1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Chapter I (60.07Kb)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan di Indonesia semakin lama

  semakin maju dan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan sebagai alat transportasi untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktivitasnya. Salah satu transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat adalah mobil.

  Umumnya mobil baru menjadi idaman setiap orang, tetapi persoalannya tidak semua dari kita dengan berbagai alasan mampu untuk membelinya. Namun, hal itu bisa saja disiasati dengan membeli mobil secara cicilan lewat kredit bank atau perusahaan leasing. Akan tetapi, cara itu harus dilakukan secara hati-hati

   karena bisa-bisa selama bertahun-tahun terjerat oleh suku bunga pinjaman.

  Salah satu kebutuhan yang juga penting bagi masyarakat saat ini adalah kebutuhan akan sebuah sarana transportasi. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh

   pelosok tanah air. 1 http://www.mobilbekas2009.wordpress.com/.../bursa-mobil-bekas/-. (diakses tanggal 1 April 2015) Membeli dan memiliki mobil bekas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah harga mobil bekas bisa bersaing dan terkadang jauh relatif lebih murah, bahkan seperti hal nya kita membeli mobil baru yaitu kitajuga mendapat bonus misalnya souvenir dari dealer. Sedangkan kekurangannya adalah kondisi mesin dan mekanik kendaraan yang tidak terinformasikan atau si penjual memang tidak menginformasikan kepada pihak pembeli yang bisa saja karena factor kesengajaan atau memang si penjual tidak mengetahui hal tersebut.

  Bisnis mobil cukup berkembang pesat karena sangat menguntungkan, meskipun dalam pelaksanaanya membutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini disebabkan jumlah pembeli mobil tidak sebanyak pembeli motor atau kendaraan roda dua. Namun pada prinsipnya bisnis jual beli mobil tidak akan jauh berbeda dengan kegiatan bisnis lain yang membutuhkan kesabaran, modal dan mental. Demikian juga keberadaan modalnya yang ekstra besar, justru inilah kekuatan dari bisnis ini, artinya bisnis ini tidak akan dilirik oleh semua orang, hanya orang- orang tertentu yang mempunyai modal, berbeda halnya dengan bisnis jual beli motor, yang hampir semua orang tau dan mampu, sehingga persaingan bisnis jual beli mobil dapat dikatakan relatif sedikit dan hanya untuk orang-orang tertentu yang mengetahui tentang mobil dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan komponen atau suku cadangnya.

  Berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan perdagangan mobil, yang pada dasarnya menciptakan lebih banyak variasi sistem pemasaran barang yang telah ada. Semua ini sebagai akibat dari perkembangan kehidupan perekonomian pada umumnya dan industri pada khususnya. Pihak produsen melihat perkembangan perekonomian masyarakat sebagai peluang untuk memasarkan mobil, sementara konsumen membutuhkan mobil untuk mendukung kecepatan

   dalam mobilitasnya.

  Kebutuhan kendaraan bermotor seperti mobil tersebut, menjadi peluang usaha atau bisnis bagi pelaku usaha dengan membuka showroom atau sebagai dealer mobil, termasuk pada perusahaan Showroom Mobil 78 yang menawarkan kepemilikian melalui showroomnya yang memberikan kemudahan untuk mendapatkan atau membeli mobil bekas, baik dengan cara kredit maupun kontan, bahkan kerjasama dengan perusahaan pembiayaan konsumen yang kesulitan memiliki mobil secara kontan atau pembelian langsung dalam arti menawarkan juga secara kredit. Hal ini berarti, calon pembeli dapat melakukan pembelian langsung kepada showroom mobil dengan kontan atau dengan kredit langsung maupun dengan melibatkan lembaga pembiayaan dengan mengadakan perjanjian.

  

hwa untuk mendapatkan kepastian

  hukum bagi para pihak, perjanjian apapun bentuknya seharusnya diadakan atau dibuat secara tertulis, walaupun adanya perjanjian yang dibuat secara lisan.

  Sebagian orang sangat memerlukan supaya perjanjian itu dibuat secara tertulis untuk jangka waktu tertentu dan ini banyak dipersoalkan atau untuk jangka waktu yang lama tetapi ini hanya untuk tujuan praktis mengenai pembuktian dan biasanya menurut hukum tidak perlu, suatu perjanjian adalah semata-mata suatu persetujuan yang diakui oleh hukum, persetujuan ini merupakan kepentingan yang 3 Zemanta, portalinvestasi.com/contoh surat perjanjian-jual beli-mobil/.html, (diakses

  tanggal 1 April 2015 pokok dalam dunia usaha dan menjadi dasar dari kebanyakan transaksi dagang atau adanya jual beli atas barang.

  Dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap orang sering melakukan perbuatan jual beli untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia mempunyai kebutuhan hidup yang beraneka ragam, tetapi tanpa disadarinya jual beli yang dilakukan ini merupakan suatu perbuatan hukum. Walaupun dalam melaksanakannya kadang-kadang tidak mengindahkan peraturan-peraturan yang berlaku. Misalnya ada jual beli yang dilakukan oleh anak yang belum dewasa, sedangkan menurut ketentuan yang berlaku bahwa perjanjian, khususnya jual beli harus dilakukan oleh orang yang telah dewasa, sesuai dengan salah satu syarat sahnya suatu perjanjian pada Pasal 1320Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (selanjutnya disebut KUHPerdata) yaitu kecakapan dalam hukum artinya jual beli yang dilakukan oleh seseorang yang belum dewasa dengan seseorang yang sudah dewasa maka jual beli ini sah selama tidak ada gugatan, tapi jika terdapat gugatan dari salah satu pihak, maka jual beli itu dapat dibatalkan.

  Jual beli yang dilakukan dengan tidak memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada akan mengakibatkan jual beli tidak sah dan tidak dilindungi oleh hukum, untuk menjamin adanya kepastian hukum maka jual beli yang kita lakukan terlebih dahulu diketahui pengertian serta segala ketentuan yang mengatur tentang jual beli. Jual beli merupakan bentuk persetujuan yang ada dalam hukum perdata, yaitu dalam lapangan hukum perikatan yang diatur dalam Buku ketiga KUHPerdata dalam Pasal 1457-1540 KUHPerdata. Pasal 1457 KUH Perdata menyatakan jual beli adalah suatu perjanjian dangan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dengan pihak lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.

  Dari pengertian tersebut bahwa jual beli merupakan perjanjian timbal balik yang mana pihak yang satu (si penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya (si pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut.

  Barang yang menjadi objek perjanjian jual beli harus cukup tertentu setidak-tidaknya dapat ditentukan wujud dan jumlahnya pada saat ini objek akan diserahkan hak miliknya kepada sipembeli, dengan demikian adalah sah menurut hukum. Maka dapat dikatakan, bahwa unsur-unsur dari jual beli adalah adanya subjek hukum yaitu pembeli dan penjual, adanya kesepakatan harus jelas dan adanya hak dan kewajiban yang timbul antara subjek hukum (penjual dan pembeli) seperti halnya jual beli mobil pada Showroom Mobil 78

  Berdasarkan latar belakang diatas saya merasa tertarik memilih judul

  

Perlindungan Konsumen Terhadap Jual Beli Mobil Bekas Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Mengenai Perlindungan Konsumen

(Showroom Mobil 78) B. Perumusan Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskanlah beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini. Adapun permasalahan yang akan dibahas antara lain :

  1. Bagaimana pelaksanaan perjanjian jual beli mobil Bekas di Showroom 78 Medan? 2. Bagaimana kedudukan konsumen dalam perjanjian jual beli mobil bekas di Showroom 78 Medan?

  3. Bagaimana Perlindungan Konsumen terhadap Kendaran Bekas? 4.

  Bagaimana Penyelesaian perjanjian jual beli mobil bekas di Showroom 78 Medan jika terjadi debitur wanprestasi? C.

   Tujuan Penulisan

  Berdasarkan perumusan masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas maka tujuan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian jual beli mobil Bekas di Showroom 78 Medan 2. Untuk mengetahui kedudukan konsumen dalam perjanjian jual beli mobil bekas di Showroom 78 Medan

  3. Untuk mengetahui Perlindungan Konsumen terhadap Kendaran Bekas 4.

  Untuk mengetahui Penyelesaian perjanjian jual beli mobil bekas di Showroom 78 Medan jika terjadi debitur wanprestasi D.

   Manfaat Penulisan 1.

  Secara teoritis Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dibidang hukum khususnya hukum perdata yang berlaku dalam kehidupan sehari-

2. Secara praktis

  Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca/masyarakat serta dapat membantu memecahkan masalah yang mungkin sedang dihadapi oleh pembaca terutama menyangkut masalah dalam jual beli mobil bekas.

E. Keaslian Penelitian

  Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan di Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara maka diketahui bahwa belum pernah dilakukan penulisan yang serupa mengenai Perlindungan Konsumen Terhadap Jual Beli Mobil Bekas Berdasarkan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 Mengenai Perlindungan Konsumen (SHOWROOM MOBIL 78).

  Adapun judul yang terdapat di Perpustakaan USU adalah Norma (960200098) Latar belakang Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 (Undang- Undang Perlindungan Konsumen) dan Pengaruhnya Terhadap konsumen.Oleh karena itu, penulisan skripsi ini merupakan ide asli penulis, adapun tambahan ataupun kutipan dalam penulisan ini bersifat menambah penguraian penulis dalam skripsi ini. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini adalah ide penulis dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan akademik.

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, yaitu dengan melakukan penelitian secara timbal balik antara hukum dan lembaga, untuk menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku serta dititik beratkan pada langkah- langkah pengamatan dan analisisnya yang bersifat empiris, yang dilakukan dalam

   menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku dimasyarakat.

  2. Spesifikasi Penelitian Spesifikasi penelitian dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis, yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan peraturan perundang-

   undangan yang menyangkut permasalahan di atas.

  3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder.

  a.

  Data Primer Untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung di lapangan, melalui :Wawancara yang dilakukan langsung kepada para pegawai di PT. Showroom Mobil 78.

  b.

  Data Sekunder Dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Bahan-bahan tersebut terdiri atas bahan 5 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta: Cetakan kelima,1994, hal 34. kepustakaan dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan perjanjian jual beli mobil.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian penulis mengunakan teknik pengumpulan data sebagai

  

  berikut: 1)

  Data primer yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat dan diperoleh dengan cara: a.

  Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti.

  b.

  Wawancara, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. 2)

  Data sekunder, yaitu data yang secara tidak langsung diperoleh dari sumbernya dengan cara : a.

  Library Research (Kepustakaan) yaitu dengan membaca buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan hukum perjanjian, artikel termasuk juga bahan kuliah.

  b.

  Dokumentasi Penelitian yaitu data yang diperoleh langsung dari PT.

  SHOWROOM MOBIL 78

5. Analisis Data

  Analisis data dalam penulisan ini mengunakan data kualitatif, metode kualitatif ini digunakan agar penulis dapat mengerti dan memahami gejala yang

   ditelitinya.

  Metode analisis data sebagai cara untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah terkumpul dipergunakan metode analisis normatif kualitatif, normatif adalah penelitian ini bertolak dari peraturan-peraturan yang ada sebagai norma hukum positif.

  Ronny Hanitijo Sumitro mengemukakan analisis kualitatif sebagai berikut : ”Data yang diperoleh, disusun secara sistematis untuk selanjutnya dianalisis

  

  secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang dimaksud.” Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif, yaitu menggunakan argumentasi yang bersifat linguistik non statistik, untuk kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang ada.

G. Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan mengenai latar belakang, permassalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, keaslian penulisan dan sistematika penulisan

8 Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 2007, hal. 21

  BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Bab ini berisikan pengertian perlindungan konsumen, pihak-pihak yang terkait dalam perlindungan konsumen, hak dan kewajiban konsumen hak dan kewajiban pelaku usaha

  BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS Bab ini berisikan pengertian perjanjian serta azas-azas perjanjian, syahnya perjanjian, pengertian perjanjian jual beli mobil bekas serta proses perjanjian jual beli dan hak-hak konsumen atas jual beli mobil bekas

  BAB IV PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JUAL BELI MOBIL BEKAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN Bab ini berisikan Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas di Showroom 78 Medan, Kedudukan Konsumen dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas di Showroom 78 Medan dan Perlindungan Konsumen terhadap Kendaran Bekas serta Penyelesaian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini, akan dikemukakan kesimpulan dari bagian awal hingga bagian akhir penulisan yang merupakan ringkasan dari substansi penulisan skripsi ini, serta saran-saran yang penulis berikan tentang masalah yang dibahas.