PERBAIKAN PLASTISITAS OTAK YANG DITANDAI OLEH PENIPISAN BETA-AMYLOID DAN PENURUNAN C-REACTIVE PROTEIN SERTA PENINGKATAN BDNF AKIBAT LATIHAN GERAK PADA TIKUS MODEL DEMENSIA.

ABSTRAK
PERBAIKAN PLASTISITAS OTAK YANG DITANDAI OLEH
PENIPISAN BETA-AMYLOID DAN PENURUNAN C-REACTIVE PROTEIN SERTA
PENINGKATAN BDNF AKIBAT LATIHAN GERAK
PADA TIKUS MODEL DEMENSIA
Plastisitas otak (Neuroplastisitas) adalah istilah yang menggambarkan adanya perubahan
interkoneksi saraf berupa perubahan interneural dan reorganisasi sinaptik melalui suatu
stimulasi. Brain-derived neurotrophic factor (BDNF ) suatu neurotrophin yang merangsang
dan mengendalikan plastisitas otak. Demensia adalah sindroma yang ditandai hilangnya
memori, disertai gangguan fungsi kognitif lain mengakibatkan gangguan aktivitas sehari-hari
dan latihan gerak adalah trigger proses untuk perbaikan plastisitas otak dengan perantara
neurotrophin.
Penelitian eksperimental laboratorik dengan 33 ekor tikus Wistar jantan usia
3 bulan, sebagai tikus model demensia yang diberikan pelatihan dan tanpa pelatihan.
Hasil penelitian membuktikan bahwa dijumpai perbaikan plastisitas otak akibat latihan
gerak yang ditandai oleh penipisan endapan β-Amyloid yang signifikan pada Kelompok latihan
gerak 2 rangkai dibandingkan Kelompok satu rangkai latihan dan Kelompok tanpa latihan,
dengan uji antar kelompok dijumpai berbeda bermakna (ANOVA, p