HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA MTS SUB RAYON XXVI KABUPATEN SIMALUNGUN.

HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DAN GAYA
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN EFEKTIVITAS
SEKOLAH PADA MTS SUB RAYON XXVI
DI KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

ZULKIFLI HAMZAH
NIM. 8106132049

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

'


TESIS

IITIBI]NGA]\IANTARA IKLIM SEKOLAII DAN GAYA
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAII DENGANEFEKTIVITAS
SEKOLAH PADAMTs SUBRAYONXX\{I
KABUPATEN SIMALT'NGT]N
DisusunOleh:
ZULKITLIHAMZAH
t{rM. 8106132049

Telah Dipertahankandi DepanPanitiaUjian Tesis
PadaTanggal11Juni 2013 danDinyatakanTelahMemenuhi
SalahSatuSyaratUntuk MemperolehGelarMagisterPendidikan
ProgmmStudi AdministrasiPendidikan

Disetujui Oleh
PembimbingI

PembimbingII


Prof. Dr. Ibnu Haiar Damanik.M.Si. Dr. Zulkifli Matondang.M.Si.
NIP. 196305201987031 004
NIP. 19680713
1993031 003

Ketua ProgramStudi
AdministrasiPendidikan

Vz,
\-9,

Prof. Dr. H. Svaifirl Sasala.M.Pd.
198611l 001
NIP. 19580509

198103
1 002

ABSTRACT

Hamzah Zukifli. NIM. 8106132049. The Relationship between School
Climate and Leadership Effectiveness School Principal with the MTs XXVI
Simalungun Sub Rayon. Thesis. State Graduate Program Unimed Medan.
2013.
School effectiveness is closely related to the components of the system
requirements with quality, in other words, the enactment of a quality school
development. One important factor is how much of the principal transformational
leadership and school climate in improving school effectiveness. The purpose of
this study was to determine the contribution of principal transformational
leadership and school climate to increase school effectiveness, particularly MTs
XXVI Sub Rayon Simalungun. This research was conducted with the quantitative
approach and descriptive method using questionnaire techniques (questionnaires).
The research instrument is a questionnaire with Likert scale. The study population
numbered 125 people, while samples taken at random numbered 77 teachers were
scattered on 23 Junior High School Simalungun. Data analysis techniques used
regression analysis. The results showed that transformational leadership at the
junior high school principal as being in the category Simalungun strong, well
categorized School Climate, and the effectiveness of schools categorized as high.
Contributions between principal transformational leadership (X1) with school
effectiveness (Y) of r2 = 0.634 (63.4%). Changes in school effectiveness

Y = 28.863 + 0.731 X1. Contributions between school climate (X2) with school
effectiveness (Y) of r2 = 0.393 (39.3%). Changes in school effectiveness
Y = 37.824 + 0.671 X2. Contributions between principal transformational
leadership (X1), and school climate (X2) simultaneously with the effectiveness of
the school (Y) of R2 = 0.697 (69.7%), while the remaining 30.3% contribution of
other factors. Changes in school effectiveness Y = 12.288 + 0.592 X1 + 0.314 X2.
To achieve the goal of quality schools, then the increase in school effectiveness is
positively influenced by two determinant factors together, namely the principal
transformational leadership and school climate. Suggestions / Recommendations:
(1) For the principal at a junior high school Simalungun: (a) Increasing the
effectiveness of schools, especially in the high dimensions of human resource
commitment to the school education program, and (b) Sensitization individuals
with greater appreciation for the idea or opinion given by the teacher; (2) For
further research is worth doing research on the factors that affect school
effectiveness by examining other variables.

i

ABSTRAK
Hamzah Zukifli. NIM. 8106132049. Hubungan antara Iklim Sekolah dan

Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Efektivitas Sekolah pada MTs Sub
Rayon XXVI Kabupaten Simalungun. Tesis. Medan Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. 2013.
Efektivitas sekolah berkaitan erat dengan persyaratan komponen-komponen
sistem dengan mutu, dengan kata lain ditetapkannya pengembangan sekolah yang
berkualitas. Salah satu faktor penting adalah seberapa besar kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan iklim sekolah dalam meningkatkan
efektivitas sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan iklim
sekolah terhadap peningkatan efektivitas sekolah, khususnya MTs XXVI Sub
Rayon Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif dan metode deskriptif dengan menggunakan teknik angket (kuisioner).
Instrumen penelitian berupa angket dengan skala likert. Populasi penelitian
berjumlah 125 orang, sedangkan sampel diambil secara random berjumlah 77
orang guru yang tersebar pada 23 SMP Negeri se-Kabupaten Simalungun. Teknik
analisis data yang digunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah pada SMP Negeri seKabupaten Simalungun berada pada kategori kuat, Iklim Sekolah dikategorikan
baik, dan efektivitas sekolah dikategorikan tinggi. Kontribusi antara
kepemimpinan transformasional kepala sekolah (X1) dengan efektivitas sekolah
(Y) sebesar r2 = 0,634 (63,4%). Perubahan efektivitas sekolah Ŷ = 28,863 + 0,731

X1. Kontribusi antara iklim sekolah (X2) dengan efektivitas sekolah (Y) sebesar
r2 = 0,393 (39,3%). Perubahan efektivitas sekolah Ŷ = 37,824 + 0,671
X2. Kontribusi antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah (X1), dan
iklim sekolah (X2) secara simultan dengan efektivitas sekolah (Y) sebesar R2 =
0,697 (69,7%), sedangkan sisanya sebesar 30,3% kontribusi dari faktor lain.
Perubahan efektivitas sekolah Ŷ = 12,288 + 0,592 X1 + 0,314 X2. Untuk mencapai
sasaran sekolah yang berkualitas, maka peningkatan efektivitas sekolah yang
secara positif dipengaruhi oleh dua faktor determinan secara bersama-sama, yaitu
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan iklim sekolah.
Saran/Rekomendasi: (1) Untuk kepala sekolah pada SMP Negeri se-Kabupaten
Simalungun; (a) Peningkatan efektivitas sekolah terutama pada dimensi komitmen
yang tinggi dari SDM sekolah terhadap program pendidikan, dan (b) Peningkatan
kepekaan individu dengan lebih mengapresiasi gagasan atau pendapat yang
diberikan oleh guru; (2) Bagi peneliti selanjutnya layaklah dilakukan penelitian
tentang faktor yang mempengaruhi efektivitas sekolah dengan mengkaji variabel
lainnya.

i

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya penulis dapat menyusun tesis yang berjudul: “Hubungan antara Iklim
Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Efektivitas Sekolah pada
MTs Sub Rayon XXVI di Kabupaten Simalungun” ini dapat selesai.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan penuh ketulusan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., sebagai Pembimbing I yang telah banyak
memberikan motovasi, arahan, bimbingan, serta keramahan kepada saya.
2. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., sebagai Pembimbing II yang telah memberikan
arahan, bimbingan, motivasi, serta keramahan kepada saya.
3. Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., sebagai narasumber yang telah banyak
mengkritisi, membimbing, dan mengarahkan penulis.
4. Prof. Dr. Siman Nurhadi, M.Pd., sebagai narasumber yang telah banyak
mengkritisi, membimbing, dan mengarahkan penulis.
5. Dr. Arif Rahman, M.Pd., sebagai narasumber yang telah banyak mengkritisi,
membimbing, dan mengarahkan saya.
6. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., sebagai Direktur Program
Pascasarjana UNIMED, yang telah banyak memotivasi, membimbing secara
umum kepada penulis.
7. Prof. Dr. Syaiful Sagala, M. Pd., sebagai ketua Prodi Administrasi Pendidikan
dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd., sebagai Sekretaris Prodi Administrasi

Pendidikan Program Pascasarjana UNIMED, yang telah banyak memotivasi,
membimbing secara umum, keramahan serta pelayanan secara administrasi
yang baik kepada penulis.

ii

8. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana UNIMED yang telah banyak member ilmu
dan membuka wawasan kepada penulis.
9. Kepala MTs Sub Rayon XXVI se-Kabupaten Simalungun yang telah
memberikan izin melakukan penelitian dan para guru yang telah meluangkan
waktunya untuk mengisi angket penelitian penulis.
10. Teristimewa buat Istri tercinta Rumini, S.Pdi. serta anak-anak saya Mifta Aini
Panjaitan, Kundartiari Safitri, dan Avilia Hamzah Panjaitan yang telah
banyak berkorban buat penulis, baik secara moril maupun material dalam
menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana UNIMED. Terima kasih atas
do’a dan usaha yang tiada henti demi kesuksesan penulis.
11. Adik-adikku tersayang Saumi Ifdiana Panjaitan, Zulkarnaen Panjaitan, dan
Idaham Mustapa Panjaitan yang telah memberikan dukungan dan bantuannya
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
12. Seluruh rekan mahasiswa Angkatan XIX Kelas B, Prodi Administrasi

Pendidikan yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Penulis mengharapkan kiranya mendapat kritik dan saran yang berguna
bagi kebaikan dan kesempurnaan tesis ini dari semua pihak. Akhirnya penulis
berharap semoga tesis ini memberikan manfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan pada masa yang akan datang.

Medan,
Penulis

Juli 2013

Zulkifli Hamzah

iii

DAFTAR ISI
ABSTRACK ..............................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................

DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
BAB I.

i
ii
iv
vi
viii
ix

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................
B. Identifikasi Masalah Penelitian..............................................
C. Pembatasan Masalah Penelitian.............................................
D. Perumusan Masalah Penelitian ..............................................
E. Tujuan Penelitian ...................................................................
F. Kegunaan Penelitian ..............................................................


1
10
11
12
12
13

BAB II. LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teoritis...................................................................
1. Efektivitas Sekolah............................................................
a. Visi Sekolah .................................................................
b. Mutu Output .................................................................
c. Lingkungan Sekolah.....................................................
d. Berprestasi Secara Optimal ..........................................
e. Melaksanakan Program Secara Kontiniu .....................
f. Sistem Evaluasi ............................................................
g. Dorongan dan Partisipasi Orang Tua ...........................
2. Iklim Sekolah.....................................................................
a. Kerjasama.....................................................................
b. Gairah Kerja .................................................................
c. Toleransi .......................................................................
3. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ...............................
a. Gaya Kepemimpinan Otoriter ......................................
b. Gaya Kepemimpinan Demokratis ................................
c. Gaya Kepemimpinan Kendali Bebas ...........................
B. Penelitian Yang Relevan........................................................
C. Kerangka Berpikir..................................................................
D. Hipotesis Penelitian ...............................................................

14
14
26
28
30
32
33
34
35
38
40
41
42
44
46
49
49
57
58
63

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu.................................................................
B. Populasi dan Sampel..............................................................
C. Metode Penelitian ..................................................................

64
65
68

iv

D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian........................
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian............
1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian...............................
2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ..........................
F. Uji Coba Instrumen................................................................
1. Uji Validitas Instrumen .....................................................
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen ......................................
G. Teknik Analisis Data Penelitian ............................................
1. Deskripsi Data Penelitian..................................................
2. Uji Kecenderungan Data ...................................................
3. Uji Persyaratan Analisis....................................................
a. Uji Normalitas ..............................................................
b. Uji Homogenitas...........................................................
c. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi.........................
d. Uji Independensi...........................................................
4. Uji Hipotesis .....................................................................
H. Hipotesis Statistik ..................................................................

69
70
70
70
75
76
77
78
78
79
81
81
82
83
83
84
86

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian.......................................................
1. Iklim Sekolah ....................................................................
2. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ..............................
3. Efektivitas Sekolah............................................................
B. Pengujian Persyaratan Analisis..............................................
1. Uji Normalitas...................................................................
2. Uji Homogenitas ...............................................................
3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi .............................
4. Uji Independensi ...............................................................
C. Pengujian Hipotesis ...............................................................
1. Hipotesis Pertama..............................................................
2. Hipotesis Kedua ................................................................
3. Hipotesis Ketiga ................................................................
D. Pembahasan Penelitian ..........................................................
E. Keterbatasan Penelitian..........................................................

88
88
90
92
95
96
96
97
100
100
100
102
103
106
113

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................
B. Implikasi ................................................................................
C. Saran ......................................................................................

115
116
121

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
LAMPIRAN

v

123

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian dan Penyelesaian Laporan
Penelitian..................................................................................

65

Tabel 3.2 Sebaran Populasi Penelitian .....................................................

66

Tabel 3.3 Data Sampel Penelitian ............................................................

68

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Efektivitas Sekolah.................

71

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Iklim Sekolah .........................

72

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah .....................................................................................

73

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Iklim Sekolah..........................................

88

Tabel 4.2 Kecenderungan Variabel Iklim Sekolah ..................................

90

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ....

91

Tabel 4.4 Kecenderungan Variabel Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah .....................................................................................

92

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Efektivitas Sekolah .................................

93

Tabel 4.6 Kecenderungan Variabel Efektivitas Sekolah..........................

94

Tabel 4.7 Rangkuman Uji Normalitas Data .............................................

95

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas ..................................................

96

Tabel 4.9 Rangkuman Anava Uji Linieritas Variabel X1 atas Y..............

98

Tabel 4.10 Rangkuman Anava Uji Linieritas Variabel X2 atas Y..............

99

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dan Y dan Uji
Keberartiannya .........................................................................

101

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 dan Y dan Uji
Keberartiannya .........................................................................

102

Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dan X2 dengan Y dan

vi

Uji Keberartiannya ...................................................................

104

Tabel 4.14 Hasil Rangkuman Analisis Regresi Ganda ..............................

105

Tabel 4.15 Bobot Sumbangan Prediktor ....................................................

105

Tabel 4.16 Rangkuman Hasil Korelasi Parsial...........................................

106

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Hubungan Variabel..........................................................

63

Gambar 4.1 Histogram Variabel Iklim Sekolah .............................................

89

Gambar 4.2 Histogram Variabel Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah .......

91

Gambar 4.3 Histogram Variabel Efektivitas Sekolah.....................................

94

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

Pengantar ..................................................................................

126

Lampiran 2.

Petunjuk Pengisian Angket.......................................................

127

Lampiran 3.

Tabel Validitas Angket Iklim Sekolah .....................................

136

Lampiran 4.

Tabel Validitas Angket Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

137

Lampiran 5.

Tabel Validitas Angket Efektivitas Sekolah.............................

138

Lampiran 6.

Perhitungan Validitas Instrumen Penelitian .............................

139

Lampiran 7.

Tabel Perhitungan Validitas Angket Iklim Sekolah .................

145

Lampiran 8.

Tabel Perhitungan Validitas Angket Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah .........................................................................

146

Lampiran 9.

Tabel Perhitungan Validitas Angket Efektivitas Sekolah ........

147

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Penelitian .........................

148

Lampiran 11. Data Hasil Penelitian ................................................................

152

Lampiran 12. Perhitungan Statistik Deskriptif ...............................................

155

Lampiran 13. Uji Kecenderungan ...................................................................

160

Lampiran 14. Uji Normalitas ..........................................................................

163

Lampiran 15. Perhitungan Uji Homogenitas ..................................................

166

Lampiran 16. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana Uji Kelinieran
dan Keberartian Persamaan Regresi Efektivitas Sekolah (Y)
atas Iklim Sekolah (X1)............................................................

176

Lampiran 17. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana Uji Kelinieran
dan Keberartian Persamaan Regresi Efektivitas Sekolah (Y)
atas Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) ......................

181

Lampiran 18. Uji Independensi.......................................................................

186

Lampiran 19. Perhitungan Korelasi Antar Variabel .......................................

187

ix

Lampiran 20. Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keberartian Koefisien
Korelasi Parsial.........................................................................

189

Lampiran 21. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan
Keberartian Persamaan Regresi Ganda ....................................

191

Lampiran 22. Tabel Krejcie-Morgan ..............................................................

195

Lampiran 23. Nilai Kritik L untuk Uji Normalitas Liliefors ..........................

196

Lampiran 24. Lengkung Normal Standar .......................................................

197

Lampiran 25. Nilai Presentil Untuk Distribusi 2 ..........................................

198

Lampiran 26. f Untuk Luas Daerah di bawah Kurva Sebaran F = α ..............

199

Lampiran 27. Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment
dari Pearson untuk berbagai df ................................................

201

Lampiran 28. Nilai Persentil Untuk Distribusi r .............................................

202

x

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makna tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UndangUndang Dasar 1945 yaitu : untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Makna
tersebut dijabarkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 ayat (6) menyatakan bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan merupakan upaya manusia
untuk memperluas cakrawala pengetahuannya dalam rangka pembentukan
nilai.
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kesadaran dalam
tanggung jawab setiap warga negara menjadikan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang siap bersaing diera global, Pengembangan kualitas pendidikan
diharapkan mampu meningkatkan kualitas (SDM) itu sendiri.

Kualitas

manusia ditentukan oleh kualitas pendidikan, dan merupakan faktor penting
penentu untuk kemajuan bangsa. Pendidikan adalah salah satu bentuk
investasi modal manusia (human investment) yang jika dikelola dengan benar
akan berdampak pada tingkat kesejahteraan.
Untuk mencapai tujuan nasional, sekolah yang merupakan salah satu
lembaga yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tersebut. Proses

1

pendidikan melalui sekolah dan komponen-komponen didalamnya melakukan
berbagai usaha dalam proses pendayagunaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung agar menghasilkan efektivitas sekolah yang tinggi.
Semua anggota sekolah terutama kepala sekolah dan guru harus tetap
meningkatkan kesadaran bahwa sekolah sebagai suatu sistem sosial
merupakan organisasi yang dinamis sebagai tempat berlangsungnya proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Pendidikan diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan untuk
menghadapi tuntutan perubahan pada kenyataan masa kini dan masa depan,
baik perubahan dari dalam maupun dari luar. Sekolah harus dibangun
sedemikian rupa, sehingga sekolah tidak hanya berfungsi menstransfer isi
kurikulum, tetapi juga bagaimana proses pembelajaran dapat memberikan
segala sesuatu yang peserta didik butuhkan, sehingga kelak dapat digunakan
untuk menopang kehidupan mereka ditengah-tengah masyarakat dan dunia
kerja. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Darling-Hammond (1998:2)
mengatakan :
School are beining pressured to change. Rather merelay “Offering
education”, School are now expected to ensure that all student
learn and perfrom at high levels. Rather than merely “covering
curriculum”. teacher to find ways support and connect with the
needs all learnes.
Hal ini yang menjadi misi atau tugas pokok sekolah, yang sepatutnya
menjadi dasar bagi pengembangan sekolah yang efektif. Seiring dengan
perkembangan zaman, pembangunan nasional bidang pendidikan adalah
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas

2

manusia Indonesia. Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan
dan pembelajaran bertujuan mengembangkan diri Sumber Daya Manusia
(SDM) bangsa Indonesia, hal ini tertuang dalam UU Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003, pasal 5 (1), yang berbunyi “Setiap warga
negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu”.
Dalam membangun pendidikan dan mengelola sekolah secara efektif
dan efisien selain memakai pendekatan makro juga perlu memperhatikan
pendekatan mikro yaitu dengan memberi fokus secara lebih luas pada institusi
sekolah yang berkenaan dengan kondisi keseluruhan sekolah seperti iklim
sekolah dan individu-individu yang terlibat di sekolah baik guru, siswa, dan
kepala sekolah serta peranannya masing-masing dan hubungan yang terjadi
satu sama lain. Dalam kaitan ini bahwa input sekolah memang penting tetapi
yang jauh lebih penting adalah bagaimana mendayagunakan input tersebut
yang terkait dengan individu-individu di sekolah maupun dengan individuindividu di luar sekolah seperti komite sekolah, orang tua siswa dan
masyarakat yang berada disekitarnya.
Pentingnya pemahaman terhadap keefektifan sekolah tidak saja dalam
kaitan dengan meningkatkan mutu pendidikan tetapi juga sejalan dengan
kebijakan nasional yaitu desentralisasi pendidikan dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah yang sekaligus terkait dengan adanya otonomi sekolah.
Diharapkan sekolah dapat lebih leluasa mengelola sumber daya pendidikan

3

dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan serta sekolah
dapat lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat setempat dan mampu
melibatkan masyarakat dalam membantu dan mengontrol pengelolaan
pendidikan pada tingkat sekolah. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan
program-progamnya perlu didukung oleh semua pihak baik kepala sekolah,
guru, penjaga sekolah, komite sekolah, dan masyarakat. Dengan demikian
iklim sekolah akan benar-benar kondusif bagi terciptanya pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta terjalinnya hubungan yang
harmonis antara sekolah dan masyarakat.
Apabila pilar-pilar pendidikan: sekolah, orang tua, dan masyarakat
sudah benar-benar saling mendukung program-progam sekolah, maka tujuan
yang diinginkan sekolah akan tercapai. Oleh karena itu penciptaan iklim
sekolah yang kondusif tidak semata-mata dari aspek fisik, melainkan juga
aspek psikologis dan sosial. Bahkan kalau boleh ditegaskan aspek-aspek
nonfisik justru memegang peran yang sangat urgen pencapaian tujuan
pendidikan

sekolah.

(http://ridwan202.wodpress.com/2008/10/16/efektif-

sekolah)
Pada kenyataan, pendidikan belum sepenuhnya memberikan
pencerahan kepada masyarakat melalui nilai manfaat dari pendidikan itu
sendiri. Observasi penelitian awal membuktikan bahwa usaha-usaha sekolah
dalam pencapaian tujuan pendidikan berupa pengawasan program sekolah,
efektivitas budaya sekolah, output sekolah, kepemimpinan kepala sekolah,
dan efesiensi proses belajar mengajar masih kurang.

4

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah
masalah efektivitas, efisien dan standarisasi pengajaran. Hal tersebut masih
menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Kehidupan di

sekolah mempunyai dampak yang sangat kuat bagi kehidupan siswa, dan
setiap sekolah memiliki karateristik tersendiri dalam segi efektivitasnya. Isu
tentang

efektivitas sekolah adalah tantangan yang mendasar bagi para

praktisi baik pendidikan maupun publik. Pencapaian keberhasilan suatu
sekolah tentunya berbeda-beda, baik pada populasi yang sama berdasarkan
masukan yang akurat dan lengkap. Banyak pakar berpendapat bahwa
efektivitas dalam kualitas, kecepatan dalam menggunakan metode, iklim
sekolah positif, hubungan sesama siswa yang harmonis lebih ditekankan pada
hasil langkah-langkah efisien. Sebuah sekolah dikatakan efektif menunjukkan
pada kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal,
baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusian, fungsi politis, fungsi budaya
maupun fungsi pendidikan.
Scheerens, (2003:42) memberikan analisa tentang factor-faktor yang
dapat meningkatan efektivitas yaitu :
(1). Prestasi, orientasi, harapan tinggi, (2). Kepemimpinan
Pendidikan, (3). Konsensus dan kohesi antar staf, 4). Kualitas
kurikulum/kesempatan belajar, (5). Iklim sekolah, 6). Potensi
evaluative, (7). Keterlibatan orang tua, (8). Iklim kelas, dan (9).
Waktu belajar efektif.
Sekolah

sebagai

organisasi

yang

dirancang

untuk

dapat

memberikan sumbangan atau kontribusi dalam upaya peningkatan kualitas
kehidupan bagi masyarakat. Upaya peningkatan kualitas sekolah perlu ditata,

5

diatur, dikelola dan diberdayakan agar sekolah mampu menghasilkan keluaran
(output) yang mampu bersaing di lingkungan masyarakat. Pengelolaan sekolah
yang dimaksud diatas berkaitan dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah
dalam menghasilkan sekolah yang efektif dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
Kepala sekolah yang professional harus selalu kreatif dan produktif
dalam melakukan inovasi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Untuk meningkatkan

professionalisme kepala sekolah

pada

institusi

pendidikan, diperlukan berbagai upaya berupa peningkatan kreatifitas kerja,
kinerja, motivasi kerja dan produktifitas etos kerja kepala sekolah serta
pemberian berbagai jenis bentuk lainnya kepada kepala sekolah untuk
meningkatkan mutu lulusan. Namun diperlukan juga kebijakan pemerintah
dalam pengembangan sumber daya manusia melalui professionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya meningkatkan kualitas kepala
sekolah dan kualitas pendidikan.
Azis Wahab (2008:132), mengemukakan kepemimpinan adalah
“Proses pengaruh kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju
kepada penentuan dan pencapaian tujuan Melalui kepala sekolah yang
produktif, situasi pembelajaran dapat dilakukan secara efisien, efektif, menarik
dan menyenangkan”. Hal ini disebabkan karena ditangan kepala sekolah yang
kreatif lahir berbagai ide-ide kreatif dalam dalam menggunakan metode dan
strategi pembelajaran yang variatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta
didik dan situasi dengan kebutuhan kerja dan belajar peserta didik karena

6

sesuai dengan kebutuhan kerja dan belajar peserta didik. Kepala sekolah yang
professional umumnya selalu menunjukan motivasi yang tinggi dalam
mengerjakan tugas-tugas professional sehari-hari di sekolah. Etos kerja tinggi
yang dimiliki kepala sekolah yang professional cenderung yang berkaitan
dengan disiplin tinggi yang dimiliki oleh kepala sekolah yang professional
dalam melaksanakan tugas-tugas professionalnya di sekolah.
Kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari
falsafah, ketrampilan, sifat dan sikap yang mendasari prilaku seseorang
kepemimpinan yang menunjukkan, secara langsung maupun tidak lansung,
tentang keyakinan seorang pimpinan terhadap kemampuan bawahanny.
Artinya kepemimpinan adalah prilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi
dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang
pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. Antoni
(http://cokrominoto.blogetery.com//tag/kepemimpinan).
Kepala sekolah yang professional dan berkualitas yang menunjukan
motivasi kerja yang tinggi dan kreatifitas yang tinggi pada umumnya
menunjukan kinerja dan produktivitas yang tinggi cendrung memiliki etos
kerja yang tinggi dalam bekerja. Kepala sekolah yang produktif cenderung
penuh disiplin dalam melaksanakan berbagai program kerja khususnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan berbagai macam tugas sebagai pendidik,
pembelajaran dan pendidikan di sekolah, cenderung pengetahuan pengalaman
dan keterampilannya semakin bertambah sehingga menjadi guru yang
professional. Tidak kala pentingnya, guru yang kreatif dan produktif

7

cenderung memiliki berbagai hasil karya yang dapat dilihat dan dipedomani
oleh guru lain sehingga dapat menjadi motor penggerak dari guru lain untuk
menjadi kreatif dan produktif dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran
dan pendidikan di sekolah.
Permasalahannya adalah pengalaman dan fakta yang menunjukkan
bahwa pada umumnya Madrasah Tsanawiyah Sub Rayon XXVI di Kabupaten
Simalungun umumnya belum Menjalankan visi dan misi yang telah dirancang
bersama sehingga tujuan sekolah belum maksimal, Mutu output yang kurang
tercapai,

lingkungan

sekolah

yang

kurang

mendukung

proses

pembelajaran,sehingga siswa tidak berprestasi secara optimal, kepala sekolah
dan para dewan guru belum sepenuhnya bekerja secara kontiniu,
demikianhalnya pelaksanaan sitem evaluasi yang belum kontiniu, dan orang
tua siswa yang menyekolahkan anaknya ke MTs sub rayon XXVI kabupaten
simalungun tidak sepenuhnya mendukung program sekolah. Guru-guru pada
MTs Sub Rayon XXVI di Kabupaten Simalungun pada dasarnya kurang
menunjukkan motivasi kerja dan kinerja yang tinggi. Hasil observasi yang
dilakukan, guru dalam melaksanakan tugas tidak tepat waktu diperkirakan
sebanyak 60 %, guru meninggalkan tugas kerja saat proses pembelajaran
diperkirakan sebanyak

30 %

,serta rendahnya etos kerja kepala sekolah

terihat dengan jarangnya kepala sekolah berada di sekolah. Hal ini yang
mengakibatkan iklim sekolah kurang baik sekolah tidak memiliki halaman
sehingga mempengaruhi efektivitas sekolah. Hal ini juga berdampak pada
rendahnya mutu lulusan MTs Sub Rayon XXVI di Kabupaten simalungun.

8

Kepemimpinan merupakan faktor yang paling penting dalam
meningkatkan efektivitas sekolah. Ada 23 MTs Sub Rayon XXVI di
kabupaten Simalungun, yang penerapan efektifitas sekolah sangat beragam..
Masyarakat menyadari bahwa penyelenggaraan pendidikan bermutu bisa
memberikan

sumbangan

nyata

bagi

pertumbuhan

ekonomi.

Melalui

penyediaan tenaga kerja berpengetahuan, penguatan teknologi, serta memiliki
keahlian dan keterampilan. Berbagai studi dibidang pembangunan ekonomi
memperhatikan adanya korelasi positif antara tingkat pendidikan suatu
masyarakat dan kemajuan ekonomi. MTs Sub Rayon XXVI Kabupaten
Simalungun ada sebanyak 23 yang terdiri dari : 1 MTs. Negeri, serta 22 lainya
MTs Tsanawiyah yang dikelola yayasan, dan tersebar pada 8 (delapan)
Kecamatan pada Kabupaten Simalungun. Berdasarkan survey awal, terlihat
bahwa kondisi MTs Kababupaten Simalungun sangat memprihatinkan, Baik
dalam efektivitas belajar maupun peningkatan mutu pendidikan. Masih ada
guru yang kurang memahami tujuan pencapaian pendidikan, masih ada guru
yang mengajar dengan otodidak , suasana yang kurang mendukung dengan
keberadaan kelas yang sangat sederhana, tidak sesuai antara luas ruangan
belajar dengan rasio siswa yaitu 1 orang siswa untuk 2 meter, sehingga kurang
kondusif untuk proses pembelajaran dan lainnya.
Terjadi keragaman efektivitas pada MTs Sub Rayon XXVI Kabupaten
Simalungun, disebabkan adanya kesenjangan antara upaya yang dilakukan
oleh kepala sekolah, gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah.
Kepala sekolah dalam mengimplementasikan efektivitas sekolah masih dalam

9

kategori rendah/kurang. Berdasarkan uraian tersebut penulis menduga gaya
kepemimpinan dari kepala sekolah yang berbeda-beda, mengakibatkan mutu
pendidikan masing-masing sekolah pun berbeda pula. Keberagaman penerapan
iklim organisasi, peningkatan efektivitas pada MTs Sub rayon XXVI
Kabupaten Simalungun, dan kesenjangan kepemimpinan kepala sekolah
mengakibatkan kualitas pendidikan masih rendah. Hal ini berimplikasi
terhadap adanya dugaan penulis bahwa gaya kepemimpinan masing-masing
kepala sekolah yang berbeda dalam menerapkan iklim kerja, membuat
efektivitas sekolah juga berbeda-beda.
Fenomena itu sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam melalui
sebuah penelitian yang difokuskan pada judul penelitian Hubungan Antara
Iklim Sekolah dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Efektivitas
Sekolah MTs Sub Rayon XXVI Kabupaten Simalungun.

B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka
dapat di identifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan iklim sekolah
dan kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas sekolah meliputi :
1. Kurangnya persiapan guru dalam kegiatan pembelajaran, baik sebelum,
maupun berakhirnya kegiatan pembelajaran.

dilaksanakan kegiatan

pembelajaran meliputi persiapan materi pelajaran maupun alat bantu
pelajaran, pelaksanaan kegiatan meliputi metode pembelajaran

10

2. Iklim sekolah yang menekankan pada rasa kurang menyenangkan, bukan
saja pada kondisi fisik, tetapi keseluruhan aspek internal organisasi perlu
ditingkatkan.
3. Penggunaan metode pembelajaran kurang tepat guru kurang melibatkan
peran siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga terjadi proses (teacherorented)
4. Lemahnya kemampuan guru sebahagian guru dalam melaksanakan proses
evaluasi pembelajaran
5. Lemahnya serta tidak kesesuaian kompetensi kependidikan guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran
6. Peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dan stakeholder dalam
penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim
7. Lemahnya serta tidak kemampuan sebagian guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah Penelitian
Dari sekian banyak uaraian identifikasi masalah serta mengingat
pendapat para ahli tentang hal-hal yang berhubungan dengan efektivitas
sekolah, peneliti sangat sadar bahwa seharusnya seluruh variabel yang
mungkin berhubungan dengan efektivitas sekolah hendaknya diteliti. Agar
penelitian ini terarah dan focus, maka penelitian ini dibatasi pada iklim
sekolah, gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan efektivitas sekolah di MTs
Sub raton XXVI kabupaten Simalungun.

11

D. Perumusan Masalah Penelitian
Masalah penelitian ini dirumuskan berdasarkan identifikasi masalah
dan pembatasan masalah sebagai berikut
:1. Apakah terdapat hubungan

antara iklim sekolah dengan efektivitas

sekolah pada MTs Sub Rayon XXVI di Kabupaten Simalungun.
2. Apakah terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dengan efektivitas sekolah di MTs Sub Rayon XXVI Kabupaten
Simalungun.
3. Apakah terdapat hubungan antara iklim sekolah dan gaya kepemimpinan
kepala sekolah dengan efektivitas sekolah di MTs Sub Rayon XXVI
Kabupaten Simalungun.

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
hubungan antara :
1. Untuk mengetahui hubungan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah
MTs Sub Rayon XXVI Kabupaten Simalungun.
2. Untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap
efektivitas sekolah MTs Sub rayon XXVI di Kabupaten Simalungun.
3. Untuk mengetahui hubungan antara iklim sekolah dan kepemimpinan
kepala sekolah secara bersama-sama dengan efektivits sekolah MTs Sub
Rayon XXVI Kabupaten Simalungun.
F. Kegunaan penelitian

12

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data dan informasi
yang dapat digunakan dalam menguji hubungan antara iklim sekolah dan
kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas sekolah pada MTs Sub
Rayon XXVI di Kabupaten Simalungun.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dalam
iklim sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas sekolah.
2. Manfaat Praktis
a.

Memberikan masukan kepada guru tentang iklim terhadap efektivitas
sekolah

b.

Memberikan masukan kepada guru tentang kepemimpinan kepala
sekolah terhadap efektivitas sekolah

c.

Memberi manfaat masukkan kepada guru tentang iklim sekolah dan
kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas sekolah.

13

BAB
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan dapat
ditarik disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa iklin sekolah sekolah
mempunyai hubungan yang signifikan dengan Efektivitas sekolah dengan
koefisien korelasi 0,791 dan memberikan sumbangan yang efektif sebesar
20,9% hal ini dapat diartikan bahwa variasi yang terjadi pada variabel
efektivitas sekolah tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah sebesar
20,9% dapat diprediksi dalam meningkatkan Efektivitas sekolah.
Berdasarkan hasil pengujian kecendrungan hasil variabel Efektivitas
sekolah tentang Iklim sekolah kategori tinggi 6,52%

kategori cukup

sebesar 89,61%, kategori kurang sebesar 3,90% , dan sedangkan kategori
rendah 0% . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas
sekolah tentang iklim sekolah dalam penelitian ini cenderung cukup yang
dibuktikan dengan 89,61% responden masuk dalam kategori cukup.
2. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa gaya kepemimpinan kepala
sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan efektivitas sekolah
dengan koefisien korelasi 0,996 dan memberikan sumbangan yang efektif
sebesar 0,04% hal ini dapat diartikan bahwa variasi yang terjadi pada
variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah 0,04% dapat diprediksi dalam
meningkatkan

efektivitas

sekolah.

113

Berdasarkan

hasil

pengujian

kecendrungan variabel iklim organisasi kategori tinggi 9,09% kategori
cukup sebesar 67,53% , kategori kurang sebesar 23,38% dan sedangkan
kategori rendah 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pesepsi
guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini cenderung
cukup yang dibuktikan dengan 77,0% , responden masuk dalam kategori
cukup.
3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa efektivitas sekolah tentang
iklim sekolah dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersamasama mempunyai hubungan yang signifikan dengan efektivitas sekolah
dengan koefisien korelasi 0,995 dan memberikan sumbangan efektif
sebesar 0,05% hal ini dapat diartikan bahwa variasi yang terjadi pada
variabel Persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan iklim
organisasi sebesar 0,05% . Dapat diprediksi dalam meningkatkan kiunerja
guru. Berdasarkan hasil pengujian kecendrungan variabel kinerja guru
kategori tinggi28,38%, kategori cukup sebesar 64,86%, kategori kurang
sebesar6,76% dan sedangkan kategori rendah 0%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kinerja grur dalam penelitian ini cendrung cukup yang
dibuktikan dengan 77% responden masuk dalam kategori cukup.

114

B. Implikasi
Simpulan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas mempunyai
sejumlah implikasi penting terhadap upaya meningkatkan efektivitas sekolah
dalam pembelajaran . perumusan implikasi penelitian ini menekankan upaya
peningkatan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah sehingga
efektivitas sekolah dalam pembelajaran meningkat. Dengan terciptanya
efektivitas sekolah yang baik merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas
pendidikan suatu sekolah karena salah satu faktor yang menentukan baik
buruknya kualitas pendidikan tersebut sangat ditentukan gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan iklim sekolah dalam proses pendidikan.
Untuk meningkatkan efektivitas sekolah dalam pembelajaran banyak
faktor yang dapat mempengaruhinya, diantara berbagai faktor tersebut yaitu,
faktor iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah dan gaya kepemimpinan
kepala sekolah merupakan faktor yang dikaji dalam penelitian ini.
Penelitian ini menemukan bahwa semua variabel predictor yang
diteliti yakni iklim sekolah dan kepemim,pinan kepala sekolah baik secara
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama memberikan hubungan yang
berarti terhadap efektivitas sekolah. Oleh karena itu perlu diperhatikan
variabel predictor ini untuk ditingkatkan agar efektivitas sekolah secara
optimal dimasa-masa yang akan datang, hal ini dapat diketahui dari hasil
kecendrungan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Upaya yang
dilakukan untuk peningkatan efektivitas sekolah dapat dilakukan sebagai
berikut :

115

1. Upaya peningkatan Efektivitas Sekolah melalui Iklim sekolah.
Berdasarkan hasil kecendrungan menunjukkan bahwa variabel iklim
sekolah dalam penelitian ini cendrung cukup yang dibuktikan dengan 89,6
responden masuk dalam kategori cukup. Hasil analisis juga menyatakan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim sekolah
dengan efektivitas sekolah. Hal ini memberikan

pengertian bahwa

peningkatan iklim sekolah akan meningkatkan efektivitas sekolah. Oleh
kerena itu iklim sekolah juga merupakan upaya dalam rangka peningkatan
efektivitas sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut iklim sekolah dapat dilihat dari
keberadaan sistem sekolah yang meliputi kerja sama, gairah kerja,
keterbukaan, dan toleransi. Berdasarkan uraian tersebut jelas bahwa iklim
sekolah dapat menimbulkan atau mendorong keinginan guru dan staf
melakukan aktivitas sekolah secara sadar dan berupaya sedapat mungkin
melakukan aktivitas sesuai dengan petunjuk dan aturan yang berlaku di
sekolah.
Selain kerja sama interpersonal antar guru jugs diperlukan
keterbukaan diantara guru sebagai pengajar dan kepala sekolah sebagai
pengambil kebijakn dalam sekolah. Dalam meningkatkan iklim sekolah, juga
diperlukan kerja sama yang baik antara dewan guru dan kepala sekolah, serta
menimbulkan kegairahan dalam bekerja sehingga suasana sekolah menjadi
kondusif yang menyebabkan terjadinya keefektivan suasana belajar mengajar
dalam rangka tercapainya tujuan sekolah.

116

2. Upaya Menigkatkan Efektivitas Sekolah tentang Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian kecenrungan menunjukkan bahwa
variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini cendrung
cukup yang dibuktikan dengan 67,53% Responden masuk dalam kategori
cukup. Hasil analisis juga menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas
sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian gaya kepemimpinan kepala sekolah diukur
melalui indikator yaitu : gaya kepemimpinan outokratik (otoriter), gaya
kepemimpinan demokratik, gaya kepemimpinan bebas. Untuk meningkatkan
gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat dilakukan melalui pembenahan
terhadap berbagai faslitas pendukung pembelajaran (sarana dan prasarana)
terutama sarana yang bersifat akademik.

3. Upaya Peningkatan Efektivitas Sekolah dan Iklim Sekolah dengan
Kepemimpinan kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian kecenderungan menunjukkan bahwa
variabel efektivitas sekolah dan iklim sekolah dengan kepemimpinan kepala
sekolah dalam penelitian ini cenderung cukup yang dibuktikan dengan
64,86% responden masuk dalam kategori cukup.
Memperhatikan uji kecendrungan diatas terlihat bahwa ketiga variabel
yang digunakan dalam penelitian ini terlihat bahwa kecenderungan variabel
iklim sekolah cenderung cukup. Berdasarkan hal ini inplikasi dari data diatas

117

masih dipandang perlu menciptakan kondisi, situasi, iklim sekolah yang
menyenangkan di MTs. Sub Rayon XXVI kabupaten simalungun. Hal ini
menjadi penting mengingat bahwa efektivitas sekolah akan menjadi optimal
bila mana juga diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala
sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak didik seperti yang
dikemukakan oleh Timpe (1992:32) menyatakan bahwa faktor-faktor
efektivitas sekolah terdiri dari faktor internal dan faktor exsternal. Faktor
internal (disposisional) yaitu faktor yang menghubungkan dengan sifat-sifat
seseorang. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas sekolah yang berasal dari lingkungan, seperti prilaku, sikap, dan
tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan
iklim sekolah. Dengan perkataan lain, gaya kepemimpinan kepala sekolah
akan mendorong sejumlah orang agar bisa bekerja sama dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Sedangkan iklim
sekolah yang menyenagkan akan menjadi kunci pendorong bagi para
karyawan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang lebih baik.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kecilnya
hubungan yang diberikan efektivitas sekolah dan iklim sekolah dengan gaya
kepemimpinan kepala sekolah dalam temuan ini menunjukkan bahwa
persoalan keduanya selama in berlangsung secara optimal sehingga
berimplikasi pada upaya peningkatan efektivitas sekolah. memperhatikan hal
ini kepala sekolah hendaknya dapat lebih memperhatikan aspek kepemimpian
maupun kemampuan manajerial untuk masa yang akan datang. Jika hal ini

118

tidak mendapat perhatian dari kepala sekolah maka akan muncul prilaku guru
dala pelaksanaan tanggung jawabnya dengan sepenuh hati sehingga hasil
kerja yang dilakukan akan maksimal.

C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan dan implikasi
yang dipaparkan diatas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Kepala sekolah selaku pemimpin sekolah hendaknya dapat memimpin
semua personil sekolah, sehingga mereka dapat menjalankan semua
tugas dengan baik. Kepal sekolah hendaknya dapat memberikan
perhatian secara terus menerus kepada guru seperti : mengadakan
pertemuan

dan

mendiskusikan

faktor-faktor

kesulitan

dalam

menjalankan tugas-tugas pengajaran.
2. Guru hendaknya dapat menjadi pendidik dan pengajar yang
komunikatif

bagi

siswanya.

Peran

tersebut

akan

membewa

kemasmpuan guru dalam mempengaruhi, membimbing, mengarahkan,
mengerakkan para siswanya sehingga mau dan mampu belajar secara
maksimal sehgingga berpengaruh terhadap kualitas siswa/lulusan
disekolah tersebut.
3. Kementrian Agama Kabupaten Simalungun beserta jajaran yang terkait
lainnya terutama dalam hal peningkatan kinerja guru disarankan
memberikan perhatian khusus dalam hal ini : (1) Melakukan
pembinaan terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan tugas dan

119

tanggung jawab dalam melaksanakan pembelajaran, (2) memberikan
rewad bagi guru yan berprestasi dalam melaksanakan tugasnya, (3)
membuka kesempatan pada guru untuk melanjutkan pendidikannya
pada jenjang yang lebih tinggi.
4. Peneliti lain, disarankan menindak lanjuti penelitian ini dengan
variabel-variabel berbeda yang turut memberikan sumbangan terhadap
efekti

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH DI MTS KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

0 9 36

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 3 22

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 2 20

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK SUB RAYON 02 MEDAN.

0 0 24

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMPN SUB RAYON 02 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMPN SUB RAYON 02 KABUPATEN SEMARANG.

0 1 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR.

2 3 68

PRODUKTIVITAS SEKOLAH(Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah Produktivitas Sekolah (Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah dan Motivasi Kerja di MTs Negeri Kabupaten Pati).

0 1 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KATAPANG.

0 3 65

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 97

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI KERJAGURU SEKOLAH DASAR NEGERI

0 0 12