BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Faktor Yang Mempengaruhi Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Kabupaten Tapanuli Utara Periode Tahun 2003-2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini bahwa statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia yang didasarkan dengan metode statistika, serta hasil analisis dan interpretasi data baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dalam mengaplikasikan bidang ilmu, baik di bidang ekonomi, sosial, dan matematika telah ditemukan beberapa cara dalam menganalisis suatu keadaan. Sesungguhnya, statistika sangat diperlukan bukan saja dalam bidang yang terbatas kepada dunia penelitian tetapi mencakup dunia ilmu pengetahuan. Terutama dalam hal perkembangan metode statistik yang semakin lama semakin nyata dampaknya. Statistika suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara mengumpulkan fakta atau data, pengolahan data, kemudian menganalisis data tersebut sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian atau riset yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, statistika telah memberikan banyak manfaat dan juga mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi faktor lainnya.

  Salah satu analisis yang digunakan dalam metode statistika untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah analisis jalur. Analisis jalur merupakan pengembangan dari regresi berganda. Teknik ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan regresi linier. Dengan model analisis jalur dapat menghitung pengaruh tidak langsung dalam hubungan antar variabel melalui variabel perantara. Dengan menggunakan analisis ini, peneliti akan memperoleh hasil analisis secara lebih akurat, tajam, dan detail (Sarwono,2006).

  Dalam perencanaan pembangunan dewasa ini, pembangunan manusia senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development) dirumuskan sebagai perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging the choice of

  people ), yang d

  apat dilihat sebagai proses upaya ke arah “perluasan pilihan” dan sekaligus sebagai taraf yang dicapai dari upaya tersebut (UNDP, 1990). Di antara berbagai pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan, mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak dan menjalankan kehidupan yang produktif.

  Pada akhirnya, dalam suatu proses pembangunan ekonomi yang bagaimanapun, akan ada bagian dari masyarakat yang tertinggal dan terjebak dalam suatu lingkaran kemiskinan apabila tidak diberikan suatu perhatian khusus. Oleh karena itu, dalam jangka panjang pemerintah membutuhkan adanya suatu program khusus untuk menangani masalah pemberantasan kemiskinan yang tidak dapat segera dijawab dengan kebijaksanaan publik yang memprioritaskan perbaikan sarana dan prasarana untuk pendidikan, kesehatan, dan sistem jaminan kesejahteraan sosial bagi golongan minoritas yang tertinggal (Rino.A.E, 2003). Karena pada dasarnya Pembangunan adalah suatu proses untuk melakukan perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi masyarakat menuju ke arah yang lebih baik dan berkesinambungan (Todaro, 1997).

  Dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kualitas hidup serta pencapaian standar hidup layak sehingga dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks (HDI) di suatu daerah karena bermanfaat untuk membandingkan kinerja pembangunan manusia baik antar negara maupun antar daerah (Mudrajad, 2006). Pembangunan manusia menjadi penting karena apabila suatu daerah tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang potensial maka dapat menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun dan memajukan daerahnya.

Tabel 1.1 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tapanuli Utara Pada Tahun 2003 - 2012

  IPM/HDI Tahun

  69,70 2003

  70,90 2004

  72,10 2005

  72,60 2006

  72,99 2007

  73,53 2008

  73,83 2009

  74,31 2010

  74,77 2011

  75,33 2012

  Sumber : BPS Sumatera Utara

  Berdasarkan Tabel 1.1 data IPM Kabupaten Tapanuli Utara sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan semakin meningkatnya indeks pembangunan manusia maka semakin tinggi kualitas hidup masyarakatnya. Seiring dengan pencapaian peningkatan IPM Kabupaten Tapanuli Utara setiap tahunnya, maka penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pengeluaran per kapita, angka melek huruf, PDRB per kapita, dan angka kemiskinan terhadap IPM di Kabupaten Tapanuli Utara dalam bentuk penulisan yang berjudul

  “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tapanuli Utara Suatu Kajian dengan Model Analisis Jalur”

  1.2 Rumusan Masalah

  Dari uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan suatu permasalahan tentang bagaimana pengaruh variabel pengeluaran per kapita, angka melek huruf, PDRB per kapita, dan angka kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Utara.

  1.3 Batasan Masalah

  Untuk mengarahkan pembahasan dalam tugas akhir ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, maka perlu membuat batasan ruang lingkup permasalahan. Sebagai pembatasan masalah ini adalah hanya terbatas pada analisa permasalahan yang dianalisis untuk menentukan pengaruh variabel pengeluaran per kapita, angka melek huruf, PDRB per kapita, dan angka kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Utara.

  1.4 Tujuan Penulisan

  Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan seberapa besar pengaruh variabel langsung dan variabel indikator terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Utara .

  1.5 Manfaat Penulisan

  Dalam penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: a.

  Bagi pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara, sebagai salah satu informasi untuk dijadikan acuan dalam meningkatkan pembangunan manusia dalam hal peningkatan sumber daya manusia.

  b.

  Bagi penulis, dapat menambah atau meningkatkan wawasan, terutama dalam penerapan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan menyatukan materi perkuliahan dengan objek permasalahan yang dijadikan materi pembahasan.

  c.

  Hasil penulisan ini diharapkan diharapkan dapat menambah pengetahuan, dan berguna sebagai salah satu informasi mengenai indeks pembangunan manusia.

  1.6 Tinjauan Pustaka

  Metode analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab- akibat yang terjadi pada regresi linier berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung atau terikat tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. (Robert D Rutherford.1993).

  Metode analisis data ini biasanya menggunakan model jalur. Model jalur adalah suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas (X), variabel perantara, dan variabel terikat (Y). Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan anak panah yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas (X), perantara, dan variabel terikat (Y). Berdasarkan model jalur akan diperoleh persamaan struktural. Secara umum rumus persamaan jalur dapat dituliskan sebagai berikut: dimana:

  Y = variabel terikat = koefisien jalur ke-i,

  X = variabel bebas ke-i, i

  ε = error Untuk menghitung besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung variabel bebas terhadap variabel terikat adalah:

  1.

  i

  Besarnya pengaruh langsung (Direct Effect atau DE) variabel bebas x terhadap variabel terikat Y.

2 DE = ( ) , 2.

  i

  Besarnya pengaruh tidak langsung (Indirect Effect atau IE) variabel bebas x terhadap variabel terikat Y melalui hubungan korelasi dari variabel x k .

  IE = ) ,

  ( ) ( ( ) 3. i

  Besarnya pengaruh tidak langsung (Indirect Effect atau IE) variabel x terhadap variabel terikat Y melalui variabel bebas x .

  k

  IE = ,

  ( ) ( )

1.7 Metode Penulisan 1.

  Jenis dan Sumber Data.

  Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif, yaitu data yang dapat diukur secara langsung atau dinilai dengan angka yang diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara.

  2. Teknik Pengumpulan Data.

  Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penulisan yang dilakukan melalui bahan-bahan kepustakaan berupa jurnal, buku-buku, dan laporan-laporan penelitian yang ada hubungannya dengan topik yang diteliti. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencatat data tertulis (mengutip atau mengumpulkan dokumen) yang terkait dengan penulisan.

  3. Metode Pengolahan Data.

  Adapun metode pengolahan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah: a.

  Menentukan variabel eksogen dan variabel endogen.

  b.

  Menggambarkan diagram jalur lengkap.

  c.

  Merumuskan persamaan struktural.

  d.

  Menghitung koefisien jalur.

  e.

  Menghitung besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.

  f.

  Membuat kesimpulan.

1.8 Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini secara garis besarnya dibagi dalam 6 (enam) bab yang masing-masing bab dibagi atas beberapa sub-bab yaitu sebagai berikut.

BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang pengambilan judul, perumusan masalah,

  batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

  BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai analisis jalur dan konsep komponen serta teknik perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). BAB 3 : GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi letak geografis, profil penduduk. BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menjelaskan pengolahan data yang akan dianalisis, metode analisis data dengan menggunakan analisis jalur serta interpretasi data.