NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Dengan Memberikan Umpan Balik Kuis Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) (Ptk Pada Peserta Didik Kelas Viii H Semester Genap Smp

NASKAH PUBLIKASI
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
MEMBERIKAN UMPAN BALIK KUIS MELALUI PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
(PTK Pada Peserta Didik Kelas VIII H Semester Genap SMP Negeri 2
Banyudono Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
ASNA APRILIA
A 410 090 193

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
MEMBERIKAN UMPAN BALIK KUIS MELALUI PEMBELAJARAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
(PTK Pada Peserta Didik Kelas VIII H Semester Genap SMP Negeri 2
Banyudono Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
Asna Aprilia
A410090193
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan motivasi
belajar matematika dengan memberikan umpan balik kuis melalui pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL).Penelitian ini termasuk jenis penelitian
PTK. Subyek penerima tindakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas
VIII H SMP Negeri 2 Banyudono dengan jumlah murid 30 peserta didik dan
subjek pelaksana tindakan adalah peneliti dan pendidik matematika kelas VIII H.
Metode pengumpulan data melalui metode observasi, catatan lapangan,
dokumentasi, dan metode tes.Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif dengan metode alur yang terdiri dari proses analisis data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan motivasi belajar matematika dapat dilihat dari meningkatnya
beberapa indikator motivasi belajar matematika peserta didik dalam hal: a)
memperhatikan penjelasan pendidik saat proses pembelajaran berlangsung

sebelum tindakan 33,33% dan setelah tindakan 83,33%, b) antusias peserta didik
dalam kerja kelompok sebelum tindakan 30% dan setelah tindakan 63,33%, c)
antusias peserta didik dalam menjawab kuis yang diberikan pendidik sebelum
tindakan 16,67% dan setelah tindakan 66,67%. Kesimpulan penelitian ini adalah
strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan
memberikan umpan balik kuis dapat meningkatkan motivasi belajar matematika
peserta didik.
Kata kunci : motivasi belajar, Contextual Teaching and Learning (CTL).

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan
kualitas/mutu kehidupan manusia. Pendidikan ini terjadi melalui serentetan
proses yang cukup panjang sehingga membutuhkan waktu yang panjang pula.
Sehubungan hal tersebut, usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan

berlangsung setahap demi setahap dengan diperlukan perhatian khusus dalam
pelaksanaannya supaya tujuan yang direncanakan dapat tercapai secara maksimal.
Sehingga terciptanya manusia yang memiliki kualitas berfikir tinggi dalam segala
bidang. Maka dari itu pendidikan sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari
manusia.

Terlepas dari pentingnya pendidikan dalam kehidupan sehari – hari,
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam
dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan matematika merupakan suatu ilmu
universal yang secara sadar ataupun tidak sadar sering kita gunakan dalam
kehidupan

sehari-hari.

Kebanyakan

peserta

didik

mengangap

pelajaran

matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami karena matematika berupa
ilmu yang bersifat abstrak. Sehingga peran pendidik sangat penting untuk

mengemas pembelajaran matematika menjadi lebih ringan agar mudah dipahami
oleh peserta didik.
Menurut Prastya Irawan dkk dalam Agus Suprijono (2009: 162) terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik yaitu latar
belakang keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi. Mereka
menyimpulkan bahwa faktor ketigalah yang memiliki kontribusi paling tinggi
dalam pencapaian prestasi belajar. Pentingnya motivasi belajar matematika sangat
berpengaruh dalam proses pembelajaran. Sekarang ini motivasi belajar yang
ditunjukkan oleh sebagian besar peserta didik sangat rendah. Terbukti saat peserta
didik di beri permasalahan matematika, sikap mengeluh adalah sikap yang sering
kali diperlihatkan peserta didik kepada pendidik. Salah satu penyebab kurangnya
motivasi belajar peserta yaitu kurang tepatnya penggunaan strategi atau model
pembelajaran yang diterapkan pendidik dalam proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang sering diterapkan pendidik pada kelas VIII H
di SMP Negeri 2 Banyudono yaitu pembelajaran konvensional yang secara tidak
langsung membuat peserta

didik menjadi pasif.

Sikap


tersebut

yang

mengakibatkan motivasi belajar matematika menjadi kurang. Hal tersebut dapat
dilihat dari indikator – indikator berikut: 1) Banyaknya peserta didik yang kurang
memperhatikan penjelasan pendidik, 2) peserta didik kurang semangat saat

diadakannya kegiatan kerja kelompok, 3) peserta didik kurang aktif saat di beri
pertanyaan / kuis dari pendidik.
Dari berbagai permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa peran
pendidik dalam penyampaian materi kurang kreatif dalam pemilihan model
pembelajaran untuk mengelola kegiatan belajar mengajar. Sehingga untuk
meningkatkan motivasi belajar matematika peserta didik, pendidik SMP Negeri 2
Banyudono menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) dengan memberikan umpan balik kuis.
Umpan balik kuis dalam pembelajaran menurut Mark K Smith (2009: 10),
mencakup pemberian pembelajaran dengan informasi tentang respon-respon
siswa. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan

yang akan membangun motivasi peserta didik untuk memahami lebih mendalam
materi yang disampaikan. Selain itu strategi pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) merupakan model pembelajaran yang membantu pendidik
mengkaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong
peserta didik membuat hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan dimasyarakat (Agus suprijono, 2009: 79).
Sehingga CTL ini lebih efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik
dalam memahami konsep – konsep dalam pelajaran matematika.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut : 1) adakah peningkatan motivasi belajar matematika dengan
memberikan umpan balik kuis melalui pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL)?
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan motivasi belajar matematika pada peserta didik kelas
VIII H semester genap di SMP Negeri 2 Banyudono.
Winda Fitriana (2011) menyimpulkan pada penelitiannya bahwa
pembelajaran matematika dengan menerapkan metode Take and Give dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik.
Menurut Agus Suprijono (2009: 163) motivasi belajar adalah proses yang
memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Hal ini berarti bahwa


seseorang yang memiliki motivasi belajar akan mempunyai perilaku yang terarah,
semangat untuk belajar tinggi dan penuh energi. Menurut Sardiman (2001 : 100)
motivasi belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak pada diri peserta didik yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai”. Salah satu ciri orang yang memiliki
motivasi belajar yaitu selalu mengerjakan/tekun dalam menyelesaikan tugas.
Peranan motivasi belajar ini dapat meningkatkan keberhasilan belajar peserta
didik.
Menurut Mark K Smith (2009: 10), umpan balik mencakup pemberian
pembelajaran dengan informasi tentang respon - respon peserta didik. Umpan
balik dalam pembelajaran sangat penting keberadaannya, karena hal ini dapat
membangkitkan motivasi peserta didik untuk meningkatkan perhatian peserta
didik pada materi pembelajaran dan peserta didik dapat mengingat kembali materi
yang sebelumnya diajarkan oleh pendidik.
Menurut Agus Suprijono (2009: 79) pembelajaran Contextual Teaching
and Learning merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan dimasyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dapat diajukan hipotesis sebagai
berikut: “Melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan
memberikan umpan balik kuis dapat berdampak positif terhadap peningkatan
motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran matematika”.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan sejak tahap perencanaan sampai
tahap penyusunan laporan. Adapun subyek penerima dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas VIII H semester genap SMP Negeri 2 Banyudono dengan
peserta didik berjumlah 30 peserta didik pada tahun ajaran 2012/2013. Alasan
pemilihan lokasi ini karena letak SMP ini yang dekat dengan tempat tinggal

peneliti. Peneliti menggunakan 4 metode dalam pengumpulan data yaitu 1)
metode observasi, hasil yang diperoleh pada saat observasi sebagai berikut: a)
banyak ditemukan peserta didik yang sering berbicara sendiri saat pendidik
menjelaskan materi, b) peserta didik kurang semangat saat diadakannya kegiatan
kerja kelompok, dan c) peserta didik kurang aktif saat proses pembelajaran, 2)
catatan lapangan, catatan ini digunakan peneliti untuk menindaklanjuti tindakan
selanjutnya atau sebagai upaya perbaikan pada refleksi siklus sebelumnya, 3)
dokumentasi, dan 4) metode tes.

Pedoman observasi disusun peneliti berdasarkan indikator kegiatan peserta
didik dan pendidik selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada motivasi
beajar peserta didik berupa : 1) peserta didik yang memperhatikan penjelasan
pendidik, 2) peserta didik yang memiliki antusias saat diadakannya kerja
kelompok, dan 3) peserta didik yang antusias dalam menjawab pertanyaan kuis
dari pendidik.
Tujuan dari penggunaan pedoman observasi ini yaitu untuk mengetahui
gambaran secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dalam
menerapkan pembelajaran CTL dengan memberikan umpan balik kuis untuk
meningkatkan motivasi belajar matematika. Adapun hal –hal yang di observasi
meliputi : a) tindak mengajar, b) tindak belajar, dan c) keterangan tambahan yang
belum terekam dalam tindak mengajar maupun belajar.
Analisis data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini secara deskriptif
kalitatif dengan metode alur. Miles dan Hiberman (Sutama, 2011: 104)
menyatakan bahwa dalam metode alur peneliti melalui 3 tahap untuk menganalisis
data yaitu

proses analisis data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Sedangkan untuk mengukur keabsahan data


digunakan trianggulasi data.

Trianggulasi data merupakan teknik pemeriksaaan keabsahan data dengan
membandingkan sumber lain berfungsi untuk mengecek kembali data yang
diperoleh peneliti. Peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber, dan
penyidik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, untuk setiap siklus terdiri dari 2
kali pertemuan atau 4 x 40 menit. Indikator yang diteliti peneliti adalah sebagai
berikut : (1) peserta didik yang memperhatikan penjelasan pendidik saat proses
pembelajaran berlangsung, (2) antusias peserta didik dalam mengerjakan soal saat
kerja kelompok, dan (3) peserta didik yang berani mengungkapkan jawaban atau
berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pendidik.
Hasil yang diperoleh peneliti selama mengadakan penelitian adalah adanya
peningkatan motivasi belajar matematika yang ditunjukkan peserta didik saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat (1) peserta didik yang
memperhatikan penjelasan pendidik saat proses pembelajaran berlangsung

sebelum tindakan sebanyak 10 peserta didik (33,33%), pada siklus I sebanyak 13
peserta didik (43,33%), dan pada siklus II menjadi 25 peserta didik (83,33%), (2)
antusias peserta didik dalam mengerjakan soal saat kerja kelompok sebelum
tindakan sebanyak 9 peserta didik (30%), pada siklus I sebanyak 14 peserta didik
(46,67%), dan pada siklus II menjadi 19 peserta didik (63,33%), dan (3) peserta
didik yang berani mengungkapkan jawaban atau berani menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh pendidik sebelum tindakan sebanyak 5 peserta didik
(16,67%), pada siklus I sebanyak 12 peserta didik (40%), dan pada siklus II
menjadi 20 peserta didik (66,67%). Data – data di atas disajikan dalam tabel
berikut.

Tabel 4.
No.

Indikator motivasi
belajar

Sebelum
Tindakan

Pencapaian
indikator

Sesudah tindakan
Siklus I

1.

2.

3.

Peserta didik yang 10 peserta
didik
memperhatikan
penjelasan pendidik (33,33%)
pada saat proses
pembelajaran
berlangsung
Peserta didik yang 9 peserta
memiliki
didik
antusias/semangat
(30%)
pada saat diadakan
kerja kelompok
Peserta didik yang 5 peserta
memiliki
didik
antusias/semangat
(16,67%)
dalam
menjawab
pertanyaan / kuis
dari pendidik

Siklus II

≥ 55 %

13 peserta
didik
(43,33%)

25 peserta
didik
(83,33%)

≥ 55 %

14 peserta
didik
(46,67%)

19 peserta
didik
(63,33%)

≥ 55 %

12 peserta
didik
(40%)

20 peserta
didik
(66,67%)

Tabel diatas sudah menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar
matematika peserta didik mulai dari sebelum mendapatkan tindakan sampai akhir
tindakan kelas atau siklus II. Peningkatan yang diperlihatkan terjadi secara
bertahap. Dalam penelitian ini sudah berhasil meningkatkan motivasi belajar
matematika peserta didik.
Pembahasan berisi tentang permasalahan dan hipotesis tindakan dalam
penelitian yang dilakukan peneliti yang berkolaborasi dengan pendidik
matematika. Fokus penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar matematika
melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Adapun
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah melalui
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan memberikan
umpan balik kuis dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada peserta
didik kelas VIII H SMP Negeri 2 Banyudono ?”.
Berdasarkan pengamatan pada tindakan kelas siklus I, diperoleh data
pengamatan yang belum mencapai indikator yang diharapkan. Tetapi sudah

mengalami sedikit peningkatan dibandingkan sebelum dikenai tindakan pada
observasi pendahuluan. Adapun meningkatnya belajar peserta didik dapat dilihat
dari indikator motivasi belajar peserta didik yang meliputi peserta didik yang
memperhatikan penjelasan pendidik saat proses pembelajara berlangsung, peserta
didik yang memiliki antusias dalam kerja kelompok, dan peserta didik yang
memiliki antusias menjawab pertanyaan kuis dari pendidik.
Peserta didik yang dikatakan memperhatikan penjelasan pendidik saat
pembelajaran berlangsung apabila peserta didik pada saat diberi soal latihan bisa
mengerjakan soal tersebut tanpa harus bertanya dengan teman yang lain dalam
artian peserta didik memahami konsep dari materi lingkaran. Adapun soal latihan
yang diselesaikan sebagai berikut.
” Amatilah jam dinding yang ada dikelas kalian. Berdasarkan hasil
pengamatan kalian, coba tuliskan pendapat kalian mengenai pengertian lingkaran
dan sebutkanlah benda – benda di sekitar kalian yang berbentuk seperti jam
dinding tersebut ?”
Peserta didik yang menuliskan pendapat dengan jawaban yang hampir
mendekati jawaban benar berarti peserta didik tersebut memperhatikan penjelasan
pendidik selama proses pembelajaran berlangsung. Jawaban yang benar sebagai
berikut.
a. Jadi lingkaran adalah kurva tertutup yang terdiri dari titik-titik yang
berjarak sama dengan titik tertentu (titik yang terletak di tengah
lingkaran).
b. Benda – benda yang memiliki bentuk seperti jam dinding tersebut
adalah uang koin, roda sepeda, kue donat, dan piring.
Pada tindakan kelas siklus I dari 30 peserta didik, banyaknya peserta didik
yang memperhatikan penjelasan pendidik saat pembelajaran berlangsung adalah
13 peserta didik (43,33%). Kemudian pada tindakan II meningkat menjadi 25
peserta didik (83,33%).
Peserta didik yang dikatakan memiliki antusias dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan oleh pendidik melalui kerja kelompok apabila dari
anggota kelompok bisa bekerja sama untuk menyelesaikan semua permasalahan

dengan tepat waktu. Pada tindakan kelas siklus I dari 30 peserta didik, banyaknya
peserta didik yang memiliki antusias dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan oleh pendidik melalui kerja kelompok adalah 14 peserta didik (46,67%).
Kemudian pada tindakan kelas siklus II meningkat menjadi 19 peserta didik
(63,33%).
Peserta didik yang dikatakan memiliki antusias dalam menjawab
pertanyaan kuis yang diberikan oleh pendidik apabila peserta didik mengangkat
tangan dan menjawab pertanyaan kuis dari pendidik. Pada tindakan kelas siklus I
dari 30 peserta didik, banyaknya peserta didik yang memiliki antusias untuk
menjawab pertanyaan kuis yang diberikan oleh pendidik adalah 12 peserta didik
(40%). Kemudian pada tindakan kelas sklus II meningkat menjadi 20 peserta
didik (66,67%).
Berdasarkan pengamatan, data mengenai motivasi belajar matematika
tindakan kelas putaran II sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil
refleksi pada tindakan putaran I dijadikan sebagai acuan dalam melakukan
tindakan pada putaran II, sehingga pada putaran II motivasi belajar matematika
mengalami peningkatan yang signifikan dibanding putaran sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa melalui pembelajaran CTL dengan memberikan umpan balik
kuis dapat meningkatkn motivasi belajar matematika. Hal ini dapat dilihat dari
tercapainya indikator-indikator motivasi belajar matematika yaitu peserta didik
memperhatikan penjelasan pendidik saat pembelajaran berlangsung, peserta didik
memilki antusias untuk menyelesaikan permasalahan melalui kerja kelompok, dan
peserta didik memilki antusias untuk menjawab pertanyaan kuis dari pendidik.

SIMPULAN

Melaui pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan
memberikan umpan balik kuis dapat meningkatkan motivasi belajar
matematika khususnya pada materi lingkaran. Hal ini dapat terlihat dari
meningkatnya

indikator-indikator

indikator-indikator

motivasi

belajar

matematika yaitu peserta didik memperhatikan penjelasan pendidik saat

pembelajaran

berlangsung,

peserta

didik

memilki

antusias

untuk

menyelesaikan permasalahan melalui kerja kelompok, dan peserta didik
memilki antusias untuk menjawab pertanyaan kuis dari pendidik.

DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, Winda. 2011. Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar siswa
dalam Pembelajaran Matematika melalui Metode Take and Give
(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP N 1 Juwiring).
Skripsi, UMS.
Hajah K, Siti Aminah. 2010. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe The
Power of Two (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP N 2
Sidoharjo Sragen). Skripsi. Surakarta: UMS (tidak diterbitkan)
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Smith, K Mark. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Mirza
Media Pustaka
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D.
Surakarta: Fairuz Media.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Model Experiential Learning (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 8 271

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Anwar

0 15 174

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

0 0 7

Peningkatan Hasil Belajar Luas Bangun Datar Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas III SDN 31 Lubuk Alung

0 1 7

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Soal Cerita Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 07 Batang Anai

0 0 7

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Pada Peserta Didik Kelas VI SDN 04 Nan Sabaris Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 6

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Pencocokan Kartu Indeks pada Peserta Didik Kelas IX

0 0 7

Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching Learning Pada Topik Peluang Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar

0 1 7

View of Perbedaan Pembelajaran Team Assisted Individualization (Tai) Dan Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Pada Peserta Didik Kelas Viii (Materi Lensa)

0 0 11