PENGASUHAN SINGLE PARENT PADA KASUS KENAKALAN REMAJA Pengasuhan Single Parent Pada Kasus Kenakalan Remaja Skripsi.

PENGASUHAN SINGLE PARENT PADA KASUS KENAKALAN REMAJA

NASKAH PUBLIKASI
Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat guna memperoleh
Gelar S-1 Sarjana Psikologi

Diajukan Oleh:
Baghas Tigara Akbar Shundy
F100114009

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii

iii

ABSTRAKSI
PENGASUHAN SINGLE PARENT PADA KASUS KENAKALAN REMAJA
Baghas Tigara Akbar Shundy

Eny Purwandari
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
bagas.sandy@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam mengenai bagaimana
pola pengasuhan yang diterapkan oleh single parent kepada anaknya yang terlibat
dalam kasus kenakalan remaja. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data penelitian menggunakan
metode wawancara dan observasi. Informan penelitian berjumlah 8 informan
penelitian yang terdiri dari 4 informan single parent dan 4 informan anak
remajanya. Pemilihan informan penelitian menggunakan metode purposive
sampling dimana peneliti sudah menentukan karakteristik informan yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian bentuk kenakalan
remaja yang dilakukan termasuk dalam bentuk kenakalan melawan status dan
kenakalan sosial. Faktor yang menjadi penyebab kenakalan remaja dalam
penelitian ini adalah pengaruh teman sebaya dan proses keluarga. Ada perbedaan
pola pengasuhan anak antara single parent mother dan single parent father.
Perbedaan antara pola pengasuhan single parent mother dan single parent father
terletak pada komunikasi, kontrol, peraturan, dan hukuman bagi anak.
Komunikasi pada single parent father kurang terjalin dengan baik antara ayah

dengan anak, pada single parent mother komunikasi terjalin dengan baik tetapi
tidak hangat. Pada single parent father tidak ada kontrol yang dilakukan kepada
anak, sedangkan pada single parent mother kontrol yang dilakukan kepada
anaknya tergolong rendah. Pada single parent father peraturan dan hukuman yang
diterapakan tidak ada, sedangkan pada single parent mother kurang konsisten
dalam menerapkan peraturan dan hukuman pada anak remajanya.

Kata Kunci: Pengasuhan, Single Parent, Kenakalan Remaja

iv

perubahan pada diri anak

PENDAHULUAN

secara fisik, psikis, maupun sosial

Mengasuh anak merupakan
tugas


orang

tua

dalam

yang berbeda dari masa kanak-kanak

sebuah

sehingga

keluarga yang berada di lingkungan
masyarakat.

Di

dalam

baik


kemungkinan

remaja

mengalami masa krisis yang ditandai

keluarga

dengan kecenderungan munculnya

merupakan tempat utama, dimana

perilaku menyimpang pada anak usia

anak berkembang dan dibesarkan

remaja (Delphie,2009).

oleh orang tua hingga menjadi

pribadi yang dewasa dan mandiri.

Kenakalan remaja menurut

Hubungan yang terjalin antara anak

Sobur (2005) adalah suatu bentuk

dengan orang tua sangat ditentukan

perbuatan antisosial yang dilakukan

oleh

anak remaja yang jika dilakukan oleh

sikap

orang


tua

dalam

mengasuh anak, proses pengasuhan

orang

yang dilakukan orang tua pada anak

sebagai

dan apa yang ditanamkan orang tua

Kenakalan remaja

kepada anak sejak dini. Hal tersebut

tindakan pelanggaran suatu hukum


tertuju pada pola pengasuhan yang

atau peraturan oleh seorang remaja.

diterapkan oleh orang tua yaitu suatu

Pelanggaran hukum atau peraturan

suatu metode

bisa

yang dipilih dan

dewasa

diklasifikasikan

tindakan


kejahatan.

merujuk

pada

termasuk pelanggaran berat

dilakukan oleh orang tua dalam

seperti

mengasuh

(2004)

pelanggaran yang termasuk dalam

berpendapat remaja adalah masa


norma masyarakat seperti membolos

transisi

sekolah, menganggu

anak.

dari

Monks

anak-anak

menuju

membunuh

atau


kenyamanan

tingkat dewasa. Pada masa remaja

publik,

dibagi menjadi tiga bagian yaitu fase

batasan waktu, dan lain lain. Hawari

remaja awal (12-15 tahun), fase

(1997)

menyebutkan

remaja pertengahan (15-18 tahun)

faktor


penyebab

dan fase remaja akhir (18-21 tahun).

kenakalan

Pada masa remaja banyak terjadi

berfungsinya orangtua sebagai figur

1

berjudi,

remaja

bermain

salah

tanpa

satu

timbulnya
adalah

tidak

tauladan bagi anak misalnya karena

peran serta tugas yang ditanggung

ketidak harmonisan hubungan orang

oleh para single parent sangatlah

tua yang bisa berujung ke perceraian

berat.

orang tua dan berimbas pada anak.

Pada

Keluarga juga menempati posisi
yang

paling

utama

karena

tua baik ayah maupun ibu sangat
dibutuhkan untuk mengasuh anak

lingkungan

sampai menuju dewasa dan mandiri.

keluarga menjadi tempat pertama
dan

utama

bagi

anak

Hal ini disebabkan pada saat anak

untuk

beranjak ke usia remaja merupakan

membentuk suatu hubungan dengan

periode paling penting dimana anak

orang tua maupun dengan saudara
kandungnya

sebelum

mengalami

menjalin

perubahan

yang

signifikan di dalam dirinya. Maka

hubungan dengan orang lain yang

dari itu sangat dibutuhkan pola

berada dalam lingkungannya. Selain

pengasuhan yang tepat bagi anak

itu keluarga mempunyai pengaruh
yang besar

dalam

mengasuh anak itu baik figur orang

dalam

perkembangan anak menuju masa
kedewasaan

dasarnya

usia remaja.

dalam perkembangan

Menurut

perilaku anak, karena di dalam

Indira

(dalam

keluarga anak mulai belajar untuk

Muallifah, 2009) pengasuhan orang

menirukan perilaku dengan orang

tua adalah interaksi antara orang

yang banyak berinteraksi dengan

tua

anak. Perubahan di dalam keluarga

sikap atau perilaku orang tua saat

yang akan terjadi antara lain adanya

berinteraksi

perubahan peran serta tugas yang

Termasuk

harus ditanggung oleh single parent

aturan,

dalam mengasuh anak. Beban tugas

norma, memberikan perhatian dan

yang harus ditanggung single parent

kasih

sayang,

adalah

sikap

dan

menyangkut

pemenuhan

dengan anak yaitu bagaimana

dengan
caranya

mengajarkan

anak.

menerapkan
nilai

serta menunjukan

perilaku
menjadi

yang

baik,

contoh

atau

kebutuhan ekonomi, kasih sayang,

sehingga

serta fisik bagi anak yang berarti

panutan bagi anaknya.maja.

2

dan

Pengasuhan dan pola asuh

pujian

diberikan

sesuai

dengan

merupakan dua hal yang tidak bisa

perbuatan dan disertai penjelasan

dipisahkan. Pola asuh merupakan

(Hurlock, 1999).

bagian dari pengasuhan. Berikut ini

c. Pola Asuh Permisif

ada beberapa jenis-jenis pola asuh,
masing-masing

adalah

Menurut Hurlock (2010) pola

sebagai
asuh

berikut :

pengasuhan

a. Pola Asuh Otoriter
Menurut
menjelaskan

yang

pengendalian

Santrock
bahwa

permisif

tuntutan

(2005)

adalah

pola

tidak

adanya

atau

kontrol

serta

orangtua

kepada

anak,

komunikasi kurang hangat karena

pola asuh

otoriter (authorian parenting) adalah

orangtua

suatu

dan

disiplin yang permisif yaitu sedikit

menghukum yang menuntut anak

disiplin atau tidak berdisiplin yang

untuk mengikuti perintah dari orang

berarti tidak membimbing anak ke

tua dan menghormati pekerjaan dan

pola perilaku yang disetujui secara

usaha

sosial dan tidak ada hukuman dan

gaya

membatasi

masa

bodoh,

hadiah.

b. Pola Asuh Demokratis

Pada

Pola asuh demokratis adalah

jenis

cara dan ciri-ciri tertentu. Menurut

yang bersifat luwes dimana orang tua
bimbingan

masing-masing

pola asuh memiliki karakteristik,

pola asuh yang memiliki kontrol

memberikan

bersikap

Muallifah

yang

(2009)

ada

beberpa

karakteristik dari beberpa jenis pola

sifatnya mengarahkan agar anak

asuh sebagai berikut:

mengerti dengan baik mengapa ada
hal yang boleh dilakukan dan ada

a. Karakteristik Pengasuhan Anak

yang

dalam Pola Asuh Demokratis

tidak

boleh,

komunikasi

terbuka dengan dua arah, disiplin
yang diterapkan dapat dirundingkan
dan ada penjelasan, hukuman dan

3

1) Pemberian kebebasan yang

1) Pemberian antara hak dan
kewajiban

yang

luas kepada anak

seimbang

2) Tidak ada tuntutan untuk

kepada anak

bertanggung jawab

2) Memberikan penjelasan atas
hukuman

dan

3) Bersikap acuh kurang adanya

larangan

komunikasi dan cenderung

yang diberikan kepada anak.

mengabaikan perkembangan

3) Saling melengkapi satu sama

anak

lain
dukungan,

4) Kontrol orang tua terhadap

kesempatan dan kebebasan

anak sangat lemah, juga tidak

kepada anak

memberikan

4) Pembemberian

5) Orang

tua

mengontrol

yang

senantiasa

bimbingan

cukup

berarti

bagi

perkembangan anak

perkembangan

anak.

Pada

penelitian

yang

b. Karakteristik Pengasuhan Anak

dilakukan Satria (2011) ditemukan

dalam Pola Asuh Otoriter

teori baru tentang pola asuh orang

1) Aturan

yang

ketat,

tua diluar pola pengasuhan yang ada

dan

yaitu pola asuh abu-abu berikut

cenderung memaksa anak.
2) Mengutamakan

karakteristiknya:

hukuman

bagi anak
3) Kurangnya

1. Komunikasi antara anak dan
interkasi

dan

orangtua berjalan dengan baik

komunikasi orang tua dengan

2. Kontrol Orangtua terhadap Anak

anak

Rendah

4) Kurang kasih sayang dan rasa

3. Orangtua tidak menuntut anak

simpatik

untuk bersikap bertanggung jawab.

c. Karakteristik Pengasuhan Anak

Newman

dalam Pola Asuh Permisif
(dalam

4

dan

Newman

Veronika,

2007)

mengemukakan

bahwa

keluarga

secara sosial pada anak-anak

dan

single parent adalah keluarga yang di

remaja yang disebabkan oleh satu

dalam

bentuk pengabaian sosial, sehingga

struktur

keluarga

hanya

terdapat satu orangtua saja, baik ayah

mereka

maupun ibu saja yang dikarenakan

perilaku yang menyimpang. Istilah

oleh kematian, perceraian ataupun

kenakalan remaja mengacu pada

status perkawinan yang tidak jelas

suatu rentang yang luas, dari tingkah

atau dapat juga seorang bujangan

laku

yang mengadopsi anak. Single parent

merujuk

mother yaitu ibu sebagai orangtua

pelanggaran

tunggal harus menggantikan peran

peraturan

ayah

Pelanggaran hukum atau peraturan

sebagai

kepala

keluarga,

pengambil keputusan, pencari nafkah

bisa

disamping

seperti

rumah

perannya
tangga,

mengurus

yang.

termasuk

menyontek.

atau

remaja.

pelanggaran berat

seperti

atau
membolos,

Menurut Santrock (2010) ada

father yaitu ayah sebagai orangtua

beberapa

tunggal harus menggantikan peran

faktor-faktor

mempengaruhi

ibu sebagai ibu rumah tangga yang

kenakalan

yang
remaja,

yaitu: identitas, kontrol diri, jenis

mengerjakan pekerjaan rumah tangga

kelamin,

yang mengerjakan pekerjaan ibu

harapan

terhadap

pendidikan dan nilai-nilai di sekolah,

rumah tangga, selain kewajibannya

proses keluarga, pengaruh teman

sebagi seorang kepala rumah tangga.

sebaya, kelas sosial ekonomi, dan

atau

kualitas lingkungan sekitar tempat

kenakalan remaja menurut santrock

tinggal.

(2005) adalah perilaku negatif atau

merupakan

kenakalan

sosial

anak-anak

hukum

membunuh

memenuhi

delinquency

suatu

remaja
tindakan

oleh seorang

pelanggaran

kebutuhan psikis anak. Single parent

bentuk

Kenakalan
pada

membesarkan,

membimbingdan

Juvenile

mengembangkan

muda,

merupakan gejala sakit (patologis)

Kenakalan
produk

yang

tidak

kebutuhan-kebutuhan

5

remaja

dari

struktur

memenuhi
dalam

diri

remaja

terutama

dalam

masa

lingkungan sekitar, minuman keras

perkembangannya. Bentuk kenakalan

dan hubungan seks bebas.

remaja (dalam Winda, 2012) jenis-

4. Kenakalan yang melawan status,

jenis

misalnya mengingkari status anak

kejahatannya,

kenakalan

remaja dapat digolongkan dalam

sebagai

bentuk :

membolos

1. Kenakalan

yang

antar

geng,

melibatkan

berwajib,

pihak

lalu

cara

bergelandangan

game tanpa ada batasan waktu,
kebut-kebutan

antar

dijalanan

yang

mengganggu keamanan lalu lintas

kelompok, antar sekolah, sehingga
harus

dengan

sepanjang jalan, merokok, bermain

menimbulkan

korban fisik pada orang lain yaitu
perkelahian

pelajar

dan

yang

membahayakan

orang

perkosaan, perampokan,

lain,

membantah

pembunuhan, dan lain- lain.

jiwa

serta

pergi dari rumah,
perintah orang tua,

pulang larut malam dan sebagainya

2. Kenakalan yang menimbulkan
METODE PENELITIAN

korban materi seperti perjudian dan
bentuk-bentuk

permainan

lain

Metode

yang

digunakan

dengan taruhan, seperti permainan

dalam penelitian ini adalah metode

domino

penelitian

dan

pencurian,

remi,

perusakan,

pencopetan, pemerasan

pengambilan

dan lain- lain.

Prosedur

subyek

dalam

penelitian kualitatif individu yang

3. Kenakalan

sosial

menimbulkan
orang

lain

kualitatif.

yang

tidak

korban

di

pihak

seperti

pelacuran,

dijadikan subyek penelitian adalah
individu

yang

memenuhi

karakteristik populasi seperti:

memakai dan menggunakan bahan

A. Anak usia remaja berusia antara

narkotika

yang

12-21 tahun yang hidup di dalam

yakni

keluarga single parent dan terlibat

dianggapnya
mengganggu

bahkan

hal

ringan

dalam kasus kenakalan remaja

kenyamanan

6

B. Single parent yang disebabkan

1. Pola Pengasuhan

karena perceraian maupun karena

a. Hubungan dengan anak

salah satu pasangan meninggal dunia

Dengan hilangnya salah satu

Metode pengumpulan data
adalah cara
peneliti

yang

pasangan

digunakan

untuk memperoleh

yaitu

menggunakan

Pola pengasuhan yang diterapkan

dengan

antara ayah/ibu yang berada dalam

metode wawancara

keluarga single parent sedikit ada
perbedaan. Pada single parent father

penelitian ini menggunakan langkah-

komunikasi

langkah sebagai berikut: Organisasi

dilakukan

data,

Mendeskripsikan

maupun

hubungan

dengan anak dalam penelitian yang

data, Membaca keseluruhan data,
Kategorisasi

dalam

serius pada hubungan dengan anak.

dan observasi. Dalam analisis data

Koding,

ayah/ibu

keluarga menimbulkan dampak yang

data

yang akan di teliti, metode yang
digunakan

yaitu

ini

tergolong

kurang

karena pada dasarnya sosok ayah

kategori,

dalam

Pembahasan Hasil Penelitian

keluarga

bukan

sebagai

pengasuh yang baik untuk anak,
sosok ayah lebih ke pemenuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
telah

dilakukan

analisis
diatas

kebutuhan ekonomi bagi anak. Pada
yang

penelitian

ditemui

ini

juga

ditemukan

hubungan yang cukup baik antara

pola

single parent mother dengan anak.

pengasuhan yang diterapkan single

hubungan ini tercipta karena anak

parent dalam mengasuh anak remaja

dari kecil sudah ditinggalkan oleh

yang

kasus

ayahnya lalu hidup bersama dengan

memiliki

ibunya sehingga anak merasa dekat

beberapa

karakteristik

termasuk

kenakalan

dari

dalam

remaja

pernyataan senada pada sebagian

dengan

besar subyek. Hal ini akan dijelaskan

komunikasinya baik dengan ibunya

sebagai berikut:

karena ibu berada dirumah dan tidak

ibunya

dan

hubungan

bekerja, namun secara mendalam ibu

7

tidak mengetahui kehidupan pribadi

mengatur kegiatannya yang akan

anak

dilakukan, single parent mother lebih
memberi kebebasan kepada anak

B. Kontrol

untuk melakukan apa yang ingin

Sebagian besar subyek single
parent

dalam

penelitian

dilakukan oleh anak

ini

c. Peraturan

menyatakan kurang bisa mengontrol

Dalam penelitian ini single

apa saja yang dilakukan anak karena
kurangnya komunikasi antara orang

parent

tua dan anak membuat orang tua

menerapkan

kurang memahami pergaulan yang

anaknya, bahkan pada single parent

diikuti anak serta kegiatan yang

father tidak menerapkan peraturan

dilakukan anak sehari-hari. Pada

kepada anaknya. Pada single parent

single parent father kontrol yang

mother menerapkan peraturan bagi

dilakukan cenderung kurang karena

anak, namun dalam penerpannya

sebagai

yang

kurang ada tindakan yang tegas atas

terkondisikan sebagai pencari nafkah

konsekuensi dari peraturan yang

bukan sebagai pengasuh membuat

dibuat. Kurang adanya konsistensi

kontrol kepada yang sebelumnya

dalam

dilakukan oleh istri, setelah ditinggal

berimbas pada tanggung jawab anak

istri kontrol yang dilakukan menjadi

atas apa yang dilakukannya, jika

berkurang

sudah

tidak ada peraturan yang diterapkan

terkondisikan ayah bukan sebagai

maka anak merasa tidak terbebani

pengasuh anak. Pada single parent

dan tidak merasa bersalah jika

mother tetap mengontrol kegiatan

melakukan suatu kesalahan.

sosok

ayah

karena

anak tetapi dengan taraf yang rendah

pada

umumnya
peraturan

penerapan

kurang
kepada

peraturan

ini

d. Hukuman

seperti hanya menanyai kegiatan
anak tanpa adanya cross check lebih

Subyek single parent dalam

dalam mengenai apa saja yang akan

penelitian ini menyatakan hukuman

dilakukan anak. Seperti anak bebas

yang diberikan hanya sebatas lisan

8

tanpa ada konsekuensi yang bisa

dewasa, pada single parent mother

membuat

tidak

ada kontrol yang dilakukan kepada

melakukan kembali kesalahan yang

anak, namun kontrol yang dilakukan

dilakukan oleh anak. Tanpa adanya

rendah

hukuman yang bisa membuat anak

pengawasan pada aktifitas anak serta

menyadari

masih memberi kelonggaran waktu

anak

untuk

kesalahan

yang

dilakukan, maka anak akan sering

dimana

kurang

dalam

bermain anak.

melanggar peraturan yang diterapkan

3. Pada peraturan dan hukuman,

oleh orang tua.

single

Dari hasil pembahasan diatas

parent

peraturan

dan

father

tidak

hukuman

ada
yang

terdapat perbedaan pola pengasuhan

diterapkan pada anak, pada single

anak antara single parent mother dan

parent

single parent father pada beberapa

peraturan, tetapi karena penerapan

bagian sebagai berikut:

peraturan

atas

penerapannya sehingga anak masih

yang terjalin antara ayah dengan

sering melanggar peraturan yang

anak, pada single parent mother

dibuat.

komunikasi yang terjalin antara ibu

Berdasarkan

dengan anak berjalan dengan baik

pembahasan

diatas dapat disimpulan pola asuh

tetapi tidak hangat.

yang diterapkan oleh single parent

2. Pada kontrol, single parent father

mother adalah pola asuh permisif

tidak ada kontrol pada anak karena
mengontrol

hukuman

diberikan kurang konsisten dalam

father kurang adanya komunikasi

bisa

serta

menerapkan

konsekuensi dari peraturan yang

1. Pada komunikasi, single parent

tidak

mother

dimana komunikasi terjalin dengan

secara

baik tetapi tidak hangat, ada kontrol

langsung kegiatan yang dilakukan

yang dilakukan terhadap anak tetapi

oleh anak sehingga terkesan tidak

dalam taraf rendah dimana single

memperhatikan perkembangan yang

parent

terjadi pada anak yang beranjak

mother

pengawasan

9

kurang

aktifitas

anak

dalam
serta

masih memberi kelonggaran waktu

ingin

bermain anak. Dari segi peraturan

berada satu kelompok karena pada

single parent mother menerapkan

fase remaja ini, remaja ingin diakui

peraturan, tetapi karena penerapan

keberadaannya di lingkungan dimana

peraturan

atas

remaja tersebut bergaul. Hal ini

konsekuensi dari peraturan yang

dilakukan semata-mata untuk diakui

diberikan kurang konsisten dalam

dalam kelompok tersebut sehingga

penerapannya sehingga anak masih

subyek juga melakukan hal yang

sering

sama

serta

hukuman

melangar

peraturan

yang

seperti

teman-teman

dengan

kelompok

yang

yang

dibuat. Pada single parent father

diikutinya seperti membolos sekolah,

pola asuh yang diterapkan adalah

merokok, mengkonsumsi minuman

pola

keras, dan pulang larut malam

asuh

yang

dibandingkan

lebih

pola

permisif

asuh

sehingga dapat dikatakan bahwa

yang

diterapkan oleh single parent mother

konformitas

dimana kurang adanya komunikasi,

berpengaruh dalam kasus kenakalan

peraturan, kontrol, dan hukuman

remaja

bagi

anak

terkesan

sehingga
tidak

orang

tua

Dalam

yang

oleh single parent kurang, hal ini
menyebabkan anak merasa kesepian

2. Kenakalan Remaja

ketika

a. Pengaruh teman sebaya

berada

dirumah.

Dengan

hilangnya salah satu figur yaitu

Dalam penelitian ini semua
yang

penelitian

dilakukan perhatian yang diberikan

masuk ke dalam fase remaja

anak

sebaya

b. Proses Keluarga

memperhatikan

perkembangan anak yang sedang

subyek

teman

ayah/ibu

melakukan

menyebabkan

dalam

keluarga

tidak

seimbangnya

kenakalan remaja karena penggaruh

peran yang harus dilakukan oleh

dari teman sebaya dimana subyek

single parent di dalam keluarga, hal

bergaul. Semakin besar pengaruh

ini

dalam kelompok membuat subyek

pengawasan terhadap aktivitas yang

10

berakibat

pada

kurangnya

dilakukan

anak.

Anak

merasa

Bentuk

kenakalan

Remaja

kesepian ketika berada dirumah dan

yang dilakukan anak remaja dalam

lebih memilih bermain keluar rumah

keluarga single parent mother antara

dengan

yang

lain: merokok, bergelandang dijalan,

mudah

pulang hingga larut malam, dan

teman

membuat

sebayanya

anak

remaja

terpengaruh terhadap pergaulan yang

menganggu

diikutinya remaja tersebut sehingga

Berdasarkan bentuk kenakalan yang

anak remaja rentan untuk terlibat

dilakukan oleh anak remaja dalam

dalam kasus kenakalan remaja.

keluarga

kenyamanan

single

umum.

parent

mother

termasuk dalam bentuk kenakalan
melawan status dan kenakalan sosial.

SIMPULAN
Berdasarkan

analisis

dan

B.

pembahasan yang telah dilakukan

Kenakalan

A. Bentuk Kenakalan Remaja

kenakalan

remaja,

pengaruh

dari pergaulan dengan teman sebaya
sangat mempengaruhi anak untuk

1. Single Parent Father
kenakalan

penyebab

remaja

diatas maka dapat di simpulkan:

Bentuk

Faktor

berprilaku nakal. Dalam hal ini
remaja

pergaulan

yang

diikuti

berperan

yang dilakukan anak remaja dalam

dalam menimbulkan perilaku nakal

keluarga single parent father antara

pada remaja. Dengan pengaruh dari

lain: merokok, membolos sekolah,

kelompok yang di ikuti remaja ingin

mengkonsumsi

diakui

minuman

keras.

dan

diterima

oleh

Berdasarkan bentuk kenakalan yang

kelompoknya. Selain itu ada faktor

dilakukan oleh anak remaja dalam

keluarga dimana setelah hilangnya

father

salah satu orang tua ayah/ibu di

termasuk dalam bentuk kenakalan

dalam keluarga membuat perubahan

melawan status dan kenakalan sosial.

peran di dalam keluarga sehingga

keluarga

single

parent

menjadikan

2. Single Parent Mother

kurangnya

perhatian

kepada anak, anak merasa kurang

11

perhatian
dengan

dan

memilih

teman

Bagi single parent father

bergaul

sebayanya.

Dari

untuk lebih membentuk hubungan

pergaulan ini yang dapat membuat

yang dekat dengan anak sehingga

anak dapat terpengaruh untuk bebuat

hubungan yang terjalin antara single

nakal.

parent father dan anak remajanya
berjalan

C. Pola pengasuhan yeng diterapkan

pengasuhan

yang

father mempunyai hubungan yang
hangat dengan anak.

termasuk di dalam karakteristik pola
permisif,

Dengan

anak bisa membuat single parent

diterapkan oleh single parent mother

asuh

baik.

meningkatkan komunikasi dengan

oleh single parent
Pola

dengan

sedangkan

b. Single Parent Mother

pola

Bagi single parent mother

pengasuhan yang diterapkan oleh
single parent father lebih permisif

untuk

dibandingkan pada pola pengasuhan

menerapkan pola asuh yang tepat

yang diterapkan single

untuk

parent

lebih

anak.

konsisten

dalam

Misalnya

dengan

peraturan

secara

mother. Hal ini terlihat pada aspek

menerapakan

yang menonjol yaitu pada aspek

konsisten kepada anak agar anak

kontrol terhadap anak, peraturan, dan

tidak

hukuman bagi anak.

dibuat oleh single parent mother
serta

SARAN

melanggar

peraturan

meningkatkan

yang

pengawasan

terhadap aktifitas yang dilakukan

Berdasarkan hasil penelitian

oleh anak remajanya.

dan kesimpulan diatas, maka peneliti

c. Remaja

memberikan saran sebagai berikut:

Bagi

1. Single Parent

remaja

untuk

lebih

selektif dalam memilih pergaulan

a. Single Parent Father

yang positif, sehingga remaja tidak
terlibat dalam pergaulan negatif yang

12

Mixed
Edisi
Ketiga.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

bisa membuat remaja terlibat dalam
kenakalan remaja.

Dhelphie, D. (2009). Hubungan
antara
Kemampuan
Mengontrol
Diri
dan
Kecenderungan Berperilaku

2. Peneliti Selanjutnya
Bagi

peneliti

lain

yang

tertarik untuk menggkaji yang sama
Fajrianthi, Faradina A. F. (2012).
Konflik Pekerjaan-Keluarga
dan Coping pada Single
Mothers. Jurnal Psikologi
Industri Organisasi Vol.1
No.2
Fakultas Psikologi
Universitas
Airlangga
Surabaya

diharapkan untuk mengkaji lebih
dalam mengenai pola pengasuhan
single parent yang terapkan misalnya
pada pola asuh demokratis dan
otoriter, serta faktor-faktor lain yang
dapat

menimbulkan

kenakalan

Gunarsa, Singgih D. (2008).
Psikologi
Anak
dan
Remaja. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia

remaja

DAFTAR PUSTAKA
Ahid,

Badan

Hawari, D. (1997). Alquran Ilmu
Kedokteran
Jiwa
dan
Kesehatan
Mental.Jakarta:
Dana Bhakti Yasa.

Nur. (2010). Pendidikan
Keluarga Dalam Perspektif
Islam.Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar

Hesti. (2008). Perilaku Agresif pada
Remaja Putri yang Berbeda
Status
Sosial.Jurnal.Universitas
Gunadarma

Pusat Statistik (BPS),
BKKBN,
Departemen
Kesehatan
dan
Macro
Internasional.
Survei
Kesehatan
Reproduksi
Remaja
tahun
2014.
Journal.Jakarta.

Hermia. (2014). Pola Pengasuhan
Anak yang dilakukan oleh
Single
Mother.
Jurnal.Universitas
Sebelas
Maret

Chaplin J.P. (2007). Kamus Lengkap
Psikologi
(alih
bahasa:
Kartono, K).
Jakarta
:
PT.Raja Grafindo Persada

Hurlock.

(2006).

Anak
Creswell, J.W. (2010). Research
Design
Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif, dan

Jilid

Erlangga

13

Perkembangan
1.

Jakarta:

Hurlock.

(2010).

Anak

Jilid

Perkembangan
2.

Luth, Nursal.Fernandez, H. Daniel.
Drs. (2000). Sosiologi I: untuk
SMU Kelas 2.Jakarta: PT.
Galaxy Puspa Mega.

Jakarta:

Erlangga.
Mahmud, M. D. (2003). Psikologi
Suatu Pengantar. Yogyakarta

Hurlock, B.E. (1999). Psikologi
Perkembangan:
Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang Kehidupan. Ed. 5.
Jakart a: Erlangga

: BPFE

Moleong,

Penelitian

Ihdiati,
Tuti,
Arista.
(2010).
Kenakalan Remaja ditinjau
dari Kecerdasan Emosi dan
Penyesuaian Diri pada Siswa
SMAN Se-Surakarta. Program
Studi
Psikologi
Fakultas
Kedokteran.Universitas
Sebelas Maret

Bandung:

Metode

(2000).

Kualitatif.
Remaja

Rosda

Karya

Monks, F.J., Knoers, A.M.P.; dkk.
(2004).
Psikologi
Perkembangan. Gajah Mada
Yogyakarta: University Press.

Kartono, K. (2006). Patologi sosial 2
kenakalan remaja. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.

Morse, J.M. Barrett, M., Mayan, M.,
Olson K. & Spiers, J. (2002).
Verification
strategies for
establishing reliability and
validity in qualitative research.
International
Journal
of
Qualitative Methods, 1(2), 119

Kartono. (2010). Patologi sosial 2
kenakalan remaja. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Laela.

L.J.

(2010). Pencegahan dan
Penanganan Perilaku Agresif
Remaja Melalui Pengelolaan
Amarah
(Anger
Management).Jurnal
Psikologi Volume 37, NO. 1,
50

64.Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.

Mualifah. (2009). Psycho Islamic
Smart Parenting. Yogyakarta:
Diva Press

Lucia Apriliani Priastuti. (2011). Self
- Efficacy Ayah yang
Berperan sebagai Orangtua
Tunggal Dalam Mengasuh
Anak.skripsi. Binus

Nancy,D. (1999). Parenting Styles
and Its Correlares, dalam
http://ericeece.org/pubs/digest/
1999/darling.html. diakses 2
januari 2015

14

Santrock,
J.
W.
(2002).
Perkembangan masa hidup
jilid 2. Terjemahan oleh Juda
Damanika & Ach. Chusairi.
Jakarta: Erlangga

Nisfiannoor,
Yulianti.
(2005).
Perbandingan Perilaku Agresif
Antara Remaja yang Berasal
dari Keluarga Bercerai dengan
Keluarga
Utuh.
Jurnal
Psikologi Vol. 3 No. 1.Jakarta:
Universitas Taruma Negara.

Satria,

Poerwandari, E.(1998).Pendekatan
Kualitatif Dalam Penelitian
Psikologi.Jakarta:
Fakultas
PsikologiUniversitas
Indonesia

Soetjiningsih,
Christiana
(2012).Perkembangan
Jakarta: Prenada
Group

Nursing research: Principles
methods.

Psikologi
Pustaka

Sobur, Alex. (2003).
Umum.Bandung:
Setia.

Polit, D.F. & Hungler, B.P. (1995).

and

Agus.
(2011).
Pola
Pengasuhan
Anak
pada
Keluarga Single Parent. Jurnal
Sociologie, Vol. 1, No. 2: 106113. Staf pengajar Jurusan
Sosiologi FISIP Universitas
Lampung

Philadelphia:

Lippincott, PA.

Hari.
Anak.
Media

Sriyanti, Lilik, dkk. (2009). Teori-

Rahayu, Erie. (2004). Konsep diri
Anak Laki-laki yang Tinggal
dengan Single
Parent
Mother.
Skripsi.
Semarang
:
Fakultas
Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata

Teori

Belajar.

Salatiga:

STAIN Salatiga Press.
Sudarsono.

(2008).

Remaja.

Kenakalan

Jakarta:

Rineka

Cipta
Santrock, J.W. (2008). Life-Span
Development. Perkembangan
Masa Hidup. Jilid 2 Edisi
kelima. Jakarta : Erlangga

Sugianto.(2012).Pola Pengasuhan di
Panti Asuhan Darul Hadlanah
Nahdlatul
Ulama
Kota
Salatiga.Skripsi.
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga

Santrock, J. W. (2005). Psikologi
Remaja : PT Raja Grafindo
Persada

15

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: CV Alfabeta

Volume 12, No. 2, Juli 2008;
hal 137-141

Sukandar.
(2006).
Metodologi
Penelitian Petunjuk Praktis
Untuk
Peneliti
Pemula.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Suryasoemirat, A. (2007).Wanita
Single Parent yang Berhasil.
Jakarta : Edsa Mahkota
Sutji, P. Jurnal Juvenile Delinquency
(Kenakalan Remaja) Pada
Remaja
Putra
Korban
Perceraian
Orang
Tua.Jurnal.Universitas
Gunadarma.
Veronika. (2007). Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Pola
Pengasuhan
Single
Parent.Skripsi.Semarang:
Fakultas Psikologi Universitas
Katolik Soegijapranata
Winda.

(2013).
Tinjauan
Kriminologis
Terhadap
Kenakalan Remaja (Juvenile
Delinquency).Skripsi.
Makasar: Bagian Hukum
Pidana Fakultas Hukum
Universitas
Hassanudin
Makasar

Yati,

A. (2008). Validitas dan
Reliabilitas dalam Penelitian
Kualitatif.
Jurnal
Keperawatan
Indonesia,

16