PENINGKATAN PERILAKU JUJUR ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL PADA ANAK DIDIK Peningkatan Perilaku Jujur Anak Usia Dini Melalui Media Audio-Visual Pada Anak Didik Kelompok B Di Ba ‘Aisyiyah Grinting Nogosari.
PENINGKATAN PERILAKU JUJUR ANAK USIA DINI MELALUI
MEDIA AUDIO-VISUAL PADA ANAK DIDIK
KELOMPOK B DI BA ‘AISYIYAH GRINTING NOGOSARI
NASKAH PUBLIKASI
Guna memenuhi sebagian persyaratan
untuk mencapai derajat sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun oleh:
ATIN MULIA
A520080117
PROGRAM S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
TAHUN 2012
ABSTRAKSI
PENINGKATAN PERILAKU JUJUR ANAK USIA DINI MELALUI
MEDIA AUDIO-VISUAL PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI BA
‘AISYIYAH GRINTING NOGOSARI
ATIN MULIA, A520080117, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan Universitas Muhammadyah Surakarta,
2012.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku jujur anak dengan
menggunakan media audio-visual pada anak didik kelompok B di BA ‘Aisyiyah
Grinting Nogosari tahun ajaran 2012/2013.Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Subjek penelitian tindakan ini adalah anak kelas B BA ‘Aisyiyah
Grinting yang berjumlah 15 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara
peneliti, guru kelas dan kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan catatan lapangan. Data tentang kemampuan perilaku jujur dan
penerapan pembelajaran melalui media audio-visual dikumpulkan melalui
observasi. Keabsahan data diperiksa dengan triangulasi. Data dianalisis dengan
tehnik komparasi/perbandingan, yaitu membandingkan hasil yang dicapai oleh
anak dengan indikator kinerja. Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perilaku jujur dengan menggunakan media audio-visual pada anak didik
kelompok B BA Aisyiyah Grinting mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Perilaku jujur anak meningkat dari prasiklus 54,6% menjadi 66,04% pada siklus I.
Pada siklus II kemampuannya meningkat menjadi 76,5% dan pada siklus III
meningkat hingga mencapai 88,3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pembelajaran dengan media audio-visual dapat meningkatkan penanaman nilainilai dan moral agama yaitu perilaku jujur anak.
Kata kunci : Media audio-visual, penanaman perilaku jujur
B. Identifikasi Masalah
PENDAHULUAN
Berdasarkan
A. Latar Belakang
latar
belakang masalah yang telah
Pembiasaan perilaku anak yang
diuraikan
kurang baik yaitu perilaku tidak
diidentifikasi masalah dalam
jujur baik terhadap guru, orang
penelitian ini adalah sebagai
tua dan teman perlu mendapatkan
berikut :
tindakan yang segera diatasi oleh
1. Kurangnya
diatas
dapat
pembiasaan
segala pihak baik dari keluarga,
perilaku jujur pada anak
sekolah dan lingkungan sekitar
usia dini di dalam kegiatan
anak. Pendidikan dalam sekolah
mengajar.
memegang
peranan
dan
2. Penggunaan
pendekatan
memegang peran kunci baik
pembelajaran yang kurang
dalam
serta
menarik yang digunakan
integritas pribadi seseorang tak
oleh guru dalam mengajar
dapat terlepas dari cetakan yang
kepada anak usia dini.
bersikap,
disajikan
nilai
oleh
kehidupan
3. Latar belakang keluarga
keluarga dan masyarakat.
dan
Mengingat
yang kurang mendukung
manfaat
begitu
media
sebagaimana
besarnya
audio
yang
visual
sosial
pendidikan perilaku jujur
telah
diuraikan diatas, maka peneliti
lingkungan
pada anak usia dini.
4. Penggunaan
media
mengambil judul “Peningkatan
pembelajaran yang kurang
perilaku jujur anak usia dini
memberi pengaruh dalam
melalui media audio visual
pembelajaran
pada anak didik kelompok B di
BA
‘AISYIYAH
Nogosari
2012/2013”
tahun
C. Pembatasan Masalah
Grinting
Agar penelitian ini lebih
ajaran
efektif, efisien, terarah dan dapat
dikaji lebih mendalam maka
perlu
pembatasan
masalah.
Adapun pembatasan
masalah
yang dikaji dalam penelitian ini
E. Tujuan Penelitian
adalah :
Penelitian ini mempunyai tujuan
1. Perilaku jujur anak pada saat
umum dan tujuan khusus yaitu :
di sekolah
BA ‘Aisyiyah
ini
Grinting Nogosari
2. Media
1. Tujuan umum dari penelitian
pembelajaran
adalah
untuk
yang
meningkatkan perilaku jujur
digunakan
adalah
media
anak pada anak kelompok B
audio-visual
dengan
VCD,
di BA ‘Aisyiyah Grinting
yang
tentang
cerita
Nogosari Boyolali.
berisi
perilaku yang suka berbohong
2. Tujuan
khusus
penelitian
untuk meningkatkan perilaku
dan mencuri.
jujur pada anak kelompok B
D. Rumusan Masalah
latar
di BA ‘Aisyiyah Grinting
belakang masalah, identifikasi
Nogosari Boyolali melalui
masalah dan pembatasan masalah
media audio- visual.
Berdasarkan
tersebut diatas, maka dirumuskan
masalah
penelitian
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan
sebagai
tujuan
berikut:
penelitian yang hendak dicapai,
1. Apakah media audio visual
maka penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan perilaku
mempunyai
jujur anak usia dini pada anak
kegunaan
didik kelompok B di BA
anak usia dini. Adapun manfaat
‘Aisyiyah Grinting Nogosari
penelitian ini adalah sebagai
2. Seberapa besar peningkatan
perilaku jujur anak setelah
mengikuti
kegiatan
manfaat
dalam
atau
pendidikan
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian
pembelajaran dengan media
ini
diharapkan
audio visual
bermanfaat:
a. Mampu
wawasan
dapat
menambah
keilmuan
tentang dunia pendidikan
dan
Diharapkan anak mudah
pendidikan sikap perilaku
memahami tentang hal-hal
pada khususnya kepada
yang
lembaga pendidikan baik
kegiatan belajar mengajar
lembaga formal maupun
dan
dapat
memperoleh
non formal.
pengalaman
langsung
pada
umumnya
b. Memberikan
ilmiah
sumbangan
dalam
ilmu
dipelajari
dalam
secara aktif, kreatif dan
menyenangkan
melalui
media audio -visual.
pendidikan.
d Bagi sekolah
2. Manfaat Praktis
Sebagai
bahan
Dapat menambah wawasan
pertimbangan
dalam
dan pengalaman langsung
menyusun
tentang cara meningkatkan
pembelajaran
perilaku jujur pada anak.
menentukan metode dan
a Bagi penulis
praktis
hasil
penelitian ini diharapkan
mampu
memberikan
masukan,
pemikiran
serta
media pembelajaran yang
b Bagi guru
Secara
program
sumbangan
dan
sebagai
tepat.
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian Janah (2009)
bahan pertimbangan dalam
menyimpulkan
pengembangan
dan
penggunaan media permainan
lembaga
ular tangga dapat meningkatkan
pembinaan
di
bahwa
pendidikan anak usia dini
pemahaman
pada umumnya dan guru
pembelajaran
PAUD
Kewarganegaraan
pada
khususnya
anak
dalam
Pendidikan
pokok
dalam penggunaan media
bahasan nilai kejujuran untuk
pembelajaran
kelas 2 SD. Penelitian
c Manfaat bagi anak didik
Habib
(2004) menyimpulkan bahwa
media televisi merupakan salah
satu media audio visual sebagai
(Gunarti,dkk
sarana
Perilaku seseorang menunjukkan
dalam
pengembangan
:
2008:
1.3).
pendidikan perilaku budi pekerti
tingkat
kematangan
emosi,
anak karena dengan media ini,
moral,
agama,
sosial,
anak akan lebih tertarik dengan
kemandirian dan konsep dirinya.
tokoh-tokoh yang ada pada film
Jujur
Dalam
penelitian
diatas
adalah
memberitahukan
penelitian-
menuturkan
sesuatu
dengan
memiliki
sebenarnya.
Lawannya
adalah
persamaan
yaitu
untuk
meningkatkan
perilaku
dusta yaitu memberitakan sesuatu
pada
berlainan
anak. Perbedaan penelitian yang
walaupun
sedang peneliti lakukan dengan
disengaja. (Al Ghazali, 2000: 74
terdahulu adalah dengan media
)
yang
digunakan
meningkatkan
untuk
penanaman
perilaku anak usia dini. Peneliti
yang
pertama
mengkaji
pemanfaatan media ular tangga
untuk meningkatkan kejujuran
pada
anak
kelas
2
dalam
pembelajaran. Peneliti ke dua
mengkaji bahwa media audio
visual yaitu media televisi dapat
mengembangkan
pendidikan
sebenarnya,
dengan
tidak
Dalam
rangka
membantu pembiasaan perilaku
jujur anak didik diharapkan pihak
sekolah
atau
memberikan
pendidik
bimbingan
yang
berkaitan dengan aspek nilai
moral
dan
agama.
Adapun
indikator perilaku jujur anak usia
dini adalah ( Widihastuti, 80 :
2008) :
1) Selalu berkata jujur kepada
perilaku budi pekerti anak.
siapa saja maksudnya yaitu
B. Kajian Teori
Perilaku adalah cerminan
kepribadian
dengan
seseorang
tampak dalam perbuatan
yang
dan
anak
mau
berkata
jujur
dengan orang lain.
2) Tidak
mengambil
barang
interaksi terhadap orang lain
milik orang lain maksudnya
dalam
yaitu anak dapat berbuat jujur
lingkungan
sekitarnya
dengan
tidak mengambil
barang atau sesuatu yang
tertarik dan paham dari kegiatan
pembelajaran.
bukan miliknya tanpa ijin.
3) Tidak
menyontek
saat
mengerjakan tugas / ulangan
maksudnya yaitu anak dapat
jujur saat mengerjakan tugas
yang diberikan.
4) Meminta
maaf
melakukan
jika
Media pembelajaran yang
menarik
adalah
bervariasi
media
yang
yang
disesuaikan
dengan kebutuhan anak didik dan
juga disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan.
Dengan alasan tersebut
kesalahan
maksudnya yaitu anak mau
maka
minta maaf kepada siapapun
pembelajaran khususnya dalam
dengan ikhlas dan mengakui
upaya meningkatkan pembiasaan
kesalahan
perilaku anak diperlukan media
yang
dilakukan
dalam
anak.
Pembelajaran merupakan
kegiatan yang dilakukan anak
untuk
pengalaman
kegiatan
pembelajaran.
Dalam
upaya meningkatkan pembiasaan
C. Kerangka Berpikir
didik
dalam
memperoleh
belajar
perilaku jujur anak maka dapat
digunakan
media audio-visual
yaitu VCD
Pada
untuk
saat
mencapai tujuan. Kebanyakan
tayangan
para
VCD anak secara langsung dapat
pendidik
masih
media
melihat
dan
audio-visual
menggunakan media yang kurang
melihat
mendengar
menarik perhatian, sehingga anak
informasi-informasi dan pesan
didik cenderung bosan. Oleh
dengan jelas dan menarik bagi
sebab itu para pendidik perlu
anak. Dengan tayangan yang
menggunakan
media
mendidik bagi anak yang pada
pembelajaran yang menarik dan
umumnya anak-anak merupakan
variatif yang menjadikan anak
meniru apa yang dilihat, maka
perilaku dan sikap anak akan
mengikuti tayangan yang dilihat.
permasalahan
Dengan tayangan yang mendidik
Hipotesis merupakan kesimpulan
bagi anak, maka terbentuklah
yang dinilai kebenaranya masih
perilaku yang baik, sehingga
diuji, melihat permasalahan dan
pembelajaran
teori yang telah dikemukan diatas
perilaku
pembiasaan
jujur
audio-visual
dengan
baik
dapat penulis rumuskan hipotesis
bagi
yaitu pemanfaatan media audio
visual
Dengan demikian dapat
dipahami bahwa menggunakan
pendekatan pembelajaran yang
media
timbul.
media
perkembangan anak.
memanfaatkan
yang
audio
dapat
meningkatkan
perilaku jujur pada anak usia dini
di
BA
‘Aisyiyah
Grinting
Nogosari Boyolali kelompok B.
METODE PENELITIAN
visual merupakan sarana yang
efektif
dalam
penyampaian
Jenis Data
pendidikan perilaku jujur pada
anak usia dini di BA Aisyiyah
Grinting
melalui
Nogosari,
media
tersebut
karena
anak
dapat mendengar dan melihat
langsung tentang apa yang akan
disampaikan dan menarik buat
anak, anak tidak merasa bosan
dan
lebih
termotivasi
untuk
dalam pembelajaran dan lebih
mengena pada anak.
Data
adalah
fakta
yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk
memecahkan masalah dan menjawab
pertanyaan selama penelitian. Data
yang diperoleh dari hasil observasi
atau
pengamatan.
Data
yang
dikumpulkan adalah data tentang
perilaku
jujur
anak
maupun
pelaksanaan dengan media audiovisual. Sehingga data perilaku jujur
anak diperoleh dari pengamatan
terhadap anak dan data penerapan
D. Hipotesis Tindakan
pembelajaran. Media audio-visual
Hipotesis
adalah
dugaan
diperoleh
dari
pencatatan
sementara yang dianggap dapat
pelaksanaan pembelajaran dengan
dijadikan jawaban dari suatu
media audio-visual yang dilakukan
oleh peneliti diperoleh dari guru dan
209)
responden.
mengenai apa yang didengar,
catatan
tertulis
dilihat, dialami, dan dipikirkan
Tehnik Pengumpulan Data
Dalam
adalah
dalam rangka pengumpulan data
penelitian
ini
pengumpulan data dilakukan dengan:
dan refleksi terhadap data dan
refleksi
terhadap
data
dalam
penelitian kualitatif.
1. Metode Observasi
Indikator Pencapaian
Metode observasi
yaitu
Upaya menentukan keberhasilan
suatu alat pengumpulan data yang
dan keefektifan peneliti ini, maka
dilakukan dengan mengadakan
dirumuskan indikator kinerja yang
pengamatan
digunakan
dan
sekaligus
sebagai
acuan
intrepretasi terhadap data tentang
keberhasilan. Indikator pencapaian
proses
keberhasilan peneliti ini adalah :
dan
hasil
tindakan
(Wardhani:2007: 2.21). Dengan
obesrvasi dapat memungkinkan
seorang
peneliti
mengamati
melihat
sendiri
dan
kemudian
mencatat perilaku dan kejadian.
apa
saja
yang
terjadi
sehubungan dengan apa yang
diteliti
dalam
penelitian
akhlak perilaku yang mulia
2. Anak didik mampu menerapkan
perilaku jujur di lingkungan anak
3. Anak didik mampu memahami
Peneliti mencatat semua
hal
1. Anak didik memiliki pembiasaan
ini
perilaku yang baik dan buruk
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan
permasalahan
adalah peningkatan perilaku jujur
yang telah dirumuskan, tujuan yang
anak usia dini melalui media
ingin dicapai dalam penelitian, serta
audio visual.
paparan hasil penelitian. Berikut ini
dijabarkan
2. Catatan Lapangan
Catatan menurut Bogdan
dan Biklen dalam Moelong (2009:
penelitian
peningkatan
pembahasan
yang
meliputi
perilaku
jujur
hasil
proses
anak
dengan menggunakan media audio-
yang dapat dilihat dan didengar anak
visual.
dan mudah dipahami, kedua dunia
kelas
anak adalah dunia yang penuh
peneliti
dengan fantasi dan imajinasi dan
siklus
anak cenderung mencontoh perilaku
dilaksanakan dalam empat tahap
yang ditunjukkan oleh para tokoh
yang meliputi: (1) tahap perencanaan
idola utamanya dalam cerita. Ketiga,
dan persiapan tindakan, (2) tahap
kegiatan bercerita melibatkan emosi
pelaksanaan
tahap
anak dan daya imajinasinya melalui
observasi, (4) tahap analisis dan
mata yang melihat gambar maupun
refleksi.
dari pikiran mereka. Keempat, untuk
Penelitian
(PTK)
ini
dalam
tiga
tindakan
dilaksanakan
siklus.
Tiap
tindakan,
(3)
Masing-masing
dilaksanakan
dalam
siklus
beberapa
meningkatkan
perilaku jujur anak
pertemuan. Adapun pada siklus I
melalui media audio-visual, maka
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
akan membuat perhatian anak lebih
dengan alokasi waktu 45 menit.
terfokus
Sikus
kali
konsentrasinya, anak akan belajar
pertemuan, tiap pertemuan dengan
dalam suasana yang menyenangkan
alokasi waktu 45 menit. Siklus III
sehingga melalui kegiatan tersebut
dilaksanakan 2 kali pertemuan, tiap
dapat
pertemuan dengan alokasi 45 menit.
meningkatkan perilakunya.
II
dilaksanakan
Sebelum
2
siklus
I,
melakukan
survey
awal
mengetahui
kondisi
dilapangan,
peneliti
peneliti
untuk
yang
ada
bermaksud
meningkatkan
memotivasi
anak
untuk
Tahap pertama peneliti dan
dilaksanakan
penelitian
dan
guru menyusun rencana untuk siklus
I.
Siklus
peningkatan
dengan
ini
mendeskripsikan
perilaku
media
jujur
anak
audio-visual
meningkatkan perilaku jujur anak.
divariasikan
Pemilihan media tersebut dengan
mengambil
pertimbangan
berikut.
Berdasarkan hasil observasi dan
audio-visual
analisis pada siklus I ini ternyata
yang
masih
Pertama,
merupakan
sebagai
media
media
bisa
menyampaikan pesan kepada anak
dengan
reward
terdapat
kekurangan
kegiatan
sendiri
kelemahan
yang
ada
a.
atau
pada
siklus
Butir Amatan
No
1
2
3
untuk
mengatasi
permasalahan tersebut.
Siklus
1
2
3
4
5
6
7
`2
2
2
2
2
2
2
5
3
2
7
5
6
2
2
2
3
2
3
3
9
8
1
9
1
2
3
3
3
3
3
4
5
1
Prasiklus
Siklus I
28
Siklus II
33
1
4
III
Siklus III
3
5
2
Tabel 4.4 Hasil penelitian perbutir
Berdasarkan
tabel
diatas
maka dapat diambil kesimpulan
bahwa perilaku jujur anak setiap
siklus mengalami peningkatan
yang terus menerus pada setiap
4
3
3
3
3
4
1
7
8
7
7
2
44
amatan dalam satu kelas
butir amatan. Peningkatan pada
butir
amatan
yang
tertinggi
adalah butir amatan 7 terjadi
peningkatan
skor
20
dan
peningkatan skor yang terendah
pelaksanaannya.
dilaksanakan
Siklus
untuk
II
mengatasi
kelemahan atau kekurangaan yang
ada pada siklus I yaitu dengan
memvariasikan
kegiatan
pembelajaran yaitu dengan mengatur
posisi tempat duduk dan membuat
peraturan.
Akan
tetapi
pada
pembelajaran siklus II ini masih
terdapat kelemahan dan perhatian
anak juga masih kurang. Akhirnya
peneliti
dan
guru
melakukan
tindakan pada siklus berikutnya yaitu
pada butir amatan 4 dengan
peningkatan skor 11. Pada setiap
butir
amatan
mengalami
peningkatan
karena
pembelajaran
yang
menyenangkan,
media
digunakan
menarik,
motivasi dan rangsangan yang
tepat dengan memberikan reward
pada semua anak yang mau
memperhatikan. Hal ini tidak
terlepas dari upaya peneliti untuk
membuat
rancangan
pembelajaran yang menarik dan
melaksanakan seluruh rencana
KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut dengan sebaik-baiknya.
A. KESIMPULAN
Dengan
media
Berdasarkan
audio-visual
hasil
dengan tayangan cerita yang
penelitian, maka disimpulkan
benar
bahwa media audio-visual dapat
dengan
memperhatikan
tempat, posisi tempat duduk,
meningkatkan
cerita dan tokoh cerita, penuh
anak. Hal ini terbukti adanya
kejutan serta kedekatan peneliti
peningkatan perilaku jujur anak
dengan
harus
dari sebelum tindakan sampai
lupa
dengan siklus III yaitu prasiklus
anak
diperhatikan,
juga
dan
tidak
perilaku
jujur
dengan happy ending cerita yang
54,6%,
dinanti-nantikan anak. Selain itu,
66,04%, Siklus II mencapai 76,5
pemanfaatan alat peraga baik
%,siklus III mencapai 88,3 %
berupa media audio-visual yaitu
Dilihat dari prosentase kemajuan
VCD maupun alat peraga lain
perilaku
jujur
anak
dengan
harus dimanfaatkan semaksimal
media
audio-visual
dapat
mungkin sehingga kegiatan tidak
meningkatkan
membosankan.
anak.
Dengan
pembentukan perilaku jujur sejak
siklus
I
mencapai
perilaku
jujur
B. SARAN
anak
Berdasarkan kesimpulan
memecahkan
yang diperoleh dari penelitian
setiap permasalahan yang akan
ini, maka peneliti memberikan
dihadapinya
saran kepada :
dini,
dapat
nantinya
membantu
dalam
kelak
dan
menanamkan akhlak yang mulia
pada anak. Anak akan memiliki
1. Kepada Guru
Guru kelas hendaknya
pribadi yang mandiri, mantap dan
menggunakan
siap menghadapi tantangan masa
pembelajaran
depan.
menarik,
media
yang
tepat,
menyenangkan,
dan bervariasi agar dapat
membuat anak nyaman dan
DAFTAR PUSTAKA
berantusias mengikuti setiap
kegiatan.
Santoso Soegeng. 2005. Dasar-dasar
2. Kepada anak
pendidikan
Diharapkan
mampu
anak
menerapkan
berperilaku
kehidupan
jujur
Hildayani. Rini Dkk. 2006. Psikologi
perkembangan
dan
Jakarta.
meningkatkan akhlak yang
mulia, memberikan motivasi
belajar
anak.
Universitas
Terbuka.
Tim
terhadap anak agar tertarik
untuk
Jakarta.
Universitas Terbuka.
dalam
sehari-hari
TK.
Penyusun.
Metode
2008.
Pengembangan
dengan
dan
menggunakan media audio-
Perilaku
Kemampuan
Dasar
Anak Usia Dini. Jakarta.
visual.
Universitas.Terbuka.
3. Kepada sekolah
Al
Hasil
penelitian
disarankan dapat memberikan
sumbangan positif terhadap
kemajuan
sekolah
yang
tercermin
dalam
profesionalisme
peningkatan
guru
hasil
dari
belajar
anak.
4. Kepada Peneliti Berikutnya
Peneliti
berikutnya
Ghazali
Muhammad.
Akhlak
Seorang
2000.
Muslim.
Semarang. Wicaksana.
Eliyawati,cucu. 2005. Pemilihan dan
Pengembangan
Sumber
belajar untuk Anak Usia
Dini. Jakarta: Diknas.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian
Tindakan
Kelas.
Kencana
Premada Media
Jakarta:
Group.
dapat melakukan penelitian
yang
serupa
dengan
Moleong, Lexy. 2009. Metodologi
penelitian ini, akan tetapi
Penelitian
Kualitatif.
dalam
Bandung:
Remaja
materi
dan
pendekataan yang berbeda.
Rosdakarya.
Suharsmidkk.2007.
Azmi, 2006. Pembinaan Akhlak
Penelitian Tindakan Kelas.
Anak Usia Pra-Sekolah.
.Jakarta: Bumi Aksara
Yogyakarta: Belukar
Arikunto,
Sulaiman,
Hamzah
Amir.1985.
Media Audio-Visual Untuk
Pengajaran, Penerangan Dan
Penyuluhan.
Jakarta:
PT
Gramedia
Maryadi,
dkk.
2010.
Penulisan
Pedoman
Skripsi
Surakarta: BP-
FKIP.
FKIP
Universitas Muhammadyah
Surakarta
Surtikanti ,2010.Media dan Sumber
Belajar Untuk Anak Usia.
Surakarta: PG PAUD FKIP
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
http:/muda.kompasiana.com/2011/05
/27/pendidikan-media).diakses pada
tanggal 6 Juni 2012
Jamun, 2011. Pedoman Penyusunan
Perangkat
RA/BA.
Mapenda
Pembelajaran
Semarang:
Kanwil
Kemenag Provinsi Jawa
Tengah
MEDIA AUDIO-VISUAL PADA ANAK DIDIK
KELOMPOK B DI BA ‘AISYIYAH GRINTING NOGOSARI
NASKAH PUBLIKASI
Guna memenuhi sebagian persyaratan
untuk mencapai derajat sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun oleh:
ATIN MULIA
A520080117
PROGRAM S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
TAHUN 2012
ABSTRAKSI
PENINGKATAN PERILAKU JUJUR ANAK USIA DINI MELALUI
MEDIA AUDIO-VISUAL PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI BA
‘AISYIYAH GRINTING NOGOSARI
ATIN MULIA, A520080117, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan Universitas Muhammadyah Surakarta,
2012.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku jujur anak dengan
menggunakan media audio-visual pada anak didik kelompok B di BA ‘Aisyiyah
Grinting Nogosari tahun ajaran 2012/2013.Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Subjek penelitian tindakan ini adalah anak kelas B BA ‘Aisyiyah
Grinting yang berjumlah 15 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara
peneliti, guru kelas dan kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan catatan lapangan. Data tentang kemampuan perilaku jujur dan
penerapan pembelajaran melalui media audio-visual dikumpulkan melalui
observasi. Keabsahan data diperiksa dengan triangulasi. Data dianalisis dengan
tehnik komparasi/perbandingan, yaitu membandingkan hasil yang dicapai oleh
anak dengan indikator kinerja. Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perilaku jujur dengan menggunakan media audio-visual pada anak didik
kelompok B BA Aisyiyah Grinting mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Perilaku jujur anak meningkat dari prasiklus 54,6% menjadi 66,04% pada siklus I.
Pada siklus II kemampuannya meningkat menjadi 76,5% dan pada siklus III
meningkat hingga mencapai 88,3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pembelajaran dengan media audio-visual dapat meningkatkan penanaman nilainilai dan moral agama yaitu perilaku jujur anak.
Kata kunci : Media audio-visual, penanaman perilaku jujur
B. Identifikasi Masalah
PENDAHULUAN
Berdasarkan
A. Latar Belakang
latar
belakang masalah yang telah
Pembiasaan perilaku anak yang
diuraikan
kurang baik yaitu perilaku tidak
diidentifikasi masalah dalam
jujur baik terhadap guru, orang
penelitian ini adalah sebagai
tua dan teman perlu mendapatkan
berikut :
tindakan yang segera diatasi oleh
1. Kurangnya
diatas
dapat
pembiasaan
segala pihak baik dari keluarga,
perilaku jujur pada anak
sekolah dan lingkungan sekitar
usia dini di dalam kegiatan
anak. Pendidikan dalam sekolah
mengajar.
memegang
peranan
dan
2. Penggunaan
pendekatan
memegang peran kunci baik
pembelajaran yang kurang
dalam
serta
menarik yang digunakan
integritas pribadi seseorang tak
oleh guru dalam mengajar
dapat terlepas dari cetakan yang
kepada anak usia dini.
bersikap,
disajikan
nilai
oleh
kehidupan
3. Latar belakang keluarga
keluarga dan masyarakat.
dan
Mengingat
yang kurang mendukung
manfaat
begitu
media
sebagaimana
besarnya
audio
yang
visual
sosial
pendidikan perilaku jujur
telah
diuraikan diatas, maka peneliti
lingkungan
pada anak usia dini.
4. Penggunaan
media
mengambil judul “Peningkatan
pembelajaran yang kurang
perilaku jujur anak usia dini
memberi pengaruh dalam
melalui media audio visual
pembelajaran
pada anak didik kelompok B di
BA
‘AISYIYAH
Nogosari
2012/2013”
tahun
C. Pembatasan Masalah
Grinting
Agar penelitian ini lebih
ajaran
efektif, efisien, terarah dan dapat
dikaji lebih mendalam maka
perlu
pembatasan
masalah.
Adapun pembatasan
masalah
yang dikaji dalam penelitian ini
E. Tujuan Penelitian
adalah :
Penelitian ini mempunyai tujuan
1. Perilaku jujur anak pada saat
umum dan tujuan khusus yaitu :
di sekolah
BA ‘Aisyiyah
ini
Grinting Nogosari
2. Media
1. Tujuan umum dari penelitian
pembelajaran
adalah
untuk
yang
meningkatkan perilaku jujur
digunakan
adalah
media
anak pada anak kelompok B
audio-visual
dengan
VCD,
di BA ‘Aisyiyah Grinting
yang
tentang
cerita
Nogosari Boyolali.
berisi
perilaku yang suka berbohong
2. Tujuan
khusus
penelitian
untuk meningkatkan perilaku
dan mencuri.
jujur pada anak kelompok B
D. Rumusan Masalah
latar
di BA ‘Aisyiyah Grinting
belakang masalah, identifikasi
Nogosari Boyolali melalui
masalah dan pembatasan masalah
media audio- visual.
Berdasarkan
tersebut diatas, maka dirumuskan
masalah
penelitian
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan
sebagai
tujuan
berikut:
penelitian yang hendak dicapai,
1. Apakah media audio visual
maka penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan perilaku
mempunyai
jujur anak usia dini pada anak
kegunaan
didik kelompok B di BA
anak usia dini. Adapun manfaat
‘Aisyiyah Grinting Nogosari
penelitian ini adalah sebagai
2. Seberapa besar peningkatan
perilaku jujur anak setelah
mengikuti
kegiatan
manfaat
dalam
atau
pendidikan
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian
pembelajaran dengan media
ini
diharapkan
audio visual
bermanfaat:
a. Mampu
wawasan
dapat
menambah
keilmuan
tentang dunia pendidikan
dan
Diharapkan anak mudah
pendidikan sikap perilaku
memahami tentang hal-hal
pada khususnya kepada
yang
lembaga pendidikan baik
kegiatan belajar mengajar
lembaga formal maupun
dan
dapat
memperoleh
non formal.
pengalaman
langsung
pada
umumnya
b. Memberikan
ilmiah
sumbangan
dalam
ilmu
dipelajari
dalam
secara aktif, kreatif dan
menyenangkan
melalui
media audio -visual.
pendidikan.
d Bagi sekolah
2. Manfaat Praktis
Sebagai
bahan
Dapat menambah wawasan
pertimbangan
dalam
dan pengalaman langsung
menyusun
tentang cara meningkatkan
pembelajaran
perilaku jujur pada anak.
menentukan metode dan
a Bagi penulis
praktis
hasil
penelitian ini diharapkan
mampu
memberikan
masukan,
pemikiran
serta
media pembelajaran yang
b Bagi guru
Secara
program
sumbangan
dan
sebagai
tepat.
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian Janah (2009)
bahan pertimbangan dalam
menyimpulkan
pengembangan
dan
penggunaan media permainan
lembaga
ular tangga dapat meningkatkan
pembinaan
di
bahwa
pendidikan anak usia dini
pemahaman
pada umumnya dan guru
pembelajaran
PAUD
Kewarganegaraan
pada
khususnya
anak
dalam
Pendidikan
pokok
dalam penggunaan media
bahasan nilai kejujuran untuk
pembelajaran
kelas 2 SD. Penelitian
c Manfaat bagi anak didik
Habib
(2004) menyimpulkan bahwa
media televisi merupakan salah
satu media audio visual sebagai
(Gunarti,dkk
sarana
Perilaku seseorang menunjukkan
dalam
pengembangan
:
2008:
1.3).
pendidikan perilaku budi pekerti
tingkat
kematangan
emosi,
anak karena dengan media ini,
moral,
agama,
sosial,
anak akan lebih tertarik dengan
kemandirian dan konsep dirinya.
tokoh-tokoh yang ada pada film
Jujur
Dalam
penelitian
diatas
adalah
memberitahukan
penelitian-
menuturkan
sesuatu
dengan
memiliki
sebenarnya.
Lawannya
adalah
persamaan
yaitu
untuk
meningkatkan
perilaku
dusta yaitu memberitakan sesuatu
pada
berlainan
anak. Perbedaan penelitian yang
walaupun
sedang peneliti lakukan dengan
disengaja. (Al Ghazali, 2000: 74
terdahulu adalah dengan media
)
yang
digunakan
meningkatkan
untuk
penanaman
perilaku anak usia dini. Peneliti
yang
pertama
mengkaji
pemanfaatan media ular tangga
untuk meningkatkan kejujuran
pada
anak
kelas
2
dalam
pembelajaran. Peneliti ke dua
mengkaji bahwa media audio
visual yaitu media televisi dapat
mengembangkan
pendidikan
sebenarnya,
dengan
tidak
Dalam
rangka
membantu pembiasaan perilaku
jujur anak didik diharapkan pihak
sekolah
atau
memberikan
pendidik
bimbingan
yang
berkaitan dengan aspek nilai
moral
dan
agama.
Adapun
indikator perilaku jujur anak usia
dini adalah ( Widihastuti, 80 :
2008) :
1) Selalu berkata jujur kepada
perilaku budi pekerti anak.
siapa saja maksudnya yaitu
B. Kajian Teori
Perilaku adalah cerminan
kepribadian
dengan
seseorang
tampak dalam perbuatan
yang
dan
anak
mau
berkata
jujur
dengan orang lain.
2) Tidak
mengambil
barang
interaksi terhadap orang lain
milik orang lain maksudnya
dalam
yaitu anak dapat berbuat jujur
lingkungan
sekitarnya
dengan
tidak mengambil
barang atau sesuatu yang
tertarik dan paham dari kegiatan
pembelajaran.
bukan miliknya tanpa ijin.
3) Tidak
menyontek
saat
mengerjakan tugas / ulangan
maksudnya yaitu anak dapat
jujur saat mengerjakan tugas
yang diberikan.
4) Meminta
maaf
melakukan
jika
Media pembelajaran yang
menarik
adalah
bervariasi
media
yang
yang
disesuaikan
dengan kebutuhan anak didik dan
juga disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan.
Dengan alasan tersebut
kesalahan
maksudnya yaitu anak mau
maka
minta maaf kepada siapapun
pembelajaran khususnya dalam
dengan ikhlas dan mengakui
upaya meningkatkan pembiasaan
kesalahan
perilaku anak diperlukan media
yang
dilakukan
dalam
anak.
Pembelajaran merupakan
kegiatan yang dilakukan anak
untuk
pengalaman
kegiatan
pembelajaran.
Dalam
upaya meningkatkan pembiasaan
C. Kerangka Berpikir
didik
dalam
memperoleh
belajar
perilaku jujur anak maka dapat
digunakan
media audio-visual
yaitu VCD
Pada
untuk
saat
mencapai tujuan. Kebanyakan
tayangan
para
VCD anak secara langsung dapat
pendidik
masih
media
melihat
dan
audio-visual
menggunakan media yang kurang
melihat
mendengar
menarik perhatian, sehingga anak
informasi-informasi dan pesan
didik cenderung bosan. Oleh
dengan jelas dan menarik bagi
sebab itu para pendidik perlu
anak. Dengan tayangan yang
menggunakan
media
mendidik bagi anak yang pada
pembelajaran yang menarik dan
umumnya anak-anak merupakan
variatif yang menjadikan anak
meniru apa yang dilihat, maka
perilaku dan sikap anak akan
mengikuti tayangan yang dilihat.
permasalahan
Dengan tayangan yang mendidik
Hipotesis merupakan kesimpulan
bagi anak, maka terbentuklah
yang dinilai kebenaranya masih
perilaku yang baik, sehingga
diuji, melihat permasalahan dan
pembelajaran
teori yang telah dikemukan diatas
perilaku
pembiasaan
jujur
audio-visual
dengan
baik
dapat penulis rumuskan hipotesis
bagi
yaitu pemanfaatan media audio
visual
Dengan demikian dapat
dipahami bahwa menggunakan
pendekatan pembelajaran yang
media
timbul.
media
perkembangan anak.
memanfaatkan
yang
audio
dapat
meningkatkan
perilaku jujur pada anak usia dini
di
BA
‘Aisyiyah
Grinting
Nogosari Boyolali kelompok B.
METODE PENELITIAN
visual merupakan sarana yang
efektif
dalam
penyampaian
Jenis Data
pendidikan perilaku jujur pada
anak usia dini di BA Aisyiyah
Grinting
melalui
Nogosari,
media
tersebut
karena
anak
dapat mendengar dan melihat
langsung tentang apa yang akan
disampaikan dan menarik buat
anak, anak tidak merasa bosan
dan
lebih
termotivasi
untuk
dalam pembelajaran dan lebih
mengena pada anak.
Data
adalah
fakta
yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk
memecahkan masalah dan menjawab
pertanyaan selama penelitian. Data
yang diperoleh dari hasil observasi
atau
pengamatan.
Data
yang
dikumpulkan adalah data tentang
perilaku
jujur
anak
maupun
pelaksanaan dengan media audiovisual. Sehingga data perilaku jujur
anak diperoleh dari pengamatan
terhadap anak dan data penerapan
D. Hipotesis Tindakan
pembelajaran. Media audio-visual
Hipotesis
adalah
dugaan
diperoleh
dari
pencatatan
sementara yang dianggap dapat
pelaksanaan pembelajaran dengan
dijadikan jawaban dari suatu
media audio-visual yang dilakukan
oleh peneliti diperoleh dari guru dan
209)
responden.
mengenai apa yang didengar,
catatan
tertulis
dilihat, dialami, dan dipikirkan
Tehnik Pengumpulan Data
Dalam
adalah
dalam rangka pengumpulan data
penelitian
ini
pengumpulan data dilakukan dengan:
dan refleksi terhadap data dan
refleksi
terhadap
data
dalam
penelitian kualitatif.
1. Metode Observasi
Indikator Pencapaian
Metode observasi
yaitu
Upaya menentukan keberhasilan
suatu alat pengumpulan data yang
dan keefektifan peneliti ini, maka
dilakukan dengan mengadakan
dirumuskan indikator kinerja yang
pengamatan
digunakan
dan
sekaligus
sebagai
acuan
intrepretasi terhadap data tentang
keberhasilan. Indikator pencapaian
proses
keberhasilan peneliti ini adalah :
dan
hasil
tindakan
(Wardhani:2007: 2.21). Dengan
obesrvasi dapat memungkinkan
seorang
peneliti
mengamati
melihat
sendiri
dan
kemudian
mencatat perilaku dan kejadian.
apa
saja
yang
terjadi
sehubungan dengan apa yang
diteliti
dalam
penelitian
akhlak perilaku yang mulia
2. Anak didik mampu menerapkan
perilaku jujur di lingkungan anak
3. Anak didik mampu memahami
Peneliti mencatat semua
hal
1. Anak didik memiliki pembiasaan
ini
perilaku yang baik dan buruk
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan
permasalahan
adalah peningkatan perilaku jujur
yang telah dirumuskan, tujuan yang
anak usia dini melalui media
ingin dicapai dalam penelitian, serta
audio visual.
paparan hasil penelitian. Berikut ini
dijabarkan
2. Catatan Lapangan
Catatan menurut Bogdan
dan Biklen dalam Moelong (2009:
penelitian
peningkatan
pembahasan
yang
meliputi
perilaku
jujur
hasil
proses
anak
dengan menggunakan media audio-
yang dapat dilihat dan didengar anak
visual.
dan mudah dipahami, kedua dunia
kelas
anak adalah dunia yang penuh
peneliti
dengan fantasi dan imajinasi dan
siklus
anak cenderung mencontoh perilaku
dilaksanakan dalam empat tahap
yang ditunjukkan oleh para tokoh
yang meliputi: (1) tahap perencanaan
idola utamanya dalam cerita. Ketiga,
dan persiapan tindakan, (2) tahap
kegiatan bercerita melibatkan emosi
pelaksanaan
tahap
anak dan daya imajinasinya melalui
observasi, (4) tahap analisis dan
mata yang melihat gambar maupun
refleksi.
dari pikiran mereka. Keempat, untuk
Penelitian
(PTK)
ini
dalam
tiga
tindakan
dilaksanakan
siklus.
Tiap
tindakan,
(3)
Masing-masing
dilaksanakan
dalam
siklus
beberapa
meningkatkan
perilaku jujur anak
pertemuan. Adapun pada siklus I
melalui media audio-visual, maka
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
akan membuat perhatian anak lebih
dengan alokasi waktu 45 menit.
terfokus
Sikus
kali
konsentrasinya, anak akan belajar
pertemuan, tiap pertemuan dengan
dalam suasana yang menyenangkan
alokasi waktu 45 menit. Siklus III
sehingga melalui kegiatan tersebut
dilaksanakan 2 kali pertemuan, tiap
dapat
pertemuan dengan alokasi 45 menit.
meningkatkan perilakunya.
II
dilaksanakan
Sebelum
2
siklus
I,
melakukan
survey
awal
mengetahui
kondisi
dilapangan,
peneliti
peneliti
untuk
yang
ada
bermaksud
meningkatkan
memotivasi
anak
untuk
Tahap pertama peneliti dan
dilaksanakan
penelitian
dan
guru menyusun rencana untuk siklus
I.
Siklus
peningkatan
dengan
ini
mendeskripsikan
perilaku
media
jujur
anak
audio-visual
meningkatkan perilaku jujur anak.
divariasikan
Pemilihan media tersebut dengan
mengambil
pertimbangan
berikut.
Berdasarkan hasil observasi dan
audio-visual
analisis pada siklus I ini ternyata
yang
masih
Pertama,
merupakan
sebagai
media
media
bisa
menyampaikan pesan kepada anak
dengan
reward
terdapat
kekurangan
kegiatan
sendiri
kelemahan
yang
ada
a.
atau
pada
siklus
Butir Amatan
No
1
2
3
untuk
mengatasi
permasalahan tersebut.
Siklus
1
2
3
4
5
6
7
`2
2
2
2
2
2
2
5
3
2
7
5
6
2
2
2
3
2
3
3
9
8
1
9
1
2
3
3
3
3
3
4
5
1
Prasiklus
Siklus I
28
Siklus II
33
1
4
III
Siklus III
3
5
2
Tabel 4.4 Hasil penelitian perbutir
Berdasarkan
tabel
diatas
maka dapat diambil kesimpulan
bahwa perilaku jujur anak setiap
siklus mengalami peningkatan
yang terus menerus pada setiap
4
3
3
3
3
4
1
7
8
7
7
2
44
amatan dalam satu kelas
butir amatan. Peningkatan pada
butir
amatan
yang
tertinggi
adalah butir amatan 7 terjadi
peningkatan
skor
20
dan
peningkatan skor yang terendah
pelaksanaannya.
dilaksanakan
Siklus
untuk
II
mengatasi
kelemahan atau kekurangaan yang
ada pada siklus I yaitu dengan
memvariasikan
kegiatan
pembelajaran yaitu dengan mengatur
posisi tempat duduk dan membuat
peraturan.
Akan
tetapi
pada
pembelajaran siklus II ini masih
terdapat kelemahan dan perhatian
anak juga masih kurang. Akhirnya
peneliti
dan
guru
melakukan
tindakan pada siklus berikutnya yaitu
pada butir amatan 4 dengan
peningkatan skor 11. Pada setiap
butir
amatan
mengalami
peningkatan
karena
pembelajaran
yang
menyenangkan,
media
digunakan
menarik,
motivasi dan rangsangan yang
tepat dengan memberikan reward
pada semua anak yang mau
memperhatikan. Hal ini tidak
terlepas dari upaya peneliti untuk
membuat
rancangan
pembelajaran yang menarik dan
melaksanakan seluruh rencana
KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut dengan sebaik-baiknya.
A. KESIMPULAN
Dengan
media
Berdasarkan
audio-visual
hasil
dengan tayangan cerita yang
penelitian, maka disimpulkan
benar
bahwa media audio-visual dapat
dengan
memperhatikan
tempat, posisi tempat duduk,
meningkatkan
cerita dan tokoh cerita, penuh
anak. Hal ini terbukti adanya
kejutan serta kedekatan peneliti
peningkatan perilaku jujur anak
dengan
harus
dari sebelum tindakan sampai
lupa
dengan siklus III yaitu prasiklus
anak
diperhatikan,
juga
dan
tidak
perilaku
jujur
dengan happy ending cerita yang
54,6%,
dinanti-nantikan anak. Selain itu,
66,04%, Siklus II mencapai 76,5
pemanfaatan alat peraga baik
%,siklus III mencapai 88,3 %
berupa media audio-visual yaitu
Dilihat dari prosentase kemajuan
VCD maupun alat peraga lain
perilaku
jujur
anak
dengan
harus dimanfaatkan semaksimal
media
audio-visual
dapat
mungkin sehingga kegiatan tidak
meningkatkan
membosankan.
anak.
Dengan
pembentukan perilaku jujur sejak
siklus
I
mencapai
perilaku
jujur
B. SARAN
anak
Berdasarkan kesimpulan
memecahkan
yang diperoleh dari penelitian
setiap permasalahan yang akan
ini, maka peneliti memberikan
dihadapinya
saran kepada :
dini,
dapat
nantinya
membantu
dalam
kelak
dan
menanamkan akhlak yang mulia
pada anak. Anak akan memiliki
1. Kepada Guru
Guru kelas hendaknya
pribadi yang mandiri, mantap dan
menggunakan
siap menghadapi tantangan masa
pembelajaran
depan.
menarik,
media
yang
tepat,
menyenangkan,
dan bervariasi agar dapat
membuat anak nyaman dan
DAFTAR PUSTAKA
berantusias mengikuti setiap
kegiatan.
Santoso Soegeng. 2005. Dasar-dasar
2. Kepada anak
pendidikan
Diharapkan
mampu
anak
menerapkan
berperilaku
kehidupan
jujur
Hildayani. Rini Dkk. 2006. Psikologi
perkembangan
dan
Jakarta.
meningkatkan akhlak yang
mulia, memberikan motivasi
belajar
anak.
Universitas
Terbuka.
Tim
terhadap anak agar tertarik
untuk
Jakarta.
Universitas Terbuka.
dalam
sehari-hari
TK.
Penyusun.
Metode
2008.
Pengembangan
dengan
dan
menggunakan media audio-
Perilaku
Kemampuan
Dasar
Anak Usia Dini. Jakarta.
visual.
Universitas.Terbuka.
3. Kepada sekolah
Al
Hasil
penelitian
disarankan dapat memberikan
sumbangan positif terhadap
kemajuan
sekolah
yang
tercermin
dalam
profesionalisme
peningkatan
guru
hasil
dari
belajar
anak.
4. Kepada Peneliti Berikutnya
Peneliti
berikutnya
Ghazali
Muhammad.
Akhlak
Seorang
2000.
Muslim.
Semarang. Wicaksana.
Eliyawati,cucu. 2005. Pemilihan dan
Pengembangan
Sumber
belajar untuk Anak Usia
Dini. Jakarta: Diknas.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian
Tindakan
Kelas.
Kencana
Premada Media
Jakarta:
Group.
dapat melakukan penelitian
yang
serupa
dengan
Moleong, Lexy. 2009. Metodologi
penelitian ini, akan tetapi
Penelitian
Kualitatif.
dalam
Bandung:
Remaja
materi
dan
pendekataan yang berbeda.
Rosdakarya.
Suharsmidkk.2007.
Azmi, 2006. Pembinaan Akhlak
Penelitian Tindakan Kelas.
Anak Usia Pra-Sekolah.
.Jakarta: Bumi Aksara
Yogyakarta: Belukar
Arikunto,
Sulaiman,
Hamzah
Amir.1985.
Media Audio-Visual Untuk
Pengajaran, Penerangan Dan
Penyuluhan.
Jakarta:
PT
Gramedia
Maryadi,
dkk.
2010.
Penulisan
Pedoman
Skripsi
Surakarta: BP-
FKIP.
FKIP
Universitas Muhammadyah
Surakarta
Surtikanti ,2010.Media dan Sumber
Belajar Untuk Anak Usia.
Surakarta: PG PAUD FKIP
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
http:/muda.kompasiana.com/2011/05
/27/pendidikan-media).diakses pada
tanggal 6 Juni 2012
Jamun, 2011. Pedoman Penyusunan
Perangkat
RA/BA.
Mapenda
Pembelajaran
Semarang:
Kanwil
Kemenag Provinsi Jawa
Tengah