PERBEDAAN KARAKTER KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DITINJAU DARI POLA ASUH ORANGTUA DI LEMBAGA PAUD KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA T.A 2013/2014.

(1)

(2)

(3)

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hantarkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa untuk setiap berkat, anugrah dan hikmat serta pemeliharaan Tuhan bahkan kesehatan dan kemampuan yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar. Skripssi yang berjudul “perbedaan karakter kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari pola asuh orangtua di Lembaga PAUD Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara T.A 2013/2014” yang disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana prodi pendidikan anak usia dini fakultas pendidikan universitas negeri medan.

Penulis menyadari bahwa ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Teristimewa penulis sampaikan banyak terimakasih kepada Bapak T. Manullang dan Ibu R. Manurung sebagai orang tua penulis yang tercinta dan terkasih, yang telah mendukung penulis baik dalam doa, finansial dan semangat pada saat suka dan duka dalam mengerjakan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapakn banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Ibu dra. Rosdiana, M. Pd selaku ketua jurusan PLS FIP UNIMED.

4. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd Selaku Ketua Program Studi PG PAUD FIP UNIMED.

5. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi ini sampai selesainya skripsi ini.


(5)

iv

6. Ibu Dra. Hj, Nasriah, M.Pd, Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd, Dan Bapak Aman Simare- Mare selaku dosen-dosen penguji, yang telah banyak memberi masukkan yang sangat bermanfaat dan mendukung bagi penulisan skripsi ini.

7. Bapak Dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Terutama Dosen PAUD, terima kasih atas pengajaran dan bimbingan yan telah Bapak dan Ibu berikan selama ini kepada penulis.

8. Keluarga tercinta kakak saya Eva Nurcahaya Manullang, S.Pd, Adik-Adik Saya Endang Sri Rezeki Manullang, Rinaldy Samuel Manullang, Dan Glorya Merry Cristiani Manullang.

9. Ibu guru dan Anak didik B3 TK Negeri Pembina 2 Medan Tempat saya melakukan Pendidikan Pelatihan Lapangan (PPL)

10.Bapak dan Ibu guru PAUD St yosep, PAUD GKPI, dan TK Satu Atap Aek Kanopan Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara tempat saya melakukan penelitian.

11.Saya berterima kasih juga kepada teman-teman saya terkusus kepada teman terdekat saya Oloan Firman Siahaan yang banyak membantu dan memberikan dukungan kepada saya dan teman saya yang termasuk dalam “SEINRTRW” atas dukungan dan bantuan yang telah mereka berikan kepada penulis.

12.Teman-teman mahasiswa/i PG PAUD reguler 2010 kelas A seluruhnya,yang mulai dari semester 1 samapi 8 telah berjuang bersama penulis untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua bagi kemajuan pendidikan di masa yang akan datang.

Medan, 2014 Penulis

Eka Dewi Sartika NIM. 1103113016


(6)

ii ABSTRAK

EKA DEWI SARTIKA Nim. 1103113016. Perbedaan Karakter Lemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari Pola Asuh Orangtua di Lembaga PAUD Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara T.A 2013/2014.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Perbedaan Karakter Kemandirian Anak di Tinjau Dari Pola Asuh Orangtua Pada Lembaga PAUD di Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara? untuk melihat Bagaimana Perbedaan Karakter Kemandirian Anak Ditinjau Dari Pola Asuh Orangtua Pada Lembaga PAUD di Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Metode penelitian ini termasuk kausal komparatif dengan Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitataif. Dimana dalam menentukan sampel penelitian ini penulis menggunakan probabiliity sampling. Dalam penelitian ini subjeknya adalah 95 dan kurang dari 100 maka, keseluru anak dan orangtua di kelas B pada PAUD di Aek Kanopan yang masing-masing berjumlah 95 orang dijadikan. Untuk memperoleh data dalam penulisan ini penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket.

Hasil perhitungan Chi Kuadrat adalah X2 = 86,5818 dikonsultasikan ke tabel harga kritik X2 dengan baris sebanyak 3 dan kolom sebanyak 3 derajat kebebasan (d.b.) atau degree of freedom (d.f.) diperoleh dari (3-1)(3-1) = 4. (konsultasi ke tabel harga kritik Chi-Kuadrat, Lampiran 5)

Dengan taraf signifikan 5% dan d.b. =4, maka dalam tabel terdapat harga kritik untuk X2 adalah 9,49. Dimana X2hitung (86,5818) > X2tabel (9,49) yang artinya Ho ditolak. Maka kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan karakter kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari pola asuh demokratis, otoriter dan permisif.


(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Pola Asuh... 40

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kemandirian... 38

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Otoriter... 42

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Permisir... 43

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pola asuh demokratis... 47

Tabel 4.4 destribusi frekuensi kemandirian... 49

Tabel 4.5 Kontingensi Pola Asuh Terhadap Kemandirian... 48

Tabel 4.6 Kontingensi Nilai Fh-Fo... 49


(8)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skor Angket Pola Asuh... 56

Lampiran 2 Skor Angket Kemandirian... 64

Lampiran 3 Tabel Perhitungan Katagori Pola Asuh... 66

Lampiran 4 Tabel Perhitungan Katagori Kemandirian... 68

Lampiran 5 Pengujian Hipotesis... 70

Lampiran 6 Menghitung Mean Dan Standart Deviasi... 73


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam konteks kenegaraan, penyelenggaraan pendidikan diatur dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 2004. Dalam Undang-Undang tersebut, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menggambarkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sementara itu, dalam pasal 28 Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dari deskripsi tentang fungsi dan tujuan pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan terdapat proses transformasi pengetahuan dan transformasi nilai. Transformasi pengetahuan akan menghasilkan peserta didik yang cerdas secara intelektual, sedangkan transformasi nilai menghasilkan peserta didik yang berkarakter.


(10)

2

Perilaku merusak diri, seperti keterlibatan menggunakan narkoba, ketergantungan pada narkoba, minuman keras, judi dan tauran adalah salah satu indikator lain kegagalan pembentukan karakter. Pembentukan karakter harus dilakukan sejak dini terutama pada anak usia dini.

Karakter adalah perilaku kebaikan dengan pemahaman yang baik dan dapat diterapkan dalam bertindak dan bertanggung jawab akan apa yang dilakukan dan keputusan yang telah diperbuat baik dalam berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, lingkungan, sesama manusia dan kepada dirinya sendiri.

Adapun karakter yang penting ditanamkan pada anak yaitu karakter kemandirian. Kemandirian merupakan kemampuan yang harus dimiliki anak untuk dapat berdiri sendiri di atas kakinya dalam arti menggunakan kemampuannya sendiri dalam melakukan aktivitas-aktivitas anak. Karakter mandiri merupakan kemampuan hidup yang utama dan salah satu kebutuhan manusia di awal usianya.

Menurut Wiyani (2012) kemandirian pada anak usia dini ditandai dengan beberapa aspek yaitu: a) memiliki kepercayaan kepada diri sendiri. Anak yang memiliki kepercayaan diri sendiri memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu dalam menentukan pilihan sesuai dengan kehendak sendiri dan bertanggung jawab terhadap konsekuensinya, contoh: anak berani mengerjakan tugas sekolah sendiri dan tidak menangis apabila salah, b) mampu dan berani menentukan pilihan sendiri, anak yang mandiri memiliki kemampuan dan keberanian dalam menentukan pilihannya sendiri. Contohnya seperti memilih makanan yang akan dimakan, memilih baju yang akan dipakai, dan dapat memilih mainan yang akan


(11)

3

digunakan untuk bermain, serta dapat memilih sandal untuk kaki kiri dan kanan, c) kreatif dan inovatif. Anak melakukan sesuatu atas kehendak sendiri tanpa disuruh oleh orang lain dan suka mencoba hal-hal yang baru, d) bertanggung jawab, anak yang mandiri akan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya apapun yang terjadi. Contohnya tidak menangis pada saat salah mengambil mainan, lalu dengan senang hati menggantinya dengan permainan lainnya, e) mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, anak yang mandiri akan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Contohnya anak akan tetap belajar apabila tidak ditemani orangtuanya lagi, dan f) tidak bergantung pada orang lain, anak yang memiliki karakter mandiri selalu ingin mencoba sendiri dalam melakukan segala sesuatu dan dia akan tahu kapan waktunya meminta bantuan orang lain. Contohnya untuk mengambil mainan yang jauh dari jangkauannya dia baru meminta bantuan.

Saat ini banyak anak yang kemandiriannya tidak mengikuti tingkat kedewasaan usianya. Anak yang tidak dilatih mandiri sejak usia dini akan menjadi individu yang tergantung pada orang lain sampai remaja bahkan dewasa nanti. Bila kemampuan-kemapuan yang seharusnya sudah dikuasai oleh anak di usia tertentu dan anak belum melakukannya dapat dikatakan anak yang manja dan tidak mandiri. Di lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) tempat saya akan melakukan penelitian terlihat ada anak yang mandiri dan ada anak yang masih belum mandiri. Ketidakmandirian anak ditandai dengan ketidakmampuan anak dalam melakukan hal-hal, seperti anak tidak percaya diri dan berani (harus ditemani pada saat ke kamar mandi untuk mandi, buang air kecil/besar), anak belum mampu menentukan pilihannya sendiri (belum mampu menentukan


(12)

4

makanan yang akan dimakan, memilih baju yang akan dipakai, belum dapat memilih alat permainan yang akan digunakan, serta dapat memilih mana sandal untuk kaki kanan dan sandal untuk kaki kiri), kreatif dan inovatif (tidak mau mencoba hal-hal yang baru seperti membantu orangtua merapikan tempat tidur dan menyiram bunga), belum bertanggung jawab dalm menerima konsekuensi (masih menangis ketika salah mengambil alat mainan dan tidak mau menggantinya kembali), belum mampu menyesuaikan dengan lingkungannya (belum mau ditinggal saat belajar di sekolah dan selalu ditemani pada saat belajar disekolah), dan masih bergantung pada orang lain (masih selalu meminta bantuan untuk mengambil mainan dan minta diambilkan makan serta minum).

Tingkat kemandirian antara anak yang satu dengan anak yang lain memiliki perbedaan. Adapun yang menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak, yaitu kondisi fisiologis yang terlihat dari kesehatan jasmani dan keadaan tubuh, kondisi psikologis yang terlihat dari kecerdasan berpikir pada anak, lingkungan dimana bertitik pada keluarga, rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anaknya, pola asuh orangtua dalam keluarga terlihat dari interaksi yang dibangun di dalam keluarga antara orangtua dengan anaknya, dan faktor pengalaman dalam kehidupan yang meliputi pengalaman di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Penelitian ini berfokus pada pola asuh orangtua sebagai faktor yang sangat mempengaruhi kemandirian anak. Pola asuh adalah cara atau teknik yang digunakan orangtua dalam mengasuh, merawat dan memberi pengajaran di dalam keluarga. Bagaimana orangtua seperti ayah dan ibu mendidik anak dan


(13)

5

berkomunikasi dalam menjalin hubungan sehari-hari kepada anaknya akan menggambarkan pola pengasuhan yang diterapkan di dalam keluarganya dan setiap pola pengasuhan yang diterapkan pada anak akan memberikan dampaknya masing-masing terhadap pembentukan kemandirian anak.

Dalam pengasuhan orangtua memiliki banyak pilihan pola asuh yang dapat diterapkan orangtua yang mana setiap pola asuh memberikan dampak yang berbeda-beda pada kemandirian anak. Ubaedy (2007:46) menyatakan ada tiga pola asuh yang dapat diterapkan orangtua yaitu a) pola asuh otoriter, yaitu pola asuh ini orang tua berusaha membentuk anak, mengontrol segala aktivitas anak dan memberi standar perilaku yang baku. Pada pola asuh ini orangtua lebih bersikap protektif yang sulit memberikan kepercayaan apada anak yang tidak memberikan kesempatan pada anak dan tingkat kepercayaan pada anak sangat kurang sehingga pada kemandirian anak kurang tepat, b) pola asuh demokratis yaitu, memberikan arahan yang kuat pada seluruh aktivitas anak, namun tetap memberikan wilayah yang bebas ditentukan atas diskusi orangtua dengan anak. Pola asuh ini lebih banyak memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada anak dengan tetap memperhatikan kontrol pada anak sehingga kemandirian anak lebih baik dibandingkan dengan pola asuh yang lain, dan c) pola asuh permisif yaitu, dominan pada anak, orangtua cenderung mencari aman, menghindari hal-hal yang sulit serta menerima atau mengikuti apa kemauan si anak secara utuh. Pada pola asuh ini anak terlihat manja dengan memiliki sikap ingin selalu dilayani oleh orangtuanya sehingga akan membuat anak tidak mandiri.


(14)

6

Melihat besarnya peranan pola asuh orangtua mempengaruhi kemandirian anak, maka penelitian ini akan melihat bagaimana perbedaan kemandirian anak dilihat dari pola pengasuhan yang diterapkan orangtua di dalam keluarga.

Dari uraian di atas tiga pola asuh yang dapat mempengaruhi kemandirian anak yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul : “Perbedaan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari Pola Asuh Orangtua di Lembaga PAUD Kecematan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: Apakah kondisi fisiologis dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak? Apakah kondisi psikologis dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak? Apakah pola pengasuhan yang diterapkan orangtua di dalam keluarga dapat mempengaruhi perbedaan karakter kemandirian anak? Apakah lingkungan keluarga dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak? Apakah rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak? Apakah pengalaman hidup anak dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak?

1.3 Batasan Masalah

Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada pola asuh orang tua yang diterapkan terhadap karakter kemandirian anak usia 5-6 tahun di lembaga PAUD Kecematan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara.


(15)

7 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu Apakah Ada Perbedaan Karakter Kemandirian Anak di Tinjau Dari Pola Asuh Orangtua Pada Lembaga PAUD di Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara?

1.5 Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari perumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat Bagaimana Perbedaan Karakter Kemandirian Anak Ditinjau Dari Pola Asuh Orangtua Pada Lembaga PAUD di Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun secara praktis

1. Secara Teoritis :

Sebagai pengembangan kasanah Ilmu Pendidikan di Indonesia khususnya Program Studi Anak Usia Dini yang berkaitan karakter kemandirian anak usia 5-6 tahun.

2. Secara Praktis : a. Bagi orang tua

Sebagai bahan informasi bagi para orangtua dalam mengetahui tingkat kemandirian anak mereka, sehingga dapat diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemandirian anak.


(16)

8 b. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan sumber referensi dalam melakukan penelitian dibidang yang sama.


(17)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakter kemandirian anak ditinjau dari pola asuh orangtua di Lembaga PAUD Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara. Hal ini diketauhui dari hasil perhitungan diperoleh harga X2hitung(86,5818) > X2tabel (9,49). Jika hipotesa “ ada perbedaan yang signifikan karakter kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari pola asuh orangtua di Lembaga PAUD Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara” maka dapat diterima.

5.2 Saran

1. Kepada orangtua disarankan untuk dapat menerapkan pola asuh demokratis bagi anak mereka sehingga dapat memberikan rasa percaya diri dan pengawasan yang membuat anak merasa nyaman dan penuh dengan limpahan kasih sayang dari orangtua anak. Penerapan pola asuh demokratis dapat dilakukan orangtua dengan memberikan kebebasan pada anak untuk memilih setiap kemauannya namun tetap dengan diberikan bimbingan yang benar.

2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan dapat melihat tingkat kemandirian anak berdasarkan perbedaan jenis kelamin sebagai bahan dalam penelitian selanjutnya demi meningkatkan kemandirian anak.


(18)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta Fadlillah, Muhammad Dan Khorida Lilif Mualifatu. 2013. Pendidikan Karakter Anak

Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Ginting, Sriwirawati. 2013. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Disiplin Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Bunga Ncole Tanjung Morawa.

Isnan, A Nurlan. 2012. Mencetak Karakter Anak Sejak Janin. Jogjakarta. Diva Press. Latifa, Melly. 2008. ” Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Karakter.” Dalam

(https://www.google.com/search?q=artikel+peranan+keluarga+dalam+pendidikan+karakt

er+anak+oleh+melly+latifah&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-

US:official&client=firefox-a&channel=fflb#channel=fflb&q=artikel+peranan+keluarga+dalam+pendidikan+karakter +anak+&rls=org.mozilla:en-US:official. Diakses 25-01-2014)

Louise. 2009. ( http://ummukautsar.wordpress.com/2009/05/03/membentuk-anak-mandiri-untuk-anak-usia-prasekolah/diakses 25-01-2014 Pukul 18:05 WIB)

Medinamecca. 2014. (http://www.ibuprofesional.com/diakses 25-01-2014)

Rimm, Sylvia. 2003. Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Susanto, Ahmad. “Memahami Perilaku Kemandirian Anak Usia Dini” Dalam

http://Www.Fipumj.Net/Artikel8fl4e45fceeal67a5a36dedd4bea2543-Memahami-Perilaku-Kemandirian-Anak-Usia-Dini.html. Diakses Pada 20 Januari 2014 Pukul 18:48 WIB.

Ubaedy, AN. 2009. Cerdas Mengasuh Anak. Jakarta. Kinza Books.

Wiyani, Novan Ardy. 2012. Biana Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.


(19)

i

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Eka Dewi Sartika

b. Tempat/ Tanggal Lahir : Aek Kanopan, 08 juli 1990

c. Agama : Kristen Protestan

d. Nama Orang Tua

Nama Ayah : Togar Manullang

Nama Ibu : Riana Manurung

e. Perkerjaan

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Guru

f. Alamat Orangtua : Wonosari Lingkungan 2 Aek Kanopan

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 112285 Membang Muda 1996 - 2002

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Sultan Hasanuddin Aek Kanopan 2002 - 2005

c. Sekolah Menengah Atas : SMA St Yosep Aek Kanopan 2005 - 2008

d. Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2010-2014


(1)

6

Melihat besarnya peranan pola asuh orangtua mempengaruhi kemandirian anak, maka penelitian ini akan melihat bagaimana perbedaan kemandirian anak dilihat dari pola pengasuhan yang diterapkan orangtua di dalam keluarga.

Dari uraian di atas tiga pola asuh yang dapat mempengaruhi kemandirian anak yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul : “Perbedaan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari Pola Asuh Orangtua di Lembaga PAUD Kecematan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara”.

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: Apakah kondisi fisiologis dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak? Apakah kondisi psikologis dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak? Apakah pola pengasuhan yang diterapkan orangtua di dalam keluarga dapat mempengaruhi perbedaan karakter kemandirian anak? Apakah lingkungan keluarga dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak? Apakah rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak? Apakah pengalaman hidup anak dapat mempengaruhi karakter kemandirian anak?

1.3

Batasan Masalah

Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada pola asuh orang tua yang diterapkan terhadap karakter kemandirian anak usia 5-6 tahun di lembaga PAUD Kecematan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara.


(2)

7 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu Apakah Ada Perbedaan Karakter Kemandirian Anak di Tinjau Dari Pola Asuh Orangtua Pada Lembaga PAUD di Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara?

1.5 Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari perumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat Bagaimana Perbedaan Karakter Kemandirian Anak Ditinjau Dari Pola Asuh Orangtua Pada Lembaga PAUD di Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun secara praktis

1. Secara Teoritis :

Sebagai pengembangan kasanah Ilmu Pendidikan di Indonesia khususnya Program Studi Anak Usia Dini yang berkaitan karakter kemandirian anak usia 5-6 tahun.

2. Secara Praktis : a. Bagi orang tua

Sebagai bahan informasi bagi para orangtua dalam mengetahui tingkat kemandirian anak mereka, sehingga dapat diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemandirian anak.


(3)

8 b. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan sumber referensi dalam melakukan penelitian dibidang yang sama.


(4)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakter kemandirian anak ditinjau dari pola asuh orangtua di Lembaga PAUD Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara. Hal ini diketauhui dari hasil perhitungan diperoleh harga X2hitung(86,5818) > X2tabel (9,49). Jika hipotesa “ ada perbedaan yang signifikan karakter kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari pola asuh orangtua di Lembaga PAUD Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara” maka dapat diterima.

5.2Saran

1. Kepada orangtua disarankan untuk dapat menerapkan pola asuh demokratis bagi anak mereka sehingga dapat memberikan rasa percaya diri dan pengawasan yang membuat anak merasa nyaman dan penuh dengan limpahan kasih sayang dari orangtua anak. Penerapan pola asuh demokratis dapat dilakukan orangtua dengan memberikan kebebasan pada anak untuk memilih setiap kemauannya namun tetap dengan diberikan bimbingan yang benar.

2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan dapat melihat tingkat kemandirian anak berdasarkan perbedaan jenis kelamin sebagai bahan dalam penelitian selanjutnya demi meningkatkan kemandirian anak.


(5)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta Fadlillah, Muhammad Dan Khorida Lilif Mualifatu. 2013. Pendidikan Karakter Anak

Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Ginting, Sriwirawati. 2013. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Disiplin Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Bunga Ncole Tanjung Morawa.

Isnan, A Nurlan. 2012. Mencetak Karakter Anak Sejak Janin. Jogjakarta. Diva Press. Latifa, Melly. 2008. ” Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Karakter.” Dalam

(https://www.google.com/search?q=artikel+peranan+keluarga+dalam+pendidikan+karakt

er+anak+oleh+melly+latifah&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-

US:official&client=firefox-a&channel=fflb#channel=fflb&q=artikel+peranan+keluarga+dalam+pendidikan+karakter +anak+&rls=org.mozilla:en-US:official. Diakses 25-01-2014)

Louise. 2009. ( http://ummukautsar.wordpress.com/2009/05/03/membentuk-anak-mandiri-untuk-anak-usia-prasekolah/diakses 25-01-2014 Pukul 18:05 WIB)

Medinamecca. 2014. (http://www.ibuprofesional.com/diakses 25-01-2014)

Rimm, Sylvia. 2003. Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Susanto, Ahmad. “Memahami Perilaku Kemandirian Anak Usia Dini” Dalam

http://Www.Fipumj.Net/Artikel8fl4e45fceeal67a5a36dedd4bea2543-Memahami-Perilaku-Kemandirian-Anak-Usia-Dini.html. Diakses Pada 20 Januari 2014 Pukul 18:48 WIB.

Ubaedy, AN. 2009. Cerdas Mengasuh Anak. Jakarta. Kinza Books.

Wiyani, Novan Ardy. 2012. Biana Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.


(6)

i

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Eka Dewi Sartika

b. Tempat/ Tanggal Lahir : Aek Kanopan, 08 juli 1990

c. Agama : Kristen Protestan

d. Nama Orang Tua

Nama Ayah : Togar Manullang

Nama Ibu : Riana Manurung

e. Perkerjaan

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Guru

f. Alamat Orangtua : Wonosari Lingkungan 2 Aek Kanopan

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 112285 Membang Muda 1996 - 2002

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Sultan Hasanuddin Aek Kanopan 2002 - 2005

c. Sekolah Menengah Atas : SMA St Yosep Aek Kanopan 2005 - 2008

d. Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2010-2014