Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Politeness Strategies Employed by Popular-Issue Based Talk Show Host

1ST SECTION

BALD ON RECORD
Dedy : duta?
AR : Anti Kekerasan
Terhadap perempuan
Dedy : anti kekerasan
terhadap perempuan. Kenapa
tidak ada duta anti kekerasan
terhadap pria?
AR : kare a, kebetula eh….
Dedy : iya, kalau pria bisa
menampar wanita, wanita bisa
mencakar pria. Ayo, kenapa
tidak ada duta kekerasan
terhadap pria? Kan kita punya
hak yang sama, coba?
AR : mungkin kita tanya dulu
sama penganiayanya.

Dedy : ok. Terus, gimana

dengan keputusan hakim
tentang mantan pacarmu itu? 7
bulan ya masa tahanannya?
AR : iya, 7 bulan
Dedy : 7 bulan dipenjara, puas
gak?
AR : aku gak, karena aku
masih awal hukum. Untuk puas
atau nggaknya, untuk lamatidaknya itu bijaksananya ke
majelis hakim dan juga penegak
hukum. Tapi, setelah semua
proses yang kita alami.
Pertama, segala fitnah-fitnah
yang kita terima terutama
keluarga besar mama, itu
alhamdulilah terungkap.
Dedy : memang mama difitnah
apa sih?
AR : yah… sebe ar ya sih,
dasar dari semuanya kan? Awal

mulanya aku hanya ingin
permintaan maafnya secara
tertulis
Dedy : tidak menuntut
hukuman?
AR : tidak menuntut
hukuman.
Dedy : ok. tapi, kenapa?
Maksud saya kenapa kamu
minta surat pernyataan maaf

POSITIVE POLITENESS
Dedy : nah, ok. Tapi, itu benar
loh, seharusnya ada duta
kekerasan terhadap pria ya,
setuju.
jadi, anda sekarang adalah duta
kekerasa terhadap…?
AR : duta anti kekerasan
terhadap perempuan

Dedy : oh… begitu. Kalau asih
pacaran, gak apa-apa tu ya?
AR : mestinya harus melapor
Dedy : harus melapor. Tapi,
maksudnya ini pacar bukan, apa
bukan, mukul lagi. Gitu ya?
AR : iya
Dedy : kalau masih dalam
pacaran kan masih ada ramburambu, setidak-tidaknya masih
ada hubungan, gitu ya? Kalau ini
udah-udaha …?
AR : udah-udahan ternyata
masih mendapati

NEGATIVE POLITENESS
Dedy : saya boleh Tanya gak?
Kamu minta tulisnya seperti apa?
AR : cukup untuk menyatakan
bahwa, entah dia pribadi atau
keluarga bahwa anak kami benar

melakukan tindakan tersebut.

Dedy : ok. saya tanya dulu yah,
kamu selama 1,5 tahun pacaran
itu kamu dianiaya, kamu di pukul
dan sebagainya. Kamu nikmatin
gak dipukulin?
AR : kayanya gak ada orang
normal yang nikmatin deh
Dedy : ada beberapa tipe orang
yang suka dianiaya
AR : saya nggak

1ST SECTION
tertulis? Emang gunanya apa
buat kamu?
AR : karena dulu masih
mencoba untuk jangan sampai
ada orang lain yang tahu, kalau
ternyata aku mengalami hal-hal

seperti ini.
Dedy : betul… tapi, sea dai ya
si Eza nulis surat permintaan
maaf buat kamu, terus gunanya
apa buat kamu?
AR : karena kejadian terakhir
yang aku alami, posisinya aku
udah gak ada hubungan apaapa, kami sudah putus. Tapi,
ternyata tetap mendapat
perlakuan seperti itu.
Dedy : jadi, sebenarnya kasus
itu sendiri udah dimaafin dong
mulai dari dulu?
AR : untuk memaafkan
secara pribadi, ya. Apalagi
dia….?
Dedy : membuat surat
tersebut
AR : jadi, intinya yah laki-laki
sejati apabila berani berbuat,

yah harus berani bertanggung
jawab atas perbuatannya, tapi
yang dia lakukan menurut aku
tidak manusiawi
Dedy : dan dia kenapa tidak
mau bikin surat?
AR : aku kurang tahu
Dedy : apa dia takut kalau
udah bikin surat nanti kamu
sebar di media mungkin?
AR : mungkin, apapun
alasannya karena sampai
berjalannya proses hukum pun
yang aku dan keluarga besar
terima dan kuasa hukum itu
semuannya isinya
penganiayaan