SURAT PERJANJIAN KERJASAMA BUDIDAYA JAMU

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus spp.)
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim, dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Tempat / Tgl Lahir
No. KTP
Alamat

: …………………………………………….
: …………………………………………….
: …………………………………………….
: …………………………………………….
…………………………………………….

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama
Tempat / Tgl Lahir
No. KTP
Alamat


: …………………………………………….
: …………………………………………….
: …………………………………………….
: …………………………………………….
…………………………………………….

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Berdasarkan prinsip saling percaya, keterbukaan dan menjunjung tinggi kebenaran, kedua belah pihak
tersebut di atas telah setuju dan sepakat tanpa paksaan melakukan hubungan kerjasama usaha budidaya
jamur tiram. Adapun hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur sebagai berikut:
PASAL 1
Ruang Lingkup Kerjasama
1.
Kerjasama yang dimaksudkan dalam surat perjanjian ini yaitu Kerjasama Usaha Produksi
Jamur Tiram Segar.
2. PIHAK PERTAMA menyediakan media tanam jamur tiram siap produksi yang kemudian disebut
sebagai baglog dengan cara membeli baglog kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA menyediakan / memproduksi baglog sebagai barang pembelian oleh PIHAK
PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA menggunakan baglog tersebut di ayat 2 dan 3 sebagai barang investasi dari

PIHAK PERTAMA untuk memproduksi jamur tiram seperti tersebut di ayat 1.
PASAL 2
Harga Baglog dan Pembayaran
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah menyepakati harga satuan baglog sebesar Rp.
1.800,- (seribu delapan ratus rupiah).
2. PIHAK PERTAMA membeli baglog kepada PIHAK KEDUA sesuai harga tersebut di ayat 1
dengan jumlah 10.000 buah sehingga total harga pembelian menjadi Rp. 18.000.000,- (delapan belas
juta rupiah).
3. PIHAK PERTAMA telah melakukan pembayaran untuk pembelian 10.000 baglog dari PIHAK
KEDUA secara tunai / kontan / cash.
PASAL 3
Jangka Waktu
1.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyepakati jangka waktu perjanjian hubungan
kerjasama seperti tersebut di PASAL 1 selama 5 bulan 14 hari.
2. Rincian waktu tersebut di ayat 1 yaitu 1 bulan 14 hari adalah waktu yang diberikan PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan produksi baglog dan 4 bulan adalah waktu
kerjasama produksi jamur tiram segar yang selanjutnya disebut sebagai periode produksi.

3.


Periode produksi terhitung saat pertama kali jamur tiram dipanen dan terjual.

4. Jangka waktu surat perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang / dilanjutkan sesuai kesepakatan
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PASAL 4
Spesifikasi Baglog
1. Baglog yang diproduksi oleh PIHAK KEDUA untuk PIHAK PERTAMA menggunakan ukuran
plastik 17 x 35 cm dengan ketebalam 0.3 – 0.4 mm dan berat rata-rata 1 – 1.2 kilogram.
2.
Baglog tersebut di ayat 1 telah memiliki misellium sempurna ditandai dengan warna putih
menutupi seluruh permukaan baglog.
3.
Baglog tersebut di ayat 1 tidak menggunakan ring sebagai penutup mulut plastik tetapi
menggunakan steples atau karet (sesuai ketersediaan).
PASAL 5
Biaya Operasional dan Rincian Pendapatan
1. PIHAK PERTAMA membayarkan Rp. 1.000,- (seribu rupiah) kepada PIHAK KEDUA dari hasil
panen jamur tiram segar terhitung setiap kilogram dan berlaku kelipatannya sebagai biaya operasional /
jasa pemeliharaan baglog.

2. Pembayaran tersebut di ayat 1 dilakukan dengan cara pemotongan / auto debet pendapatan yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA dari hasil penjualan jamur tiram segar sejumlah tersebut di ayat 1 yaitu
Rp. 1.000,- (seribu rupiah) setiap kilogram penjualan panen.
3. Diasumsikan harga penjualan jamur tiram segar setiap kilogram adalah Rp. 7.000,- (tujuh ribu
rupiah), maka PIHAK PERTAMA akan mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 6.000,- (enam ribu
rupiah) dan PIHAK KEDUA mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) dari setiap
kilogram penjualan.
4. Harga penjualan tidak ditentukan dalam surat perjanjian ini melainkan mengikuti / sesuai dengan
harga pasar yang berlaku. Harga Penjualan tersebut di ayat 3 sebesar Rp. 7.000,- (tujuh ribu rupiah)
merupakan harga asumsi dan bukan harga mutlak.
PASAL 6
Perihal Kemungkinan Rugi
1. Perihal rugi-laba secara total sejak pertama kali panen hingga akhir periode tanam dihitung pada
akhir periode tanam.
2. Apabila total perhitungan rugi-laba selama periode tanam mengalami kerugian, jumlah kerugian
akan ditanggung oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan perbandingan 50% : 50%.
PASAL 7
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
1. PIHAK PERTAMA memiliki hak melakukan sendiri atau menugaskan tenaga kerjanya untuk
memantau hasil panen dari baglog miliknya dan harga pasar yang berlaku di pasaran jamur tiram

Bogor.
2. PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk mendapatkan laporan hasil produksi jamur tiram dari
baglog miliknya dan pendapatan setelah hasil panen dipasarkan setiap bulan.
3. PIHAK PERTAMA tidak memiliki hak dalam manajemen produksi dan pemeliharaan baglog yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA atas baglog miliknya.
4. PIHAK PERTAMA memiliki hak memberi saran dan masukan dalam manajemen produksi dan
pemeliharaan baglog yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA atas baglog miliknya akan tetapi keputusan
akhir tetap di tangan PIHAK KEDUA.

5. PIHAK PERTAMA memiliki hak mendapat garansi penggantian baglog dengan yang baru apabila
terjadi kontaminasi pada baglog miliknya selama 1 bulan pertama dalam periode produksi. Baglog
yang diganti apabila mengandung kontaminan yang di diperkirakan kwalitas maupun kwantitasnya
dapat membahayakan baglog itu atau baglog-baglog lainnya yaitu kontaminan dengan ketebalan pekat
dan luasan mencapai 25% dari luas permukaan baglog.
6. PIHAK PERTAMA memiliki hak mendapatkan pendapatan seperti tersebut di Pasal 5 sebesar Rp.
6.000,- (enam ribu rupiah) dengan asumsi harga jual Rp. 7.000,- (tujuh ribu rupiah) untuk setiap
kilogram hasil panen dari baglognya yang telah dipasarkan oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 8
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
1.

PIHAK KEDUA memiliki kewajiban memproduksi baglog yang telah dibeli oleh PIHAK
PERTAMA sesuai dengan spesifikasi tersebut di Pasal 4 dengan jumlah tersebut di Pasal 2 ayat 2 yaitu
10.000 baglog dengan tenggang waktu seperti disebut di Pasal 3 ayat 2 yaitu selama 1 bulan 14 hari.
2.
PIHAK KEDUA memiliki kewajiban memberikan laporan hasil produksi jamur tiram dan
pendapatan setelah hasil panen dipasarkan kepada PIHAK PERTAMA setiap bulan.
3. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban mengontrol pemeliharaan baglog milik PIHAK PERTAMA
agar hasil panen jamur tiram mencapai rata-rata total minimal per baglog sebanyak 0,4 kilogram.
4. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban memberikan garansi penggantian baglog dengan yang baru
kepada PIHAK PERTAMA apabila terjadi kontaminasi pada baglog miliknya selama 1 bulan pertama
dalam periode produksi.
5. PIHAK KEDUA memiliki hak mendapatkan pendapatan seperti tersebut di Pasal 5 sebesar Rp.
1.000,- (seribu rupiah) untuk setiap kilogram hasil panen dari baglog milik PIHAK PERTAMA yang
telah dipasarkan.
PASAL 9
Force Majeure
PIHAK PETAMA atau PIHAK KEDUA tidak dianggap bersalah atau melanggar salah satu ketentuan
dalam surat perjanjian ini oleh sebab-sebab yang bersifat force majeure. Hal-hal yang bersifat force
majeure yaitu:
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bencana Alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan longsor
Wabah penyakit
Perang atau huru-hara
Kebakaran
Pemberontakan
Teroris
Sabotase

Apabila terjadi salah satu yang bersifat force majeure di atas, dalam jangka waktu 3 hari PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA bertemu dan membicarakan pemecahannya secara musyawarah untuk
mencapai mufakat.
PASAL 10
Penyelesaian Perselisihan

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sadar akan menyelesaikan segala permasalahan yang
dimungkinkan terjadi dengan jalan kekeluargaan yaitu musyawarah untuk mufakat serta menjunjung
tinggi nilai-nilai hukum yang berlaku di Negara Indonesia.
PASAL 11
Penutup
1. Seluruh isi Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar ini merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan halaman per halaman, pasal per pasal atau ayat per ayat.

2. Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar ini dibuat rangkap 2 (dua),
bermaterai secukupnya, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerima / memiliki 1 (satu) rangkap / jilid Surat
Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar.
4.
Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar ini berlaku setelah
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
5. Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar ini tidak lagi berlaku setelah 5
bulan 14 hari dari tanggal yang tertera di Surat Perjanjian ini dan atau tidak berlaku setelah periode
tanam berakhir dan atau tidak berlaku sesuai tanggal yang tertera pada sudut kiri bawah halaman 6
(enam).
Bogor, ……………………..

PIHAK PERTAMA

……………………..
SAKSI SATU

……………………..

PIHAK KEDUA

……………………..
SAKSI DUA

……………………..