HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU MENYONTEK Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Perilaku Menyontek.

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU
MENYONTEK

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajad Sarjana S-1

Diajukan oleh:
Nadia Kumalasari
F100110083

Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU
MENYONTEK

NASKAH PUBLIKASI


Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Peryaratan Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:
Nadia Kumalasari
F100110083

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ii

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU
MENYONTEK

Yang Diajukan Oleh :
Nadia Kumalasari
F. 100110083


Telah disetujui untuk dipertahankan
di depan Dewan Penguji

Telah disetujui oleh:
Pembimbing

Taufik, S.Psi., M.Si., Ph.D

Surakarta 10 Juni 2015

iii

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU
MENYONTEK

Yang Diajukan Oleh:
Nadia Kumalasari
F100110083
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Pada tanggal 2 Juli 2015
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji utama
Taufik, M.Si., Ph.D

(..............................................)

Penguji Pendamping I
Dr. Eny Purwandari, M.Si

(..............................................)

Penguji Pendamping II
Dr. Nanik Prihartanti

(..............................................)
Surakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dekan


(Taufik, S.Psi., M.Si., P.hD)

iv

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU
MENYONTEK
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nadia_kumalasari21@yahoo.com
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri
dengan perilaku menyontek, 2) untuk mgetahui tingkat perilaku menyontek
pada siswa. 3) untuk mengetahui tingkat efikasi diri pada siswa. Hipotesis
yang diajukan: Ada hubungan negatif antara efikasi diri dengan perilaku
menyontek. Subjek penelitian ini adalah Siswa-Siswi kelas XI SMA N 1
Godong berjumlah 76 siswa.Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan
dengan cara cluster random sampling. Sedangkan metode pengumpulan data
menggunakan skala efikasi diri dan skala perilaku menyontek. Metode analisis
data menggunakan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis

Ada hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dengan perilaku
menyontek, ditunjukkan oleh nilai rxy= -0,743 dengan p < 0,05. Artinya
semakin tinggi efikasi diri maka akan semakin rendah perilaku menyontek.
Efikasi diri pada subyek penelitian tergolong tinggi. Perilaku menyontek pada
subyek penelitian juga tergolong tinggi. Efikasi diri pada subjek penelitian
tergolong tinggi, tetapi tetap melakukan perilaku meyontek. Masih terdapat
variabel-variabel lain yang mempengaruhi perilaku menyontek selain variabel
efikasi diri.

Kata kunci: Efikasi diri, Perilaku menyontek, Siswa SMA N 1 Godong

v

atau

Pendahuluan

memahami,

Era global saat ini kompetisi


mengamalkan

persaingan

dan

hak-hak

dan

bidang

kewajiban sebagai individu, warga

antara individu yang satu dengan

sekolah, dan anggota masyarakat.

individu


Guru

lainnya

Pemerintah

sangat

Indonesia

membangun
sumber

disegala

menghayati

dan


daya

keras.

juga

berusaha

secara

terus

manusiawi untuk mencegah setiap

meningkatkan

gangguan yang dapat mempengaruhi

manusia


melalui

perkembangan negatif bagi peserta

pendidikan. Oleh karena itu untuk

didik. Selain itu juga membantu

mengatisipasi era globalisasi, dunia

peserta didik dalam mengembangkan

pendidikan

keseluruhan

dituntut

mempersiapkan


untuk

sumber

daya

termasuk

kepribadiannya,
kemampuannya

untuk

manusia yang berkompeten supaya

berkarya dan memiliki sikap yang

mampu dalam bersaing disegala hal.

jujur (Rugaiyah, 2011).


Murid telah diberi bekal oleh
seorang
secara

guru.

Guru

berperilaku

seseorang yang menyatakan sesuatu

dalam

yang sesungguhnya dan apa adanya,

mendidik,

tidak di tambahi ataupun tidak

profesional

melaksanakan

tugas

mengajar,

Jujur adalah sikap atau sifat

membimbing,

dikurangi.

Kejujuran

merupakan

mengarahkan, melatih, menilai, dan

bekal bagi kita untuk mendapatkan

mengevaluasi

hasil

kepercayaan dari orang lain. Jika

telah

seseorang telah memiliki kejujuran

membimbing peserta didik untuk

maka orang tersebut dapat dipercaya,

pembelajaran.

proses
Guru

dan

1

diberi amanat oleh orang banyak

Manggarmas, Kecamatan Godong,

(Anggun, 2012).

Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa

Meskipun

telah

Tengah. Dari tahun 2010 sampai

mengajarkan dan menerapkan sikap

sekarang perilaku menyontek saat

kejujuran kepada siswa, tetapi pada

ulangan maupun ujian masih tetap

kenyataannya
perilaku

guru

masih

ditemukan

berlangsung.

yang

sebaliknya,

Siswa

siswa

melakukan perilaku

antara lain berbohong dengan orang

menyontek

tua dan guru, perilaku membolos,

beberapa

menyontek saat ada tugas dari guru

Hartanto

atau saat ulangan, dan lain-lain.

dikelompokkan menjadi dua bagian

Salah satu dari contoh diatas adalah

yaitu faktor internal dan faktor

menyontek.

external.

Menyontek

ketika

dipengaruhi
faktor

yaitu

oleh
menurut

(2012)

Faktor

dapat

internal

dalam

mendapat tugas pelajaran di sekolah

perilaku menyontek misalnya, efikasi

merupakan perbuatan yang tidak

diri

dibenarkan

akademik

tugas

atau

tersebut

curang.

Karena

merupakan

yang

management,

tugas

rendah,
yang

kemampuan

rendah,

time

prokrastinasi.

individu yang tidak boleh sama

Sedangkan faktor external misalnya,

dengan

lainnya.

tekanan dari teman sebaya, tekanan

dapat

dari orang tua, peraturan sekolah

dijumpai di berbagai sekolah, salah

yang kurang jelas, sikap guru yang

satunya yaitu di SMA Negeri 1

kurang tegas terhadap siswa yang

Godong. SMA yang terletak di Desa

melakukan tindakan menyontek.

teman

Perilaku-perilaku

yang
diatas

2

Dari permasalahan yang

mengelompokkan empat aspek

dipaparkan diawal, maka masalah

perilaku menyontek, yaitu:

penelitian ini dapat dirumuskan

a.

Individualistic-opportunistic

sebagai berikut : “apakah ada

yaitu

hubungan

dengan mengganti jawaban

dengan

antara

efikasi

perilaku

diri

menyontek”,

ketika

perilaku

seseorang

ujian

dengan

penulis bermaksud melakukan

menggunakan catatan ketika

penelitian

guru keluar dari kelas.

dengan

judul

“Hubungan Antara Efikasi diri

b.

Dengan Perilaku Menyontek”.

Independent-planned

yaitu

menggunakan catatan ketika

Menurut Alhadza (2004)

tes atau ujian berlangsung,

Menyontek adalah salah satu

atau membawa jawaban yang

wujud

perilaku

telah

mental

seseorang.

dan

ekspresi

Menyontek

dimulai.

seseorang, tetapi merupakan hasil
atau

pengaruh

dipersiapkan

terlebih dahulu sebelum tes

bukan merupakan sifat bawaan

belajar

telah

c.

yang

Social-active yaitu perilaku
menyontek seseorang dengan

diperoleh seseorang dari hasil

melihat

interaksi

jawaban dari orang lain.

terhadap

lingkungannya.
Hetherington
Feldman
Murdock,

(Anderman

d.

atau

Social-passive

meminta

adalah

dan

mengizinkan

seseorang

dan

melihat

menyalin

(2007)

atau

jawabannya.

3

Adapun
perilaku

faktor-faktor

menyontek

yaitu

menurut

keyakinan

individu

sejauhmana

memperkirakan

(Irawati, 2008) yaitu:

kemampuan

a.

Tekanan yang terlalu besar

melaksanakan atau melakukan

yang diberikan kepada “hasil

tugas yang diperlukan untuk

studi” berupa angka dan

mencapai suatu hasil tertentu.

nilai.
b.

c.

dirinya

Menurut

dalam

Bandura

Pendidikan karakter untuk

(Legowo, 2010) terdapat tiga

pelajar kurang diterapkan di

aspek dalam efikasi diri yaitu:

rumah maupun di sekolah

a.

Sikap

malas

kurang

berkaitan

dengan

tingkat

motivasi belajar, sehingga

kesulitan

tugas

yang

ketinggalan

dilakukan.

menguasai
dan

dan

Magnitude, yaitu aspek yang

dalam
mata

kurang

Individu

akan

pelajaran

melakukan tindakan-tindakan

bertanggung

yang dia rasa mampu untuk

jawab.

dikerjakan

d.

Pengaruh teman sebaya

menghindari tugas-tugas atau

e.

Tidak memiliki efikasi diri

situasi yang dipikirkan diluar

terhadap

batas

kemampuannya

sendiri dalam menyelesaikan

efikasi

kemampuan

akan

yang

dimiliki.

tugas atau soal ujian
Pengertian

dan

b.
diri

Generality, yaitu aspek yang
berhubungan

menurut Bandura (Legowo 2010)

dengan

luas

bidang tugas atau tingkah

4

laku.

Pengalaman

menerus

terus

menimbulkan

penguasaan

c.

dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:

pada

a.

Keterlibatan individu pada

pengharapan bidang tugas

peristiwa yang dialami oleh

atau tingkah laku yang kusus,

orang

sedangkan pengalamain lain

membuat individu merasa

membangkitkan

keyakinan

memiliki kemampuan yang

yang meliputi berbagai tugas.

sama dengan orang lain.

Strength, yaitu aspek yang

Kemudian

berkaitan

meningkatkan

dengan

tingkat

lain,

kekuatan seseorang terhadap

individu

keyakinannya.

tujuan.

Tingkat

efikasi

diri

yang

mudah

digoyangkan

pengalaman

rendah

b.

hal

tersebut

akan
motivasi

untuk

mencapai

Persuasi yang dialami oleh

oleh

individu yang berisi nasehat

yang

dan bimbingan yang realitas

memperlemahnya,

dapat

sedangkan efikasi diri yang

merasa

semakin

tinggi

bahwa

dia

akan meningkatkan

membuat

usahnya, meskipun dijumpai

kemampuan

pengalaman

membantunya

yang

memperlemahnya.
Atkinson

individu
yakin
memiliki

yang

dapat
dalam

mencapai tujuan
(1995)

c.

mengatakan bahwa efikasi diri

Situasi psikologis dimana
seseorang

5

harus

menilai

kemampuan,

kekuatan,

ketentraman

terhadap

Variabel tergantung

lebih

Individu

Subjek dalam penelitian

akan

berhasil

ini adalah Pelajar SMA N 1

bila

Godong

76

sebelumnya

penuh

ini adalah Pelajar SMA N 1

yang

tekanan,

dan

dia

akan

Godong Kelas XI yang terdiri

berhasil

melakukan

tuga

dari 9 kelas dengan jumlah
keseluruhan 341 siswa. Sample
penelitian ini 9 kelas di acak dan

adalah:

3.

jumlah

orang. Populasi dalam penelitian

Tujuan dari penelitian ini

2.

dengan

dihadapkan dengan situasi

dengan baik.

1.

Perilaku

menyontek

keberhasilan atau kegagalan
individu.

:

diambil 2 kelas untuk sample

Untuk

mengetahui

antara

efikasi

diri

hubungan

penelitian.

dengan

Alat

ukur

yang

digunakan adalah skala efikasi

perilaku menyontek.

diri

Untuk mgetahui tingkat perilaku

menyontek.

menyontek pada siswa.

validitas dan uji reliabilitas,

Untuk

mengetahui

tingkat

dan

skala

perilaku

Peneliti

menguji

sedangkan untuk uji hipotesis

efikasi diri pada siswa.

menggunakan korelasi product

Metode Penelitian

moment dari Karl Pearson (Hadi,

Identifikasi

Variabel

2000).

Penelitian adalah:
Variabel bebas

Hasil Dan Pembahasan
: Efikasi diri

6

Berdasarkan
yang

telah

hasil

dilakukan,

analisis

gagal dan bernilai buruk. Tekanan

diperoleh

yang

saat

itu

diyakini

sebagai

hubungan yang signifikan antara

kenyataan akan membuatnya cemas

efikasi

perilaku

dan mencari cara untuk melakukan

menyontek yang ditunjukkan oleh

kecurangan. Kecurangan yang biasa

nilai r sebesar -0,743 dengan p <

dilakuka

0,05. Hal ini berarti variabel efikasi

perilaku menyontek. Uraian tersebut

diri dapat dijadikan prediktor untuk

menunjukkan bahwa pelajar yang

mengukur

menyontek.

memiliki efikasi diri rendah akan

Artinya semakin tinggi efikasi diri

mengalami perasaan takut gagal dan

maka

tidak mampu memenuhi tuntutan

diri

dengan

perilaku

semakin

menyontek

rendah

perilaku

yang dilakukan.

Hal

adalah

orang tuanya sehingga kemudian

tersebut sesuai dengan apa yang

membawanya

diungkapkan

menyontek

(Hardjanta,

bentuk-bentuk

2013)

pada

perilaku

bahwa pelajar yang kurang memiliki

Berdasarkan hasil penelitian

efikasi diri dirinya tidak memiliki

dapat diketahui bahwa efikasi diri

keyakinan

pada siswa kelas XI SMA N 1

akan

memecahkan

kemampuannya

persoalan

sehingga

Godong tergolong tinggi. Hal ini

tidak mampu berpikir bahwa usaha

ditunjukkan dengan rerata empink

yang

sebesar 76,61 lebih tinggi dari rerata

dilakukannya

akan

menimbulkan hasil. Mereka akan

hipotetik

berpikir bahwa ketidakmampuannya

penelitian

akan menjadikan dia seorang yang

empink perilaku menyontek pada

7

sebesar

62,5.

menunjukkan

Hasil
rerata

siswa kelas XI SMA N 1 Godong

keras menghasilkan keberhasilan dan

sebenarnya juga tergolong tinggi,

usaha

ditunjukkan

empink

menghasilkan kegagalan. Ketakutan

sebesar 114,61 yang lebih besar dari

untuk gagal merupakan alasan utama

rerata hipotetik sebesar 92,5. Namun

bagi

kecenderungan menyontek ini dapat

Kemudian

ditekan dengan adanya efikasi diri

kemalasan,

yang tinggi pada masing-masing

memuaskan tuntutan orang tua untuk

siswa.

memperoleh nilai yang baik, serta

oleh

rerata

Sebaliknya
mempunyai

efikasi

siswa

yang

diri

tinggi

yang

siswa

lemah

untuk
diikuti

akan

menyontek.
oleh

alasan

kebutuhan

anggapan

bahwa

untuk

menyontek

merupakan cara yang paling mudah

cenderung mempunyai kepercayaan

dilakukan

terhadap diri sendiri, mempunyai

kegagalan.

untuk

menghindari

tanggung jawab dan mengharapkan

Siswa yang memiliki efikasi

pengetahuan yang konkrit mengenai

diri yang tinggi akan menjadi tidak

hasil kerjanya, mendapat nilai yang

takut dalam menghadapi tantangan

baik,

di

yang diberikan dan tidak mudah

masyarakat, disamping itu orang

menyerah dalam mencapai tujuan

yang mempunyai efikasi diri tinggi

meskipun

menganggap bahwa usaha adalah

merupakan tugas yang baru dengan

sangat penting peranannya dalam

cakupan lebih luas dari tugas yang

menentukan berhasil atau tidaknya

diberikan sebelumnya. Sebaliknya

tingkah laku dalam arti usaha yang

efikasi

aktif

di

sekolah

dan

8

tugas

diri

yang

yang

diberikan

rendah

akan

membuat

individu

menjadi

dalam

cenderung untuk menyerah dalam
menghadapi

tantangan

jika

mengerjakan

tugas

yang

diberikan yaitu dengan menyontek.

dia

Siswa yang memiliki tingkat

merasa dirinya tidak mampu. Sesuai

efikasi

dengan pendapat Santrock (2007)

cenderung lebih percaya diri dan

efikasi diri merupakan salah satu

mampu menyelesaikan tugas yang

faktor penting bagi siswa untuk dapat

diberikan dengan baik dan menolak

berprestasi atau tidak. Siswa yang

untuk

memiliki efikasi diri yang tinggi

menyontek, sebaliknya siswa yang

akan berusaha sebaik mungkin dalam

memiliki tingkat efikasi diri yang

mengerjakan

yang

rendah akan cenderung untuk mudah

kemampuannya

menyerah dan memungkinkan untuk

diberikan

setiap

dengan

tugas

dan tidak mudah menyerah jika

diri

yang

tinggi

melakukan

akan

kegiatan

melakukan tindakan menyontek.

terdapat tugas yang sulit, bahkan

Penelitian

ini

telah

mungkin akan merasa tertantang

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

untuk menyelesaikannya. Sedangkan

namun

siswa yang memiliki efikasi diri yang

kelemahan sebagai berikut sampel

rendah akan mudah menyerah dan

penelitian yang terbatas pada satu

merasa

tidak

masih

terdapat

beberapa

mampu

jika

lokasi yaitu di SMA N 1 Godong

yang

dirasa

sehingga hasil penelitian tidak dapat

diluar kemampuannya sehingga akan

diterapkan untuk populasi yang lebih

mengguanak

yang

luas, dan ada beberapa variabel lain

dianggap lebih mudah dan efisien

yang dapat mempengaruhi perilaku

mendapatkan

tugas

cara-cara

9

menyontek yang tidak diteliti dalam

menyontek selain variabel efikasi

penelitian ini, misalnya pengawasan

diri.
Saran

guru yang tidak ketat, konformitas,

Berdasarkan hasil penelitian

dan lain-lain.
yang

Kesimpulan

diperoleh

maka

mengajukan beberapa saran sebagai

Berdasarkan hasil analisis data
penelitian dapat ditarik kesimpulan

berikut:

yaitu:

1. Kepada Para Guru

1. Ada

hubungan

negatif

penulis

Setelah membaca dan memahami

yang

signifikan antara efikasi diri dengan

hubungan

perilaku

dengan perilaku menyontek. Dalam

menyontek.

Artinya

semakin

rendah

efikasi

a.

perilaku

Guru dapat membimbing dan
mengarahkan

menyontek.

siswa

terhindar

dari

menyontek.

Hal

penelitian juga tergolong tinggi

dilakukan

dengan

4. Efikasi diri pada subjek penelitian

memberi

tergolong tinggi.
3. Perilaku menyontek pada subyek

tinggi,

tetapi

tindakan
ini

dapat
cara

perangsangan-

perangsangan baru bagi siswa

tetap

agar efikasi dirinya lebih tinggi

melakukan perilaku meyontek.
5. Masih

untuk

meningkatkan efikasi diri agar

2. Efikasi diri pada subyek penelitian

tergolong

diri

skripsi ini diharapkan:

semakin tinggi efikasi diri maka
akan

variabel

lagi.

terdapat variabel-variabel
b.

lain yang mempengaruhi perilaku

Guru juga perlu mengarahkan
siswa

10

agar

melakukan

d.

kompetisi dengan cara-cara

pengawasan yang ketat saat

segala hal.
e.

Memberi

masukan

kepada

kompotisi dengan cara yang

guru apabila metode mengajar

jujur.

yang dilakukan kurang bisa

Guru

diharapkan

membantu

dapat

memberikan bimbingan dan

terhadap

motivasi pada siswa

disampaikan.

kesulitan

materi

yang

tinggi

efikasi
untuk

pemahaman
materi

yang

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

memahami

pelajaran

menumbuhkan

Perilaku

agar

menyontek

merupakan

diri

suatu tingkah laku yang tidak terpuji

dapat

yang harus dihilangkan oleh pelajar.

mencegah terjadinya perilaku

Banyak

menyontek.

mempengaruhi perilaku menyontek

a. Diharapkan

variabel

yang

dapat

siswa dan masih ada peluang bagi

2. Kepada Siswa
siswa

selalu

peneliti

selanjutnya

mengetahui

dapat mendapatkan nilai yang

mempengaruhi perilaku menyontek

lebih baik.

di

Selalu mematuhi tata tertib

Takut mendapat hukuman dari
sekolah.

11

luar

hal-hal

untuk

meningkatkan efikasi diri agar

sekolah
c.

melakukan

kompetisi yang sehat dalam

yang

b.

itu

yang sehat, misalnya melalui

ujian agar siswa melakukan

c.

Selain

variabel

yang

efikasi

ikut

diri.

Bandura, A. (1986). Self Efficacy:

DAFTAR PUSTAKA
Alhadza,

A.

Masalah

(2004).

Menyontek
Dunia

To

(Cheating) di

Word

Theory

A

of

Unifying
Behavioral

Pendidikan.

Change,

http://www.depdiknas.go.id/

Preview,

jurnal/38/MASALAH_MEN

Jurnal Psychologi.

Psychological
84,

191-215.

YONTEK_DI_DUNIA_%20
PENDIDIKAN.htm

Hadi,

S.

(2000).

Program
Anderman, E. M., dan Murdock, T.

Panduan
Statistik

(SPS-

2000) Manual Paket Midi.

B. (2007). Psychology of

Yogyakarta:

Academic

Psikologi UGM.

Cheating.

Seri

San

Fakultas

Diego, C.A.: Elsevier
Hadi,
Atkinson, J. W. (1995). Pengantar

S.

(2004).

Research

Psikologi (terjemahan dan

Metodologi
Jilid

2.

Yogyakarta: Andi Offset

Rukmini).Jakarta Erlangga
Hardjanta, G; Haryono, W; dan
Azwar, S. (2007). Validitas dan
Reliabilitas.

Eriyani, P. 2013. Perilaku

Yogyakarta:

Menyontek

Liberty.

Ditinjau
terhadap

dari

Persepsi
Intensitas

Kompetisi dalam Kelas dan

12

Kebutuhan
Jurnal
Kajian

Pelajar.

Berprestasi.
Psikodimensia.

Imiah

(dalam

http://www.kabarindonesia.

Psikologi

com/, diakses 2 februari

Vol. 2 No. 3

2014).
Laseti.

Hartanto, D. (2012). Bimbingan dan
Konseling

Menyontek:

(2009).

Fenomena

Menyontek.

(dalam

http://smanja-

Mengungkap Akar Masalah

kebumen.blogspot.com/200

dan Solusinya. Jakarta :

9/03/fenomena-

Penerbit Indeks.

menyontek.html, diakses 2
februari 2014)

Hendra. (2011). Hubungan Antara
Efikasi Diri dan Orientasi

Pratiwi, Anggun. (2012). Apa itu

Akademik dengan Perilaku

Jujur.

Menyontek

http:///H://apa-itu-jujur-

Siswa

Pada

Mata Pelajaran Matematika

(online):

anggun-pratiwi.html

(tidak diterbitkan). Skripsi
Fakultas

Psikologi

Puspasari, Y. (2006). Hubungan

Universitas Muhammadiyah

Antara Efikasi Diri dengan

Surakarta.

Kemandirian
Matematika

Irawati,

Intan.

(2008).

Menyontek

di

belajar
pada

Siswa

Budaya

Sekolah Negeri dan Swasta.

Kalangan

Skripsi. (Tidak diterbitkan).

13

Surakarta:

Fakultas

Psikologi

Solusinya.

Universitas

Yogyakarta:

Fakultas

Muhammadiyah Surakarta.

Psikologi

Universitas

Negeri

Yogyakarta
Rakasiwi, A. (2007). Nyontek Masuk
Kategori”Kriminogen”.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian

(online) http://www.Pikiran-

Pendidikan

rakyat.com

Kuantitatif, Kualitatif, dan

(Pendekatan

R&D). Bandung: Penerbit
Resvanty, Femmy. (2013). Budaya
Menyontek

Alfabeta.

dan

Pengaruhnya

Terhadap

Susilowati, A. (2009). Hubungan

(online):

Antara Efikasi Diri dengan

http:///H://Prilaku%20Meny

Prestasi Belajar Pada Siswa

ontek%20_%20femmyrisva

SMA Negeri 8 Surakarta

nty.htm

(tidak diterbitkan). Skripsi

Prestasi

siswa.

Fakultas
Rugaiyah,

dkk.

(2011).

Kependidikan.

Psikologi

Profesi

Uneversitas

Bogor:

Muhammadiyah Surakarta.

Ghalia Indonesia.

Sugiyatno. (2010). Faktor Penyebab
Siswa

Menyontek

Underwood,

J.

(2006).

Technologies

dan

14

Digital
and

Dishonesty in Examinitionas
and

Tests.

Qualificitions

and Curriculum Authority
http://www
.cedmaeurope.org/newletter
%20articles/miss/Digital%2
0Technologies%20and%20
Dishonesty%20in%20Exam
inations%20and%20Tests%
20(Dec%2006).pdf

15