PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Survey Pada Perusahaan Tekstil di Dati II Karanganyar).

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu
terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh dunia
dan mengakibatkan persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Hal ini
menuntut manajemen perusahaan untuk mencermati serta mencari jalan
keluar yang efektif dan efisien. Terwujudnya efektifitas serta efisiensi bagi
perusahaan tidak terlepas dari kemampuan manajemen dalam melakukan
kegiatan

perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian berbagai

aktivitas yang ada didalam perusahaan itu sendiri. Salah satu alat yang
dapat digunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan kegiatan
perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian perusahaan adalah

anggaran. Anggaran adalah rencana keuangan perusahaan yang digunakan
sebagai pedoman untuk menilai kinerja, alat untuk memotivasi kinerja
para anggota dalam organisasi atau perusahaan, alat koordinasi dan
komunikasi

antara

pimpinan

dengan

bawahan

serta

alat

untuk

mendelegasikan wewenang pimpinan kepada bawahan (Supomo dan

Indriantoro,1998). Anggaran dapat disusun oleh berbagai pihak, antara lain
mulai manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. Untuk
menjamin agar keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak tidak
menyimpang dari kegiatan yang dilaksanakan oleh para manajer, maka

2

diperlukan kegiatan pengendalian. Selain itu diperlukan komunikasi yang
baik antara manajer puncak dengan para manajer tingkat menengah dan
bawah, sehingga para manajer merasa diikutsertakan dalam penetapan
anggaran.
Mengingat gaya manajer puncak dalam menyusun anggaran sangat
menentukan perilaku bawahannya, maka manajer puncak harus mampu
melihat anggaran bukan hanya sebagai susunan angka-angka secara teknis.
Manajer puncak juga dapat melihat bahwa yang ada dibalik angka-angka
itu adalah orang-orang yang sikap dan perilaku mereka sangat dipengaruhi
oleh cara yang ditempuh oleh manajer puncak dalam menyusun anggaran.
Maka dengan demikian manajer puncak akan berusaha menggunakan
metode penyusunan anggaran yang lebih baik agar prestasi yang dicapai
dapat meningkat.

Salah satu metode dalam penyusunan anggaran adalah metode
partisipasi yaitu metode yang mengikutsertakan manajer menengah dan
manajer

bawah

dalam

penyusunan

anggaran.

Partisipasi

dalam

penyusunan anggaran dapat meningkatkan ke efektifan organisasi melalui
peningkatan kinerja manajer (Supomo dan Indriantoro,1998). Partisipasi
manajer menengah dan manajer bawah diharapkan mampu memberikan
motivasi bagi mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Partisipasi merupakan teknik manajemen yang efektif, karena para
manajer dapat menerima dan melaksanakan secara penuh tanggung jawab

3

atas anggaran yang telah disusun. Anggaran yang disusun secara
partisipatif cenderung akan lebih realistis.
Hubungan antara partisipasi dalam proses penyusunan anggaran
dengan kinerja manajerial belakangan ini merupakan bidang yang menarik
untuk di teliti. Akan tetapi dari beberapa penelitian mengenai hubungan
dan kinerja manajerial menunjukkan hasil yang belum dapat disimpulkan
secara konklusif. Hal tersebut terjadi karena hasil yang mereka kemukakan
belum konsisten dan sering terjadi kontradiksi antara satu peneliti dengan
peneliti yang lain, misalnya hasil penelitian schuler dan kim (1976);
Brownell dan mecInes (1986); Indriantoro (1993); Trisnawati (2000)
menemukan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Sementara hasil
penelitian milani (1975); Kenis (1979); Riyanto (1996); Supomo dan
Indriantoro (1998) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak
signifikan diantara keduanya. Sedangkan beberapa penelitian lain

menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bertolak
belakang (Stedy,1960; Bryan dan Locke,1967 dalam Riyadi,2000).
Hasil penelitian yang tidak konsisten tersebut kemungkinan terjadi
disebabkan karena tidak adanya hubungan langsung yang sederhana antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Govindarajan
(1986) dalam Riyadi (2000) mengemukakan bahwa untuk menyelesaikan
perbedaan dari berbagai hasil penelitian tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kotijensi.

4

Dalam penelitian ini, pendekatan kontijensi yang digunakan untuk
mengevaluasi keefektifan hubungan partisipasi dalam penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial adalah pelimpahan wewenang.
Pelimpahan

wewenang

membantu


manajer

dan

karyawan

untuk

mengetahui bagaimana mereka menyesuaikan struktur dan tujuan serta apa
yang mereka ingin lakukan (Falikhatun, 2005). Cara kerja dalam
organisasi untuk mencapai pengendalian dan koordinasi akan memberikan
pengaruh penting dalam mencapai efektivitas organisasi.

Disamping itu

pelimpahan wewenang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Penelitian ini
merupakan replikasi dari penelitian Riyadi (2000), Morinda Goestin
Ryninta dan Zulfikar (2005). Hal yang membedakan adalah daerah
penelitian. Riyadi meneliti manajer perusahaan manufaktur di Jawa Timur,

Morinda Goestin Ryninta dan Zulfikar meneliti manajer rumah sakit di
Kotamadya Surakarta, sedangkan penulis meneliti manajer perusahaan
tekstil di Dati II Karanganyar.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN
ANGGARAN TERHADAP

KINERJA MANAJERIAL DENGAN

PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris Pada Perusahaan Tekstil di Dati II Karanganyar).

5

B.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan, selanjutnya
permasalahan yang akan di teliti dirumuskan sebagai berikut:
a.


Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap
kinerja manajerial?

b.

Apakah pelimpahan wewenang memoderasi hubungan antara
penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial?

C.

Pembatasan Masalah
Dalam suatu penelitian batasan ruang lingkup penelitian penting untuk
ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar tujuan penelitian tidak menyimpang
dari sasaran. Ada beberapa faktor untuk menentukan ruang lingkup
penelitian yaitu jangka waktu penelitian, keterbatasan peneliti, dana yang
tersedia, kerangka teori yang digunakan, data yang tersedia serta maksud
dan tujuan penelitian.

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Penelitian ini merupakan studi empirik pada perusahaan-perusahaan
tekstil di Karanganyar.

2.

Penelitian ini hanya mengambil manajer tingkat menengah atau
manajer dengan jabatan setingkat kepala bagian sebagai responden.

6

D.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a.

Untuk menguji secara empirik pengaruh partisipasi penyusunan
anggaran terhadap kinerja manajerial.


b.

Untuk menguji secara empirik pengharuh pelimpahan wewenang
terhadap hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja
manajerial.

E.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a.

Bagi peneliti, dapat membantu untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan baik secara teori maupun secara praktik mengenai
partisipasi penyusunan anggaran.

b.

Bagi perusahaan yang di teliti, dapat memberikan sumbangan

pemikiran atau bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan
sistem penyusunan anggaran yang terbaik.

c.

Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu serta
sebagai referensi yang berguna bagi penelitian yang akan datang.

7

F.

Sistematika Penelitian
BAB 1

PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah,

tujuan

penelitian,

manfaat

penelitian,

metode

penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II

TELAAH PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai anggaran, partisipasi penyusunan
anggaran,

kinerja

manajerial,

pendekatan

kontijensi,

pelimpahan wewenang, kerangka teoritis dan hipotesis
penelitian
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai ruang lingkup penelitian, populasi
dan sampel, metode pengumpulan data, identifikasi variabel
dan prosedur pengukuran data, serta teknik pengujian dan
pengolahan data.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas isi pokok penelitian yang memuat
pelaksanaan penelitian, hasil analisis data dan pembahasan
yang meliputi karakteristik responden, uji validitas, uji
reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

8

BAB V

KESIMPULAN
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang
telah dilakukan, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang
di ajukan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen
perusahaan maupun penelitian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating ( Survey Pada RSUD dr. Raden Soedjati di Purwoda

0 0 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating ( Survey Pada RSUD dr. Raden Soedjati di Purwoda

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderasi (Survey pada Industri Mebel di Kabup

0 0 14

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderasi (Survey pada Industri Mebel di Kabupaten Sukoharjo).

0 0 7

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderasi (Survey pada Industri Mebel di Kabupaten Sukoharjo).

0 0 18

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN (Survey Pada Perusahaan Tekstil di Kabupaten Karanganyar).

0 1 7

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Rumah Sakit di Sukoharjo).

0 0 7

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta).

0 0 9

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Survey Pada Perusahaan Tekstil di Dati II Karanganyar).

0 2 12

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating: (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Da

0 0 13