Peran Praktek GCG Memediasi Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan

  Peran Praktek GCG Memediasi Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan

Peran Praktek GCG Memediasi Pengaruh Struktur Kepemilikan

terhadap Kinerja Perusahaan

  

Fadjar OP Siahaan

  Universitas Kebangsaan Bandung

  

Abstract: The purpose of this research is to investigate the effect of ownership structure on firm performance

and GCG, the effect of on firm performance, and GCG as the mediating variable between ownership struc-

ture and firm performance. Ownership structure was proxy by public ownership. Firm performance was

proxy by ROA and ROS. The sample was selected by using purposive sampling which included 43 observa-

tions from 20 companies listed in CGPI rating and listed in Indonesian Stock Exchange during 2009 –

2011. By using Partial Least Square (PLS), the result of this research shows that (1) public ownership

directly reduces performance as measured by using ROA and ROS as well as GCG; (2) GCG implementation

doesn’t improve ROA; yet, it increases ROS; (3) GCG is not able to mediate ownership structure toward firm

performance as perceived from ROS measure Keywords: Ownership Structure, Good Corporate Governance (GCG), Firm Performance.

  

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan

dan GCG, pengaruh GCG terhadap kinerja perusahaan, dan GCG merupakan variabel mediasi antara struktur

kepemilikan dan kinerja perusahaan. Struktur kepemilikan diproksikan sebagai kepemilikan publik. Kinerja

perusahaan diproksikan sebagai ROA dan ROE. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling

sebanyak 43 pengamatan dari 20 perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan CGPI dan terdaftar di Bursa

Efek Indonesia untuk periode 2009–2011. Dengan menggunakan Partial Least Square (PLS), hasil penelitian

menunjukkan bahwa (1) kepemilikan publik secara langsung menurunkan kinerja perusahaan baik untuk ukuran ROA

maupun ROS dan GCG; (2) implementasi GCG tidak berpengaruh terhadap ROA, namun mampu meningkatkan

ROS; (3) GCG tidak mampu memediasi struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan dalam ukuran ROS.

  Kata Kunci: struktur kepemilikan, kinerja perusahaan

  Adanya pemisaham fungsi kepemilikan dan fungsi tentang penentuan kontrak yang paling efisien yang pengendalian dalam hubungan keagenan sering bisa membatasi konflik atau masalah keagenan menimbulkan masalah-masalah keagenan (agency (Jensen dan Meckling, 1976 dan Eisenhardt, 1989).

  

problem ) yang timbul karena adanya konflik atau Namun demikian, adanya kontrak yang efisien belum

  perbedaan kepentingan antara principal, yaitu pemilik cukup untuk mengatasi masalah keagenan. Konsep perusahaan atau pihak yang memberikan mandat corporate governance timbul karena adanya keter- dengan agent, yaitu manajer perusahaan atau pihak batasan dari teori keagenan dalam mengatasi masalah yang menerima mandat (Darmawati, 2006). Teori keagenan dan dapat dipandang sebagai kelanjutan dari keagenan (agency theory) berusaha menjelaskan teori keagenan (Ariyoto, 2000).

  Corporate governance yang merupakan kon-

  sep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberi keyakinan

  Alamat Korespondensi:

Fadjar OP Siahaan, Universitas Kebangsaan Bandung kepada investor bahwa mereka akan menerima return

  atas dana yang mereka investasikan (Herawaty, 2008). Corporate Governance berkaitan dengan

  Fadjar OP Siahaan

  governance akan memperbaiki kinerja perusahaan (Megginson, et al., 2005, Tandelilin, et al., 2007).

  Struktur Kepemilikan dan Kinerja Perusahaan

  nya terhadap kinerja perusahaan. Temuan penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam memberikan masukan kepada para pemakai laporan keuangan dan praktisi penyelenggara perusahaan dalam memahami hubungan antara struktur kepemi- likan dan mekanisme corporate governance, sehing- ga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

  theory dan corporate governance dan konsekuensi-

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama agency

  penelitian ini adalah (1) Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? (2) Apa- kah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap GCG? (3) Apakah CGC berpengaruh terhadap kinerja peru- sahaan? dan (4) Apakah GCG merupakan variabel pemediasi dalam hubungan antara struktur kepemi- likan dengan kinerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris bahwa stuktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan GCG, GCG berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, dan GCG merupakan variabel pemediasi antara struktur kepemilikan dan kinerja perusahaan.

  rate governance (GCG), permasalahan dalam

  Berdasarkan agency theory dan good corpo-

  Selain itu, faktor-faktor corporate governance mempunyai kekuatan prediksi pada kinerja perusahaan (Haat, et al., 2008), mampu mempengaruhi operating performance (Shleifer & Vishny, 1997, Boubakri, et al., 2001), meningkatkan profitabilitas, efisiensi, dan output (Boubakri et al., 2004).

  Esensi dari penerapan corporate governance dalam perusahaan akan mempengaruhi perolehan kinerja. Semakin baiknya penerapan corporate

  bagaimana investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi investor, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri/menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana /kapital yang telah ditanamkan oleh investor dan berkaitan dengan bagaimana para investor mengendalikan para manajer (Shleifer dan Vishny, 1997).

  IICG bahkan berencana menjadikan indeks ini sebagai indikator (benchmark) yang akan selalu menjadi pegangan investor (Almilia dan Sifa, 2006).

  RUPS dan adanya jaminan perlindungan hak peme- gang saham termasuk pemegang saham minoritas (3) dewan komisaris, dimilikinya dewan komisaris yang kompeten dibidangnya serta seberapa optimal peran dan tanggung jawab mereka dalam penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik (4) struktur direksi, dimilikinya direksi yang kompeten dibidangnya serta bagaimana peran dan tangung jawab direksi dalam penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik (5) hubungan dengan stakeholder, bagaimana hubungan dan tanggung jawab perusahaan dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan (6) transparansi dan akuntabilitas, mewajibkan adanya informasi yang terbuka, tepat waktu, jelas, dapat diper- bandingkan terutama menyangkut masalah keuangan, pengelolaan dan kepemilikan perusahaan (7) tang- gapan terhadap riset IICG, sejauhmana keseriusan respoden untuk mengikuti riset ini. Majalah SWA dan

  holders, mencakup ketepatan waktu pelaksanaan

  IICG berdasarkan 7 (tujuh) kriteria yaitu (1) komitmen perseroan terhadap corporate governance, hal ini menjelaskan sejauh mana perseroan menaruh perhatian terhadap semangat GCG (2) pelaksanaan RUPS dan perlakuan terhadap minority share-

  Governance , 2009). Corporate Governance Per- ception Index (CGPI) yaitu pemeringkatan corpo- rate governance yang dilakukan majalah SWA dan

  katan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. CGPI diikuti oleh Perusahaan Publik (Emiten), BUMN, Perbankan dan Perusahaan Swasta lainnya. Program CGPI secara konsisten telah diselenggarakan pada setiap tahunnya sejak tahun 2001 (The Indonesian Institute for Corporate

  Index (CGPI) adalah program riset dan pemering-

  Pengukuran corporate governance dapat dila- kukan melalui Corporate Governance Perception

  Struktur kepemilikan saham pada perusahaan memiliki proporsi yang beragam. Ada yang mayoritas dimiliki pemerintah, investor asing, maupun investor domestik. Kepemilikan pemerintah yang lebih besar justru mengakibatkan menurunnya kinerja perusahaan (Sun, et al., 2002; Najid dan Rahman, 2011). Sedang- kan dengan semakin besarnya kepemilikan domestik, Kang (2006) menemukan adanya peningkatan kinerja

  Peran Praktek GCG Memediasi Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan

  et al. (2003), Tandelilin, et al. (2007), dan Van

  1 Gambar 1. Model Hipotesis Penelitian METODE Populasi dan Sampel Penelitian

  1 H 4 H 5

  SK GCG ROA ROS H 1 H 3 H 2

  (ROA dan ROS) dalam penelitian ini, dihipotesiskan sebagai berikut: H 4 : CGC berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. H 5 : CGC berpengaruh positif signifikan terhadap ROS.

  governance (CGPI) dengan kinerja perusahaan

  (Andreyeva & Dean, tt). Selain itu dengan terukurnya praktik GCG pada perusahaan, Klapper dan Love (2002) dan Black, et al. (2003) berhasil menemukan hubungan positif antara corporate governance dengan kinerja perusahaan. Hubungan antara GCG yang merupakan pemeringkatan praktek corporate

  governance akan mengefektifkan kinerja perusahaan

  Frederikslust, et al. (2008) menemukan hubungan positif antara indeks corporate governance dengan kinerja perusahaan jangka panjang. Corporate

  Praktik GCG yang semakin baik pada akhirnya memicu perbaikan kinerja (Megginson, et al., 2005). Keberhasilan mekanisme corporate governance tercermin dalam corporate performance, Gompers

  perusahaan, sehingga dapat mengurangi agency

  GCG dan Kinerja Perusahaan

  sebagai berikut: H 3 : struktur kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap GCG.

  governance dalam penelitian ini, dihipotesiskan

  menemukan bahwa semakin tinggi kepemilikan oleh direksi dan manajer perusahaan memprediksi semakin rendah indeks dewan direksi, semakin tinggi indeks pertahanan terhadap take over, dan semakin rendah skor governance seluruhnya. Barucci dan Falini (2004) menemukan bahwa kepemilikan saham oleh pemegang saham pengendali berhubungan negatif dengan kualitas corporate governance. Hubungan antara struktur kepemilikan yang merupakan jumlah persentase kepemilikan publik dengan corporate

  governance . Sementara itu Gillan, et al. (2003)

  Besarnya kepemilikan saham oleh pemegang saham pengendali menurut Durnev dan Kim (2003) akan meningkatkan kualitas corporate governance. Shleifer dan Wolfenzon (2003) dalam Durnev dan Kim (2003) menyatakan bahwa dengan lemahnya sistem proteksi terhadap investor, maka konsentrasi kepemilikan menjadi alat yang lebih penting untuk me- ngatasi agency problem. Hubungan antara struktur kepemilikan dengan corporate governance ditemu- kan oleh Boubakri, et al. (2001), Black, et al. (2003), Tandelilin, et al. (2007), dan Omran (2009) bahwa terdapat hubungan positif antara kepemilikan oleh pemegang saham mayoritas dengan indeks corporate

  Struktur Kepemilikan dan GCG

  dalam memonitor manajemen dalam bekerja. Namun tidak demikian halnya dengan temuan Razak, et al. (2011) bahwa dengan semakin besar persentase kepemilikan publik justru akan menurunkan kinerja perusahaan. Hubungan antara Hubungan antara struktur kepemilikan yang merupakan jumlah per- sentase kepemilikan publik dengan kinerja perusahaan (ROA dan ROS) dalam penelitian ini, dihipotesiskan sebagai berikut: H 1 : struktur kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. H 2 : struktur kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap ROS.

  problem melalui kontrol pemegang saham mayoritas

  Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan- perusahaan yang masuk pemeringkatan CGPI tahun 2009 sampai dengan 2011 untuk predikat sangat ter- percaya sampai dengan cukup terpercaya sebanyak 69 perusahaan (20 perusahaan tahun 2009, 26 perusa- haan tahun 2010, dan 23 perusahaan tahun 2011). Terpilih jumlah sampel sebanyak 43 pengamatan, dengan pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut:

  • Perusahaan masuk dalam pemeringkatan CGPI dengan predikat Sangat Terpercaya dan Terper- caya.
  • Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Perusahaan menerbitkan laporan tahunan (an-

  dakan sebagai berikut: (The Indonesian Insti- tute for Corporate Governance , 2009).

  Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS), merupakan metode analisis yang tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, jumlah sampel kecil, dan juga dapat digunakan sebagai konfirmasi atas teori (Solimun, 2010).

  Metode Analisis Data

  Total Sales (Aussenegg dan Jelic, 2007; Mathur & Banchuenvijit, 2007; Li, et al., 2007).

  Net Profit After Tax ROA = ——————————

  Total Assets (Mathur & Banchuenvijit, 2007; Li, et al., 2007; Astami, et al., 2010).

  Net Profit ROA = ———————

  (ROS). ROA menunjukkan kemampuan asset perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, sedangkan ROS menunjukkan kemampuan penjualan atau pendapatan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.

  Return On Assets (ROA) dan Return On Sales

  Proksi CGPI yang dipilih adalah perusahaan yang memiliki predikat pemeringkatan sangat terperca- ya dan terpercaya (Chevalier, et al., 2006).

  55 – 70 Cukup Terpercaya

  Tabel 1. Predikat Pemeringkatan CGPI Skor Penilaian Predikat Pemeringkatan >85 – 100 Sangat Terpercaya >70 – 85 Terpercaya

  Perception Index (CGPI), yaitu pemeringkatan corporate governance perusahaan yang dibe-

  (Herawaty, 2008). Dalam penelitian ini, GCG diproksikan dengan Corporate Governance

  • Tidak memiliki laba negatif.

  perangkat peraturan yang menetapkan hubung- an antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan

  Struktur Kepemilikan adalah besarnya proporsi persentase jumlah saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini struktur kepemilikan diproksikan dengan besarnya jumlah persentase saham yang dimiliki publik (Sun et al., 2002).

  Variabel-variabel yang digunakan dalam peneli- tian ini, dibedakan sebagai berikut:

  Variabel Penelitian

  Indonesian Capital Market Directory (ICMD), JSX Statistics, dan Fact Book.

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk kuantitatif yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan tahunan yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI,

  Metode Pengumpulan Data

  Berdasarkan kriteria diatas, terpilih jumlah sampel 20 perusahaan (PT Bank Mandiri, PT Telkom, PT Bank Niaga, PT Aneka Tambang, PT United Tractors, PT Bukit Asam, PT Elnusa, PT Bank BNI, PT Jasa Marga, PT Adhi Karya, PT Barkrieland Development, PT Bumi Resources, PT Astra Otoparts, PT Bank ICB Bumiputera, PT Perusahaan Gas Negara, PT Timah, PT Bank BTN, PT Wijaya Karya, PT Indo Tambangraya Megah, dan PT Bakrie & Brothers) dengan total 43 pengamatan.

  nual report ) yang berakhir pada tanggal 31 Desember.

  Fadjar OP Siahaan

  • Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan hasil yang dicapai oleh perusahaan dalam aktivitas yang dilakukannya setiap tahun. Kinerja perusahaan dalam penelitian ini diproksikan menggunakan
  • Struktur Kepemilikan (SK)
  • • Good Corporate Governance (GCG) Good Corporate Governan ce merupakan se-

  Spesifikasi model yang digunakan dalam pene- litian ini, adalah:

  Peran Praktek GCG Memediasi Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan

  GCG it =  01

  • 1 SK + e i ROA it =  02 +  2 SK + e i

      ROA it =  03 +  3 SK +  1 GCG + e i ROS it =  04 +  4 SK + e i

      ROS it =  05

    • 5 SK +  1 GCG + e i

        Keterangan: GCG = Good Corporate Governance.

        SK = Struktur Kepemilikan. ROA = Return On Assets. ROS = Return On Sales.

        HASIL

        Variabel penelitian yang digunakan dapat dides- kripsikan pada Tabel 2 berikut ini:

        Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis menggunakan PLS Gambar 2. Diagram Jalur Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Pengaruh Langsung Koefisien Jalur Sig t Keterangan H 1 SK  ROA -0,400 0,008 Signifikan H 2 SK  ROS -0,390 0,010 Signifikan H 3 SK  GCG -0,393 0,009 Signifikan H 4 GCG  ROA 0,247 0,110 Tidak signifikan H 5 GCG  ROS 0,414 0,006 Signifikan

        dengan hasil path coefficient pada Tabel 3 dan Gambar 2 berikut ini.

      SK GCG ROA ROS -0,400 -0,393 -0,390

        Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviasi SK 3,08 88,84 36,04 18,74 GCG 70,73 91,81 82,85 5,66 ROA 2,00 34,93 14,20 8,31 ROS 2,00 32,00 15,88 8,37

        Good Corporate Governance (GCG) memiliki nilai

        terendah 70,73 sampai tertinggi 91,81 dengan rata- rata 82,85 dan standar deviasi 5,66 menunjukkan sebaran yang tidak terlalu tinggi. Secara rata-rata perusahaan memiliki tata kelola yang baik dengan predikat terpercaya sesuai pemeringkatan CGPI.

        Return On Assets (ROA) memiliki nilai terendah 2%

        sampai tertinggi 34,93% dengan rata-rata 14,20% dan standar deviasi 8,31 menunjukkan sebaran yang tidak terlalu tinggi. Secara rata-rata kemampuan total asset dalam menghasilkan laba bersih masih rendah. Return

        On Sales (ROS) memiliki nilai terendah 2% sampai

        tertinggi 32% dengan rata-rata 15,88% dan standar deviasi 8,37 menunjukkan sebaran yang tidak terlalu tinggi. Secara rata-rata kemampuan total penjualan atau pendapatan dalam menghasilkan laba bersih masih rendah.

        Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t melalui signifikan t (  = 0,05) pada masing-masing jalur langsung secara parsial menggunakan PLS

        Tabel 2. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian (n = 43)

        0,247 0,414

        Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 2, ditunjukkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh negatif signi- fikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur meng- gunakan ROA dan ROS, bahwa dengan semakin besarnya kepemilikan publik, kinerja perusahaan baik ROA maupun ROS semakin menurun. Struktur kepe- milikan juga berpengaruh negatif signifikan terhadap GCG, bahwa semakin besarnya kepemilikan publik, GCG perusahaan semakin memburuk. GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA, namun berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROS, bahwa dengan semakin besarnya GCG (tata kelola perusahaan semakin baik) akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan (ROS). Pengaruh tidak langsung struktur kepemilikan terhadap kinerja melalui GCG tidak mampu memediasi struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan dalam ukuran ROS. Hal ini ditunjukkan dari besarnya koefisien jalur struktur kepemilikan terhadap ROS secara langsung (-0,390) lebih besar dari besarnya koefisien jalur struktur kepemilikan terhadap ROS melalui GCG (-0,393 x 0,414 = -0,1627).

        PEMBAHASAN

        Struktur kepemilikan berupa jumlah persentase kepemilikan publik pada perusahaan yang masuk pemeringkatan CGPI dan terdaftar di BEI secara

        Struktur kepemilikan (SK) memiliki nilai terendah 3,08% sampai tertinggi 88,84% dengan rata-rata 36,04% dan standar deviasi 18,74 menunjukkan seba- ran yang cukup tinggi. Secara rata-rata masyarakat masih sedikit berperan sebagai pemegang saham perusahaan yang telah mengimplementasikan GCG.

        Fadjar OP Siahaan

        langsung berpengaruh pada penurunan perolehan kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA dan ROS. Hasil penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Razak, et al. (2011) bahwa dengan semakin besar persentase kepemilikan publik justru akan menurunkan kinerja perusahaan. Hal ini terjadi, karena sebaran kepemilikan publik cukup tinggi akibat beragamnya jenis perusahaan yang tidak penulis pilah, Sektor perbankan, pertambangan, jasa telekomuni- kasi, konstruksi memiliki ukuran kinerja yang berbeda dalam perolehannya. Total asset dari ROA yang dimiliki mampu menghasilkan laba setelah pajak, namun tidak dipengaruhi oleh struktur kepemilikan perusahaan. Total penjualan atau pendapatan operasi dari ROS yang memiliki kemampuan menghasilkan laba setelah pajak akan menurun dengan meningkat- nya struktur kepemilikan. Dapat dikatakan bahwa pemegang saham tidak dapat mempengaruhi perusa- haan untuk berkinerja lebih baik.

        Kepemilikan publik secara langsung menurunkan GCG. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gillan, et al. (2003) dan Barucci dan Falini (2004), bahwa dengan semakin tinggi kepemi- likan publik, semakin rendah skor governance atau mempunyai hubungan negatif. Hal ini terjadi karena tidak semua perusahaan berturut-turut berada pada pemeringkatan yang sama dalam CGPI pada periode pengamatan dalam penelitian ini, ada yang hanya satu tahun mengikuti pemeringkatan, atau ada yang baru mengikuti pemeringkatan. Pemeringkatan CGPI bu- kan merupakan suatu keharusan dalam menentukan GCG suatu perusahaan. Banyak metode yang diguna- kan untuk menentukan apakah suatu perusahaan ber- ada dalam tata kelola yang baik. IICG dengan CGPI- nya merupakan salah satu lembaga yang dapat menentukan score GCG dengan indikator pengukuran yang telah disesuaikan, dibuktikan melalui hasil riset, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

        Tata kelola perusahaan yang baik (GCG) secara langsung berpengaruh pada peningkatan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Klapper dan Love (2002), Black,

        et al. (2003), Megginson, et al. (2005), Tandelilin, et al. (2007), dan Van Frederikslust, et al. (2008) yang

        menemukan hubungan positif antara indeks corporate

        governance dengan kinerja perusahaan jangka pan-

        jang. Gambaran ini menunjukkan dengan semakin baiknya tata kelola perusahaan pada gilirannnya akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil penelitian menemukan bahwa kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA tidak dipengaruhi oleh GCG, namun kinerja perusahaan yang diukur meng- gunakan ROS kenaikannya dipengaruhi oleh semakin membaiknya GCG perusahaan. Semakin baiknya GCG suatu perusahaan akan mempengaruhi peningkatan ROS, yang menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang diperoleh dari hasil operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh GCG perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GCG tidak mampu memediasi struktur kepemilikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan (ROS). Hal ini dapat terjadi, karena kepe- milikan publik pada perusahaan terbuka (terdaftar di BEI) dan masuk pemeringkatan CGPI sangat berva- riasi. Terdapat beberapa BUMN, seperti PT Telkom, PT Aneka Tambang, PT Bukit Asam, PT Bank BNI, PT Jasa Marga, PT Adhi Karya, PT Perusahaan Gas Negara, PT Timah, PT Bank BTN, dan PT Wijaya Karya yang kepemilikan pemerintah masih dominan (> 51%), sehingga kepemilikan publik belum mampu mengontrol manajemen dalam mengelola perusahaan dalam berkinerja.

        KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

        Kesimpulan dari hasil penelitian atas perusahaan terbuka yang masuk pemeringkatan CGPI, bahwa kepemilikan publik secara langsung menurunkan kinerja perusahaan baik dalam ukuran ROA maupun ROS serta GCG, yang berarti peran pemegang saham publik tidak mampu mempengaruhi perolehan kinerja dan mendukung GCG. Sementara itu, melalui imple- mentasi GCG tidak mempengaruhi peningkatan kiner- ja dalam ukuran ROA, namun mampu meningkatkan kinerja dalam ukuran ROS, yang berarti kinerja hasil operasi semakin meningkat seiring peningkatan imple- mentasi GCG. GCG tidak mampu memediasi struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan dalam ukuran ROS.

        Saran

        Saran untuk penelitian selanjutnya, bahwa diper- lukan pengelompokan jenis industri apabila dilakukan penelitian sejenis, karena dalam penelitian ini jenis

        Peran Praktek GCG Memediasi Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan

        Gillan, S.L., J.C. Hartzell, dan L.T. Starks. 2003. Industries, Investment Opportunities, and Corporate Gover- nance Structures. Working Paper.

        Omran, M. 2009. ”Post-Privatization Corporate Governance and Firm Performance: The Role of Private Ownership

        Linked Companies. International Research Journal of Finance and Economics. EuroJournals Publish- ing, Inc.

        Privatization”. Forthcoming, Journal of Economic Literature June. Najid, N.A., and Rahman, R.A. 2011. Government Owner- ship and Performance of Malaysian Government-

        Mathur, I., dan Wanrapee, B. 2007. The Effects of Privatization on The Performance of Newly Privatized Firms in Emerging Markets. Emerging Markets Re- view. Vol 8, pp 134–146. Megginson, W.L., and Netter, Jeffry, M. 2001. ”From State To Market: A Survey Of Empirical Studies On

        ”Managerial Ownership and Firm Performance: Evi- dence from China’s Privatizations”. Research in In- ternational Business and Finance 21. Page 396– 413.

        Li, D., Fariborz, M., Pascal, N., dan Li-Wen Tan. 2007.

        Klapper, L.F., dan I. Love. 2003. Corporate Governance, Investor protection, and Performance in Emerging Markets. Working Paper-The World Bank.

        Kang, Y.S. 2006. A New Approach to Ownership Structure and Firm Performance in China. Postdoctoral Fel- low. Department of Economics, Seoul National Uni- versity.

        305–360.

        Structure”. Journal of Financial Economics, 3, pp.

        Herawaty, V. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variabel dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI Pontianak. Jensen, M., and William, M. 1976. ”Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost, and Ownership

        Haat, C., Mohd, H., Rashidah, A.R., Sakthi, M. 2008. Cor- porate Governance, Tranparency and Performance of Malaysian Companies. Managerial Auditing Jour- nal. Vol. 23 No. 8, pp. 744–778. Emerald Group Pub- lishing Limited.

        Gompers, P., J. Ishii, dan A. Metrick. 2003. Corporate Gov- ernance and Equity Prices. Quarterly Journal of Eco- nomics. 118. February, pp. 107–155.

        Review, 14, pp.57–74.

        industrinya beragam. Selain itu dapat digunakan proksi yang berbeda untuk struktur kepemilikan, implementasi GCG, dan kinerja perusahaan, sehingga dapat memberikan hasil yang mampu mendukung teori yang mendasarinya.

        Working Paper. Eisenhardt, Kathleem, M. 1989. ”Agency Theory: An Assesment And Review”. Academy of Management

        Durnev, A., dan E.H. Kim. 2003. To steal or Not to Steal: Firm Attributes, Legal Environment, and Valuation.

      DAFTAR RUJUKAN

        Darmawati, D. 2006. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Govern ance. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX Padang.

        Foreign Ownership and Corporate Governance Prac- tices in Indonesia. Mondialisation et recomposition des gouvernances - à la recherché d’une approche commune”, Université Paris-Dauphine, 21–22 Sep- tember.

        —————. 2004. Privatization, Corporate Governance, and Economic Environment: Firm-level Evidence from Asia. Pasific-Basin Finance Journal, Vol. 11, pp. 65– 99. Chevalier, Alain, A. Prasetyantoko, dan Rofikoh, R. 2006.

        ”Liberalization, Corporate Governance, and the Per- formance of Newly Privatized Firms”. William Davidson Working Paper Number 419. December.

        Corporate Governance Choices: Evidence from Korea . Working Paper-http://papers.ssrn.com/ab- stract=428662. Boubakri, N., Jean-Claude Cosset, and Omrane, G. 2001.

        Aussenegg, W., dan Ranko, J. 2007. ”The Operating Per- formance of Newly Privatised Firms in Central Euro- pean Transition Economies”. European Financial Management, Vol. 13, No. 5, pp. 853–879. Barucci, E., dan J. Falini. 2004. Determinants of Corporate Governance in Italy . Working Paper. Black, B.S., H. Jang, dan W. Kim. 2003. Predicting Firms’

        Asian Review of Accounting. Vol. 18, No. 1, pp. 5– 19. Emerald Group Publishing Limited.

        Konsep Penegakannya di BUMN dan Lingkungan Usahanya. USAHAWAN No. 10 tahun XXIX Oktober. hal: 3–17. Astami, Emita, W., Greg Tower, Rusmin Rusmin, dan John Neilson. 2010. The Effect of Privatization on Perfor- mance of State-Owned-Enterprises in Indonesia.

        Andreyeva, T., and Dean, James, W.tt. ”Privatization, Own- ership Structure And Company Performance: The Case of Ukraine”. Economic Education and Research Consortium, Ukraine. Ariyoto, K. 2000. Good Corporate Governance dan

        Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX Padang.

        Almilia, L.S., dan Lailul, L.S. 2006. Reaksi Pasar Publikasi Corporate Governance Perception Index Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

        Fadjar OP Siahaan Concentration, Identity and Board Composition”.

        Journal of Comparative Economics 37 (2009). Page 658–673.

        Razak, Nazrul Hisyam, Ab; Ahmad, R.A., and Joher, H.A.

        2011. Does Government Linked Companies (GLCs) perform better than non-GLCs? Evidence from Malaysian listed companies. Journal of Applied Fi- nance & Banking, Vol.1, No.1, 2011. pp. 213–240. International Scientific Press. Shleifer, A., dan R.W. Vishny. 1997. A Survey of Corporate Governance . Journal of Finance. Vol 52. No.2 Juni.

        737–783. Sun, Qian; Tong, Wilson, H.S., and Tong, Jing. 2002. ”How Does Government Ownership Affect Firm Perfor- mance? Evidence from China’s Privatization Experi- ence”. Journal of Business Finance and Account- ing. Vol. 29, No. 1 and 2 January/March. pp. 1–27.

        Solimun. 2010. Analisis Multivariat Pemodelan Struktural Metode Partial Least Square - PLS . Malang: Citra. Tandelilin, E., Kaaro, H., Mahadwartha, P.A., Supriyatna.

        2007. ”Corporate Governance, Risk Management, and Bank Performance: Does Type of Ownership Mat- ter?” EADN Working Paper No. 34 (2007). EADN Individual Research Grant Project.

        The Indonesian Institute for Corporate Governance. 2009.

        Good Corporate Governance dalam Perspektif Manajemen Stratejik.

        Ujiyantho, M.A., dan Bambang, A.P. 2007. Mekanisme Corporate, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi (SNA)

        X Makassar.

        Van Frederikslust, Ruud, A.I., Ang, James, S., and Sudarsanam, P.S. 2008. Corporate Governance and Corporate Finance: A European Perspective.

        Routledge Taylor and Francis Group. London and New York. Wardhani, R. 2006. Mekanisme Corporate Governance Dalam Perusahaan yang Mengalami Permasalahan

        Keuangan (Financially Distressed Firms). Simpo- sium Nasional Akuntansi (SNA) IX Padang.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi, Kemampuan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenhsip Behavior (OCB) Pegawai pada BAPPEDA Kota Pekanbaru

0 1 12

Pengaruh Sosial Ekonomi, Produktivitas Pekebun, dan Manajemen Usaha Tani terhadap Keputusan Pengembangan Usaha Tani Kelapa Sawit Rakyat (Studi pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Keerom Provinsi Papua)

0 0 16

Pengaruh Strategi Resource-Based dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kecil dan Usaha Mikro (Studi pada Usaha Jasa Etnis Maluku)

0 0 9

Pengaruh Adversity Quotient terhadap Kinerja Perawat dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Mediasi (Studi di RSUD ”Ngudi Waluyo” Wlingi)

0 0 11

Peran Kelompok Etnis dalam Kepemimpinan pada Pemda Provinsi Papua

0 1 11

Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang

0 3 12

Pengaruh Customer Relationship Management terhadap Loyalitas Ibu Hamil pada Pelayanan Persalinan (Studi di RS Hermina Tangkubanprahu Malang)

0 0 8

Karakteristik Kewirausahaan Masyarakat Pemulung Pendekatan Fenomenologi terhadap Komunitas Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang Kota Bekasi

0 0 13

Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan di Rumah Sakit

0 1 8

Pengaruh Dividen dan Biaya Keagenan terhadap Nilai Perusahaan (Model Komparatif pada Perusahaan yang Menerapkan Corporate Governance dengan Intensitas Tinggi dan Rendah)

0 0 10