Tema Kesenangan dan Ujiannya (1)

Tema : Kesenangan dan Ujiannya
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Hamdan Wasyukran lillah, ammaaba’du.
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT oleh karena pada malam hari ini kita masih
diberi nikmat kesehatan, kesempatan dan nikmat keimanan untuk dapat hadir di tempat yang
penuh mubarakah ini dalam rangka melaksanakan salah satu kewajiban kita sebagai umat
muslim yang beriman yakni melaksanakan shalat isya dan dirangkaikan dengan shalat tarwih
secara berjamaah.
Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan nabiyullah Muhammad SAW,
nabi yang diutus ke muka bumi ini sebagai uswatun hasanah sekaligus sebagai rahmatan lil
alamin.
Ibu Bapak Sidang Jamaah Tarwih yang dimuliakan oleh Allah SWT…
Dalam kehidupan kita sehari-hari, ada dua hal yang berbeda yang silih berganti yaitu
kesenangan dan kesusahan. Bahkan menurut beberapa pendapat mengatakan bahwa hidup itu
indah karena perbedaan tersebut. Bayangkan kalau kita senang terus menerus atau susah
terus menerus, tentu bukan sesuatu yang baik. Ketika kita senang, maka kita diharapkan ingat
ketika dulu pernah susah. Dan ketika ketika susah ingatlah bahwa suatu saat akan ada
kesenangan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-Insyirah yang
berbunyi :

Yang artinya : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah ayat 5-6)
Ibu Bapak Sidang Jamaah Tarwih yang dirahmati oleh Allah SWT…
Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana sifat dasar manusia dalam
menghadapi kedua hal tersebut. Allah SWT telah menyebutkan dalam Al-Qur’an mengenai sifat
manusia terhadap kesenangan terlebih dahulu karena ujian terhadap kesenangan itu jauh lebih
berat dibanding ujian kesusahan.
Sekarang ini dapat kita lihat bersama disekeliling kita bahwa pejabat yang jelas-jelas telah
mempunyai harta yang berlimpah masih melakukan perbuatan korupsi. Hal ini menunjukkan
bahwa manusia pada umumnya cenderung selalu terlena dengan kesenangan dan
kemewahan.

Ibu Bapak Sidang Jamaah Tarwih yang dimuliakan oleh Allah SWT…
Kembali kepada sifat manusia jika mendapatkan kesenangan maka dia memiliki dua
kecenderungan yaitu berpaling dari Allah SWT dan sombong terhadap manusia. Jika
kesuksesan terjadi pada orang yang tidak beriman maka akan memperkuat keyakinannya
bahwa tidak perlu percaya kepada Allah SWT untuk meraih kesuksesan. Mereka akan mencibir
kaum muslim yang rajin sholat tapi kehidupannya masih miskin.
Sedangkan bila keberhasilan dialami orang munafik, maka mereka akan berkata : buat apa
sholat ? toh saya masih bisa mendapatkan rizki dari Allah. Memang Allah SWT melimpahkan
rizqi pada setiap manusia di dunia ini tanpa pandang bulu apakah mereka beriman atau

mengingkari.
Ibu Bapak Sidang Jamaah Tarwih yang dirahmati oleh Allah SWT…
Bagi seorang muslim yang beriman (sebab banyak diantara kita juga adalah muslim tapi tidak
beriman), bahwa keberhasilan masih membuat dia melaksanakan shalat dan ibadah lain/.
Tetapi, ada hal lain yang mungkin tidak kalah bahayanya yakni perasaan sombong terhadap
apa yang didapatkannya. Sombong itu apa ?? Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Kesombongan itu menolak kebenaran dan merendahkan manusia (H.R. Muslim)
Hal ini yang sering sulit untuk kita hindari. Orang yang sukses terkadang sulit untuk menerima
kebenaran yang disampaikan oleh orang lain, apalagi dari orang yang lebih muda, lebih miskin
atau lebih rendah derajatnya. Adanya penolakan kebenaran tersebut biasa dibarengi dengan
merendahkan orang lain, karena dia menganggap dialah yang lebih tinggi, lebih berhasil dan
lebih berkuasa.
Ibu Bapak Sidang Jamaah Tarwih yang dimuliakan oleh Allah SWT…
Sebagai kesimpulan, marilah kita bersama-sama tetap bersifat rendah hati dan banyak-banyak
bersyukur atas apa yang Allah SWT telah berikan kepada kita semua. Dengan demikian, kami
berharap bahwa semoga kita semua dijauhkan dari rasa sombong dan angkuh, dan semoga
kita semua tetap mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT, serta semoga kita selalu
bisa menjaga hati dalam setiap keadaan.
Terima Kasih

Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Oleh : Yuliani Nguju