PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR.
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh : SRI HARTINI
1308057
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Oleh : Sri Hartini NIM. 1308057
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I,
Dr. Asep Suryana, M.Pd NIP.197203211999031002
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Dr. Aan Komariah, M. Pd NIP. 197005241994022001
(3)
(4)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh : Sri Hartini, NIM : 1308057
ABSTRAK
Efektivitas sekolah berkaitan langsung dengan proses pencapaian tujuan pendidikan secara efektif efesien, untuk menghasilkan lulusan berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan jaman. Keberadaan efektivitas sekolah terlihat dari hasil nilai akreditasi, pencapaian nilai peserta didik dan prestasi akademik maupun nonakademik.Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran dan pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah.Tujuannya untuk mengetahui gambaran dan menganalisis pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah.Penelitian ini menggunakan metode survey deskripsi analisis dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling yaitu diambil 20% (34) populasi dari 167 Sekolah Dasar Negeri di wilayah penelitian dengan jumlah responden 34 kepala sekolah dan 199 guru.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan efektivitas sekolahberkategori sangattinggi. Kepemimpinan visioner kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sekolah, Iklim sekolah berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sekolah, dan secara bersama-sama kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sekolah. Berdasarkan temuan tersebut maka direkomendasikan kepala sekolah yang menempati posisi strategis dalam penyelenggaraan pendidikan harus mampu menjadi juru bicara yang baik di sekolah yang dipimpinnya untuk menggerakan seluruh personil menuju pencapaian visi yang telah ditetapkan. Aspek sistem sosial dalam iklim sekolah juga harus dikembangkan dalam rangka penciptaan Iklim sekolah yang kondusif untuk memperlancar proses pembelajaran. Komponen kemitraan dengan orang tua dan masyarakat dari efektivitas sekolah harus senantiasa dijalin, dikembangkan dan dimanfaatkan dalam mengelola sekolah dalam mempermudah menggapai visi, misi serta tujuan sekolah.
Kata Kunci :
(5)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu districts
By: sri hartini , nim: 1308057
Abstract
School effectiveness directly related to the process of reaching its objectives effectively efficient education , according to the need to produce quality graduates the community and era development . The existence of the effectiveness of schools value of accreditation seen the result , school tuition grade attainment and academic performance and non academic. Focus in this research is how the image and the influence of visionary leadership the school principal and school climate on the effectiveness of schools. The aim is to know the image and analyze the influence of visionary leadership the school principal and school climate on the effectiveness of schools .This research using methods survey analysis with a description of a quantitative approach. The sample collection with simple techniques random sampling namely taken 20 % ( 34 ) a population of 167 of public elementary school in the study area with the number of respondents 34 school principals and teachers 199. Analysis technique used is descriptive analysis and analysis inferential. The research results show that the picture leadership the school principal , school climate and school effectiveness in the category of very high.Visionary leadership school principals significant on the effectiveness of schools.school climate significant on the effectiveness of schools , and jointly visionary leadership the school principal and school climate significant on the effectiveness of schools. Based on the findings and recommended the school principal who occupies a strategic position in the implementation of education must be able to be a spokesperson for what is good in school he leads in order to run all personnel toward the attainment of vision that has been set. Aspects of a social system in climate they should also developed in order the creation of school climate that is conducive to facilitate a learning process . Components partnership with parents and the community of the effectiveness of schools had to always woven , developed and used in managing schools in ease reaching for vision , mission and the purpose of school .
Key words:
(6)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ………. i
PERNYATAAN……… ii
KATA PENGANTAR ………. iii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv
ABSTRAK ……… vi
DAFTAR ISI ……… viii
DAFTAR TABEL ……… xi
DAFTAR GAMBAR ……….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian ……… 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ……….. 10
1. Identifikasi Masalah ………. 10
2. Rumusan Masalah ………. 12
C. Tujuan Penelitian ………. 13
D. Manfaat Penelitian ……….. 13
E. Struktur Organisasi Tesis ……… 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ……… 15
1. Konsep Sekolah Efektif dalam Konteks Administrasi Pendidikan.. 15
2. Efektivitas Sekolah ……….. 19
(7)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Hipotesis Penelitian ………. 71
BAB III METODE PENELITIAN ……… A. Desain Penelitian ……… 73
B. Lokasi penelitian ……… 75
C. Populasi dan Sampel Penelitian ………. 75
D. Definisi Operasional ……….. 78
E. Teknik Pengumpulan Data ………. 79
a. Studi Dokumentasi ………... 79
b. Teknik Angket ……….. 79
c. Instrumen penelitian ………. 80
d. Teknik Analisis Data ……… 89
F. Analisis Data ………. 97
1. Analisis Data Deskriptif ……….. 98
2. Pengujian Persyratan Analisis ………. 99
3. Pengujian Hipotesis Penelitian ………. 103
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………... A. Deskripsi Hasil Penelitian ……… 109
Hasil Analisis Deskriptif ……… 109
B. Pengujian Prasyarat Analisis ……… 116
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 129
1. Gambaran Efektivitas Sekolah pada SD Negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor ……….. 136
2. Gambaran Kepemimpinan Visioner Kepala sekolah pada SD Negeri Di Wialayah Ciomas kabupaten Bogor ………... 141
3. Gambaran Iklim Sekolah pada SD Negeri Di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor……… 144 4. Pengaruh kepemimpinan Visioner Kepala sekolah terhadap
(8)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Pengaruh Kepemimpinan Visoner Kepala sekolah dan Iklim
Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah ……….. 148
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ………. A. Simpulan ……….. 149
B. Implikasi ……… 149
C. Rekomendasi ……… 150
DAFTAR PUSTAKA ………. 151 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(9)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULLUAN A. Latar Belakang Penelitian
Pada hakekatnya pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara operasional pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berwatak, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendidikan an manajemen sekolah yang mengarah proses pada pebentukan efektivitas sekolah yang peserta didiknya memiliki karakter.Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermartabat serta insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif, pembangunan sektor pendidikan merupakan investasi bangsa yang sangat berharga (education is human investment)dalam memenuhi perkembangan dan tuntutan global dunia pendidikan saat ini. Untuk menghasilkan sumber daya yang berkualitas dan bermartabat tersebut diperlukan pengelolaan pendidikan yang efektik dan efisien. Sejalan dengan hal itu, Permendiknas no.19 tahun 2007 Standar Pengelolaan Pendidikan pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “Setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional”
Pendidikan juga dapat menjadi wahana yang baik bagi negara untuk membangun sumber daya manusia yang diperlukan dalam pembangunan maupun juga bagi setiap peserta didik untuk dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.Sehingga menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, bermartabat, cerdas dan kompetitif.
(10)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menghasilhan sumber daya manusia yang berkualitas , bermartabat, cerdas dan kompetitif merupakan tugas sektor pendidikan dalam memenuhi tuntutan perubahan global. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Mendiknas RI Nomor 2 Tahun 2010 tentang Renstra Kementrian Pendidikan Nasional 2010-2014 meyatakan ” visi jangka panjang Kementrian Pendidikan Nasional 2025 adalah Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna)”.
Visi jangka panjang Kementrian Pendidikan Nasional tersebut akan dicapai melalui misi “5K” yaitu (1) Meningkatkan Ketersedian layanan pendidikan; (2) meningkatkan Keterjangkauan layanan pendidikan; (3) meningkatkan Kesetaran dalam meperoleh layanan pendidikan; (4) meningkatkan Kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan; (5) meningkatkan Kapasitas/ keterjaminan memperoleh layanan pendidikan.
Pendidikan pada kenyataannya merupakan upaya yang tidak sederhana dan kompleks. Pendidikan merupakan suatu proses yang sistematiks, berkesinambungan dan penuh dengan tantangan. Pendidikan akan senantiasa berubah secara terus menerus sejalan dengan perkembangan era teknologi dan informasi. Pendidikan akan selalu menjadi sorotan publik karena pendidikan membawa dampak yang luas menyangkut kepentingan semua orang, bukan hanya berdampak pada investasi sumber daya tetapi akan meluas pada suatu kondisi kehidupan masyarakat pada masa kini maupun di masa depan. Oleh sebab itu, pendidikan memerlukan suatu upaya perbaikan dan peningkatan secara terus menerus sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan akan pendidikan serta menjadi tuntutan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi masyarakat bermartabat.
Sagala (2006, hlm. 6-7) mengemukakan bahwa ada beberapa problematika pendidikan nasional yang jika diambil intisari penekanannya terletak pada (1) kebijakan pendidikan masih cenderung sebagai alat
(11)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kekuasaan; (2) paradigma keberhasilan baru dikatakan berhasil jika memenuhi kepentingan kekuasaan; (3) tugas utama pendidikan dirumuskan berada pada ruang kegiatan realita belaka dan merupakan warisan masa lalu (Status Quo); (4) anggaran pendidikan khususnya bersumber dari APBD maupun APBN dari anggaran yang telah ditentukan sebesar 20%.; (5) kebijakan perubahan kurikulum tidak diuji atas dasar kebutuhan (need assessment; (6) rendahnya kualitas kesejahteraan dan perlindungan terhadap profesi guru; (7) hubungan pengelolaan yang komplek dan birokratis; (8) biaya pendidikan yang cukup mahal terutama bagi sekolah-sekolah favorit; (9) pengangguran pada lulusan sekolah menengah terus bertambah dikarenakan fase bagi lulusan sekolah masil labil; (10) tekanan ekonomi yang kuat.
Selanjutnya Sagala, (2006,hlm. 8) mengemukakan bahwa problematika pendidikan berimplikasi pada beberapa hal, yaitu: 1) Sekolah pada semua jenjang dan level diurus seadanya, kreatifitas dan inovatif tidak mendapat tempat yang layak karena bertentangan dengan pandangan pemegang kekuasaan; 2) Pihak sekolah menerima sarana dan prasarana pendidikan di sekolah seadanya, tidak dapat memberikan masukan atau komentar; 3) Guru bekerja tidak maksimal. Mereka berkerja hanya untuk memenuhi jam kerja sesuai yang dijadwalkan. Karena jika bekerja keraspun tetap karier dan prestasinya tetap tidak jelas; 4) Ruang gerak lulusan sekolah jadi sempit karena kualitas sekolah seadanya pula.
Oleh sebab dalam beberapa tahun terakhir upaya pembenahan dan penyempunaan kinerja organisasi khususnya sekolah menjadi suatu hal yang penting untuk segera dilakukan.Hal ini disebabkan adanya tuntutan terhadap mutu pendidikan sebagai konsekuensi langsung dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat.
Sekolah sebagai suatu sistem memiliki komponen inti berupa input, proses dan output yang merupakan satu kesatuan utuh dan saling terkait,
(12)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terikat, mempengaruhi, membutuhkan, dan menentukan. .Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hoy & Miskel, 2008, hlm. 296) menyatakan:
Effectiveness indicators can be derived for each phase of the open-system cycle-inputs(human and financialresources), transformasions (internal process and structures) and outputs (performance outcomes) At one time or another, virtually every input, tramsformation or outcome variable has been used as indicator of organizational efectivess.
Di dalam konteks keterkaitan input, proses dan output dalam pendidikan, maka aspek efektivitas merupakan salah satu gugus kinerja sistem pendidikan yang harus mendapat prioritas. Oleh karena itu efektifitas sekolah merupakan prasyarat bagi peningkatan mutu pendidikan.
Edmonds, ( dalam Hoy dan Miskel 2008, hlm 302) menyebutkan lima karakteristik efektifitas lembaga pendidikan, yaitu: (1) harapan yang tinggi dari pengajar; (2) kepemimpinan yang kuat; (3) iklim yang teratur, tenang dan berorientasi kerja pendidikan; (4) melaksanakan kegiatan akademik yang terfokus; (5) pemantauan atas prestasi kerja siswa.
Sedangkan menurut Sagala (2006, hlm 76) ada beberapa faktor yang turut membentuk efektifitas sekolah yaitu sebagai berikut:
1) Lingkungan srategis. Keterlibatan secara sinergis kelompok informal, kebutuhan individu, dan tujuan birokrasi secara bersama- sama supaya dapat berperan optimal sehingga terwujud stabilitas staf yang ditandai suasana hubungan antar manusia (orgazational climate).
2) Harapan. Harapan yang tinggi dari keefektifan pengajaran oleh para pengajar dengan penggunaan waktu yang efektif dan pengembangan staf lembaga pendidikan yang memadai haruslah memperhatikan kondisi fasilitas fisik yang ada.
3) Iklim sekolah. Iklim sekolah yang baik yaitu yang selalu teratur berorientasi kerja, tenang, berorientasi kerja pendidikan, terpelihara dan tercapainya hasil akademik, serta melakukan pemantauan secara rutin terhadap kemajuan aktivitas personel maupun kemajuan belajar siswa.
(13)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Peran Pemerintah. Adanya dukungan pemerintah pusat .yang berkaitan dengan standarisasi, dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota yang berkaitan dengan fasilitas, dana dan dukungan orang tua yang cukup
Karakteristik efektivitas sekolah berkaitan erat dengan manajemen sekolah, kepemimpinan, komitmen, konsistensi tujuan dengan program dan target sekolah, lingkungan strategis internal maupun eksternal, harapan, iklim sekolah dan peran masyrakat.
Para pakar pendidikan berpendapat bahwa efektivitas harus dipahami dari segi kualitas, ketepatan dalam menggunakan metode, iklim kelas yang positif, hubungan antar siswa yang harmonis dan lebih ditekankan pada hasil dan langkah-langkah efesiensi.
Kualitas adalah gambaran dan karakteristik dari lulusan yang menunjukkan kemampuannya atau kompetensinya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat, misalnya nilai hasil ujian akhir, prestasi olah raga, karya tulis ilmiah dan prestasi dalam bidang pentas seni. Kualitas tamatan dipengaruhi oleh tahapan-tahapan kegiatan sekolah yang saling berhubungan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Dengan demikian, hasil pendidikan yang bermutu memiliki nuansa kuantitatif dan kualitatif. Artinya, disamping ditunjukkan oleh indikator seberapa banyak siswa yang berprestasi yang bisa dilihat dari nilai yang tinggi, namun juga ditunjukkan oleh seberapa baik kepemilikan kualitas pribadi para siswa yang tampak dalam kepercayaan diri, kemandirian, disiplin, kerja keras dan ulet, terampil, berbudi baik, beriman dan bertaqwa, bertanggung jawab sosial dan kebangsaan, apresiasi, dan lain sebagainya.
Sekolah merupakan suatu organisasi yang dirancang untuk dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Upaya peningkatan kualitas sekolah perlu ditata, diatur, dikelola dan diberdayakan agar sekolah mampu menghasilkan lulusan ( output) yang
(14)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mampu bersaing di lingkungan masyarakat. Pengelolaan sekolah yang dimaksud di atas yaitu berkaitan dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang mampu mewujudkan efektivitas sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, kepala sekolah memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan penuh terhadap pengaturan jalannya roda pendidikan di sekolah. Peran utama Kepala Sekolah adalah sebagai pemimpin yang mengendalikan jalannya penyelenggaraan pendidikan dimana pendidikan itu sendiri berfungsi sebagai agen perubahan yang mengubah input menjadi output. Hal ini menentukan suatu proses yang berlangsung secara benar, terjaga sesuai dengan ketentuan dari tujuan pendidikan itu sendiri.
Dalam organisasi sekolah kepala sekolah merupakan pimpinan yang bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi tersebut.Kepala Sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling penting berperan meningkatkan mutu pendidikan.
Kepemimpinan tersebut harus mampu memotivasi atau memberi semangat kepada stafnya dengan jalan memberikan inspirasi atau mengilhami kreativitas mereka dalam bekerja. Kepemimpinan sendiri tidak hanya berada pada posisi puncak struktur dalam organisasi pendidikan tetapi juga meliputi setiap tingkat dalam organisasi.Dalam kepemimpinan tersebut tentunya harus mendapatkan dukungan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak khususnya seluruh warga sekolah.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan satu aspek yang penting dalam suatu organisasi sekolah.
Kepemimpinan merupakan faktor penggerak organisasi melalui penanganan perubahan dan manajemen yang dilakukannya sehingga keberadaan pemimpin bukan hanya sebagai simbol yang ada atau tidaknya,
(15)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tetapi keberadaannya memberi dampak positif bagi perkembangan organisasi ( Komariah dan Triana,2010, hlm. 40).
Mengacu pada pendapat tersebut maka keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan yang ingin dicapainya sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah yang mampu menggerakkan semua sumber daya yang dimilki sekolah secara efektif dan efisien dengan proses manajemen yang dilakukannya.
Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim sekolah, perilaku peserta didik dan lain-lain. Oleh sebab itu kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.
Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Mulyasa,2004, hlm 25). Dalam rangka inilah dirasakan perlunya peningkatan kinerja kepala sekolah secara professional untuk terus berusaha dalam peningkatan efektivitas sekolah.
Untuk mengemban tugas tersebut dibutuhkan seorang kepala sekolah yang visioner yang mampu merekayasa masa depan sekolahnya dengan menunjukkan kepemimpinan yang berkualitas, sebagaimana yang dijelaskan oleh John Adair (dalam Komariah 2010, hlm. 82), mengemukakan:
Ciri kepala sekolah yang berkualitas yaitu: 1) memiliki integritas pribadi, 2) memiliki antusiasme terhadap perkembangan lembaga yang dipimpinnya, 3) mengembangkan kehangatan, budaya dan iklim organisasi, 4) memiliki ketenangan dalam manajemen organisasi, 5) tegas dan adil dalam mengambil tindakan/kebijakan kelembagaan.
Seorang pemimpin visioner salah satunya ditandai oleh kemampuan dalam membuat perencanaan yang jelas sehingga dari rumusan visinya akan tergambar sasaran apa yang hendak dicapai dalam pengembangan lembaga yang dipimpinnya.
(16)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain kepemimpinan,yang berperan terhadap efektivitas sekolah, efektivitas sekolah juga dipengaruhi oleh iklim sekolah yang merupakan atmosfir sosial dari suatu lingkungan belajar yang merupakan ciri utama dari suatu sekolah. Iklim yang baik akan berpengaruh terhadap kinerja guru. Sebaliknya, iklim sekolah yang tidak kondusif, membuat tidak nyaman dalam melaksanakan tugas dan tentunya akan berengaruh terhadap efektivitas dan efisiensi kerjanya, sehingga hasil yang diperoleh tidak memuaskan dan akan sangat berpengaruh terhadap efektivitas sekolah.
Iklim sekolah memegang peranan penting dalam mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang aman, tentram dan kondusif dalam rangka mudahnya pencapaian tujuan pendidikan. Iklim sekolah harus benar-benar tercipta dengan baik demi lancarnya segala proses pendidikan dengan terus berusaha mewujudkan sekolah efektif.
Sejalan dengan penelitian yang sama yang dilakukan oleh Ade Irwana 2014 di Sekolah dasar di kecamatan Astana Anyar Bandung dengan judul pengaruh perilaku Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Kinerja Guru simultan terhadap efektivitas sekolah termasuk kategori sangat tinggi. Dan secara simultan bersama-sama berpengaruh sebesar 28,7 %. Adapun sisanya sehesar (100% - 28,7 %) yakni 71,3 % dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Namun pada kenyataan di lapangan dari 167 Sekolah Dasar Negeri yang ada di wilayah Ciomas Kabupaten Bogor, upaya sekolah dalam mencapai efektivitas sekolah masih cukup beragam. Diantaranya:
a. Dilihat dari standar pelayanan dari 167 sekolah negeri yang ada di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor, hanya 14,3 % yang termasuk kategori SSN (Sekolah Standar Nasional) , 13,2% yang termasuk kategori Pra SPN (Standar Pelayanan Nasional), dan 72,5 % sekolah yang termasuk kategori SPM (Standar Pelayanan Minimal). Seperti yang tercantum dalam tabel 1.1 di bawah ini:
(17)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1
Daftar Standar Pelayanan
No. Kecamatan SSN SPN SPM Jumlah
1. Ciomas 8 5 26 39
2. Dramaga 2 - 32 34
3. Ciampea 10 5 30 45
4. Taman Sari 3 - 26 29
5. Tenjolaya 1 12 7 20
Jumlah 24 22 121 167
Prosentase 14,3% 13,2% 72,5% 100%
Sumber data UPT Pendidikan di Wilayah Ciomas
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa standar pelayanan pada sekolah dasar negeri di wilayah Ciomas Kabupaten Bogor belum efektif.
b. Demikian juga apabila dilihat dari latar belakang pendidikan,pengetahuan, skill, pengalaman, aktualisasi dan sosialisasi dari masing-masing kepala sekolah berbeda-beda. ( Hasil wawancara dengan beberapa pengawas TK/ SD di wilayah Ciomas Kabupaten Bogor).
Latar belakang yang berbeda-beda tersebut sangat perpengaruh terhadap kemampuan manajemen kepala sekolah, kinerja guru dan komitmen kepala sekolah yang belum dilaksanakan secara optimal sehingga menyebabkan pencapaian efektivitas sekolah masih belum dilaksanakan dengan baik.
c. Hal lain yang menjadi bukti keberagaman efektivitas sekolah dasar di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor adalah dilihat dari tingkat akreditasi sekolah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
(18)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data Akreditasi Sekolah Dasar Nageri Di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor
No. Kecamatan
Peringkat Jumlah
sekolah
A B C
1. Ciomas 10 26 3 39
2. Dramaga 9 24 1 34
3. Ciampea 13 30 2 45
4 Taman Sari 3 23 3 29
5. Tenjolaya - 18 2 20
Jumlah 35 121 11 167
Prosentase 21% 72.5% 6,5% 100%
Sumber data: UPT Pendidikan di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 167 Sekolah Dasar Negei yang ada di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor hanya 21% sekolah yang telah terakreditasi A, dan 72,5% sekolah terakreditasi B. Sedangkan sisanya yaitu 6,5% masih terakreditasi C. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada beberapa sekolah yang tingkat akreditasinya masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh belum tercapainya 8 standar pendidikan secara optimal.Sehingga efektivitas sekolah di sekolah-sekolah tersebut belum tercapai.
d. Permasalahan lain yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor diantaranya kurangnya kemitraan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat. Hal ini berpengaruh pada kurangnya dukungan masyarakat dan pemerintah daerah terhadap program-program yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sehingga realisasinya menjadi kurang efektif.
Dengan adanya berbagai permasalahan tersebut di atas, terdapat kondisi-kondisi yang belum menunjukkan ketercapaian efektivitas sekolah
(19)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka memperoleh gambaran tentang pengaruh kepemimpinan visisoner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap Efektivitas Sekolah.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Bertolak dari latar belakang permasalahan di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dapat meningkatkan efektivitas sekolah seperti dikemukakan oleh Edmond (Hoy dan MIskel, 2008,hlm 302) yaitu: (1) harapan tinggi dari pengajar; (2) kepemimpinan yang kuat; (3) iklim teratur, tenang dan berorientasi kerja pendidikan;(4) melaksanakan kegiatan akademik yang terfokus; dan (5) pemantauan atas prestasi kerja.
Sedangkan Scheerens (Hoy dan Miskel, 2008 hlm 303) memberikan analisa tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan efektivitas sekolah yaitu: (1) prestasi, orientasi, harapan tinggi; (2) Kepemimpinan pendidikan; (3) konsensus dan kohesi antar staf; ( 4) kualitas kurikulum/ kesempatan belajar; (5) iklim sekolah; (6) potensi evaluatif; (7) Keterlibatan orang tua; (8) iklim kelas dan waktu belajar efektif.
Dari paparan permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi efektivitas sekolah antara lain kepemimpinan kepala sekolah, tujuan sekolah, implementasi kurikulum, alokasi sumber daya, iklim sekolah, program dan pembiayaan, partisipasi masyarakat, dan prestasi/ hasil belajar. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
- Penentu arah - Agen perubahan - Pembicara
- pelatih
Tujuan sekolah yang
jelas Kepemimpinan yang
(20)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1.
Faktor-faktor Sekolah Efektif Adaptasi dari Hoy dan Miscel 2008)
Dari gambar di atas efektivitas sekolah membutuhkan sistem yang harus terbentuk, SDM yang mendukung, Standar pelayanan yang maksimal dan pembelajaran yang lancar.Untuk mencapai efektivitas sekolah tersebut, faktor kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah diduga lebih banyak memberikan pengaruh pada efektivitas sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Ciomas di Kabupaten Bogor.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penulis menganggap adanya dugaan bahwa hal itu terjadi karena pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah berbeda –beda sehingga berimplikasi terhadap pelaksanaan pendidikan yang Eksfektasi guru
dan staf yang tinggi
Komitmen tinggi dari SDM
Efektivitas
Sekolah
Menekankan kepada keberhasilan
siswa Kerjasama
kemitraan antara sekolah dengan
orang tua dan masyarakat
Hubungan kepala sekolah, guru siswa dan masyarakat belum terjalin dengan baik Suasana sekolah tidak nyaman
Iklim sekolah
Kemajuan siswa sering dimonitor
(21)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kurang efektif di sekolahnya masing-masing. Fenomena tersebut sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam melalui sebuah penelitian yang difokuskan pada judul penelitian “ Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Efektivitas sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Wialayah Ciomas Kabupaten Bogor.
Berdasarkan uraian di atas muncul beberapa pokok pertanyaan yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini, pokok pertanyaan tersebut disusun dalam bentuk rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor?
2. Bagaimana Iklim Sekolah pada Sekolah Dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor?
3. Bagaimana Efektivitas Sekolah pada Sekolah Dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor?
4. Berapa besar pengaruh kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah pada Sekolah Dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor?
5. Berapa besar pengaruh Iklim sekolah terhadap Efektivitas Sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor?
6. Berapa besar pengaruh kepemimpinan Visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas Sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah pada Sekolah Dasar.
(22)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Terdeskripsikannya kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah CiomasKabupaten Bogor.
2. Terdeskripsikannya Iklim Sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.
3. Terdeskripsikannya Efektivitas Sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.
4. Teranalisisnya besaran pengaruh kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah terhadap efektivitas Sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.
5. Teranalisisnya besaran pengaruh Iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.
6. Teranalisisnya besaran pengaruh kepemimpinan Visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat peneltian yang dilakukan penulis di Sekolah Dasar Negeri di Wialayah Ciomas Kabupaten Bogor ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebagai klarifikasi kebenaran teori dilihat dari sudut empirikal.
2. Informasi bagi kepala sekolah dalam menjalankan manajemen sekolah yang dipimpinnya.
3. Mampu meningkatkan tugas pokok dan fungsi sebagai guru, sehingga memperkaya pola dan srategi peningkatan efektivitas sekolah di tingkat satuan pendidikan khususnya sekolah dasar.
4. Sebagai masukan bagi pengawas, UPTD Pendidikandan DinasPendidikan Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan pembinaan dan pengembangan terhadap kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas sekolah.
(23)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memudahkan pemahaman dan pemecahan masalah secara lebih terstruktur dan sistematis maka penulis menyusun suatu bentuk penulisan sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.
Bab II. Menguaraikan tentang landasan teoritis yang berkenaan dengan masalah konsep kepemimpinan visioner kepala sekolah, iklim sekolah,efektivitas sekolah, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian.
Bab III. Berisikan tentang prosedur penelitian secara lebih detail, yaitu mengenai pendekatan metode penelitian, operasional variabel penelitian, populasi dan sampel, langkah-langkah pengumpulan data penelitian, prosedur dan teknik pengumpulan data, dan pengujian instrument penelitian. Bab IV. Memuat tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan menjabarkan deskripsi dan analisis data penelitian.
Bab V. Merupakan kesimpulan dan saran penelitian.Sedangkan bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
(24)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Berdasarkan data yang akan dianalisis, pendekatan penelitian yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini ialah menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan Sugiyono (2014, hlm. 14) bahwa :
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Creswell (2010, hlm. 5) mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur melalui instrumen-instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik.
Pendekatan kuantitatif digunakan dengan cara mengukur indikator indikator variabel sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara variabel-variabel tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini yaitu pengumpulan, penyusunan, penganalisaan, dan penginterpretasian, kemudian dari data yang terkumpul maka ditariklah suatu kesimpulan.
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian.
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survai. Penelitian survai yang dimaksud bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian
(25)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hipotesis. Seperti dikemukakan Masri Singarimbun & Sofyan Effendi (2003) : “Penelitian survai dapat digunakan untuk maksud (1) penjajagan (ekploratif), (2)deskriptif, (3) penjelasan (eksplanatory) atau (confirmatory), yakni menjelaskan hubungan dan pengujian hipotesis, (4) evaluasi, (5)prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, (6) penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial”. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatory.
Jenis penelitian survai ini memfokuskan pada pengungkapkan hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi, dengan tujuan memisahkan pengaruh dari suatu variabel penyebab terhadap variabel akibat. Variabel sebab akibat tersebut adalah kepemimpinan visioner kepala sekolah (X1), iklim sekolah (X2), efektif sekolah(Y). Peneliti dapat memilih variabel yang diteliti dan menghubungkan variabel satu dengan yang lainnya.
Hubungan variabel penelitian digambarkan dalam bagan seperti di bawah ini :
�� Y
�� � Y ��
Gambar 3.1
Bagan Desain Penelitian
Efektivitas Sekolah (Y) Kepemimpinan
Visioner kepala sekolah(X1)
�
Iklim Sekolah (� )
(26)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari partisipan atau responden. (Arikunto, 2010, hlm. 194)
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilaksanakan adalah di Sekolah Dasar Negeri di wilayah Ciomas Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat.Obyek penelitiannya adalah Sekolah Dasar Negeri yang berjumlah 167 Sekolah dasar negeri, dengan subyek data adalah kepala sekolah dan guru.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi sebagaimana dikemukakan oleh Sugiono (2008, hlm. 57) bahwa :” populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Memperhatikan pendapat di atas maka faktor yang perlu diperhatikan dalam populasi adalah elemen atau unsur yang dapat diamati. Oleh karena itu penentuan karakteristik populasi yang tepat merupakan faktor penting dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya suatu masalah itu baru akan memiliki makna apabila dikaitkan dengan populasi yang relevan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya jumlah yang ada pada obyek-obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu.
Untuk mendapatkan data yang representatif untuk penelitian ini,penulis merencanakan mengambil populasi sekolah dasar negeri yang ada di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.
Teknik pengambilan populasi dalam penelitian ini akan menggunakan teknik Sampling Random Simple,tujuannya agar masing-masing populasi
(27)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel, maka pengambilan sampel dilaksanakan secara acak dengan mengambil 20% dari jumlah sekolah 167 sekolah dasar negeri yang ada di Wilayah Ciomas, sehingga sekolah yang akan dijadikan sampel berjumlah 34 sekolah.
Sugiono ( 2008, hlm. 81) mendefinisikan “ Sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sementara Sudjana (1996, hlm.6) memdefinisikan sampel sebagai bagian yang diambil dari populasi.Dengan demikian, sampel dapat didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang mewakili jumlah dan karakteristik dari seluruh populasi.
Menurut Arikunto (2001, hlm.103) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan peneltian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2005, hlm.120) mengemukakan bahwa : untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek/objeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.Namun karena yang disampel adalah objek penelitiannya, maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah semua guru dan kepala sekolah yang ada di objek penelitian tersebut.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kecamatan Jumlah sekolah Perhitungan Jumlah
sampel
1. Ciomas 39 39 x 20 / 100 = 7,8
8
(28)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Ciampea 45 45 x 20 / 100 = 9,0 9
4. Taman Sari 29 29 x 20 /100 = 5,8
6
5. Tenjolaya 20 20 x 20 /100 = 4 4
Jumlah
167 167 x 20 /100 = 33,4 34
Berikut daftar sumber data yang tercantum pada tabel 3.2 di bawah ini:
Tabel 3.2 Daftar Sumber Data
Kecamatan Nama Sekolah Jumlah
Kepala Sekolah
Guru
Ciomas SDN Ciomas 02 1 12
SDN Taman Pagelaran 1 10
SDN Ciapus 02 1 10
SDN Ciomas 01 1 10
SDN Pagelaran 02 1 7
SDN Ciapus 02 1 11
SDN Ciomas 06 1 10
SDN Ciomas 08 1 8
Dramaga SDN babakan Dramaga
04
1 9
SDN Pasir Andong 1 6
SDN Cilubang 05 1 6
SDN Cilubang 06 1 4
SDN sinar Sari 1 4
SDN Ciherang 02 1 6
SDN petir 02 1 8
Ciampea SDN Bojong Rangkas 01 1 6
SDN Cihideung Ilir 03 1 4
SDN Cihideung Udik 03 1 4
SDN Cihideung Ilir 04 1 3
SDN Bojong Rangkas 02 1 6
SDN Tegal Waru 02 1 3
SDN Cicadas 01 1 4
SDN Ciampea 01 1 4
SDN Cinangka 03 1 5
(29)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kecamatan Nama Sekolah Jumlah
Kepala Sekolah
Guru
SDN Sirnagalih 03 1 5
SDN Sirnagalih 01 1 4
SDN Pasir Eurih 03 1 4
SDN Pasir Eurih 04 1 4
SDN Gadog 01 1 4
Tenjolaya SDN Cinangneng 03 1 3
SDN Tenjolaya 1 4
SDN Tapos 03 1 3
SDN Tapos 01 1 4
Jumlah 34 199
D. Definisi Operasional
Definisi operasonal dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti atau semacam petunjuk pelaksanaan cara mengukur suatu variabel, yaitu dua variabel bebas (indevendent variable) dan satu variabel terikat ( dependent variable). Variabel bebas adalah kepemimpinan visioner kepala sekolah ( ) dan iklim sekolah ( ) sedangkan variabel terikatnya adalah Efektivitas Sekolah (Y).Berikut ini adalah definisi operasional untuk setiap variabel penelitian.
1. Efektivitas sekolah ( Y)
Efektivitas sekolah dalam penelitian ini adalah proses untuk mencapai efektivitas sekolah yaitu tingkat kesesuaian antara hasil-hasil yang dicapai dengan yang telah ditetapkan yang meliputi; perumusan tujuan sekolah, ekspektasi guru dan staf tinggi, implementasi kurikulum, pemanfaatan sumber daya, adanya kerjasama kemitraan antara sekolah, orang tua dan masyarakat serta komitmen yang tinggi dari staf sekolah terhadap program sekolah.
2. Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah (� )
Kepemimpinan visioner kepala sekolah dalam penelitian ini adalah kemampuan kepala sekolah sebagai penentu arah, agen perubahan, juru
(30)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bicara dan pelatih dan komunikator bagi ketercapaian cita-cita dan tujuan sekolah.
3. Iklim sekolah ( X2)
Iklim sekolah dalam penelitian ini adalah Iklim sekolah merupakan keadaan sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah yang harmonis sehingga tercipta kondisi belajar kondusif yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Yang meliputi keadaan fisik sekolah, sikap dan moral personel, system sosial dan budaya ilmu.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat pengukuran yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Pengumpulan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya (Arikunto, 2006, hlm. 32). Data yang dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan, dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian. Sehubungan dengan penelitian teknik pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data digunakan metode studi dokumentasi dan teknik angket (kuesioner).
1. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian – bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat di lokasi penelitian.
2. Teknik Angket
Dipilihnya teknik pengumpulan data dengan angket didasarkan atas alasan bahwa: (a) responden memiliki waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan, (b) setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, (c) responden memiliki
(31)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kebebasan memberikan jawaban, (d) dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dalam waktu yang tepat.
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008,hlm. 142). Angket (kuesioner) juga merupakan alat pengumpulan data yang efisien. Melalui teknik angket ini akan dikumpulkan data yang berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan/pernyataan yang diajukan dalam angket tersebut. Indicator – indicator yang merupakan penjabaran dari variabel kepeimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan implementasi sekolah efektif merupakan materi pokok yang diramu menjadi sejumlah pertanyaan/pernyataan di dalam angket.
3. Instrumen Penelitian
Untuk pengembangan instrument, maka penulis menempuh dengan beberapa cara yaitu :
1. Menentukan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian (variabel kepemimpinan visioner Kepala sekolah ( ), Iklim sekolah ( ) dan Efektivitas Sekolah (Y) berdasarkan acuan dari teori tiap variabel tersebut.indikator
2. Mengembangkan indikator menjadi sub-sub indikator yang sesuai, yang nantinya sebagai acuan item-item pertanyaan, dengan penentuan nomor urut.
3. Membuat kisi-kisi instrument penelitian dalam bentuk matrik. Untuk jelasnya perhatikan tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.3
(32)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir Efektivitas
Sekolah(Y) Hoy dan Miskel (2008) Tola dan Furqon (2006,hlm. 67-69) Sheerens,2 003 hlm.40-41 Efektivitas sekolah adalah tingkat keoptimalan keberhasilan sekolah dalam memfungsika nnya, memberdaya kan semua komponen sekolah (SDM dan SDA
sekolah) dengan menerapkan model sistem sosial terbuka 1. Tujuan sekolah dinyatak an secara jelas dan spesifik
Tujuan dinyatakan secara jelas
Kepala sekolah dan guru menetapkan visi dan misi sekolah dengan jelas
1
Digunakan untuk pengambilan keputusan
Tujuan sekolah menggambarkan hasil keputusan bersama
2
Dipahami oleh siswa, guru dan staf
Kepala sekolah, guru, siswa dan staf memahami tujuan sekolah 3 4. Pelaksan aan kepemi mpinan pendidik an yang kuat
Bisa dihubungi dengan mudah
Kepala sekolah mudah
dihubungi/dikomfirm asi
4,5
Bersikap
responsive kepada guru,staf, dan siswa
Kepala sekolah selalu tanggap terhadap permasalahan guru, siswa dan staf
6,7
Responsif kepada orang tua dan masyarakat
Kepala sekolah merespon positif masukan dari oaring tua
8
Kepala sekolah tanggap akan aspirasi masyarakat
9
Melaksanakan kepemimpinan yang terfokus pada pembelajaran
Kepemimpinan kepala sekolah berfokus pada
pembelajaran 10
Menjaga agar rasio antara guru/siswa sesuai dengan rasio ideal
Kepala sekolah menjaga rasio ideal antara jumlah guru dan murid
11 5. Ekspekta
si guru dan staf tinggi
Yakin bahwa semua siswa bias belajar dan berprestasi
Seluruh siswa dapat belajar dan berprestasi yang tinggi
12,13
Menekankan pada hasil akademis
Nilai rata-rata hasil akademis siswa 14 Tabel Lanjutan Kisi-kisi Instrumen Penelitian
(33)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir mengalami kenaikan
Memandang guru sebagai penentu terpenting bagi keberhasilan siswa
Guru merupakan kunci (ujung tombak), penentu keberhasilan dalam merair prestasi belajar 15 6. Adanya kerjasam a kemitraa n antara sekolah, orang tua dan masayar akat
Komunikasi secara positif dengan orang tua
Orang tua wali murid menghadiri pertemuan rapat dengan pihak sekolah
16
Memelihara jaminan dukungan orang tua
Orang tua wali murid selalu mendukung
program yang
dicanangkan sekolah
17,18, 19,20
Bekerja sama
dengan orangtua dan masyarakat
Orang tua wali murid membiayai program kegiatan sekolah
21
Berbagi tanggung jawab untuk menegakkan disiplin dan mempertahankan keberhasilan
Sekolah membuat tata tertib dan dilaksanakan oleh semua warga
sekolah 22,23
7. Adanya iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar
Menghadiri acara-acara penting di sekolah
Sekolah
mengikutisertakan murid dalam berbagai kegiatan sekolah di dalam maupun di luar sekolah
24
Rapi, bersih, dan aman secara fisik
Keadaan lingkungan sekolah rapi, bersih, nyaman dan aman 25 Dipelihara secara
baik
Kondisi gedung dan lingkungan sekolah dipelihara dengan baik
26 Memberi
penghargaan kepada yang berprestasi
Sekolah memberikan penghargaan bagi siswa, guru dan karyawan yang berprestasi
27
Memberi penguatan terhadap perilaku
Sekolah menjadikan
siswa yang disiplin 28,29 Tabel Lanjutan kisi-ki Instrumen Penelitian
(34)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir positif siswa menjadi tauladan bagi
siswa lainnya Menaati aturan
sekolah dan
pemerintah daerah
Aturan sekolah dilaksanakan oleh warga sekolah
30 Warga sekolah
melaksanakan tata tertib pemerintah daerah
31 Menjalankan
tugas/kewajiban tepat waktu
Seluruh warga sekolah melaksanakan
kewajiban yang diberikan sekolah tepat waktu
32,33
a. Kemajua n siswa sering dimonito r
Tugas yang tepat Guru memberikan tugas sesuai indikator pembelajaran
34 Umpan balik secara
cepat (segera)
Guru memberikan umpan balik melalui PR secara berkala
35 Kemampuan
berpartisipasi di kelas secara optimal
Guru melibatkan siswa secara optimal dalam PBM
36 Penilaian hasil
belajar dari berbagai segi
Guru menilai hasil belajar siswa secara komprenshif dari berbagai segi 37 b. Meneka nkan kepada keberhas ilan siswa dalam mencapa i keteram pilan aktifitas yang esensial
Melakukan hal yang terbaik untuk mencapai hasil belajar yang optimal, baik yang bersifat akademis maupun nonakademik
Siswa mendapatkan nilai rata-rata di atas KKM untuk setiap mata pelajaran
38,39
Menunjukkankomit
men dalam
mendukung program keterampilan
esensial
Warga sekolah memiliki komitmen bersama dalam mendukung program sekolah
40
c. Komit Membantu
merumuskan dan
Kepala sekolah
sebagai innovator 41 Tabel Lanjutan kisi-ki Instrumen Penelitian
(35)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir men yang tinggi dari SDM sekolah terhada p progra m pendidi kan
melaksanakan tujuan pengembangan sekolah
dalam penyusunan program sekolah Menunjukkan
profesionalisme dalam bekerja
Komitmen kepala sekolah sangat tinggi dalam memajukan program-program di sekolah 42 Kepemimpi nan visioner Kepala Sekolah (X1) (Burt Nanus 2001,hlm. 15-18 Robin Stephen (2001,hlm. 352) Aan Komariah (2010,hlm. 43) Kepemimpi nan visioner kepala sekolah dalam penelitian ini adalah kemampuan kepala sekolah sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih dan
komunikato
r bagi
ketercapaia n cita-cita dan tujuan sekolah.
a. Penentu arah
Sebagai pelopor penentu arah
- Kepala sekolah sebagai pelopor dan penentu arah dalam berbagai kegiatan
1 Berfikir rasional - Kepala sekolah berpikir
rasional dalam melakukan tindakan
2,3 Cerdas dalam
sasaran
- Kepala sekolah
memiliki kecerdasan, tindakkannya tepat sasaran
- Kepala sekolah
memiliki berbagai keterampilan
4,5,6
Selalu bergerak maju - Kepala sekolah berwawasan luas dan selalu berpikiran maju
7,8 Penganalisa teknik
dm metode
- Kepala sekolah
melakukan perbaikan atas analisa teknik dan metode yang digunakan guru dalam mengajar
9
Pembimbing
terhadap arah tujuan organisasi
- Kepala sekolah menjadi pembingbing akan arah dan tujuan organisasi
10 Menjadi teladan
terhadap perilaku yang diinginkan
- Perilaku kepala sekolah menjadi teladan bagi guru dan warga sekolah 11 Tabel Lanjutan kisi-ki Instrumen Penelitian
(36)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir Membangun
hubungan personal yang kuat
- Kepala sekolah
bekerjasama dengan membangun timework yang kuat
12
b. Agen Perubah an
Bertanggung jawab untuk merangsang perubahan
- Kepala sekolah
bertanggung jawab atas segala perubahan di sekolah
13 Memimpin
kesuksesan dengan inovasi baru
- Kepemimpinan kepala sekolah sebagai pelopor penuh dengan inspirasi dan inovasi
14 Memiliki agenda
kerja yang jelas dan rasional
- Agenda kerja kepala sekolah jelas dan rasional
15 Merasa tidak puas
dengan yang telah ada
- Kepala sekolah selalu melakukan perubahan ke arah sekolah yang unggul
16 Berfikir
mengembangkan inovasi pembelajaran
- Kepala sekolah bekerja sama dengan guru melakukan inovasi pembelajaran
17 Pelopor inovasi dan
menjadi pelopor berbagai perubahan
- Kepala sekolah menjadi pelopor daalm segala bentuk perubahan
18 c. Juru
Bicara
Meyakinkan orang lain
- Kepala sekolah mampu meyakinkan orang lain 19 Dapat mengakses ke
dunia luar
- Kepala sekolah mampu mengakses internet 20 Memperkenalkan
dan
mensosialisasikan keunggulan
- Kepala sekolah mempublikasikan
kemajuan sekolah lewat berbagai media
21 Bekerja sama secara
moril maupun material
- Kepala sekolah
melakukan kerja sama dengan stakeholder pendidikan
22 Menyampaikan
pokok pikiran demi kemajuan organisasi
- Kepala sekolah mampu menyampaikan ide dan gagasan sekolah
23 Mampu
berkomunikasi
- Kepala sekolah
memiliki empati yang 24 Tabel Lanjutan kisi-ki Instrumen Penelitian
(37)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir secara empatik tinggi terhadap anak
buahnya d. Sebagai
Pelatih
Membangun komitmen bersama
- Kepala sekolah
membangun komitmen bersama warga sekolah
25 Memiliki kesabaran
dan suri tauladan
- Kepala sekolah
memiliki kesabaran dan menjadi tauladan bagi warga sekolah
26 Memberi semangat - Kepala sekolah
memberikan semangat kepada anak buahnya
27 Membantu siapapun
untuk belajar dan tumbuh
- Mampu memberikan bantuan perbaikan PBM terhadap guru
28 Membangun
kepercayaan diri
- Kepala sekolah
membangun
kepercayaan diri yang tinggi
29 Menghargai
keberhasilan
- Kepala sekolah
menghargai
keberhasilan anak buahnya
30 Menghormati dan
meningkatkan kemampuan guru
- Kepala sekolah
menghormati dan meningkatkan
profesilnalisme kemampuan guru-guru
31,32
Mencapai visi secara konstan
- Memiliki keinginan untuk memperbaiki visi dan misi sekolah 33
Iklim Sekolah X2 Iklim sekolah merupakan keadaan sekolah yang menggamba rkan kondisi sekolah yang harmonis a. Kondisi Lingkun gan Fisik
Kebersihan - Menekankan
kebersihan kepada seluruh warga sekolah
1 - Pemberian sanksi
kepada warga sekolah
demi menjaga
kebersihan
2
1) Keamanan - Jaminan keamanan
kepada warga sekolah 3,4 2) Penggunaan sumber
daya
- Penggunaan air,telpon listrik digunakan 5 Tabel Lanjutan kisi-ki Instrumen Penelitian
(38)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir sehingga tercipta kondisi belajar kondusif yang dapat meningkatk an prestasi belajar siswa.
secara efektif dan efisien
- Penggunaan media pembelajaran yang inovatif,kreatif dan efisien
6
- Memastikan sarana dan prasaran sesuai dengan kebutuhan
7 3) Kenyamanan - Bangunan sekolah
dilengkapi dengan ventilasi dan penerangan yang cukup
8
- Sekolah berada jauh
dari keramaian 9
Keindahan - Menanam pohon
pelindung dan tamanan hias
10 - Pengecatan dinding
sekolah 11
- Memasang gambar-gambar pahlawan di dinding kelas
12 - Menuliskan kata-kata
bijak 13
Sikap dan moril
personel
Saling menghormati - Membiasakan
memberi salam, mengucapkan terima kasih dan meminta maaf semua warga sekolah
14
- Warga sekolah saling mendengar dan menghargai
15
Tanggung jawab - Warga sekolah
mematuhi tata tertib sekolah
16 Tabel Lanjutan Kisi-kisi Instrumen Penelitian
(39)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir - Kepala sekolah
bertanggung jawab melaksanakan
pembelajaran
17
- Guru bertanggung jawab pada proses pembelajaran
18 - Semangat peserta
didik dalam
mengikuti PMB
19 - Tenaga pendidik
bertanggung jawab
jawab untuk
melaksanakan tugas-tugas administrasi
20
Kerja sama - Semua warga sekolah bersedia saling membantu
21
- Warga sekolah
mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan
22 Kebersamaan, kebanggaan, dan kesetiaan - Sekolah mengembangkan toleransi antar etnis dan atar umat beragama
23
- Kebanggaan dan kecintaan warga sekolah dalam menjaga nama baik sekolah
24
Kemesraan dan kegembiraan
- Warga sekolah
bersikap ramah terhadap sesama dan tamu yang datang ke sekolah
25
Keadilan - Warga sekolah
dilibatkan dalam menyelesaikan
26 Tabel Lanjutan kisi-ki Instrumen Penelitian
(40)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator
No. butir masalah
Sistem social
Pola komunikasi - Komunikasi yang dikembangkan di sekolah secara lisan, tertulis, maupun bermedia
27
- Komunikasi di
sekolah
menghilangkan
hambatan budaya, jabatan, dan hambatan lainnya
28
Budaya a. Nilai-nilai - Sekolah melatih kejujuran melalui pembelajaran
29
b. Moral - Pelayanan prima
kepada warga sekolah 30 c. Aturan dan norma - Pemberian sanksi bagi
yang melanggar aturan dan tata tertib
31 - Warga sekolah saling
menghormati hak orang lain
32 d. Cara berpikir - Melibatkan
masyarakat untuk mensukseskan
kegiatan sekolah
33 e. Budaya ilmu - Sekolah memberikan
dukungan kepada utusan sekolah dalam mengikuti berbagai kompetisi
34
- Menggunakan sarana
yang ada di
masyarakat untuk menujang
pembelajaran
35
Jaminan sekolah bagi semua lulusan untuk dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
(41)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Menyusun butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang tepat, jelas dari tiap-tiap sub indikator yang telah ditetapkan pada instrument penelitian, dengan arahan pembimbing.
5. Menetapkan skala pengukuran dan kriteria skor tiap-tiap alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert, yaitu skor tertinggi 5 terendah 1.
Pemberian skor untuk masing-masing kontinum berturut-turut untuk pernyataan-pernyataan positif diberi skor :
Skor 5 : untuk kategori jawaban selalu (SL) Skor 4 : untuk kategori jawaban sering (SR)
Skor 3 : untuk kategori jawaban kadang – kadang (KD) Skor 2 : untuk kategori jawaban jarang (JR)
Skor 1 : untuk kategori jawaban tidak pernah (TP)
Sedangkan untuk angket dengan pernyataan – pernyataan negatif diberi skor Skor 1 : untuk kategori jawaban selalu (SL)
Skor 2 : untuk kategori jawaban sering (SR)
Skor 3 : untuk kategori jawaban kadang – kadang (KD) Skor 4 : untuk kategori jawaban jarang (JR)
Skor 5 : untuk kategori jawaban tidak pernah.
e. Teknik Analisis Data
1. Uji Coba Instrumen serta Pengujian Validitas dan Realibilitas Instrumen
Kuesioner/angket penelitian yang digunakan harus mampu mengukur dan mengungkap data dari variabel yang diteliti, untuk itu diperlukan pengujian validitas dan realibilitas instrumen. Jumlah responden untuk uji instrumen dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang tersebar di luar daerah penelitian.
a. Uji Validitas Instrumen
Menurut Arikunto (2010, hlm.211) validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
(42)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrument”. Instrumen yang valid akan memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Pengujian validitas instrument ini menggunakan program SPSS versi 18 dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment oleh Pearson (Arikunto, 2010, hlm. 213) yaitu :
² ( )²
² ( )²
) )( (Y Y N X X N
Y X XY N rxy
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = jumlah responden
∑X = jumlah skor distribusi X ∑Y = jumlah skor distribusi Y
∑XY = jumlah perkalian skor X dan Y ∑X2
= jumlah kuadrat skor distribusi X ∑Y2
= jumlah kuadrat skor distribusi Y
Selanjutnya, hasil dari rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika hasil yang didapat menujukkan harga rxy > rtabel, maka butir instrumen dinyatakan valid, dan sebaliknya jika didapatkan harga rxy <
rtabel, maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Riduwan, 2010,
hlm.118).
Jika instrumen dinyatakan valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup Antara 0,200 – 0,399 : rendah Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah
(1)
149
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kepemimpinan visoner kepala sekolah pada penelitian ini dimensi juru bicara yang memiliki rata-rata paling rendah. Hal ini disebabkan oleh 1) kepala sekolah belum bisa meyakinkan orang lain, 2) masih banyak kepala sekolah yang belum mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik sehingga ide yang ada dalam pikirannya tidak dapat dia sampaikan kepada stakeholder yang ada di sekolahnya, 3) masih banyak kepala sekolah yang belum mampu menggunakan internet untuk menambah wawasannya, 4) banyak kepala sekolah yang belum mampu berkomunikasi secara empatik. Sehingga dapat membuat kepala sekolah kalah pamor dari guru-gurunya, dan dia tidak akan pernah mengetahui lingkup pekerjaan yang sebenarnya.
Iklim sekolah pada penelitian ini dimensi sistem sosial yang memiliki rata-rata paling rendah. Dalam sistem sosial ini erat hubungannya dengan budaya lokal dan nilai. Hal ini disebakan oleh 1) hubungan yang dibangun belum mengarah kepada komunikasi akademik, 2) komunikasi yang dikembangkan tidak tercermin dalam perilaku dan tatakrama warga sekolah, 3) komunikasi dingin, 4) komitmen stakeholder kurang,5) bias kepercayaan.
Efektivitas sekolah pada penelitian ini dimensi adanya kemitraan sekolah dengan orang tua dan masyarakat yang memiliki rata-rata paling rendah. Hal ini disebabkan oleh Kemite Sekolah dipilih tanpa melalui seleksi dan ketakutan dari kepala sekolah yang berhubungan dengan kurang transparan dalam pengelolaan dana BOS, sehingga komite sekolah diberi gaji ( insentif setiap bulannya.)
C. Rekomendasi
Pada penelitian ini ditemukan variabel kepemimpinan visioner kepala sekolah yakni pada peran kepala sekolah sebagai juru bicara masih rendah. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para kepala sekolah,harus dilakukan beberapa solusi atau upaya pemecahannya karena sesuai dengan
(2)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tugas kepala sekolah yang diantaranya sebagai agen perubahan (agent of change) yang mendorong dan mengelola agar semua pihak termotivasi dan berperan aktif dalam perubahan seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang selalu berubah, untuk itulah penulis merekomendasikan bahwa segera dilakukan berbagai upaya-upaya preventif bagi kepala sekolah yaitu dengan cara:
a) Mengikuti pelatihan yang dapat berhubungan keterampilan komunikasi personel
b) Mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi para kepala sekolah.
c) Menjadi nara sumber dalam suatu kegiatan.
Pada variabel iklim sekolah di Sekolah dasar Negeri di Wilayah Ciomas yang perlu mendapatkan perhatian adalah dimendi.sistem sosial. Walaupun termasuk kategori tinggi namun masih harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan dimensi sistem sosial tersebut maka penulis merekomendasikan yaitu:
a. Sekolah membuat aturan yang ketat yang didasari budaya.
b. Mengagendakan kegiatan yang dapat mencairkan suasana, antara kepala sekolah dan guru.
c. Setiap bulan mengadakan acara yang dapat menambah pemahaman spiritual warga sekolah.
Pada variabel Efektivitas sekolah dimensi adanya kemitraan antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan. Penulis merekomendasikan kepada kepala sekolah untuk :1) dalam memilih Komite Sekolah harus selektif yaitu komite sekolah yang berpendidikan,2) memilih komite sekolah yang mengetahui tugas dan fungsinya,
Dalam mengoptimalkan efektivitas sekolah perlu di dukung oleh berbagai faktor-faktor yang berpengaruh positif dan signifikan, diantaranya yaitu penerapan kepemimpinan visioner kepala sekolah bagi para sekolah
(3)
151
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang harus dilakukan secara menyeluruh dari seluruh dimensi terintegrasi antar dimensi, konstruktif sesuai perkembangan masyarakat dan kontinyu serta penciptaaan iklim sekolah. Kemungkinan penelitian ini masih banyak kekurangan dari segi pelaksanaan dan pelaporan, oleh karena itu untuk peneliti-peneliti berikutnya bisa dijadikan bahan masukan untuk lebih efisien, efektif dan produktif dalam melakukan penelitian dengan variabel,dan populasi yang sama maupun berbeda.
(4)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Akdon.(2007). Aplikasistatistikadalampendidikan (Modul). Program Magister PendidikanDasar. SekolahPascaSarjanaUniversitasPendidikan Indonesia, Bandung
Arikunto, S. (2006).Prosedurpenelitian.Suatupendekatanpraktik. Jakarta: RinekaCipta
Creswell,(2010) Research Design pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Alih Bahasa Achmad Fawaid.yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Danim, Sudarman. (2003). Motovasi Kepemimpinan dan efektifitas Kelompok.Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional, (2003).Undangg-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas.
Engkoswara dan Komariah, A (2011).Adminstrasi Pendidikan.Bandung Remaja Rosdakarya.
Fattah,N (2013)Landasas Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Gumbayi,Ilhan (2007) School Climate and Teachers` Perceptions on Climate
Factors: Research Into Nine Urban High Schools.The Turkish Online Journal of Education Tecnology (TOJET).6(3). 1-10
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=322415654473608&id=29 2934424088398
Hoy, WK & Miskel Cecil,G (2008) Education Administration.New York, Higher Education
Komariah A dan Triatna (2010) Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Bandung, Bumi Aksara
Macbeath,J dan Mortimore,P (2005) Improving School Effectiveness Memperbaiki Efektivitas Sekolah : Alih Bahasa Nin Bakdi Soemanto: Jakarta. Grasindo. Marshall, Megan L. (2002). Examining School Climate: Defining Factors And
(5)
153
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Climate and Classroom Management Georgia State University.[Online]. Tersedia:http://education.gsu.edu/schoolsafety/download%20files/wp%20 2002%20school%20climate.pdf.[24-02-2015]
Mulyasa, E, (2013a) Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa,E(2013b), Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakrta: Bumi Aksara.
Mutohar, P M,(2014) Manajemen Mutu Sekolah.Strategi peningkatan Mutu dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 28 Tahun 2010 tentang penugasan Guru sebagai KepalaSekolah/Madrasah, Jakarta: Depdiknas.
Riduwan, (2013) Metode dan teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Ridwan, (2008), Sekolah Efektf, {online}, Tersedia: http://ridwan202 Wordprees.com/2008/10/16/sekolah-efektif.
RiskyIrawanhttp://www.kaffah.biz/artikel/tips_bisnis/pentingnya_reward_dan_pu nishment_dalam_organisasi_bisnis
Robbins, Stephen P. 1990. Teori Organisasi: Struktur, Desain dan Aplikasi. Edisi Terjemahan. Penerbit Acan.
Rosmiati Tatty dan Kurniadi Achmad(2010), Tim Dosen Upi Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan
Sagala, S (2009a) Memahami Organisasi Pendidikan. Bandung: alfabeta.
Sagala, S (2006 b) Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, Jakarta: Pt. Nimas Multima
Sagala, S (2010 c) Manajemen Stategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung, CV Alfabeta
Scheerens, J. (2003). Peningkatan mutu sekolah. Alih bahasa oleh Abas Al-Jauhari. Ciputat : PT. Logos Wacana Ilmu.
Scheerens, J & Bosker, R.J. (1997). The foundation of education effectiveness. New York : Pergamon Press.
(6)
Sri Hartini, 2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Satori, Djam’an. (2000). Akuntabilitas sekolah efektif. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
SaudU. (2007) Modul Metode Penelitian Pendidikan Dasar.Bandung UPI.
Siegel Sidney (1997). Statistik Non Parametrik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Sugiyono,(2012). Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung :
alfabeta.
Suharsaputra, U.(2013) Administrasi Pendidikan. Bandung:Pt Refika Aditama. Suharsimi, A (2010a).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta
Rineka cipta.
Suharsimi, A (2013b).Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Supardi,(2013). Sekolah Efektif Konsep Dasar dan praktiknya.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.
Ukat, Joni (2008). Konsep Sekolah Efektif. Tersedia (online): http//www.timorexpres.com/index.php?act=news&nid=25689.
Tim Dosen Adpen UPI (2013). Manajemen Pendidikan, Bandung : alfabeta. Wahjosumidjo.(2008). Kepemimpinan kepala sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Yukl, Garry, ,(2009) Kepemimpinan Dalam Organisasi ,Alih Bahasa Budi Supriyanto.PT Indeks.
Zahroh, A (2014). Total Quality Management Teori dan Praktik Manajemen untuk mendorong Mutu Pendidikan.Yogyakarta. A
Zakariah.M.(2013).Iklim sekolah yang kondusif berbasis konsep manajemen kelas.Jurnal FIKRUNA. 2 (1).Hlm. 65-84.