PENGARUH PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PESAWAT SEDERHANA DI SEKOLAH DASAR.

(1)

PENGARUH PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PESAWAT SEDERHANA DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

SERLI ALPIANI AGUSTIN NIM. 0903675

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2013


(2)

PENGARUH PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PESAWAT SEDERHANA DI SEKOLAH DASAR

Oleh

Serli Alpiani Agustin

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Serli Alpiani Agustin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

SERLI ALPIANI AGUSTIN

PENGARUH PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PESAWAT SEDERHANA DI SEKOLAH DASAR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Drs. Rustono W.S, M.Pd.

NIP. 19520628 1981031 001

Pembimbing II,

Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd.

NIP. 19600825 1986031 002

Diketahui oleh

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya,

Drs. Rustono W.S, M.Pd.


(4)

PENGARUH PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PEASWAT SEDERHANA DI SEKOLAH DASAR

ABSTRAK

Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil belajar siswa yang disusun secara sistematis sesuai dengan panduan dan digunakan untuk melihat perkembangan proses belajar siswa dalam waktu tertentu. Dengan penilaian portofolio, siswa dan orang tua dituntut ikut andil dalam menilai setiap perkembangan hasil belajar siswa dari hari kehari. Sehingga hasil belajar siswa dapat terlihat secara keseluruhan. Sampel penelitian adalah siswa kelas VB berjumlah 32 siswa.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana, dan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas VB tentang pesawat sederhana sebelum dan setelah belajar dengan penilaian portofolio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tipe pre-experimental designs. Pengumpulan data dilakukan dengan tes objektif hasil belajar siswa dan lembar observasi keterlaksanaan penilaian. Data yang berhasil dikumpulkan, selanjutnya diolah dan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji t yaitu paired sample t test. Data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana sebelum perlakuan berada pada kategori tinggi dengan rata-rata nilai 58,59. Dan setelah perlakuan, hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata nilai 85,81. Hasil uji hipotesis diperoleh Sig.(2-tailed)<α yaitu 0,000<0,05 yang berarti Ha diterima. Hal tersebut menyimpulkan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana secara signifikan sebelum dan setelah menggunakan penilaian portofolio. Dengan demikian penilaian portofolio berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana di SDN Kudanguyah 1.


(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.ManfaatPenelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 7

1. Penilaian portofolio ... 7

2. Hasil Belajar Siswa ... 21

3. Pembelajaran IPA di SD ... 24

B. Penelitian yang Relevan ... 28

C. Kerangka Pemikiran ... 30

D. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 33


(6)

C. Metode Penelitian... 35

D. Definisi Operasional Variabel ... 36

E. Instrumen Penelitian... 39

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 41

G. Teknik Pengumpulan Data ... 49

H. Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 58

2. Pemaparan Data Penelitian ... 58

a. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa ... 59

b. Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Materi Pesawat Sederhana ... 65

c. Uji Hipotesis Penelitian ... 71

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

1. Keterlaksanaan Penilaian Portofolio ... 76

2. Penguasaan Siswa Sebelum menggunakan Penilaian Portfolio ... 76

3. Penguasaan Siswa Setelah menggunakan Penilaian Portfolio ... 77

4. Perbedaan Penguasaan Siswa Sebelum dan Setelah menggunakan Penilaian Portofolio ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 83 RIWAYAT HIDUP


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Perbedaan Tes dengan Portofolio... 12

2.2. Format Penilaian Produk ... 18

2.3. Format Catatan Anekdot ... 18

2.4. Format Penilaian Portofolio ... 19

2.5. Format Penilaian Format dan Sumatif ... 19

2.6. Format Penilaian Lembar Kerja ... 19

2.7. Format Penilaian Penampilan ... 20

2.8. Contoh lembar Komentar Guru dan Orangtua ... 20

3.1. Kisi-kisi Instrumen Data Hasil Belajar Siswa ... 40

3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen... 43

3.3. Reliability Statistics ... 45

3.4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal ... 45

3.5. Interpretasi Indeks Kesukaran ... 47

3.6. Tingkat Kesukaran Soal ... 48

3.7. Jenis data, Teknik Pengumpulan, Instrumen dan Sumber Data ... 49

3.8. Nilai Portofolio Siswa Kelas VB SDN Kudanguyah 1 ... 51

3.9. Kategori Interpretasi Normal Gain ... 54

3.10. Pedoman Interval Kategori Penguasaan Siswa ... 55

4.1. Rata-rata Nilai Pretest ... 60

4.2. Rata-rata Nilai Posttest ... 61

4.3. Rekapitulasi Hasil Belajar Penguasaan dan Peningkatan Penguasaan Siswa pada Materi Pesawat Sederhana ... 63

4.4. Rekapitulasi Tingkat Penguasaan Siswa Materi Pesawat Sederhana ... 64

4.5. Distribusi Soal Berdasarkan Materi Pesawat Sederhana ... 65

4.6. Interval dan Kategori Jumlah Siswa yang Menjawab Benar ... 65

4.7. Penguasaan Siswa Menjawab Benar Tiap Soal pada Pengertian dan Manfaat Pesawat sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari ... 66 4.8. Penguasaan Siswa Menjawab Benar Tiap Soal pada bagian


(8)

Pengungkit dan Penerapannya ... 67 4.9. Penguasaan Siswa Menjawab Benar Tiap Soal pada Cara Kerja

Bidang Miring ... 68 4.10. Penguasaan Siswa Menjawab Benar Tiap Soal pada Susunan

Dan Jenis-jenis Katrol... 69 4.11. Penguasaan Siswa Menjawab Benar Tiap Soal pada Cara Kerja


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1.Bagan Alur Kerangka Berpikir Antara Variabel X dan Variabel Y ... 31 4.1. Grafik Frekuensi Pencapaian Nilai Pretest ... 61 4.2. Grafik Frekuensi Pencapaian Nilai Posttest ... 62


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Judul Lampiran... 83

Lampiran A Administrasi Penelitian ... 84

A.1 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya... 85

A.2 Surat Izin Penelitian dari Badan Kesbang, Politik dan Linmas ... 86

A.3 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya ... 87

A.4 Surat Izin Penelitian dari SDN Kudanguyah 1 ... 88

Lampiran B Instrumen Penelitian ... 89

B.1 Lembar Observasi Uji Keterlaksanaan Penilaian Portofolio ... 90

B.2 Lemob Keterlaksanaan Penilaian Portofolio ... 92

B.3 Soal Uji Coba Instrumen ... 94

B.4 Soal Pretest dan Posttest ... 100

Lampiran C Hasil Uji Coba Instrumen ... 106

C1 Tabulasi Skor Uji Coba Instrumen ... 107

C.2 Output Uji Validitas Instrumen ... 109

C.3 Output Uji Reliabilitas Instrumen ... 110

C.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 112

C.5 Kisi-kisi Soal Materi Pesawat Sederhana ... 113

Lampiran D Perangkat Pembelajaran... 114

D.1 Soal Pretest ... 115

D.2 RPP Pertemuan 1 ... 121

D.3 RPP Pertemuan 2 ... 129

D.4 RPP Pertemuan 3 ... 138

D.5 RPP Pertemuan 4 ... 147

D.6 Posttest -1 ... 156

D.7 Posttest -2 ... 158

D.8 Posttest -3 ... 159

D.9 Posttest -4 ... 160


(11)

D.11 Rancangan Tugas Portofolio Materi Pesawat Sederhana ... 162

Lampiran E Hasil Penelitian ... 163

E.1 Tabulasi Nilai Pretes ... 164

E.2 Tabulasi Nilai Posttest ... 165

E.3 Tabulasi Nilai Sikap, Penampilan, Produk dan Portofolio ... 166

E.4 Rekapitulasi Nilai pada tiap Indikator ... 169

E.5 Rekapitulasi Nilai pretest, posttest dan Gain ... 170

E.6 Rekapitulasi Hasil Belajar tentang Pesawat Sederhana ... 172

E.7 Rekap Nilai Hasil Belajar dengan Penilaian Portofolio ... 173

Lampiran F Prosedur dan Hasil Pengolahan Data dengan SPSS.16.0 ... 174

F.1. Langkah-langkah Uji Reliabilitas ... 175

F.2 Langkah-langkah Uji Normalitas dan Homogenitas... 177

F.3 Langkah-langkah Uji Komparasi ... 179

F.4 Hasil Uji Statistik Inferensial ... 181

Lampiran G Dokumentasi Penelitian ... 183

G.1. Profil SD ... 184


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya pembelajaran IPA bertujuan untuk menyiapkan siswa agar tanggap menghadapi lingkungannya, karena dengan belajar IPA siswa belajar memahami fenomena-fenomena alam yang terjadi dilingkungannya. Sejalan dengan itu Samatowa mengemukakan bahwa “dengan belajar IPA, dapat meningkatkan kemampuan siswa kearah sikap dan kemampuan yang baik dan berguna bagi lingkungannya” (2006: 78).

Belajar IPA bukan hanya sekedar menghapalkan konsep dan prinsip IPA melainkan, dengan pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat memiliki sikap dan kemampuan yang berguna bagi dirinya dalam memahami perubahan yang terjadi dilingkungannya. Tujuan pembelajaran IPA yaitu untuk mengembangkan kognitif siswa, mengembangkan afektif siswa, mengembangkan psikomotorik siswa, mengembangkan kreativitas siswa, dan melatih siswa berfikir kritis.

Semua aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA perlu diketahui tingkat ketercapaiannya. Komponen pembelajaran yang dapat memberikan informasi tentang tingkat ketercapaian pembelajaran IPA yang dilakukan siswa adalah penilaian. Penilaian merupakan proses pemberian nilai/angka, khususnya nilai ketercapaian belajar siswa secara menyeluruh. Semua komponen belajar baik pada aspek hasil maupun proses perlu diberi nilai. Hal ini dimaksudkan untuk melihat dan mengetahui seberapa besar siswa telah mengikuti dan melakukan proses belajar dalam mencapai tujuan dan kemampuannya sendiri sebagai hasil belajar.

Pelaksanaan penilaian perlu menggunakan alat-alat penilaian. Selama ini, tes sebagai salah satu alat penilaian yang sering digunakan dalam setiap pembelajaran. Sebenarnya tes memiliki keterbatasan untuk mengungkap ketercapaian pembelajaran siswa. Merujuk pada pernyataan Surapranata bahwa tes merupakan sehimpunan pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi atau


(13)

tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu sehingga tes memiliki keterbatasan untuk mengungkap seluruh aspek dalam hasil belajar siswa.

Alat penilaian yang dapat digunakan oleh guru dalam menilai ketercapaian hasil belajar siswa, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik salah satunya yaitu portofolio. Berdasarkan rujukan dari penyataan Surpranata, Hatta dan Depdiknas, Portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan sebagai alat penilaian untuk dilaksanakan disekolah. Di beberapa Negara maju, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional .

Asmawi (2001) dalam yus mengemukakan bahwa ‘penilaian portofolio adalah penilaian yang terdiri dari kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar, dan kemajuan yang dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu’ (2006: 69). Sedangkan menurut Fajar (2004: 47), ”portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi

menurut panduan yang telah ditentukan”. Penilaian portofolio digunakan oleh guru dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu.

Airasian dalam Taniredja et al. (2012: 6) mengemukakan bahwa ‘portofolio adalah kumpulan karya siswa’. Istilah ini diambil dari portofolio seniman, yaitu kumpulan karya seniman yang dirancang untuk dapat memperlihatkan gaya dan kemampuan terbaiknya. Portofolio berisi sampel terpilih dari karya siswa untuk memperlihatkan perkembangan siswa dalam mencapai tujuan kurikulum. Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil belajar siswa yang disusun secara sistematis sesuai dengan panduan dan digunakan untuk melihat perkembangan proses belajar siswa dalam waktu tertentu.


(14)

Moskal dan Laydens mengemukakan bahwa ‘Langkah-langkah dalam penilaian portofolio yaitu tahap persiapan, tahap proses dan tahap penilaian’ (yus anita, 2006:77). Dalam setiap tahapan dilakukan beberapa aktivitas, misalnya merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dinilai dengan menggunakan portofolio, memotivasi siswa mengerjakan tugasnya, dan membiasakan siswa untuk menilai dirinya sendiri setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar.

Berlandaskan pada teori-teori yang telah dipaparkan dan fenomena yang terjadi, peneliti mengungkapkan pengaruh penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas VB SDN Kudanguyah1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Permasalahan tersebut dirangkum dalam penelitian

yang berjudul “Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa tentang Pesawat Sederhana di Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

a. Beragamnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

b. Belum dioptimalkannya pelaksanaan penilaian yang dapat mengukur hasil belajar siswa, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. c. Penilaian portofolio dapat memantau perkembangan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap siswa dalam pembelajaran. 2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka Rumusan masalah penelitian ini adalah: ”Adakah pengaruh penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana pada pembelajaran IPA di kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?”

a. Pertanyaan Penelitian

Masalah penelitian tersebut secara umum dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:


(15)

1) Bagaimana hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana sebelum menggunakan penilaian portofolio di kelas VB SDN Kudanguyah 1?

2) Bagaimana hasil belajar siswa tentang tentang pesawat sederhana setelah menggunakan penilaian portofolio di kelas VB SDN Kudanguyah 1?

3) Adakah perbedaan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana sebelum menggunakan penilaian portofolio dengan setelah menggunakan penilaian portofolio di kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kota Tasikmalaya?

b. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Untuk mempermudah proses penelitian, ruanng lingkup penelitian dibatasi baik dalam hal keluasan variabel maupun sampel penelitian. Variabel penilaian portofolio dapat dilihat dari lembar observasi keterlaksanaan penilaian tersebut di kelas. Variabel hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana dilihat dari nilai normal gain dan kualitas peningkatan atau perubahan hasil belajar siswa. Sampel yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana pada pembelajaran IPA di kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Adapun secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai:

1. Hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana sebelum menggunakan penilaian portofolio di kelas VB SDN Kudanguyah 1.

2. Hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana setelah menggunakan penilaian portofolio di kelas VB SDN Kudanguyah 1.

3. Ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana sebelum menggunakan penilaian portofolio dengan setelah menggunakan penilaian portofolio di kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kota Tasikmalaya.


(16)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang pembelajaran dengan penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa tentang

pesawat sederhana. Fajar mengemukakan bahwa ”portofolio merupakan

kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi

menurut panduan yang telah ditentukan” (2004: 47). Sedangkan Asmawi (2001)

dalam yus mengemukakan bahwa ‘penilaian portofolio adalah penilaian yang

terdiri dari kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar, dan kemajuan yang dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu’ (2006: 69).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama pada pembelajaran IPA.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan tentang suatu alternatif penilaian yang dapat memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu, khususnya pada pembelajaran IPA. Sehingga siswa dan orangtua dapat memantau dan mengetahui perkembangan hasil besar siswa.

c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam memberikan penilaian sendiri terhadap pembelajaran IPA secara aktif, kreatif dan menyenangkan.

d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan acuan bagi peneliti lain dalam mengembangkan penulisan penelitian yang dikira masih kurang dan bisa jadi bahan referensi.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Gambaran lebih jelasnya tentang isi keseluruhan skripsi dipaparkan dalam sistematika penulisan yang pembahasannya disusun sebagai berikut:


(17)

1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis

Bab ini menjelaskan tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian

Terdiri atas lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang dicapai dan pembahasannya.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berjudul Pengaruh Penilaian Portofolio terhadap Hasil Belajar Siswa tentang Pesawat Sederhana di Sekolah Dasar, peneliti mengambil lokasi penelitian di SDN Kudanguyah 1. SDN Kudanguyah 1 merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, tepatnya di jalan RE. Martadinata No. 202. Jarak dari sekolah ke pusat kota ± 1 Km.

2. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Babbie dalam Sukardi (2010: 53) ‘Populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian’. Jadi populasi adalah semua anggota kelompok atau subjek penelitian yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD pada Gugus 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013. Gugus 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya terdiri dari SD Bojong 1, 2, 3, SD Kudanguyah 1, 2, 3, SD Gunungbatu, MI YI dan SD Ibadurahman.

3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk menentukan sampel, terlebih dahulu harus menentukan teknik sampling yang digunakan.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Non Probability Sampling. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010:122). Kategori yang dipilih yaitu sampling Purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel


(19)

dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2010:124). Berdasarkan teknik sampling yang digunakan, maka sampel penelitian ini yaitu siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Pemilihan sampel ini didasarkan pada pertimbangan karakteristik sekolah dan adanya rujukan dari UPTD Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

B. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 29) “Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan cara pengolahan, data penelitian terbagi menjadi dua antara lain:

1. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan teknik statistik dalam mengolah datanya.

2. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan teknik kualitatif dalam mengolah datanya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan dari penelitian akan disajikan dalam bentuk angka dan hipotesis penelitian diuji dengan statistik inferensial. Metode komparatif yang digunakan dalam penelitian ini menjelaskan permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variabel.

Masalah yang diteliti bersifat membandingkan yaitu meneliti ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana pada pembelajaran IPA sebelum menggunakan penilaian portofolio dengan setelah menggunakan penilaian portofolio. “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian” (Sukardi, 2010:183).

Bentuk Desain yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Di dalam desain ini dilakukan pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah perlakuan. Dengan demikian hasil pretest dan posttest dapat dibandingkan. Pretest dilakukan untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum diberi perlakuan, sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa setelah diberi perlakuan.


(20)

Desain ini dapat digambarkan seperti berikut. Pola

(Sugiyono, 2010 :111) Keterangan: 01: pretest

02: posttest

X: Perlakuan pembelajaran dengan penilaian portofolio C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 32) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen yang merupakan observasi dibawah kondisi buatan (artificial condition), dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya pengaruh sebab akibat dan seberapa besar pengaruh sebab akibat tersebut. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sebab akibat tersebut dilakukan dengan cara membandingkan hasil belajar siswa sebelum menggunakan perlakuan dan setelah menggunakan perlakuan.

Terdapat beberapa bentuk metode eksperimen, diantaranya yaitu Pre-Experimental Design, True Pre-Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design jenis Non-equivalent Control Group Design. Sesuai dengan rujukkan dosen pembimbing, desain penelitian yang akan digunakan peneliti adalah pre-experimental designs.

Pre-experimental designs merupakan desain yang belum eksperimen sungguh-sungguh, hal ini dikarenakan masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh teerhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu tidak hanya dipengaruhi oleh variabel independen. Hal itu disebabkan karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel yang tidak dipilih secara random.

Bentuk pre-experimental designs ada beberapa macam, yaitu: one-shot case study, one-group pretest-posttest designs dan intact-group comparison. Peneliti sendiri menggunakan one-group pretest-posttest designs. Karena adanya pretest, sebelum diberi perlakuan. “Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui


(21)

lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan” (sugiyono, 2010:110-111).

D. Definisi operasional

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010:61). Sedangkan menurut Arikunto (2010: 161) “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. “Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)” (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penilaian portofolio. Sedangkan “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Definisi operasional untuk kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penilaian portofolio

Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap, jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukan (Erman dalam Fazzila, 2009:23).

Sedangkan Paulson dalam Zainal (2010: 15) mengemukakan bahwa ‘portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa yang bermakna yang menunjukkan usaha–usaha, kemajuan dan pencapaian siswa pada satu bidang atau lebih. Dimana kumpulan tersebut harus memuat partisipasi siswa dalam memilih bahan, kriteria pemilihan, kriteria untuk menentukan nilai dan bukti–bukti dari refleksi diri siswa’.

Menurut Arends dalam Fazzila (2009: 3) ‘portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang membutuhkan kinerja sesuai konteks, adapun contoh– contoh hal apa saja yang dapat dimasukkan siswa kedalam portofolio adalah tes, hasil karya yang telah dievaluasi untuk tugas wajib siswa, tugas–tugas kinerja,


(22)

dan proyek kerja seperti makalah atau tugas lainnya yang dibuat oleh siswa sendiri’.

Jadi berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa portofolio merupakan suatu komponen yang dapat dijadikan alternatif dalam penilaian karena merupakan suatu koleksi hasil karya siswa yang menunjukkan usaha dan perkembangan kemajuan belajar siswa dan memberikan informasi yang lengkap dan obyektif sehingga dapat membuat siswa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya.

Moskal dan Laydens dalam yus anita (2007: 77) mengemukakan bahwa upaya untuk memenuhi validitas penilaian portofolio dapat dilakukan dengan memenuhi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan

Dalam tahap persiapan dilakukan beberapa aktivitas, yaitu merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dinilai dengan menggunakan portofolio, menjelaskan kepada siswa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan portofolio, dan menjelaskan kriteria yang akan digunakan dalam penilaian portofolio.

b. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan dilakukan aktivitas yaitu memotivasi peserta didik agar berusaha maksimal dalam melaksanakan kegiatan dan menyelesaikan semua karya dalam batas waktu yang telah disepakati.

c. Tahap penilaian

Menerapkan kriteria yang telah disepakati bersama, melihat kelengkapan dokumen, melaksanakan penilaian baik oleh guru, teman sebaya dan oleh siswa sendiri.

2. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Hamalik (2002: 155) “hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan”. Berdasarkan ringkasan dari pendapat Hamalik Perincian hasil belajar adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif

Ranah ini berkaitan dengan intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.


(23)

Ranah ini berkaitan dengan sikap dan nilai yang meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai kesadaran diri, kecakapan berpikir rasional, kecakapan sosial dan kecakapan akademik.

c. Ranah Psikomotor

Ranah ini meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Sementara itu, Arikunto (1990: 133) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati,dan dapat diukur”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah segala sesuatu yang telah dicapai dari usaha belajar yang telah dilakukan oleh siswa dan biasanya dinyatakan dalam bentuk angka maupun hurup.

Setiap kegiatan belajar akan menghasilkan perubahan pada siswa yang tampak dalam tingkah laku atau prestasi siswa. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang dicapai. Informasi dapat diketahui melalui alat ukur yang baik yaitu berupa tes dan hasil karya siswa selama proses pembelajaran.

Pada penelitian ini penilaian portofolio sebagai variabel bebas dan hasil belajar atau penguasaan siswa sebagai variabel terikat. Untuk mengetahui hasil belajar siswa maka diteliti dan diukur dengan menggunakan instrumen berupa tes, dengan jumlah pertanyaan butir soal disesuaikan dengan tingkat usia siswa dan penguasaan yang akan diukur, dengan melihat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang diajarkan kemudian dijabarkan menjadi indikator-indikator, berikut penjabaran indikator dari SK dan KD.

Standar Kompetensi : 9. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

Kompetensi Dasar : 9.1 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat.

Indikator :


(24)

2) Bagian pengungkit dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari. 3) Cara Kerja Bidang Miring.

4) Susunan dan Jenis-jenis katrol.

5) Cara Kerja Roda dan Pemanfaatannya dalam Kehidupan Sehari-hari. Indikator-indikator tersebut dimaksudkan untuk mellihat hasil belajar siswa sebagai data utama atau primer. Sedangkan untuk mengetahui keterlaksaanaan penilaian portofolio dibuat lembar observasi sebagai data sekunder.

E. Instrumen penelitian

“Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode” (Arikunto, 2010:192). Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 148) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Jadi instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penguasaan siswa pada penelitian ini berupa soal tes berisi pertanyaan yang mencakup semua kompetensi dasar yang telah dipelajari siswa pada pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana kelas VB semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam bentuk tes objektif (Instrumen penelitian utama/primer). “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Arikunto, 2010:193).

Sedangkan instrumen penelitian pendukung/sekunder pada penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan penilaian portofolio pada pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana di kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya dengan menggunakan metode eksperimen.


(25)

Adapun kisi-kisi instrumen data penguasaan siswa tentang pesawat sederhana pada pembelajaran IPA di kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kota Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Data Penguasaan Siswa

Standar Kompetensi : 9. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

Kompetensi Dasar : 9.1 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat.

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Aspek Kognitif

No. Soal

1. Pengertian dan

manfaat pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari

1 Menjelaskan pengertian pesawat sederhana.

2. Menyebutkan jenis-jenis pesawat

sederhana.

3. Mengelompokkan jenis-jenis

pesawat sederhana. C2, C2 C1 C1 1, 38 37 5

2. Bagian

pengungkit dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

4. Menjelaskan cara kerja pengungkit.

5. Menemutunjukkan bagian

pengungkit

6. Menyebutkan penerapan pengungkit

dalam kehidupan sehari-hari

C2, C2, C2, C2, C3,C3, C3,C3 C3, C3, C3, C3, C3, C3 C3

7, 8,

16, 28

2, 4,

9, 23

3, 6,

17,18, 22,24, 27

3. Cara kerja

bidang miring

7. Menjelaskan cara kerja bidang

miring

8. Menyebutkan penerapan bidang

miring dalam kehidupan sehari-hari

C2, C2 C3, C3, C3

10, 20 11,12, 19

4. Susunan dan

jenis-jenis katrol

9. Menemutunjukkan susunan katrol

10. Menjelaskan cara kerja katrol.

11. Menyebutkan penerapan katrol

dalam kehidupan sehari-hari

12. Menjelaskan penerapan katrol dalam

kehidupan sehari-hari. C3, C3 C2,C2, C2 C3, C3 C3 C2 14, 21 13,25, 31 15,26, 34 32


(26)

5. cara kerjadan pemanfaatan roda dalam kehidupan sehari-hari

13. Menjelaskan cara kerja roda

14. Menyebutkan pembuatan

mobil-mobilan dari botol plastik.

C2 C3, C3, C3

29,35 30,31, 36

Adapun instrumen penelitian pendukung atau sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media, LKS, dll. Sedangkan lembar observasi keterlaksanaan penilaian digunakan untuk memperoleh informasi tentang keterlaksanaan penilaian portofolio di SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian

Setelah pembuatan instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah pengujian instrumen penelitian. Pengujian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang subjeknya berbeda dengan subjek penelitian, tetapi kualitas sekolahnya diasumsikan sama. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel sehingga layak digunakan dalam penelitian.

a. Uji Validitas Instrumen

Priyatno (2010: 90) menjelaskan bahwa “Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur”. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Jadi yang dimaksud valid dapat diartikan sebagai derajad ketetapan instrumen yang digunakan dalam soal untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal-soal yang telah dibuat maka terlebih dahulu peneliti mengujicobakan soal-soal terhadap sekolah yang dianggap sama karakteristiknya dengan kelas penelitian. Sekolah yang dianggap sama karakteristiknya dengan sekolah penelitian adalah komplek Sekolah Dasar Negeri Sukasenang.

Uji soal dilaksanakan di kelas VC SDN Sukasenang dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang dan di kelas VD dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang.


(27)

Kelas VC berarti siswa kelas V dari SDN Sukasenang 3, sedangkan kelas VD berarti kelas V SDN Sukasenang 4. Di komplek SDN Suksenang terdapat empat Sekolah Dasar, dari SDN Sukasenang 1 sampai SDN Sukasenang 4. Namun, karena dikepalai oleh satu Kepala Sekolah, sehingga disebut komplek SDN Sukasenang. Uji coba soal dilaksanakan di dua Sekolah, karena semakin banyak responden akan menambah jumlah soal yang valid. Pengujicobaan soal di dua SD dilaksanakan pada hari yang sama yaitu hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013, tapi dalam pelaksanaannya secara terpisah di masing-masing kelas. Di kelas VC siswa yang mengikuti tes yaitu sebanyak 27 orang, sedangkan dikelas VD yang mengikuti tes uji soal sebanyak 25 orang, jadi jumlah siswa yang mengikuti tes uji soal sebanyak 52 orang. Dalam pengisiannya soal-soal ini diisi sendiri oleh siswa sesuai kemampuannya dengan bimbingan guru. Hasil uji coba soal dapat dilihat pada lampiran C.1.

Berdasarkan cara pengujiannya, validitas dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Peneliti menggunakan tes sebagai instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, maka dari itu jenis validitas yang digunakan yaitu validitas internal. Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara koefisien korelasi (rhitung) dengan

nilai tabel korelasi Pearson Product Moment (r tabel). Kriterianya:

“jika r hitung> r tabel maka instrumen valid, sebaliknya

jika r hitung< r tabelmaka instrumen tidak valid” (Riduwan, 2006: 227)

Dalam penelitian ini perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer pada program Microsoft excel.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas pada Microsoft excel adalah:

1) Memasukan skor yang diperoleh siswa. Untuk jawaban benar diberi kode 1, untuk jawaban salah diberi kode 0.

2) Menghitung koefisien korelasi rxy, kemudian menghitung t hitung dan t tabel. 3) Menghitung t hitung


(28)

4) Jika t hitung > t tabel berarti valid, jika t hitung < t tabel berarti tidak valid. Hasil perhitungan uji validitas instrumen dengan Microsoft excel dapat dilihat pada lampiran C.2. Dan berikut hasil uji validitas instrumen yang dilaksanakan kelas VC dan VD komplek SDN Sukasenang.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal

No. Item t hitung t tabel Keterangan

(a) (b) (c) (d)

1 0,63 0,28 Valid

2 0,66 0,28 Valid

3 0,58 0,28 Valid

4 0,59 0,28 Valid

5 0,57 0,28 Valid

6 0,36 0,28 Valid

7 0,27 0,28 Tidak Valid

8 0,56 0,28 Valid

9 0,66 0,28 Valid

10 0,63 0,28 Valid

11 0,43 0,28 Valid

12 0,44 0,28 Valid

13 0,60 0,28 Valid

14 0,61 0,28 Valid

15 0,70 0,28 Valid

16 0,55 0,28 Valid

17 0,48 0,28 Valid

18 0,52 0,28 Valid

19 0,61 0,28 Valid

20 0,44 0,28 Valid

21 0,47 0,28 Valid

22 0,23 0,28 Tidak Valid

23 0,47 0,28 Valid

24 0,44 0,28 Valid

25 0,59 0,28 Valid

26 0,37 0,28 Valid

27 0,69 0,28 Valid

28 0,46 0,28 Valid


(29)

30 0,34 0,28 Valid

31 0,54 0,28 Valid

32 0,60 0,28 Valid

33 0,41 0,28 Valid

34 0,56 0,28 Valid

35 0,46 0,28 Valid

Tabel 3.2 (Lanjutan)

(a) (b) (c) (d)

36 0,59 0,28 Valid

37 0,73 0,28 Valid

38 0,48 0,28 Valid

39 0,47 0,28 Valid

40 0,31 0,28 Valid

Dari tabel 3.2 di atas diperoleh dua soal yang tidak valid yaitu soal no 7 dan 22 karena pada butir soal tersebut t hitung < t tabel. Untuk soal yang tidak valid sebanyak dua butir soal dihilangkan, karena uji soal yang telah dujikan dari 40 butir soal dengan 52 responden terdapat 38 butir soal yang valid, dan dari 38 butir soal tersebut semua indikator pembelajaran tentang pesawat sederhana sudah terwakili. Jadi peneliti mengambil 38 soal yang valid dalam penelitian ini.

b. Uji Reliabilitas

Sugiyono (2010: 172) menyatakan bahwa ”instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Menurut Arikunto (2010: 221) “reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Sedangkan menurut Joko Sulistyo (2012: 46) menyatakan bahwa “Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang”.

Dari penyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa uji reliabilitas pada penelitian dilakukan untuk mendapatkan ketepatan (keajegan) alat pengumpul


(30)

data (instrumen yang digunakan). Dalam penelitian kuantitatif, untuk memperoleh data yang valid dan reliabel dapat diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan instrumen penelitiannya. Menurut Susan Stainback (Sugiyono, 2009:365) menyatakan bahwa “Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas sedangkan penelitian kualitatif lebih menekankan pada aspek validitas”.

Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Perhitungan pada metode Alpha Cronbach ini dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 Langkah-langkah uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran F.1 . Sedangkan Hasil output uji reliabilitas instrumen soal dapat dilihat pada lampiran C.3.

Berikut hasil perhitungan pengujian reliabilitas dengan menggunakan uji cronbach alpha dalam program SPSS. 16.0.

Tabel 3.3 Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of item

0,929 40

Berdasarkan hasil perhitungan SPPS 16.0 diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,929. Jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari Cronbach’s Alpha If Item Deleted maka item tersebut reliabel, begitu sebaliknya. Hasil uji reliabel dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal No Item Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha If Item

Deleted

Keterangan

(a) (b) (c) (d)

1 0,929 0,926 Reliabel

2 0,929 0,926 Reliabel

3 0,929 0,927 Reliabel

4 0,929 0,926 Reliabel

5 0,929 0,927 Reliabel

6 0,929 0,929 Reliabel


(31)

8 0,929 0,927 Reliabel

9 0,929 0,926 Reliabel

10 0,929 0,926 Reliabel

11 0,929 0,928 Reliabel

12 0,929 0,928 Reliabel

13 0,929 0,926 Reliabel

Tabel 3.4 (Lanjutan)

(a) (b) (c) (d)

14 0,929 0,926 Reliabel

15 0,929 0,925 Reliabel

16 0,929 0,927 Reliabel

17 0,929 0,928 Reliabel

18 0,929 0,927 Reliabel

19 0,929 0,926 Reliabel

20 0,929 0,928 Reliabel

21 0,929 0,928 Reliabel

22 0,929 0,930 Tidak Reliabel

23 0,929 0,928 Reliabel

24 0,929 0,928 Reliabel

25 0,929 0,926 Reliabel

26 0,929 0,929 Reliabel

27 0,929 0,925 Reliabel

28 0,929 0,928 Reliabel

29 0,929 0,927 Reliabel

30 0,929 0,929 Reliabel

31 0,929 0,927 Reliabel

32 0,929 0,926 Reliabel

33 0,929 0,928 Reliabel

34 0,929 0,927 Reliabel

35 0,929 0,928 Reliabel

36 0,929 0,926 Reliabel

37 0,929 0,925 Reliabel

38 0,929 0,928 Reliabel

39 0,929 0,928 Reliabel

40 0,929 0, 929 Reliabel

Dari tabel 3.4 ada dua soal yang tidak reliabel yaitu no 7 dan 22, karena Cronbach’s Alpha lebih kecil dari Cronbach’s Alpha If Item Deleted. Sehingga kedua soal tersebut tidak digunakan (dihilangkan/tidak dipakai) dalam instrumen penelitian.


(32)

Untuk keperluan penyusunan soal yang akan digunakan pada kegiatan pretest dan posttest dalam pembelajaran, diambil 38 butir soal yang valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Pemilihan didasarkan pada pertimbangan: (1) hasil uji validitas dan reliabilitas, (2) keterkaitan dengan indikator kompetensi materi pesawat sederhana, dan (3) kualitas soal. Kualitas soal dalam penelitian ini dibatasi pada tingkat kesukaran suatu soal yang telah diujikan.

b. Tingkat Kesukaran (Index Difficulty)

‘Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari testee untuk suatu item dengan jumlah peserta testee (Arikunto dalam Iryanti 2011:53). Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk berpikir memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak memiliki semangat untuk mengerjakannya.

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik adalah adanya keseimbangan jumlah soal dari ketiga tingkat kesukaran soal yaitu soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran menurut Rukmana dalam Iryanti (2012: 53) dihitung dengan rumus:

Keterangan:

N

B

TK

TK : Tingkat Kesukaran

∑B : Banyaknya siswa yang menjawab benar N : Jumlah Siswa / Testee

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin sukar soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal adalah:

Tabel 3.5

Interpretasi Indeks Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran


(33)

0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah

(Iryanti, 2012:54) Hasil perhitungan untuk tingkat kesukaran dapar dilihat pada lampiran C.4. Sedangkan tingkat kesukaran soal tentang pesawat sederhana terdapat pada tabel 3.6 seperti berikut.

Tabel 3.6

Tingkat Kesukaran Soal No Butir Soal

Tingkat Kesukaran

Indeks Kualitas

(a) (b) (c)

1 0,60 Sedang

2 0,69 Sedang

3 0,85 Mudah

4 0,60 Sedang

5 0,58 Sedang

6 0,69 Sedang

7 0,33 Sedang

8 0,52 Sedang

9 0,69 Sedang

10 0,54 Sedang

11 0,81 Mudah

12 0,56 Sedang

13 0,77 Mudah

14 0,79 Mudah

15 0,77 Mudah

16 0,56 Sedang

17 0,69 Sedang

18 0,85 Mudah

19 0,60 Sedang

20 0,88 Mudah

21 0,54 Sedang

22 0,33 Sedang

23 0,75 Mudah

24 0,71 Mudah

25 0,50 Sedang

26 0,71 Mudah

27 0,65 Sedang

28 0,69 Sedang

29 0,73 Mudah

30 0,29 Sukar


(34)

Berdasarkan perhitungan rumus pada Ms.Excel dan melihat interpretasi indeks kesukaran, tingkat kesukaran yang diperoleh adalah sebagian besar soal dikategorikan mudah dan sedang. Dilihat dari tabel di atas diperoleh soal dengan kategori mudah sebanyak 13 butir soal, kategori sedang sebanyak 24 butir soal, dan kategori sukar sebanyak tiga butir soal. Dan dari 38 butir soal valid dan reliabel, kualiatas tingkat kesukaran untuk kategori mudah sebanyak 13 butir soal, 22 butir soal dengan kategori sedang, dan tiga butir soal dengan kategori sukar.

Berdasarkan hasil keseluruhan uji validitas, reliablitas, dan kualitas butir soal yaitu tingkat kesukaran, maka dapat disimpulkan bahwa dari 40 butir soal yang diuji coba, 38 butir soal dipilih untuk digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu untuk mengukur penguasaan siswa tentang pesawat sederhana.

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Abdurahman dalam Nurramdani (2012: 58) ‘teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data’. Prosedur yang ditempuh dalam tahapan pengumpulan data ini adalah melakukan penelitian secara langsung ke obyeknya melalui pembelajaran langsung di kelas dengan memberikan pretest terlebih dahulu sebelum diberikannya perlakuan. Selain itu, teknik yang akan digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan masalah dalam penelitian ini yaitu melalui tes dalam bentuk tes objektif, lembar observasi dan dokumentasi pembelajaran IPA kelas VB dengan materi pesawat sederhana.

Tabel 3.7

Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen dan Sumber Data

32 0,42 Sedang

33 O,79 Mudah

34 0,29 Sukar

35 0,52 Sedang

36 0,62 Sedang

37 0,67 Sedang

38 0,63 Sedang

39 0,69 Sedang


(35)

No. Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen Sumber 1. Penilaian Portofolio Observasi Check-list Guru 2. Hasil belajar siswa Tes Soal Soal Siswa

Pengumpulan data dilakukan selama empat kali pembelajaran. Pembelajaran pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16 April 2013, pembelajaran yang dilakukan adalah merumuskan bahan-bahan yang akan menjadi dokumen portofolio, melakukan kegiatan penampilan menjelaskan materi didepan kelas, mengisi penilaian diri, siswa mengerjakan posttest pertama sebanyak 14 soal yang disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang telah dipelajari, dan pemberian tugas meringkas serta lembar komentar orangtua yang harus diisi oleh orangtua masing-masing siswa untuk dikumpulkan keesokan harinya. Pembelajaran kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 April 2013, kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan lembar komentar orangtua dan ringkasan materi yang akan dipelajari, membentuk kelompok, melakukan praktek cara kerja katrol, melaporkan hasil praktek dan diskusi didepan kelas, mengisi penilaian diri, mengecek kelengkapan portofolio siswa, memberikan lembar komentar Orangtua dan mengerjakan posttest kedua sebanyak sembilan soal.

Pembelajaran ketiga dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 20 April, dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah, mengumpulkan lembar komentar orangtua dan ringkasan materi, membentuk kelompok, belajar diluar kelas dengan praktek membuat jalan pada daerah pegunungan. Bahan-bahan yang digunakan untuk praktek ialah memanfaatkan pasir yang ada dalam bak pasir loncat jauh, guru melihat dan menilai kekompakkan dan kelengkapan bahan-bahan yang digunakan kelompok dalam praktek, mengisi penilaian diri dan mengisi posttest ketiga yang berjumlah delapan soal.

Untuk pembelajaran terakhir dilaksanakan pada hari selasa tanggal 23 April, kegiatan yang dilaksanakan adalah mengumpulkan lembar komentar orangtua dan penilaian diri, mengecek kelengkapan bahan-bahan praktek, membuat karya


(36)

mobil-mobilan dari botol plastik bekas untuk mengetahui cara kerja roda dalam kehidupan sehari-hari, mengisi penilaian diri dan soal posttest terakhir sebanyak tujuh soal, memberikan lembar komentar orangtua. Pada hari rabu tanggal 24 April guru mengecek kelengkapan portofolio siswa. untuk melihat pembelajaran selama penelitian secara rinci terdapat pada lampiran D.2 - D.9. Hasil penilaian portofolio siswa selama melakukan pembelajaran pesawat sederhana dapat dilihat pada lampiran E.3, sedangkan rekap nilai hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran E.7.

Pembelajaran dengan penilaian portofolio terdiri dari tiga tahapan, tahapan kesatu adalah persiapan dilakukan kegiatan penjelasan langkah-langkah dalam pembuatan portofolio. Tahapan kedua yaitu tahap pelaksanaan dilakukan aktivitas memotivasi siswa agar melaksanakan portofolio dengan baik. Pada tahapan ketiga adalah tahap penilaian, dilakukan kegiatan mengecek kelengkapan portofolio. Berikut data nilai portofolio siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1.

Tabel 3.8

Nilai Portofolio Siswa Kelas VB SDN Kudanguyah 1 Res Penilaian Skor Nilai

tahap 1 tahap 2 tahap 3

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

R-1 4 3 4 11 91.67

R-2 4 3 4 11 91.67

R-3 3 3 4 10 83.33

R-4 4 4 3 11 91.67

R-5 4 4 2 10 83.33

R-6 3 2 4 9 75.00

R-7 3 4 3 10 83.33

R-8 4 3 4 11 91.67

R-9 4 4 3 11 91.67

R-10 4 3 4 11 91.67

R-11 4 2 3 9 75.00

R-12 4 3 4 11 91.67

R-13 4 3 3 10 83.33

R-14 4 3 4 11 91.67

R-15 4 4 3 11 91.67

R-16 3 3 4 10 83.33

R-17 3 3 4 10 83.33


(37)

R-19 4 4 4 12 100.00

R-20 3 4 4 11 91.67

R-21 4 2 3 9 75.00

R-22 2 4 4 10 83.33

R-23 4 4 3 11 91.67

R-24 4 4 4 12 100.00

R-25 4 2 4 10 83.33

R-26 2 4 4 10 83.33

R-27 4 4 3 11 91.67

R-28 4 3 4 11 91.67

R-29 4 3 4 11 91.67

R-30 4 4 2 10 83.33

Tabel 3.8 (Lanjutan)

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

R-31 4 3 4 11 91.67

R-32 3 4 4 11 91.67

Jml 117 106 115 338 88.02* Ket. Rata-rata nilai portofolio siswa*

1. Tes Penguasaan Siswa (Hasil Belajar)

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif, yakni menganalisis dan mencipta dengan jumlah soal 38 dan tingkat kesukarannya berbeda-beda. Peneliti memilih tes sebagai alat pengumpul data yang berupa

pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum melakukan proses pembelajaran atau sebelum perlakuan (pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio), hal tersebut untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Sedangkan posttest

diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran atau setelah mendapat perlakuan, hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami terhadap materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru setelah menerapkan penilaian portofolio. Soal Pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran B.4.

2. Lembar Observasi

Observasi dilakukan terhadap guru yang melakukan pembelajaran. Pada penelitian ini, yang menjadi guru adalah peneliti dan observernya adalah guru kelas VB SDN Kudanguyah 1 (kelas yang menjadi kelas penelitian). Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dengan


(38)

pelaksanaan pembelajaran dan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Penilaian Portofolio. Untuk melihat hasil observasi dapat dilihat pada lampiran B2. Instrumen ini menggunakan rating scale, yaitu pemberian tanda check list(√).

Lembar observasi ini terlebih dahulu diujicobakan di SD lain yang dianggap sama karakteristiknya dengan SD penelitian, yaitu di SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Karena pembelajaran dengan portofolio membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga ujicoba atau uji validasi lembar observasi dilaksanakan ketika peneliti sedang melakukan kegiatan PLP (Pelaksanaan Latihan Profesi), dan yang menjadi observer dalam ujicoba observasi adalah guru kelas. Untuk melihat hasil ujicoba observasi keterlaksanaan penilaian dapat dilihat pada lampiran B1.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, juga untuk mengoreksi dan perbaikan dalam proses pembelajaran di pertemuan berikutnya. Dokumentasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk melihat dokumentasi selama penelitian berlangsung terdapat pada lampiran G.2.

H. Teknik Analisis Data Penelitian

Sugiyono (2010: 335) menyatakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya data yang dihasilkan dari pengumpulan data diolah melalui beberapa tahap. Tahap pertama yaitu persiapan, kegiatan pada langkah persiapan ini antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data. Tahap kedua yaitu tabulasi, kegiatan pada langkah tabulasi ini antara lain: memberikan skor terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel. Tahap


(39)

ketiga yaitu analisis statistik, pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik komparasi.Analisis komparasi (Uji t) digunakan untuk memprediksi perbandingan atau perbedaan antara dua variabel bebas.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif berkaitan dengan upaya menjawab rumusan masalah a dan b pada Bab I, yaitu sebagai berikut:

a. Bagaimana hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana sebelum menggunakan penilaian portofolio di kelas VB SDN Kudanguyah 1?

b. Bagaimana hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana setelah menggunakan penilaian portofolio di kelas VB SDN Kudanguyah 1?

Untuk menjawab rumusan masalah a dan b (tentang hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan penilaian portofolio), prosedur pengolahan data meliputi:

a. Pemberian skor dan nilai terhadap jawaban pre test dan post test siswa. b. Melakukan olah data statistik deskriptif terhadap nilai pretest dan posttest

siswa.

c. Berdasarkan hasil olah data statistik deskriptif, maka dideskripsikan perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan penilaian portofolio.

d. Untuk melengkapi informasi hasil belajar siswa juga dilakukan perhitungan normal gain antara nilai pretest dengan nilai posttest siswa.

Normal gain adalah perbandingan antara selisih nilai posttest dengan nilai pretest dan selisih nilai ideal dengan nilai pretest. Normal gain digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar penguasaan siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. Rumus normal gain menurut Meltzer dalam Nurramdani (2012: 62) adalah:

Normal Gain =

Efektifitas normal gain didasarkan pada klasifikasi dari Arikunto dalam nurramdani (2012: 62), yaitu:


(40)

Kategori Interpretasi Normal Gain Normal Gain Tafsiran

< 0,40 Tidak Efektif 0,40 – 0,55 Kurang Efektif 0,56 – 0,75 Cukup Efektif

> 0,76 Efektif

Sedangkan sebagai pedoman penentuan interval kategori Hasil belajar atau penguasaan siswa merujuk pada Cece Rahmat dan Solehudin (2006), dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.10 Pedoman Interval

No. Interval Kategori

1. X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi

2. ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi

3. ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang

4. ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah

5. X < ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah

Sumber: cece rahmat dan solehudin, 2006. 2. Uji Hipotesis

Pengolahan data untuk uji hipotesis berhubungan dengan keperluan uji signifikansi peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan penilaian portofolio, serta untuk menjawab rumusan masalah bagian c. Dalam penelitian ini, seluruh teknik pengolahan data untuk keperluan uji stastik (uji hipotesis) sepenuhnya menggunakan program aplikasi software SPSS 16.0 for Windows. Rambu-rambu uji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

a. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan dalam sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis pengolahan data, apakah parametrik atau non parametrik. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahannya berbentuk parametrik. Uji asumsi dibagi menjadi dua yaitu:


(41)

1) Uji Normalitas

“Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal” (Sulistyo, 2012:50). Jika hasil perhitungan menunjukan data berdistribusi normal maka uji perbedaan menggunakan satistik parametrik, sedangkan jika hasil perhitungan menunjukan data tidak berdistribusi normal maka uji perbedaan menggunakan statistik non parametrik. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Langkah uji normalitas terdapat pada lampiran F.2. 2) Uji Homogenitas

“Uji ini digunakan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama” (Sulistyo, 2012:52). Dalam hal ini adalah data hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana sebelum menggunakan penilaian portofolio dengan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana setelah menggunakan penilaian portofolio. Cara perhitungannya yaitu dengan menggunakan program SPSS 16.0. Langkah-langkah uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran F.2, sedangkan Output hasil uji homogenitas dan normalitas terdapat pada lampiran F.4.

b. Uji Hipotests Statistik

Uji hipotesis statistik terdiri dari uji komparasi dan uji hipotesis statistik penelitian. Uji komparasi dan uji hipotesis statistik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan penilaian portofolio.

1) Uji Komparasi.

Uji hipotesis komparasi antara dua variabel yang berbeda yaitu antara hasil belajar siswa sebelum menggunakan penilaian portofolio (X1) dengan hasil belajar siswa setelah menggunakan penilaian portofolio (X2). Untuk proses penghitungannya penulis menggunakan bantuan komputer program Microsoft Excel untuk mentabulasi data pretes dan posttest hasil belajar siswa..Sedangkan SPSS 16.0 untuk melakukan analisis komparasi, yaitu uji t dengan model paired sample t test (uji dua sampel berpasangan). Langkah-langkahuji komparasi /uji t pada paired sample t test dapat dilihat pada lampiran F.3.


(42)

Untuk melihat hasil output dari uji t pada paired sample t test dapat dilihat pada lampiran F.4. Langkah-langkah pengujian Paired Samples T Test adalah menentukan hipotesis, menentukan tingkat signifikansi. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika signifikansi2 tailed>α atau signifikansi2 tailed>0,05 dan

Ha diterima jika signifikansi 2 tailed<α atau signifikansi2 tailed<0,05.

2) Uji Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik pada penelitian ini tentang pengaruh penilaian portofolio ditetapkan kaidah pengambilan keputusannya sebagai berikut:

Hipotesis nol (H0)

Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada pembelajaran IPA sebelum dan setelah siswa kelas V SDN Kudanguyah 1 belajar dengan penilaian portofolio.

Hipotesis alternatif (Ha)

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada pembelajaran IPA sebelum dan setelah siswa kelas V SDN Kudanguyah 1 belajar dengan penilaian portofolio.

H0 : µ1 = µ2 Ha : µ1≠ µ2 Keterangan:

µ1 adalah hasil belajar siswa sebelum belajar dengan penilaian portofolio. µ2 adalah hasil belajar siswa setelah siswa belajar dengan penilaian portofolio.

Ketentuan yang digunakan adalah jika µ1 = µ2, maka Ha ditolak dan H0

diterima, yaitu “Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada

pembelajaran IPA sebelum dan setelah siswa kelas V SDN Kudanguyah 1 belajar dengan penilaian portofolio”. Dan jika µ1≠ µ2, maka H0 ditolak dan Ha diterima,

yaitu “Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada pembelajaran

IPA sebelum dan setelah siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 belajar dengan penilaian portofolio”.

Setelah mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan mengenai berpengaruh tidaknya penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana pada


(43)

pembelajaran IPA di kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.


(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas VB SDN Kudanguyah 1, dapat ditarik kesimpulan bahwa Penilaian Portofolio dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, dilihat dari peningkatan nilai pretest dan posttest yang didapat siswa. Namun selain teknik penilaian yang bervariasi (portofolio) dilakukan dengan baik, faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa adalah perangkat pembelajaran yang baik pula. Sebelum melakukan KBM, guru harus menyusun Perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan diberikan.

Penilaian yang baik jika perangkat pembelajarannya tidak mendukung, maka guru sulit untuk menerapkannya. Selain itu juga, setelah perangkat pembelajaran baik dan tersusun sesuai langkah-langkah model yang akan diterapkan, proses pembelajaran pun perlu diperhatikan. Proses pembelajaran tersebut mencakup sikap guru, sikap siswa dan lingkungan yang siap melakukan proses pembelajaran. Karena perangkat pembelajaran dan proses penilaian merupakan satuan pembelajaran yang tidak bisa terpisahkan. Berikut peningkatan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana:

1. Hasil belajar siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 tentang pesawat sederhana sebelum belajar dengan penilaian portofolio (hasil pretest) berada pada kategori tinggi. Dengan sebagian besar hasil belajar masing-masing siswa berada pada kategori tinggi.

2. Hasil belajar siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 tentang pesawat sederhana setelah belajar dengan penilaian portofolio (hasil posttest) berada pada kategori sangat tinggi. Dengan hasil belajar masing-masing siswa berada pada kategori sangat tinggi.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar materi pesawat sederhana yang signifikan pada pembelajaran IPA setelah siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 belajar dengan penilaian portofolio. Dengan demikian terdapat pengaruh penilaian


(45)

portofolio terhadap hasil belajar siswa Kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Dengan terjawabnya pertanyaan penelitian yang merupakan uraian dari rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, untuk menciptakan pembelajaran yang menyeluruh dan penilaian yang bervariasi, maka peneliti sarankan sebagai berikut:

1. Para guru diharapkan dapat menerapkan penilaian pembelajaran secara bervariatif dalam proses pembelajaran, supaya hasil belajar siswa sepenuhnya dapat terlihat dan terukur perkembangannya dari setiap pembelajaran yang dilakukan. Selain itu siswa juga dapat menilai dirinya sendiri selama pembelajaran dan orangtua dapat memantau perkembangan belajar anaknnya selama pembelajaran yang dilakukan.

2. Para guru dapat menerapkan penilaian portofolio sebagai salah satu penilaian autentik dalam pembelajaran yang dapat menilai seluruh aspek hasil belajar siswa dengan baik. Serta disertai dengan perangkat pembelajaran yang baik pula, agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

3. Bagi para peneliti lain, bisa menerapkan penilaian ini dalam penelitian selanjutnya dalam mata pelajaran dan jenjang pendidikan yang berbeda, karena penulis sadar penelitian ini masih belum sempurna.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, dkk. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Z.(2012). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. remaja Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (1990). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi aksara. Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

untuk SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Fajar, A. 2004. Portofolio: dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Roesdakarya.

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2007). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hamzah B. Uno, dkk. (2012). Assessment Pebelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Haryanto. (2006). Sains untuk kelas V Sekolah Dasar. Jakarta: Erlangga. Ihat, H. dkk. (2007). PenelitianPendidikan. Bandung: UPI Press.

Iryanti, L. (2012). Pengaruh Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Terhadap Penguasaan Konsep Perubahan Lingkungan Pada Pembelajaran Ipa (Pre- Experimental Designs Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Citatah Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya). Skripsi pada FPS UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Joko, S. (2012). 6 Hari Jago SPSS 17. Jakarta: Cakrawala.

John W. C. (2010). Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurramdani, Handi. A. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif Produktif Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Tentang Peristiwa Alam Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 7 Ciamis Kabupaten Ciamis. Skripsi pada FPS UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.


(47)

Mulyana, Edi. H. (2011). Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.Tasikmalaya: UPI KampusTasikmalaya.

Purwanto, M. Ngalim. (2006). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Priyatno, D. (2010). Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Jakarta: Buku Seru.

Rahmat, dkk. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Rahmat dan Solehudin. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA.

Riduwan. (2006). Dasar-dasar Statistika. Bandung: ALFABETA. Salimatul, L. (2012). Analisis Deskriftip Penilaian Portofolio Terhadap

Keterampilan Berbahasa Siswa di SD Al-moetaqin full day school. Skripsi pada FIP UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Samatowa, U. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di SekolahDasar. Jakarta: Depdikbud.

Sholeh, H. (2011). Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudijono, A. (2005). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan

ke-5. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Surapranata, Muhammad H .(2007). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Taniredja, T.dkk, (2012).Model-model pembelajaran inovatif. Bandung: ALFABETA


(48)

Tim Dosen PK. (2011). Pengelolaan Kelas. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Uyanto, Stanislaus. S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yus, A. (2006). Penilaian Portofolio Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.. Adriani, S. (2011).Penilaian Portofolio (teori dan RPP).[online]. Tersedia:

http://hestyborneo.blogspot.com/2012/04/penilaian-portofolio-teori-dan-rpp.html [ 17 Desember 2012]

Arifin, Z. (2010). Penilaian Portofolio (konsep, prinsip, prosedur). [online]. Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TE K._PENDIDIKAN/196105011986011ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluas i_Pembelajaran/ Penilaian Portofolio Makalah_.pdf [17 Desember 2012] Arifin, Z. (2010). Penilaian Portofolio(konsep, prinsip, prosedur). [online].

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PEND IDIKAN/196105011986 011

ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Penilaian_Portofolio_ _Makalah_.pdf [17 Desember 2012]

Fazila, S. (2009). Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Penilaian Hasil Belajar Sain sd. [online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/Sarah_Fazilla.pdf [17 Desember 2012]


(1)

pembelajaran IPA di kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.


(2)

Serli Alpiani Agustin,2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas VB SDN Kudanguyah 1, dapat ditarik kesimpulan bahwa Penilaian Portofolio dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, dilihat dari peningkatan nilai pretest dan

posttest yang didapat siswa. Namun selain teknik penilaian yang bervariasi (portofolio) dilakukan dengan baik, faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa adalah perangkat pembelajaran yang baik pula. Sebelum melakukan KBM, guru harus menyusun Perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan diberikan.

Penilaian yang baik jika perangkat pembelajarannya tidak mendukung, maka guru sulit untuk menerapkannya. Selain itu juga, setelah perangkat pembelajaran baik dan tersusun sesuai langkah-langkah model yang akan diterapkan, proses pembelajaran pun perlu diperhatikan. Proses pembelajaran tersebut mencakup sikap guru, sikap siswa dan lingkungan yang siap melakukan proses pembelajaran. Karena perangkat pembelajaran dan proses penilaian merupakan satuan pembelajaran yang tidak bisa terpisahkan. Berikut peningkatan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana:

1. Hasil belajar siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 tentang pesawat sederhana sebelum belajar dengan penilaian portofolio (hasil pretest) berada pada kategori tinggi. Dengan sebagian besar hasil belajar masing-masing siswa berada pada kategori tinggi.

2. Hasil belajar siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 tentang pesawat sederhana setelah belajar dengan penilaian portofolio (hasil posttest) berada pada kategori sangat tinggi. Dengan hasil belajar masing-masing siswa berada pada kategori sangat tinggi.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar materi pesawat sederhana yang signifikan pada pembelajaran IPA setelah siswa kelas VB SDN Kudanguyah 1 belajar dengan penilaian portofolio. Dengan demikian terdapat pengaruh penilaian


(3)

portofolio terhadap hasil belajar siswa Kelas VB SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Dengan terjawabnya pertanyaan penelitian yang merupakan uraian dari rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa SDN Kudanguyah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, untuk menciptakan pembelajaran yang menyeluruh dan penilaian yang bervariasi, maka peneliti sarankan sebagai berikut:

1. Para guru diharapkan dapat menerapkan penilaian pembelajaran secara bervariatif dalam proses pembelajaran, supaya hasil belajar siswa sepenuhnya dapat terlihat dan terukur perkembangannya dari setiap pembelajaran yang dilakukan. Selain itu siswa juga dapat menilai dirinya sendiri selama pembelajaran dan orangtua dapat memantau perkembangan belajar anaknnya selama pembelajaran yang dilakukan.

2. Para guru dapat menerapkan penilaian portofolio sebagai salah satu penilaian autentik dalam pembelajaran yang dapat menilai seluruh aspek hasil belajar siswa dengan baik. Serta disertai dengan perangkat pembelajaran yang baik pula, agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

3. Bagi para peneliti lain, bisa menerapkan penilaian ini dalam penelitian selanjutnya dalam mata pelajaran dan jenjang pendidikan yang berbeda, karena penulis sadar penelitian ini masih belum sempurna.


(4)

Serli Alpiani Agustin,2013

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, dkk. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Z.(2012). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. remaja Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (1990). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi aksara. Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

untuk SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Fajar, A. 2004. Portofolio: dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Roesdakarya.

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2007). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hamzah B. Uno, dkk. (2012). Assessment Pebelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Haryanto. (2006). Sains untuk kelas V Sekolah Dasar. Jakarta: Erlangga. Ihat, H. dkk. (2007). PenelitianPendidikan. Bandung: UPI Press.

Iryanti, L. (2012). Pengaruh Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Terhadap Penguasaan Konsep Perubahan Lingkungan Pada Pembelajaran Ipa (Pre- Experimental Designs Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Citatah Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya). Skripsi pada FPS UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Joko, S. (2012). 6 Hari Jago SPSS 17. Jakarta: Cakrawala.

John W. C. (2010). Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurramdani, Handi. A. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif Produktif Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Tentang Peristiwa Alam Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 7 Ciamis Kabupaten Ciamis. Skripsi pada FPS UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.


(5)

Mulyana, Edi. H. (2011). Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.Tasikmalaya: UPI KampusTasikmalaya.

Purwanto, M. Ngalim. (2006). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Priyatno, D. (2010). Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Jakarta: Buku Seru.

Rahmat, dkk. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Rahmat dan Solehudin. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA.

Riduwan. (2006). Dasar-dasar Statistika. Bandung: ALFABETA. Salimatul, L. (2012). Analisis Deskriftip Penilaian Portofolio Terhadap

Keterampilan Berbahasa Siswa di SD Al-moetaqin full day school. Skripsi pada FIP UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Samatowa, U. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di SekolahDasar. Jakarta: Depdikbud.

Sholeh, H. (2011). Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudijono, A. (2005). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan

ke-5. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Surapranata, Muhammad H .(2007). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Taniredja, T.dkk, (2012).Model-model pembelajaran inovatif. Bandung: ALFABETA


(6)

Serli Alpiani Agustin,2013

Tim Dosen PK. (2011). Pengelolaan Kelas. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Uyanto, Stanislaus. S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yus, A. (2006). Penilaian Portofolio Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.. Adriani, S. (2011).Penilaian Portofolio (teori dan RPP).[online]. Tersedia:

http://hestyborneo.blogspot.com/2012/04/penilaian-portofolio-teori-dan-rpp.html [ 17 Desember 2012]

Arifin, Z. (2010). Penilaian Portofolio (konsep, prinsip, prosedur). [online]. Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TE K._PENDIDIKAN/196105011986011ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluas i_Pembelajaran/ Penilaian Portofolio Makalah_.pdf [17 Desember 2012] Arifin, Z. (2010). Penilaian Portofolio(konsep, prinsip, prosedur). [online].

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PEND IDIKAN/196105011986 011

ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Penilaian_Portofolio_ _Makalah_.pdf [17 Desember 2012]

Fazila, S. (2009). Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Penilaian Hasil Belajar Sain sd. [online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/Sarah_Fazilla.pdf [17 Desember 2012]