UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN METODE DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN METODE DIRECTED READING
THINKING ACTIVITY (DRTA)
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Syifa Fauziah Hermawan NIM 1005669
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TEKS CERITA
PENDEK DENGAN METODE DIRECTED READING
THINKING ACTIVITY (DRTA)
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Oleh
Syifa Fauziah Hermawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Bahasa dan Seni
© Syifa Fauziah Hermawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
(3)
(4)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Pemecahan Masalah ... 5
F. Tujuan Penelitian ... 5
G. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Metode Directed Reading Thinking Activity (DRTA) ... 7
1. Pengertian Metode DRTA ... 7
2. Tujuan Metode DRTA ... 8
3. Langkah-langkah Metode DRTA ... 9
(5)
B. Hakikat Membaca ... 12
1. Pengertian Membaca ... 12
2. Tujuan Membaca ... 13
C. Membaca Pemahaman ... 15
1. Pengertian Membaca Pemahaman ... 15
2. Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman ... 16
D. Cerita Pendek ... 17
1. Pengertian Cerita Pendek ... 17
2. Ciri-ciri Cerita Pendek ... 18
3. Struktur Cerita Pendek ... 19
4. Kaidah Cerita Pendek ... 20
E. Penelitian yang Relevan ... 21
F. Kerangka Pemikiran ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23
B. Setting Penelitian ... 24
C. Prosedur Penelitian ... 25
D. Definisi Operasional ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 27
F. Instrumen Penelitian... 29
G. Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40
1. Studi Pendahuluan ... 40
2. Deskripsi Tindakan ... 41
a. Siklus I ... 41
(6)
2) Pelaksanaan Siklus I ... 44
3) Hasil Pengamatan Siklus I ... 46
b. Siklus II ... 67
1) Perencanaan siklus II ... 67
2) Pelaksanaan Siklus II ... 68
3) Hasil Pengamatan Siklus II ... 70
B. Pemahasan Hasil Penelitian ... 90
1.Perencanaan Pembelajaran pada Setiap Siklus ... 90
2.Pelaksanaan Pembelajaran pada Setiap Siklus ... 91
3. Hasil Pemahaman Teks Cerita Pendek Siswa pada Setiap Siklus ... 93
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 99
B. Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 102
LAMPIRAN ... 104 RIWAYAT HIDUP
(7)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian upaya peningkatan pemahaman teks cerita pendek dengan menggunakan metode Directed Reading Thinking
Activity (DRTA) pada siswa kelas VII, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran pemahaman teks cerita pendek dengan metode
DRTA sangat membantu siswa dalam memahami teks cerita pendek dan membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi tidak merasa bosan saat belajar. Permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat studi pendahuluan dijadikan dasar untuk perencanaan pembelajaran siklus I, sedangkan temuan-temuan pada siklus I dijadikan bahan untuk perencanaan siklus II. Perencanaan yang dilakukan pada setiap siklusnya dirancang dalam perangkat pembelajaran, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang berlaku pada kurikulum 2013, bahan ajar, media pembelajaran, dan lembar kerja siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran pemahaman teks cerita pendek dengan metode
DRTA terdiri dari tiga tahap, yaitu prabaca, membaca, dan pascabaca. Tahap prabaca, siswa diminta untuk memprediksi teks cerita pendek dengan petunjuk judul dan gambar. Tahap membaca, yaitu siswa diminta untuk membaca penggalan-penggalan cerita sesuai dengan nomor urut yang dipilih dan melanjutkan membuat prediksi mengenai cerita. Tahap pasca baca, siswa membaca keseluruhan teks cerita pendek dan membetulkan prediksi mereka yang salah, selanjutnya siswa diberi perintah untuk menceritakan kembali teks cerita pendek dan menjawab soal yang diberikan. Pada penelitian ini pelaksanaan pembelajaran terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya memiliki fokus yang berbeda. Pada siklus I pembelajaran difokuskan untuk menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran membaca sehingga mengubah
(8)
100
pandangan siswa yang merasa bosan menjadi menarik dan memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Pada siklus II pembelajaran difokuskan kepada cara siswa memahami teks cerita pendek dengan menggunakan metode DRTA yang benar.
3. Kemampuan siswa dalam pemahaman teks cerita pendek mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I banyak sekali siswa yang mendapatkan nilai yang kurang baik dikarenakan siswa masih kurang antusias mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa, sebanyak 64,7% mendapatkan katagori D, 20% mendapatkan katagori C, dan 14,3% mendapatkan katagori B. Jika dihitung siswa memeroleh nilai tuntas pada sikulus I hanya sebesar 34,3%. Sehingga proses pembelajaran dilanjutkan kesiklus II. Pada siklus II ini terlihat sekali peningkatan nilai yang dialami oleh siswa. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah mulai menyenangi pembelajaran, ini terlihat dari antusiasnya siswa ketika mengikuti pembelajaran pada siklus ini. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus II ini, yaitu sebanyak 5,88% siswa termasuk ke dalam katagori D, 8,83% siswa termasuk ke dalam katagori C, 55,88% siswa termasuk ke dalam katagori B, dan 29,41% siswa termasuk ke dalam katagori A. Jika dihitung sebanyak 94,12% siswa telah mencapai nilai ketuntasan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada sikulus II ini siswa mengalami peningkatan dalam pemahaman teks cerita pendek.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Untuk guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan metode
yang inovatif dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak merasa jenuh ketika mengikuti pembelajaran dan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar siswa menjadi gemar membaca. Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan oleh para guru, khususnya dalam pembelajaran membaca adalah metode Directed Reading Thinking Activity (DRTA).
(9)
101
2. Untuk sekolah sebaiknya memberikan fasilitas agar para guru dapat
menjalakan tugasnya sebagai pengajar dengan baik, yaitu salah satunya menyiapkan berbagai alat dan bahan yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, terutama pembelajaran yang menggunakan metode tertentu.
3. Untuk para peneliti, penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan yang
sehingga masih bisa diadakan penelitian lanjutan. Dengan diadakannya penelitian lanjutan, maka diharapkan hasil pembelajaran pemahaman teks cerita pendek akan lebih baik lagi.
(1)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Pemecahan Masalah ... 5
F. Tujuan Penelitian ... 5
G. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Metode Directed Reading Thinking Activity (DRTA) ... 7
1. Pengertian Metode DRTA ... 7
2. Tujuan Metode DRTA ... 8
3. Langkah-langkah Metode DRTA ... 9
(2)
B. Hakikat Membaca ... 12
1. Pengertian Membaca ... 12
2. Tujuan Membaca ... 13
C. Membaca Pemahaman ... 15
1. Pengertian Membaca Pemahaman ... 15
2. Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman ... 16
D. Cerita Pendek ... 17
1. Pengertian Cerita Pendek ... 17
2. Ciri-ciri Cerita Pendek ... 18
3. Struktur Cerita Pendek ... 19
4. Kaidah Cerita Pendek ... 20
E. Penelitian yang Relevan ... 21
F. Kerangka Pemikiran ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23
B. Setting Penelitian ... 24
C. Prosedur Penelitian ... 25
D. Definisi Operasional ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 27
F. Instrumen Penelitian... 29
G. Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40
1. Studi Pendahuluan ... 40
2. Deskripsi Tindakan ... 41
a. Siklus I ... 41
(3)
2) Pelaksanaan Siklus I ... 44
3) Hasil Pengamatan Siklus I ... 46
b. Siklus II ... 67
1) Perencanaan siklus II ... 67
2) Pelaksanaan Siklus II ... 68
3) Hasil Pengamatan Siklus II ... 70
B. Pemahasan Hasil Penelitian ... 90
1.Perencanaan Pembelajaran pada Setiap Siklus ... 90
2.Pelaksanaan Pembelajaran pada Setiap Siklus ... 91
3. Hasil Pemahaman Teks Cerita Pendek Siswa pada Setiap Siklus ... 93
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 99
B. Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 102
LAMPIRAN ... 104 RIWAYAT HIDUP
(4)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian upaya peningkatan pemahaman teks cerita pendek dengan menggunakan metode Directed Reading Thinking
Activity (DRTA) pada siswa kelas VII, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran pemahaman teks cerita pendek dengan metode
DRTA sangat membantu siswa dalam memahami teks cerita pendek dan membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi tidak merasa bosan saat belajar. Permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat studi pendahuluan dijadikan dasar untuk perencanaan pembelajaran siklus I, sedangkan temuan-temuan pada siklus I dijadikan bahan untuk perencanaan siklus II. Perencanaan yang dilakukan pada setiap siklusnya dirancang dalam perangkat pembelajaran, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang berlaku pada kurikulum 2013, bahan ajar, media pembelajaran, dan lembar kerja siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran pemahaman teks cerita pendek dengan metode
DRTA terdiri dari tiga tahap, yaitu prabaca, membaca, dan pascabaca. Tahap prabaca, siswa diminta untuk memprediksi teks cerita pendek dengan petunjuk judul dan gambar. Tahap membaca, yaitu siswa diminta untuk membaca penggalan-penggalan cerita sesuai dengan nomor urut yang dipilih dan melanjutkan membuat prediksi mengenai cerita. Tahap pasca baca, siswa membaca keseluruhan teks cerita pendek dan membetulkan prediksi mereka yang salah, selanjutnya siswa diberi perintah untuk menceritakan kembali teks cerita pendek dan menjawab soal yang diberikan. Pada penelitian ini pelaksanaan pembelajaran terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya memiliki fokus yang berbeda. Pada siklus I pembelajaran difokuskan untuk menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran membaca sehingga mengubah
(5)
100
pandangan siswa yang merasa bosan menjadi menarik dan memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Pada siklus II pembelajaran difokuskan kepada cara siswa memahami teks cerita pendek dengan menggunakan metode DRTA yang benar.
3. Kemampuan siswa dalam pemahaman teks cerita pendek mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I banyak sekali siswa yang mendapatkan nilai yang kurang baik dikarenakan siswa masih kurang antusias mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa, sebanyak 64,7% mendapatkan katagori D, 20% mendapatkan katagori C, dan 14,3% mendapatkan katagori B. Jika dihitung siswa memeroleh nilai tuntas pada sikulus I hanya sebesar 34,3%. Sehingga proses pembelajaran dilanjutkan kesiklus II. Pada siklus II ini terlihat sekali peningkatan nilai yang dialami oleh siswa. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah mulai menyenangi pembelajaran, ini terlihat dari antusiasnya siswa ketika mengikuti pembelajaran pada siklus ini. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus II ini, yaitu sebanyak 5,88% siswa termasuk ke dalam katagori D, 8,83% siswa termasuk ke dalam katagori C, 55,88% siswa termasuk ke dalam katagori B, dan 29,41% siswa termasuk ke dalam katagori A. Jika dihitung sebanyak 94,12% siswa telah mencapai nilai ketuntasan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada sikulus II ini siswa mengalami peningkatan dalam pemahaman teks cerita pendek.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Untuk guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan metode
yang inovatif dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak merasa jenuh ketika mengikuti pembelajaran dan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar siswa menjadi gemar membaca. Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan oleh para guru, khususnya dalam pembelajaran membaca adalah metode Directed Reading Thinking Activity (DRTA).
(6)
101
2. Untuk sekolah sebaiknya memberikan fasilitas agar para guru dapat
menjalakan tugasnya sebagai pengajar dengan baik, yaitu salah satunya menyiapkan berbagai alat dan bahan yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, terutama pembelajaran yang menggunakan metode tertentu.
3. Untuk para peneliti, penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan yang
sehingga masih bisa diadakan penelitian lanjutan. Dengan diadakannya penelitian lanjutan, maka diharapkan hasil pembelajaran pemahaman teks cerita pendek akan lebih baik lagi.