PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bentangan Tahun

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BENTANGAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Diajukan Oleh :
NAMA

: TRI MARKATI

NIM

: A 54B090146

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2012

i

PERSETUJUAN

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BENTANGAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Diajukan Oleh :
TRI MARKATI
A. 54B090146

Telah disetujui oleh :

Pembimbing


Drs. Saring Marsudi, M.Pd
NIP. 19521125 1980031001
Tanggal : ……………………

ii

iii

ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BENTANGAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
TRI MARKATI, NIM: A54B090146, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 103 Halaman.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan proses pembelajaran
jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas V SD Negeri 1
Bentangan tahun ajaran 2012/ 2013. (2) untuk meningkatkan aktivitas belajar
pada siswa kelas V SD Negeri 1 Bentangan, Wonosari, Klaten Tahun Ajaran

2012/ 2013.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas sebanyak dua
siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek penelitian
adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Bentangan, sebanyak 40 siswa yang
terdiri dari 22 siswa putra dan 18 putri. Tekhnik pengumpulan data menggunakan
observasi ( Pengamatan), wawancara, dokumentasi, dan tes. Langkah pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ada 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi, secara berkesinambungan.
Hasil penelitian ini adalah (1) rata-rata kelas pada awal sebelum diadakan
PTK adalah 61,00 dan setelah dilaksanakan PTK siklus I nilai rata-rata siswa
menjadi 68,00 dengan KKM 65, rata-rata tersebut sudah berada di atas KKM.
Pada siklus II rata-rata menjadi 71,00 dengan KKM 65, rata-rata siswa tersebut
sudah berada diatas KKM, namun ada 5 siswa yang nilainya di bawah KKM.
Kesimpulan dari penelitian adalah (1) pembelajaran jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar pembelajaran PKn pada siswa kelas V SD Negeri 1
Bentangan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar berada di
atas KKM. (2) Proses pembelajaran model kooperatif jigsaw dapat meningkatkan
aktivitas belajar PKn pada siswa kelas V SD Negeri 1 Bentangan.
Kata kunci : aktivitas, hasil belajar dan kooperatif jigsaw.


iv

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh
harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini,
karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi muda penerus di
bentuk.
Negara Indonesia berdasarkan Pancasila, dalam dunia pendidikan formal
untuk membina sikap dan moral peserta didik dapat ditempuh antara lain melalui
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn), diharapkan dapat membentuk
dan menumbuhkan sikap serta perilaku manusia Indonesia yang berkepribadian
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pada dasarnya keberhasilan belajar ditentukan
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Dalam proses belajar mengajar PKn akan selalu terjadi interaksi antara
siswa dengan guru. Guru akan selalu diamati, diperhatikan, didengar, ditiru
bahkan dinilai oleh siswa tentang penampilannya di kelas, cara menyampaikan
materi dan juga sikap serta tingkah laku selama proses belajar mengajar

berlangsung.
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan sumber daya
manusia. menciptakan manusia yang cerdas dan maju perlu diimbangi dengan
peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat erat hubungannya dengan
mutu guru, kunci keberhasilan pelaksanaan sangat ditentukan oleh faktor guru
sebagai pengelola kegiatan pembelajaran. Proses belajar mengajar akan optimal
apabila guru mampu merencanakan pelaksanaan sampai evaluasi. Menurut Suryo
Subroto (2001: 19) proses belajar mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan guru
mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai dengan evaluasi dan
program tindak lanjut, Pernyataan itu mengandung arti bahwa pembelajaran tidak
terlepas dari evaluasi.
Seiring dengan hal tersebut diatas tidak terlepas dari penguasaan materi
pelajaran khususnya Pkn pada diri siswa di SD Negeri 1 Bentangan. Menurut data
hasil ulangan kelas V di SD Negeri 1 Bentangan Semester I Tahun Pelajaran
2012/2013 daya serap terhadap mata pelajaran Pkn dengan materi NKRI, yang
mencapai KKM hanya 20 anak dari 40 siswa. Jadi, siswa yang tuntas memperoleh
nilai 71,00, sedangkan yang belum memenuhi KKM 50%. Berangkat dari data
tersebut maka penulis memberikan solusi yang menjadi kendala bagi siswa di SD
Negeri 1 Bentangan, Wonosari, Klaten agar dapat meningkatkan penguasaan
materi pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw agar

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dengan model pembelajaran jigsaw,

1

diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya sehingga akan
berdampak terhadap hasil belajar.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan Proses Belajar Mengajar bagi siswa kelas V SD
Negeri 1 Bentangan, Wonosari, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.
b. Untuk meningkatkan pemahaman siswa atas materi PKn.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan aktivitas belajar PKn melalui model pembelajaran
kooperatif jigsaw bagi siswa kelas V SD Negeri 1 Bentangan, Wonosari,
Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.
LANDASAN TEORI
Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses
interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Djamarah (2000:67) bahwa: “ Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak

mendatangkan hasil bagi anak didik”. Menurut Hamalik (2001:171) mengatakan
bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan
belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Menurut Rohani (2004:96)
menyatakan bahwa belajar yang
berhasil mesti melalui berbagai macam
aktivitas baik fisik maupun psikis.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan
siswa selama proses pembelajaran. Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya
sendiri tentang konsep-konsep PKn dengan bantuan guru.
Jenis-jenis aktivitas belajar banyak sekali macamnya maka para ahli
mengadakan klasifikasi atas macam-macam aktivitas. Menurut Paul D. Dierch
membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah :
1. Kegiatan-kegiatan visual yaitu : membaca, melihat gambar-gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain
bekerja atau bermain.
2. Kegiatan-kegiatankan lisan (oral) yaitu: mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan yaitu: mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan radio.
4. Kegiatan-kegiatan menulis yaitu: menulis laporan,membuat rangkuman,
mengerjakan tes.

2

5. Kegiatan-kegiatan menggambar yaitu: membuat grafik, diagram peta.
6. Kegiatan-kegiatan metrik yaitu: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
membuat model.
7. Kegiatan-kegiatan mental yaitu: merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis.
8. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang.
Pembelajaran PKn
Pembelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran pokok di sekolah
yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan warga negara dalam dimensi
spiritual, rasional, emosional dan sosial, mengembangkan tanggung jawab sebagai
warga negara serta mengembangkan anak didik berpartisipasi sebagai warga
negara supaya menjadi warga negara yang baik. untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa
sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi

kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Hakekat pesan program
PKn yang utama (lihat UUSPN 2003 ) harus memuat antara lain :
1. Insan dan kehidupan religius IMTAQ dalam semua gatra kehidupan.
2. Melek politik hukum/tahu dan paham hal ihwal keharusan berkehidupan
berbangsa dan bernegara baik secara konstitusional.
3. Insan dan kehidupan demokratis dan lawfulness dalam NKRI / pancasila /
berbudaya Indonesia.
4. Insan dan kehidupan yang cinta bangsa dan negara, patriotik : cinta dan bela
bangsa dan negara.
5. Pergaulan dunia / antar bangsa yang setara dan damai.
Dalam pembelajaran PKn mengandung beberapa karakteristik :
1. PKn dapat mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila.
2. PKn dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. PKn dapat membentuk pribadi yang baik.
4. PKn dapat menciptakan kondisi yang damai di lingkungan masyarakat dan
negara.
5. PKn dapat menumbuhkan rasa bela negara yang tinggi.
6. PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS).

7. PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program sekolah.
8. PKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek persatuan dan kesatuan bangsa,
norma, hukum dan peraturan.
9. PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran dan bela negara.

3

10. PKn memiliki sasaran akhir untuk terwujudnya suatu mata pelajaran yang
berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa.
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif
yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok yang bertanggug jawab
atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
anggota kelompok lainnya (Arends, 1997 : 34).
Menurut Lie (2007:73) pembelajaran kooperatif jigsaw adalah sebuah
model belajar kooperatif yang menitikberatkan kepada kerja kelompok kecil.
Menurut Johnson (2004:27) yang menyatakan bahwa: “pembelajaran
kooperatif jigsaw adalah kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan
bekerjasama sampai kepada pengalaman belajar yang maksimal, baik
pengalamanindividu maupun pengalaman kelompok “.

Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
Jigsaw adalah :
1. Kelas dibagi menjadi beberapa tim atau kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6
orang dengan karakteristik yang berbeda.
2. Setiap siswa yang ada di “kelompok awal” mengkhususkan diri pada satu
bagian dari sebuah unit pembelajaran. Para siswa kemudian bertemu dengan
anggota kelompok lain yang ditugaskan untuk mengerjakan bagian yang lain,
dan setelah menguasai materi lainnya ini mereka akan pulang ke kelompok
awal mereka dan menginformasikan materi tersebut ke anggota lainnya.
3. Semua siswa dalam “kelompok awal” telah membaca materi yang sama dan
mereka bertemu serta mendiskusikannya untuk memastikan pemahaman.
4. Mereka kemudian berpindah ke “kelompok jigsaw” dimana anggotanya
berasal dari kelompok lain yang telah membaca bagian tugas yang berbeda.
Dalam kelompok-kelompok ini mereka berbagi pengetahuan dengan anggota
kelompok lain dan mempelajari materi-materi yang baru.
5. Setelah menguasai materi baru ini, semua siswa pulang ke “kelompok awal”
dan setiap anggota berbagi pengetahuan yang baru mereka pelajari dalam
kelompok “jigsaw”.
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya
proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru
setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu
Menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat
perubahan tingkah laku siswa.

4

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa
setelah ia menerima perlakuan dari pengajar (guru).
Hasil belajar pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu
ranah kognitif psikomotorik dan afektif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah :
1. Faktor Intern (dalam), faktor yang berasal dari dalam diri anak misalnya :
kesehatan, psikologis dan kelelahan.
2. Faktor ekstern (luar), faktor yang berasal dari luar anak yaitu : dari keluarga,
sekolah dan masyarakat.
METODE PENELITIAN
Tempat yang dipakai dalam penelitian ini adalah di SD Negeri 1
Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Dengan alasan karena
tempat itulah yang dapat memberikan data dari permasalahan dalam penelitian.
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini
dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – November
tahun pelajaran 2012/2013. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD
Negeri 1 Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran
2012/2013. Siswa kelas V ada 40 siswa terdiri dari putra 22 anak dan putri 18
anak.
Prosedur penelitian terdiri dari:
1. Perencanaan
Sebelum guru memberikan pelajaran alangkah baiknya guru merencanakan
pembelajaran terlebih dahulu dengan cara membuat RPP dan membuat
catatan-catatan kecil penting yang akan bermanfaat untuk guru maupun siswa
dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
Adapun jenis data Jenis data berupa aktivitas belajar siswa. Sumber data berasal
dari guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Bentangan, Kecamatan Wonosari,
Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.
Dalam pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat
dikelompokkan ke dalam dua cara yaitu metode interaktif dan non interaktif.
Metode interaktif dapat berupa wawancara mendalam dan observasi berperan,
sedangkan non interaktif berupdan respona kuesioner, mencatat dokumen dan
observasi tak berperan. Dalam penelitian ini kami menggunakan observasi, tes,
wawancara dan dokumentasi.

5

1.
2.
3.
4.

Observasi
Tes
Wawancara
Dokumentasi
Dalam penelitian ini menggunakan instrumen : lembar observasi, soal
tes, pedoman wawancara. Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan
dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan
kebenarannya.
Dalam penelitian ini, mengingat data yang dikumpulkan bersifat kualitatif
yang beraneka ragam tidak dapat diklasifikasikan yang merupakan data-data
yang didapat dari hasil wawancara dan pengamatan, maka analisis data yang
penulis gunakan adalah analisis dengan metode interaktif baik dalam
pengumpulan data, reduksi data, sajian data, sampai penarikan kesimpulan.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
3. Sajian data
4. Penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN
Kondisi Awal
Pada kondisi awal guru melaksanakan pembelajaran konvensional dan
belum menerapkan teknik pembelajaran jigsaw. Temuan selama pembelajaran
yaitu:
1. Temuan yang berupa kelebihan pembelajaran
Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur pembelajaran
dimulai dengan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam
pembelajaran menggunakan media yang sesuai dengan materi pembelajaran,
sehingga siswa mudah memahami.
2. Temuan yang perlu diperbaiki
Kondisi siswa dalam tekanan karena materi yang sulit dikuasai. Partisipasi
siswa sangat rendah sehingga suasana belajar mengajar terasa kaku. Guru juga
kurang sabar membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Hasil evaluasi siswa tidak memuaskan. Melihat fakta yang ada, rata-rata dari
40 anak yang mencapai 70% ke atas hanya 20 anak dan ketuntasan belajar
secara klasikal masih di bawah 85%. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang optimal, guru harus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada
temuan tersebut pada siklus I dan II.
Dapat ditunjukkan dari lembar observasi siswa dalam pembelajaran awal
tentang NKRI, yaitu kemampuan siswa dalam berdiskusi masih rendah sebanyak

6

14 anak (35%), kemampuan siswa mendengarkan penyajian bahan masih rendah
sebanyak 13 anak (33%), kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih
rendah sebanyak 14 anak (35%), kemampuan siswa dalam membuat rangkuman
masih kurang sebanyak 13 anak (33%). Hasil belajar masih rendah dapat dilihat
dari siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 20 anak (50%).
Siklus I
Pembelajaran yang dilaksanakan mengalami peningkatan dan sudah
optimal. kemampuan siswa dalam berdiskusi meningkat sebanyak 25 anak (63%),
kemampuan siswa dalam mendengarkan penyajian bahan masih rendah sebanyak
15 anak (38%), kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih rendah
sebanyak 15 anak (38%), kemampuan membuat rangkuman sudah meningkat
sebanyak 25 anak (63%). Hasil belajar sudah optimal, tetapi anak yang kurang
dari KKM masih 10 anak.
Dari data dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar PKn khususnya pada materi NKRI. Peningkatan
tersebut dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa dari 61,00 menjadi
68,00. Meskipun sudah mengalami peningkatan, namun belum sesuai dengan
yang diharapkan, diantaranya siswa masih pasif, guru kurang memberikan
motivasi dalam pembelajara. Sehingga masih perlu adanya perbaikan di Siklus II
Siklus II
Dapat ditunjukkan pembelajaran yang dilaksanakan mengalami
peningkatan sudah optimal. kemampuan siswa dalam berdiskusi meningkat
sebanyak 35 anak (88%), kemampuan siswa dalam mendengarkan penyajian
bahan masih meningkat sebanyak 25 anak (63%), kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah meningkat sebanyak 25 anak (63%), kemampuan membuat
rangkuman sudah meningkat sebanyak 35 anak (88%). Hasil belajar sudah
optimal, tetapi anak yang kurang dari KKM masih 5 anak. Dari data dapat
diketahui bahwa pembelajaran dengan jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
PKn khususnya pada materi NKRI. Peningkatan tersebut sudah optimal dapat
dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa dari 68,00 menjadi 71,00.
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat
adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang dilakukan melalui
pembelajaran dengan metode kooperatif Jigsaw kelas V SD Negeri 1 Bentangan.
Peningkatan terlihat siklus I, kemudian siklus II.
Setelah tindakan demi tindakan dilakukan sesuai dengan prosedur
penelitian yang ada dapat dikemukakan hasilnya. Hasil penelitian pada dasarnya
merupakan jawaban atas permasalahan yang telah dikemukakan. Sebagaimana
telah dipaparkan pada deskripsi permasalahan penelitian yang terletak pada

7

refleksi awal dan siklus I yaitu guru kurang inovatif dalam pembelajaran,
sehingga siswa merasa jenuh dan hasil belajarpun kurang bermakna. Guru lebih
banyak menggunakan metode konvensional atau ceramah akibatnya konsep yang
di dapat oleh siswa bersifat abstrak, yaitu siswa mengalami kesulitan dalam
menguasai materi yang disampaikan dan motivasi belajar siswa juga masih
rendah. Kesulitan siswa terlihat pada saat siswa diberi pertanyaan hanya diam
saja, dan nilai yang diperoleh diakhir pembelajaran jauh dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Posisi guru lebih banyak berada di depan kelas, sehingga guru
kurang dapat memonitor keadaan siswa yang duduk di samping dan belakang.
Guru kurang memotivasi siswa agar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Adanya perubahan sebelum tindakan sampai dengan Siklus II. Perubahan
tersebut menunjukkan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan Jigsaw.
Perubahan yang terjadi dari sebelum tindakan sampai Siklus II sebagai berikut :
hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan yang dilihat dari nilai rata-rata
kelas. Dari sebelum tindakan ke Siklus I, meningkat dari 61,00 menjadi 68,00.
Dari Siklus I 68,00 menjadi 71,00 pada Siklus II. Sebelum dilakukan
pembelajaran dengan menggunakan Jigsaw siswa yang mendapat nilai di atas
KKM hanya 20 anak (50%). Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Jigsaw yang mendapatkan nilai di atas KKM dapat mencapai 88 %.
Dengan demikian, dapat dilihat perbedaan dengan menggunakan Jigsaw. Hasil
belajar setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Jigsaw dapat
meningkat yang diketahui dari meningkatnya nilai rata-rata siswa dan jumlah
siswa yang berhasil mencapai nilai di atas KKM.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sejak pra siklus sampai
siklus II, dengan pemberian tindakan kelas yaitu melalui metode pembelajaran
kooperatif model Jigsaw, maka sesuai dengan hipotesis tindakan yaitu:
1. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas SD Negeri 1 Bentangan pada
pembelajaran PKn pokok bahasan NKRI.
2. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Bentangan pada
pembelajaran PKn pokok bahasan NKRI.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2
siklus, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw pada spembelajaran
PKn dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas belajar

8

siswa selama proses pembelajaran yang selalu meningkat dari satu siklus ke
siklus berikutnya.
2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS pokok bahasan peta. Hal ini terbukti
pada pra siklus nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 61,00. Pada siklus I
meningkat menjadi 68,00. Dan pada siklus II tindakan telah berhasil, karena
nilai rata-rata hasil belajar siswa naik menjadi 71,00.
3. Hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa (1) Penggunaan metode
pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa kelas V SD Negeri 1 Bentangan pada pembelajaran PKn pokok bahasan
NKRI. (2) Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Bentangan pada
pembelajaran PKn pokok bahasan NKRI terbukti kebenarannya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka peneliti
menyarankan beberapa hal yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
antara lain:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya menyarankan kepada guru menerapkan metode
pembelajaran yang inovatif khususnya metode pembelajaran kooperatif model
jigsaw untuk menumbuhkan aktivitas belajar siswa yang akan berdampak
pada peningkatan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap pembelajaran dengan
menggunakan strategi jigsaw, pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru hendaknya memberikan bimbingan khusus, seperti latihan soal kepada
anak yang aktivitas belajarnya rendah.
Guru hendaknya memberikan remidi bagi siswa yang hasil belajarnya rendah.
3. Bagi Peserta Didik
Peserta didik harus lebih megembangkan inisiatif, kreatif, aktif, motivasi
belajar dan meningkatkan keberanian menyampaikan gagasan dalam proses
pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih
cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan
pembelajaran yang menerapkan strategi jigsaw guna melengkapi kekurangan
yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan pemahaman
konsep Matematika yang belum tercakup dalam penelitian ini agar diperoleh
hasil yang lebih baik.

9

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Sofyan. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model
Jigsaw utuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP (Studi di SMP
Sriwedari Malang. (Skripsi – S1). Malang: FKIP UNM.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Fauzi, Imron. 2008. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Sains Siswa kelas IV di MIMA Miftahul Huda Puger Jember.
(Skripsi – S1). Jember: FKIP UNJ.
Http : // h4dyme.word press. com / 2010 Hakekat, Fungsi, Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan di SD. tanggal 12 September 2012, jam 10.45.
Http : // www.ghobro.com / 2011 klasifikasi pendidikan. tanggal 11 September
2012, jam 11.00.
Http : // www. artikel bagus.com / 2011. tanggal 12 September 2012, jam 10.45.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Sinar grafika.
Johnson, dkk. 2004. Prinsip-prinsip Belajar. Jakarta : Gramedia Pustaka.
Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Qinant : PSKGJ-FKIP
UMS.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
R.I., Arends. 1997. Classroom Instructional and Management. New York : ML
Graw Hill.
Samino dan Saring. 2011. Layanan Bimbingan Belajar Pedoman Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik. Surakarta : PT. Fairuz Media.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

10

Suryo, Subroto. 2001. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif ( Dasar dan terapannya
dalam penelitian). Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Undang-Undang Sisdiknas. 2003. Jakarta : Sinar Grafika.

11

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGANMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SDN I Bentangan Tahun 2012/2013.

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SDN I Bentangan Tahun 2012/2013.

0 2 6

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGANMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SDN I Bentangan Tahun 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bentangan Tahun

0 2 16

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bentangan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 5

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

0 0 12

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TPS KELAS IV SD

0 0 15