PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP KOMUNIKATIF DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STOIKIOMETRI.
PENGARUH PENERAPAN MODELCOOPERATIVE PROBLEM BASEDLEARNING UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP KOMUNIKATIF DAN MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STOIKIOMETRI
Oleh
Aiga Elisa NIM 4102131002
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
(2)
(3)
ii
RIWAYAT HIDUP
Aiga Elisa dilahirkan di Ds.Penggalangan, kecamatan Tebing Syahbandar, SERGAI pada tanggal 27 september 1992. Ayah bernama Muliodinoto dan Ibu bernama Reti Hasmi, merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1998 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan lulus pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Tebing Tinggi, lulus pada tahu 2007. Kemudian pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Tebing Tinggi, lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di program studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia FMIPA UNIMED melalui jalur BIDIK MISI dan lulus ujian pada tanggal 18 Juli 2014. Selama kuliah, penulis aktif mengikuti berbagai organisasi seperti BPMF (Badan Perwakilan Mahasiswa FMIPA) pada tahun 2011 sebagai Bendahara, SEMAF (Senat Mahasiswa FMIPA) tahun 2012 sebagai Bendahara, KAMMI UNIMED (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) tahun 2011-2013, KAMDA MEDAN (KAMMI Daerah Medan) tahun 2013 sebagai anggota PEMAS (Pemberdayaan Masyarakat) dan FORSIMKA pada tahun 2012, yaitu Forum Silaturrahim Muslim Kimia yang merupakan salah satu wadah organisasi mahasiswa islam di jurusan kimia Universitas Negeri Medan.
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Problem Based Learning Untuk Menumbuhkan Sikap Komunikatif dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Stoikiometri”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Suharta, M.Si (Alm) dan Dra. Ani Sutiani, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sariono selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tebing Tinggi, Ibu Romiana, S.Pd selaku guru kimia dan Khusus kepada Observer Alwi, Devki dan Indah serta siswa-siswi kelas X MIA-5 dan X MIA-6 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Muliodinoto dan ibunda tersayang Reti Hasmi. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada kakanda
(5)
v
penulis, yakni Kak Ema dan Kak Novi yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis. Rasa terimakasih juga disampaikan kepada Adinda tersayang yang selalu dirindukan yakni Bella dan Mia.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni mahasiswa Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan selama bertahun- tahun serta terimakasih kepada teman–teman satu bimbingan skripsi Evi, Ima dan Rifzal. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada keluarga besar pondokan Mumtahanah yang akan dirindukan Kak Ima, Kak Vivit, Adinda Indah, Siti dan Selly yang sedia makan bareng, dan memberikan motivasi yang tiada henti dan mendoakan penulis. Dan khususnya kepada Ibunda sekaligus sahabat, serta penasehat Ibu Prihatin Ningsih, S.Pd., M.Si dan teman- teman terkasih Kak Suci,kak Mimi Ayu, Sarah, Safnita, Lufita, Mutia, Yuni, Mustika, Adinda April, Sabda, dan Tika M., serta rekan- rekan di PK. KAMMI UNIMED atas motivasi, do’a dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Masih Banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi iniyang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2014 Penulis
Aiga Elisa
(6)
iii
PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP KOMUNIKATIF DAN MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STOIKIOMETRI Aiga Elisa (NIM 4102131002)
ABSTRAK
Pengaruh penerapan model pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan karakter komunikatif, psikomotorik dan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model direct instruction pada pokok bahasan Stoikiometri dijelaskan dalam skripsi ini. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 2 T.Tinggi T.A 2013/2014. Pengambilan data untuk karakter komunikatif dan psikomotorik siswa diperoleh melalui observasi dengan menggunakan data instrumen yang telah valid. Sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dengan tes hasil belajar yang menggunakan instrumen yang valid sebanyak 20 soal dan reliabel (0,690). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya sikap komunikatif, psikomotorik, hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model direct instruction (Sig 0,000 < 0,05). Peningkatan hasil belajar pada kelas yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning sebesar 75,15 % dan peningkatan hasil belajar pada kelas yang dibelajarkan dengan model direct instruction sebesar 59,23 %. Sehingga selisih peningkatan hasil belajar siswa antara kedua model tersebut sebesar 16%.
(7)
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Definisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Belajar Dan Hasil Belajar 8
2.2.Pendidikan Karakter 9
2.2.1 Komunikatif 12
2.3.Model Pembelajaran 15
2.3.1 Model Cooperative Problem Based Learning 16
2.3.2 Model Direct Instruction 20
2.4. Materi Stoikiometri 22
2.4.1 Massa Molekul Relatif 22
2.4.2 Hukum-Hukum Dasar Kimia 23
2.4.3 Konsep Mol 27
2.5. Kerangka Berpikir 29
2.6. Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32
3.3 Variabel Penelitian 32
3.4 Instrumen Dan Analisis Data 32
3.4.1 Instrumen Penelitian 32
3.4.2 Validitas Tes 33
3.4.3 Reabilitas Tes 34
3.4.4 Indeks Kesukaran Tes 34
(8)
vii
3.5 Rancangan/Desain Penelitian 35
3.6 Teknik Pengumpulan Data 36
3.7 Teknik Analisis Data 38
3.7.1 Uji Normalitas 38
3.7.2 Uji Homogenitas Data 39
3.7.3 Peningkatan Hasil Belajar 39
3.7.4 Pengukuran Tumbuh Kembangnya Karakter Komunikatif 39
3.7.5 Pengukuran Tumbuh Kembangnya Psikomotorik 40
3.7.6 Uji Hipotesis 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 41 4.1.1. Analisis Data Instrumen Tes 41 4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 42 4.3. Uji Persyaratan Analisa Data 45 4.3.1. Uji Normalitas Data 45 4.3.2. Uji Homogenitas Data 46 4.4. Uji Hipotesis 47 4.4.1. Pengujian Hipotesis I 47 4.4.2. Pengujian Hipotesis II 48 4.4.3. Pengujian Hipotesis III 48 4.5. Peningkatan Hasil Belajar 49 4.6. Pembahasan Hasil Penelitian 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 54 5.2. Saran 54 DAFTAR PUSTAKA 55
(9)
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia 58 Lampiran 2a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1 61 Lampiran 2b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2 74 Lampiran 3a. Kisi- Kisi Soal (Sebelum Divalidasi) 84 Lampiran 3b. Kisi- Kisi Soal (Setelah Divalidasi) 94 Lampiran 4a. Instrumen Tes (Soal Belum Valid) 104 Lampiran 4b. Instrumen Tes (Soal Valid) 109 Lampiran 5a. Kunci Jawaban Instrumen Tes 112 Lampiran 6a. Format Lembar Jawaban (Soal Sebelum Divalidasi) 113 Lampiran 6a. Format Lembar Jawaban (Soal Setelah Divalidasi) 114 Lampiran 7. Lembar Analisis Masalah 115 Lampiran 8. Jawaban Lembar Analisis Masalah 121 Lampiran 9. Lembar Pengamatan Karakter Komunikatif 131 Lampiran 10. Lembar Pengamatan Psikomotorik/Keterampilan 132 Lampiran 11. Perhitungan Validitas Test 133 Lampiran 12. Perhitungan Reabilitas Test 136 Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 138 Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 140 Lampiran 15. Tabel Data Tes Awal, Tes Akhir, dan Gain Hasil Belajar 142 Lampiran 16. Tabel Data Hasil Observasi Komunikatif Siswa 144 Lampiran 17. Tabel Nilai Tumbuh Kembang Komunikatif Siswa 146 Lampiran 18. Tabel Data Hasil Observasi Psikomotorik Siswa 147 Lampiran 19. Tabel Nilai Psikomotorik Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 149
Lampiran 20. Uji Normalitas Data 150
Lampiran 21. Uji Homogenitas Data 158
Lampiran 22. Uji Hipotesis 159
Lampiran 23. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 162
Lampiran 24. Tabel r-Product Moment 163
Lampiran 25. Glosarium 164
Lampiran 26. Jadwal Penelitian 165
(10)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan.Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu pembaharuan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Tujuan pendidikan dalam Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional No.20 Bab II pasal 3 Tahun 2003 menjelaskan bahwa :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab” (Depdiknas, 2003). Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Namun salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran dikelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diingatnya untuk kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi mereka miskin aplikasi. Dengan kata lain pendidikan tidak diarahkan untuk mengembangkan dan membangun karakter potensi yang dimilki untuk
(11)
2
memecahkan masalahnya sendiri serta tidak menjadikan manusia yang lebih kreatif.
Isi yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional serta permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan sekarang terlihat jelas bahwa pendidikan bukan hanya membangun ranah kognitif atau ranah yang mencakup kegiatan otak (mental) yang berorientasi pada kemampuan berfikir saja tetapi juga membentuk ranah psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu serta membangun ranah afektif yang mencakup watak prilaku (karakter) seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.
Oleh sebab itu upaya untuk menjawab hal tersebut, kementerian pendidikan dan kebudayaan di Indonesia telah menetapkannya dalam aturan kurikulum 2013 yang dimulai pada juli 2013 lalu. Kurikulum ini lebih menerapkan karakter pendidikan anak didik dimulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Implementasi kurikulum 2013 sangat membutuhkan model yang memungkinkan untuk siswa aktif belajar. Model pembelajaran tradisional dimana pembelajaran berpusat pada guru (teacher center), tidak bisa lagi digunakan pada saat ini. Oleh karena itu, agar pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar siswa maka dibutuhkan model pembelajaran yang inovatif pada semua mata pelajaran.
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai siswa jurusan IPA karena mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional. Namun pada saat ini tingkat penguasaan materi siswa terhadap pelajaran kimia masih sangat rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syah dalam Chusna, dkk (2013) menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan adanya faktor yang mempengaruhi seorang siswa dapat mencapai keberhasilan belajar kimia, antara lain faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar siswa dan faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
(12)
3
pembelajaran materi-materi pelajaran. Selain itu berdasarkan pengalaman dan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rijani (2010) bahwa pembelajaran Stoikiometri seringkali tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah baik individu atau ketuntasan klasikal. Materi Stoikiometri masih dianggap sulit oleh banyak siswa SMA kelas X, karena materi tersebut cukup kompleks, abstrak untuk dipahami, memerlukan penguasaan materi prasyarat dan banyak melibatkan konsep matematika dalam pemecahan soal-soal hitungannya, serta memiliki keterkaitan materi satu sama lain yang cukup erat. Oleh sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia dikelas agar siswa lebih aktif dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat.
Salah satu model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif adalah model pembelajarancooperative problem based learning. Model pembelajaran ini merupakan kombinasi dari model pembelajaran Problem based learning dengan model kooperatif. Model cooperative problem based learning dikembangkan dengan mengambil keuntungan dari Problem based learning dikombinasikan dengan kelebihan yang ada dalam model kooperatif. Model pembelajaran
cooperative problem based learning memiliki beberapa keunggulan seperti siswa ditantang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang (Suharta dan Luthan, 2013). Dengan demikian maka pengetahuan siswa akan bertambah sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan meningkat. Dalam tahapan CPBL siswa dituntut untuk beraktivitas seperti pada tahapan kelima yaitu siswa mempresentasikan hasil kerja mereka, diikuti dengan pertanyaan dan jawaban. Maka dari aktivitas-aktivitas inilah karakter komunikatif akan muncul.
Perilaku komunikatif siswa yang diharapkan meliputi siswa menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menyampaikan gagasan dengan tepat, meminta saran dari orang lain, bertanya pada teman atau guru, menyampaikan pendapat terhadap gagasan orang lain, menyampaikan kesimpulan, berpartisipasi aktif dalam kelompok, bertanggung jawab pada tugas masing-masing, meminta pendapat orang lain, menghargai pekerjaan orang lain, ringan tangan membantu
(13)
4
teman, bila terjadi konflik dapat menyelesaikan dengan baik (Suharta dan Syafriani, 2012).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yusof, dkk (2010) bahwa penerapan model CPBL dapat membantu siswa membangun pengetahuannya sendiri dan meningkatkan motivasi siswa. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Suharta dan Luthan (2013) yang telah membuktikan bahwa efektivitas dari model pembelajaran kooperatif berbasis masalah yang diterapkan di SMA diperoleh sebesar 61,4% dan menumbuhkembangkan nilai- nilai karakter siswa yang meliputi kecakapan dan tanggung jawab efektivitasnya masing-masing sebesar 80,8% dan 81,8%, data ini membuktikan bahwa CPBL adalah model pembelajaran yang mampu membangun nilai karakter mulia siswa serta meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan uraian diatas Peneliti bermaksud mengambil penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Problem Based LearningUntuk Menumbuhkan Sikap Komunikatif dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Stoikiometri”.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah
1. Model pembelajaran yang diterapkan belum sesuai dengan tujuan pendidikan 2. Karakter pendidikan kurang terintegrasi dalam pembelajaran di sekolah 3. Hasil belajar kimia masih rendah
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi masalahnya yaitu pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model cooperative problem based learning
2. Model pembelajaran yang dijadikan sebagai pembanding adalah model direct instruction
(14)
5
3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui tes berupa pre-test dan post-test.
4. Pertumbuhan sikap komunikatif siswa diamati melalui lembar observasi indikator standar pengukuran karakter komunikatif.
5. Penilaian psikomotorik siswa diamati melalui lembar observasi indikator standar pengukuran psikomotorik.
6. Materi yang diajarkan adalah stoikiometri di kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2013-2014.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya sikap komunikatif siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learningdibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
direct instruction?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya psikomotorik siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
direct instruction?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction?
4. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
cooperative problem based learning?
5. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
(15)
6
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui adanya perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya sikap komunikatif siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learningdibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
direct instruction.
2. Mengetahui adanya perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya psikomotorik siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
direct instruction.
3. Mengetahui adanya perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan modelcooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction.
4. Mengetahui besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan modelcooperative problem based learning.
5. Mengetahui besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan kimia di SMA/MA kelas X-MIA Semester II.
2. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi stoikiometri dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
3. Bagi Guru, membuka wawasan berpikir guru dalam mengajar dan mengembangkan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan untuk menjadi bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran yang tepat.
(16)
7
4. Bagi Sekolah, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa dan kinerja guru serta menumbuhkan karakter siswa. 5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Lanjut, sebagai bahan informasi bagi peneliti
lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model
cooperative problem based learning serta sebagai referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut.
1.7. Definisi Operasional
1. Model cooperative problem based learning adalah model pembelajaran yang menerapkan tantangan pada siswa untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang.
2. Direct instruction (pembelajaran langsung) adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends, 2001)
3. Karakter komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
4. Penilaian psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
(17)
55 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya sikap komunikatif siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction 2. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya psikomotorik siswa
yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction 3. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction
4. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan modelcooperative problem based learningadalah sebesar 75,15 %.
5. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model direct instructionadalah sebesar 59,22 %.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan,maka disarankan hal-hal berikut: 1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan model CPBL
(cooperative problem based learning) sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter komunikatif siswa khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan untuk membandingkan model CPBL (cooperative problem based learning) dengan model pembelajaran yang lain dan diterapkan pada pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia. Selain itu, karakter yang ditumbuhkembangkan juga dapat bervariasi seperti: tanggung jawab, kemandirian, berpikir kritis, demokratis, kecakapan dan lain-lain.
(18)
55
DAFTAR PUSTAKA
Al-maqassary,Ardi, (2013), Pengertian Kerja Sama, Http://psychologymania .com/2013/02/pengertian-kerja-sama.html (diakses 16 februari 2014) Arends, (2001), Learning To Teach, jilid 2, Pustaka belajar, Yogyakarta.
Ariyo, (2013), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Siswa Dihitung Bukan Ditebak, Http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/21/kriteria-ketuntasan-minimal-kkm-siswa-itu-dihitung-bukannya-ditebak-561983.html (diakses 24 Mei 2014)
Chang, Raymond, (2005), Kimia Dasar, edisi ketiga, jilid kedua, Jakarta, Erlangga.
Chusna,C.,dkk, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Macromedia Flash dengan Handout Inovatif Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) Terhadap Prestasi Belajar Materi Pokok Koloid Siswa Kelas XI MA Darul Huda Ponorogo TP 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 102-111.
Dahar,R.W.,(1989), Teori- Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Ed.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit PT Rineka
Cipta, Jakarta
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Herliany, E., (2009), Penilaian Hasil belajar, PPPTKIPA, Jakarta.
Kardi dan Nur, (2003), Pengajaran Langsung, Universitas Negeri Malang Press, Surabaya.
Maksudin, (2013), Pendidikan Karakter Nondikotomik, Jurnal Pendidikan Karakter, 3: 137-152.
Oxtoby,D.,W., (2001), Prinsip-prinsip kimia modern, edisi keempat, jilid pertama, Jakarta, Erlangga.
Rijani, Endang Wahju,. 2010. Implementasi metode latihan berjenjang Untuk meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal hitungan pada materi stoikiometri di SMA. E-Jurnal Dinas Pendidikan Surabaya,1: 1-6
(19)
56
Rukiyati, (2013) Urgensi Pendidikan Karakter Holistik Kompherensif di Indonesia, Jurnal Pendidikan Karakter,3: 196-203
Sabri, Ahmad, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Quantum Teaching, Jakarta.
Setiawan, W.,dkk, (2010), Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (PTIK)ISSN 1979-9462, 3 : 7-10. Shofia.R., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas XI Semester II
Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Menungkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa, Seminar Proposal Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, PM., (2011), Metodelogi Penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Medan
Soemanto, W., (2003), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Suharningsih, (2012), Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV A SD N 104202 Bandar Setia T.P.2011/2012 Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, PascaSarjana Universitas Negeri Medan
Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Dan Penyususnan Bahan Ajar Dengan Pendekatan PAKEM PLUS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa Dalam Pelajaran Kimia Di SMA, Universitas Negeri Medan,Medan.
Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Application Of Cooperative Problem-Based Learning Model To Developcreativity And Foster Democracy, And Improve Student Leaning Outcomes Inchemistry In High Scool. Journal Of Education And Practice, 4: 55-60
Suharta dan Syafriani,D. (2012), Sistem Pembelajaran Yang Optimal Untuk Menumbuhkan Perilaku Demokratis Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Universitas Negeri Medan,Medan.
Suryosubroto,B.,(2009),Proses Belajar mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Syah, (2008), Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.
Syafriani,D.,2012,Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya Membentuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar
(20)
57
Yang Tinggi Pada Materi Bentuk Geometri Molekul, PascaSarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Tina ,Sheba S.C.,(2013), Model Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PKN di sekolah menengah pertama kelas VII SMP N.37 dan SMP Budi Murni 1 Medan T.P. 2012/2013, PascaSarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Wahana Komputer, (2009), Panduan Praktis SPSS 17 Untuk Pengolahan Data Statistik, Penerbit Andi, Semarang
Wiselmi, (2009), Penerapan kombinasi Metode pembelajaran Direct Instruction dan Physical Self Assesment untuk meningkatkan Hasil belajar biologi siswa kelas IX SMPS 10 Cendana Mandau, Jurnal Cendekia1: 110-114. Yusof,K.M., Hasan,S.H.A.S., Jamaluddin,M.Z., dan Harun,N.F., (2010),
Cooperative Problem Based Learning (CPBL), Global Engineering Education Conference, 6: 366-373.
Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.
(1)
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui adanya perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya sikap komunikatif siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learningdibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model direct instruction.
2. Mengetahui adanya perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya psikomotorik siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model direct instruction.
3. Mengetahui adanya perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan modelcooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction.
4. Mengetahui besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan modelcooperative problem based learning.
5. Mengetahui besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan kimia di SMA/MA kelas X-MIA Semester II.
2. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi stoikiometri dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
3. Bagi Guru, membuka wawasan berpikir guru dalam mengajar dan mengembangkan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan untuk menjadi bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran yang tepat.
(2)
4. Bagi Sekolah, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa dan kinerja guru serta menumbuhkan karakter siswa. 5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Lanjut, sebagai bahan informasi bagi peneliti
lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model cooperative problem based learning serta sebagai referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut.
1.7. Definisi Operasional
1. Model cooperative problem based learning adalah model pembelajaran yang menerapkan tantangan pada siswa untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang.
2. Direct instruction (pembelajaran langsung) adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends, 2001)
3. Karakter komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
4. Penilaian psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
(3)
55
1. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya sikap komunikatif siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction 2. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya psikomotorik siswa
yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction 3. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan model cooperative problem based learning dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan modeldirect instruction
4. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan modelcooperative problem based learningadalah sebesar 75,15 %.
5. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model direct instructionadalah sebesar 59,22 %.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan,maka disarankan hal-hal berikut: 1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan model CPBL
(cooperative problem based learning) sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter komunikatif siswa khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan untuk membandingkan model CPBL (cooperative problem based learning) dengan model pembelajaran yang lain dan diterapkan pada pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia. Selain itu, karakter yang ditumbuhkembangkan juga dapat bervariasi seperti: tanggung jawab, kemandirian, berpikir kritis, demokratis, kecakapan dan lain-lain.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Al-maqassary,Ardi, (2013), Pengertian Kerja Sama, Http://psychologymania .com/2013/02/pengertian-kerja-sama.html (diakses 16 februari 2014) Arends, (2001), Learning To Teach, jilid 2, Pustaka belajar, Yogyakarta.
Ariyo, (2013), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Siswa Dihitung Bukan Ditebak, Http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/21/kriteria-ketuntasan-minimal-kkm-siswa-itu-dihitung-bukannya-ditebak-561983.html (diakses 24 Mei 2014)
Chang, Raymond, (2005), Kimia Dasar, edisi ketiga, jilid kedua, Jakarta, Erlangga.
Chusna,C.,dkk, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Macromedia Flash dengan Handout Inovatif Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) Terhadap Prestasi Belajar Materi Pokok Koloid Siswa Kelas XI MA Darul Huda Ponorogo TP 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 102-111.
Dahar,R.W.,(1989), Teori- Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Ed.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit PT Rineka
Cipta, Jakarta
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Herliany, E., (2009), Penilaian Hasil belajar, PPPTKIPA, Jakarta.
Kardi dan Nur, (2003), Pengajaran Langsung, Universitas Negeri Malang Press, Surabaya.
Maksudin, (2013), Pendidikan Karakter Nondikotomik, Jurnal Pendidikan Karakter, 3: 137-152.
Oxtoby,D.,W., (2001), Prinsip-prinsip kimia modern, edisi keempat, jilid pertama, Jakarta, Erlangga.
Rijani, Endang Wahju,. 2010. Implementasi metode latihan berjenjang Untuk meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal hitungan pada materi stoikiometri di SMA. E-Jurnal Dinas Pendidikan Surabaya,1: 1-6
(5)
Rukiyati, (2013) Urgensi Pendidikan Karakter Holistik Kompherensif di Indonesia, Jurnal Pendidikan Karakter,3: 196-203
Sabri, Ahmad, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Quantum Teaching, Jakarta.
Setiawan, W.,dkk, (2010), Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (PTIK)ISSN 1979-9462, 3 : 7-10. Shofia.R., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas XI Semester II
Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Menungkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa, Seminar Proposal Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, PM., (2011), Metodelogi Penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Medan
Soemanto, W., (2003), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Suharningsih, (2012), Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV A SD N 104202 Bandar Setia T.P.2011/2012 Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, PascaSarjana Universitas Negeri Medan
Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Dan Penyususnan Bahan Ajar Dengan Pendekatan PAKEM PLUS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa Dalam Pelajaran Kimia Di SMA, Universitas Negeri Medan,Medan.
Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Application Of Cooperative Problem-Based Learning Model To Developcreativity And Foster Democracy, And Improve Student Leaning Outcomes Inchemistry In High Scool. Journal Of Education And Practice, 4: 55-60
Suharta dan Syafriani,D. (2012), Sistem Pembelajaran Yang Optimal Untuk Menumbuhkan Perilaku Demokratis Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Universitas Negeri Medan,Medan.
Suryosubroto,B.,(2009),Proses Belajar mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Syah, (2008), Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.
Syafriani,D.,2012,Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya Membentuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar
(6)
Yang Tinggi Pada Materi Bentuk Geometri Molekul, PascaSarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Tina ,Sheba S.C.,(2013), Model Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PKN di sekolah menengah pertama kelas VII SMP N.37 dan SMP Budi Murni 1 Medan T.P. 2012/2013, PascaSarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Wahana Komputer, (2009), Panduan Praktis SPSS 17 Untuk Pengolahan Data Statistik, Penerbit Andi, Semarang
Wiselmi, (2009), Penerapan kombinasi Metode pembelajaran Direct Instruction dan Physical Self Assesment untuk meningkatkan Hasil belajar biologi siswa kelas IX SMPS 10 Cendana Mandau, Jurnal Cendekia1: 110-114. Yusof,K.M., Hasan,S.H.A.S., Jamaluddin,M.Z., dan Harun,N.F., (2010),
Cooperative Problem Based Learning (CPBL), Global Engineering Education Conference, 6: 366-373.
Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.