STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA TERPADU DENGAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI DAN MENULIS PUISI :Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 dan 2 Dukuhmaja Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 20

(1)

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMAKASIH...iii

PERNYATAAN ...viii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTARTABEL ...xii

DAFTARGAMBAR ...xiv

DAFTARLAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Hipotesis ...4

D. Tujuan Penelitian ...5

E. Manfaat Penelitian ...5

F. Definisi Operasional ...7

a. Strategi Pembelajaran Terpadu dengan Teknik Parafrase ...7

b. Peningkatan Kemampuan Apresiasi Puisi ...8

BAB II PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA TERPADU DENGAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI DAN MENULIS PUISI ...9

A. Pembelajaran Keterampilan Bahasa Terpadu ...9

1. Pembelajaran Terpadu ...9

a. Pengertian Pembelajaran Terpadu ...9

b. Model Pembelajaran Terpadu ...15

2. Tujuan Pembelajaran Terpadu ...22

3. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu ...23

a. Tahap Perencanaan ...24


(2)

c.

4. Hakikat Pembelajaran Terpadu...28

5. Prinsip Dasar Pembelajaran Terpadu...31

a. Prinsip Penggalian Tema ...32

b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran ...32

c. Prinsip Evaluasi ...32

d. Prinsip Reaksi ...33

6. Pentingnya Pembelajaran Terpadu ...33

7. Karakteristik Pembelajaran Terpadu ...36

B. Keterampilan Berbahasa ...37

1. Pengertian Keterampilan Berbahasa ...37

2. Aspek-aspek keterampilan berbahasa yang harus dimiliki anak ...38

3. Jenis-Jenis Keterampilan Berbahasa...38

a. Mendengarkan...38

b. Berbicara ...40

c. Membaca ...42

d. Menulis ...43

C. Teknik Parafrase ...44

1. Pengertian Parafrase ...44

2. Jenis-jenis Parafrase...45

D. Apresiasi Puisi ...49

1. Pengertian Apresiasi Sastra ...49

a. Bentuk-bentuk Sastra ...51

1) Unsur Ekstrinsik ...53

2) Unsur Intrinsik...54

2. Langkah-langkah Memahami Puisi ...67

3. Puisi Anak ...68

4. Menulis Puisi ...69


(3)

A. Metode Penelitian ...72

B. Identifikasi variabel ...74

1. Variabel Bebas ...74

2. Variabel Terikat ...74

C. Teknik penelitian ...74

D. Teknik Pengumpulan Data ...76

1. Studi Pustaka ...76

2. Tes ...76

3. Observasi ...76

4. Interview ...77

E. Populasi dan Sampel ...77

1. Populasi Penelitian...77

2. Sampel Penelitian ...78

F. Teknik Pengolahan Data ...78

G. Teknik Analisis Data ...80

H. Alur Penelitian ...81

I. Tahap-tahap Penelitian ...81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...83

A. Hasil Penelitian ...83

1. Profil strategi pembelajaran terpadu dengan teknik parafrase ...83

2. Rancangan pembelajaran terpadu dengan teknik parafrase ...104

3. Proses pembelajaran terpadu dengan teknik parafrase ...109

a. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Terpadu Pada Pertemuan I ...109

b. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Terpadu dengan Teknik Parafrase Pada Pertemuan II ...116

c. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Bahasa Terpadu dengan Teknik Parafrase Pada Pertemuan III ...119

4. Keefektifan strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase efektif dalam meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi ...123


(4)

a.

1) Kemampuan Pemahaman Puisi ...123

a) Kemampuan Awal ...123

b) Kemampuan Akhir ...126

c) Peningkatan Pemahaman Puisi ...129

2) Kemampuan Menulis Puisi ...133

a) Kemampuan Awal ...133

b) Kemampuan Akhir ...136

c) Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi ...139

b. Analisis Data Hasil Kemampuan Apresiasi dan Menulis Puisi ...143

c. Aktivitas Guru dan Siswa selama Proses Pembelajaran ...165

B. Pembahasan ...168

1. Kemampuan Apresiasi dan Menulis Puisi (awal dan akhir) ...168

a. Kemampuan Pemahaman Puisi ...168

b. Kemampuan Menulis Puisi ...169

2. Aktivitas Guru dan Siswa selama Proses Pembelajaran ...170

3. Interview ...171

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...173

A. Kesimpulan ...173

B. Saran ...175

DAFTAR PUSTAKA ...177 LAMPIRAN


(5)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Pengajaran sastra sangat penting diajarkan kepada siswa karena dapat memberikan sumbangan terhadap keberhasilan pendidikan. Pengajaran sastra dapat memberikan sumbangan yang maksimal terhadap pendidikan antara lain membantu meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, serta menunjang pembentukan watak. Oleh karena itu pembelajaran sastra menduduki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan.

Proses pengajaran sastra merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil belajar sastra. Hasil tersebut berupa perubahan tingkah laku, baik berbentuk kecakapan berpikir dalam menafsirkan makna yang terkandung dalam karya sastra, sikap terhadap karya sastra maupun keterampilan membaca puisi, mengarang cerita fiksi, dan memerankan teks drama. Tercapainya tujuan tersebut melalui kegiatan mengapresiasi hasil karya sastra.

Mengapresiasi hasil karya sastra berati mengenal sastra, menghargai buah pikiran dan perasaan para sastrawan, menikmati keindahan bahasa, dan mengimajinasikan situasi masyarakat pada suatu masa. Puisi merupakan salah satu hasil karya sastra. Untuk memahami makna yang terkandung dalam puisi tersebut, pembaca puisi harus mempunyai kemampuan mengapresiasinya.

Untuk mengapresiasi sebuah puisi sangat sulit karena terlebih dahulu harus mempelajari unsur-unsurnya. Apalagi puisi Indonesia modern sangat sulit, semakin kompleks dan sukar. Kesulitan menikmati sebuah puisi terletak pada


(6)

pemahaman unsur-unsurnya yang disampaikan melalui struktur kalimat, pilihan kata, dan konvensi-konvensi yang khusus.

Permasalahan yang menyulitkan dalam mengapresiasi puisi adalah kurangnya pengetahuan tentang puisi, pembelajaran puisi sebagian besar bersifat teoretis, dan kurangnya buku penunjang. Karena permasalahan itu, puisi kurang dikenal di kalangan masyarakat umum. Para siswa banyak yang mengenalnya tapi tingkat apreasinya masih rendah.

Memahami makna puisi atau sajak jika dibandingkan dengan memahami prosa tampaknya bukan hal yang mudah. Hal itu disebabkan prosa mengikuti struktur bahasa normatif, sedangkan puisi biasanya menyimpang dari bahasa normatif (Pradopo, 1995: 278).

Kegiatan mengapresiasi puisi akan lebih berhasil apabila guru yang berfungsi sebagai motivator dan inovator dapat berusaha untuk menggugah kreativitas siswanya dalam menerima bahan pembelajaran serta dapat menampilkan materi yang menarik, dan guru juga harus dapat memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat, sebagai upaya untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif. Dengan demikian, proses belajar mengajar tidak hanya mengacu pada hasil yang dicapai, tetapi juga mengacu pada proses bagaimana siswa belajar.

Secara umum pengajaran sastra bertujuan agar siswa memperoleh pengetahuan tentang sastra dan pengalaman bersastra. Agar tujuan tersebut dapat dicapai dengan baik, maka guru harus mampu menggunakan pendekatan, metode, dan teknik yang tepat dalam mengajarkan materi sastra.


(7)

Sehubungan dengan kondisi pembelajaran tersebut, penulis terdorong untuk mencari strategi pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dikemas dengan menarik. Dari sekian banyak strategi pembelajaran penulis memilih salah satu strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran terpadu.

Strategi pembelajaran terpadu, merupakan perencanaan dan proses pembelajaran yang ditujukan untuk menguntai tema, topik, pemahaman, dan pengalaman belajar secara terpadu. Pembelajaran terpadu itu sebagai wawasan dan bentuk kegiatan berfikir ketika guru merencanakan kegiatan belajar mengajar dengan memadukan pengetahuan , pengalaman, dan keterampilan.

Berdasarkan kenyataan yang melatarbelakangi pembelajaran di atas, penulis termotivasi untuk dapat melakukan penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran apresiasi puisi oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Strategi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Terpadu Dengan Teknik Parafrase Untuk Meningkatkan Kemampuan Apresiasi dan Menulis Puisi “ (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas V SDN I dan 2 Dukuhmaja Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2010/2011).


(8)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimanakah profil strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase dalam meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi siswa kelas V SD I Dukuhmaja?

b. Bagaimanakah rancangan pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase dalam meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi siswa kelas V SD I Dukuhmaja?

c. Bagaimanakah proses pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase dalam meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi siswa kelas V SD I Dukuhmaja?

d. Apakah strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase efektif dalam meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi siswa kelas V SD I Dukuhmaja?

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1 : Strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase efektif dalam

meningkatkan apresiasi dan menulis puisi siswa SD.

H0 : Strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase tidak efektif


(9)

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan apresiasi puisi melalui strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan:

a. mengetahui profil strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase dalam meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi siswa kelas V SDN I Dukuhmaja;

b. mengetahui rancangan pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi siswa kelas V SDN I Dukuhmaja;

c. mengetahui proses pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase dalam meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi siswa kelas V SDN I Dukuhmaja;

d. mengetahui keefektifan strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase untuk meningkatkan apresiasi dan menulis puisi siswa kelas V SDN I Dukuhmaja.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat secara teoretis yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian ini sebagai masukkan untuk menambah wawasan dalam strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase khususnya dalam pembelajaran apresiasi dan menulis puisi.


(10)

b. Penelitian ini sebagai masukkan untuk manambahan wawasan tentang strategi pembelajaran bahasa terpadu khususnya pembelajaran apresiasi dan menulis puisi.

c. Penelitian ini sebagai masukkan pemikiran dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dalam strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase khusunya dalam apresiasi dan menulis puisi.

Manfaat secara praktis yaitu sebagai berikut.

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam menentukan strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase khususnya dalam pembelajaran apresiasi dan menulis puisi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase khususnya dalam pembelajaran apresiasi dan menulis puisi.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase khususnya dalam pembelajaran apresiasi dan menulis puisi.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan tingkat keefektifan strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan teknik parafrase dalam pembelajaran apresiasi dan menulis puisi.


(11)

e. Hasil penelitian ini dapat memberikan landasan metodologis di dalam pengajaran puisi, sebagai upaya untuk mencapai tujuan pengajaran sastra yakni diperoleh pengetahuan dan pengalaman sastra.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional ini dimaksudkan untuk menjelaskan pokok-pokok penting yang merupakan kata kunci dalam penelitian ini. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran terpadu dalam apresiasi puisi. Adapun konsep dasar pengajarannya berorientasi kepada teknik parafrase yang menekankan pada siswa agar dapat memperbaiki tata bahasa dalam rangka memudahkan pemahaman puisi.

Strategi Pembelajaran Terpadu dengan Teknik Parafrase

Strategi pembelajaran terpadu adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran yang berisikan wawasan dan aktivitas berfikir dalam merencanakan pembelajaran dengan memadukan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagai area isi kegiatan belajar mengajar. Sedangkan teknik parafrase yaitu usaha mengembalikan kata-kata yang hilang atau memperbaiki tata bahasa dalam rangka memudahkan pemahaman puisi. Hal ini amat bermanfaat terutama bagi puisi yang menggunakan sedikit kata-kata.

Secara operasional yang dimaksud dengan strategi pembelajaran terpadu dengan teknik parafrase dalam penelitian ini adalah suatu perencanaan pembelajaran dengan memadukan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagai isi kegiatan belajar mengajar puisi dengan cara berupaya mengembalikan


(12)

kata-kata yang hilang atau memperbaiki tata bahasa dalam rangka memudahkan pemahaman terhadap puisi yang dibaca tersebut.

Peningkatan Kemampuan Apresiasi Puisi

Apresiasi adalah kegiatan mengenal, memahami, dan menghargai suatu karya berdasar pada pengalaman dalam menggauli karya sastra. Secara operasional yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan apresiasi puisi dalam penelitian ini adalah meningkatnya ketepatan pemahaman makna yang terkandung dalam puisi. Artinya, pemahaman siswa terhadap makna dari puisi diperoleh oleh siswa.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi

Menulis puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang dibuat sebagai pencurahan ide estetika yang dikemas dengan daya imajinasi dan pergulatan batin sastrawi. Secara oprasional yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan menulis puisi dalam penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan menulis puisi dan menuangkan ide estetika yang dikemas dengan daya imajinasi sesuai dengan kematangan siswa. Artinya siswa mampu menyusun sebuah puisi hasil karya sendiri.


(13)

72 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment) dan deskriptif analitis. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen semu ini siswa dibagi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Desain eksperimen yang digunakan adalah Nonequivalent Groups Pretest-Posttest. Dalam desain ini dua kelompok, tidak dipilih secara random (R), diberi prates untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2010). Hasil prates yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakuan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran terpadu dengan teknik parafrase kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Prates Perlakuan Pascates

Eksperimen O1 X1 O2


(14)

Keterangan:

O1 : tes awal pada kelompok eksperimen

O2 : tes akhir pada kelompok eksperimen

X1 : perlakuan pembelajaran dengan strategi pembelajaran keterampilan

bahasa terpadu dengan teknik parafrase

X2 : perlakuan pembelajaran yang digunakan guru di kelas (konvensional)

O3 : tes awal pada kelompok kontrol

O4 : tes akhir pada kelompok kontrol

Dalam pelaksanaan penelitian ini, faktor-faktor luar itu tidak akan diperhitungkan kecuali memperhatikan hasil belajar berdasarkan pemberian perlakuan tersebut. Faktor-faktor luar yang dimaksud yaitu, 1) Faktor motivasi atau suasana hati siswa selama mengikuti PBM dan mengikuti postes. 2) Faktor keadaan tempat tinggal dan lingkungan belajar siswa, baik yang tinggal bersama keluarga maupun tidak. 3) Faktor ekonomi dan latar belakang kehidupan keluarga siswa. 4) Faktor keterampilan berbahasa siswa selama PBM dan kegiatan berdiskusi. 5) Faktor situasi dan kondisi belajar siswa di sekolah.

Dalam penelitian ini, peneliti tetap memperhatikan ketentuan yang ada yaitu, 1) kejelasan rancangan serta hasil statistiknya. 2) kejelasan menetapkan model perlakuan yang dieksperimenkan. 3) pengadaan kelompok yang dieksperimenkan (kelompok eksperimen) dan kelompok pembanding (kelompok kontrol), serta 4) Ketelitian dan kejelian peneliti dalam mengendalikan diri dari situasi eksperimen, agar jelas terbukti bahwa hasilnya itu bukan karena faktor-faktor luar atau situasi dari subjek peneliti. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas,


(15)

kelemahan-kelemahan yang ada dapat diatasi sehingga apa yang menjadi tujuan penelitian ini dapat tercapai.

B. Identifikasi variabel 1. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini yang tergolong variabel bebas adalah strategi pembelajaran berbahasa terpadu dengan teknik parafrase sesuai kebiasaan guru. Strategi pembelajaran berbahasa terpadu dengan teknik parafrase digunakan dalam pembelajaran apresasi puisi pada kelompok eksperimen, sedangkan strategi pembelajaran kebiasaan guru digunakan dalam pembelajaran apresiasi puisi pada kelompok kontrol.

2. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang tergolong variabel terikat adalah hasil prates dan pascates seluruh siswa, baik para siswa dari kelompok eksperimen maupun para siswa dari kelompok kontrol. Hasil prates dan pascates ini merupakan refleksi kemampuan siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan, berupa kemampuan

C. Teknik penelitian

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan dan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen.

Dalam penelitian ini berupa pemahaman siswa terhadap menulis puisi adalah sebagai berikut.


(16)

1. Pencarian ide (ilham) 2. Pemilihan tema 3. Penentuan jenis puisi 4. Pemilihan diksi

5. Pemilihan permainan bunyi 6. Pembuatan bait yang menarik 7. Pemilihan pengucapan

8. Pemanfaatan gaya 9. bahasa

10. Pemilihan judul yang menarik

Untuk memudahkan dalam melihat pemahaman siswa dalam menulis, berikut dibuat tabel instrumen penelitian tes kemampuan menulis puisi.

Tabel 3.2

Tes Kemampuan Menulis Puisi

NO VARIABEL SUB

VARIABEL

INDIKATOR SKOR JML

1 2 3

1. Strategi Pembelajar an keterampila n Berhahasa Terpadu Menulis Puisi

1. Pencarian ide (ilham)

2. Pemilihan tema 3. Pemilihan

diksi 4. Pemilihan

permainan bunyi 5. Pembuatan

bait yang menari

6. Pemilihan judul yang menarik


(17)

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data penelitian, ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan. Tiga teknik pengempulan data tersebut sebagai berikut.

1. Studi Pustaka

Teknik ini digunakan untuk menggali berbagai teori yang relevan guna dijadikan acuan dalam penyusunan strategi pembelajaran yang menjadi bahan uji coba. Teori-teori yang dipelajari adalah berbagai teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran, dalam hal ini strategi pembelajaran secara umum, maupun strategi pembelajaran apresiasi sastra dan teori yang berkenaan dengan puisi anak.

2. Tes

Dalam penelitian ini, teknik tes digunakan sebanyak dua kali, yaitu sebelum pemberian perlakuan dan sesudah pemberian pemberlakuan . Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kemampuan siswa dalam mengapresiasi dan menulis puisi . Dengan kata lain, pemberian tes ini dilakukan untuk melihat efektivitas penggunaan strategi pembelajaran yang diterapkan pada kelompok eksperimen. Jenis tes yang digunakan adalah uraian.

3. Observasi

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang proses penerapan strategi pembelajaran memahami isi cerita anak yang menjadi bahan eksperimen. Hasil dari teknik observasi ini nantinya dapat digunakan untuk


(18)

melengkapi data yang diperoleh dari teknik tes sehingga pada akhirnya dapat dirumuskan suatu kesimpulan penelitian yang akurat dan komprehensif.

4. Inteview

Teknik ini juga dilakukan untuk memperoleh jawaban guru tentang proses penerapan strategi pembelajaran memahami isi puisi yang menjadi bahan eksperimen. Hasil dari teknik interview ini nantinya dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari teknik tes sehingga pada akhirnya dapat dirumuskan suatu kesimpulan penelitian yang akurat dan komprehensif.

E. Populasi dan Sampel

Sumber penelitian terdiri dari populasi dan sampel. Berikut penjabaran populasi dan sampel yang digunakan pada penelitian ini.

1. Populasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 dan 2 Dukuhmaja Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan. Pemilihan lokasi ini dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan, yaitu:

a. Jarak lokasi penelitian tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal penulis sehingga diperkirakan akan dapat memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitian dan mengurus perizinan penelitian;

b. Berdasarkan informasi dari guru bahasa dan Sastra Indonesia yang penulis hubungi, di SDN 1 dan 2 Dukuhmaja belum pernah ada yang melaksanakan penelitian seperti halnya yang dilakukan penulis;

c. Berdasarkan informasi para guru SDN 1 dan 2 Dukuhmaja Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan dan pengamatan penulis, para siswa di


(19)

SDN 1 dan 2 Dukuhmaja memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sekolah sejenis di kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan, sehingga memungkinkan dilaksanakannya penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini terdiri atas 2 kelas, yaitu kelas V SDN 1 Dukuhmaja, siswa kelas V SDN 2 Dukuhmaja, yang tengah menempuh semester 2 tahun ajaran 2010 / 2011. Siswa yang diambil dari tiap kelas berjumlah sama,yaitu kelas VA SDN 1 Dukuhmaja berjumlah 30 orang dan kelas V SDN 2 Dukuhmaja berjumlah 30 orang pula. Kedua kelas tersebut dibedakan dalam dua kelompok ,yaitu: kelas V SDN I Dukuhmaja masuk dalam kelompok eksperimen dan kelas V SDN 2 Dukuhmaja masuk dalam kelompok kontrol.

F. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah data-data penelitian yang telah terkumpul, ada beberapa teknik pengolahan data yang digunakan sebagai berikut.

1. Data hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi dan tes kemampuan menulis puisi.

2. Data yang diperoleh dari hasil tes selanjutnya diolah melalui tahap sebagai berikut.

a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan sistem penskoran yang digunakan.


(20)

b. Membuat tabel skor tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

c. Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (N-Gains) dengan rumus:

g =

e Maks

e Post

S S

S S

Pr Pr − −

(Hake dalam Meltzer, 2002) Keterangan:

SPost = Skor Postes

SPre = Skor Pretes

SMaks = Skor maksimum

Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi dari Hake dala Meltzer yaitu:

Tabel 3.3 Klasifikasi Gain (g)

Basarnya g Interpretasi

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Sumber: Hake dalam Meltzer (2002)

Untuk menentukan uji statistik yang digunakan, terlebih dahulu ditentukan normalitas data dan homogenitas varians dengan menggunakan SPSS versi 15.

4. Menguji normalitas data skor tes menyimak dan kemampuan memahami isi cerita menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov Z.


(21)

5. Menguji homogenitas varians tes kemampuan memahami dan menulis puisi menggunakan uji statistik Levene’s Test.

6. Jika sebaran data normal dan homogen, kemudian dilakukan uji signifikansi dengan uji t menggunakan uji statistik Compare Mean Independent Samples Test.

7. Data Hasil Observasi

Data hasil observasi yang dianalisis adalah aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Mengenai yang dilaporkan dalam lembar observasi adalah sesuatu yang ada dalam keadaan wajar (Ruseffendi, 1994). Namun demikian tetap ada kelemahannya, yaitu subjektivitas guru model misalnya: guru model dapat bertindak kurang objektif, kurang cekatan, lupa, tidak terawasi, dan lain-lain.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0: µ1 = µ2

H1: µ1≠µ2

Uji hipotesis menggunakan uji t dengan menggunakan uji statistik Compare Mean Independent Samples Test, setelah sebelumnya dilakukan uji Normalitas dan uji Homogenitas Varians.


(22)

H. Alur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1. Melakukan observasi dan wawancara dengan guru yang mengajar kelas V di SDN 1dan 2 Dukuhmaja untuk memperoleh informasi tentang penggunaan strategi pembelajaran.

2. Bersama guru menyepakati penerapan strategi pembelajaran keterampilan bahasa terpadu dalam pembelajaran Apresiasi dan menulis puisi sastra yang dilaksanakan oleh guru bersangkutan, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

3. Memperkenalkan strategi pembelajaran keterampilan bahasa terpadu dan memberikan training pada guru yang bersangkutan.

4. Mengadakan pretes kepada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui tes awal dalam pembelajaran Apresiasi dan menulis puisi di SDN 1dan 2 Dukuhmaja.

5. Menerapkan strategi pembelajaran keterampilan bahasa terpadu kepada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional kepada kelas kontrol.

6. Memberikan postes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

7. Melakukan analisis data kuantitatif dengan menggunakan uji terhadap rerata skor pretes dan rerata skor postes.

I. Tahap-tahap Penelitian

Adapun langkah-langkah desain penelitian tersebut dalam alur penelitian digambarkan dalam bagan di bawah ini.


(23)

Gambar 3.1 Alur Penelitian Identifikasi masalah

Strategi pembelajaran bahasa terpadu dengan

teknik parafrase

Penentuan Subjek

Penentuan

Kelompok Eksperimen

Strategi pembelajaran bahasa terpadu

dengan teknik parafrase

Kelompok kontrol

Pembelajaran konvensional

Pengolahan dan Analisis data Hasil temuan

kesimpulan Prates

Pascates

Observasi Pelaksanaan model


(24)

173 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berikut akan dipaparkan simpulan dan saran berdasarkan analisis data, hasil temuan, dan pembahasan penelitian.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbukti efektif meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi. Dengan demikian rancangan strategi pembelajaran keterampilan bahasa terpadu dengan teknik parafrase dapat diimplementasikan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Lebih rinci simpulan penelitian dipaparkan di bawah ini.

1. Strategi pembelajaran terpadu adalah suatu strategi yang memperhatikan kondisi dan prinsip strategi dalam pengajaran apresiasi dan menulis puisi, memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengapresiasi karya sastra puisi. Keunggulan-keunggulan tersebut adalah, (1) mengembangkan kegiatan inkuiri dalam mengapresiasi dan menulis puisi siswa secara kreatif dan terpadu, (2) membina kreatif berpikir dengan mengemukakan pendapat sendiri, (3) membina pendidikan kerja sama (kooperatif), (4) menumbuhkan kesadaran untuk belajar secara mandiri dan rasa percaya diri, (5) menciptakan kondisi keterbukaan untuk menerima dan menghargai pendapat orang lain, (6) belajar menuangkan ide kreatif menyusun sebuah puisi.


(25)

2. Perencanaan “ Strategi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Terpadu dengan Teknik Parafrase “ dalam mengembangkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi dirancang melalui rencana pembelajaran disiapkan oleh guru dengan matang sesuai dengan harapan kurikulum di antaranya guru memilih bahan ajar berdasarkan pertimbangan topik pengajaran, disesuaikan dengan alokasi waktu dan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan perhatian dan minat baca siwa serta disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik dalam kehidupannya.

3. “Strategi Pembelajaran Bahasa Terpadu dengan Teknik Parafrase” berdampak positif terhadap upaya peningkatan kualitas hasil pembelajaran apresiasi dan menulis puisi di sekolah dasar. Pengalaman pembelajaran telah mampu mengubah situasi kelas berpusat pada anak. Peserta didik mereaksi untuk menemukan permasalahan yang diungkapkan pada puisi tersebut. Siswa bertukar pikiran dengan sesama temannya saling memberi dan terbuka untuk menerima pendapat, tanggapan persepsi orang lain serta bersedia mengubahnya, sehingga pengajaran apresiasi dan menulis puisi menghasilkan peserta didik yang terampil menanggapi, bertukar pikiran bersama temannya dalam kegiatan diskusi, dan terampil menuangkan ide gagasan kreatif dalam menyusun sebuah puisi. Guru mengarahkan, membimbing, mendorong peserta didik untuk menanggapi puisi, menggali ide kreatif, serta menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan.

4. “ Srategi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Terpadu dengan Teknik Parafrase” tepat untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi.


(26)

hal ini terlihat dari peningkatan pada kelompok eksperimen yang lebih signifikan dibandingkan dari kelompok eksperimen. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang disusun ini efektif untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi berikut ini.

1. Strategi pembelajaran keterampilan bahasa terpadu dengan teknik parafrase mampu meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi. Siswa mampu menuangkan gagasan secara tertulis dalam bentuk puisi. Dengan mengikuti pengalaman pembelajaran dengan mengikuti prosedur (1) penyediaan dan pembacaan teks puisi, (2) pemahaman tentang permasalahan puisi, (3) diskusi dan penyampaian hasil tanggapan, (5) pembinaan keterampilan menulis puisi, (6) memeriksa dan menilai hasil karya siswa.

2. Guru dapat membimbing siswa dengan cara, menggali ide imajinatif dengan cara mengaitkan pengalaman hidup sehari-hari, banyak membaca buku khusunya buku tentang sastra dan menghargai hasil karya sastra, memupuk keberanian untuk menulis supaya anak terlatih dapat mencipta suatu karya khususnya puisi.

3. Pembelajaran apresiasi dan menulis puisi tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi, tetapi juga dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi dalam pembelajaran melalui menulis puisi untuk majalah dinding, koran dan majalah, lomba cipta


(27)

puisi dan membaca indah/deklamasi, menganalisis unsur-unsur puisi agar dapat memaknai isi positif yang terkandung dalam puisi tersebut sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, guru diharapkan mampu mengelola kegiatan perancangan, pelaksanaan pembelajaran, selalu meningkatkan kemampuan mengajar sastra puisi khususnya dengan menggunakan strategi pembelajaran terpadu yang menyangkut (a) pemilihan bahan, (b) mengorganisir proses pembelajaran (c) evaluasi pembelajaran sebagai tolok ukur keberhasilan peserta didik menanggapi dan menyusun puisi.

4. Para peneliti yang berminat menekuni masalah peningkatan hasil pembelajaran, khusunya terhadap pembelajaran apresiasi dan menulis puisi hendaknya dapat lebih mengembangkan dan menemukan metode pembelajaran yang lain yang dapat menambah khajanah keilmuan untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masig-masing.

5. Disebabkan berbagai keterbatasan, kekurangan, dan kendala hasil penelitian yang dipaparkan dalam penelitian ini masih mungkin mengandung kekeliruan tertentu yang memerlukan penyempurnaan. Untuk itu, perlu penelitian lebih lanjut sehingga masalah-masalah kesulitan dalam mengapresiasi dan menulis khusunya menulis puisi yang dihadapi siswa lebih banyak terungkap dan penyelesainnya pun dilakukan secara komprehensif dan dipecahkan sesuai


(28)

177

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2007). Teori dan Praktik Pembelajaran Pendidikan Dasar, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Al-Khalil, A. (2009). Pembelajaran Terpadu. [Online]. Tersedia: http://melawinet.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-terpadu.html [3 Juli 2011].

Aminuddin. (1994). Pembelajaran Terpadu sebagai Bentuk Penerapan Kurikulum 1994 Mata Pelajaran Bahasa Indinesia. Makalah dalam Seminar JPBS IKIP Malang, 26 November 1994.

Aminuddin. (2009). Pengantar Apresiasi karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badudu, J. S. (1988). Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Depdikbud. (1997). Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Depdiknas. (1996). Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka. Effendi, S. (1973). Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende –Flores : Nusa Indah. Ensten, M. (1978). Kesusatraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung :

Angkasa.

Fogarty,R. (1991). How To Integrate The Curicula. IRI : Skylight Publishing. Gloriani, Y. (2005). Apresiasi Puisi. Kuningan : Dapur Sastra STKIP.

Hayati, A. dan Winarno, A. (1990). Latihan Apresiasi Sastra. Malang : YA3 Mulyati Y, dkk.(2007). Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Universitas


(29)

Pradopo, R. D. (2002). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prabowo. (2000). Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Unesa: LPM Unesa Pusat Kurikulum. (2002). Penjelasan Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Jakarta : Depdiknas.

Resmini, dkk. (2008). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Rosdiana Y, dkk. (2007). Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Rusyana, Yus. (1991). Metode Pengajaran Sastra. Bandung : Gunung Larang. Santosa, P, dkk. (2008). Mareti dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sunendar, D. dan Iskandarwasid. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sugiantomas, A. (2002). Langkah Awal Menuju Apresiasi Sastra Indonesia. Kuningan : Dapur Sastra STKIP.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

T.W. Solchan, dkk. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tarigan, H.G. (1986). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Trianto, (2007). Model-Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumu Aksara. Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penilisan Karya Ilmiah.

Bandung. UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung. UPI.

Waluyo,H.J. (1987). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : Erlangga.

Warsidi, Edi. (2008). Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Yuliatini, A. (2005). Penggunaan Model Respon Siswa untuk Mengefektifkan Pengajaran Membaca Puisi di Sekolah Dasar. Bandung : Pascasarjana UPI (Tesis). Tidak diterbitkan.


(1)

173 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berikut akan dipaparkan simpulan dan saran berdasarkan analisis data, hasil temuan, dan pembahasan penelitian.

A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbukti efektif meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi. Dengan demikian rancangan strategi pembelajaran keterampilan bahasa terpadu dengan teknik parafrase dapat diimplementasikan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Lebih rinci simpulan penelitian dipaparkan di bawah ini.

1. Strategi pembelajaran terpadu adalah suatu strategi yang memperhatikan kondisi dan prinsip strategi dalam pengajaran apresiasi dan menulis puisi, memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengapresiasi karya sastra puisi. Keunggulan-keunggulan tersebut adalah, (1) mengembangkan kegiatan inkuiri dalam mengapresiasi dan menulis puisi siswa secara kreatif dan terpadu, (2) membina kreatif berpikir dengan mengemukakan pendapat sendiri, (3) membina pendidikan kerja sama (kooperatif), (4) menumbuhkan kesadaran untuk belajar secara mandiri dan rasa percaya diri, (5) menciptakan kondisi keterbukaan untuk menerima dan menghargai pendapat orang lain, (6) belajar menuangkan ide kreatif menyusun sebuah puisi.


(2)

174

2. Perencanaan “ Strategi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Terpadu dengan Teknik Parafrase “ dalam mengembangkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi dirancang melalui rencana pembelajaran disiapkan oleh guru dengan matang sesuai dengan harapan kurikulum di antaranya guru memilih bahan ajar berdasarkan pertimbangan topik pengajaran, disesuaikan dengan alokasi waktu dan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan perhatian dan minat baca siwa serta disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik dalam kehidupannya.

3. “Strategi Pembelajaran Bahasa Terpadu dengan Teknik Parafrase” berdampak positif terhadap upaya peningkatan kualitas hasil pembelajaran apresiasi dan menulis puisi di sekolah dasar. Pengalaman pembelajaran telah mampu mengubah situasi kelas berpusat pada anak. Peserta didik mereaksi untuk menemukan permasalahan yang diungkapkan pada puisi tersebut. Siswa bertukar pikiran dengan sesama temannya saling memberi dan terbuka untuk menerima pendapat, tanggapan persepsi orang lain serta bersedia mengubahnya, sehingga pengajaran apresiasi dan menulis puisi menghasilkan peserta didik yang terampil menanggapi, bertukar pikiran bersama temannya dalam kegiatan diskusi, dan terampil menuangkan ide gagasan kreatif dalam menyusun sebuah puisi. Guru mengarahkan, membimbing, mendorong peserta didik untuk menanggapi puisi, menggali ide kreatif, serta menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan.

4. “ Srategi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Terpadu dengan Teknik Parafrase” tepat untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi.


(3)

hal ini terlihat dari peningkatan pada kelompok eksperimen yang lebih signifikan dibandingkan dari kelompok eksperimen. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang disusun ini efektif untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi.

B.Rekomendasi

Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi berikut ini.

1. Strategi pembelajaran keterampilan bahasa terpadu dengan teknik parafrase mampu meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi. Siswa mampu menuangkan gagasan secara tertulis dalam bentuk puisi. Dengan mengikuti pengalaman pembelajaran dengan mengikuti prosedur (1) penyediaan dan pembacaan teks puisi, (2) pemahaman tentang permasalahan puisi, (3) diskusi dan penyampaian hasil tanggapan, (5) pembinaan keterampilan menulis puisi, (6) memeriksa dan menilai hasil karya siswa.

2. Guru dapat membimbing siswa dengan cara, menggali ide imajinatif dengan cara mengaitkan pengalaman hidup sehari-hari, banyak membaca buku khusunya buku tentang sastra dan menghargai hasil karya sastra, memupuk keberanian untuk menulis supaya anak terlatih dapat mencipta suatu karya khususnya puisi.

3. Pembelajaran apresiasi dan menulis puisi tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi, tetapi juga dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi dalam pembelajaran melalui menulis puisi untuk majalah dinding, koran dan majalah, lomba cipta


(4)

176

puisi dan membaca indah/deklamasi, menganalisis unsur-unsur puisi agar dapat memaknai isi positif yang terkandung dalam puisi tersebut sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, guru diharapkan mampu mengelola kegiatan perancangan, pelaksanaan pembelajaran, selalu meningkatkan kemampuan mengajar sastra puisi khususnya dengan menggunakan strategi pembelajaran terpadu yang menyangkut (a) pemilihan bahan, (b) mengorganisir proses pembelajaran (c) evaluasi pembelajaran sebagai tolok ukur keberhasilan peserta didik menanggapi dan menyusun puisi.

4. Para peneliti yang berminat menekuni masalah peningkatan hasil pembelajaran, khusunya terhadap pembelajaran apresiasi dan menulis puisi hendaknya dapat lebih mengembangkan dan menemukan metode pembelajaran yang lain yang dapat menambah khajanah keilmuan untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan menulis puisi sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masig-masing.

5. Disebabkan berbagai keterbatasan, kekurangan, dan kendala hasil penelitian yang dipaparkan dalam penelitian ini masih mungkin mengandung kekeliruan tertentu yang memerlukan penyempurnaan. Untuk itu, perlu penelitian lebih lanjut sehingga masalah-masalah kesulitan dalam mengapresiasi dan menulis khusunya menulis puisi yang dihadapi siswa lebih banyak terungkap dan penyelesainnya pun dilakukan secara komprehensif dan dipecahkan sesuai


(5)

177

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2007). Teori dan Praktik Pembelajaran Pendidikan Dasar, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Al-Khalil, A. (2009). Pembelajaran Terpadu. [Online]. Tersedia: http://melawinet.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-terpadu.html [3 Juli 2011].

Aminuddin. (1994). Pembelajaran Terpadu sebagai Bentuk Penerapan Kurikulum 1994 Mata Pelajaran Bahasa Indinesia. Makalah dalam Seminar JPBS IKIP Malang, 26 November 1994.

Aminuddin. (2009). Pengantar Apresiasi karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badudu, J. S. (1988). Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Depdikbud. (1997). Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Depdiknas. (1996). Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka. Effendi, S. (1973). Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende –Flores : Nusa Indah. Ensten, M. (1978). Kesusatraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung :

Angkasa.

Fogarty,R. (1991). How To Integrate The Curicula. IRI : Skylight Publishing. Gloriani, Y. (2005). Apresiasi Puisi. Kuningan : Dapur Sastra STKIP.

Hayati, A. dan Winarno, A. (1990). Latihan Apresiasi Sastra. Malang : YA3 Mulyati Y, dkk.(2007). Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Universitas


(6)

178

Pradopo, R. D. (2002). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prabowo. (2000). Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Unesa: LPM Unesa Pusat Kurikulum. (2002). Penjelasan Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Jakarta : Depdiknas.

Resmini, dkk. (2008). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Rosdiana Y, dkk. (2007). Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Rusyana, Yus. (1991). Metode Pengajaran Sastra. Bandung : Gunung Larang. Santosa, P, dkk. (2008). Mareti dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sunendar, D. dan Iskandarwasid. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sugiantomas, A. (2002). Langkah Awal Menuju Apresiasi Sastra Indonesia. Kuningan : Dapur Sastra STKIP.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

T.W. Solchan, dkk. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tarigan, H.G. (1986). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Trianto, (2007). Model-Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumu Aksara. Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penilisan Karya Ilmiah.

Bandung. UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung. UPI.

Waluyo,H.J. (1987). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : Erlangga.

Warsidi, Edi. (2008). Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Yuliatini, A. (2005). Penggunaan Model Respon Siswa untuk Mengefektifkan Pengajaran Membaca Puisi di Sekolah Dasar. Bandung : Pascasarjana UPI (Tesis). Tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS XI BAHASA 2 DI MA NEGERI 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 141

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PARAFRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS IV UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PARAFRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI III MUNGGUNG KECAMATAN KARANGDOWO KABUPA

0 0 14

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gringging 2 Sambungmacan Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 13

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gringging 2 Sambungmacan Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 15

PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI PADA PEMBELAJARAN Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gunungsari Kec

0 4 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENERAPKAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA PADA Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menerapkan Teknik Permainan Bahasa Pada Murid Kelas V SD Negeri 2 Banyudono Banyudono Boyolali 2011/2012.

0 2 19

PENERAPAN STRATEGI KOMPOSISI, TERKENDALI DAN TERARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN Penerapan Strategi Komposisi, Terkendali Dan Terarah Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Talak Broto 2 Tahun Ajaran

0 0 15

PENERAPAN STRATEGI KOMPOSISI, TERKENDALI DAN TERARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN Penerapan Strategi Komposisi, Terkendali Dan Terarah Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Talak Broto 2 Tahun Ajaran

0 1 31

PENGARUH METODE MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA SEKOLAH DASAR:Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas V SD Negeri 11 Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 2 43

(ABSTRAK) STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS XI BAHASA 2 DI MA NEGERI 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 3