LEGAL MEMORANDUM TERHADAP DENNY INDRAYANA YANG DIDUGA MELAKUKAN PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI SITUS JEJARING SOSIAL TWITTER.

LEGAL MEMORANDUM TERHADAP DENNY INDRAYANA YANG
DIDUGA MELAKUKAN PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI SITUS
JEJARING SOSIAL TWITTER

ABSTRAK

Yudithya Aristy Primaditta
110110080362
Perkembangan teknologi dan informasi khususnya dalam
penggunaan situs jejaring sosial saat ini membuat pergaulan hidup
menjadi sempit. Pertukaran informasi, komunikasi, dan penyebaran berita
melalui situs jejaring sosial dapat dilakukan setiap waktu dengan cara
yang mudah, cepat, dan tanpa perlu bertatap muka secara langsung.
Penggunaan situs jejaring sosial yang kurang bertanggungjawab juga
dapat berujung pada munculnya perbuatan tindak pidana. Dalam Legal
Memorandum ini, penulis mengangkat permasalahan tentang perbuatan
Denny Indrayana yang membuat pernyataan tentang advokat yang
menangani kasus korupsi adalah koruptor melalui situs jejaring sosial
Twitter. Penulis mengangkat permasalahan tersebut dalam karya ilmiah
berupa memorandum hukum yang bertujuan, Pertama, untuk membahas
apakah perbuatan Denny Indrayana yang membuat pernyataan di Twitter

mengenai advokat koruptor dapat dikategorikan sebagai tindak pidana
pencemaran nama baik. Kedua, untuk membahas apakah O.C. Kaligis
memiliki kapasitas sebagai pelapor atas dugaan tindak pidana
pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Denny Indrayana melalui
situs jejaring sosial Twitter.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan
Yuridis Normatif, yakni penelitian yang dilakukan dengan mendasar
kepada kepustakaan atau data sekunder dengan menganalisis perbuatan
pidana pencemaran nama baik serta analisis mengenai kedudukan
pelapor dalam suatu tindak pidana yang berupa delik aduan. Metode
penelitian dengan tahap pengumpulan data yang digunakan adalah studi
kepustakaan, dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian dari karya ilmiah ini dapat disimpulkan
bahwa, Pertama, perbuatan Denny Indrayana yang membuat pernyataan
melalui situs jejaring sosial Twitter tidak dapat dikategorikan sebagai suatu
tindak pidana pencemaran nama baik. Kedua, O.C. Kaligis tidak memiliki
kapasitas sebagai pelapor yang dapat melaporkan permasalahan ini ke
Polda Metro Jaya berdasarkan ketentuan delik dalam Pasal 310 KUHP
dan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik.

 

v