Nini Aki Maca Sajak dalam Peringatan Basa Indung.

- -----

.

123
17
OJan

18

~ibu

o Se/asa o Rabu

Sen;n

4
19

8Peb


5

6

20

o Mar

7

@

21

Jabar

o Kam;s 0 Jumat o Sabtu o M;nggu
8
23


9
24

10
11
12
13
14
15
16
25
26
27
28
29
30
31

OApr o Me; OJun OJul


0 Ags OSep

OOkt

OHov

ODes

Nini
_
!iii Aki Maca Sajak
dalam
Indung
_ _ Peringatan
__ _ -._ _ _ _ _aBasa
__
_
.

___


-.

_

<

saya sepertinya tidak akan ada
yang rrienilai salah, red)," sindir
Ajip sebelum membacakan
sajaknya, yang langsung
disambut hadirin dengan
tertawa.
Mereka yang tampil di atas
pentas itu tidak semuanya
mengaku sebagai seniman
Sunda, beberapa ada yang
mengaku hanya sebagaipembaca
buku atau hanya sebagai tukang
seni. Suasana hingga akhir di Bale

Rumawat itu sangat terasa penuh
keakraban. Mereka sesekali
bertepuk tangan karena merasa
kagum atau terhibur atas karyakarya yang dibacakan oleh
seniman kahot dan masih eksis
itu. Selain kalangan pemerhati
sastra yang sudah berumur, Bale
Rumawat itu juga dihadiri oleh
kalangan pemerhati sastra Suncra
TRiOU ":.8...;':,UEDi '"i: RD,.'...~~A
yang masih muda.
BACA SAJAK Ajip Rosidi membaca sajak di Bale Rumawat
Menurut Abo Koordinator
Kampus Unpad, Minggu (21/2).
Acara
--...._- Nini Aki Maca Sajak,

-

--


TEPUK tangan, celetukan; da;
tertawa seakan menjadi satu.
Namun terkadang suasana
hening tanda kekhusukan pun
terjadi. Itulah sekilas yang terasa
saat berada di Bale Rurnawat
Kampus Unpad, yang menggelar
acara Nini Aki Maca Sajak,
Minggu (21/2) sore. Suasana pun
terkesan serius tapi santai dan
penuh aroma nostalgia dan
keakr.aban.
Meski hujan sempat
mengguyur kawasan Kampus
Unpad Jalan Dipatiukur siang itu,
acara tetap berjalan sesuai waktu
yang ditetapkan. Kalangan
seniman Sunda kahot yang
terbilang masih eksis berkarya

telah berkurnpul di koridor Bale
Rurnawat dengan sedikit
pakaiannya yang terpercik
buliran air hujan. Rasa dingin
sempat terasa, tapi tak berlangsung lama karena suguhan
bandrek dan bajigur yang hangat

-

mampu mengusirnya.
Nini Aki Maca Sajak ini dibuka
denganpenampilan Ajip Rosidi
yang membacakan sajak
berjudul Bandara Ikin dan
Waktu. Kemudian disusul Dedi
Windiagiri, Hasan Wahyu
Atrnakusumah, Yus Rusyana,
Neneng Daningsih, AamAmilia,
Usep Romli, Yayat Hendayana,
Zahir Zahri, Yooke Tjuparmah,

Us Tiarsa, Ami Raksanegara,
Adang S, Nano S, Saini KM, Neni
RS Yogapranata, Hana Rohana
dan Teti Suharti.
Penampilan Ajip Rosidi sang
budayawan dan sastrawan ini
tampak sederhana. Meski
dipandang sebagai seniman
Sunda yang paling kahot, Ajip
yang berpakaian kemeja dan
celana kain plus sandal terompah
kulitnya ini tetap saja penuh
kesahajaan.
"Ari kasayamahsiganamoa!aya
nil

lIyeblltsalah(Kalau kepada

...--..-....


Kliping Humas Unpad 2010
------------

kegiatan tersebut merupakan
bagian dari agenda rutin
Pidangan Budaya Rumawat
Padjadjaran yang digelar setiap
bulan: Sekarang ini kegiatan
tersebut sudah berjalan dua
tahun. Selain menampilkan
pembacaan sajak, secara bergilir
menggelar tema seni Sunda
lainnya seperti karawitan dan
lain-lain.
Tujuan kegiatan Nini Aki Maca
Sajak itu untuk menjalin
silatuahrni para seniman kahot
yang masih eksis sekaligus
menjadi ajang no~talgia, dan
diharapkan bisa menjadi pemacu

generasi muda dalam berkarya.
"Untuk sekarang ini, kebetulan
ada kegiatanmemperingati Hari
Basa Indung. Maka karena ada
keterkaitan, acara rutin tiap
bulan ini menjadi bagian dan
penutup acara peringatan Basa
lndung ini," kata Abo. (dedy
herdiana)