Makalah Pend idikan Kewarganegaraan Ideol
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
“Ideologi”
Tugas Kelompok
Kelompok 4 :
Muhamad Abdul Rahman
Mustofa Hagi
Muhamad Fahmi
Rivaldi A.
Irfan
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK AMALIAH 1 CIAWI
YAYASAN PUSAT STUDI PENGEMBANGAN ISLAM AMALIYAH
INDONESIA
BOGOR
2016
A. Pengertian Ideologi
Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata idea
berasal dari bahasa yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata
idein yang artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau
pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, ide disamakan artinya dengan cita-cita. Citacita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai,
sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan
atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya
dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas dasar landasan, asas
atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup
pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan
dikemukakan oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti
halnya Leibniz, de Tracy mempunyai cita-cita untuk membanggun suatu sistem
pengetahuan. Apabila Leibniz menyebutkan impiannya sebagai one great system
of trunth dimana tergabung segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, mak
De Tracy menyebutkan ideologie yaitu scieence of ideas, suatu program yang
diharapkan dapat membawa perobahan Internasional dalam masyarakat perancis.
Namun Napoleon mencemoohkannya sebagai khayalan belaka, yang tidak
mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan
menemukan kenyataan.
Sedangkan secara terminologi, menurut Soerjanto Poespowardjojo, ideologi
adalah suatu pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk mewujudkannya.
Sejalan dengan itu, Sastrapratedja mengemukakan bahwa ideologi memuat
orientasi pada tindakan. Ia merupakan pedoman kegiatan untuk mewujudkan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
1. Destut De Traacy :
istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy
tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa
suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
2. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
a. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling
baik.
b. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan
dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil
oleh penguasa.
3. AL-Marsudi:
Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran
atau science des ideas.
4. Puspowardoyo:
Bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan
dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat
untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap
dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya
seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta
apa yang dinilai baik dan tidak baik.
5. Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
6. Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
B. Makna Ideologi Bagi Suatu Negara
Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka
terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di
suatu pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong
masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir
masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju
cita-citanya.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan
negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan. Hal
ini disebabkan dalam ideologi terkandung suatu oreantasi praktis.
C. Pengertian Macam Macam Ideologi
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri,
sebagai berikut:
a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat
(falsafah).
Jadi,
bukan
keyakinan
ideologissekelompok
orang,
melainkan kesepakatan masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat
sendiri. Ia adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemukan
dalam kehidupan mereka.
c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat
dan
perlu
menggali
kembali
falsafah
tersebut
dan
mencari
implikasinya dalam situasi ke-kini-an mereka.
d. Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat,
melainkan
menginspirasi
masyarakat
untuk
berusaha
hidup
bertanggung jawab sesuai dengan falsadah itu.
e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang
berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah suatu sistem psemikiran tertutup dan
sifatnya mutlak yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,
melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar
untuk mengubah masyarakat.
b. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu
akan dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan
berbagai segi kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan
ideologi tersebut.
c. Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang
kehidupan. Ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha
menguasai bidang informasi dan pendidikan. Oleh karena kedua
bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi
perilaku masyarakat.
d. Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak
dihormati.
e. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan
untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
f. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutantuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
3. Ideologi Komperenhensif
Ideologi Komprehensif Didefinisikan sebagai suatu system
pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam
ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang bertujuan untuk melakukan
transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
4. Ideologi Partikular
Ideologi
Partikular
didefinisikan
sebagai
suatu
keyakinan-
keyakinan yang tersususn secara sistematis dan terkait erat dengan
kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat
D. Peranan Ideologi Bagi Bangsa Dan Negara
Jika menengok sejarah kemerdekaan negaranegara dunia ketiga, baik yang
ada di Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama
berada di bawah cengkeraman penjajahan negara lain, ideologi dimaknai sebagai
keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka
wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata.
Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu
membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai
dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat
untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam
kehidupan penyelenggaraan negara.
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok
atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari
mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan
dengan agama, agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai
pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.
Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena
itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau
ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas
(rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai
yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan
keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan
kesatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan.
E. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Liberalisme Dan Ideologi
Komunisme
1. Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita
negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi
tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.
Pancasila dijadikan ideologi terbuka dikarenakan, Pancasila memiliki
nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan
kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu,
Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara
bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara modern yang disepakati
oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan
Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.
Indonesia adalah sebuah negara dan sebuah negara memerlukan sebuah
ideologi untuk menjalankan sistem pemerintahan yang ada pada negara
tersebut, dan masing-masing negara berhak menentukan ideologi apa yang
paling tepat untuk digunakan, dan di Indonesia yang paling tepat adalah
digunakan adalah ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem
pemerintahan demokratis yang di dalamnya membebaskan setiap
masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan
keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai
ideologi terbuka adalah yang paling tepat untuk digunakan oleh Indonesia.
2. Ideologi Liberal
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu
paham yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi,
materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme
yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang ditangkap dengan
indera manusia) serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan
individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Menurut paham liberalisme memandang bahwa manusia sebagai manusia
pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya. Manusia
sebagai individu memiliki potensi dan senantiasa berjuang untuk dirinya
sendiri. Menurut Hobbes istilah ”homo homini lupus” bararti bahwa dalam
hidup masyarakat bersama akan menyimpan potensi konflik, manusia akan
menjadi ancaman bagi manusia lainnya. Liberalisme yaitu bahwa rakyat
merupakan ikatan dari individu-individu yang bebas, dan ikatan hukumlah
yang mendasari kehidupan bersama dalam negara.
Kebebasan
manusia
dalam
realisasi
demokrasi
senantiasa
mendasarkan atas kebebasan individu di atas segala-galanya. Rasio
merupakan
hakikat
tingkatan
tertinggi
dalam
negara,
sehingga
dimungkinkan akan berkedudukan lebih tinggi daripada nilai religius. Hal
ini harus dipahami karena demokrasi akan mencakup seluruh sendi-sendi
kehidupan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, antara lain
bidan politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, ilmu pengetahuan bahkan
kehidupan agama ataupun religius. Atas dasar inilah perbedaan sifat serta
karakter bangsa sering menimbulkan gejolak dalam menerapkan
demokrasi yang hanya mendasarkan pada paham liberalisme
Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut
a. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
b. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
c. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat
dapat belajar membuat keputusan diri sendiri.
d. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk.
e. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia.
f. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat
dilanggar oleh kekuasaan manapun.
Negara yang menganut Ideologi Liberalisme :
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology
liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama,
Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname dan masih
banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua
lainnya.
3. Ideologi Komunis
Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya
paham komunismelah sebagai paham yang paling jelas dan lengkap.
Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat
kapitalis sebagai hasil dari ideologi liberal. Menurut paham ini, munculnya
masyarakat
kapitalis
menyebabkan
penderitaan
rakyat,
sehinggakomunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan rakyat kecil
oleh kalangan kapitalis yang didukung pemerintah.
Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinanbahwa
manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial saja dan sekumpulan
relasi sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukan individualisme.
Karena tidak adanya hak individu, maka dapat dipastikan bahwa menurut
paham komunisme bahwa demokrasi individualisme itu tidak ada, yang
ada adalah hak komunal.
Dalam masyarakat terdapat kelas-kelas yang saling berinteraksi
secara dialektis yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar (buruh). Kelas
Kapitalis senantiasa melakukan penindasan atas kelas buruh proletar.
Semua ini harus dilenyapkan. Untuk merubah hal tersebut, maka harus
dilakukan dengan mengubah secara revolusioner infrastruktur masyarakat.
Etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya pada
kepentingan
demi
Kaitannya
manifestasi
dari
keuntungan kelas
dengan
negara,
manusia
sebagai
masyarakat
bahwa
negara
makhluk
secara
totalitas.
adalah
komunal.
sebagai
Mengubah
masyarakat secara revolusioner harus berakhir dengan kemenangan pada
pihak kelas protelar. Pemerintah negara harus dipegang oleh orang-orang
yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Hak individual
dianggap tidak ada dan hak asasi dalam negara hanya berpusat pada hak
kolektif. Sehingga komunisme adalah anti demokrasi dan hak asasi
manusia.
Ciri-ciri Ideologi Komunisme :
a. Atheis. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada. Akan tetapi,
kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan
Tuhan terserah kepada manusia.
b. Kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti
mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna
seperti rongsokan mesin, terbukti dari ajarannya yang tidak
memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
c. Salah satu doktrin komunis adalah revolusi terus-menerus. Revolusi itu
menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go
international. Komunisme memang memprogramkan tercapainya
masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua
orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator
proletariat yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan
diktator
proletariat
adalah
membersihkan
kelas-kelas
lawan
komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
d. Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai,
yaitu partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai
Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan
satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis
tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak
menghormati HAM.
Negara yang menganut Ideologi Komunisme :
Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis
adalah Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara,
Tiongkok, Kuba dan Laos.
Secara garis besar Perbandingan Ideologi Pancasila, Liberalisme, dan Komunisme
Termuat dalam tabel di bawah ini:
Ideologi Hal
Pancasila
Liberal
Komunis
Hubungannya
Wajib dengan
Boleh memeluk
Tidak
dengan
kebebasan memilih
agama dan juga
dengan keberadaan
Agama
agama sesuai
tidak dilarang
Tuhan.
dengan
untuk tidak
keyakinannya.
Mengutamakan
memeluk agama.
Melaksanakan
Hubungannya
percaya
Melaksanakan
dengan
ekonomi
koperasi sistem
ekonomi ekonomi etatisme
Tatanan
yang sesuai dengan liberal
yang yang berpijak pada
Ekonomi
nilai-nilai Pancasila
bebas.
Hak-hak kepentingan
pribadi diakui dan kolektif
diberi
rakyat
ruang secara menyeluruh.
sebebas-bebasnya
Hak-hak
pribadi
dibatasi
sampai
pada batas tidak
Hubungannya
Sistem politik yang Sistem
dengan sistem berasaskan
politik dan
pemerintahan
diakui
politik Sistem politik yang
yang liberal dan sosialis. Terdapat
Pancasila.
demokratis.
Memperkenankan
Terdapat
terdapat
partai aspiratif
dengan hanya satu yang
kepentingan keinginan rakyat. muncul. Hal itu
demokrasi.
Kepala
Dipimpin
seorang
sedikit yang berhaluan
banyak partai, tapi sangat berbeda, tetapi
organisasi
untuk
beberapa partai
oleh dan
negara karena adanya
kepala keberpihakan
Presiden pemerintahan
sebagai
kepala dipimpin
politik pada salah
oleh satu partai saja.
negara dan kepala presiden.
Hal ini biasa
pemerintahan
disebut demokrasi
tertutup. Dipimpin
oleh presiden
seorang presiden.
“Ideologi”
Tugas Kelompok
Kelompok 4 :
Muhamad Abdul Rahman
Mustofa Hagi
Muhamad Fahmi
Rivaldi A.
Irfan
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK AMALIAH 1 CIAWI
YAYASAN PUSAT STUDI PENGEMBANGAN ISLAM AMALIYAH
INDONESIA
BOGOR
2016
A. Pengertian Ideologi
Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata idea
berasal dari bahasa yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata
idein yang artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau
pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, ide disamakan artinya dengan cita-cita. Citacita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai,
sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan
atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya
dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas dasar landasan, asas
atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup
pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan
dikemukakan oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti
halnya Leibniz, de Tracy mempunyai cita-cita untuk membanggun suatu sistem
pengetahuan. Apabila Leibniz menyebutkan impiannya sebagai one great system
of trunth dimana tergabung segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, mak
De Tracy menyebutkan ideologie yaitu scieence of ideas, suatu program yang
diharapkan dapat membawa perobahan Internasional dalam masyarakat perancis.
Namun Napoleon mencemoohkannya sebagai khayalan belaka, yang tidak
mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan
menemukan kenyataan.
Sedangkan secara terminologi, menurut Soerjanto Poespowardjojo, ideologi
adalah suatu pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk mewujudkannya.
Sejalan dengan itu, Sastrapratedja mengemukakan bahwa ideologi memuat
orientasi pada tindakan. Ia merupakan pedoman kegiatan untuk mewujudkan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
1. Destut De Traacy :
istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy
tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa
suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
2. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
a. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling
baik.
b. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan
dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil
oleh penguasa.
3. AL-Marsudi:
Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran
atau science des ideas.
4. Puspowardoyo:
Bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan
dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat
untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap
dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya
seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta
apa yang dinilai baik dan tidak baik.
5. Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
6. Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
B. Makna Ideologi Bagi Suatu Negara
Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka
terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di
suatu pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong
masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir
masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju
cita-citanya.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan
negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan. Hal
ini disebabkan dalam ideologi terkandung suatu oreantasi praktis.
C. Pengertian Macam Macam Ideologi
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri,
sebagai berikut:
a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat
(falsafah).
Jadi,
bukan
keyakinan
ideologissekelompok
orang,
melainkan kesepakatan masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat
sendiri. Ia adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemukan
dalam kehidupan mereka.
c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat
dan
perlu
menggali
kembali
falsafah
tersebut
dan
mencari
implikasinya dalam situasi ke-kini-an mereka.
d. Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat,
melainkan
menginspirasi
masyarakat
untuk
berusaha
hidup
bertanggung jawab sesuai dengan falsadah itu.
e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang
berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah suatu sistem psemikiran tertutup dan
sifatnya mutlak yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,
melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar
untuk mengubah masyarakat.
b. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu
akan dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan
berbagai segi kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan
ideologi tersebut.
c. Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang
kehidupan. Ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha
menguasai bidang informasi dan pendidikan. Oleh karena kedua
bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi
perilaku masyarakat.
d. Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak
dihormati.
e. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan
untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
f. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutantuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
3. Ideologi Komperenhensif
Ideologi Komprehensif Didefinisikan sebagai suatu system
pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam
ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang bertujuan untuk melakukan
transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
4. Ideologi Partikular
Ideologi
Partikular
didefinisikan
sebagai
suatu
keyakinan-
keyakinan yang tersususn secara sistematis dan terkait erat dengan
kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat
D. Peranan Ideologi Bagi Bangsa Dan Negara
Jika menengok sejarah kemerdekaan negaranegara dunia ketiga, baik yang
ada di Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama
berada di bawah cengkeraman penjajahan negara lain, ideologi dimaknai sebagai
keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka
wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata.
Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu
membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai
dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat
untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam
kehidupan penyelenggaraan negara.
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok
atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari
mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan
dengan agama, agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai
pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.
Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena
itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau
ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas
(rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai
yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan
keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan
kesatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan.
E. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Liberalisme Dan Ideologi
Komunisme
1. Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita
negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi
tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.
Pancasila dijadikan ideologi terbuka dikarenakan, Pancasila memiliki
nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan
kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu,
Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara
bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara modern yang disepakati
oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan
Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.
Indonesia adalah sebuah negara dan sebuah negara memerlukan sebuah
ideologi untuk menjalankan sistem pemerintahan yang ada pada negara
tersebut, dan masing-masing negara berhak menentukan ideologi apa yang
paling tepat untuk digunakan, dan di Indonesia yang paling tepat adalah
digunakan adalah ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem
pemerintahan demokratis yang di dalamnya membebaskan setiap
masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan
keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai
ideologi terbuka adalah yang paling tepat untuk digunakan oleh Indonesia.
2. Ideologi Liberal
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu
paham yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi,
materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme
yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang ditangkap dengan
indera manusia) serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan
individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Menurut paham liberalisme memandang bahwa manusia sebagai manusia
pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya. Manusia
sebagai individu memiliki potensi dan senantiasa berjuang untuk dirinya
sendiri. Menurut Hobbes istilah ”homo homini lupus” bararti bahwa dalam
hidup masyarakat bersama akan menyimpan potensi konflik, manusia akan
menjadi ancaman bagi manusia lainnya. Liberalisme yaitu bahwa rakyat
merupakan ikatan dari individu-individu yang bebas, dan ikatan hukumlah
yang mendasari kehidupan bersama dalam negara.
Kebebasan
manusia
dalam
realisasi
demokrasi
senantiasa
mendasarkan atas kebebasan individu di atas segala-galanya. Rasio
merupakan
hakikat
tingkatan
tertinggi
dalam
negara,
sehingga
dimungkinkan akan berkedudukan lebih tinggi daripada nilai religius. Hal
ini harus dipahami karena demokrasi akan mencakup seluruh sendi-sendi
kehidupan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, antara lain
bidan politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, ilmu pengetahuan bahkan
kehidupan agama ataupun religius. Atas dasar inilah perbedaan sifat serta
karakter bangsa sering menimbulkan gejolak dalam menerapkan
demokrasi yang hanya mendasarkan pada paham liberalisme
Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut
a. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
b. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
c. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat
dapat belajar membuat keputusan diri sendiri.
d. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk.
e. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia.
f. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat
dilanggar oleh kekuasaan manapun.
Negara yang menganut Ideologi Liberalisme :
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology
liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama,
Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname dan masih
banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua
lainnya.
3. Ideologi Komunis
Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya
paham komunismelah sebagai paham yang paling jelas dan lengkap.
Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat
kapitalis sebagai hasil dari ideologi liberal. Menurut paham ini, munculnya
masyarakat
kapitalis
menyebabkan
penderitaan
rakyat,
sehinggakomunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan rakyat kecil
oleh kalangan kapitalis yang didukung pemerintah.
Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinanbahwa
manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial saja dan sekumpulan
relasi sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukan individualisme.
Karena tidak adanya hak individu, maka dapat dipastikan bahwa menurut
paham komunisme bahwa demokrasi individualisme itu tidak ada, yang
ada adalah hak komunal.
Dalam masyarakat terdapat kelas-kelas yang saling berinteraksi
secara dialektis yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar (buruh). Kelas
Kapitalis senantiasa melakukan penindasan atas kelas buruh proletar.
Semua ini harus dilenyapkan. Untuk merubah hal tersebut, maka harus
dilakukan dengan mengubah secara revolusioner infrastruktur masyarakat.
Etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya pada
kepentingan
demi
Kaitannya
manifestasi
dari
keuntungan kelas
dengan
negara,
manusia
sebagai
masyarakat
bahwa
negara
makhluk
secara
totalitas.
adalah
komunal.
sebagai
Mengubah
masyarakat secara revolusioner harus berakhir dengan kemenangan pada
pihak kelas protelar. Pemerintah negara harus dipegang oleh orang-orang
yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Hak individual
dianggap tidak ada dan hak asasi dalam negara hanya berpusat pada hak
kolektif. Sehingga komunisme adalah anti demokrasi dan hak asasi
manusia.
Ciri-ciri Ideologi Komunisme :
a. Atheis. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada. Akan tetapi,
kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan
Tuhan terserah kepada manusia.
b. Kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti
mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna
seperti rongsokan mesin, terbukti dari ajarannya yang tidak
memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
c. Salah satu doktrin komunis adalah revolusi terus-menerus. Revolusi itu
menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go
international. Komunisme memang memprogramkan tercapainya
masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua
orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator
proletariat yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan
diktator
proletariat
adalah
membersihkan
kelas-kelas
lawan
komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
d. Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai,
yaitu partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai
Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan
satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis
tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak
menghormati HAM.
Negara yang menganut Ideologi Komunisme :
Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis
adalah Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara,
Tiongkok, Kuba dan Laos.
Secara garis besar Perbandingan Ideologi Pancasila, Liberalisme, dan Komunisme
Termuat dalam tabel di bawah ini:
Ideologi Hal
Pancasila
Liberal
Komunis
Hubungannya
Wajib dengan
Boleh memeluk
Tidak
dengan
kebebasan memilih
agama dan juga
dengan keberadaan
Agama
agama sesuai
tidak dilarang
Tuhan.
dengan
untuk tidak
keyakinannya.
Mengutamakan
memeluk agama.
Melaksanakan
Hubungannya
percaya
Melaksanakan
dengan
ekonomi
koperasi sistem
ekonomi ekonomi etatisme
Tatanan
yang sesuai dengan liberal
yang yang berpijak pada
Ekonomi
nilai-nilai Pancasila
bebas.
Hak-hak kepentingan
pribadi diakui dan kolektif
diberi
rakyat
ruang secara menyeluruh.
sebebas-bebasnya
Hak-hak
pribadi
dibatasi
sampai
pada batas tidak
Hubungannya
Sistem politik yang Sistem
dengan sistem berasaskan
politik dan
pemerintahan
diakui
politik Sistem politik yang
yang liberal dan sosialis. Terdapat
Pancasila.
demokratis.
Memperkenankan
Terdapat
terdapat
partai aspiratif
dengan hanya satu yang
kepentingan keinginan rakyat. muncul. Hal itu
demokrasi.
Kepala
Dipimpin
seorang
sedikit yang berhaluan
banyak partai, tapi sangat berbeda, tetapi
organisasi
untuk
beberapa partai
oleh dan
negara karena adanya
kepala keberpihakan
Presiden pemerintahan
sebagai
kepala dipimpin
politik pada salah
oleh satu partai saja.
negara dan kepala presiden.
Hal ini biasa
pemerintahan
disebut demokrasi
tertutup. Dipimpin
oleh presiden
seorang presiden.