ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MALL GRAND CITY SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN DENGAN METODE DETROIT.
ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN
LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MALL GRAND CITY
SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN DENGAN
METODE DETROIT
TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar SarjanaTeknik Sipil (S-1)
OLEH :
INDRA SETIADI
0653310080
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN LALU LINTAS AKIBAT ADANYA
MALL GRAND CITY SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN
DENGAN METODE DETROIT
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Progam Studi Teknik Sipil FTSP UPN “Veteran” Jawa Timur
Tim Penguji
Pembimbing Utama
Penguji I
Nugroho Utomo, ST.,MT.,
NPT. 3 7501 04 0195 1
Masliyah, ST., MT.,
Penguji II
Pembimbing Pendamping
Iwan Wahjudijanto, ST.,MT.,
NPT. 3 7102 99 0168 1
Penguji III
Ibnu Sholichin, ST.,MT.,
NPT. 3 7109 99 0167 1
Ir. Hendrata Wibisana, MT.,
NIP. 19651208 199103 1 00 1
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Ir. NANIEK RATNI J ULIARDI AR., M.Kes.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
NIP. 19590729 198603 2 00 1
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas akhir ini dengan judul “Analisa Karakteristik Tarikan Lalu
Lintas Akibat Adanya Mall Gr and City Surabaya Dari Zona Surabaya Selatan
Dengan Metode Detroit”. Penyusunan tugas akhir ini dilakukan guna melengkapi
dan memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Strata Satu
(S1) di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “ Veteran ” Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua Orang Tua, terima kasih atas segalanya baik do’a, motivasi,
materi, arahan, dll sehingga tugas akhir ini akhirnya selesai. Terima
Kasih.
2. Ibu Ir. Naniek Ratni Juliardi AR., M.Kes. Selaku Dekan Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ibnu Sholichin ST., MT. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Sipil dan Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur, dan selaku dosen
pembimbing Kedua yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan arahan pada tugas akhir ini.
4. Bapak Nugroho Utomo ST,. MT. Selaku Dosen Pembimbing Pertama
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan
dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Seluruh Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan yang telah membantu memperlancar penyelesaian tugas
akhir ini.
6. Keluarga besar Blue Screen, terima kasih untuk semuanya apapun itu.
7. Teman – teman seperjuangan dalam mengerjakan tugas akhir rival,
pesok, doni, depta, yogi, dll yang tidak bisa disebutkan satu persatu
disini. Terima kasih, bro.
8. dd bawelnya aku, terima kasih udah dibawalin, disemangatin, didoain
sampai akhirnya tugas akhir ini selesai.
Semoga Allah SWT, dapat memberikan rahmatnya kepada beliau – beliau
yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bimbingan
serta bantuan yg sangat bermanfaat untuk menyelesaikannya.
Dan sebagai akhir kata diharapkan agar tugas akhir yang jauh dari kata
sempurna ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Permasalahan .................................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................... 3
1.4. Batasan Studi .................................................................................... 3
1.5. Peta Lokasi ........................................................................................ 4
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .................................................................... 5
2.1. Teknik Permodelan ........................................................................... 5
2.2. Model Pembangkit Perjalanan ........................................................... 7
2.2.1. Analisis Klasifikasi Silang atau Analisis Kategori ................ 10
2.2.2. Sebaran Pergerakan .............................................................. 11
2.2.3. Analisa Rgresi Linear ........................................................... 17
2.3. Asal dan Tujuan Perjalanan ............................................................... 18
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4. Karakteristik Pusat Perbelanjaan ....................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 25
3.1. Tahap Identifikasi Masalah................................................................. 25
3.2. Tahap Pengumpulan Data................................................................... 26
3.2.1. Data Primer .......................................................................... 26
3.2.2. Data Sekunder ...................................................................... 27
3.3. Tahap Analisa Data ............................................................................ 27
3.4. Metodologi Perencanaan ................................................................... 30
BAB IV DATA DAN ANALISA .................................................................... 31
4.1 Pengumpulan Data ............................................................................. 31
4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Studi ............................................. 31
4.1.2 Pengolahan Data Kuesioner ..................................................... 32
4.2 Pengolahan Data Dengan Metode Detroit .......................................... 45
4.3 Analisa Regresi ................................................................................. 50
4.4 Resume Analisa Data Kuesioner Dari Responden .............................. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 53
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 53
5.2 Saran ................................................................................................. 54
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 55
LAMPIRAN
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Matriks Asal Tujuan .............................................................. 12
Tabel 2.2 Tabel Krejcie .................................................................................. 21
Tabel 3.1 Tabel Matriks Asal Tujuan .............................................................. 28
Tabel 4.1 Tabel Jenis Kelamin Pengunjung .................................................... 34
Tabel 4.2 Tabel Tingkat Pendidikan Koresponden .......................................... 35
Tabel 4.3 Tabel Jenis Pekerjaan Koresponden ................................................ 36
Tabel 4.4 Tabel Zona Pergerakan ................................................................... 37
Tabel 4.5 Tabel Zona Pergerakan Dari Zona Surabaya Selatan ....................... 38
Tabel 4.6 Tabel Matriks Asal Tujuan Dari Zona Surabaya Selatan .................. 39
Tabel 4.7 Tabel Jumlah Penghasilan Koresponden .......................................... 40
Tabel 4.8 Tabel Jenis Moda Koresponden ....................................................... 41
Tabel 4.9 Tabel Jenis Moda Koresponden Dari Zona Surabaya Selatan .......... 42
Tabel 4.10 Tabel Tujuan Koresponden ............................................................. 43
Tabel 4.11 Tabel Frekuensi Berkunjung Koresponden ...................................... 44
Tabel 4.12 Tabel Matriks Asal Tujuan Dengan Metode Detroit (pengulangan 1) 47
Tabel 4.13 Tabel Matriks Asal Tujuan Dengan Metode Detroit (pengulangan 2) 48
Tabel 4.14 Tabel Matriks Asal Tujuan Dengan Metode Detroit (pengulangan 7) 49
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.15 Tabel Jumlah Pengunjung ............................................................... 50
Tabel 4.16 Tabel Perhitungan Regresi Jumlah Pengunjung ............................... 50
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar Lokasi Studi .................................................................. 4
Gambar 3.1
Gambar Diagram Alur Metodologi Penelitian ............................. 30
Gambar 4.1
Gambar Diagram Jenis Kelamin Koresponden ............................ 34
Gambar 4.2
Gambar Diagram Tingkat Pendidikan Koresponden ................... 35
Gambar 4.3
Gambar Diagram Jenis Pekerjaan Koresponden .......................... 36
Gambar 4.4
Gambar Diagram Zona Pergerakan ............................................. 38
Gambar 4.5
Gambar Diagram Zona Pergerakan Dari Zona Surabaya Selatan . 39
Gambar 4.6
Gambar Diagram Jumlah Penghasilan Koresponden ................... 40
Gambar 4.7
Gambar Diagram Jenis Moda Koresponden ................................ 41
Gambar 4.8
Gambar Diagram Jenis Moda Koresponden Dari Zona Surabaya
Selatan ....................................................................................... 42
Gambar 4.9
Gambar Diagram Tujuan Koresponden ....................................... 43
Gambar 4.10 Gambar Diagram Frekuensi Berkunjung Koresponden ............... 44
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN
LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MALL GRAND CITY
SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN DENGAN METODE
DETROIT
Oleh :
Indra Setiadi
0653310080
ABSTRAK
Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta banyak menarik minat
para investor untuk menanamkan investasi. Salah satu bentuk investasi tersebut
adalah membangun sebuah pusat perbelanjaan. Salah satu pusat perbelanjaan baru
yang dibangun di Surabaya dan menjadi lokasi studi untuk tugas akhir ini adalah
Mall Grand City Surabaya. Dengan berdirinya pusat perbelanjaan ini diperkirakan
akan mempengaruhi volume dan sistem pergerakan lalu lintas di beberapa ruas jalan
sekitar Mall Grand City Surabaya. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan lalu
lintas apabila tidak dilakukan penanganan dan pengaturan lalu lintas dengan baik di
sekitar wilayah Mall Grand City Surabaya. Tujuan dari penelitian ini untuk
mempelajari faktor – faktor yang mempengaruhi pola perjalanan yang berupa tarikan
lalu lintas dari Mall Grand City Surabaya. Batasan pembahasan masalah akan
menggunakan salah satu metode dari Metode Analogi yaitu Metode Detroit.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain meliputi jumlah
pengunjung yang datang ke Mall Grand City Surabaya dan kuesioner dari hasil
survei langsung ke pengunjung. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain : jenis kelamin, usia, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, penghasilan
per bulan, asal perjalanan, alat transportasi yang digunakan, jumlah ganti rute angkot,
jumlah keluarga yang belanja, frekuensi berkunjung dan tujuan utama datang ke Mall
Grand City Surabaya. Tahapan-tahapan analisa setelah data-data tersebut diperoleh
adalah : analisa data dengan menggunakan Metode Detroit dan pemodelan dengan
menggunakan Regresi Linear.
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dengan menggunakan Matriks
Asal Tujuan didapat besarnya tarikan lalu lintas yang terjadi di Mall Grand City
Surabaya adalah 460 moda kendaraan, kemudian dari hasil Analisa Regresi didapat
prediksi jumlah pengunjung untuk 5 tahun mendatang berjumlah 10204 pengunjung
dengan tingkat pertumbuhan 2.316% per tahun.
Kata kunci : Tarikan Perjalanan, Regresi Linear, Metode Detroit
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta banyak menarik minat
para investor untuk menanamkan investasi. Salah satu bentuk investasi tersebut
adalah membangun sebuah pusat perbelanjaan. Keberadaan pusat perbelanjaan ini
tidak hanya menjadi pusat perekonomian dan keramaian, melainkan juga sebagai aset
bagi pemerintah daerah setempat. Dilain pihak pembangunan sebuah pusat
perbelanjaan menyebabkan kemacetan lalu lintas, yang terjadi hampir merata di
setiap ruas jalan, terutama jalan menuju pusat kota dan area sekitar pusat
perbelanjaan.
Salah satu pusat perbelanjaan baru yang dibangun di Surabaya adalah Mall
Grand City Surabaya. Dengan berdirinya pusat perbelanjaan ini diperkirakan akan
mempengaruhi volume dan sistem pergerakan lalu lintas di beberapa ruas jalan
sekitar Mall Grand City Surabaya. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan lalu
lintas apabila tidak dilakukan penanganan dan pengaturan lalu lintas dengan baik di
sekitar wilayah Mall Grand City Surabaya.
Meskipun bukan satu-satunya penyebab utama penurunan kinerja jalan,
terjadinya penambahan volume lalu lintas jalan akan mengakibatkan kemacetan lalu
lintas pada ruas jalan disekitar Mall Grand City Surabaya. Hal ini sering diakibatkan
oleh perilaku manusia yang kurang mematuhi rambu - rambu lalu lintas. Hal lain
yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas disebabkan pula oleh adanya pergerakan
kendaraan keluar masuk pusat perbelanjaan dan kendaraan yang menyeberang jalan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
baik yang bertujuan untuk masuk pusat perbelanjaan maupun yang bermaksud
meninggalkan pusat perbelanjan. Keadaan tersebut masih pula diperparah dengan
adanya angkutan umum yang berhenti menunggu penumpang menambah pula
kesemerawutan jalan sekitar pusat – pusat perbelanjaan. Kondisi tersebut juga
dialami pada pusat perbelanjaan Mall Grand City Surabaya.
Sejalan dengan pemikiran di atas maka perlu diketahui berapa besarnya
tarikan pergerakan yang dihasilkan oleh Mall Grand City Surabaya agar gangguan –
gangguan lalu lintas dapat diketahui dan bisa digunakan sebagai evaluasi kinerja
jalan di sekitar Mall Grand City Surabaya serta memberikan solusi terbaik untuk
permasalahan lalu lintas di daerah tersebut.
Untuk pembahasan masalah akan menggunakan salah satu metode dari
Metode Analogi, yaitu Metode Detroit. Digunakannya metode ini karena tingkat
pertumbuhan yang digunakan lebih sederhana dan waktu komputasi menjadi lebih
singkat, karena jumlah pengulangan lebih sedikit.
1.2 Per masalahan
Dari penjelasan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir
ini adalah:
1. Bagaimana mengidentifikasi faktor - faktor yang berpengaruh terhadap pola
perjalanan yang berupa tarikan lalu lintas dari Mall Grand City Surabaya?
2. Bagaimana karakteristik tarikan lalu lintas, dan berapa besarnya tarikan yang
dihasilkan oleh Mall Grand City Surabaya?
3. Berapa prediksi jumlah pengunjung dari Mall Grand City Surabaya 5 tahun
mendatang?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penulisan tugas
akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi faktor - faktor yang berpengaruh terhadap pola perjalanan yang
berupa tarikan lalu lintas dari Mall Grand City Surabaya.
2. Menentukan karakteristik serta besarnya tarikan lalu lintas dari Mall Grand City
Surabaya.
3. Menentukan prediksi jumlah pengunjung dari Mall Grand City Surabaya 5 tahun
mendatang.
1.4 Batasan Studi
Untuk memudahkan dalam pengerjaan tugas akhir ini, maka dirasa perlu
untuk melakukan pembatasan studi. Adapun pembatasan studi ini meliputi:
1. Analisa karakteristik tarikan lalu lintas akibat adanya Mall Grand City Surabaya
ditinjau dari kawasan Zona Surabaya Selatan.
2. Perhitungan dalam pembahasan yang kami peroleh sesuai dengan data survei
yang kami dapatkan selama di lapangan dan data yang kami dapatkan dari pihak
pengelola.
3. Tidak memperhitungkan faktor ekonomi (biaya).
4. Analisa pemodelan hanya berdasarkan pada jumlah pengunjung yang datang ke
Mall Grand City Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Teknik Pemodelan
Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk
mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur
sehingga sifatnya yang kompleks dapat dimengerti oleh semua orang yang
diterjemahkan ke dalam bentuk tulisan atau gambar. Ada beberapa jenis model yang
biasa digunakan, diantaranya adalah:
1. Model Ikonis
Yaitu menggambarkan fisik dari suatu sistem baik dalam bentuk yang ideal
maupun dalam skala yang berbeda. Model ini bersifat statis. Contoh: foto,
blueprint, peta globe, dan sebagainya.
2. Model Analog/Diagramatis
Model ini dapat menggambarkan situasi yang dinamis karena sifatnya yang dapat
dijadikan analogi bagi karakteristik sesuatu yang sedang dipelajari. Contoh:
lengkung distribusi, diagram (flowchart).
3. Model Simbolis/Matematis
Penggambaran dunia nyata dengan menggunakan simbol-simbol matematis. Pada
awalnya model ini berupa model-model abstrak yang dibentuk dalam pikiran
seseorang, kemudian disusun menjadi model-model simbolis, seperti gambar,
simbol, dan rumus matematis.
5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
4. Model Simulasi
Model-model yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari tingkah laku
komponen-komponennya. Karena tidak memerlukan fungsi-fungsi matematis
secara eksplisit untuk menghubungkan variabel-variabel sistem, maka model
simulasi ini dapat digunakan untuk memecahkan sistem kompleks yang tidak
dapat dipecahkan dengan sistem matematis. Akan tetapi model ini tidak dapat
memberikan solusi yang benar-benar optimum. Yang dapat diperoleh adalah
penyelesaian sub optimum, yaitu jawaban optimum dari alternatif-alternatif yang
diuji.
5. Model Heuristik
Yaitu model yang menggunakan metode pencarian yang didasarkan pada intuisi
atau aturan empiris untuk mendapatkan solusi yang lebih baik daripada solusi
yang telah dicapai sebelumnya. Hal ini untuk mengatasi bahwa kadang-kadang
formulasi matematis bersifat kompleks untuk dapat memberikan suatu solusi
yang pasti. Mungkin juga solusi dapat diperoleh tetapi memerlukan proses
perhitungan yang sangat panjang dan tidak praktis.
Suatu model yang baik mempunyai ciri-ciri dalam 3 hal (Nasendi dan Anwar
1985), yaitu:
1. Kesesuaian, yaitu model harus mampu merangkum unsur-unsur yang sangat
pokok dari persoalan yang dihadapi.
2. Kesederhanaan, yaitu model dibuat sesederhana mungkin sesuai dengan
kemampuan yang ada dan sesuai dengan urgensi permasalahan yang dihadapi.
3. Keserasian, yaitu model harus mampu mengesampingkan hal-hal yang kurang
berguna.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pendekatan pemodelan yang sering dilakukan dalam studi transportasi yaitu
model empat tahap (four step model). Pendekatan pemodelan ini terdiri dari sub-sub
model sebagai berikut:
Trip generation, memperkirakan jumlah perjalanan total yang dihasilkan (trip
production) dan tertarik (trip attraction) dari dan setiap unit wilayah analisa
(zona).
Trip distribution, memperkirakan asal dan tujuan perjalanan yaitu distribusi jumlah
perjalanan total zona-zona menurut setiap pasang zona asal tujuan.
Model split, memperkirakan distribusi perjalanna terhadap setiap jenis moda yang
tersedia pada setiap pasang zona asal tujuan.
Trip assignment, memperkirakan jumlah perjalanan yang melalui rute-rute yang ada
dalam jaringan transportasi.
Model empat tahap tersebut sejak diperkenalkan pertama kali melalui studi di
Detroit, Chicago Amerika Serikat tahun 1950-an banyak diterapkan untuk analisis
transportasi perkotaan. Penerapan model tersebut kebanyakan dilakukan secara
berurutan (sequential modeling), yaitu keluaran dari sub model pertama dijadikan
masukan bagi sub model kedua dan seterusnya.
2.2 Model Pembangkit Perjalanan (Trip Generation)
Pembangkit perjalanan atau bangkitan perjalanan ini berhubungan dengan
penentuan jumlah perjalanan keseluruhan yang dibangkitkan oleh sebuah
daerah/kawasan. Tujuan dasar tahap bangkitan perjalanan adalah menghasilkan
model hubungan yang mengaitkan tata guna lahan (land use) dengan jumlah
pergerakan yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
suatu zona. Trip generation terbagi atas dua bagian yaitu trip production dan trip
attraction. Production adalah perjalanan yang berakhir di rumah pada perjalanan
yang tidak berasal dari rumah (home based trip) atau berakhir di tempat asal (origin)
pada perjalanan yang tidak berasal dari rumah (non home based trip). Attraction
adalah perjalanna yang berakhir tidak di rumah pada perjalanan yang berasal dari
rumah, atau berakhir di tempat tujuan, atau pergerakan yang tertarik oleh pergerakan
berbasis bukan rumah.
Tujuan akhir perencanaan tahapan bangkitan pergerakan adalah menaksir
setepat mungkin bangkitan dan tarikan pergerakan pada masa sekarang, yang akan
digunakan untuk meramalkan pergerakan pada masa mendatang. Secara khusus
model pembangkit perjalanan sering dipakai untuk memperkirakan jumlah
perjalanan total yang berasal dari dan menuju ke daerah-daerah pengembangan
pembangunan utama seperti pusat perbelanjaan atau kawasan industri. Dengan
mempertimbangkan hal tersebut di atas maka masalah-masalah transportasi misalnya
kemacetan, kapasitas ruang parkir yang tidak mencukupi dan lain-lain dapat teratasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi trip production yaitu:
1. Jumlah penduduk.
2. Jumlah pekerja dalam rumah tangga.
3. Jumlah anak sekolah dalam rumah tangga.
4. Jumlah pemilikan kendaraan.
5. Pendapatan per kapita (tingkat ekonomi).
6. Jumlah usia trip maker (5-65 tahun).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
Sedang faktor yang mempengaruhi trip attraction adalah:
1. Luas lantai pertokoan.
2. Luas lantai perkantoran.
3. Luas lantai pabrik.
4. Luas area parkir.
Dalam model konvensional dari bangkitan perjalanan yang berasal dari
kawasan perumahan terdapat asumsi bahwa kecenderungan masyarakat dari kawasan
tersebut untuk melakukan perjalanan berkaitan dengan karakteristik status sosioekonomi dari masyarakatnya dan lingkungan sekitarnya, yang terjabarkan dalam
beberapa variabel.
Fungsi analisa trip generation adalah untuk membuat hubungan antara land
use dan aktivitas membuat perjalanan sehingga perubahan karakteristik land use
dapat digunakan untuk memprediksi perubahan berikutnya dalam kebutuhan
transportasi.
Tiga karakteristik land use yang dapat ditemukan untuk menghubungkan
secara tertutup adalah:
1. Intensitas land use
Biasanya ditunjukkan dalam unit penghuni per meter persegi, pekerja per meter
persegi lantai toko.
2. Karakter land use
Merupakan catatan sosio-ekonomi dari pengguna jalan dan ukurannya, seperti
pendapatan keluarga rata-rata, pemilik kendaraan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
3. Lokasi
Dalam daerah kota telah ditemukan variabel yang dapat menunjukkan pengaruh
campuran dari berbagai variabel, seperti ukuran keluarga, tersedianya parkir, dan
indeks kemacetan jalan.
Prediksi kegiatan melakukan perjalanan tergantung oleh jenis model yang tersedia.
Dua model yang sering digunakan adalah:
1. Cross classification
2. Sebaran Pergerakan
2.2.1 Analisis Klasifikasi Silang atau Analisis Kategori
Metode analisis kategori dikembangkan pertama kali pada The Puget Sound
transportation study pada tahun 1964. Model ini telah diperbaiki dan sering
digunakan untuk mendapatkan bangkitan pergerakan untuk daerah permukiman juga
untuk penerapan lainnya. Model ini di Amerika Serikat dikenal dengan klasifikasi
silang.
Metode analisis kategori ini didasarkan pada adanya keterkaitan antara
terjadinya pergerakan dengan atribut rumah tangga. Asumsi dasarnya adalah tingkat
bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil dalam waktu untuk setiap stratifikasi
rumah tangga tertentu. Metode ini menemukan secara empiris bahwa besarnya
tingkat bangkitan pergerakan sangat banyak membutuhkan data (misalnya jumlah
rumah tangga untuk setiap kelas). Walaupun pada awalnya metode ini dirancang agar
dapat menggunakan data sensus di Inggris, permasalahan serius timbul pada saat
harus meramalkan jumlah rumah tangga untuk setiap strata pada masa mendatang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Permasalahan utama dalam pemakaian metode ini terletak pada cara
menentukan kategori agar sebaran frekuensi dari simpangan baku dapat
diminimumkan. Keuntungan metode ini yaitu:
1.
pengelompokkan klasifikasi silang tidak tergantung pada sistem zona di daerah
studi
2.
tidak ada asumsi awal yang harus diambil mengenai bentuk hubungan
3.
hubungan tersebut berbeda-beda untuk setiap kelompok (misalnya efek
perubahan ukuran rumah tangga bagi yang mempunyai satu kendaraan dengan
yang mempunyai dua kendaraan akan berbeda)
Sedangkan kelemahannya yaitu:
1. tidak memperbolehkan ekstrapolasi
2.
tidak adanya uji statistik yang dapat mendukungnya sehingga yang menjadi
patokan adalah besarnya simpangan antara hasil taksiran dengan hasil
pengamatan, semakin kecil simpangan tersebut, semakin baik
3.
data yang dibutuhkan sangat banyak agar nilai masing-masing tidak terlalu
bervariasi secara tidak logis karena adanya perbedaan jumlah rumah tangga
2.2.2 Sebaran Perger akan
Kesamaan
tujuan
untuk
melakukan
pergerakan disuatu
area
akan
menimbulkan masalah, seperti : kemacetan, polusi udara, suara, keterlambatan, dan
sebagainya.
Salah satu cara untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan –
permasalahan tersebut adalah dengan memahami pola pergerakan yang terjadi pada
masa sekarang dan mendatang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Pemahaman pola dapat diketahui dengan pencarian data tentang asal dan
tujuan pergerakan, besarnya pergerakan, dan kapan terjadinya pergerakan. Proses
perencanaan transportasi berkaitan dengan sejumlah asal perjalanan yang kemudian
menentukan pembuatan model sebaran atau distribusi perjalanan.
Distribusi perjalanan adalah prediksi asal dan tujuan dari arus perjalanan yang
diperoleh dari tarikan pergerakan yang ada di setiap zona. Salah satu cara mengolah
data pergerakan adalah dengan menggunakan matriks pergerakan (Matriks Asal
Tujuan).
Matriks ini menggambarkan pola pergerakan yang dapat dianalisis untuk
mensinyalir masalah dan kemudian perancangan solusi. Bentuk umum Matriks Asal
Tujuan bisa dilihat pada tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Tabel Matriks Asal Tujuan
Zona
1
2
3
4
oi
Oi
Ei
1
2
3
4
dd
Dd
Ed
Matriks ini berdimensi dua, dimana barisnya menyatakan zona asal,
kolomnya menyatakan zona tujuan. Sel – sel dalam matriks berisi besarnya
perjalanan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Persamaan : åTid = Oi dan åTid = Dd
Dimana :
Tid
= pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d
Oi
= jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i
Dd
= jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d
Ei
= tingkat pertumbuhan dari zona i
Ed
= tingkat pertumbuhan dari zona d
Beberapa motode pengolahan data pergerakan di masa sekarang untuk
mendapatkan prediksi di masa mendatang :
1. Metode Analogi
Suatu nilai pertumbuhan yang digunakan pada data di masa sekarang
untuk mendapatkan data di masa mendatang.
Persamaan umumnya : Tid = tid x E
Dimana :
Tid = pergerakan pada masa mendatang dari zona asal i ke zona
tujuan d
tid = pergerakan pada masa sekarang dari zona asal i ke zona tujuan d
E
= tingkat pertumbuhan
2. Metode Seragam
Dimana E =
Keterangan :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
T = total pergerakan pada masa mendatang dari zona asal i ke zona
tujuan d
t = total pergerakan pada masa sekarang dari zona asal i ke zona tujuan d
E = angka pertumbuhan
3. Metode Rata – rata
tid x (Ei + Ed )
Dimana Tid =
2
Ei =
dan Ed =
Keterangan :
Ei, Ed = tingkat pertumbuhan dari zona i dan d
Ti, Td = total pergerakan dari masa mendatang yang berasal dari zona asal i
atau menuju zona tujuan d
ti, td = total pergerakan pada masa sekarang yang berasal dari zona asal i
atau yang menuju zona tujuan d
4. Metode Detroit
Proses perhitungan pada metode ini prinsipnya mirip dengan metode rata
– rata, tetapi mempunyai asumsi bahwa walau jumlah pergerakan dari
zona asal i meningkat sesuai dengan tingkat pertumbuhan Ei pergerakan
ini harus juga disebar ke zona tujuan sebanding dengan Ed dibagi dengan
tingkat pertumbuhan global (E).
Ei x Ed
Rumus umum : Tid = tid ×
E
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
5. Metode Furness
Proses perhitungan pada metode ini, sebaran pergerakan pada saat
diulangi ke total pergerakan pada masa mendatang secara bergantian
antara total penjumlahan pergerakan (baris dan kolom).
Rumus umum : Tid = tid x Ei
Tahap perhitungan : pergerakan awal (masa sekarang) dikaitkan dengan
tingkat pertumbuhan zona asal, hasilnya dikalikan dengan tingkat
pertumbuhan zona tujuan dan zona asal secara bergantian, sampai total sel
untuk setiap arah (baris dan kolom) sama dengan sel total MAT yang
direncanakan.
6. Metode Fratar
Asumsi dasar :
1. Sebaran pergerakan dari zona asal pada masa
mendatang sebanding dengan sebaran pergerakan pada
masa sekarang.
2. Sebaran
pergerakan
pada
masa
mendatang
dimodifikasi dengan nilai tingkat pertumbuhan zona
tujuan pergerakan tersebut.
tid x Ei x Ed (Li + Ld )
Secara matematis : Tid =
2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
7. Metode Pemilihan Moda
Metode pemilihan moda dilakukan untuk mengetahui proporsi pelaku
perjalanan untuk memilih moda, serta untuk mengetahui variable dan
atribut yang mempengaruhinya.
Pemilihan moda oleh pelaku perjalanan sangat berpengaruh pada :
1. Variabel demand (menyangkut
kondisi sosio
–
ekonominya)
2. Variabel supply yang berhubungan dengan tingkat
pelayanan moda perjalanan yang ada.
1. Variabel demand (karakteristik pelaku perjalanan) dipengaruhi oleh :
a. Usia, pelaku perjalanan dengan usia lanjut cenderung memilih
moda
dengan
tingkat
kenyamanan
tinggi
tanpa
mempertimbangkan waktu. Berbeda dengan pelaku yang
berusia muda lebih mempertimbangkan efisiensi waktu.
b. Jenis kelamin, pelaku bergender pria akan lebih memilih mobil
dibandingkan kereta api, serta kurang mempertimbangkan
faktor keamanan jika dibandingkan dengan wanita.
c. Penghasilan,
para
pelaku
yang
berpenghasilan
rendah
cenderung memilih moda dengan biaya yang lebih rendah
dibanding dengan pelaku yang berpenghasilan tinggi.
d. Maksud
perjalanan,
motivasi
pelaku
untuk
melakukan
perjalanan akan sangat berpengaruh pada waktu terjadinya
perjalanan, misal : pedagang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2. Variabel supply (karakteristik system perjalanan) yang dipilih pelaku
dipengaruhi oleh :
i. Waiting time, yaitu waktu tunggu yang dibutuhkan oleh
pelaku dari si pelaku sampai di terminal hingga alat
transportasi berangkat.
ii. Waktu relatif, yaitu waktu yang ada mulai dari keberangkatan
hingga sampai ke tujuan.
iii. Pelayanan, pelayanan yang diberikan oleh alat transportasi
sangat
berpengaruh
pada
pertimbangan
pelaku
ketika
perjalanan.
iv. Biaya perjalanan, dimana alat transportasi yang murah
cenderung dipilih oleh pelaku berpenghasilan rendah.
2.2.3 Analisa Regresi Linear
Untuk mengetahui apakah suatu variabel dapat dipergunakan untuk
memprediksi atau meramalkan variabel-variabel lainnya, maka digunakan Analisa
Regresi Linear. Model Analisa Regresi Linear dapat memodelkan hubungan antara
dua peubah atau lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak bebas (Variabel
Dependen) yang mempunyai hubungan fungsional dengan satu atau lebih peubah
bebas (Variabel Independen). Bentuk matematis dari analisa regresi sederhana,
(Tamin, 2000) :
Y = a + bX
Dimana :
Y
= Variabel dependen (tidak bebas)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
X
= Variabel independen (bebas)
a
= intercep (konstanta)
b
= Koefisien Regresi
(∑ y )(∑ x )− (∑ x )(∑ xy )
a=
n (∑ x )− (∑ x )
2
2
2
b=
n(∑ xy )− (∑ x )(∑ y )
n
(∑ x )− (∑ x)
2
2
2.3 Asal dan Tujuan Perjalanan (Trip Origin and Destination)
Pola pergerakan barang atau manusia dapat diketahui dari suatu survei.
Survei asal tujuan (O-D) ini dilakukan dengan beberapa cara:
1. Wawancara di rumah (household interview)
Jenis survei asal-tujuan ini merupakan yang terbaik untuk daerah perkotaan. Cara
ini dilakukan dengan mendatangi rumah, kantor, industri, atau pabrik yang sudah
dipilih yang diharapkan dapat memenuhi karakteristik hasil dan elemen dari
wilayah studi. Data yang diperlukan untuk daerah residensial (perumahan):
a.
Jumlah anggota keluarga
b.
Jumlah penghasilan
c.
Jumlah pemilikan kendaraan
Sedangkan untuk daerah non residensial, seperti kawasan perbelanjaan:
a.
Luas lantai penjualan
b.
Jumlah tenaga kerja
c.
Luas lantai jasa pendukung perdagangan
d.
Luas area parkir
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Keuntungan cara home interview:
Data yang diperoleh akan akurat
Kerugiannya:
a. Memerlukan banyak tenaga survei
b. Memerlukan waktu yang lama
c. Memerlukan biaya besar
2. Telepon (telephone survey)
Wawancara dilakukan melalui telepon sepertinya halnya home interview.
Kerugiannya:
a.
Jumlah responden rendah
b.
Responden kurang merata karena tingkat sosial ekonomi menengah ke
atas yang mempunyai telepon
3. Wawancara di tepi jalan (roads side interview)
Survei ini biasanya dilakukan pada lokasi inlet dan outlet dari daerah kajian yang
mempunyai batas wilayah tertentu. Untuk transportasi barang antar kota survei
ini sangat berguna. Data diperoleh dengan mewawancarai pengendara di jalan
dengan terlebih dahulu menghentikan kendaraan dengan bantuan pihak polisi lalu
lintas. Wawancara meliputi pertanyaan mengenai:
a.
Tipe kendaraan
b.
O-D trip
c.
Jumlah barang yang diangkut
d.
Jenis barang yang diangkut
e.
Beban muatan, dan lain-lain
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
Keuntungan cara roads side interview:
Data yang diperoleh secara langsung
Kerugiannya:
Dapat menimbulkan kemacetan lalu lintas
4. Kartu pos (post card interview)
Cara ini ada 2 macam, yaitu:
a.
Memberikannya kepada pengemudi secara langsung di jalan
b.
Mengirimkan kepada pengemudi lewat pos (controlled post card)
Cara pertama biasanya dilakukan di tempat pemberhentian, misalnya dekat traffic
light, pada daerah rawan macet, pintu tol. Pada cara kedua harus disertai
perangko balasan.
Keuntungan cara ini:
i.
Murah
ii.
Waktu singkat
iii.
Tenaga yang diperlukan lebih sedikit
Kerugiannya:
Responden biasanya sedikit yang mengembalikan
5. Kuesioner
Jenis survei ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner ke responden
untuk diisi dan pengembaliannya diambil oleh petugas survei.
Keuntungan cara ini:
a.
Biaya relatif murah
b.
Dapat dilakukan serempak terhadap seluruh daerah survei
c.
Waktu lebih singkat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Kelemahan cara penyebaran kuesioner ini adalah:
Kuesioner tidak terisi atau terjawab semuanya karena responden tidak
mengerti atau tidak mau menjawab
Untuk menentukan jumlah kuesioner dapat menggunakan Tabel Krejcie dengan
pengambilan sampel satu hari penuh. Menurut Krejcie, pengambilan sampel dari
N populasi dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.2 Tabel Krejcie
N
S
N
S
N
S
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
110
120
130
140
150
160
170
10
14
19
24
28
32
36
40
44
48
52
56
59
63
66
70
73
76
80
86
92
97
103
108
113
118
220
230
240
250
260
270
280
290
300
320
340
360
380
400
420
440
460
480
500
550
600
650
700
750
800
850
140
144
148
152
155
159
162
165
169
175
181
186
191
196
201
205
210
214
217
226
234
242
248
254
260
265
1200
1300
1400
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2200
2400
2600
2800
3000
3500
4000
4500
5000
6000
7000
8000
9000
10000
15000
20000
30000
291
297
302
306
310
313
317
320
322
327
331
335
338
341
346
351
354
357
361
364
367
368
370
375
377
379
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Tabel 2.2 Tabel Krejcie (Lanjutan)
180
190
200
210
123
127
132
136
900
950
1000
1100
269
274
278
285
40000
50000
75000
100000
380
381
382
384
Sumber : Sugiono, 2002
Dimana :
N
= jumlah populasi
S
= sampel
6. Plat kendaraan (licence plate recording survey)
Kendaraan yang lewat dicatat plat nomor kendaraannya, 3 atau 4 nomor terakhir
dengan mengingat:
a.
Tipe kendaraan
b.
Arah perjalanan
c.
Waktu lewatnya kendaraan
Sebagai origin diambil tempat pertama kali plat nomornya diamati dan sebagai
destination diambil tempat terakhir pencatatan plat nomor.
Keuntungan cara ini:
i.
Datanya cukup teliti
ii.
Tidak mengganggu gerakan kendaraan
iii.
Pengaturan survei mudah
iv.
Pelacakan rute yang sebenarnya mudah
Kerugiannya:
i.
Analisis datanya sulit
ii.
Memerlukan biaya banyak
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
iii.
Diperlukan banyak tenaga survei karena pengamatan-pengamatan
pada semua tempat dilakukan sekaligus
iv.
Mudah terjadi kesalahan dalam pencatatan plat nomor kendaraan
7. Pembaharuan SIM (driver licence renewal)
Pada saat pengemudi melakukan pembaharuan SIM, maka dilakukan wawancara
seperti halnya home interview.
Kerugiannya:
Data kurang akurat karena biasanya dalam melakukan pembaharuan SIM
pengemudi menggunakan calo
8. Teknik fotografi
Fotografi dapat mencatat gerakan kendaraan yang dapat dilacak lewat beberapa
tempat dan dicatat pada tempat-tempat masuk dan keluar kendaraan. Cara ini
sekaligus menggambarkan volume arus lalu lintas.
2.4 Karakteristik Pusat Perbelanjaan
Faktor yang mempengaruhi tarikan pergerakan untuk manusia adalah luas
lantai untuk kegiatan industri, komersil, perkantoran dan pelayanan lainnya.
Besarnya tarikan pergerakan yang dibangkitkan suatu pusat perbelanjaan tergantung
dari elemen-elemen pusat perbelanjaan/CBD. Elemen pusat perbelanjaan/CBD
tersebut antara lain pertokoan, hiburan, perkantoran dan lain-lain. Bervariasinya
kegiatan dan meningkatnya aktivitas di kawasan kota maka perjalanan yang
dihasilkan juga makin meningkat. Kegiatan dengan tujuan belanja, mencari hiburan
atau keperluan kantor akan terfokus pada satu titik yaitu pusat perbelanjaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Faktor-faktor karakteristik pusat perbelanjaan yang mempengaruhi pola
perjalanan berupa tarikan lalu lintas yang ditimbulkan dapat dicirikan sebagai
berikut:
1. Tipe pusat perbelanjaan
Tipe pusat perbelanjaan ini dapat dibedakan berdasarkan jangkauan pelayanan
serta jumlah yang dapat dilayani yaitu: shop unit, department store, variety store,
supermarket.
2. Jenis fasilitas yang disediakan
Fasilitas-fasilitas yang disediakan pusat perbelanjaan dapat dibedakan antara lain:
a. Jasa pendukung perdagangan dapat berupa kantor bank, agen perjalanan,
penata rambut atau salon.
b. Tempat yang digunakan untuk tempat tinggal, misalnya perkantoran, tempat
santai, hiburan, ruang pamer, dan lain-lain.
c. Lantai penjualan
d. Accommodating area, antara lain lapangan parkir, tempat istirahat pengemudi
3. Variasi atau koleksi barang yang ditawarkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Identifikasi Per masalahan
Tahap ini penulis mempelajari tentang latar belakang penelitian tarikan
pergerakan untuk
manusia pada Mall Grand
City Surabaya,
bagaimana
mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan merumuskannya menjadi suatu
tujuan yang harus diselesaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk itu
diperlukan studi terhadap beberapa literatur guna membuka wacana dan
memperdalam teori yang relevan. Tahapan ini oleh penulis ditulis selengkapnya pada
bab I dan bab II.
Langkah awal sebelum melakukan studi ini adalah melakukan tinjauan awal
terhadap kondisi di wilayah lokasi studi yang dipilih untuk menghindari
ketidaksesuaian antara tujuan awal dan pengetahuan penulis terhadap kondisi obyek
penelitian yang sebenarnya di lapangan. Dalam tahap ini penulis memilih Pusat
Perbelanjaan Grand City Surabaya. Pemilihan ini berdasarkan ketentuan:
a) Memiliki fasilitas yang disyaratkan untuk sebuah Pusat Perbelanjaan antara
lain:
1.
Memiliki service trades area (jasa pendukung perdagangan), misalnya
kantor bank, penata rambut, agen perumahan, agen perjalanan, gedung
pertemuan, dan lain sebagainya.
2.
Floor area (lantai penjualan) yang dibedakan berdasarkan koleksi barang
yang ditawarkan antara lain:
25
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
i.
Convenience goods, yaitu barang-barang yang bersifat purchased
regularly seperti makanan, koran, rokok, dan lain-lain.
ii. Comparison goods, yaitu barang-barang yang bersifat longterm
purchased seperti pakaian, sepatu, aksesoris, furniture, keperluan
rumah tangga jangka lama dan lain-lain.
3.
Complementary activities area, yaitu tempat yang digunakan untuk
tempat tinggal, perkantoran, tempat santai, hiburan, ruang pamer,
perpustakaan, dan lain-lain.
4.
Accommodating area, yaitu lapangan parkir, lapangan bermain, tempat
istirahat pengemudi, dan lain-lain.
b) Memiliki luas keseluruhan gedung minimal 2.000 m2.
c) Mewakili kawasan tertentu.
3.2 Pengumpulan Data
Untuk keperluan analisis tarikan lalu lintas pada Mall Grand City Surabaya
data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
3.2.1 Data Primer
Data primer digunakan sebagai variabel dependen (terikat). Untuk data
primer adalah jumlah pengunjung yang datang ke Mall Grand City Surabaya, dan
dilakukan survei langsung. Sedangkan karakteristik perjalanan pengunjung diteliti
melalui wawancara individu dan penyebaran kuesioner. Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain: jenis kelamin, usia, pekerjaan, jumlah
anggota keluarga, penghasilan per bulan, asal perjalanan sebelum menuju
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Mall
27
Grand City Surabaya, alat transportasi yang digunakan, jumlah ganti rute angkot,
jumlah keluarga yang belanja, frekuensi berkunjung dan tujuan utama datang ke Mall
Grand City Surabaya.
Survei ini berguna untuk mengetahui tarikan perjalanan oleh pengunjung, dan
dilakukan dengan cara pencatatan pada pengunjung yang masuk di setiap pintu
masuk Mall Grand City Surabaya.
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder digunakan sebagai variabel independen (bebas). Data sekunder
berupa data pendukung yang diperoleh dari pihak pengelola dari setiap lokasi yang
distudi yaitu meliputi data luas dari setiap elemen Mall Grand City Surabaya yang
dikelompokkan dalam:
a. Luas (m2) service trades area (STA) atau jasa pendukung perdagangan.
b. Net selling floor area for convenience goods (CON), yaitu lantai
penjualan untuk barang-barang yang bersifat purchased regularly.
c. Complementary activities area (CAA).
d. Accommodating area (ACC).
3.3 Tahap Analisa Data
Tahap ini terdiri dari:
a.
Pengolahan data
Setelah diperoleh data primer dan data sekunder serta literatur yang lengkap,
maka langkah selanjutnya adalah mengolah data untuk diterapkan dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
proses pemodelan. Disini penulis menggunakan Metode Detroit dalam
penyelesaian masalah.
Ei x Ed
Rumus umum metode Detroit : Tid = tid ×
E
Kemudian dimasukan kedalam Matriks Asal Tujuan, seperti yang ditunjukan
pada tabel 3.1 berikut ini,
Tabel 3.1 Tabel Matriks Asal Tujuan
Zona
1
2
3
4
oi
Oi
1
2
3
4
dd
Dd
Ed
Dimana :
Tid
= pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d
Oi
= jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i
Dd
= jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d
Ei
= tingkat pertumbuhan dari zona i
Ed
= tingkat pertumbuhan dari zona d
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ei
29
b.
Pemodelan
Pemodelan dengan Analisa Regresi Linear dan menggunakan program
komputer Microsoft Excel.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV
DATA DAN ANALISA
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini diperlukan beberapa data yang
menunjang didalam analisa nantinya. Ada dua tipe data yang digunakan, yaitu data
primer dan data sekunder. Untuk data primer adalah data yang diperoleh dari hasil
pengamatan di lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
berbagai sumber (pengelola mall).
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Studi
a. Letak Dan Batas Kawasan
Mall Grand City Surabaya terletak di Jalan Kusuma Bangsa merupakan salah
satu pusat perekonomian di Kota Surabaya tepatnya berada di Kecamatan Gubeng,
dengan luas dan batas – batasnya sebagai berikut :
1. Sebelah Timur
: Jalan Kusuma Bangsa
2. Sebelah Selatan
: Jalan Walikota Mustajab
3. Sebelah Barat
: Jalan Slamet
31
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
b. Penggunaan Bangunan Mall Grand City Surabaya
Luas tanah Mall Grand City Surabaya adalah 79.597 m2, sedangkan luas
bangunan Mall Grand City Surabaya adalah 81.000 m2 dengan rincian sebagai
berikut :
1. Lantai LG
: 20.000 m2
2. Lantai G
: 13.000 m2
3. Lantai 1
: 12.000 m2
4. Lantai 2
: 12.000 m2
5. Lantai 3
: 12.000 m2
6. Lantai 4
: 12.000 m2
Dari keseluruhan luas bangunan Mall Grand City Surabaya, area yang
disewakan adalah 70.071 m2.
Luas lahan area parkir keseluruhan Mall Grand City Surabaya sebesar 34620
m2. Terdiri dari 6600 m2 parkir basement, 23100 m2 parkir bertingkat, 4920 m2
taman atau pelataran parkir (parking area). Dari luas keseluruhan area parkir dapat
menampung ± 3000 kendaraan.
4.1.2 Pengolahan Data Kuesioner
a. Perhitungan J umlah Sampel
Dengan data jum
LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MALL GRAND CITY
SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN DENGAN
METODE DETROIT
TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar SarjanaTeknik Sipil (S-1)
OLEH :
INDRA SETIADI
0653310080
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN LALU LINTAS AKIBAT ADANYA
MALL GRAND CITY SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN
DENGAN METODE DETROIT
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Progam Studi Teknik Sipil FTSP UPN “Veteran” Jawa Timur
Tim Penguji
Pembimbing Utama
Penguji I
Nugroho Utomo, ST.,MT.,
NPT. 3 7501 04 0195 1
Masliyah, ST., MT.,
Penguji II
Pembimbing Pendamping
Iwan Wahjudijanto, ST.,MT.,
NPT. 3 7102 99 0168 1
Penguji III
Ibnu Sholichin, ST.,MT.,
NPT. 3 7109 99 0167 1
Ir. Hendrata Wibisana, MT.,
NIP. 19651208 199103 1 00 1
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Ir. NANIEK RATNI J ULIARDI AR., M.Kes.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
NIP. 19590729 198603 2 00 1
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas akhir ini dengan judul “Analisa Karakteristik Tarikan Lalu
Lintas Akibat Adanya Mall Gr and City Surabaya Dari Zona Surabaya Selatan
Dengan Metode Detroit”. Penyusunan tugas akhir ini dilakukan guna melengkapi
dan memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Strata Satu
(S1) di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “ Veteran ” Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua Orang Tua, terima kasih atas segalanya baik do’a, motivasi,
materi, arahan, dll sehingga tugas akhir ini akhirnya selesai. Terima
Kasih.
2. Ibu Ir. Naniek Ratni Juliardi AR., M.Kes. Selaku Dekan Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ibnu Sholichin ST., MT. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Sipil dan Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur, dan selaku dosen
pembimbing Kedua yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan arahan pada tugas akhir ini.
4. Bapak Nugroho Utomo ST,. MT. Selaku Dosen Pembimbing Pertama
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan
dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Seluruh Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan yang telah membantu memperlancar penyelesaian tugas
akhir ini.
6. Keluarga besar Blue Screen, terima kasih untuk semuanya apapun itu.
7. Teman – teman seperjuangan dalam mengerjakan tugas akhir rival,
pesok, doni, depta, yogi, dll yang tidak bisa disebutkan satu persatu
disini. Terima kasih, bro.
8. dd bawelnya aku, terima kasih udah dibawalin, disemangatin, didoain
sampai akhirnya tugas akhir ini selesai.
Semoga Allah SWT, dapat memberikan rahmatnya kepada beliau – beliau
yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bimbingan
serta bantuan yg sangat bermanfaat untuk menyelesaikannya.
Dan sebagai akhir kata diharapkan agar tugas akhir yang jauh dari kata
sempurna ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Permasalahan .................................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................... 3
1.4. Batasan Studi .................................................................................... 3
1.5. Peta Lokasi ........................................................................................ 4
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .................................................................... 5
2.1. Teknik Permodelan ........................................................................... 5
2.2. Model Pembangkit Perjalanan ........................................................... 7
2.2.1. Analisis Klasifikasi Silang atau Analisis Kategori ................ 10
2.2.2. Sebaran Pergerakan .............................................................. 11
2.2.3. Analisa Rgresi Linear ........................................................... 17
2.3. Asal dan Tujuan Perjalanan ............................................................... 18
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4. Karakteristik Pusat Perbelanjaan ....................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 25
3.1. Tahap Identifikasi Masalah................................................................. 25
3.2. Tahap Pengumpulan Data................................................................... 26
3.2.1. Data Primer .......................................................................... 26
3.2.2. Data Sekunder ...................................................................... 27
3.3. Tahap Analisa Data ............................................................................ 27
3.4. Metodologi Perencanaan ................................................................... 30
BAB IV DATA DAN ANALISA .................................................................... 31
4.1 Pengumpulan Data ............................................................................. 31
4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Studi ............................................. 31
4.1.2 Pengolahan Data Kuesioner ..................................................... 32
4.2 Pengolahan Data Dengan Metode Detroit .......................................... 45
4.3 Analisa Regresi ................................................................................. 50
4.4 Resume Analisa Data Kuesioner Dari Responden .............................. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 53
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 53
5.2 Saran ................................................................................................. 54
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 55
LAMPIRAN
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Matriks Asal Tujuan .............................................................. 12
Tabel 2.2 Tabel Krejcie .................................................................................. 21
Tabel 3.1 Tabel Matriks Asal Tujuan .............................................................. 28
Tabel 4.1 Tabel Jenis Kelamin Pengunjung .................................................... 34
Tabel 4.2 Tabel Tingkat Pendidikan Koresponden .......................................... 35
Tabel 4.3 Tabel Jenis Pekerjaan Koresponden ................................................ 36
Tabel 4.4 Tabel Zona Pergerakan ................................................................... 37
Tabel 4.5 Tabel Zona Pergerakan Dari Zona Surabaya Selatan ....................... 38
Tabel 4.6 Tabel Matriks Asal Tujuan Dari Zona Surabaya Selatan .................. 39
Tabel 4.7 Tabel Jumlah Penghasilan Koresponden .......................................... 40
Tabel 4.8 Tabel Jenis Moda Koresponden ....................................................... 41
Tabel 4.9 Tabel Jenis Moda Koresponden Dari Zona Surabaya Selatan .......... 42
Tabel 4.10 Tabel Tujuan Koresponden ............................................................. 43
Tabel 4.11 Tabel Frekuensi Berkunjung Koresponden ...................................... 44
Tabel 4.12 Tabel Matriks Asal Tujuan Dengan Metode Detroit (pengulangan 1) 47
Tabel 4.13 Tabel Matriks Asal Tujuan Dengan Metode Detroit (pengulangan 2) 48
Tabel 4.14 Tabel Matriks Asal Tujuan Dengan Metode Detroit (pengulangan 7) 49
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.15 Tabel Jumlah Pengunjung ............................................................... 50
Tabel 4.16 Tabel Perhitungan Regresi Jumlah Pengunjung ............................... 50
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar Lokasi Studi .................................................................. 4
Gambar 3.1
Gambar Diagram Alur Metodologi Penelitian ............................. 30
Gambar 4.1
Gambar Diagram Jenis Kelamin Koresponden ............................ 34
Gambar 4.2
Gambar Diagram Tingkat Pendidikan Koresponden ................... 35
Gambar 4.3
Gambar Diagram Jenis Pekerjaan Koresponden .......................... 36
Gambar 4.4
Gambar Diagram Zona Pergerakan ............................................. 38
Gambar 4.5
Gambar Diagram Zona Pergerakan Dari Zona Surabaya Selatan . 39
Gambar 4.6
Gambar Diagram Jumlah Penghasilan Koresponden ................... 40
Gambar 4.7
Gambar Diagram Jenis Moda Koresponden ................................ 41
Gambar 4.8
Gambar Diagram Jenis Moda Koresponden Dari Zona Surabaya
Selatan ....................................................................................... 42
Gambar 4.9
Gambar Diagram Tujuan Koresponden ....................................... 43
Gambar 4.10 Gambar Diagram Frekuensi Berkunjung Koresponden ............... 44
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN
LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MALL GRAND CITY
SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN DENGAN METODE
DETROIT
Oleh :
Indra Setiadi
0653310080
ABSTRAK
Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta banyak menarik minat
para investor untuk menanamkan investasi. Salah satu bentuk investasi tersebut
adalah membangun sebuah pusat perbelanjaan. Salah satu pusat perbelanjaan baru
yang dibangun di Surabaya dan menjadi lokasi studi untuk tugas akhir ini adalah
Mall Grand City Surabaya. Dengan berdirinya pusat perbelanjaan ini diperkirakan
akan mempengaruhi volume dan sistem pergerakan lalu lintas di beberapa ruas jalan
sekitar Mall Grand City Surabaya. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan lalu
lintas apabila tidak dilakukan penanganan dan pengaturan lalu lintas dengan baik di
sekitar wilayah Mall Grand City Surabaya. Tujuan dari penelitian ini untuk
mempelajari faktor – faktor yang mempengaruhi pola perjalanan yang berupa tarikan
lalu lintas dari Mall Grand City Surabaya. Batasan pembahasan masalah akan
menggunakan salah satu metode dari Metode Analogi yaitu Metode Detroit.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain meliputi jumlah
pengunjung yang datang ke Mall Grand City Surabaya dan kuesioner dari hasil
survei langsung ke pengunjung. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain : jenis kelamin, usia, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, penghasilan
per bulan, asal perjalanan, alat transportasi yang digunakan, jumlah ganti rute angkot,
jumlah keluarga yang belanja, frekuensi berkunjung dan tujuan utama datang ke Mall
Grand City Surabaya. Tahapan-tahapan analisa setelah data-data tersebut diperoleh
adalah : analisa data dengan menggunakan Metode Detroit dan pemodelan dengan
menggunakan Regresi Linear.
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dengan menggunakan Matriks
Asal Tujuan didapat besarnya tarikan lalu lintas yang terjadi di Mall Grand City
Surabaya adalah 460 moda kendaraan, kemudian dari hasil Analisa Regresi didapat
prediksi jumlah pengunjung untuk 5 tahun mendatang berjumlah 10204 pengunjung
dengan tingkat pertumbuhan 2.316% per tahun.
Kata kunci : Tarikan Perjalanan, Regresi Linear, Metode Detroit
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta banyak menarik minat
para investor untuk menanamkan investasi. Salah satu bentuk investasi tersebut
adalah membangun sebuah pusat perbelanjaan. Keberadaan pusat perbelanjaan ini
tidak hanya menjadi pusat perekonomian dan keramaian, melainkan juga sebagai aset
bagi pemerintah daerah setempat. Dilain pihak pembangunan sebuah pusat
perbelanjaan menyebabkan kemacetan lalu lintas, yang terjadi hampir merata di
setiap ruas jalan, terutama jalan menuju pusat kota dan area sekitar pusat
perbelanjaan.
Salah satu pusat perbelanjaan baru yang dibangun di Surabaya adalah Mall
Grand City Surabaya. Dengan berdirinya pusat perbelanjaan ini diperkirakan akan
mempengaruhi volume dan sistem pergerakan lalu lintas di beberapa ruas jalan
sekitar Mall Grand City Surabaya. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan lalu
lintas apabila tidak dilakukan penanganan dan pengaturan lalu lintas dengan baik di
sekitar wilayah Mall Grand City Surabaya.
Meskipun bukan satu-satunya penyebab utama penurunan kinerja jalan,
terjadinya penambahan volume lalu lintas jalan akan mengakibatkan kemacetan lalu
lintas pada ruas jalan disekitar Mall Grand City Surabaya. Hal ini sering diakibatkan
oleh perilaku manusia yang kurang mematuhi rambu - rambu lalu lintas. Hal lain
yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas disebabkan pula oleh adanya pergerakan
kendaraan keluar masuk pusat perbelanjaan dan kendaraan yang menyeberang jalan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
baik yang bertujuan untuk masuk pusat perbelanjaan maupun yang bermaksud
meninggalkan pusat perbelanjan. Keadaan tersebut masih pula diperparah dengan
adanya angkutan umum yang berhenti menunggu penumpang menambah pula
kesemerawutan jalan sekitar pusat – pusat perbelanjaan. Kondisi tersebut juga
dialami pada pusat perbelanjaan Mall Grand City Surabaya.
Sejalan dengan pemikiran di atas maka perlu diketahui berapa besarnya
tarikan pergerakan yang dihasilkan oleh Mall Grand City Surabaya agar gangguan –
gangguan lalu lintas dapat diketahui dan bisa digunakan sebagai evaluasi kinerja
jalan di sekitar Mall Grand City Surabaya serta memberikan solusi terbaik untuk
permasalahan lalu lintas di daerah tersebut.
Untuk pembahasan masalah akan menggunakan salah satu metode dari
Metode Analogi, yaitu Metode Detroit. Digunakannya metode ini karena tingkat
pertumbuhan yang digunakan lebih sederhana dan waktu komputasi menjadi lebih
singkat, karena jumlah pengulangan lebih sedikit.
1.2 Per masalahan
Dari penjelasan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir
ini adalah:
1. Bagaimana mengidentifikasi faktor - faktor yang berpengaruh terhadap pola
perjalanan yang berupa tarikan lalu lintas dari Mall Grand City Surabaya?
2. Bagaimana karakteristik tarikan lalu lintas, dan berapa besarnya tarikan yang
dihasilkan oleh Mall Grand City Surabaya?
3. Berapa prediksi jumlah pengunjung dari Mall Grand City Surabaya 5 tahun
mendatang?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penulisan tugas
akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi faktor - faktor yang berpengaruh terhadap pola perjalanan yang
berupa tarikan lalu lintas dari Mall Grand City Surabaya.
2. Menentukan karakteristik serta besarnya tarikan lalu lintas dari Mall Grand City
Surabaya.
3. Menentukan prediksi jumlah pengunjung dari Mall Grand City Surabaya 5 tahun
mendatang.
1.4 Batasan Studi
Untuk memudahkan dalam pengerjaan tugas akhir ini, maka dirasa perlu
untuk melakukan pembatasan studi. Adapun pembatasan studi ini meliputi:
1. Analisa karakteristik tarikan lalu lintas akibat adanya Mall Grand City Surabaya
ditinjau dari kawasan Zona Surabaya Selatan.
2. Perhitungan dalam pembahasan yang kami peroleh sesuai dengan data survei
yang kami dapatkan selama di lapangan dan data yang kami dapatkan dari pihak
pengelola.
3. Tidak memperhitungkan faktor ekonomi (biaya).
4. Analisa pemodelan hanya berdasarkan pada jumlah pengunjung yang datang ke
Mall Grand City Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Teknik Pemodelan
Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk
mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur
sehingga sifatnya yang kompleks dapat dimengerti oleh semua orang yang
diterjemahkan ke dalam bentuk tulisan atau gambar. Ada beberapa jenis model yang
biasa digunakan, diantaranya adalah:
1. Model Ikonis
Yaitu menggambarkan fisik dari suatu sistem baik dalam bentuk yang ideal
maupun dalam skala yang berbeda. Model ini bersifat statis. Contoh: foto,
blueprint, peta globe, dan sebagainya.
2. Model Analog/Diagramatis
Model ini dapat menggambarkan situasi yang dinamis karena sifatnya yang dapat
dijadikan analogi bagi karakteristik sesuatu yang sedang dipelajari. Contoh:
lengkung distribusi, diagram (flowchart).
3. Model Simbolis/Matematis
Penggambaran dunia nyata dengan menggunakan simbol-simbol matematis. Pada
awalnya model ini berupa model-model abstrak yang dibentuk dalam pikiran
seseorang, kemudian disusun menjadi model-model simbolis, seperti gambar,
simbol, dan rumus matematis.
5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
4. Model Simulasi
Model-model yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari tingkah laku
komponen-komponennya. Karena tidak memerlukan fungsi-fungsi matematis
secara eksplisit untuk menghubungkan variabel-variabel sistem, maka model
simulasi ini dapat digunakan untuk memecahkan sistem kompleks yang tidak
dapat dipecahkan dengan sistem matematis. Akan tetapi model ini tidak dapat
memberikan solusi yang benar-benar optimum. Yang dapat diperoleh adalah
penyelesaian sub optimum, yaitu jawaban optimum dari alternatif-alternatif yang
diuji.
5. Model Heuristik
Yaitu model yang menggunakan metode pencarian yang didasarkan pada intuisi
atau aturan empiris untuk mendapatkan solusi yang lebih baik daripada solusi
yang telah dicapai sebelumnya. Hal ini untuk mengatasi bahwa kadang-kadang
formulasi matematis bersifat kompleks untuk dapat memberikan suatu solusi
yang pasti. Mungkin juga solusi dapat diperoleh tetapi memerlukan proses
perhitungan yang sangat panjang dan tidak praktis.
Suatu model yang baik mempunyai ciri-ciri dalam 3 hal (Nasendi dan Anwar
1985), yaitu:
1. Kesesuaian, yaitu model harus mampu merangkum unsur-unsur yang sangat
pokok dari persoalan yang dihadapi.
2. Kesederhanaan, yaitu model dibuat sesederhana mungkin sesuai dengan
kemampuan yang ada dan sesuai dengan urgensi permasalahan yang dihadapi.
3. Keserasian, yaitu model harus mampu mengesampingkan hal-hal yang kurang
berguna.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pendekatan pemodelan yang sering dilakukan dalam studi transportasi yaitu
model empat tahap (four step model). Pendekatan pemodelan ini terdiri dari sub-sub
model sebagai berikut:
Trip generation, memperkirakan jumlah perjalanan total yang dihasilkan (trip
production) dan tertarik (trip attraction) dari dan setiap unit wilayah analisa
(zona).
Trip distribution, memperkirakan asal dan tujuan perjalanan yaitu distribusi jumlah
perjalanan total zona-zona menurut setiap pasang zona asal tujuan.
Model split, memperkirakan distribusi perjalanna terhadap setiap jenis moda yang
tersedia pada setiap pasang zona asal tujuan.
Trip assignment, memperkirakan jumlah perjalanan yang melalui rute-rute yang ada
dalam jaringan transportasi.
Model empat tahap tersebut sejak diperkenalkan pertama kali melalui studi di
Detroit, Chicago Amerika Serikat tahun 1950-an banyak diterapkan untuk analisis
transportasi perkotaan. Penerapan model tersebut kebanyakan dilakukan secara
berurutan (sequential modeling), yaitu keluaran dari sub model pertama dijadikan
masukan bagi sub model kedua dan seterusnya.
2.2 Model Pembangkit Perjalanan (Trip Generation)
Pembangkit perjalanan atau bangkitan perjalanan ini berhubungan dengan
penentuan jumlah perjalanan keseluruhan yang dibangkitkan oleh sebuah
daerah/kawasan. Tujuan dasar tahap bangkitan perjalanan adalah menghasilkan
model hubungan yang mengaitkan tata guna lahan (land use) dengan jumlah
pergerakan yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
suatu zona. Trip generation terbagi atas dua bagian yaitu trip production dan trip
attraction. Production adalah perjalanan yang berakhir di rumah pada perjalanan
yang tidak berasal dari rumah (home based trip) atau berakhir di tempat asal (origin)
pada perjalanan yang tidak berasal dari rumah (non home based trip). Attraction
adalah perjalanna yang berakhir tidak di rumah pada perjalanan yang berasal dari
rumah, atau berakhir di tempat tujuan, atau pergerakan yang tertarik oleh pergerakan
berbasis bukan rumah.
Tujuan akhir perencanaan tahapan bangkitan pergerakan adalah menaksir
setepat mungkin bangkitan dan tarikan pergerakan pada masa sekarang, yang akan
digunakan untuk meramalkan pergerakan pada masa mendatang. Secara khusus
model pembangkit perjalanan sering dipakai untuk memperkirakan jumlah
perjalanan total yang berasal dari dan menuju ke daerah-daerah pengembangan
pembangunan utama seperti pusat perbelanjaan atau kawasan industri. Dengan
mempertimbangkan hal tersebut di atas maka masalah-masalah transportasi misalnya
kemacetan, kapasitas ruang parkir yang tidak mencukupi dan lain-lain dapat teratasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi trip production yaitu:
1. Jumlah penduduk.
2. Jumlah pekerja dalam rumah tangga.
3. Jumlah anak sekolah dalam rumah tangga.
4. Jumlah pemilikan kendaraan.
5. Pendapatan per kapita (tingkat ekonomi).
6. Jumlah usia trip maker (5-65 tahun).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
Sedang faktor yang mempengaruhi trip attraction adalah:
1. Luas lantai pertokoan.
2. Luas lantai perkantoran.
3. Luas lantai pabrik.
4. Luas area parkir.
Dalam model konvensional dari bangkitan perjalanan yang berasal dari
kawasan perumahan terdapat asumsi bahwa kecenderungan masyarakat dari kawasan
tersebut untuk melakukan perjalanan berkaitan dengan karakteristik status sosioekonomi dari masyarakatnya dan lingkungan sekitarnya, yang terjabarkan dalam
beberapa variabel.
Fungsi analisa trip generation adalah untuk membuat hubungan antara land
use dan aktivitas membuat perjalanan sehingga perubahan karakteristik land use
dapat digunakan untuk memprediksi perubahan berikutnya dalam kebutuhan
transportasi.
Tiga karakteristik land use yang dapat ditemukan untuk menghubungkan
secara tertutup adalah:
1. Intensitas land use
Biasanya ditunjukkan dalam unit penghuni per meter persegi, pekerja per meter
persegi lantai toko.
2. Karakter land use
Merupakan catatan sosio-ekonomi dari pengguna jalan dan ukurannya, seperti
pendapatan keluarga rata-rata, pemilik kendaraan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
3. Lokasi
Dalam daerah kota telah ditemukan variabel yang dapat menunjukkan pengaruh
campuran dari berbagai variabel, seperti ukuran keluarga, tersedianya parkir, dan
indeks kemacetan jalan.
Prediksi kegiatan melakukan perjalanan tergantung oleh jenis model yang tersedia.
Dua model yang sering digunakan adalah:
1. Cross classification
2. Sebaran Pergerakan
2.2.1 Analisis Klasifikasi Silang atau Analisis Kategori
Metode analisis kategori dikembangkan pertama kali pada The Puget Sound
transportation study pada tahun 1964. Model ini telah diperbaiki dan sering
digunakan untuk mendapatkan bangkitan pergerakan untuk daerah permukiman juga
untuk penerapan lainnya. Model ini di Amerika Serikat dikenal dengan klasifikasi
silang.
Metode analisis kategori ini didasarkan pada adanya keterkaitan antara
terjadinya pergerakan dengan atribut rumah tangga. Asumsi dasarnya adalah tingkat
bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil dalam waktu untuk setiap stratifikasi
rumah tangga tertentu. Metode ini menemukan secara empiris bahwa besarnya
tingkat bangkitan pergerakan sangat banyak membutuhkan data (misalnya jumlah
rumah tangga untuk setiap kelas). Walaupun pada awalnya metode ini dirancang agar
dapat menggunakan data sensus di Inggris, permasalahan serius timbul pada saat
harus meramalkan jumlah rumah tangga untuk setiap strata pada masa mendatang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Permasalahan utama dalam pemakaian metode ini terletak pada cara
menentukan kategori agar sebaran frekuensi dari simpangan baku dapat
diminimumkan. Keuntungan metode ini yaitu:
1.
pengelompokkan klasifikasi silang tidak tergantung pada sistem zona di daerah
studi
2.
tidak ada asumsi awal yang harus diambil mengenai bentuk hubungan
3.
hubungan tersebut berbeda-beda untuk setiap kelompok (misalnya efek
perubahan ukuran rumah tangga bagi yang mempunyai satu kendaraan dengan
yang mempunyai dua kendaraan akan berbeda)
Sedangkan kelemahannya yaitu:
1. tidak memperbolehkan ekstrapolasi
2.
tidak adanya uji statistik yang dapat mendukungnya sehingga yang menjadi
patokan adalah besarnya simpangan antara hasil taksiran dengan hasil
pengamatan, semakin kecil simpangan tersebut, semakin baik
3.
data yang dibutuhkan sangat banyak agar nilai masing-masing tidak terlalu
bervariasi secara tidak logis karena adanya perbedaan jumlah rumah tangga
2.2.2 Sebaran Perger akan
Kesamaan
tujuan
untuk
melakukan
pergerakan disuatu
area
akan
menimbulkan masalah, seperti : kemacetan, polusi udara, suara, keterlambatan, dan
sebagainya.
Salah satu cara untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan –
permasalahan tersebut adalah dengan memahami pola pergerakan yang terjadi pada
masa sekarang dan mendatang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Pemahaman pola dapat diketahui dengan pencarian data tentang asal dan
tujuan pergerakan, besarnya pergerakan, dan kapan terjadinya pergerakan. Proses
perencanaan transportasi berkaitan dengan sejumlah asal perjalanan yang kemudian
menentukan pembuatan model sebaran atau distribusi perjalanan.
Distribusi perjalanan adalah prediksi asal dan tujuan dari arus perjalanan yang
diperoleh dari tarikan pergerakan yang ada di setiap zona. Salah satu cara mengolah
data pergerakan adalah dengan menggunakan matriks pergerakan (Matriks Asal
Tujuan).
Matriks ini menggambarkan pola pergerakan yang dapat dianalisis untuk
mensinyalir masalah dan kemudian perancangan solusi. Bentuk umum Matriks Asal
Tujuan bisa dilihat pada tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Tabel Matriks Asal Tujuan
Zona
1
2
3
4
oi
Oi
Ei
1
2
3
4
dd
Dd
Ed
Matriks ini berdimensi dua, dimana barisnya menyatakan zona asal,
kolomnya menyatakan zona tujuan. Sel – sel dalam matriks berisi besarnya
perjalanan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Persamaan : åTid = Oi dan åTid = Dd
Dimana :
Tid
= pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d
Oi
= jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i
Dd
= jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d
Ei
= tingkat pertumbuhan dari zona i
Ed
= tingkat pertumbuhan dari zona d
Beberapa motode pengolahan data pergerakan di masa sekarang untuk
mendapatkan prediksi di masa mendatang :
1. Metode Analogi
Suatu nilai pertumbuhan yang digunakan pada data di masa sekarang
untuk mendapatkan data di masa mendatang.
Persamaan umumnya : Tid = tid x E
Dimana :
Tid = pergerakan pada masa mendatang dari zona asal i ke zona
tujuan d
tid = pergerakan pada masa sekarang dari zona asal i ke zona tujuan d
E
= tingkat pertumbuhan
2. Metode Seragam
Dimana E =
Keterangan :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
T = total pergerakan pada masa mendatang dari zona asal i ke zona
tujuan d
t = total pergerakan pada masa sekarang dari zona asal i ke zona tujuan d
E = angka pertumbuhan
3. Metode Rata – rata
tid x (Ei + Ed )
Dimana Tid =
2
Ei =
dan Ed =
Keterangan :
Ei, Ed = tingkat pertumbuhan dari zona i dan d
Ti, Td = total pergerakan dari masa mendatang yang berasal dari zona asal i
atau menuju zona tujuan d
ti, td = total pergerakan pada masa sekarang yang berasal dari zona asal i
atau yang menuju zona tujuan d
4. Metode Detroit
Proses perhitungan pada metode ini prinsipnya mirip dengan metode rata
– rata, tetapi mempunyai asumsi bahwa walau jumlah pergerakan dari
zona asal i meningkat sesuai dengan tingkat pertumbuhan Ei pergerakan
ini harus juga disebar ke zona tujuan sebanding dengan Ed dibagi dengan
tingkat pertumbuhan global (E).
Ei x Ed
Rumus umum : Tid = tid ×
E
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
5. Metode Furness
Proses perhitungan pada metode ini, sebaran pergerakan pada saat
diulangi ke total pergerakan pada masa mendatang secara bergantian
antara total penjumlahan pergerakan (baris dan kolom).
Rumus umum : Tid = tid x Ei
Tahap perhitungan : pergerakan awal (masa sekarang) dikaitkan dengan
tingkat pertumbuhan zona asal, hasilnya dikalikan dengan tingkat
pertumbuhan zona tujuan dan zona asal secara bergantian, sampai total sel
untuk setiap arah (baris dan kolom) sama dengan sel total MAT yang
direncanakan.
6. Metode Fratar
Asumsi dasar :
1. Sebaran pergerakan dari zona asal pada masa
mendatang sebanding dengan sebaran pergerakan pada
masa sekarang.
2. Sebaran
pergerakan
pada
masa
mendatang
dimodifikasi dengan nilai tingkat pertumbuhan zona
tujuan pergerakan tersebut.
tid x Ei x Ed (Li + Ld )
Secara matematis : Tid =
2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
7. Metode Pemilihan Moda
Metode pemilihan moda dilakukan untuk mengetahui proporsi pelaku
perjalanan untuk memilih moda, serta untuk mengetahui variable dan
atribut yang mempengaruhinya.
Pemilihan moda oleh pelaku perjalanan sangat berpengaruh pada :
1. Variabel demand (menyangkut
kondisi sosio
–
ekonominya)
2. Variabel supply yang berhubungan dengan tingkat
pelayanan moda perjalanan yang ada.
1. Variabel demand (karakteristik pelaku perjalanan) dipengaruhi oleh :
a. Usia, pelaku perjalanan dengan usia lanjut cenderung memilih
moda
dengan
tingkat
kenyamanan
tinggi
tanpa
mempertimbangkan waktu. Berbeda dengan pelaku yang
berusia muda lebih mempertimbangkan efisiensi waktu.
b. Jenis kelamin, pelaku bergender pria akan lebih memilih mobil
dibandingkan kereta api, serta kurang mempertimbangkan
faktor keamanan jika dibandingkan dengan wanita.
c. Penghasilan,
para
pelaku
yang
berpenghasilan
rendah
cenderung memilih moda dengan biaya yang lebih rendah
dibanding dengan pelaku yang berpenghasilan tinggi.
d. Maksud
perjalanan,
motivasi
pelaku
untuk
melakukan
perjalanan akan sangat berpengaruh pada waktu terjadinya
perjalanan, misal : pedagang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2. Variabel supply (karakteristik system perjalanan) yang dipilih pelaku
dipengaruhi oleh :
i. Waiting time, yaitu waktu tunggu yang dibutuhkan oleh
pelaku dari si pelaku sampai di terminal hingga alat
transportasi berangkat.
ii. Waktu relatif, yaitu waktu yang ada mulai dari keberangkatan
hingga sampai ke tujuan.
iii. Pelayanan, pelayanan yang diberikan oleh alat transportasi
sangat
berpengaruh
pada
pertimbangan
pelaku
ketika
perjalanan.
iv. Biaya perjalanan, dimana alat transportasi yang murah
cenderung dipilih oleh pelaku berpenghasilan rendah.
2.2.3 Analisa Regresi Linear
Untuk mengetahui apakah suatu variabel dapat dipergunakan untuk
memprediksi atau meramalkan variabel-variabel lainnya, maka digunakan Analisa
Regresi Linear. Model Analisa Regresi Linear dapat memodelkan hubungan antara
dua peubah atau lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak bebas (Variabel
Dependen) yang mempunyai hubungan fungsional dengan satu atau lebih peubah
bebas (Variabel Independen). Bentuk matematis dari analisa regresi sederhana,
(Tamin, 2000) :
Y = a + bX
Dimana :
Y
= Variabel dependen (tidak bebas)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
X
= Variabel independen (bebas)
a
= intercep (konstanta)
b
= Koefisien Regresi
(∑ y )(∑ x )− (∑ x )(∑ xy )
a=
n (∑ x )− (∑ x )
2
2
2
b=
n(∑ xy )− (∑ x )(∑ y )
n
(∑ x )− (∑ x)
2
2
2.3 Asal dan Tujuan Perjalanan (Trip Origin and Destination)
Pola pergerakan barang atau manusia dapat diketahui dari suatu survei.
Survei asal tujuan (O-D) ini dilakukan dengan beberapa cara:
1. Wawancara di rumah (household interview)
Jenis survei asal-tujuan ini merupakan yang terbaik untuk daerah perkotaan. Cara
ini dilakukan dengan mendatangi rumah, kantor, industri, atau pabrik yang sudah
dipilih yang diharapkan dapat memenuhi karakteristik hasil dan elemen dari
wilayah studi. Data yang diperlukan untuk daerah residensial (perumahan):
a.
Jumlah anggota keluarga
b.
Jumlah penghasilan
c.
Jumlah pemilikan kendaraan
Sedangkan untuk daerah non residensial, seperti kawasan perbelanjaan:
a.
Luas lantai penjualan
b.
Jumlah tenaga kerja
c.
Luas lantai jasa pendukung perdagangan
d.
Luas area parkir
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Keuntungan cara home interview:
Data yang diperoleh akan akurat
Kerugiannya:
a. Memerlukan banyak tenaga survei
b. Memerlukan waktu yang lama
c. Memerlukan biaya besar
2. Telepon (telephone survey)
Wawancara dilakukan melalui telepon sepertinya halnya home interview.
Kerugiannya:
a.
Jumlah responden rendah
b.
Responden kurang merata karena tingkat sosial ekonomi menengah ke
atas yang mempunyai telepon
3. Wawancara di tepi jalan (roads side interview)
Survei ini biasanya dilakukan pada lokasi inlet dan outlet dari daerah kajian yang
mempunyai batas wilayah tertentu. Untuk transportasi barang antar kota survei
ini sangat berguna. Data diperoleh dengan mewawancarai pengendara di jalan
dengan terlebih dahulu menghentikan kendaraan dengan bantuan pihak polisi lalu
lintas. Wawancara meliputi pertanyaan mengenai:
a.
Tipe kendaraan
b.
O-D trip
c.
Jumlah barang yang diangkut
d.
Jenis barang yang diangkut
e.
Beban muatan, dan lain-lain
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
Keuntungan cara roads side interview:
Data yang diperoleh secara langsung
Kerugiannya:
Dapat menimbulkan kemacetan lalu lintas
4. Kartu pos (post card interview)
Cara ini ada 2 macam, yaitu:
a.
Memberikannya kepada pengemudi secara langsung di jalan
b.
Mengirimkan kepada pengemudi lewat pos (controlled post card)
Cara pertama biasanya dilakukan di tempat pemberhentian, misalnya dekat traffic
light, pada daerah rawan macet, pintu tol. Pada cara kedua harus disertai
perangko balasan.
Keuntungan cara ini:
i.
Murah
ii.
Waktu singkat
iii.
Tenaga yang diperlukan lebih sedikit
Kerugiannya:
Responden biasanya sedikit yang mengembalikan
5. Kuesioner
Jenis survei ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner ke responden
untuk diisi dan pengembaliannya diambil oleh petugas survei.
Keuntungan cara ini:
a.
Biaya relatif murah
b.
Dapat dilakukan serempak terhadap seluruh daerah survei
c.
Waktu lebih singkat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Kelemahan cara penyebaran kuesioner ini adalah:
Kuesioner tidak terisi atau terjawab semuanya karena responden tidak
mengerti atau tidak mau menjawab
Untuk menentukan jumlah kuesioner dapat menggunakan Tabel Krejcie dengan
pengambilan sampel satu hari penuh. Menurut Krejcie, pengambilan sampel dari
N populasi dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.2 Tabel Krejcie
N
S
N
S
N
S
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
110
120
130
140
150
160
170
10
14
19
24
28
32
36
40
44
48
52
56
59
63
66
70
73
76
80
86
92
97
103
108
113
118
220
230
240
250
260
270
280
290
300
320
340
360
380
400
420
440
460
480
500
550
600
650
700
750
800
850
140
144
148
152
155
159
162
165
169
175
181
186
191
196
201
205
210
214
217
226
234
242
248
254
260
265
1200
1300
1400
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2200
2400
2600
2800
3000
3500
4000
4500
5000
6000
7000
8000
9000
10000
15000
20000
30000
291
297
302
306
310
313
317
320
322
327
331
335
338
341
346
351
354
357
361
364
367
368
370
375
377
379
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Tabel 2.2 Tabel Krejcie (Lanjutan)
180
190
200
210
123
127
132
136
900
950
1000
1100
269
274
278
285
40000
50000
75000
100000
380
381
382
384
Sumber : Sugiono, 2002
Dimana :
N
= jumlah populasi
S
= sampel
6. Plat kendaraan (licence plate recording survey)
Kendaraan yang lewat dicatat plat nomor kendaraannya, 3 atau 4 nomor terakhir
dengan mengingat:
a.
Tipe kendaraan
b.
Arah perjalanan
c.
Waktu lewatnya kendaraan
Sebagai origin diambil tempat pertama kali plat nomornya diamati dan sebagai
destination diambil tempat terakhir pencatatan plat nomor.
Keuntungan cara ini:
i.
Datanya cukup teliti
ii.
Tidak mengganggu gerakan kendaraan
iii.
Pengaturan survei mudah
iv.
Pelacakan rute yang sebenarnya mudah
Kerugiannya:
i.
Analisis datanya sulit
ii.
Memerlukan biaya banyak
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
iii.
Diperlukan banyak tenaga survei karena pengamatan-pengamatan
pada semua tempat dilakukan sekaligus
iv.
Mudah terjadi kesalahan dalam pencatatan plat nomor kendaraan
7. Pembaharuan SIM (driver licence renewal)
Pada saat pengemudi melakukan pembaharuan SIM, maka dilakukan wawancara
seperti halnya home interview.
Kerugiannya:
Data kurang akurat karena biasanya dalam melakukan pembaharuan SIM
pengemudi menggunakan calo
8. Teknik fotografi
Fotografi dapat mencatat gerakan kendaraan yang dapat dilacak lewat beberapa
tempat dan dicatat pada tempat-tempat masuk dan keluar kendaraan. Cara ini
sekaligus menggambarkan volume arus lalu lintas.
2.4 Karakteristik Pusat Perbelanjaan
Faktor yang mempengaruhi tarikan pergerakan untuk manusia adalah luas
lantai untuk kegiatan industri, komersil, perkantoran dan pelayanan lainnya.
Besarnya tarikan pergerakan yang dibangkitkan suatu pusat perbelanjaan tergantung
dari elemen-elemen pusat perbelanjaan/CBD. Elemen pusat perbelanjaan/CBD
tersebut antara lain pertokoan, hiburan, perkantoran dan lain-lain. Bervariasinya
kegiatan dan meningkatnya aktivitas di kawasan kota maka perjalanan yang
dihasilkan juga makin meningkat. Kegiatan dengan tujuan belanja, mencari hiburan
atau keperluan kantor akan terfokus pada satu titik yaitu pusat perbelanjaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Faktor-faktor karakteristik pusat perbelanjaan yang mempengaruhi pola
perjalanan berupa tarikan lalu lintas yang ditimbulkan dapat dicirikan sebagai
berikut:
1. Tipe pusat perbelanjaan
Tipe pusat perbelanjaan ini dapat dibedakan berdasarkan jangkauan pelayanan
serta jumlah yang dapat dilayani yaitu: shop unit, department store, variety store,
supermarket.
2. Jenis fasilitas yang disediakan
Fasilitas-fasilitas yang disediakan pusat perbelanjaan dapat dibedakan antara lain:
a. Jasa pendukung perdagangan dapat berupa kantor bank, agen perjalanan,
penata rambut atau salon.
b. Tempat yang digunakan untuk tempat tinggal, misalnya perkantoran, tempat
santai, hiburan, ruang pamer, dan lain-lain.
c. Lantai penjualan
d. Accommodating area, antara lain lapangan parkir, tempat istirahat pengemudi
3. Variasi atau koleksi barang yang ditawarkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Identifikasi Per masalahan
Tahap ini penulis mempelajari tentang latar belakang penelitian tarikan
pergerakan untuk
manusia pada Mall Grand
City Surabaya,
bagaimana
mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan merumuskannya menjadi suatu
tujuan yang harus diselesaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk itu
diperlukan studi terhadap beberapa literatur guna membuka wacana dan
memperdalam teori yang relevan. Tahapan ini oleh penulis ditulis selengkapnya pada
bab I dan bab II.
Langkah awal sebelum melakukan studi ini adalah melakukan tinjauan awal
terhadap kondisi di wilayah lokasi studi yang dipilih untuk menghindari
ketidaksesuaian antara tujuan awal dan pengetahuan penulis terhadap kondisi obyek
penelitian yang sebenarnya di lapangan. Dalam tahap ini penulis memilih Pusat
Perbelanjaan Grand City Surabaya. Pemilihan ini berdasarkan ketentuan:
a) Memiliki fasilitas yang disyaratkan untuk sebuah Pusat Perbelanjaan antara
lain:
1.
Memiliki service trades area (jasa pendukung perdagangan), misalnya
kantor bank, penata rambut, agen perumahan, agen perjalanan, gedung
pertemuan, dan lain sebagainya.
2.
Floor area (lantai penjualan) yang dibedakan berdasarkan koleksi barang
yang ditawarkan antara lain:
25
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
i.
Convenience goods, yaitu barang-barang yang bersifat purchased
regularly seperti makanan, koran, rokok, dan lain-lain.
ii. Comparison goods, yaitu barang-barang yang bersifat longterm
purchased seperti pakaian, sepatu, aksesoris, furniture, keperluan
rumah tangga jangka lama dan lain-lain.
3.
Complementary activities area, yaitu tempat yang digunakan untuk
tempat tinggal, perkantoran, tempat santai, hiburan, ruang pamer,
perpustakaan, dan lain-lain.
4.
Accommodating area, yaitu lapangan parkir, lapangan bermain, tempat
istirahat pengemudi, dan lain-lain.
b) Memiliki luas keseluruhan gedung minimal 2.000 m2.
c) Mewakili kawasan tertentu.
3.2 Pengumpulan Data
Untuk keperluan analisis tarikan lalu lintas pada Mall Grand City Surabaya
data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
3.2.1 Data Primer
Data primer digunakan sebagai variabel dependen (terikat). Untuk data
primer adalah jumlah pengunjung yang datang ke Mall Grand City Surabaya, dan
dilakukan survei langsung. Sedangkan karakteristik perjalanan pengunjung diteliti
melalui wawancara individu dan penyebaran kuesioner. Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain: jenis kelamin, usia, pekerjaan, jumlah
anggota keluarga, penghasilan per bulan, asal perjalanan sebelum menuju
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Mall
27
Grand City Surabaya, alat transportasi yang digunakan, jumlah ganti rute angkot,
jumlah keluarga yang belanja, frekuensi berkunjung dan tujuan utama datang ke Mall
Grand City Surabaya.
Survei ini berguna untuk mengetahui tarikan perjalanan oleh pengunjung, dan
dilakukan dengan cara pencatatan pada pengunjung yang masuk di setiap pintu
masuk Mall Grand City Surabaya.
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder digunakan sebagai variabel independen (bebas). Data sekunder
berupa data pendukung yang diperoleh dari pihak pengelola dari setiap lokasi yang
distudi yaitu meliputi data luas dari setiap elemen Mall Grand City Surabaya yang
dikelompokkan dalam:
a. Luas (m2) service trades area (STA) atau jasa pendukung perdagangan.
b. Net selling floor area for convenience goods (CON), yaitu lantai
penjualan untuk barang-barang yang bersifat purchased regularly.
c. Complementary activities area (CAA).
d. Accommodating area (ACC).
3.3 Tahap Analisa Data
Tahap ini terdiri dari:
a.
Pengolahan data
Setelah diperoleh data primer dan data sekunder serta literatur yang lengkap,
maka langkah selanjutnya adalah mengolah data untuk diterapkan dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
proses pemodelan. Disini penulis menggunakan Metode Detroit dalam
penyelesaian masalah.
Ei x Ed
Rumus umum metode Detroit : Tid = tid ×
E
Kemudian dimasukan kedalam Matriks Asal Tujuan, seperti yang ditunjukan
pada tabel 3.1 berikut ini,
Tabel 3.1 Tabel Matriks Asal Tujuan
Zona
1
2
3
4
oi
Oi
1
2
3
4
dd
Dd
Ed
Dimana :
Tid
= pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d
Oi
= jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i
Dd
= jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d
Ei
= tingkat pertumbuhan dari zona i
Ed
= tingkat pertumbuhan dari zona d
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ei
29
b.
Pemodelan
Pemodelan dengan Analisa Regresi Linear dan menggunakan program
komputer Microsoft Excel.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV
DATA DAN ANALISA
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini diperlukan beberapa data yang
menunjang didalam analisa nantinya. Ada dua tipe data yang digunakan, yaitu data
primer dan data sekunder. Untuk data primer adalah data yang diperoleh dari hasil
pengamatan di lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
berbagai sumber (pengelola mall).
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Studi
a. Letak Dan Batas Kawasan
Mall Grand City Surabaya terletak di Jalan Kusuma Bangsa merupakan salah
satu pusat perekonomian di Kota Surabaya tepatnya berada di Kecamatan Gubeng,
dengan luas dan batas – batasnya sebagai berikut :
1. Sebelah Timur
: Jalan Kusuma Bangsa
2. Sebelah Selatan
: Jalan Walikota Mustajab
3. Sebelah Barat
: Jalan Slamet
31
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
b. Penggunaan Bangunan Mall Grand City Surabaya
Luas tanah Mall Grand City Surabaya adalah 79.597 m2, sedangkan luas
bangunan Mall Grand City Surabaya adalah 81.000 m2 dengan rincian sebagai
berikut :
1. Lantai LG
: 20.000 m2
2. Lantai G
: 13.000 m2
3. Lantai 1
: 12.000 m2
4. Lantai 2
: 12.000 m2
5. Lantai 3
: 12.000 m2
6. Lantai 4
: 12.000 m2
Dari keseluruhan luas bangunan Mall Grand City Surabaya, area yang
disewakan adalah 70.071 m2.
Luas lahan area parkir keseluruhan Mall Grand City Surabaya sebesar 34620
m2. Terdiri dari 6600 m2 parkir basement, 23100 m2 parkir bertingkat, 4920 m2
taman atau pelataran parkir (parking area). Dari luas keseluruhan area parkir dapat
menampung ± 3000 kendaraan.
4.1.2 Pengolahan Data Kuesioner
a. Perhitungan J umlah Sampel
Dengan data jum