INTELLECTUAL CAPITAL DAN PERTUMBUHAN LABA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA

   Arifin Akhmad, Rika Ramadiyansari: Analisis Perbandingan…

  

INTELLECTUAL CAPITAL DAN PERTUMBUHAN LABA SEKTOR

PERBANKAN DI INDONESIA

Isfenti Sadalia*, Nisrul Irawati**

  • Dosen Fakultas Ekonomi USU,
    • Dosen Fakultas Ekonomi USU,

  

Abstract: This research to determine the influence of intellectual capital and

growth Bank in Indonesian. The independent variable in this research is the

intellectual capital as measured by vaca, vahu, stva and the dependent variable is

Growth. The obtained of data from 46 Bank, are 4 Goverment Bank, 18 Regional

Development Bank, 14 Joint Bank and 10 Foreign bank, and publisher a complete

the financial of reports for 5-year periods, it starting from 2008 until 2012. This

research uses The Pulic Model (Value Added Intellectual Capital Coefficient-

TM

  

VAIC ) as the efficiency measure of intellectual capital component. The method

used is descriptive analysis and simple regression analysis with dummy variable

and use SPSS for windows to process. The result show that vaca, vahu and stva to

growth is significance difference between goverment bank, regional bank, joint

bank and foreign bank.

  

Abstrak: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modal intelektual dan

  pertumbuhan Bank di Indonesia. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah modal intelektual yang diukur dengan vaca, VAHU, STVA dan variabel dependen adalah Pertumbuhan. Yang diperoleh dari data 46 Bank, adalah 4 Pemerintah Bank, 18 Bank Pembangunan Daerah, 14 Joint Bank dan 10 Bank Asing, dan penerbit lengkap keuangan laporan untuk periode 5 tahun, itu mulai tahun 2008 sampai 2012. Penelitian ini menggunakan The Pulic Model (Value Added Intellectual Capital Koefisien-VAIC) sebagai ukuran efisiensi komponen modal intelektual. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana dengan variabel dummy dan menggunakan SPSS for windows untuk memproses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vaca, VAHU dan STVA pertumbuhan adalah signifikansi perbedaan antara Bank pemerintah, bank daerah, bank bersama dan bank asing.

  Keywords: intellectual capital, Growth, banking

PENDAHULUAN mengindikasikan seberapa besar value

  Modal intelektual dan teknik added yang diciptakan oleh setiap rupiah mengukur intellectual capital (IC) masih pengeluaran untuk pegawai (human capital) terus berkembang. Sulitnya mengukur meliputi keahlian, pengetahuan, motivasi,

  

intellectual capital sehingga Pulic (1998) kompetensi dalam perusahaan, integrasi

menelti ukuran untuk menilai efisiensi dari yang dimiliki karyawan.

  nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan Chen et al. (2005) juga menyatakan intelektual perusahaan (Value Added bahwa IC dapat menjadi salah satu

  

Intellectual Coefficient – VAIC™). indikator untuk memprediksi kinerja

  perusahaan di masa mendatang. Mereka Komponen utama dari VAIC™ yang merupakan sumber daya perusahaan, yaitu menganalisis pengaruh modal intelektual

  

physical capital (VACA dengan indikator value added capital

  • –value added
  • capital employed ), human capital (VAHU employed (VACA), value added human

    value added human capital), dan structural capital (VAHU), structural capital value

  (STVA (STVA) terhadap value creation di

  capital added

  • –structural capital value

    added ). VACA merupakan indikator atau sektor perbankan di Indonesia. Pemilihan

  nilai tambah yang diciptakan oleh satu unit sektor perbankan sebagai sampel karena dari .

  VAHU sektor perbankan merupakan sektor yang

  physical capital

  • Value Added
  • Structural Capital Value Added ).

  Return on Assets (ROA)

  capital (SC) adalah membangun sistem

  seperti database yang memungkinkan orang-orang dihubungkan dan belajar satu sama lain, sehingga menumbuhkan sinergi karena adanya kemudahan berbagi pengetahuan dan bekerja sama antar individu dalam organisasi. Dalam model yang dikembangkan Pulic ini, STVA dihitung dengan membagi structural capital (SC) dengan value added (VA). Dalam model Pulic, SC diperoleh dari VA dikurangi dengan HC (Tan et al., 2007:80).

  4. Value creation

  Untuk menilai value creation atau kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu ukuran atau tolak ukur tertentu. Adapun analisis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan penilaian kinerja keuangan yaitu rasio return on asset, asset turnover,

  growth ratio, rasio bopo dengan keterangan

  berikut ini:

  kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan (Brigham dan Houston, 2001:90). Semakin besar rasio ini menunjukkan tingginya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya

  3. Structural Capital Value Added (STVA)

  Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

  Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kondisi efisiensi bank tersebut (efisiensi biaya) termasuk juga kemampuan dalam pengelolaannya. Rasio biaya operasional ini membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. (Dendawijaya, 2003:119).

  Rasio Perputaran Aktiva (Asset Turn Over)

  Rasio perputaran aktiva merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dalam jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

  Rasio Pertumbuhan (Growth) Growth adalah ukuran yang paling

  tradisional yang menunjukkan pertumbuhan organisasi (Maditinos et al. 2011). Rasio ini mengukur perubahan pendapatan perusahaan, yaitu seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya.

  Salah satu bagian dari structural

  bahwa human capital (HC) sebagai suatu investasi daripada sebagai expenses dan akan diakui sebagai aset pada neraca.VAHU juga sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan nilai tambah untuk setiap rupiah yang dikeluarkan pada HC (Kuryanto dan Syafruddin, 2008:11).

  Jurnal Ekonom, Vol 17, No 1, Januari 2014

  (VACA)

  vital yang memiliki peranan signifikan dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

  Komponen utama dari VAIC TM yang dikembangkan Pulic tersebut dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu

  physical capital (VACA

  Capital Employed ), human capital

  (VAHU –Value Added Human Capital) dan

  structural capital (STVA

  VACA adalah indikator atau nilai tambah yang diciptakan oleh satu unit dari

  wages . Perhitungan ini mengasumsikan

  physical capital . Dalam proses penciptaan

  nilai, intelektual potensial yang direpresentasikan dalam biaya karyawan tidak dihitung sebagai biaya (Tan et al., 2007:79).

  2. Value Added Human Capital (VAHU) Human capital mempresentasikan

  kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia dan menganggap manusia atau karyawan sebagai aset

  strategic perusahaan karena pengetahuan

  yang mereka milki. VAHU dihitung dengan membagi value added yan diciptakan perusahaan dengan total salaries dan

  Peningkatan pendapatan perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola intellectual capital-nya dengan baik.

  • 0.389 0.332 16.716 0.020 0.579 0.746 -0.786 0.123

  4 Bank Asing

  Tabel 2. Koefisien dan signifikansi

  (GR) B Sig. B Sig. B Sig. B Sig Consta nt -0.632 0.539 82.710 0.000 13.298 0.003 1.872 0.127

  VACA

  VAHU

  • 0.118 0.000 -1.095 0.006 -0.272 0.008 -0.099 0.002 STVA 2.539 0.183 -51.126 0.096 -3.369 0.665 -0.390 0.859 DUM MY 0.506 0.565 -50.361 0.002 -10.49 0.11 2.203 0.54

  Pada Tabel menunjukkan nilai R 2 yang tertinggi adalah pada variabel dependen BOPO yaitu 0,524. Hasil penelitian ini menunjukkan ternyata dari ketiga indikator intellectual capital hanya variabel VAHU yang memiliki kontribusi yang signifikan dari setiap rupiah yang diinvestasikan dalam human capital terhadap value added organisasi. Dilihat dari kepemilikan sahamnya, pada Bank Pemerintah hanya human capital yang menjadi tujuan utama bank ini dalam meningkatkan laba perusahaan karena dana yang dikeluarkan dalam intellectual capital masih sangat dipertimbangkan. Namun hal ini tidak membedakan antara sektor bank pemerintah dengan bank lainnya.

  Bank Regional

  Tabel 3. Model Summary

  Dependent Variable R R 2 Std. Error ROA 0.849 0.72 1.19115 BOPO 0.749 0.562 27.047983

  Y t+1 = a + b 1 VACA + b 2 VAHU + b 3 STAVA + D + e

  46 Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi dummy dengan model sebagai berikut : Y = a + b 1 VACA + b 2 VAHU + b 3 STAVA + D + e

  10 Total

  14

  (BOPO) Model III (ATO) Model IV

  3 Bank Campuran

  4

  2 Bank Umum Pemerintah

  18

  1 Bank Pembangunan Daerah

  No Karakteristik Perusahaan Jumlah Bank

  Tabel 1. Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Penarikan Sampel

  Periode penelitian adalah tahun 2008

  Indonesia.Penelitian dilakukan di Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia di Jakarta, juga melalui media internet dengan situs

  Value Creation pada sektor perbankan di

  Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kausal dan komparatif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan intellectual capital dan

  METODE

  Isfenti Sadalia, Nisrul Irawati: Intellectual Capital dan Pertumbuhan…

  Model Model I (ROA) Model II

HASIL DAN PEMBAHASAN

  R R 2 Std. Error ROA 0.709 0.503 1.58782 BOPO 0.724 0.524 28.195386 ATO 0.579 0.336 7.2538085 GR 0.590 0.348 2.03779

  Model Model I (ROA) Model II

  VAHU,VACA, STVA dapat menjelaskan

  Pada Tabel menunjukkan nilai R 2 yang tertinggi adalah pada Growth yaitu 0.886 artinya bahwa kemampuan

  VAHU -0.094 0.000 -0.325 0.387 -0.071 0.404 -0.027 0.036 STVA 4.871 0.001 -48.832 0.097 -0.744 0.909 1.271 0.170 DUMM Y 2.495 0.000 37.752 0.000 11.325 0.000 4.438 0.000

  VACA -0.012 0.969 25.768 0.000 2.987 0.055 0.026 0.903

  (GR) B Sig. B Sig. B Sig. B Sig Constan t -3.561 0.000 49.226 0.011 2.920 0.485 -2.211 0.000

  (BOPO) Model III (ATO) Model IV

  Tabel 4. Koefisien dan signifikansi

  Tabel 1. Model Summary Dependent Variable

  ATO 0.728 0.531 6.097665 GR 0.941 0.886 0.85186

  4.1. Uji hipotesis 1 untuk masing-masing sektor bank, yaitu seberapa besar pengaruh

  intellectual capital yang terdiri dari variabel

  VACA,VAHU dan STVA terhadap value

  creation yaitu ROA, BOPO,ATO dan GR

  Bank Pemerintah

  berdasarkan struktur kepemilikan Bank dengan sektor bank lain di Indonesia.

  Jurnal Ekonom, Vol 17, No 1, Januari 2014 2

  variasi dari GROWTH yaitu 88.6% Pada Tabel menunjukkan nilai R sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel tertingi adalah untuk ROA adalah 0,881 independen lain yang tidak diteliti dalam artinya bahwa kemampuan VAHU,VACA, penelitian ini. Hasil penelitian ini STVA dapat menjelaskan variasi dari ROA signifikansi menunjukkan ternyata dari yaitu 88,1% sedangkan sisanya dijelaskan ketiga indikator intellectual capital hanya oleh variabel independen lain yang tidak variabel VAHU dan STVA terhadap ROA, diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian

  VACA terhadap BOPO, VAHU terhadap ini secara signifikansi menunjukkan GR yang memiliki kontribusi dari setiap ternyata dari ketiga indikator intellectual rupiah yang diinvestasikan terhadap value capital hanya variabel VACA terhadap

  

added organisasi. Namun hal ini terlihat ROA, BOPO dan GROWTH, yang

  yaitu variabel independen terhadap memiliki kontribusi dari setiap rupiah yang regional dengan bank lainnya. terhadap value added organisasi. Dilihat dari kepemilikan sahamnya, pada Bank

  

Bank Campuran Campuran hanya human capital yang

  Tabel 5. Model Summary menjadi tujuan utama bank ini dalam

  Dependent 2

  meningkatkan laba perusahaan karena dana

  R R Std. Error Variable

  yang dikeluarkan dalam intellectual capital

  ROA 0.938 0.881 0.77785

  masih sangat dipertimbangkan. Selain itu,

  BOPO 0.831 0.691 22.715066

  yang telah dikeluarkan

  intellectual capital ATO 0.656 0.431 6.7157517

  oleh perusahaan secara langsung

  GR 0.685 0.469 1.83876 mempengaruhi upaya perusahaan mendapatkan kinerja yang lebih baik.

  Namun hal ini membedakan antara sektor Tabel 6. Koefisen Model dan Signifikansi

  Model I Model II Model III Model IV bank campuran dengan bank lainnya. Mod (ROA) (BOPO) (ATO) (GR) el Si Si Sig Si

  B B B B Bank Asing g.

  g. . g Cons 0.8 0.0 113.

  0.0 19.

  0.0

  3.3

  0.0 Tabel 7. Model Summary tant 79 97 337 00 031

  00

  67

05 Dependent

  2 R R Std. Error

  Variable

  VAC

  0.6

  0.0

  14.3

  0.0

  0.2

  0.8

  0.9

0.0 A

  64

  01

  99

  13

  32

  89

  16

  49 ROA 0.710 0.504 1.58487

  VAH

  0.0

  0.4

  0.69

  0.0

  0.0

  0.5

  0.0

  0.7 BOPO 0.717 0.514 28.470845 U

  11

  62

  7

  73

  66

  60

  11

  37 ATO 0.473 0.224 7.8411407

  • STV

  0.5 0.5 103.

  0.0 13.

  0.0

  2.8

  0.1 GR 0.616 0.397 1.98794 A

  77

  32

  64

  00

  56

  65

  81

  52

  • DU MM

  4.4

  0.0

  61.8

  0.0 11.

  0.0

  2.9

0.0 Y

  93

  00

  45

  00

  4

  00

  99

  01 Tabel 8. Koefisen Model dan Signifikansi

  Model III Model Model I (ROA) Model II (BOPO) (ATO) Model IV (GR)

  B Sig. B Sig. B Sig. B Sig Constant -0.883 0.408 100.267 0.000 14.502 0.004 1.261 0.303

  VACA -0.280 0.532 7.681 0.340 0.88 0.690 0.046 0.935

  VAHU -0.125 0.000 -0.552 0.152 -0.198 0.065 -0.096 0.002 STVA 3.204 0.103 -100.637 0.002 -8.682 0.315 0.248 0.910 DUMMY -0.499 0.493 40.062 0.003 1.286 0.717 -2.218 0.018

  Isfenti Sadalia, Nisrul Irawati: Intellectual Capital dan Pertumbuhan…

  Pada Tabel menunjukkan nilai R 2 tertinggi adalah untuk variabel dependen BOPO adalah 0,514 artinya bahwa kemampuan VACA,VAHU,STVA dapat menjelaskan variasi dari BOPO yaitu 51,4% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil signifikansi penelitian menunjukkan ternyata dari ketiga indikator intellectual capital hanya variabel

DAFTAR RUJUKAN

  capital Bank Asing yang telah dikeluarkan

  Sawarjuwono, T dan A.P. Kadir. 2003.

  Intellectual Capital and Traditional Measures of Corporate Performance. Journal of

  Intellectual Capital. Vol 4, No. 3, 348-360.

  Kuryanto, Benny dan Muchamad Syafruddin. 2008. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional

  Akuntansi 11 (SNA 11). Universitas Tanjung Pura Pontianak.

  Purnomosidhi, Bambang. 2006. Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ.

  Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 9, No. 1,1-20.

  Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 5, No.

  Intellectual Capital. Vol. 6 NO. 2 pp. 159-176

  1, Mei 2003: 35 – 57.

  Sudiyatno, Bambang dan Suroso, Jati.

  2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2005-2008). Dinamika

  Keuangan dan Perbankan Vol. 2, No.2: 125-137.

  Suhardjanto, Djoko dan Wardhani, Mari.

  2010. Pratik Intellectual Capital

  Firer, S dan S.M Williams. 2003.

  An empirical investigation of the relationship between intellectual capital and firm market value and financial performance. Journal of

  oleh perusahaan belum secara langsung mempengaruhi upaya perusahaan mendapatkan kinerja yang lebih baik. Namun hal ini tidak tampak membedakan

  meningkatkan pada biaya tenaga kerja khususnya untuk dana pelatihan karyawan sehingga biaya operasional bisa lebih efektif dan tentu akan meningkatkan laba perusahaan dan juga pertumbuhan laba (GR) dan tentu saja hal itu akan meningkatkan Asets Turn

  VACA, VAHU, STVA antara sektor bank Asing dengan bank lainnya.

  KESIMPULAN

  Hasil penelitian menunjukkan variabel VAHU,VACA dan STVA berpengaruh terhadap terhadap ROA, ATO, BOPO dan GR pada setiap sektor bank di Indonesia. Pengaruh intellectual capital tersebut terhadap ROA,ATO,BOPO dan GR berbeda untuk masing-masing struktur kepemilikan bank di Indonesia baik pada Bank Pemerintah,Bank Regional, Bank Asing maupun Bank Campuran.

  SARAN 1.

  Bagi perusahaan perbankan sebaiknya lebih fokus untuk meningkatkan nilai

  intelektual capital dengan lebih

  Over juga sehingga perputaran aset yang

  VAHU terhadap ROA, STVA terhadap BOPO, VAHU terhadap GROWTH yang diinvestasikan dalam human capital terhadap value added organisasi. Dilihat dari kepemilikan sahamnya, intellectual

  tidak berwujud yaitu Intellectual Capital semakin baik.

  2. Bagi penelitian selanjutnya, dapat melakukan penelitian Intellectual

  Capital dengan mengkombinasikan data

  primer dan data sekunder untuk menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan intellectual capital pada industri tersebut.

  Amilia, Luciana Spica, Nanang Shonhadji, Angraeni. 2008. Pengujian Model Prediksi Kinerja Keuangan Pada Bank Pembangunan Daerah Periode 1995-2005. BULETIN EKONOMI Vol.6 N0.2.

  Astuti, Partiwi Dwi dan Arifin Sabeni.

  2005. Hubungan Intellectual Jurnal MAKSI. Vol 5, 34-58 . Chen, M.C., S.J. Cheng, Y. Hwang. 2005.

  Jurnal Ekonom, Vol 17, No 1, Januari 2014

  Disclosure Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia..

  JAAI Vol 14 No. 1: 7 1

  • – 85

  Solikhah, Badingatus, Abdul Rohman, dan Wahyu Meiranto. 2010. Implikasi Intellctual Capital terhadap Financial Performance, Growth and Market Value; studi empiris dengan pendekatan simplistic. Simposium

  Nasional Akuntansi 13 (SNA 13). Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.

  Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali, dan Anis Chariri. 2008. Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis Dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS).

  Simposium Nasional Akuntansi 11 (SNA 11). Universitas Tanjung Pura Pontianak.

  Ulum, Ihyaul. 2009. Intellectual Capital:

  Konsep dan Kajian Empiris . Graha

  Ilmu, Yogyakarta