esearching the status of a group of people, an object, a set of
conditions, a system of thought, or a class of events in the present. The purpose of this research method is to create a description,
description or systematically painting, factually and accurately about the facts, properties and relationships between the phenomena being investigated. Based on the results analysis, entrepreneurship quality is significantly related to organizational performance, the higher the entrepreneurship quality the better the performance of SMEs

Keywords:

Quality of Entrepreneurship, Creative Economy, Corporate Performance

ABSTRAK
Kualitas kewirausahan Pribadi adalah nilai nilai kewirausahaan yang dimiliki seorang pengusaha, penelitain ini bertujuan
untuk menganalisis apakah kualitas kewirausahaan pribadi yang dimiliki pengusaha memiliki hubungan signifikan dengan
kinerja perusahaan. Kualitas kewirausahaan Pribadi dinilai dari 10 indikator yaitu : (1). Pencarian peluang (2). Kegigihan d an
ketekunan (3). Ketaatan terhadap kontrak (4). Tututan kualitas dan efisiensi (5). Pengambilan resiko (6). Penetapan tujuan
(7). Pencarian informasi(8). Perencanaan yang sistematis dan monitoring (9). Persuai dan penciptaan jaringan (10).
Kepercayaan diri. Sementara Kinerja diukur dari variabel (1) Volume penjualan (2) Umur usaha (3) penyerapan tenaga kerja
(4) total revenue. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada UMKM di 4 kabupaten dengan melibatkan 52
UMKM.
Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Berdasrkan hasil analisis, kualitas kewirausahaan berhubungan signifikan dengan kinerja organisasi, semakin tinggi nilai
kualitas kewirausahaan semakin bagus kinerja UMKM.
Kata Kunci: Kualitas Kewirausahaan, Ekonomi Kreatif, Kinerja Perusahaan.

PENDAHULUAN

Terdapat 3 persoalan besar dalam kewirausahaan di
Indonesia pertama berkenaan dengan jumlah
wirausaha yang hanya mencapai 1.65% dari total
jumlah penduduk dewasa, proporsi ini tertinggal
jauh dibanding dengan Thailan, Singapore dan
Malasyia yang sudah mencapai 4%, kedua berkenaan
dengan kesehatan ekosistem kewirausahaan yang
hanya menduduki rangk ke 68 dari 121 di dunia
Menurut (the Global Enterpreneurship and Devel-

opment index 2015) dan yang ketiga berdasarkan EY
G20 Enterpreneurship Barometer 2013, Indonesia
diantara negara negara G20 memiliki rangking terendah. Sementara disisi lain David McClelland
menyampaikan bahwa untuk menjadi negara
makmur, suatu negara harus memiiki minimum 2%
entrepreneur dari total penduduk, jadi di Indonesia
mestinya minimal ada 4,75 juta wirausaha. Berbagai
upaya dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
meningkatkan gairah kewirausahaan, tetapi secara
37


ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

makro belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Data menunjukan bahwa minat masyarakat untuk
menjadi wirausaha di Indonesia masih rendah. Untuk lulusan Perguruan Tinggi, yang berminat menjadi wirausaha hanya 6,4%, sementara untuk tingkat
SLTA jumlahnya hanya 22,4%. Padahal, potensi
pemuda kita (untuk bisa menjadi wirausaha) saat ini
relatif besar, dimana tingkat kelulusan Strata I mencapai 300 ribu orang dan SLTA mencapai 2,5 juta
orang pertahun. Apalagi, per tanggal 31 Desember
2015 mendatang, Indonesia akan memasuki era
perdagangan bebas.
Disisi lain seharusnya kewirausahaan di Indonesia
bisa berkembang dengan baik karena sejalan
dengan nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia
yang ramah, mau bekerjasama (gotong royong).

berkenaan dengan sifat-sifat diri yang dimiliki oleh

pelaku usaha/wirausaha yang menunjang pada
kesuksesan dalam berkarya.
Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukankan 6 ciri
yaitu: percaya diri, berorientasi pada tugas dan
hasil, berani menanggung resiko, kepemimpinan,
keorisinilan dan berorientasi kemasa depan.
Machfoedz (2004) menyampikan karakteristik
wirausaha unggul adalah: mengejar prestasi, berani
menangung resiko, mampu memecahkan masalah,
rendah hati, bersemangat, memiliki rasa percaya
diri, menghindari sifat cengeng dan mencari
kepuasan diri. ILO menyebutkan bahwa kualitas
kewirausahaan yang sukses harus memiliki 8
karakteristik sebagai berikut: pencarian peluang,
kegigihan dan ketekunan, ketaatan terhadap
kontrak, tuntunan terhadap kualitas dan efisiensi,
pengambilan resiko, penetapan tujuan, pencarian
informasi, perencanaan yang sistematis dan
monitoring, persuasi dna pencarian jaringan dan
kepercayaan diri. David E. Rye (1996) menyebutkan

bahwa kualitas kewirausahaan tercermin pada
seseorang yang memiliki kemampuan untuk
berprestasi secara tinggi, memiliki kemampuan
menanggung resiko yang moderat, kemampuan
dalam memecahkan masalah, pencarian status,
percaya diri yang tinggi, menghindari ikatan emosi
dan pekerja keras.

Perumusan Masalah
a.
b.
c.

Bagaimana kualitas kewirausahaan insan
industry kreatif di Kota Bandung.
Bagaimana Corporate Performance masingmasing UMKM.
Bagaimana
pengaruh
KKP
(kualitas

kewirausahaan pribadi) terhadap Corporate
Performance.

LANDASAN TEORI
Definisi menurut Jhon J. Kao (1993) intinya adalah
wirausaha lebih ditekankan kepada kemampuan
mengelola resiko dalam memanfaatkan peluang
bisnis melalui mobilisasi manusia, uang dan bahan
baku. Konsep yang disampaikan Robert D. Hisrich et
al (2005) lebih menfokuskan kedalam pengambilan
resiko dan penciptaan produk yang unik bagi
penambahan kekayaan perusahaan. Sementara Syis
(1998) menekankan pengertian kewirausahaan ada
kepribadian unggul yang menjadi teladan bagi
sesama karena kemampuan untuk berdiri sendiri.
Kemuadian menurut David Mc Clelland (2000) serta
J. A. Schumpeter (2002) dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan adalah proses yang dilakukan oleh
manusia unggul untuk berdiri sendiri dalam
pengelolaan bisnis, memiliki kemampuan untuk

menganalisis resiko, pengambilan keputusan dan
menyukai tantangan untuk kebermanfaatan bagi
lingkungan.
Beberapa kajian berkenaan dengan faktor
pendorong kesuksesan wirausaha sudah banyak
dilakukan penelitian baik didalam maupun diluar
negeri. Kualitas Kewirausahaan Pribadi (KKP)

Konsep Kualitas Kewirausahaan
Beberapa pendapat para ahli diantaranya konsep
yang disampaikan oleh ILO, David Mc Clelland,
Zimmerer, 1996, 14-15, serta Menurut Thomas W.
Zimmerer dan Norman M. Scarbrough (1995) dapat
disimpulkan bahwa seorang entrepreneur memiliki
ciri utama atau kualitas yang diharapkan, sebagai
berikut:
1. Ciri-ciri utama kewirausahaan bisa dilihat dari
watak dan perilakunya, yaitu Confidence, Result
Oriented,
Risk

Taker,
Leadership,
Genuine/orisinil, Visioner;
2. Kepribadian Wirausaha terletak pada :
a. Kepercayaan diri (Confidence)
b. Kemampuan mengorganisasi
c. Kreativitas
d. Menyukai tantangan (Challenger)
Konsep Kearifan Lokal
Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai: suatu
kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan
hidup; pandangan hidup (way of life) yang
38

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan
hidup.


Kunci
Kesuksesan

No

Sumber

Konsep Usaha Mikro Menengah dan Kecil
Apa itu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
sebenarnya
tidaklah
terlalu
sulit
untuk
mendefinisikan, dengan anda pergi ke suatu lokasi
usaha melihat bagaimana proses produksi
dijalankan, bagaimana manajemen usaha dikelola,
bagaimana system pemasaran dan pencatatan
administrasi keuangan, dengan mudah kita

mengidentifikasi apakah usaha tersebut termasuk
klasifikasi UMKM atau bukan.
Tetapi untuk
dicapainya kesepakatan bersama terhadap konsep
UMKM, Pemerintah Republik Indonesia sudah
memberikan batasan yang jelas dengan payung
hukum melalui Undang-Undang No 20 tahun 2008.

7.

Kepemimpinan
yang baik

8.

Karakter pribadi
yang
mendukung

9.


Tabel 1. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Menurut UU No 20 tahun 2008

11.

Terlibat dalam
proses
Memiliki insting
bisnis yang
sangat baik
Mendapatkan
peluang yang
Bagus

10.

12.

Modal yang kuat

13.

Interaksi
yang
baik antara
pemilik dengan
pegawai

14.

Mengadopsi
teknologi
informasi
dan
komunikasi

15.

Pengetahuan
yang dimiliki

Sumber: UU No 20 Tahun 2008
Penelitian-penelitian yang berkenaan dengan
UMKM sudah banyak dilakukan diantaranya adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. Fokus penelitian berkenaan dengan faktor
pendorong keberhasilan UMKM
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kunci
Sumber
Kesuksesan
Karakter bisnis McManus & Delaney
menantang
(2007); Kroppdkk (2008)
Kerja keras
McManus & Delaney
(2007)
Motivasi tinggi
Pena (2002)
Disiplin
McManus & Delaney
(2007); Jin dkk (2010)
Menjalani Bisnis McManus & Delaney
yang disukai
(2007)
Merekrut
McManus & Delaney
pegawai
yang (2007); Jin dkk (2002);
memiliki
Deamer & Earle (2004);
integritas tinggi
Pasanen & Laukkanen
39

(2006)
McManus & Delaney
(2007);
Darling
dkk
(2007); Jensen & Luthans
(2006); Schultz (1999)
McManus & Delaney
(2007); Schultz (1990);
Darling dkk (2007); Sarri
& Trihopoulou (2005);
Soriano (2003); Mattis
(2004)
McManus & Delaney
(2007)
Pech & Cameron (2006)

Pech & Cameron (2006);
Haynes (2003); Jin dkk
(2010);
Darling
dkk
(2007);
Wright dkk (1995); Jones
& Holt (2008);
Yu (2012)
Zaratiegue & Rabade
(2005); Soriano (2003);
Wilson & Stokes (2004);
Pasanen & Laukkanen
(2006)
Rowe & Christie (2008);
Darling
dkk
(2007);
Jensen & Luthans (2006);
Deamer & Earle (2004);
Pasanen & Laukkanen
(2006)
Roffe (2007)

Roffe (2007); Nonaka &
Takeuchi (1995); Omerzel
&
Antocic (2008);
Haynes (2003); Jin dkk
(2010); Huovinen
&
Tihula
(2008);
Pena
(2002); Pitts (2008);
Kropp
dkk
(2008);
Deamer & Earle (2004);
Awe (2000); Simpson dkk

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

Kunci
Kesuksesan

No

16.

Mengutamakan
kepuasan
Pelanggan

17.

Memiliki
pengalaman
yang
luas
tentang
bisnis
Melakukan
inovasi terusMenerus
Menjaga
etika
dalam bisnis
Strategi
pemasaran yang
Bagus
Melakukan
adaptasi

18.

19.
20.

21.

Helfert (1996:67), Chariri dan Ghozali, Van Horn dan
John Wachowicz, serta Wheelen, 2005, disesuaikan
dengan situasi dan kondisi UMKM maka
pengukuran kinerja organisasi akan diukur oleh
variable berikut ini: (1) Volume penjualan, (2) Umur
usaha, (3) penyerapan tenaga kerja (4) total
revenue.

Sumber
(2004); Pasanen
&
Laukkanen (2006)
Bennet & Rundle-Thiele
(2004);
Darling
dkk
(2007);
Pasanen
&
Laukkanen (2006)
Jin dkk (2010); Huovinen
& Tihula (2008); Pena
(2002); Deamer & Earle
(2004)
Darling
dkk
Soriano (2003)

METODE
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki. (Nazir, 2011, hlm. 54). Melalui metode
deskriptif ini, maka akan diperoleh penjelasan
mengenai deskripsi kualitas kewirausahaan pribadi
pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
wilayah Jawa Barat.

(2007);

Machan (1999)
Wilson & Stokes (2004)

Schindehutte & Morris
(2001)

Dari table tersebut terlihat bahwa kajian kajian
dalam koteks kewirausahaan UMKM belum ada
yang mencoba memadukan atau mensinkronkan
antara kualitas kewirausahaan dengan nilai-nilai
kearifan lokal.

Desain Penelitian
Menurut Nazir
, hlm. 6 , desain dari
penelitian adalah semua proses yang diperlukan
dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Maka dari itu, desain penelitian yang akan dibuat
mencakup uraian penjelasan pada operasional
variabel, instrumen penelitian, populasi dan sampel
yang diambil.

Konsep Kinerja Perusahaan
Pengertian Kinerja Perusahaan Menurut Para Ahli –
Setiap perusahaan pasti selalu meninjau kinerja dari
perusahaan tersebut dalam periode tertentu.
Kegiatan ini sering juga disebut dengan kinerja
perusahaan.
Kinerja
perusahaan
memiliki
pengertian sebagai hasil dari sebuah kegiatan
manajemen di sebuah perusahaan. Hasil dari
kegiatan manajemen ini kemudian dijadikan sebuah
parameter atau tolak ukur untuk menilai
keberhasilan manajemen sebuah perushaan dalam
hal pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan dalam
periode tertentu. Selain pengertian seacar umum
tersebut, ada banyak pendapat yang dikemukakan
oleh beberapa ahli mengenai pengertian dari kinerja
perusahaan ini yang bisa dijadikan sebuah referensi
dalam mendefiniskan kinerja perusahaan ini.
Berkaitan
dengan
konsep-konsep
kinerja
perusahaan menurut para ahli diantaranya oleh
Moerdiyanti (2010), Nakamura (2011:102), Helfert:

Definifi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono
, hlm.
, variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1.
2.

Kualitas Kewirausahaan Pribadi (KKP) sebagai
variabel independen.
Kinerja Perusahaan sebagai variabel dependen.

Tabel 3. Operasional Variabel Penelitian
Operasional
Variabel
Kualitas
Kewirausahaa

40

Konsep

Indikator

Kualitas
Kewirausahaan

(1). Pencarian peluang
(2). Kegigihan dan

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

n Pribadi (X)

Pribadi
(KKP)
berkenaan
dengan sifat-sifat
diri yang dimiliki
oleh
pelaku
usaha/wirausaha
yang menunjang
pada kesuksesan
dalam berkarya.

Kinerja Perusahaan

Moerdiyanti
(2010),
Helfert: Helfert
(1996:67)
Chariri dan Ghozali

Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM
di Jawa Barat yang melakukan produksi suatu
barang. Dalam penelitian ini, tidak mungkin semua
populasi dapat diteliti oleh penulis, hal ini
disebabkan
oleh
beberapa
faktor,
yaitu
keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang
tersedia. Dengan demikian, peneliti diperkenankan
mengambil sebagian dari objek populasi yang
ditentukan, dengan catatan pada bagian yang
diambil tersebut mewakili bagian lain yang tidak
diteliti. Dalam rangka mempermudah melakukan
penelitian yang diperlukan suatu sampel penelitian
yang berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah
besar seperti populasi penduduk Pulau Jawa, dalam
artian sampel tersebut harus representatif atau
mewakili dari populasi tersebut.

ketekunan
(3). Ketaatan terhadap kontrak
(4). Tututan kualitas
dan efisiensi
(5).
Pengambilan
resiko
(6). Penetapan tujuan
(7). Pencarian informasi
(8). Perencanaan yang
sistematis dan monitoring
(9). Persuai dan penciptaan jaringan
(10). Kepercayaan diri
(1) Volume penjualan
(2) Umur usaha
(3) penyerapan tenaga
kerja
(4) total revenue.

HASIL
Pada tabel 5 terlihat UMKM yang mempunyai
penghasilan kotor atau omset per bulan sekitar
1.000.000 sampai 20.000.000 terdapat 29 UMKM
yang merupakan jumlah UMKM terbanyak juga,
sementara UMKM yang mempunyai penghasilan di
rentang 21.000.000 sampai 40.000.000 terdapat 8
UMKM, untuk rentang penghasilan 41.000.000
sampai 60.000.000 terdapat 8 UMKM, rentang
61.000.000 sampai 80.000.000 terdapat 3 UMKM
dan yang mempunyai penghasilan lebih dari
81.000.000 hanya terdapat 2 UMKM

Instrumen Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam Dalam bagian ini, menjelaskan mengenai halhal yang mencakup instrumen dari penelitian,
seperti sumber data yang diperlukan dalam
penelitian ini, serta teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang berupa kuesioner.
Menurut Sugiyono (2014, hlm. 137), sumber data
terdiri dari 2, yakni sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul
data, dan sumber sekunder merupakan sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.
Dalam penelitian ini, terdapat sumber data primer
yakni berupa data yang didapatkan langsung dari
responden melalui kuesioner yang akan disebar.
Sedangkan data sekunder ditunjukkan dalam tabel
4 berikut ini.

No
1
2

Tabel 5. Omset Per Bulan UMKM Sampel
Besar Omset per Bulan
Jumlah UMKM
1.000.000 – 20.000.000
29
21.000.000 – 40.000.000
8
41.000.000 – 60.000.000
8
61.000.000 – 80.000.000
3
81.000.000 – 100.000.000
1
< 110.000.000
1
Jumlah
50
Sumber data: Data Kuesioner

Tabel 4. Sumber Data Sekunder dan Primer
Data
Sumber Data
Kuesioner
Pemilik UMKM di Jawa Barat
Literatur
Internet dan Buku

Selanjutnya mengenai data penghasilan bersih atau
rata-rata profit per bulan pada 50 UMKM Sampel,
yaitu:

Teknik Pengumpulan Data
1. Penyebaran Kuesioner
2. Penelitian Kepustakaan

41

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

Tabel 6. Profit per Bulan UMKM Sampel
Lama Usaha UMKM Sampel
Rata-rata Profit per Bulan
> 1.000.000
1.000.000 – 10.000.000
11.000.000 – 20.000.000
21.000.000 – 30.000.000
31.000.000 – 40.000.000
41.000.000 – 50.000.000
51.000.000 – 60.000.000
> 60.000.000
Jumlah
Sumber data: Data Kuesioner

Jumlah UMKM
3
36
6
2
2
1
50

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 50 UMKM
Sampel yang telah disurvey, terdapat 3 UMKM yang
mempunyai profit atau rata-rata keuntungan
perbulan dibawah 1.000.000, untuk penghasilan
antara 1.000.000 sampai 10.000.000 merupakan
penghasilan yang paling banyak didapat yaitu
sebanyak 36 UMKM, penghasilan 11.000.000 sampai
20.000.000 terdapat 6 UMKM, penghasilan
21.000.000 sampai 30.000.000 terdapat 2 UMKM,
penghasilan 41.000.000 sampai 50.000.000
terdapat 2 UMKM dan penghasilan diatas
60.000.000 hanya terdapat 1 UMKM.

Gambar 1 Lama Usaha UMKM Sampel
Sumber data: Data Kuesioner
Dari diagram diatas terlihat bahwa dari 50 UMKM
yang kami survey, jumlah UMKM yang paling banyak adalah pada rentang waktu 1 sampai 10 tahun
yaitu sebanyak 25 UMKM, rentang waktu 31 sampai
40 tahun terdapat 11 UMKM, rentang waktu 21 sampai 30 tahun terdapat 7 UMKM, rentang waktu 11
sampai 20 tahun terdapat 6 UMKM dan di rentang
waktu 41 sampai 50 tahun hanya terdapat 1 UMKM
saja.

Jumlah Tenaga Kerja UMKM Sampel
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan
definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja.
Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah
tenaga kerja 5 orang sampai dengan 19 orang,
sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang
memiliki jumlah tenaga kerja 20 sampai dengan 99
orang.
Dibawah ini merupakan tabel jumlah tenaga kerja
yang diserap oleh masing-masing UMKM, yaitu, Dari
tabel 7 dapat dilihat bahwa dari jumlah 50 UMKM
yang tersebar di Jawa Barat paling banyak UMKM
memiliki tenaga kerja sekitar 1 sampai 10 orang, dan
hanya sedikit sekali atau hanya beberapa UMKM
yang mempunyai pekerja diatas 10 orang.

Wilayah Pemasaran UMKM Sampel
Dibawah ini dapat dilihat persentasi wilayah
pemasaran dari 50 UMKM Sampel yang tersebar di
Jawa Barat.

Gambar 2. Wilayah Pemasaran UMKM Sampel
Sumber data: Data Kuesioner

Tabel 7. Jumlah Tenaga Kerja UMKM Sampel
Jumlah Tenaga Kerja
1-10 orang
11-20 orang
21-30 orang
Jumlah
Sumber data: Data Kuesioner

Jumlah UMKM
47
1
2
50

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah
50 UMKM Sampel yang tersebar di Jawa Barat,
wilayah pemasaran yang paling banyak adalah di
daerahnya sendiri yaitu Bandung, Sumedang dan
Cianjur. Sementara untuk wilayah pemasaran keluar
kota atau di pulau jawa hanya terdapat 10 UMKM
42

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

atau sebesar 20%, sedangkan untuk wilayah
pemasaran di seluruh Indonesia hanya terdapat 8
UMKM atau sebesar 16% dan untuk ke luar negeri
hanya terdapat 1 UMKM atau sebanyak 2%.
Jenis Usaha UMKM Sampel
Dari 50 UMKM Sampel yang telah diteliti,
terdapat 41 UMKM atau sekitar 82% usaha mereka
dibangun sendiri dari awal, yang mana hal ini lebih
mendominasi daripada jenis usaha UMKM yang
dijalankan atau didapat dari keluarga secara turun
temurun, hal ini terbukti pada tabel dibawah ini:

Sumber: Olah data SPSS, 2017

Dalam Tabel 4.5 Model Summary b (Pengaruh KKP
Terhadap Umur Usaha) dapat dilihat nilai R2
sebesar 0,002. Hal ini diartikan bahwa peubah
bebas dalam hal ini kualitas kewirausahaan pribadi
(X) secara bersama-sama menjelaskan peubah
umur usaha (Y1) sebesar 0.2%, sedangkan sisanya
dijelaskan oleh peubah lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini atau model penelitian.
Semakin besar nilai R 2 semakin menunjukkan
ketepatan model yang telah disusun (model yang
dimaksud adalah model teori penelitian ini).

Tabel 8. Jenis Usaha UMKM Sampel
Jenis Usaha
Jumlah UMKM
Warisan
9
Rintisan Sendiri
41
Jumlah
50
Sumber data: Data Kuesioner

Tabel 10 ANOVAa (Pengaruh KKP Terhadap Umur
Usaha)

Produk UMKM Sampel

Sumber: Olah data, 2017

Dalam table anova terlihat nilai Sig sebesar 0.75
yang berada di atas sebesar 0,05, artinya semua
obyek yang diamati (50 responden) belum sesuai
dengan model yang ditetapkan.

Gambar 5. Produk yang Dihasilkan UMKM Sampel
Sumber data: Data Kuesioner

b. Pengaruh KKP Terhadap Volume Penjualan
(Omset)

Dari 50 UMKM yang telah di survey, persentasi
terbanyak terdapat pada bidang kerajinan yaitu
sebesar 22 UMKM, untuk bidang fashion terdapat
12 UMKM dan untuk bidang makanan sisanya yaitu
sebesar 16 UMKM.

Tabel 11. Model Summaryb (Pengaruh KKP
Terhadap Omset)

Pengaruh KKP Terhadap Kinerja Perusahaan
a. Pengaruh KKP Terhadap Umur Usaha
Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi
linear pada software SPSS versi 24 dengan hasil
sebagai berikut:

Sumber: Olah data SPSS, 2017

Berdasarkan tabel tersebut nilai R yaitu untuk
mengetahui
hubungan
antara
kualitas
kewirausahaan pribadi (X) terhadap Omset (Y2).
Hasil analisis menunjukkan nilai R= 0.059, hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
lemah antara kualitas kewirausahaan pribadi (X)

Tabel 9. Model Summaryb (Pengaruh KKP
Terhadap Umur Usaha)

43

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

terhadap Omset (Y2). Dapat dilihat nilai R 2 sebesar
0,004. Hal ini diartikan bahwa peubah bebas dalam
hal ini kualitas kewirausahaan pribadi (X) secara
bersamasama menjelaskan peubah umur usaha
(Y1) sebesar 0.4%, sedangkan sisanya dijelaskan
oleh peubah lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini atau model penelitian.
Sumber: Olah data SPSS, 2017

Tabel 12. ANOVAa (Pengaruh KKP Terhadap Omset)

Berdasarkan tabel tersebut nilai R yaitu untuk
mengetahui
hubungan
antara
kualitas
kewirausahaan pribadi (X) terhadap jumlah tenaga
kerja (Y3). Hasil analisis menunjukkan nilai R=
0.095, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan
yang
lemah
antara
kualitas
kewirausahaan pribadi (X) terhadap jumlah tenaga
kerja (Y3).
Dalam Tabel di atas juga dapat dilihat nilai R 2
sebesar ,
. Ukuran nilai R Square adalah ≤ R2
< 1, artinya semakin mendekati angka satu berarti
garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan
peubah terikat (Y) secara lebih baik menuju
kesempurnaan (model fit). Hal ini diartikan bahwa
peubah bebas dalam hal ini kualitas kewirausahaan
pribadi (X) secara bersamasama menjelaskan
peubah jumlah tenaga kerja (Y3) sebesar 0.9%,
sedangkan sisanya dijelaskan oleh peubah lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini atau model
penelitian. Semakin besar nilai R 2 semakin
menunjukkan ketepatan model yang telah disusun
(model yang dimaksud adalah model teori
penelitian ini).

Sumber: Olah data SPSS, 2017

Tabel diatas digunakan untuk menarik kesimpulan
diterima atau tidaknya hipotesis dengan melihat
nilai signifikansi atau nilai Sig pada table anova.
Yaitu dengan membandingkan antara nilai Sig
tersebut dengan standar kesalahan atau alpha
yang telah ditetapkan oleh peneliti. Biasanya
peneliti menetapkan alpha 5 persen atau 0,05
walaupun untuk penelitian sosial alpha 10 persen
pun masih ditoleransi. Dalam table anova terlihat
nilai Sig sebesar 0.683 yang berada di atas sebesar
0,05, artinya semua obyek yang diamati (50
responden) belum sesuai dengan model yang
ditetapkan.

Tabel 15 ANOVAa (Pengaruh KKP Terhadap Jumlah
Tenaga Kerja)

Tabel 13. Coefficientsa
(Pengaruh KKP Terhadap Omset)

Sumber: Olah data SPSS, 2017

Sumber: Olah data SPSS, 2017

Tabel ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
per variabel, namun di sini variabel yang
merupakan variabel yang mempengaruhi hanya
variabel kualitas kewirausahaan pribadi dengan
Sig. = 0.683.
c.

Tabel diatas digunakan untuk menarik kesimpulan
diterima atau tidaknya hipotesis dengan melihat
nilai signifikansi atau nilai Sig pada table anova.
Yaitu dengan membandingkan antara nilai Sig
tersebut dengan standar kesalahan atau alpha
yang telah ditetapkan oleh peneliti. Biasanya
peneliti menetapkan alpha 5 persen. Dalam table
anova terlihat nilai Sig sebesar 0.514 yang berada
di atas sebesar 0,05, artinya semua obyek yang

Pengaruh KKP Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja
Tabel 14. Model Summaryb (Pengaruh KKP
Terhadap Jumlah Tenaga Kerja)
44

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

diamati (50 responden) belum sesuai dengan
model yang ditetapkan.

(Y) secara lebih baik menuju kesempurnaan
(model fit).

Tabel 16. Coefficientsa (Pengaruh KKP Terhadap
Jumlah Tenaga Kerja)

Tabel 18 ANOVAa (Pengaruh KKP Terhadap Total
Revenue)

Sumber: Olah data SPSS, 2017.

Sumber: Olah data SPSS, 2017

Tabel ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
per variabel, namun di sini variabel yang
merupakan variabel yang mempengaruhi hanya
variabel kualitas kewirausahaan pribadi dengan
Sig. = 0.514.

Menarik kesimpulan diterima atau tidaknya
hipotesis dapat dilakukan dengan melihat nilai
signifikansi atau nilai Sig pada table anova. Yaitu
dengan membandingkan antara nilai Sig tersebut
dengan standar kesalahan atau alpha yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Biasanya peneliti
menetapkan alpha 5 persen atau 0,05 walaupun
untuk penelitian sosial alpha 10 persen pun masih
ditoleransi. Dalam table anova terlihat nilai Sig
sebesar 0.986 yang berada di atas sebesar 0,05,
artinya semua obyek yang diamati (50 responden)
belum sesuai dengan model yang ditetapkan.

d. Pengaruh KKP Terhadap Keuntungan (Total
Revenue)
Tabel 17. Model Summaryb (Pengaruh KKP
Terhadap Total Revenue)

Tabel 4.15 Coefficients a (Pengaruh KKP Terhadap
Total Revenue)

Sumber: Olah data SPSS, 2017
Berdasarkan tabel tersebut nilai R yaitu untuk
mengetahui
hunungan
antara
kualitas
kewirausahaan pribadi (X) terhadap keuntungan
atau revenue (Y4). Nilai korelasi bisa bernotasi
negative
maupun
positif,
notasi
ini
mengindikasikan bentuk atau arah hunungan yang
terjadi. Dan hasil analisis menunjukkan nilai R=
0.003, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan
yang
lemah
antara
kualitas
kewirausahaan pribadi (X) terhadap keuntungan
atau revenue (Y4). Dan nilai R2 sebesar 0,000. Hal
ini diartikan bahwa peubah bebas dalam hal ini
kualitas kewirausahaan pribadi (X) secara
bersamasama menjelaskan peubah keuntungan
atau revenue (Y4) sebesar 0.0000%, sedangkan
sisanya dijelaskan oleh peubah lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini atau model penelitian.
Ukuran nilai R Square adalah ≤ R
, artinya
semakin mendekati angka satu berarti garis regresi
yang terbentuk dapat meramalkan peubah terikat

Sumber: Olah data SPSS, 2017
Tabel ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
per variabel, namun di sini variabel yang
merupakan variabel yang mempengaruhi hanya
variabel kualitas kewirausahaan pribadi dengan
Sig. = 0.986.
KESIMPULAN
1. Dari 50 UMKM Sampel yang telah diteliti,
terdapat 41 UMKM atau sekitar 82% usaha
mereka dibangun sendiri dari awal, yang mana
hal ini lebih mendominasi daripada jenis usaha
UMKM yang dijalankan atau didapat dari
keluarga secara turun temurun.
2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa hubungan
antara kualitas kewirausahaan pribadi (X)
terhadap
Omset
(Y2).
Hasil
analisis
45

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

3.

Sulawesi Tenggara, 2013, Daftar Sentra Industri
dan Kerajinan Propinsi Sulawesi TenggaraTahun
2013, Kendari.

menunjukkan nilai R= 0.059, hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
lemah antara kualitas kewirausahaan pribadi
(X) terhadap Omset (Y2).
Dapat dilihat nilai R2 sebesar 0,004. Hal ini
diartikan bahwa peubah bebas dalam hal ini
kualitas kewirausahaan pribadi (X) secara
bersamasama menjelaskan peubah umur
usaha (Y1) sebesar 0.4%, sedangkan sisanya
dijelaskan oleh peubah lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini atau model penelitian.

Drucker, P.F. 1985. Innovation and Entrepreneurship:
Practice and Principles. New York: Harper and
Row.
Dun Steinhoff, John F. Burgess. 1993. Small Business
Management Fundamentals 6th ed. New York:
McGrawhill Inc.
Galbreath, Jeremy, 2005, Which Resources Matter
The Most to Firm Succes? An Exploratory Study
of Resources-Based Theory, Technovation, 25,
979-987.

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2003. Kewirausahaan. Bandung:
Alfabeta.

Gaskill, L.A.R, H.E Van Auken and R.A Manning, 1993,
A Factor Analytic Study of The Perceived Causes
of Small Business Failure, Journal of Small
Business Management, 18-31.

Aulawi, Hilmi, Rajesri Govindaraju, Kadarsah Suryadi
dan Iman Sudirman. 2009. Hubungan Knowledge
Sharing Behavior dan Individual Innovation
Capability. Jurnal Tekhnik Industri, Vol. 11, No. 2,
174-187.

Glancey, et al. 1998. Behaviour of disrupted of
Solenopsis invicta toward queens and
pheromone-treated surrogate queens placed
outside the nests. Sociobiology, 7: 283-288.

Barney, Jay B. 1991. Resource-Based Theorities of
Competitive Advantage: Ten Years Retrospective
on The Resource-Based View, Journal of
Management, 27, 643-650.

Grant, Robert M., 1997, Contemporary Strategy
Analysis Concept, Techniques, Application, 2nd,
Secokusumo, T. (penerjemah), Analisis Strategi
Kontemporer, Konsep, Teknik, Aplikasi, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Bogaert, I., Maertens, R. and van Cauwenbergh, A.,
1994, Strategy As Situational Puzzle: The First of
Components, in Hamel, G. and Heene, A.,
Competence-Based Competition, John Wiley,
Chichester.

Gujarati, 1998.
Erlangga.

Burgess, R. G. 1993. In the Field: An Introduction to
Field Research. London: Allen and Unwin.

Home, Niilo, 2011, Entrepreneurial Orientation of
Grocery Retailer in Finland, Journal of Retailing
and Customer Services, Vol. 3, 1-9.

Covin, J.G and Slevin, 1991, A Conceptual Modelof
Entrepreneurship
as
Firm
Behavior,
Entrepreneurship Theory and Practice, 16 (1), 725.

http://www.kompasiana.com/akbarisation/kearifanlokal-untuk-kearifanindonesia_5529c187f17e615723d623ab

Crawford, C. Merle; Di Benedetto, C. Anthony. 2000.
New Products Management Sixth Edition.
McGraw-Hill, New York.
Perdagangan

Jakarta,

Hisrich. R.D., Peters, M.P., & Sheherd, D.A. 2005.
Entrepreneurship.6 ed. New York: McGraw-Hill
Irwin.

Cooper, D.R. dan Schindler, P.S. 2003. Business
Research Methods, Edisi ke-8, McGraw Hill, New
York.

Perindustrian dan

Dasar.

Hartini. 2012. Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas
Produk dan Kinerja Bisnis. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, Vol. , No. , Maret
: − .

Collis, David J. and Cynthia A. Montgomery, 1998,
Corporate Strategy: A Resources Base Approach,
McGraw-Hill.

Dinas

Ekonometrika

Hughes, M., and Morgan, R. E, 2007, Deconstructing
The Relationship Between Entrepreneurial
Orientation and Business Performance at The

Propinsi
46

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

Lumpkin, G. T, Andreas Rauch, Johan Wiklund and
Michael Frese, 2005, Entrepreneurial Orientation
and Business Performance: An Assesment of Past
Research and Suggestions for The Future,
Entrepreneurship Theory and Practice, 1-54.

Embryonic Stage of Firm Growth, Industrial
Marketing Management 36 : 651-661.
Jauch, L.R, Glueck, W.F. 1988. Business Policy and
Strategy Management. Singapore: McGraw Hill.

Lumpkin, G.T., and Dess, G.G. 1996. Clarifying The
Entrepreneurial Orientation Construct and
Linking it to Firm Performance, Academy of
Management Review, 21(1): 135-172.

Joko
Susilo.
2011.
http://www.jokosusilo.com/2011/07/01/bagaiman
a-cara-memulai-wirausaha-agar-sukses
Johannessen, Jon-Arild, 2008, Organisational
Innovation is Part of Knowledge Management,
International
Journal
of
Information
management, 403-412.

Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran
Pendekatan Terapan Jilit 1. Jakarta: PT Index.
McClelland, C. David. 1965. The Achievement Motive In
Ekonomic Growth. Boulder and London:
Westview Press.

Kao,J.J. 1998. The Entrepreneurial Organization, New
Jersey : Prentice Hall International Inc.

Meredith, Geoffrey.G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan
Praktek. Jakarta: PPM.

Kao, R.W.Y. (1995), Entrepreneurship: A. Wealth
Creation and Value Adding Proces, Prentice Hail
Singapore.

Miller, D., and Le Breton Miller, I., 2005, Managing for
The Long Run: Lessons in Competitive Advantage
from Great Family Businesses, Boston, MA:
Harvard Business School Press.

Knight, Gary.
. Entrepreneurship and Marketing
Strategy: the SME Under Globalization , Journal
of International Marketing, Vol.8, No.2, p.12-32.

Miller, D., and P.H Friesen, 1984, Organizations: A
Quantum View, New York: Prentice Hall.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan
2. Jakarta: PT. Indeks. Kelompok Gramedia.
Irawan.

Nasir, (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Glalia
Indonesia.

Latif, Davis A, 2008, Model for Teaching The
Management Skills Component of Managerial
Effectiveness to Pharmacy Student, Review, p.
377.

Nurhayati, 2004, Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja dan Keunggulan Bersaing
Usaha Kecil yang Berorientasi Export di Jawa
Timur, Disertasi Program Doktor Ilmu
Management, PPS FEUB Malang.

Lee, Maria R. and Yi-Chen Lan, 2011, Toward a Unified
Knowledge Management Model for SMEs, Expert
Systems With Applications, 729-735.

Riyanti
B.P.D.
(2002).
Faktor-Faktor
yang
Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Kecil
Menengah. Disertasi Program Pascasarjana
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Li, Yong-Hui, Jing-Wen Huang and Mey-Tien Tsai,
2008, Entrepreneurial Orientation and Firm
Performance: The Role of Knowledge Creation
Process, Industrial Marketing Management (38),
440-449.

Sangen, Mariyati, 2005, Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan, Orientasi Pasar dan Budaya Etnis
Cina, Bugis, Jawa dan Banjar Terhadap Kinerja
Usaha Kecil Pada Industri Pengolahan Pangan di
Kalimantan Selatan, Disertasi Program Doktor
Ilmu Management, PPS FEUB Malang.

Liao, Shu-Hsien & Chi Chuan Wu, 2010, System
Perspective of Knowledge Management,
Organizational Learning and Organizational
Innovation, Expert Systems with Applications, 37,
1096-1103.

Schumpeter, J., 1934, The Theory of Economic
Development, Harvard University Press.

Lin, Hsiu-Fen and Gwo Guang Lee, 2004, Perception of
Senior Managers Toward Knowledge Sharing,
Management Decision, Vol. 42, No. 1, p. 108-125.

Sekaran, Uma, 2003, Research Methods For Business,
4th Edition, Kwan Men Yon (Penerjemah),
47

ISEI Business and Management Review Vol. I, No. 1, Maret 2017, pages 37 – 48
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/ibmr
Jurnal ISEI

Metodologi Penelitian Untuk BIsnis, Salemba
Empat, Jakarta.

Tambunan, 2003. Perekonomian Indonesia: Beberapa
Masalah Penting. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Smart, D. T., & Conant, J. S. 1994. Entrepreneurial
Orientation,
distinctive
marketing
39
competencies and organizational performance.
Journal of Applied Business Research, 10 (3).

Tjahjaningsih, Endang. 2012. Upaya Peningkatan
Kinerja Organisasi Melalui Inovasi Transformasi
Budaya Prososial, Universitas Stikubank.
Wheelen, Thomas L and J D Hunger, 2005, Strategic
Management and Business Policy, Upper Saddle
River, N J: Prentice Hall, NY.

Solichin,
E.
(2005).
Kajian
Karakteristik
Entrepreneurship dan Iklim Usaha serta
Kontribusinya terhadap Kemajuan Usaha ( Studi
pada Agroindustri Pangan pada Skala Usaha Kecil
di Kediri). Ringkasan Disertasi. Program Strudi
Ilmu Pertanian Minat Ekonomi Pertanian.
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya,
Malang.

Wiklund, 1999, The Sustainability of The
Entrepreneurial
Orientation-Performance
Relationship, Entrepreneurship Theory and
Practice, Baylor University.
Wiklund, J & Shepherd D, 2005, Knowledge Based
Resources, Entrepreneurial Orientation and The
Performance of Small and Medium Sized
Business, Strategic Management Journal (24),
1307-1314.

Solimun. 2010. Pemodelan Persamaan Struktural
Pendekatan PLS. Brawijaya. Malang.
Suci, Rahayu Puji, 2009, Peningkatan Kinerja Melalui
Orientasi
Kewirausahaan,
Kemampuan
Manajemen dan Strategi Bisnis (Studi pada
Industri Kecil dan Menengah Bordir di Jawa
Timur), Jurnal Manajemen dan Bisnis, Universitas
Petra, Surabaya, hal. 46-58.

Zahra, Q. A & Covin, J. G, 2005, Con-texture Influence
on The Corporate Entrepreneurship Performance
Relationship: A Longitudinal Analysis, Journal of
Business Venturing (10), 43-58.
Zahra, S dan J. G. Covin.
. contextual influences
on the Corporate Entrepreneurship

Performance: A Longitudinal Analysis , Journal
of Business Venturing, 10 (1), pp. 43-58.

Suendro. 2010. Analisis Pengaruh Inovasi Produk
Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai
Keunggulan Bersaing Berkelanjutan (Studi Kasus
Pada Industri Kecil Dan Menengah Batik
Pekalongan), Tesis, Program Pascasarjana,
Universitas Diponegoro, Semarang.

Zhou, Kevin Zheng, Chi Kin Yim, and David K.Tse,2005.
The Efeect of strategic Orientations on
Technology-and Market-Based Breakthrough
Innova tions. Journal of Marketing.Vol.69 (April),
pp.42-60.

Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Bisnis, CV.
Alfabeta, Bandung.
-------------------. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan RND. Bandung: Alfabeta.

Zimmerer,
W.
Thomas,
Norman
M.
Scarborough. 1996. Entrepreneurship and The
New Venture Formation. New Jersey: Prentice
Hall - International Inc.

Suhartini,
Karim.
2007.
Analisis
Pengaruh
Kewirausahaan Korporasi Terhadap Kinerja
Perusahaan Pada Pabrik Pengolahan Crumb
Rubber Di Palembang. Jurnal Manajemen & Bisnis
Sriwijaya Vol. 5, No 9 Juni 2007.

Zimmerer,
T.W.
&
Scarborough,
N.M
(1998), Essentials of Entrepreneurship and Small
Bussiness Management. Second Ed. Prentice Hall.

Supranto, 2004. Metode Riset, Rineka Cipta Jakarta.
Zimmerer, Thomas W., 2005, Essential of
Entrepreneurship
and
Small
Business
Management, 4 th Edition, Pearson Education,
inc., Upper Saddle River, New Jersey.

-----------, 2005. Metode Riset, Rineka Cipta Jakarta.
Suryana 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat
dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba
Empat.

48

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3