Menyantap cerita jenang.
_frelrugrery
"$
agak muda
gempur dari dua kutub.
lu kita bedah, yaitu jenang
bukanlah produk budaya
Heri Priyatmoko
Dosen Sejarah, Universitas Sanata Dharma
yang berumur "kemarin
Sejarawan Solo
panjang dalam gerak sejarah Nusantara. Mari kita
melacak jejak sejarahnya
demi melakukan legitima-
estiual lenang
Solo kem-.
bali dihelat.
Gelaran ini
bak lonceng
pengingat agar publik
menaruh peduli terhadap
kuliner tradisional asli Nu-
ffi$#8,ffi${lb'F;hEH
SELASA, 16 FEBRUART 2096. r
doa. Menilik k?hanan ini,
jenang secara nyata diFakta berharga yang per-
sore'l Ia terentang' melewati ruang dan waktu yang
.
jenang duren, jenang nangka dan lainnya.
Kisah berikutnya di
Wanamarta. Usai menggelar upacara kenduri
jenang, yaitut Serat Tem-
dan pembagian berkat, Ki
Bayi Panurta mengeluar-
nama Nyai Sriyanta mem-
bangraras atau sohor dise-
beberkan aneka sesaji.
kan hidangan untuk tetamu yang hadir. Sajiannya
antara lain jenang kenul,
jenang candil, jenang
caca, dan jenang kalong.
Masih di Wanamarta, fayengwesti menitahkan be-
merekam
but Serat Centhini (l9l41823). Pimpinan proyek,
Pangeran Adipati Anom
Amangkungara III yang
selanjutnya .menjadi Paku
Buwana V (1820-1823) ini,
kepingin memunguti ke'pingan pengetahuan bu-
si budaya. Zaman kerajaan
I(ediri sekitar abad XII, trahir Sera-t Lubdaka karangan Mpu Tanakung. Nas-
tergilas dan terkubur akibat tak kuat menahan gelombang -budaya asing.
bubur pehan bubur' gula
jenang pala arum gurih,
wilayah Mataram, pem-
Dokumen sejarah yang
daya Jawa yang berserakan
di area pinggiran sebelum
kah klasik tersebut memuat
selarik kalimat: ikang caru-
.
Buah hati Paku Buwana
IV (r7s0-r820) tersebut
hendak menyelamatkan
buat sesaji jempolan berDalam pelaksanaan hajat
pernikahan disorongkan
ragam hidangan untuk
sesaji di setiap tahap acaranya. Sesaji sebelum me.
masang tarub, di antaranya jenang abang, jenang
baro-baro, dan jenang
putih. Di kawasan yang
sama, pagi hari warga
bergotong-royong' mengatur segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam suatu
perhelatan. Selepas itu,
disiapkan sajen ruwatan.
Sebtrt saja, jenang blowok
santara, khususnya jenang
atawa bubur. Bila lonceng
tak dibunyikan, bisa-bisa
lahan hatinya bernama Ni
Turida membuat nasi sen-
anjung. Turida dipenuhi
perasaan gugup sewaktu
menyiapkan
makanan.
Dibantu adiknya, ia menata berbagai makanan
yang berupa buah-buahan
dan makanan jajanan. Antara lain randha keli, rara
mendhut, pipis tuban, sempurna, lemet pasung, lemper, gempol pleret, jadah,
jenang dodol,
serta
jenang
teriena .meng-
jagung. Setelah semuan-
gandrungi makanan asing
yang dibumbui unsur mo-
ya tersedia, fayengswesti
mempersilahkan Seh
dernitas serta melupakan
Amongraga mehyantapnya. Begitu komplit hi-
kita kian
serpihan kekayaan leluhur.
Gampang dicap primitif,
dangan menjamu tamu dimaknai sebagai anugerah
mengalami kemunduran,
serra ndesa jika kita rutin
menikmati jenang, gron-
dari Gusti AIIah. Terekam
pula makanan jenang te-
yang merupakan kuliner
fel di Wanamarta ketika
Ni Malarsih menyiapkan
sebenarnya. Namun,
mental kita disulap menja-
makan pagi di pendhapa,
dibantu oleh Centhini dan
tol, tiwul, uwi dan ganyong
kita
di percaya diri dan berlagak
Sumbali mengatur tata le-
modein selepas melahap
hamburger, pizza, steak,
dan I(FC yang sebetulnya
tidak punya akar historis
tak makanan.
dengan Indonesia.
Penjajahan industri budaya kuliner begitu massif tidak butuh bedil oan
meriam laksana kompeni
menggempur balatentara
Sultan Agung, penguasa
kerajaan Mataram Islam
memperlihatkan jenang
seiain dikonsumsi, juga se-
bagai pelengkap upacara
Dok
liwet acarub katak wilis
pengetahuan Jawa yang
(adapun sebagai sesajian
ialah bubur susu [santen]
dan bubur gula, nasi liwet
penting, termasuk kuliner,
untuk dikabarkan ke generasi berikutnya di kemudian hari. Pujangga Raden
secara
menyeluruh terserap da-
Cebolang di Kerta (ibuko-
lam suafu ,sispmssg{6a
II, dan Raden Ngabehi Sastradipura dititahkan terjun
rumah Amat Tengara dan
ibunya yang menjadi abdi
produksi wacana biner:
makanan modern (maiu)
ritual setempat
Indonesia. Kemenangan
industri makanan Barat
mencapai puncak ketika anak bangsa perlahan
menghapus satu persatu
fisiologis dan biologis ma-
nusia, melainkan
jenang katul.
Episode lainnya, Mas
wa jena'ng telah ada dan
dalam benak masyarakat
bang biru ijem pethak
cemeng myang kuning,
jenang lemu sanga, dan
adat dan selametan. Dalam
perspektif historis-antropologi, jenang tak hanya
bertemali dengan aspek
-diberi lauk- Ngabehi Ranggasutrasna,
ki.:ak hiiau).
'r"rsrrrai bukti "blh- ' Raden Ngabehi Yasatlipura
dicampur
yang keok dalam peperangan kala merebut Batavia.
Mereka kini cukup mere-
disandingkan makanan tr.
adisional (kuno) menjalar
'
Tenunan fakta tersebut
berjejalin dengan tradisi
selama
ratusan tahun. Kalau ditarik mundur lagi, jenang
sebagai bentuk cara memasak (dijenang atau dib-
Iapangan demi merealisasikan keinginan mulia
anak raja itu.
makanan,
Para pujangga istana
menulis perjalanan putra-putri Sunan Giri yang
kemungkinan besar sudah
hadir sejak manusia klasik
mengenal piranti mema-
berbagai wilayah di Pulau
Jawa. Takkala tokoh petu-
ubur) bahan
berpencar dan berkelana ke
ta Mataram) bertamu ke
dalem keraton. Lantaran
melihat kondisi tuan rumah miskin, Mas Cebolang
yang digdaya lantas menciptakan sederet hidangan
makanan seper,ti jenang
dodol, jenang
makanan yang, rnencalglp
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi makanan.
Ienang dimakan guna
menambah kekuatan, kesehatan, dan mengembalikan
tubuh prima. Tak berlebihan jika jenang sumsum
ditempatkan sebagai hi-
jenang duren, dan jenang
dangan purna kerja untuk
mengembalikan kekuatan
iiwit. Area candi
bagi orangyang bekerja. Se-
nangka,
Pram-
"$
agak muda
gempur dari dua kutub.
lu kita bedah, yaitu jenang
bukanlah produk budaya
Heri Priyatmoko
Dosen Sejarah, Universitas Sanata Dharma
yang berumur "kemarin
Sejarawan Solo
panjang dalam gerak sejarah Nusantara. Mari kita
melacak jejak sejarahnya
demi melakukan legitima-
estiual lenang
Solo kem-.
bali dihelat.
Gelaran ini
bak lonceng
pengingat agar publik
menaruh peduli terhadap
kuliner tradisional asli Nu-
ffi$#8,ffi${lb'F;hEH
SELASA, 16 FEBRUART 2096. r
doa. Menilik k?hanan ini,
jenang secara nyata diFakta berharga yang per-
sore'l Ia terentang' melewati ruang dan waktu yang
.
jenang duren, jenang nangka dan lainnya.
Kisah berikutnya di
Wanamarta. Usai menggelar upacara kenduri
jenang, yaitut Serat Tem-
dan pembagian berkat, Ki
Bayi Panurta mengeluar-
nama Nyai Sriyanta mem-
bangraras atau sohor dise-
beberkan aneka sesaji.
kan hidangan untuk tetamu yang hadir. Sajiannya
antara lain jenang kenul,
jenang candil, jenang
caca, dan jenang kalong.
Masih di Wanamarta, fayengwesti menitahkan be-
merekam
but Serat Centhini (l9l41823). Pimpinan proyek,
Pangeran Adipati Anom
Amangkungara III yang
selanjutnya .menjadi Paku
Buwana V (1820-1823) ini,
kepingin memunguti ke'pingan pengetahuan bu-
si budaya. Zaman kerajaan
I(ediri sekitar abad XII, trahir Sera-t Lubdaka karangan Mpu Tanakung. Nas-
tergilas dan terkubur akibat tak kuat menahan gelombang -budaya asing.
bubur pehan bubur' gula
jenang pala arum gurih,
wilayah Mataram, pem-
Dokumen sejarah yang
daya Jawa yang berserakan
di area pinggiran sebelum
kah klasik tersebut memuat
selarik kalimat: ikang caru-
.
Buah hati Paku Buwana
IV (r7s0-r820) tersebut
hendak menyelamatkan
buat sesaji jempolan berDalam pelaksanaan hajat
pernikahan disorongkan
ragam hidangan untuk
sesaji di setiap tahap acaranya. Sesaji sebelum me.
masang tarub, di antaranya jenang abang, jenang
baro-baro, dan jenang
putih. Di kawasan yang
sama, pagi hari warga
bergotong-royong' mengatur segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam suatu
perhelatan. Selepas itu,
disiapkan sajen ruwatan.
Sebtrt saja, jenang blowok
santara, khususnya jenang
atawa bubur. Bila lonceng
tak dibunyikan, bisa-bisa
lahan hatinya bernama Ni
Turida membuat nasi sen-
anjung. Turida dipenuhi
perasaan gugup sewaktu
menyiapkan
makanan.
Dibantu adiknya, ia menata berbagai makanan
yang berupa buah-buahan
dan makanan jajanan. Antara lain randha keli, rara
mendhut, pipis tuban, sempurna, lemet pasung, lemper, gempol pleret, jadah,
jenang dodol,
serta
jenang
teriena .meng-
jagung. Setelah semuan-
gandrungi makanan asing
yang dibumbui unsur mo-
ya tersedia, fayengswesti
mempersilahkan Seh
dernitas serta melupakan
Amongraga mehyantapnya. Begitu komplit hi-
kita kian
serpihan kekayaan leluhur.
Gampang dicap primitif,
dangan menjamu tamu dimaknai sebagai anugerah
mengalami kemunduran,
serra ndesa jika kita rutin
menikmati jenang, gron-
dari Gusti AIIah. Terekam
pula makanan jenang te-
yang merupakan kuliner
fel di Wanamarta ketika
Ni Malarsih menyiapkan
sebenarnya. Namun,
mental kita disulap menja-
makan pagi di pendhapa,
dibantu oleh Centhini dan
tol, tiwul, uwi dan ganyong
kita
di percaya diri dan berlagak
Sumbali mengatur tata le-
modein selepas melahap
hamburger, pizza, steak,
dan I(FC yang sebetulnya
tidak punya akar historis
tak makanan.
dengan Indonesia.
Penjajahan industri budaya kuliner begitu massif tidak butuh bedil oan
meriam laksana kompeni
menggempur balatentara
Sultan Agung, penguasa
kerajaan Mataram Islam
memperlihatkan jenang
seiain dikonsumsi, juga se-
bagai pelengkap upacara
Dok
liwet acarub katak wilis
pengetahuan Jawa yang
(adapun sebagai sesajian
ialah bubur susu [santen]
dan bubur gula, nasi liwet
penting, termasuk kuliner,
untuk dikabarkan ke generasi berikutnya di kemudian hari. Pujangga Raden
secara
menyeluruh terserap da-
Cebolang di Kerta (ibuko-
lam suafu ,sispmssg{6a
II, dan Raden Ngabehi Sastradipura dititahkan terjun
rumah Amat Tengara dan
ibunya yang menjadi abdi
produksi wacana biner:
makanan modern (maiu)
ritual setempat
Indonesia. Kemenangan
industri makanan Barat
mencapai puncak ketika anak bangsa perlahan
menghapus satu persatu
fisiologis dan biologis ma-
nusia, melainkan
jenang katul.
Episode lainnya, Mas
wa jena'ng telah ada dan
dalam benak masyarakat
bang biru ijem pethak
cemeng myang kuning,
jenang lemu sanga, dan
adat dan selametan. Dalam
perspektif historis-antropologi, jenang tak hanya
bertemali dengan aspek
-diberi lauk- Ngabehi Ranggasutrasna,
ki.:ak hiiau).
'r"rsrrrai bukti "blh- ' Raden Ngabehi Yasatlipura
dicampur
yang keok dalam peperangan kala merebut Batavia.
Mereka kini cukup mere-
disandingkan makanan tr.
adisional (kuno) menjalar
'
Tenunan fakta tersebut
berjejalin dengan tradisi
selama
ratusan tahun. Kalau ditarik mundur lagi, jenang
sebagai bentuk cara memasak (dijenang atau dib-
Iapangan demi merealisasikan keinginan mulia
anak raja itu.
makanan,
Para pujangga istana
menulis perjalanan putra-putri Sunan Giri yang
kemungkinan besar sudah
hadir sejak manusia klasik
mengenal piranti mema-
berbagai wilayah di Pulau
Jawa. Takkala tokoh petu-
ubur) bahan
berpencar dan berkelana ke
ta Mataram) bertamu ke
dalem keraton. Lantaran
melihat kondisi tuan rumah miskin, Mas Cebolang
yang digdaya lantas menciptakan sederet hidangan
makanan seper,ti jenang
dodol, jenang
makanan yang, rnencalglp
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi makanan.
Ienang dimakan guna
menambah kekuatan, kesehatan, dan mengembalikan
tubuh prima. Tak berlebihan jika jenang sumsum
ditempatkan sebagai hi-
jenang duren, dan jenang
dangan purna kerja untuk
mengembalikan kekuatan
iiwit. Area candi
bagi orangyang bekerja. Se-
nangka,
Pram-