Laporan Kerja Praktek Di PT. Watermark Fine Papers.

(1)

(2)

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Desain Komunikasi Visual adalah sebuah bidang ilmu yang menyatukan seni dan komunikasi. Sehingga dengan kata lain, desain komunikasi visual adalah ilmu yang bukan hanya mengedepankan nilai estetis dari sebuah seni, melainkan juga disertai dengan cara penyampaian yang tepat kepada sasaran yang dituju sehingga karya tersebut menjadi suatu desain yang komunikatif .

Maka dari itu, seorang desainer yang baik dan profesional dituntut untuk tangkas dalam kemampuan seni baik secara manual maupun digital. Selain itu, desainer juga harus dapat mengerti keinginan klien dan memvisualkannya dengan komuikatif dan mengemasnya secara kreatif. Untuk itu, seorang desainer haruslah mengerti mengenai prinsip-prinsip dan elemen-elemen desain.

Dengan kualitas pekerjaan yang baik, seorang desainer akan terpublikasi dengan sendirinya karena dalam bidang ini, publikasi dari mulut ke mulut akan berpengaruh, baik antar desainer maupun antar klien. Maka dari itu pula, seorang desainer haruslah mempunyai portfolio book (dalam bentuk nyata) atau website (dalam bentuk maya) yang berisi kumpulan karya dari sang desainer. Hal tersebut diperlukan untuk mempromosikan diri sebagai desainer agar identitas dan kualitas desainer dapat diketahui oleh masyarakat secara lebih luas.

Dalam pekerjaan nyata, seorang desainer haruslah mengerti bagaimana proses suatu karya sampai kepada klien. Dengan begitu, karya yang dihasilkan dapat diproses secara baik sehingga nantinya akan menghasilkan suatu karya ʻtanpa cacatʻ

yang akan memuaskan klien. Jika seorang desainer hanya menguasai bidang desainnya saja, maka suatu hari akan mengalami kesulitan dalam mewujudkan karyanya.

1.2

Ruang Lingkup Grafis

Sebelum dinamakan desain komunikasi visual, masyarakat lebihmengenalnya dengan sebutan desain grafis. Pekerjaan desain grafis tersebut pada awalnya lebih


(4)

kepada media promosi umum seperti: brosur, poster, majalah, dan buku. Namun, seiring berjalannya waktu dan teknologi, desain grafis mulai diterapkan pada media elektronik seperti : iklan dalam televisi, promosi di internet, dan lain-lain. Untuk ruang lingkup pada desain grafis mencakup hal yang sangat luas mulai dari media promosi, desain kemasan, desain promosi, sampai pada desain identitas perusahaan atau lebih dikenal dengan sebutan branding.

1.3

Ruang Lingkup Pekerjaan

Selama kurang lebih 200 jam dalam proses kerja praktikan di PT. Watermark Fine Papers tersebut, banyak sekali ilmu pengetahuan tantang desain komunikasi visual yang didapatkan. Dimulai dari proses pemahaman konsep, pembuatan, pertemuan dengan klien, sampai pada proses produksi.

Pada kesempatan ini, praktikan betul-betul belajar langkah-langkah mengenai bagaimana untuk menjadi desainer grafis yang baik. Walaupun hanya dua proyek yang dikerjakan, yakni wedding invitation, dan invitation untuk anak namun proses selama membuatnya, memberikan ilmu pengetahuan desain yang cukup banyak. Dimulai dari pencarian data, pengajuan beberapa konsep kepada klien, sampai pada pematangan konsep dan membuat proyek tersebut siap untuk diproses atau dicetak.

Untuk itu hasil laporan ini difokuskan pada hasil visual praktikan yang dibuat sejak masa kerja praktik Juli 2011 selama 200 jam.

1.4

Kegunaan Kerja Praktik

• Memperluas wawasan praktikan tentang bagaimana menjadi seorang desainer grafis yang kreatif dan imajinatif.

• Mengaplikasikan ilmu Desain Komunikasi Visual yang didapat di Perkuliahan untuk digunakan dalam dunia kerja berbasis desain.

• Memahami proses penyempurnaan dan pengolahan desain sebelum dicetak

• Mengetahui bagaimana berhadapan dengan klien

• Sebagai perbandingan hasil kerja selama masa perkuliahan dengan hasil kerja dunia nyata


(5)

1.5

Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data yang praktikan tuangkan dalam laporan kerja praktik ini diperoleh dari

• Observasi langsung, metode empiris yakni dengan pengamatan langsung selama proses kerja praktik

• Studi Pustaka, yaitu dengan menggunakan buku sebagai referensi pembelajaran

• Internet, dengan browsing data ataupun pengamatan tentang suatu masalah

1.6

Lokasi Kerja Praktik

PT. Watermark Fine Papers berlokasi di perkantoran Rukan Permata Senayan, Jalan Tentara Pelajar Blok E-39, Jakarta Selatan


(6)

BAB III

HASIL KERJA PRAKTIK

Kerja praktik ini dilakukan oleh praktikan selama kurang lebih 200 jam, dimulai pada tanggal 27 Juni 2011 hingga 27 Juli 2011 dengan waktu kerja yang dilakukan selama liburan semester genap. Praktikan selama waktu kerja dilibatkan dalam pembuatan desain kartu undangan ʻEka dan Chatleenʼ , bertemu klien, pengajuan desain melalui via email untuk pembuatan kartu undangan ʻStella 1st Birthday Partyʼ , pengenalan bahan kertas-kertas fancy, mengikuti pameran FGD Expo 2011 yang dilakukan setiap 2 tahun sekali, proses prooduksi, dan sampai pembelajaran teori tentang beberapa komponen desain.

3.1 Proyek yang Dikerjakan

Dalam kesempatan kerja praktik ini, praktikan diberikan pekerjaan mendesain kartu undangan pernikahan dengan konsep magnetic couple, yakni sesuai dengan permintaan dari pihak klien sendiri. Pada penerapannya, konsep tersebut digunakan dengan menerapkan metode pop up pada kartu undangan tersebut. Maka dari itu praktikan ditantang untuk dapat mendesain kartu undangan dengan konsep tersebut dan mengemasnya secara kreatif agar menjadi sebuah kartu undangan yang menarik. Dalam kesempatan kali ini, praktikan memberikan tema dan mendesain keseluruhan wedding invitation dari mulai kartu undangan sampai kepada souvernir dan kartu ucapan terima kasih. Dengan konsep yang dipilih, yakni mengambil konsep kupu-kupu, maka antara desain yang satu dengan yang lainnya harus dapat menjadi satu kesatuan dengan satu konsep yang sama. Adapun beberapa konsep yang diajukan sebelum pada akhirnya konsep butterfly dipilih oleh klien.

Proyek lain yang telah dikerjakan oleh praktikan selama kerja praktik yaitu membuat kartu undangan untuk anak-anak. Tema yang diinginkan oleh klien adalah binatang kelinci. Pembuatan kartu undagan yang dbibuat adalah untuk balita yang baru berumur 1 tahun. Maka dari itu, desain yang dibuat yaitu mengambil tema dan warna-warna yang terang sesuai dengan karakter anak-anak yang ceria. Pada proyek ini pengajuan desain yang ditujukkan adalah 2 buah desain pilihan dan beberapa revisi yang harus dikerjakan oleh praktikan yang diajukan kepada pimpinan perusahaan melalui via email.


(7)

3.2 Peralatan Kerja

Sarana dan prasarana yang digunakan oleh Praktikan selama melaksanakan kerja praktik di PT. Watermark Fine Papers yaitu :

1. 2 buah laptop berbasis Macintosh

2. 1 buah komputer berbasis Macintosh

3. sebuah printer A3 4. sebuah scanner A3

5. akses internet dan software yang mendukung

3.3

Alternatif Pembuatan konsep desain

wedding invitation

Eka and

Chatleen antara lain :

1. Alternatif desain kartu undangan bergaya cute

2. Alternatif desain kartu undangan yang bergaya klasik dan elegant

3. Alternatif desain kartu undangan bergaya vintage

4. Alternatif desainkartu undangan bergaya klasik dan feminim/maskulin

3.3.1 Alternatif Desain kartu undangan bergaya

cute

Konsep yang dipilih adalah konsep cute couple yang mengambil kesan lucu dan

sweet couple. Warna-warna yang dipilih juga menggunakan warna-warna pastel seperti warna merah muda dan juga motif polkadot agar terkesan lebih lucu dan memberi kesan manis. Karakter dari pasangan pengantinnya pun dibuat lebih melengkung dan berbentuk lingkaran agar terkesan cute.


(8)

Gambar 3.3.1 konsep cute couple desain kartu undangan

3.3.2 Alternatif desain kartu undangan bergaya klasik dan

elegant

Konsep yang ingin ditonjolkan pada pembuatan kartu undangan ini, yakni ingin memberi kesan elegant dengan menampilkan motif-motif Victorian, sehingga kesan

elegant dapat lebih dapat menonjol pada desain kartu undangan ini


(9)

3.3.3 Alternatif desain kartu undangan bergaya

vintage

Konsep pada desain kartu undangan ini mengambil tema tumbuhan dan juga ingin menonjolkan warna coklat sesuai dengan konsep vintage. Konsep ini dipilih untuk menunjukkan kesan dewasa dan natural. Hal tersebut dimaksudkan untuk menonjolkan pernikahan yang suci dan murni.

Gambar 3.3.3 desain kartu undangan bergaya vintage

3.3.4 Alternatif desain kartu undangan bergaya klasik dan feminim

Konsep ini mengambil tema sepasang kupu-kupu yang diibaratkan seperti pasangan suami istri yang akan menikah dengan mengedepankan janji pernikahan setia mereka. Dengan pemiihan warna-warna yang klasik dan membuat modifikasi berupa penambahan sayap kupu-kupu pada ilustrasi pasangan pengantin. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kesan yang ingin ditonjolkan yaitu dari sifat kupu-kupu sendiri, yakni kesetiaan janji suci pernikahan. Berikut adalah beberapa alternatif desain kartu undangan dengan tema kupu :


(10)

Gambar 3.3.4.1 alternatif kartu undangan 1


(11)

Gambar 3.3.4.2 alternatif kartu undangan 2


(12)

Gambar 3.3.4.3 altrenatif kartu undangan 3


(13)

3.3.5 Alternatif motif kain pengantin wanita

Untuk desain baju pengantin wanita juga mengajukan beberapa alternatif motif sesuai yang diinginkan oleh klien sendiri. Mengingat bahwa motif pengantin yang diinginkan masih bergaya klasik, maka saya mengajukan 2 motif seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.3.5 alternatif motif kain pengantin wanita

3.3.6 Pemilihan desain oleh klien dan pembuatan

Final Artwork (FA)

desain

kartu undangan

Setelah layout desain diserahkan kepada klien, akhirnya klien memutuskan untuk memilih layout dan desain pada gambar 3.3.2 alternatif desain undangan dan amplop 2. Maka, setelah klien memutuskan hal tersebut, praktikan membuat Final Artwork (FA) agar kartu undangan dan amplop siap untuk dicetak dan dibagikan kepada para tamu undangan yang akan diundang oleh klien. Pada kesempatan kali ini,praktikan juga diajarkan bagaimana cara membuat file untuk FA agar siap dirpoduksi. Adapun beberapa efek yang diinginkan agar kartu undangan tampak lebih menarik yaitu : dengan penambahan foil, emboss, dan juga lipatan-lipatan khusus seperti pop-up sehingga pasangan pengantin wanita dan pria dapat berdiri ketika kartu undangan dibuka. Pada pembuatan file untuk FA dibutuhkan ketelitian yang cukup karena pada proses pembuatannya, praktikan dituntut harus dapat bertanggung jawab pada hasil kerjanya.


(14)

Maka dari itu, praktikan harus dapat menyeleksi secara benar penulisan, penempatan, dan pecocokan layout agar tidak terjadi kesalahan. Berikut adalah gambar Final Artwork (FA) yang diserahkan kepada perusahaan percetakan :

3.3.6.1 Pembuatan FA cover kartu undangan

Tanda garis putus-putus menunjukkan arti bahwa kartu undangan tersebut dilipat pada bagian finishingnya dan juga di setiap sudut menggunakan pass kress yang berguna untuk memperkecil kesalahan ketika pemotongan kartu undangan.


(15)

Gambar 3.3.6.2 Pembuatan FA untuk gambar pasangan pengantin

Garis yang membatasi pada silhouette gambar pasangan pengantin adalah merupakan garis potong dari gambar tersebut. Untuk pewarnaan dibuat melebihi garis agar pada saat ada pergeseran pemotongan, maka gambar tersebut masih menghasilkan warna yang diinginkan. Selain itu pada, ilustrasi bunga bucket pengantin dan motif bunga pada pakaian pengantin dibuat menggunakan efek emboss. Pada praktiknya, setiap pemberian efek harus dipisahkan per layer untuk mempermudah bagian percetakan.


(16)

Gambar 3.3.6.3 Pembuatan FA cover dalam kartu undangan

Hal ini juga dilakukan sama seperti pada pembuatan FA pada cover depan kartu undangan , yakni dengan membuat pas kress di setiap sisi kartu undangan dan juga dengan penambahn lipatan-lipatan khusus. Lipatan khusus itu adalah valley untuk lipatan ke bawah dan mountain untuk lipatan ke atas. Selain itu ada juga penambahan efek


(17)

Gambar 3.3.6.4 Pembuatan FA amplop undangan

Pada pembuatan FA amplop yaitu ada beberapa lipatan khusus dan pemotongan khusus atau yang sering disebut scor line. Hal tersebut digunakan agar pada saat pemotongan amplop tidak terjadi kesalahan dan mengurangi terjadinya kesalahan mesin ketika melipat dan menempelkan amplop pada sisi satu dengan sisi lainnya. Selain itu, ada juga beberapa efek seperti emboss untuk tulisan dan juga foil untuk logogram dari pasangan pengantin.


(18)

3.3.7

Desain

souvernir

dan

thank you card

Untuk desain tersebut, saya mengajukan beberapa ide dan alternatif yang sesuai dengan gaya dan desain kartu undangan yang bergaya klasik dan feminim. Warna yang digunakan pun masih menggunakan warna yang digunakan apda desain kartu undangan,namun dikombinasiakan agar mengahsilkan visual yang menarik. Adapun beberapa gaya dan layout untuk souvernir berupa notebook yaitu :

Gambae 3.3.7.1alternatif layout cover 1


(19)

Gambar 3.3.7.3alternatif layout cover 3

Gambar 3.3.7.4 alternatif layout cover 4


(20)

Gambar 3.3.7.6 alternatif layout halaman depan 2

Gambar 3.3.7.7 alternatif layout halaman depan 3

Setelah pengajuan desain note book beserta isinya diajukan kepada klien, pada akhirnya klien memutuskan untuk memilih gambar 3.4.2 altrenatif layout cover 2 dan pada bagian isinya klien memilih gambar 3.3.7.7 altrnatif layout halaman depan 3.


(21)

Untuk desain thank you card, praktikan mmebuat beberapa alternatif yang mengarah pada logogram dari pasangan pengantin sendiri. Berikut adalah beberapa layout desain untuk thank you card :

Gambar 3.3.8 alernatif layout thank you card 1

Gambar 3.3.9 alernatif layout thank you card 2


(22)

Pada pemilihan desain thank you card, klien memutuskan untuk memilih gambar 3.3.9 alternatif layout thank you card 2 yakni bentuk yang diambil dari pembuatan logogram sendiri.

Adapun sebelum pemilihan layout klien juga diminta untuk menentukan logogram yang akan digunakan pada pembuatan kartu undangan.

Gambar 3.3.10 Pemilihan logogram

Setelah dilakukan pemilihan, maka logogram yang dipilih adalah logo dengan pemilihan jenis font yang dekoratif dan juga dikombinasikan dengan bentuk sayap kupu-kupu agar logogram dan desain kartu undangan memiliki satu kesatuan konsep yang utuh.


(23)

3.4

Pembuatan kartu undangan anak

ʻ

Stella 1

st

Birthday Party

ʼ

Pada kesempatan kali ini, praktikan mendapat kesempatan untuk mebuat kartu undangan untuk target market yang berbeda, jika sebelumnya praktikan mendapat proyek membuat kartu undangan untuk pernikahan, maka kali ini praktikan mendapat proyek membuat kartu undangan untuk anak umur 1 tahun dengan tema dan permintaan dari klien yaitu dengan tema kelinci. Maka dari itu, praktikan berusaha untuk membuat desain dan layout kartu undangan yang menarik untuk anak-anak. Berikut adalah beberapa alternatif yang diajukan kepada klien :

Gambar 3.4.1 alternatif layout cover kartu undangan 1

Konsep yang diambil pada pembuatan kartu undangan ini adalah mengambil tema tali sepatu, karena mengingat bahwa kelinci pandai melompat dan berlari. Kedua bolongan pada sisi kartu undangan tersebut akan dikaitkan tali sepatu mengingatkan pada konsep


(24)

yang telah disebutkan sebelumnya. Hal tersebut dilakukan mengingat bahwa kartu undangan untuk anak-anak pada umumnya bebas dan menggunakan material beraneka ragam.

Gambar 3.4.2 alternatif layout cover kartu undangan 2

Pada pembuatan kartu undangan kedua ini mengambil tema desain yang lebih minimalis dan sederhana. Namun selain itu juga, menggunakan warna yang cerah karena ingin tetap mempertahankan kesan anak-anak yang menyukai warna-warna yang cerah.


(25)

Gambar 3.4.3 alternatif layout cover kartu undangan 1


(26)

Setelah kedua desain tersebut diajukan kepada klien, maka akhirnya klien memutuskan untuk memilih desain pada gambar 3.4.1 alternatif layout cover kartu undangan 1 dan untuk amplop memilih gambar 3.4.3 alternatif layout cover kartu undangan 1. Oleh karena itu, maka untuk thank you card, praktikan membuat desain dan layout yang disesuaikan dengan keinginan dan pilihan dari klien sendiri.


(1)

Untuk desain thank you card, praktikan mmebuat beberapa alternatif yang mengarah pada logogram dari pasangan pengantin sendiri. Berikut adalah beberapa layout desain untuk thank you card :

Gambar 3.3.8 alernatif layout thank you card 1


(2)

Pada pemilihan desain thank you card, klien memutuskan untuk memilih gambar 3.3.9 alternatif layout thank you card 2 yakni bentuk yang diambil dari pembuatan logogram sendiri.

Adapun sebelum pemilihan layout klien juga diminta untuk menentukan logogram yang akan digunakan pada pembuatan kartu undangan.

Gambar 3.3.10 Pemilihan logogram

Setelah dilakukan pemilihan, maka logogram yang dipilih adalah logo dengan pemilihan jenis font yang dekoratif dan juga dikombinasikan dengan bentuk sayap kupu-kupu agar logogram dan desain kartu undangan memiliki satu kesatuan konsep yang utuh.


(3)

3.4

Pembuatan kartu undangan anak

ʻ

Stella 1

st

Birthday Party

ʼ

Pada kesempatan kali ini, praktikan mendapat kesempatan untuk mebuat kartu undangan untuk target market yang berbeda, jika sebelumnya praktikan mendapat proyek membuat kartu undangan untuk pernikahan, maka kali ini praktikan mendapat proyek membuat kartu undangan untuk anak umur 1 tahun dengan tema dan permintaan dari klien yaitu dengan tema kelinci. Maka dari itu, praktikan berusaha untuk membuat desain dan layout kartu undangan yang menarik untuk anak-anak. Berikut adalah beberapa alternatif yang diajukan kepada klien :


(4)

yang telah disebutkan sebelumnya. Hal tersebut dilakukan mengingat bahwa kartu undangan untuk anak-anak pada umumnya bebas dan menggunakan material beraneka ragam.

Gambar 3.4.2 alternatif layout cover kartu undangan 2

Pada pembuatan kartu undangan kedua ini mengambil tema desain yang lebih minimalis dan sederhana. Namun selain itu juga, menggunakan warna yang cerah karena ingin tetap mempertahankan kesan anak-anak yang menyukai warna-warna yang cerah.


(5)

(6)

Setelah kedua desain tersebut diajukan kepada klien, maka akhirnya klien memutuskan untuk memilih desain pada gambar 3.4.1 alternatif layout cover kartu undangan 1 dan untuk amplop memilih gambar 3.4.3 alternatif layout cover kartu undangan 1. Oleh karena itu, maka untuk thank you card, praktikan membuat desain dan layout yang disesuaikan dengan keinginan dan pilihan dari klien sendiri.