Siapkan Diri Hadapi Ramadhan yang Suci

  

KHOTBAH JUMAT

Siapkan Diri Hadapi Ramadhan yang Suci

. نينمممؤملل ناوممضرلاو ةمممحرلاو ،ةرممفغملاو ،مايممصلا رهش ناضمر لعج ىذلا ه لمحلا

ىَلَع ْك ِراممَب َو ْمِل َممس َو ِل َممص َمُهَللَا .ُهُل ْو ُممسَر َو ُهُلممْبَع اًلَمَحُم َنَأ ُلَه ْممشَأ َو ل َلِإ َهممَلِإ َل ْنَأ ُلَه ْممشَأ

اوممُقَتا اوممُنَماَء َنْيِذَلا َاممهُيَأ اممَي .ِةَماَيِقْلا ِم ْوَي ىَلِإ ُهاَلُهِب ىَلَتْها ِنَم َو ِهِب ْحَص َو ِهِلآ ىَلَع َو ٍلَمَحُم

همملآ ىلعو لمممحم انليس ىلع ملسو لص مهللا َن ْوُمِل ْسُم ْمُتنَأ َو َلِإ َنُت ْوُمَت َل َو ِهِتاَقُت َقَح َل

لاممبع امميف :لممعب امممأ .نيلمملا موممي ىلإ ٍناَس ْحِإِب ْمُهَعِبَت ْنَم َو ِةَف ِرْعَمْلاو ى َوقتلا ِلْهَأ هباحصأو

منوحلفت مكلعل تقو لك ىف ل ىوقتب يسفنو مكيصوأ ،ل

  Hadirin yang bebahagia Dengan hati yang tulus ihklas marilah sejenak kita wujudkan rasa syukur kita ini kepada Allah selain dengan memanjtkan puji-pujian juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kehadirat-Nya. Kita juga amat sangat bersyukur karena tanpa terasa Allah meridhai kita untuk bertemu kembali dengan bulan yang sangat agung yaitu bulan suci ramadhan. Kita menghadapi bulan ramadhan tahun 1434 H tinggal menghintung hari. Untuk itu menyambut kedatangnnya merupakan perbuatan yang terpuji dan mendapat ganjaran yang sangat berharga dari Allah Azza Wajalla. Hadirin yang dirahmati Allah Secara historitas bahwa amaliah kaum muslimin dalam menyambut kedatangan bulan ramadhan tidak sedikit jumlahnya. Mulai dari mengumpulkan harta benda sebagai bekal untuk berpuasa selama sebulan penuh, bersilaturrahim dengan keluarga, kerabat maupun handaitolan untuk saling berma`af-ma`afan, ada juga yang menyambutnya dengan menanamkan sikap moril yang mendalam untuk termotivasi melakukan rangkaian amal ibadah di dalamnya, bahkan ada juga dari para sahabat, tabi`in, dan para ulama menyambut kedatangannya dengan bermuhasabah atau evaluasi diri tentang amal perbuatan yang telah dilakukan selama 11 bulan yang lalu dan masih banyak lagi teknis- teknis lainya. Hadirin yang berbahagia Melihat kondisi kita saat ini yang masih berada pada bulan sya`ban tentu menanamkan sikap senang dan gembira untuk meneliti, menghitung, merenungkan, dan mengevaluasi dosa-dosa atau amal perbuatan buruk yang telah dikerjakan selama sebelas bulan yang lalu merupakan amaliyah yang paling berharga bila dibandingkan dengan amaliyah lainya dalam menyambut bulan suci ramadhan. Sebab bulan ramadhan merupakan bulan suci yang dijadikan Allah agar hamba yang menghadapinya betul-betul ingin mensucikan dirinya. Sikap senang untuk mengevaluasi kesalahan yang lalu kemudian termotivasi dengan tulus ikhlas melaksanakan seluruh rangkaian ibadah pada bulan suci ramdahan adalah sikap yang dapat menjauhkan mereka dari sikasa api neraka. Seperti yang sering disampaikan Rasulullah kepada sahabatnya; Hadirin yang dirahmati Allah Sebagai wujud motivasi kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah lalu maka kita harus menjawab narasi pertanyaan berikut ini. Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, bahkan sepanjang usia kita? Andaikan saja kita bersedia menyediakan kotak kosong, lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan,kira-kira, apa yang terjadi? kita dapat menduga kuat bahwa kotak tersebut tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menahan muatan dosa yang telah kita lakukan. Bukankah shalat kita masih " bolong-bolong "?.Bukankah shalat kita sering terlambat, dikerjakan mau habis waktunya dan tidak khusyuk? . Bukankah kita pernah menahan hak faqir miskin? Bukankah kita pernah, bahkan sering berbohong, mengingkari janji, bersumpah dengan sumpah yang palsu, bersikap munafiq, mencerca manusia, mengejeknya, menuduhnya, berburuk sangka padanya, iri hati, hasad, mengobarkan rasa benci membenci ,dan dendam pada seseorang? Bukankah kita pernah merasa diri paling benar, paling pintar dari orang lain, ta'adjub, riya, sombong, marah yang tak pada tempatnya, angkuh, congkak, merasa paling hebat, dan tinggi dari orang lain? Bukankah karena lidah kita, tangan kita, badan, kaki kita, mata dan hati kita pernah menyakiti manusia lainnya? Bukankah kita pernah menyelipkan kertas amplop pada petugas administrasi demi untuk kelancaran urusan kita, bermanis muka, lain di mulut, lain dihati, bersikap munafik pada pejabat dan penguasa, menyandarkan urusan padanya, agar kita dipandang pegawai yang baik dan banyak kerja, pada hakikatnya banyak yang tidak kita kerjakan, malah kita asyik berdiri di depan computer, chatting, face book, twitter, main game, dan melihat website atau situs-situs yang tidak baik melalui jaringan internet, menghabiskan waktu memakan harta yang tidak berhak kita makan, tanpa kita menyadarinya, bahwa hal itu bukan hak kita. Bukankah kita pernah menerima uang yang tak jelas statusnya, sehingga pendapatan kita berlipat ganda? Bukankah kita sering tak mau menolong orang yang meminta bantuan pada kita, menolong saudara kita yang dalam kesulitan, walaupun kita sanggup menolongnya? Hadirin yang mulia Bulan ramdhan yang sebentar lagi kita hadapi merupakan momentum yang sangat berharga untuk merubah dan membenah diri. Bulan ramdhan adalah situasi yang amat ampuh untuk menjawab aneka pertanyaan di atas jika memang terbukti ada dalam masing-masing kepribadian kita karena bulan inilah bulan yang penuh ampunan, bulan yang penuh dihiasi dengan keridhaan, kasing sayang, dan lain sebagainya. Lalu yang harus kita lakukan adalah bertaubat seraya memohon ampun dan magfirah-Nya, mengharap ridhanya, merengkuh kasih dan sayangnya, berserah diri sepenunhnya. Seperti yang telah difirmankan Allah SWT dalam surat Az Zumar ( 39 : 53 )

  

اممعيمج بونذمملا رفغي ل نإ ل ةمحر نم او نقتل مهسفنا ىلع اوفرسأ نيذلا يلابعي لق

ميحرلا روفغلا وه هنإ

  "Katakanlah wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,

  

janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-

dosa semuanya ( kecuali syirik ). Sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi maha

penyayang.

   "

  Hadirin yang dimuliakan Allah Indah benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Allahpun menjanjikan kita untuk mengampuni dosa-dosa kita. Lebih kita memohon ampun pada bulan suci ramdhan yang akan kita hadapi ini. Karena itu, kosongkanlah lagi kotak-kotak yang penuh dengan dosa tadi dengan taubat padaNya. Kita kembalikan kotak itu seperti keadaannya semula, kita kembalikan jiwa kita kepada jiwa yang fitri dan bersih. Jika kita punya emas serta mutiara, lalu tiba-tiba hilang, bukankahkita menjadi sedih? Bagaimana pula jika emas mutiara itu tiba-tiba kembali,bukankah kita merasa bahagia? begitu juga dengan dosa kita. Bukankan kita merasa bahagia jika jiwa yang banyak bergumul dosa lalu tiba-tiba kembali bersih sebening air yang kosong dari noda. Rasulullah SAW bersabda : ketahuilah Allah akan lebih senang lagi melihat hambaNya yang berlumuran dosa kembali bertaubat kepadaNya. Hadirin yang berbahagiaPerumpamaan orang yang bergumul dosa layaknya pesawat yang sesat jalan, dan mungkin telah tenggelam di dasar lautan samudra, mengapa kita tak berusaha berjalan kembali menuju Allah, dan menangis di " kaki kebesaranNya ", mengakui kesalahan kita, dan memohon ampunanNya. Mudah-mudahan Allah memberkan kita kekuatan dan kesadaran yang mendalam untuk merenungkan perbuatan kita selama sebelas bulan yang lalu untuk lebih memotivasi kita dalam melaksanakan rangkaian amal ibadah ramadhan dengan sikap tulus ikhlas yang dibingkai dengan sikap senang dan gembira pada tahun 1434 H kali ini amin. Dan marilah kita jadikan ramadhan kali ini sebagai ramadhan yang terakhir, Agar kita terus termotivasi dalam melakukan amal ibdah wajibah dan sunnah. Khutbah II

  

ِتاَئِي َممس ْنِم َو اَن ِممسُفْنَأ ِر ْوُر ُممش ْنِم ِهاِب ُذوممُعَن َو ْهُرِفْغَت ْممسَن َو ُهُنْيِعَت ْممسَن َو ُهُلممَم ْحَن ِ َ ِه َلممْمَحْلا َنِإ

ُهَل ممْح َو ُل َلِإ َهممَلِإ َل ْنَأ ُلَهْشَأ .ُهَل َيِلاَه َلَف ْلِلْضُي ْنَم َو ُهَل َل ِضُم َلَف ُل ِهِلْهَي ْنَم ،اَنِلاَمْعَأ

ِهممِلآ ىَلَع َو ٍلَم َحُم اممَنِيِبَن ىَلَع ُل ىَل َممص ُهُل ْو ُممسَر َو ُهُلممْبَع اًلَمَحُم َنَأ ُلَه ْممشَأ َو ُهممَل َكْي ِر َممش َل

  

َل َو ِهممِتاَقُت َقممَح َل اوممُقَتا اوممُنَماَء َنْيِذَلا َاممهُيَأ اممَي :ىَلاَعَت َلاَق .اًرْيِثَك اًمْيِلْسَت َمَلَس َو ِهِباَحْصَأ َو

ِقَتَي نَم َو{ :َلاممَق َو }ا ممًج َر ْخَم ُهَل لَع ْجَي َل ِقَتَي نَم َو{ :ىَلاَعَت َلاَق . َن ْوُمِل ْسُم ْمُتنَأ َو َلِإ َنُت ْوُمَت

ىَلَع ِمَل َممسلا َو ِةَل َممصلاِب ْمُكَرممَمَأ َل َنِإممَف ا ْوممُمَلْعا َمُث}اًر ممْجَأ ُهممَل ْم ِظْعُي َو ِهِتاَئِي َممس ُهْنَع ْرِفَكُي َل

ِهممْيَلَع ا ْوُل َممص ا ْوممُنَماَء َنْيِذَلا َاممهُيَأ اممَي ، ِيِبَنلا ىَلَع َن ْوُل َممصُي ُهممَتَكِئَلَم َو َل َنِإ{ :َلاممَقَف ِهِل ْوُسَر

  .}اًمْيِل ْسَت ا ْوُمِلَس َو

َكَنِإ ،َمْيِهاَرممْبِإ ِلآ ىَلَع َو َمْيِهاَرممْبِإ ىَلَع َتْيَل َممص اممَمَك ٍلَمَحُم ِلآ ىَلَع َو ٍلَمَحُم ىَلَع ِل َممص َمُهَللَا

ِلآ ىَلَع َو َمْيِها َرمممْبِإ ىَلَع َتْك َرامممَب امممَمَك ٍلَم َحُم ِلآ ىَلَع َو ٍلَم َحُم ىَلَع ْك ِرامممَب َو .ٌلمممْيِجَم ٌلمممْيِم َح

  

ْرممِف ْغا َمُهَللَا ناممضمر اممنغلبو نابعممشو بجر اممنل كراممب مهللا.ٌلممْيِجَم ٌلممْيِم َح َكَنِإ ،َمْيِها َرممْبِإ

. ٌبْي ِرممَق ٌعْيِمَس َكَنِإ ،ِتا َوْمَلْا َو ْمُهْنِم ِءاَي ْحَلْا ِتاَنِم ْؤُمْلا َو َنْيِنِم ْؤُمْلا َو ،ِتاَمِلْسُمْلا َو َنْيِمِلْسُمْلِل

يِف اممَنِتآ اممَنَب َر .ُهممَباَنِت ْجا اممَنْقُز ْرا َو ًل ِ َاممب َل ممِ اَبْلا اَن ِرَأ َو ،ُهَعاَبِتا اَنْقُز ْرا َو اًًقَح َقَحْلا اَن ِرَأ َمُهَللَا

َة َرممُق اممَنِتاَيِرُذ َو اممَنِجا َو ْزَأ ْنِم اَنَل ْبَه اَنَبَر . ِراَنلا َباَذَع اَنِق َو ًةَنَسَح ِةَرِخخا يِف َو ًةَنَسَح اَيْنُللا

  

َنْيِل َممس ْرُمْلا ىَلَع ٌمَلَس َو ، َن ْوُف ِصَي اَمَع ِة َزِعْلا ِب َر َكِبَر َنا َحْبُس .اًماَمِإ َنيِقَتُمْلِل اَنْلَع ْجا َو ٍنُيْعَأ

.َةَلَصلا ِمِقَأ َو .َمَلَس َو ِهِب ْحَص َو ِهِلآ ىَلَع َو ٍلَمَحُم ىَلَع ُل ىَلَص َو. َنْيِمَلاَعْلا ِبَر ِ َ ِه ُلْمَحْلا َو