SISTEM BIAYA STANDAR ANALISIS VARIANSI BIAYA
SISTEM BIAYA STANDAR
SISTEM BIAYA STANDAR & ANALISIS VARIANSI BIAYA Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri
Universitas Kristen Maranatha Bandung
IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya
LT Sarvia/2012/Pertemuan VII
Biaya Standar adalah biaya yang besarnya, persatuan, ditetapkan terlebih dahulu dan dinyatakan berlaku untuk suatu periode waktu tertentu.
Sistem biaya standar adalah sistem biaya yang menggunakan data-data standar, baik tentang jumlah maupun tentang harga dalam perhitungan biayanya
2 LT Sarvia/2012
MANFAAT SISTEM BIAYA STANDAR
SISTEM BIAYA STANDAR
- Penentuan biaya standar biasanya didasarkan pada kondisi kerja yang normal. Namun, sesuai dengan kebijakan pimpinan, biaya standar bisa juga ditentukan berdasarkan kondisi kerja yang minimal, yang diharapkan atau yang ideal.
- Penentuan biaya standar harus dilakukan dengan seksama dan bijaksana, sehingga diperoleh suatu standar yang efektif.
- Bila standar terlalu longgar (ringan/rendah), maka para pekerja cenderung akan menurunkan kapasitas kerjanya. Sebaliknya, jika standar terlalu ketat (berat/tinggi), maka pekerja akan cenderung mengalami frustasi.
3 LT Sarvia/2012
4 LT Sarvia/2012
SISTEM BIAYA STANDAR
- PT Gita Maju adalah Suatu perusahaan industri mempunyai data-data standar sbb :
2. Biaya Pekerja Langsung Standar
X 3 jam orang 3,000 9,000 Y 2 jam orang 2,500 5,000
Dalam penentuan biaya produksi standar, digunakan data-data standar sebagai berikut :
1. Biaya Bahan Langsung Standar
a. Jumlah Kebutuhan Standar (satuan bahan/satuan produk)
b. Harga Standar (Rp/satuan bahan) Data-data biaya standar ini akan ditentukan untuk setiap jenis bahan langsung
15.000 + Biaya Produksi Standar 47.000
Biaya Overhead pabrik @ Rp. 3.000/jam produksi langsung
Jumlah 5 jam orang 14,000
Pekerja Waktu Kerja per Upah Kerja Biaya Standar Langsung Satuan Produk (Rp./jam orang) (Rp/satuan produk)
a. Waktu kerja standar (jam orang/satuan produk)
Jumlah 18,000
A 10 ons 1,000 10,000 B 12 cc 500 6,000 C 5 buah 400 2,000
Bahan Kebutuhan Bahan per Harga Bahan Biaya Standar Langsung Satuan produk (Rp/satuan produk) (Rp/satuan produk)
Contoh Kasus
b. Tarif Overhead pabrik standar (Rp/satuan volume produksi) Satuan volume produksi bisa berbentuk jam pekerja langsung, jam mesin produksi, satuan produk, dan lain-lain.
a. Volume produksi standar (satuan volume produksi/satuan produk)
b. Upah kerja standar (Rp/satuan produk) Data-data biaya standar ini akan ditentukan untuk setiap jenis pekerja langsung
3. Biaya Pabrik Tak Langsung Standar
Lanjutan Kasus PT Gita Maju
ANALISIS VARIANSI BIAYA
- Jika PT Gita Maju merencanakan produksi XYZ pada Des 2008 sejumlah
Setelah data-data biaya standar ditetapkan dan dinyatakan berlaku, maka 800 unit, maka : selanjutnya data-data biaya standar ini digunakan sebagai dasar atau patokan
- Jumlah biaya untuk bahan langsung sebesar = 800# x Rp. 18.000
dalam perhitungan biaya
= Rp. 14.400.000/bln
- Jumlah biaya untuk pekerja langsung sebesar = 800# x Rp. 14.000
Dalam Kenyataan , data-data biaya yang sebenarnya terjadi biasanya tidak
= Rp. 11.200.000/bulan
sama dengan data-data biaya standarnya. Perbedaan ini disebut variansi
- Jumlah biaya untuk overhead pabrik sebesar = 800# x Rp. 15.000 biaya, yang perlu diidentifikasi dan dianalisis.
= Rp. 12.000.000/bulan Analisis variansi biaya dilakukan terhadap semua jenis unsur biaya, khususnya Total Biaya Anggaran yang harus disiapkan oleh PT.Gita Maju untuk unsur-unsur biaya produksi. memproduksi produk XYZ sebanyak 800 unit pada Des 2008 adalah sebesar Rp. 37.600.000
1. Variansi Biaya Bahan Langsung
2. Variansi Biaya Pekerja Langsung
3. Variansi Biaya Overhead Pabrik
LT Sarvia/2012 LT Sarvia/2012
7
8 Lanjutan Kasus PT Gita Maju
1. Variansi Biaya Bahan Langsung
Variansi Biaya Bahan Langsung tdd 2 unsur biaya, yaitu variansi jumlah Sebagai ilustrasi : Dari PT. Gita Maju (pemakaian) dan variansi harga (pembelian), sehingga variansi biaya adalah :
Dari Produksi periode Des 2008 yang telah dilaksanakan, diperoleh data aktual sebagai berikut : Jumlah pemakaian bahan A = 9.600 ons
Variansi jumlah = (Jumlah Standar - Jumlah Aktual ) x Harga Standar Bahan
Harga Pembelian bahan A = Rp. 900/ons
Variansi Harga = (Harga Standar - Harga Aktual ) x Jumlah Aktual Bahan Variansi Keseluruhan = (Jumlah Standar x Harga Standar Bahan)
– (Jumlah Aktual x Harga Aktual Bahan) Maka besarnya variansi biaya yang terjadi adalah :
Variansi jumlah = (8.000 ons - 9.600 ons) x Rp.1.000/ons = Rp. - 1.600.000 Variansi Harga = (Rp.1.000/ons - Rp.900/ons)x 9.600 ons = Rp. 960.000 Variansi Keseluruhan = (8.000 ons x Rp.1.000/ons) – (9.600 ons x Rp.900/ons) = Rp. - 640.000
Rugi
LT Sarvia/2012 LT Sarvia/2012
9
10 Lanjutan Kasus PT Gita Maju
2. Variansi Biaya Pekerja Langsung
Variansi Biaya Pekerja Langsung tdd 2 unsur biaya, yaitu variansi waktu kerja Sebagai ilustrasi : Dari PT. Gita Maju dan variansi upah kerja, sehingga variansi biaya adalah : Dari Produksi periode Des 2008 yang telah dilaksanakan, diperoleh data aktual sebagai berikut :
Variansi waktu = (Jam Pek Standar - Jam Pek Aktual ) x Upah Standar Pekerja Waktu Aktual Pekerja X = 2.000 jam orang Upah Pekerja Standar - Upah Pekerja Aktual Upah Pekerja Aktual X = Rp. 3.500/jam orang Variansi Upah = ( ) x Jam Pekerja Aktual Variansi Keseluruhan = (Jam Pek Standar x Upah Standar Pekerja)
- – (Upah Pekerja Aktual x Jam Pekerja Aktual
Maka besarnya variansi biaya yang terjadi adalah :
Variansi waktu = (2.400 jpl - 2.000 jpl) x Rp.3.000/jpl = Rp. 1.200.000 Variansi Upah = (Rp.3.000/jpl - Rp.3.500/jpl)x 2.000 jpl = Rp.-1000.000 (2.400 jpl x Rp.3.000/jpl) Variansi Keseluruhan = – (2.000 jplx Rp.3.500/jpl) = Rp. 200.000
3. Variansi Biaya Overhead Pabrik
Sebagai ilustrasi : Dari PT. Gita Maju Dari Produksi periode Des 2008 yang telah dilaksanakan, diperoleh data bahwa perusahaan merencanakan akan beroperasi pada kapasitas 4.000 jam pekerja langsung, sedangkan jam produksi sebenarnya adalah 4.200 jam pekerja langsung dan biaya overhead pabrik yang sebenarnya terjadi adalah sebesar adalah Rp. 13.000.000 Maka besarnya variansi biaya yang terjadi adalah :
- BPTL Aktual = Rp. 13.000.000/bulan
- BPTL pembebanan Rencana
- Variansi BPTL Keseluruhan = Rp. 1.000.000/bulan
= Rp. 12.000.000/bulan
Overhead pabrik standar bisa ditentukan dengan cara yang sama dengan penentuan tarif biaya overhead pabrik, yang bertitik tolak dari biaya overhead pabrik taksiran, yang tetap dan yang berubah, pada volume produksi tertentu (kapasitas normal) adalah : Sebagai ilustrasi : Dari PT. Gita Maju Dari Produksi periode Des 2008 yang telah dilaksanakan, diperoleh data biaya overhead taksiran sebagai berikut : BPTL yang Tetap = Rp. 10.000.000/bulan BPTL yang Berubah = Rp. 5.000.000/bulan BPTL Keseluruhan = Rp. 15.000.000/bulan Kapasitas normal adalah sebesar 5.000 jam pekerja langsung/bulan Maka :
Rp. 5.000.000/5.000 jpl = Rp. 1.000/jam pekerja langsung
- Tarif BPTLberubah =
- Tarif BPTL Keseluruhan = Rp. 15.000.000/5.000 jpl = Rp. 3.000/jam pekerja langsung
13 LT Sarvia/2012 Lanjutan Kasus PT Gita Maju
14 LT Sarvia/2012 Metode Variansi Biaya Overhead Pabrik
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan rinci, maka variansi overhead pabrik keseluruhan ini diuraikan menjadi unsur-unsur variansinya. Untuk itu, dikenal ada beberapa metode yang dapat digunakan adalah :
Sebagai ilustrasi : Dari PT. Gita Maju
BPTL Taksiran Rencana = BPTL Tetap + (Kapasitas Rencana x Tarif BPTL Berubah/jpl) BPTL Taksiran Rencana = Rp. 10.000.000+ (4.000 jpl x Rp. 1.000/jpl) BPTL Taksiran Rencana = Rp. 14.000.000/bulan Sehingga : Variansi Terkendali = Rp.14.000.000 – Rp.13.000.000 = Rp. 1.000.000 Variansi Volume = Rp. 12.000.000 – Rp. 14.000.000 = - Rp. 2.000.000 Variansi Keseluruhan = Rp. 12.000.000 – Rp.14.000.000 = - Rp. 1.000.000
- Variansi Overhead menjadi dua unsur variansi, yaitu variansi terkendali dan variansi volume, sehingga :
15 LT Sarvia/2012 Lanjutan Kasus PT Gita Maju
Rugi
16 LT Sarvia/2012 Metode Variansi Biaya Overhead Pabrik
Metode Tiga Variansi Variansi Kap. Mengganggur = BPTL Pembebanan Aktual - BPTL Taksiran Aktual Variansi Efisensi = BPTL Pembebanan Rencana – BPTL Pembebanan Aktual Variansi Keseluruhan = BPTL Pembebanan Rencana – BPTL Aktual Variansi Pengeluaran = BPTL Taksiran Aktual – BPTL Aktual
Metode Tiga Variansi Rumus : (Ingat Gunakan Satuan Agar Lebih Mudah)
- Variansi Overhead diuraikan menjadi tiga unsur yaitu variansi pengeluaran, variansi kapasitas menganggur, dan variansi efisiensi, sehingga :
Tarif BPTL Tetap (/jpl) = Biaya Tetap / Kapasitas Normal Tarif BPTL Total (/jpl) = BPTL Total / Kapasitas Normal BPTL Taksiran Rencana = BPTL Tetap + (Kapasitas Rencana x BPTL Berubah/jpl) BPTL Taksiran Aktual = BPTL Tetap + (Kapasitas Aktual x BPTL Beruba/jpl) BPTL Pembebanan Rencana = Kapasitas Rencana (jam) x Tarif BPTL Total (/jpl) BPTL Pembebanan Aktual = Kapasitas Aktual (jam) x Tarif BPTL Total (/jpl) Kapasitas Terencana = Jumlah # produksi x Jumlah jpl (Jam)
Istilah : Jpl = Jam Pekerja Langsung OHP = Overhead = BPTL = Biaya Pabrikasi Tak Langsung
Metode Dua Variansi Variansi Terkendali = BPTL Taksiran Rencana – BPTL Aktual Variansi Volume = BPTL Pembebanan Rencana – BPTL Taksiran Rencana Variansi Keseluruhan = BPTL Pembebanan Rencana – BPTL Aktual
Lanjutan Kasus PT Gita Maju
Sebagai ilustrasi : Dari PT. Gita Maju
BPTL Tetap + (Kapasitas Aktual x BPTL Berubah/jpl)
BPTL Taksiran Aktual = BPTL Taksiran Aktual = Rp. 10.000.000+ (4.200 jpl x Rp. 1.000/jpl)
Thank you for Listening…………
BPTL Taksiran Rencana = Rp. 14.200.000/bulan
Question ????
BPTL Pembebanan Aktual = Kapasitas Aktual x Tarif BPTL BPTL Pembebanan Aktual = Rp. 3.000/Jam x 4.200 jam BPTL Pembebanan Aktual = Rp. 12.600.000
Sehingga : Variansi Pengeluaran = Rp.14.200.000 – Rp.13.000.000 = Rp. 1.200.000 Variansi Kap. Mengganggur = Rp.12.600.000 - Rp. 1.600.000 – Rp.14.200.000= Variansi Efisiensi = Rp.12.000.000 – Rp.12.600.000= - Rp. 600.000 Variansi Keseluruhan = Rp.12.000.000 – Rp.13.000.000 = - Rp. 1.000.000
Rugi
LT Sarvia/2012 LT Sarvia/2012
19
20 Soal Latihan
1. Suatu Perusahaan industri mempunyai data-data standar sbb :
Gunakan Satuan !!!!! Bahan Langsung Kebutuhan bhn Harga Bahan persatuan produk (Rp/satuan bahan)
A
2 KG 6.000
Jpl = jam pekerja langsung
B
3 ONS 2.000 C
6 ONS 1.500 D
1 BUAH 3.000 Pekerja Langsung Waktu Kerja Upah Kerja persatuan (Rp/satuan) produk
X 3 jam orang 3.000 Y 4 jam orang 2.500 Z 3 jam orang 2.000
LT Sarvia/2012 LT Sarvia/2012
21
22 Soal Latihan Lanjutan Soal Latihan
Tarif Biaya pabrik tak langsung = Rp.2.000/jpl Rencana Produksi = 1.000 satuan produk/bulan
e) Pada bulan oktober 2003 yang baru lalu waktu aktual pekerja X= 3.500 jam
a) Berapa anggaran biaya produksi perbulan? orang dan Upah actual pekerja X = Rp.2.500/jam orang. Lakukanlah analisis variansi biaya pekerja langsung.
b) Pada bulan oktober 2003 yang baru lalu Jumlah pemakaian bahan A = Biaya pabrik tak langsung taksiran :
1.500 Kg dan Harga Pembelian Bahan A = Rp.6.500 kg. Lakukanlah analisis variansi biaya bahan lansgung A. yang tetap = Rp.12.500.000/bulan yang berubah = Rp. 12.500.000/bulan
c) Idem soal b, Jumlah Pemakaian bahan C = 6.000 Ons dengan harga Kapasitas normal = 12.500 jam pekerja langsung/bulan pembelian bahan C = Rp. 2000/Ons Pada bulan oktober 2003 yang lalu, pabrik beroperasi pada kapasitas
d) Pada bulan oktober 2003 yang baru lalu waktu aktual pekerja X= 3.500 jam 11.000 jam pekerja langsung dan biaya pabrik tak langsung yang orang dan Upah aktual pekerja X = Rp.2.500/jam orang . Lakukanlah sebenarnya adalah sebesar Rp.21.000.000. lakukan analisis variansinya analisis variansi biaya pekerja langsung.
BPTL untuk 2 variansi dan 3 variansi.
2. PT “COOLINS-Garment” mempunyai kapasitas normal 4000 jam dengan biaya FOH tetap sebesar Rp.3.800.000,-. Sedangkan biaya FOH variable/jam = Rp.1200. Diketahui pula bahwa tiap unit produk yang dihasilkan dikerjakan dalam 2 jam. Perusahaan memproduksi 1700 unit yang dikerjakan dalam 3475 jam, dengan menggunakan biaya FOH sebesar Rp.7.000.000,-.
Tugas : Lakukan selisih biaya FOH berdasarkan 2 variansi, dan 3 variansi.
Thank You……………
Data Standar Data Aktual :
: : LT Sarvia/2012
LT Sarvia/2012
25
26