Contoh Laporan Hasil Observasi Lapangan

Laporan Hasil Observasi Lapangan

MTs. Khusnul Khotimah 01 Semarang
Dosen Pengampu : Samsudin Salim, M. Ag
Disusun guna memenuhi tugas ujian tengah semester mata kuliah Bimbingan
Konseling Islami

Disusun Oleh :
Anjabun Najib

31501502189

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2018

MTs. Khusnul Khotimah 01 Semarang
MTs. Khusnul Khotimah 01 Semarang merupakan sekolah menengah yang

terletak di jalan At – Taqwa no.09 desa Rowosai kelurahan Rowosari kecamatan
Tembalang kota Semarang.
Dalam setiap lembaga sekolah, setiap sekolah diwajibkan untuk mempunyai
paling tidak 1 guru BK, dalam laporan ini, saya telah melakukan observasi lapangan
yang berkaitan dengan Guru BK di MTs Khusnul Khotimah 01, meliputi :
1. Jumlah guru BK
2. Struktur guru BK
3. Keadaan sarana dan prasarana di sekolah yang berkaitan dengan guru
BK di sekolah tersebut
4. Program unggulan yang dilaksanakan oleh guru BK di sekolahan
tersebut.
5. Kendala dan hambatan menjadi guru BK di sekoalahan tersebut.
6. Bagaimana cara guru BK membimbing siswa – siswa nya di sekolah.
Berikut hasil laporan saya :
Jumlah guru BK di Mts. Khusnul Khotimah 01 ada 1 orang, yakni
Bapak Saiful Wazan yang berasal dari Rowosari Krajan Semarang. Idealnya
setiap 150 siswa dibimbing oleh 1 guru BK, Tetapi pada sekolahan ini
muridnya berjumlah 222 sedangkan guru BK nya hanya ada 1, ini
merupakan bukti bahwa kurangnya guru BK di sekolahan ini.


Struktur organisasi di sekolah ini sebagai berikut :

Kepala Sekolah

2
Guru Mata
Tata Usaha
Pelajaran

Wakil Kepala Sekolah
PembimbingSiswa
Koordinator BK

Wali Kelas

Sarana dan prasarana guru BK di sekolah ini termasuk kategori cukup,
termasuk Ruang BK. Dengan ruang BK yang nyaman, pekerjaan guru BK
dalam memenuhi tanggung jawabnya juga lebih mudah dan nyaman,
sehingga hasilnya juga akan lebih baik.
Dalam sekolah ini, guru BK di sekolah ini mempunyai banyak program

– program unggulan, yang termasuk dalam kategori 3 bimbingan siswa,
yakni :
1. Bimbingan pribadi.
Dalam rangka membimbing kepribadian siswa di sekolahan ini,
guru BK di sekolahan ini membuat program “WAJIB SHOLAT DHUHA”

3

dalam program ini, seluruh siswa pada jam istirahat pertama diwajibkan
untuk melakukan sholat dhuha bersama di Mushola terdekat, yang
dibimbing oleh guru – guru.
Selain sholat dhuha, setiap minggu juga ada program tadarus, jadi
setiap siswa tiap minggu sekali harus menghadiiri tadarus bersama
gurunya di sekolah tersebut, dan akan dikelaskan berdasarkan
kemampuan membaca al qur’an siswa tersebut.
2. Bimbingan sosial
Sedangkan daam bimbingan social, siswa akan dlatih untuk
bersosialisai di masyarakat, bagaimana cara berinteraksi dengan
masyarakat disekitar dengan baik dan benar.
Selain itu, setiap siswa diwajibkan mengikuti paling tidak satu

ekstrakulikuler di sekolah tersebut, agar sosialisasi mereka berjalan
dengan baik, walaupun dengan teman – temannya.
3. Bimbingan belajar
Bimbingan belajar di sekolah ini dilaksanakan bagi siswa siswa
terutama yang kurang akan daya fikirnya, sedangkan dalam
membangun motivasi belajar siswanya, sekolah ini membangun tamn
baca yang sngat nyaman untuk dijadikan tempat membaca sekalian
berdiskusi.
Selama liburan, agar para siswa tidak kosong seutuhnya, setiap
siswa diberi tugas untuk membaca dan mempelajarai 1 buah buku, yang
nantinya akan dievaluasi pada awal masuk kelas setelah liburan.

Hambatan yang dialami oleh guru BK disekolah tersebut disebabkan
oleh 2 faktor, yakni faktor internak dan factor eksternal.
Diantara faktor internal sendiri yakni, kurangnya fasilitas fasilitas yang
mendukung guru BK di sekolah tersbut, meskipun sudah ada, tetapi kurang
memungkinkan.

4


Sedangkan dari faktor eksternal sendiri yakni, tidak adanya
sinkroniasasi antara siswa dengan wali murid, jadi guru BK dalam
membimbing siswa siswa nya terkadang merasa kurang berkenan di wali
murid tersebut, contoh :
Nadzif merupakan murid yang bandel, dia sering membolos dikelas,
keesokan harinya ketika sang guru BK menghubungi wali dari Nadzif terbut,
agar memastikan kenapa anak ini tidak berangkat, setelah dikonfirmasi,
ternyata wali si Nadzif berkata bahwa Nadzif memang berangkat sekolah,
sedangkan faktanya Nadzif tidak ada di sekolah.
Sedangkan kendala yang harus dilalui oleh guru BK di sekolah ini ialah,
sekolah ini terletak di lingkungan yang memungkinkan siswanya untuk
menjadi orang yang nakal.
Masa remaja merupakan masa rawan akan munculnya kenakalan
remaja, terutama SMP, dimana terjadinya pubertas yakni dalam rentang
masa SMP, banyak siswa yang mulai melenceng dari aturan sekolah,
maupun aturan sekitar, sehingga jika ada salah satu murid yang melanggar
aturan di lingkungannya, sudah pasti yang dilirik oleh masyarakat setempat
adalah dimana dia bersekolah, inilah yang mnjadi tntangan guru BK di
sekolah tersebut.
Memang masa SMP merupakan masa perubahan perilaku siswa,

namun itu bersifat tidak permanen, atau bias disebut sebagai sebab dari
proses pubertas, dimana para siswa akan mencoba menemukan jati dirinya.
Berbeda dengan masa SMA dimana para siswanya memang nakal,
tetapi mereka sudah mempunyai cara bagaimana caranya agar nakal
mereka tidak ketahuan, atau bias disebut memanipulasi kenakalan mereka
agar tidak terlihat oleh pihak sekolah.

5

Cara guru BK membimbing siswa siswanya di sekolah tersebut
menggunakan pendekatan humanistic, yakni menjelaskan bahwa pada
hakekatnya setiap diri manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan
dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya.
Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan
dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada
pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Dalam sekolah tersebut, setiap siswa disetarakan atau diperlakukan
sama, yakni tidak ada sifat pilih kasih, baik dia anak orang kaya maupun
anak orang yang tidak punya, babik anak yang pntar maupun anak yang
kurang pintar, mereka semua diperlakukan sama.

Program yang dipakai oleh guru BK di sekolahan tersebut adalah
Program 17+, yakni :
6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6 bidang pendukung yang sesuai
dengan norma yang berlaku.
Namun yang digunakan oleh guru BK di sekoalah ini hanya diambil 3
bidang bimbiingan, dengan alas an karena yang sesuai dengan usia anak
masa SMP Cuma 3 bidang tersebut, yakni bidanag pribadi, social, dan
belajar sesuai yang telah dipaparkan diatas.
Demikian hasil laporan observasi tentang Mts Khusnul Khotimah 01
Semarang berkenaan dengan Guru Bimbingan Konseling yang ada di
sekolah terebut, meliputi struktur organisasi, program guru BK, dan
sebagainya.
Dengan selesainya hasil laporan ini, berarti kegiatan observasi
lapangan di MTs Khusnul Khotimah 01 Semarang telah selesai.

6

Mungkin banyak pelajaran yang dapat diambil dan diterapkan daam
kehidupan nyata.


Semarang, 12 April 2018

Pelapor

7