PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH SAKIT TERHADAP PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA DAN KECELAKAAN KERJA.
ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH SAKIT TERHADAP
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN KECELAKAAN KERJA
PRAMULIA RATU HARIRAMA
110110100384
Dalam mendukung keberhasilan program Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dalam bidang pembangunan ketenagakerjaan, maka
Pemerintah melakukan salah satu upaya yang difokuskan pada
peningkatan kesejahteraan rakyat khususnya tenaga kerja. Dalam
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ditegaskaN
bahwa untuk mencapai tujuan nasional perlu diselenggarakan upaya
pembangunan berkesinambungan yang menyeluruh terarah dan terpadu,
termasuk di antaranya pembangunan kesehatan. Pembangunan
ketenagakerjaan khususnya pada pembangunan kesehatan adalah
bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
Upaya Pemerintah ini dilakukan dengan pengembangan keselamatan
kerja (KK) dan kesehatan kerja. Dalam masalah K3 ini diperlukan
kerjasama antara Pemerintah, pihak perusahaan dan pekerja. Salah satu
bidang yang rentan terhadap penyakit akibat kerja serta kecelakaan kerja
adalah dalam bidang kesehatan dan perumahsakitan. Setiap tenaga kerja
yang bekerja di rumah sakit mempunyai hak yang sama atas keselamatan
dan kesehatan kerja. Penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja di bidang
perumahsakitan setiap tahunnya mempunyai potensi yang dapat
meningkat.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan
yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian berupa deskriptif analitis
melalui tahap penelitian kepustakaan dan wawancara. Metode yang
digunakan untuk menganalisis data adalah metode yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa masih terdapat rumah sakit yang belum memenuhi
ketentuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta memenuhi
tanggungjawabnya sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970
Tentang Ketenagakerjaan. Selanjutnya, perlindungan hukum terhadap hak
dan kewajiban tenaga kerja di rumah sakit harus ditingkatkan dan
hendaknya pengurus rumah sakit lebih meningkatkan lagi perhatiannya
terhadap pentingnya pelaksanaan pemberian jaminan K3.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH SAKIT TERHADAP
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN KECELAKAAN KERJA
PRAMULIA RATU HARIRAMA
110110100384
Dalam mendukung keberhasilan program Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dalam bidang pembangunan ketenagakerjaan, maka
Pemerintah melakukan salah satu upaya yang difokuskan pada
peningkatan kesejahteraan rakyat khususnya tenaga kerja. Dalam
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ditegaskaN
bahwa untuk mencapai tujuan nasional perlu diselenggarakan upaya
pembangunan berkesinambungan yang menyeluruh terarah dan terpadu,
termasuk di antaranya pembangunan kesehatan. Pembangunan
ketenagakerjaan khususnya pada pembangunan kesehatan adalah
bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
Upaya Pemerintah ini dilakukan dengan pengembangan keselamatan
kerja (KK) dan kesehatan kerja. Dalam masalah K3 ini diperlukan
kerjasama antara Pemerintah, pihak perusahaan dan pekerja. Salah satu
bidang yang rentan terhadap penyakit akibat kerja serta kecelakaan kerja
adalah dalam bidang kesehatan dan perumahsakitan. Setiap tenaga kerja
yang bekerja di rumah sakit mempunyai hak yang sama atas keselamatan
dan kesehatan kerja. Penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja di bidang
perumahsakitan setiap tahunnya mempunyai potensi yang dapat
meningkat.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan
yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian berupa deskriptif analitis
melalui tahap penelitian kepustakaan dan wawancara. Metode yang
digunakan untuk menganalisis data adalah metode yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa masih terdapat rumah sakit yang belum memenuhi
ketentuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta memenuhi
tanggungjawabnya sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970
Tentang Ketenagakerjaan. Selanjutnya, perlindungan hukum terhadap hak
dan kewajiban tenaga kerja di rumah sakit harus ditingkatkan dan
hendaknya pengurus rumah sakit lebih meningkatkan lagi perhatiannya
terhadap pentingnya pelaksanaan pemberian jaminan K3.