ANALISIS DISPARITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ICT DI UNIVERSITAS ANDALAS.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat dewasa ini
memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Peranan
Teknologi Informasi dalam berbagai aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena
sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi
dengan penggunaan komputer, teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan
informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat (Zanial,
2011). Penerapan Teknologi Informasi bagi perusahaan dan organisasi mempunyai
peranan penting dan dapat menjadi pusat strategi bisnis untuk memperoleh
keunggulan bersaing.
Saat ini perhatian terhadap kualitas layanan
Information and
Communication Technology
(ICT) di perguruan tinggi semakin meningkat. Hal ini
menuntut institusi perguruan tinggi, khususnya ICT untuk memberikan layanan
terbaik kepada pengguna. Cara pemberian layanan yang berbeda dari pihak ICT
akan menyebabkan kesenjangan layanan sistem informasi akademik ICT, karena
layanan yang diberikan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu perguruan
tinggi. Dalam perkembangannya perguruan tinggi sangat membutuhkan evaluasi
dalam hal pelayanan kepada pengguna dalam sistem informasi akademik, sehingga
perguruan tinggi harus memberikan pelayanan yang memuaskan bagi penggunanya.
Layanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam peningkatan
kualitas layanan sistem informasi akademik ICT di suatu perguruan tinggi. Untuk
kemajuan suatu perguruan tinggi diperlukan suatu layanan sistem informasi
akademik ICT yang memadai demi kepuasan pengguna. Jika sistem layanan
informasi akademik tidak menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para
pengguna serta memiliki permasalahan dalam layanan sistem informasi akademik
(2)
ICT maka para pengguna layanan ICT akan mengalami kekecewaan.
Menurut Gaspersz (2007) kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda
dan bervariasi. Kualitas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pilihan
konsumen untuk berbagai jenis jasa yang berkembang saat ini dan telah menjadi
salah satu faktor dalam keberhasilan dan pertumbuhan suatu organisasi. Persepsi
kualitas layanan juga didefinisikan sebagai persepsi konsumen secara keseluruhan
baik keunggulan dan kelemahan dari organisasi dan pelayanannya.
Universitas Andalas sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia
mempunyai tekad untuk memanfaatkan serta mengikuti perkembangan teknologi
informasi untuk meningkatkan layanan sistem informasi akademik. Dengan
demikian, persepsi para pengguna jasa pendidikan dapat digunakan untuk
mengevaluasi kualitas layanan sistem informasi akademik suatu organisasi. Secara
umum timbul persepsi yang berbeda-beda dari beberapa pengguna terhadap kualitas
layanan sistem informasi akademik yang diterima. Beberapa pengguna berpendapat
bahwa layanan yang diberikan belum sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna,
sehingga persepsi tersebut menjadi evaluasi pihak ICT untuk memperbaiki kualitas
layanan ke depan. Persepsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1, hal ini didasarkan
kepada wawancara terbuka yang telah dilakukan peneliti dari beberapa pengguna di
beberapa fakultas di Universitas Andalas (Oktober, 2011).
Tabel 1
. Rekapitulasi Wawancara Terbuka
No
Nama
Pekerjaan
Fakultas
Persepsi Terhadap Layanan ICT
1.
Febriko Yuza
Mahasiswa
Teknik
Kurang memuaskan, belum tersedianya
informasi yang lengkap mengenai
matakuliah.
2.
Bebalazi Gea
Mahasiswa
Pertanian
Kurang memuaskan, karena akses untuk
membuka portal kadang-kadang susah.
3
Martinius
Dosen
Pertanian
Cukup membantu tetapi jaringan
bermasalah.
4
Rama Dewi, S.Kom
Admin
Pertanian
Memuaskan, tetapi disaat melakukan
(3)
3
5
Gustia Yuwana Putri Mahasiswa
Hukum
Cukup memuaskan, tapi hanya saja
loading
SIA lamban.
6
Misnar Syam, MH.
Dosen
Hukum
Kurang puas, karena jaringan agak
lambat pada saat menginput nilai kuliah
dan pelayanan yang diberikan kurang
puas
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa diperlukan perbaikan dan
peningkatan kualitas layanan sistem informasi akademik ICT Universitas Andalas,
sehingga dapat memenuhi harapan para pengguna layanan sistem informasi akademik
suatu perguruan tinggi, karena kualitas pelayanan merupakan faktor dasar
tercapainya pelayanan di bidang jasa. Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian
guna menganalisis disparitas dalam
layanan sistem informasi akademik di
Universitas Andalas. Penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau
evaluasi pada lembaga ICT Universitas Andalas.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan permasalahan Bagaimana
disparitas antara persepsi pengguna dengan layanan sistem informasi akademik
Universitas Andalas.
1.3
Batasan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan ditetapkan batasan masalah supaya
penelitian tetap fokus pada rumusan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun beberapa
hal yang menjadi batasan masalah adalah:
1. Penilaian dilakukan pada layanan ICT Universitas Andalas bukan terhadap
kinerja karyawan ICT.
2. Pengguna yang melakukan penilaian adalah pengguna aktif layanan ICT dari
semua fakultas di Universitas Andalas.
(4)
1.4
Tujuan Penelitian
1. Menentukan atribut yang mempengaruhi kualitas layanan sistem informasi
akademik terhadap layanan yang diberikan ICT UNAND.
2. Menentukan persepsi dan harapan pengguna terhadap kualitas layanan
sistem informasi akademik yang diperoleh dari seluruh fakultas di
Universitas Andalas.
3. Menentukan
Disparitas
dalam layanan sistem informasi akademik yang
diberikan.
4. Merancang usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan ICT
UNAND.
1.5
Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dalam enam bab yang masing-masing bab tersebut saling
berkaitan. Sistematika penulisan tugas akhir ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan menjelaskan latar belakang perlunya menganalisis
persepsi pengguna terhadap kualitas layanan sistem informasi akademik ICT,
perumusan masalah, tujuan penelitian dan batasan masalah dari penelitian yang
dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan teori yang berhubungan dengan penelitian, yaitu
teori-teori mengenai persepsi dan kualitas pelayanan. Selain itu juga dibahas teori-teori
mengenai pengumpulan dan pengolahan data serta metode analisis yang digunakan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan tahapan tahapan penelitian dari awal penelitian hingga
mencapai
output
yang akan dihasilkan. Lampiran A Kuesioner
(5)
5
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Menjelaskan proses pengumpulan dan pengolahan data, seperti
pengumpulan data kuesioner, dan melakukan perhitungan uji validitas dan uji
reliabilitas kuesioner yang disebarkan kepada pengguna, serta melakukan uji
kecukupan data. Kuesioner berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan
dimensi-dimensi kualitas jasa dan kemudian melakukan perhitungan skor untuk
masing-masing atribut tersebut yang akan digunakan untuk mengetahui persepsi yang
dirasakan dan harapan terhadap layanan sistem informasi akademik.
BAB V ANALISIS
Menjelaskan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan, yaitu analisis
terhadap pengujian statistik yang dilakukan dan analisis terhadap hasil perhitungan
gap
yang diperoleh. Hal ini dilakukan, untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap
kualitas layanan sistem informasi akademik Universitas Andalas saat ini dan
bagaimana harapan pengguna terhadap layanan yang diberikan untuk kedepan serta
mengetahui atribut-atribut apa saja yang menjadi perbaikan untuk layanan ICT.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Menjelaskan kesimpulan penelitian serta saran-saran untuk penelitian
selanjutnya.
(6)
(7)
6
✁ ✂ ✂
✄✁ ☎✆✁ ✝✁ ☎✞ ✟✠ ✡✂
Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya konsep dan pengertian jasa,
karakteristik jasa, kualitas jasa, kepuasan pelanggan, persepsi pelanggan, teknik
pengumpulan dan pengolahan data, metode pengukuran kualitas pelayanan
(metode SERVQUAL), Kesenjangan kualitas pelayanan, populasi dan sampel,
disain kuesioner, dan uji statistik,
☛☞ ✌ ✍✎ ✏✑ ✒✓✔✕ ✏✖✒ ✏✗✒ ✘✙✕✏
t
Jasa
Pada umumnya produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian.
Pengklasifikasi produk berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya suatu
produk. Berdasarkan kriteria ini, ada tiga kelompok produk, yaitu (Tjiptono,
2007) :
1. Barang tidak tahan lama (
Nondurable Goods
)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian (umur ekonomis
kurang dari satu tahun). Contoh : sabun, minuman dan makanan
ringan, garam, gula, kapur tulis dan sebagainya.
2. Barang tahan lama (
Durable Goods
)
Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun.
Contoh : TV, kulkas, mobil, komputer, mesin cuci, dan lain-lain.
3. Jasa (
Service
)
Jasa merupakan aktifitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual. Contoh: bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus
keterampilan, hotel, rumah sakit, dan sebagainya.
(8)
2.2
Karakteristik Jasa
Berbagai penelitian dan literatur manajemen pemasaran jasa mengatakan
bahwa jasa memiliki empat karakteristik yang membedakannya dari barang dan
memiliki dampak
pada strategi pengelolaannya dan pemasarannya yaitu
(Tjiptono, 2007):
1. Tidak dapat diraba (
✚ntangi
bility
)
2. Tidak dapat dipisahkan (
Inseparability
)
3. Keragaman (
Heterogeneity
)
4. Tidak tahan lama (
Perishability
)
2.3
Kualitas Jasa
Kualitas jasa merupakan penyampaian jasa yang melebihi tingkat
kepentingan pelanggan. Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan
berakhir pada persepsi konsumen. Menurut Parasuraman, et.al (1985), faktor
utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu pelayanan yang diharapkan
(
expected service
) dan pelayanan yang dirasakan (
perceived service
).
Kualitas total suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama, yaitu:
1. Technical Quality
, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas
output
(keluaran) jasa yang diterima pelanggan.
2. Functional Quality
, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas cara
penyampaian suatu jasa.
3. Corporate Image
, yaitu profil, reputasi, citra umum dan daya tarik khusus suatu
perusahaan.
Berdasarkan komponen-komponen di atas, dapat disimpulkan bahwa
output
jasa
dan cara penyampaiannya merupakan faktor-faktor yang digunakan dalam menilai
kualitas jasa. Karena pelanggan terlibat dalam suatu proses jasa dan seringkali
menjadi penentu kualitas jasa serta mempengaruhi kepuasan pelanggan.
(9)
8
2.4
Kepuasan Pelangggan
Kepuasan pelanggan adalah suatu perasaan senang atau kecewa seseorang
sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan
diharapkannya (Kotler, 1997). Menurut Rangkuti (2003) mengatakan pengertian
tersebut dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap
suatu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan konsep kepuasan
pelanggan sebagaimana dapat dilihat pada diagram ini:
Gambar 1.
Hubungan Kepuasan Pelanggan (Rangkuti, 2003)
Pada Gambar 1 dapat dilihat diagram hubungan tingkat kepuasan
pelanggan yang menggabungkan faktor-faktor yang berpengaruh untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan
pelanggan berdasarkan persepsi pelanggan.
2.5
Persepsi Pelanggan
Persepsi pelanggan merupakan proses dimana individu memilih,
mengorganisasikan, serta mengartikan stimulus yang diterima melalui alat
inderanya menjadi suatu makna. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
persepsi pelanggan atas suatu jasa adalah (Rangkuti , 2003):
1. Citra Perusahaan (
✛m
age
).
2. Cara Penyampaian Jasa (
Service encounters
).
3. Bukti Pelayanan (
Evidence of service
).
4. Harga (
Price
).
(10)
Gambar 2.
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelanggan Terhadap Jasa
(Rangkuti, 2003)
Pada
Gambar 2
menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggan
terhadap suatu jasa berdasarkan layanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan
menggunakan metode kualitas layanan.
2.6
Metode SERVQUAL
Metode
SERVQUAL
adalah metode yang sering digunakan untuk
mengukur kualitas pelayanan. Karena frekuensi penggunaannya yang tinggi,
SERVQUAL
dipandang memenuhi syarat validitas secara statistik (Brysland dan
Curry, 2001).
Beberapa kelebihan metode SERVQUAL adalah (Gunanto, 2007) :
1. Dapat diketahui nilai kualitas pelayanan dari setiap level pengamatan pada
setiap butir pertanyaan, setiap variabel dan setiap dimensi kualitas pelayanan
sehingga dapat dengan mudah ditelusuri apa yang sebenarnya mempengaruhi
tinggi atau rendahnya penilaian kualitas secara keseluruhan.
2. Dapat diketahui bagaimana harapan konsumen terhadap pelayanan yang
ditawarkan dan bagaimana penilaiannya tentang pelayanan yang diberikan
perusahaan.
(11)
10
4. Mengetahui gambaran tentang perkembangan harapan dan persepsi konsumen
dari waktu ke waktu.
Dari kelebihan-kelebihan metode
SERVQUAL
yang telah dijelaskan, metode
ini merupakan metode kualitas jasa dengan frekuensi penggunaan tinggi yang
didukung oleh dimensi kulitas jasa yang akan digunakan
2.7 Dimensi Kualitas
Menurut Parasuraman
et al
(1991) Ada lima dimensi besar kualitas jasa ,
yaitu :
1.
Tangible,
yaitu aspek yang terlihat secara fisik masal peralatan dan
karyawan serta sarana komunikasi.
2.
Assurance
, yaitu untuk mengukur kemampuan para personel dan
kesopanan karyawan serta sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh
karyawan.
3.
Reliability,
yaitu kemampuan perusahaan memberikan jasa yang tepat dan
dapat diandalkan.
4.
Responsiveness,
yaitu kesediaan untuk membantu partisipan dan
memberikan perhatian yang tepat.
5.
Empathy,
untuk mengukur pemahaman karyawan terhadap kebutuhan
konsumen serta perhatian yang diberikan oleh karyawan.
Dari kelima dimensi kualitas jasa yang dijelaskan, dimensi tersebut sangat
berpengaruh terhadap kualitas jasa yang dihasilkan. Selain itu dari dimensi tersebut
dapat melihat adanya dimensi yang paling berpengaruh disuatu layanan sehingga
kesenjangan kualitas layanan dapat diperoleh.
2.8
Kesenjangan Kualitas Pelayanan
Kesenjangan terjadi apabila pelanggan mempersepsikan pelayanan yang
diterimanya lebih tinggi dari
desired service
atau lebih rendah daripada
adequate
service
kepentingan pelanggan tersebut. Dengan demikian, pelanggan dapat
merasakan sangat puas atau, sebaliknya, sangat kecewa (Rangkuti, 2003).
(12)
Gambar 3
Gaps Model of Service Quality
(Sumber : Rangkuti, 2003)
Keterangan :
Garis putus-putus horizontal pada Gambar 3 memisahkan dua fenomena
utama, pada bagian atas berkaitan dengan pelanggan dan bagian bawah
berkaitan dengan perusahaan atau penyedia jasa.
Parasuraman, Zeithmal dan Berry mengemukakan bahwa kesenjangan
antara jasa pelayanan yang dirasakan dengan yang diharapkan terjadi karena
adanya (Walker Jr, 1992) :
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dengan pandangan manajemen
(
gap
1). Pihak manajemen tidak selalu memiliki pemahaman yang tepat
tentang apa yang diinginkan oleh para pelanggan atau bagaimana
penilaian pelanggan terhadap usaha pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan.
2. Kesenjangan antara pandangan manajemen dengan spesifikasi kualitas
pelayanan (
gap
2). Manajemen mungkin tidak membuat standar
(13)
12
realistik, atau standar kualitas sudah jelas dan realistik namun
manjemen tidak berusaha untuk melaksanakan standar kualitas tersebut. Hal
ini akan mengakibatkan karyawan tidak memahami tentang kebijakan
perusahaan dan ketidak percayaan terhadap sikap manajemen, yang
selanjutnya menurunkan prestasi kerja karyawan.
Gap
ini dapat terjadi karena :
a. Tidak adanya atau kurangnya komitmen dari manajer bahwa kualitas
pelayanan merupakan kunci dari strategi mencapai tujuan.
b. Ketidakyakinan manajer bahwa harapan pelanggan tersebut dapat
dipenuhi.
c. Kekurangan sumberdaya, baik peralatan maupun manusianya.
d. Perusahaan dalam menetapkan standar tidak memperkirakan apa
yang sekiranya menjadi standar konsumen terhadap jasa tersebut.
3. Kesenjangan antara standar pelayanan dan komunikasi eksternal (
gap
3).
Standar-standar yang tinggi harus didukung oleh sumber-sumber daya,
program-program dan imbalan yang diperlukan untuk mendorong karyawaan
dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Banyak faktor
yang mempengaruhi pemberian pelayanan, seperti keterampilan dan
kompetensi karyawan, moral karyawan, peralataan yang digunakan,
pemberian penghargaan.
Gap
ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Karyawan tidak mengerti apa yang diharapkan oleh manajer atau
atasan mereka dari pelayanan yang mereka berikan serta bagaimana cara
memenuhi harapan tersebut.
b. Adanya standar yang saling bertentangan satu dengan lainnya.
c. Ketidakcocokan antara keterampilan atau keahlian karyawan dengan
pekerjaan/tugas yang diembannya.
d. Ketidaksesuaian antara peralatan yang disediakan dengan pekerjaan
e. Ketidakmampuan karyawan untuk fleksibel terhadap situasi yang ada
(
rule by the book
).
f. Manajer dan karyawan tidak mampu bekerja sebagai suatu tim yang
solid.
(14)
4. Kesenjangan antara penyajian pelayanan dan komuniksi eksternal (
gap
4).
Harapan pelanggan dipengaruhi oleh janji-janji yang disampaikan penyedia
jasa melalui komunikasi eksternal seperti para wiraniaga, brosur-brosur,
iklan, dan lain-lain. Hasil pelayanan yang baik dapat mengecewakan
pelanggan jika komunikasi pemasaran perusahaan menyebabkan mereka
memiliki harapan yang terlalu tinggi sehingga tidak realistis lagi.
Gap
ini
terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
a. Tidak jalannya hubungan antar departemen, yakni antara bagian
periklanan dengan bagian pelayanan, antara
sales
dengan pelayanan,
antara bagian SDM, pemasaran dan pelayanan.
b. Memberikan janji yang terlalu berlebihan.
5. Kesenjangan antara pelayanan yang dirasakan dengan pelayanan yang
diharapkan (
gap
5). Perbedaan ini terjadi jika pihak manajemen gagal
menutup salah satu atau lebih dari empat kesenjangan tersebut di atas.
Perbedaan inilah yang menimbulkan rasa ketidakpuasan pelanggan.
2.9
Disain Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu alat yang digunakan untuk pengumpulan data
dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan kepada
responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut
(Umar, 2003). Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk:
1. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei.
2. Memperoleh informasi dengan validitas dan reliabilitas setinggi
mungkin.
Kuesioner seharusnya mempunyai masalah yang dipecahkan maka secara
umum isi dari kuesioner dapat berupa (Arikunto,1998) :
1. Pertanyaan tentang fakta.
Berisi pertanyaan-pertanyaan tentang fakta yang dikuasai oleh
responden. Pertanyaan bisa saja berhubungan dengan responden,
misalnya fakta mengenai miliknya, mengenai luas tanah garapannya,
mengenai produksi.
(15)
14
Sudut Pandang
Jenis Kuesioner
Keterangan
Terbuka
Memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab
dengan kalimat sendiri
Tertutup
Responden memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah
disediakan
Pilihan Ganda
Responden memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah
disediakan
Isian
Memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab
dengan kalimat sendiri
✜k List
hec
Responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom
yang sesuai
Rating Scale
Sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan
tingkatan
Langsung
Responden menjawab tentang dirinya
Tidak Langsung
Responden menjawab tentang orang lain
Cara Menjawab
Bentuk
Jawaban yang diberikan
Sudut Pandang
Jenis Kuesioner
Keterangan
Terbuka
Memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab
dengan kalimat sendiri
Tertutup
Responden memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah
disediakan
Pilihan Ganda
Responden memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah
disediakan
Isian
Memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab
dengan kalimat sendiri
Check List
Responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom
yang sesuai
Rating Scale
Sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan
tingkatan
Langsung
Responden menjawab tentang dirinya
Tidak Langsung
Responden menjawab tentang orang lain
Cara Menjawab
Bentuk
Jawaban yang diberikan
2. Pertanyaan tentang pendapat.
Pertanyaan tentang pendapat secara relatif lebih sukar dijawab oleh
responden, dibandingkan dengan pertanyaan tentang fakta. Pertanyaan
tentang fakta tidak memerlukan pikiran responden.
3. Pertanyaan tentang persepsi diri.
Mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri
dalam hubungannya dengan orang lain. Misalnya pertanyaan tentang
jumlah atau frekuensi berkunjung pada keluarganya dan bagaimana
pengaruh kunjungan tersebut terhadap keluarga lain.
Berdasarkan sudut pandangnya, kuesioner dapat dibagi atas beberapa jenis:
Tabel 2
Jenis-Jenis Kuesioner
(Sumber : Arikunto, 1998)
2.10 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Teknik pengumpulan dan pengolahan data merupakan suatu teknik dalam
menyelesaikan penelitian berdasarkan data yang diperoleh. Dalam teknik tersebut
diperlukan beberapa skala pengukuran untuk mengukur suatu penelitian yang
dilakukan.
(16)
2.10.1 Skala pengukuran
Skala pengukuran yang umum dipakai dalam penelitian survei adalah yang
dikembangkan oleh S.S. Stevens yang membaginya ke dalam lima
kategori, yaitu (Singarimbun dan Efendi, 1989):
1. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling sederhana.
Tidak ada asumsi pada skala ini tentang jarak maupun urutan antara
kategori-kategori dalam ukuran. Angka-angka yang diberikan hanya
berfungsi sebagai label atau kode saja, bukan sebagai nilai dari
variabel yang diukur.
2. Skala Ordinal
Objek-objek yang ada diurutkan dari tingkatan paling rendah ke
tingkatan paling tinggi. Skala ukuran ordinal digunakan dalam
penelitian survei untuk mengukur kepentingan, sikap atau persepsi.
Angka yang diberikan disini hanya menunjukkan urutan
ran
king
atas
dasar sikapnya pada objek atau tindakan tertentu.
3. Skala Interval atau Selang
Skala interval adalah suatu pemberian angka kepada orang atau objek
yang mempunyai sifat skala nominal dan ordinal ditambah dengan satu
sifat lain yaitu jarak yang sama dari satu peringkat dengan peringkat
diatasnya atau dibawahnya. Setiap peringkat memperlihatkan jarak yang
sama dari ciri atau sifat objek yang diukur.
4. Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala pengukuran yang memiliki semua sifat
skala interval ditambah satu sifat lain yaitu memberikan informasi
tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Skala rasio merupakan
skala pengukuran yang ditujukan kepada hasil pengukuran yang bisa
dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu dan bisa dibandingkan.
Skala ini menggunakan titik baku atau titik nol mutlak. Jadi, ukuran
yang dilihat adalah perbedaan nilai antara objek dengan nilai nol
absolut.
(17)
16
2.10.2 Skala Sikap
Skala sikap merupakan salah satu bentuk dari tipe skala pengukuran yang
digunakan untuk mengukur sikap. Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu
diketahui dalam penelitian adalah (Singarimbun dan Efendi, 1989
)
:
1. Skala
Likert
Skala
Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
2. Skala Guttman
Skala Guttman merupakan skala kumulatif dimana terdapat beberapa
pertanyaan yang diurutkan secara hierarkis untuk melihat sikap
tertentu seseorang.
3. Skala Diferensial Semantik
Skala diferensial semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar
(dua kutub), seperti panas-dingin, popular-tidak popular, baik-tidak
baik, dan sebagainya.
4.
Rating Scale
Rating scale
yaitu berupa data mentah yang didapat berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
5. Skala Thurstone
Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang ia
setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan yang
berbeda-beda. Pada umumnya setiap
item
mempunyai asosiasi nilai
antara 1 sampai dengan 10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh
responden. Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentu pertanyaan
yang dipilih oleh responden mengenai angket.
2.10.3 Konsep
Sampling
Pada penelitian dengan metode survei, peneliti tidak harus meneliti semua
individu yang terdapat dalam suatu populasi. Hal ini dikarenakan alasan
ketidakpastian, yaitu akan memakan waktu yang lama, biaya yang besar dan
keterbatasan sumber daya. Oleh sebab itu, peneliti hanya dapat meneliti sebagian
dari populasi yakni berupa sampel yang dapat mewakili dan menggambarkan sifat
(18)
populasi yang diinginkan secara keseluruhan. Tindakan tersebut dinamakan
sam
pling
. Teknik
sam
pling
merupakan cara pengambilan sampel. Teknik
sam
pling
pada dasarnya dapat dikelompokkan atas dua, yaitu (Riduwan, 2004):
1.
Probability sampling
Probability sampling
adalah teknik
sampling
yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel.
Teknik ini terbagi atas:
a.
Simple random sampling
Pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata dalam populasi itu. Cara ini diambil jika populasi dianggap
homogen.
b.
Proportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan jika populasi mempunyai unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
c.
Disproportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika
populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d.
Cluster sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang
akan diteliti sangat luas. Prosedur penetapan sampelnya didasarkan
pada lokasi geografis.
2.
Nonprobability sampling
Teknik ini tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih sebagai sampel.
Teknik terdiri atas:
a.
Convenience Sampling
Penentuan sampel dengan teknik ini berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sampel, jika dipandang orang tersebut cocok sebagai
sumber data.
(19)
18
b.
Purposive sampling
Penentuan sampel dengan teknik ini berdasarkan pertimbangan
tertentu, misalnya pakar atau ahli bidang yang diteliti.
c.
Quota Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang
memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan.
d.
Judgement Sampling
Sampel dipilih berdasarkan penelitian bahwa dia adalah pihak yang
paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
e.
Snowball sampling
Teknik ini digunakan pada situasi, yaitu mula-mula sampel
berukuran kecil kemudian sampel disuruh memilih teman-temannya
menjadi sampel berikutnya. Demikian seterusnya sampai
mencukupi.
2.11 Pengujian Statistik Kuesioner
Kuesioner dikatakan berhasil
apabila alat ukur tersebut dapat
menunjukkan hasil ukurnya dengan cermat dan akurat sehingga kualitas sebuah
alat ukur ditentukan oleh kualitas
item
pertanyaannya. Suatu alat ukur yang berisi
item
berkualitas tinggi walaupun dalam jumlah yang sedikit akan jauh lebih
berguna daripada sebuah alat ukur yang berisi puluhan
item
berkualitas rendah.
2.11.1 Uji Validitas Kuesioner
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur atau instrumen penelitian
mampu mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid apabila
tidak terjadi penyimpangan terhadap data yang dikumpulkan dengan data yang
sebenarnya terjadi pada objek (Singarimbun dan Efendi, 1989):
(20)
Notasi yang dipakai dalam uji validitas ini adalah :
n
= Banyak responden
k
= Banyak pertanyaan
X
ij
= Jawaban responden ke-i untuk pertanyaan ke-j
(r
hitung
)
j
=
Product moment
untuk pertanyaan ke-j
Y
i
= Total skor jawaban responden ke-i
Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner, yaitu (Singarimbun
dan Efendi, 1989):
1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.
Cara yang digunakan untuk mencari definisi dan rumusan tentang
konsep yang akan diukur adalah menggunakan pendapat para ahli
yang terdapat di dalam literatur. Seandainya tidak terdapat dalam
literatur, maka peneliti dapat membuat definisi dan rumusan konsep
tersebut. Cara lainnya adalah dengan menanyakan langsung kepada
responden mengenai aspek-aspek yang akan diukur. Melakukan uji
coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden. Sangat
disarankan agar jumlah responden uji coba minimal 30 orang supaya
distribusi skor akan lebih mendekati sebaran normal.
2. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
3. Menghitung total skor untuk setiap jawaban responden.
k
j
ij
i
X
Y
1
.
... (2.1)
Dimana: i = 1, 2, 3, ..., dan n
4. Menghitung kuadrat skor jawaban dan kuadrat total skor jawaban
responden untuk masing-masing pertanyaan.
5. Menghitung hasil kali skor jawaban dan total skor untuk setiap
responden (
X
ij
.
Y
i
.
).
(21)
20
2
1
.
1
2
.
2
1
1
2
1
.
1
1
.
)
(
n
i
i
n
i
i
n
i
i
j
n
i
ij
n
i
i
n
i
ij
n
i
ij
i
j
hitung
Y
Y
n
X
X
n
Y
X
Y
X
n
r
... (2.2)
Dimana : j = 1, 2, 3, …, dan k
7. Membandingkan nilai
r
hitung
dengan
r
tabel
untuk
n
dan taraf kesalahan
5%. Jika
r
hitung
>
r
tabel
, maka pertanyaan tersebut dapat dinyatakan
valid, begitupun sebaliknya.
2.11.2 Uji Keandalan Kuesioner
Keandalan menunjukkan tingkat konsistensi alat ukur jika dipakai untuk
mengukur gejala yang sama pada waktu yang berbeda. Pengujian
keandalan kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode
Alfa
Cronbach
(
). Metode
Alfa Cronbach
dapat digunakan untuk menguji
keandalan instrumen yang menggunakan skala
likert
(1 sampai 5). Nilai
koefisien keandalan berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilai
adalah 0,6 atau
lebih, maka kuesioner dinyatakan telah baik untuk mengukur gejala yang
ingin diukur. Rumus perhitungan keandalan kuesioner dengan metode
Alfa Cronbach
yaitu (Umar ,2002):
2
1
2
1
1
t
k
j
b
k
k
...(2.3)
1
1
2
.
.
2
n
Y
Y
n
i
i
i
t
... (2.4)
n
Y
Y
n
i
i
i
1
.
.
... (2.5)
2
1
2
1
1
t
k
j
j
k
k
r
... (2.6)
(22)
Keterangan:
r
= Koefisien keandalan
2
j
= Varians butir pertanyaan
2
t
= Varians total
j
Y
= Nilai rata-rata jawaban pertanyaan ke-j ; j = 1, 2, 3, ..., dan k
2.11.3 Uji Kecukupan Data
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan
telah cukup dengan tingkat keyakinan dan ketelitian yang diinginkan untuk
selanjutnya dilakukan perhitungan. Langkah-langkah dalam uji kecukupan
data ini adalah (Sutalaksana, 1979):
Notasi yang dipakai dalam uji cukup ini adalah :
n
= Banyak responden
X
ij
= Jawaban responden ke-i untuk pertanyaan ke-j
Y
j
= Total skor jawaban responden ke-j
n’
= Banyak responden yang dibutuhkan
a
= Koefisien tingkat keyakinan.
b
= Tingkat ketelitian (taraf kesalahan).
k
= Banyak pertanyaan
1. Hitung total skor untuk setiap
item
pertanyaan
n
i
ij
j
X
Y
1
.
... (2.7)
2. Hitung kuadrat total dari jawaban responden untuk setiap
item
pertanyaan
3. Menghitung jumlah data yang dibutuhkan (n’) dengan rumus:
2
1
.
2
1
.
1
2
.
'
k
j
j
k
j
j
k
j
j
Y
Y
Y
N
b
a
(23)
22
Membandingkan nilai n’ dengan nilai N. Bila N > n’berarti jumlah data telah
cukup, sehingga tidak perlu penambahan data. Namun bila n < n’ berarti jumlah
data belum cukup, maka perlu penambahan data untuk melanjutkan penelitian.
(24)
(25)
✢✣ ✤✥ ✤
III
✦✧★✩✪✩ ✫✩ ✬✭ ✮✧
N
✧ ✫I
★I
✥N
✯✰ ✱ ✲ ✳✲ ✱✴✵ ✲✶ ✲ ✷ ✴ ✳✸ ✴ ✹✰ ✶✰ ✳ ✺✴ ✳✻✴ ✳✰ ✲ ✼ ✰ ✽✰✷✰ ✳✾✼✰ ✽✰✷✰ ✳ ✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳ ✿✰ ✳✻ ✰ ❀✰ ✳
❁ ✲✹✰ ❀❂ ❀✰ ✳❁✰ ✹✰ ✺✹✰ ✳ ✻❀✰ ✽✷ ✴ ✳✿✴ ✹ ✴✶ ✰ ✲✰ ✳✷✴✳ ✴✹ ✲✼ ✲✰ ✳❃
❄❅❆ ❇❈ ❉❊ ❋● ❍●■❇❈■❈❏ ❋❑ ❋●■
▲✴✵✶ ✲✰ ✷✰ ✳ ✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳ ✺✴✵❂✷✰ ❀✰ ✳ ✹✰ ✳✻❀✰ ✽ ✰▼✰ ✹ ✿✰ ✳✻ ❁✲ ✹✰ ❀❂❀✰ ✳ ✻❂ ✳✰
✺✴ ✺✷ ✴✵◆ ✹ ✴ ✽ ✲ ✳❖◆✵ ✺✰ ✶ ✲ ✶✴✵✼ ✰ ✺✴ ✳✿✲✰✷❀✰ ✳
t
PP ◗s
✿✰ ✳ ✻ ❁ ✲✷✴✵ ✹❂ ❀✰ ✳ ❁✰ ✹✰ ✺ ✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳❃ ✯✰ ✻✲✰ ✳ ✲✳ ✲✼ ✴✵ ❁ ✲✵ ✲ ❁✰ ✵ ✲✶ ✼ ❂ ❁✲ ✷ ✴ ✳❁✰ ✽❂✹❂✰ ✳❘ ✶✼ ❂ ❁ ✲ ✹ ✲✼ ✴✵✰ ✼❂ ✵❘✷ ✴✵❂✺❂✶ ✰ ✳ ✺✰✶ ✰ ✹✰ ✽❘ ✼ ❂✸ ❂✰ ✳✿✰ ✳✻✲✳ ✻✲✳❁✲❙✰✷✰ ✲❁✰ ✵ ✲✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳❘✶✴✵✼ ✰✷ ✴ ✳✴ ✳✼ ❂✰ ✳✺✴✼ ◆ ❁✴✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳❃
❄❅❆❅❆ ❚❑ ❯❱ ❋❇❈■❱ ●❲ ❯ ❏ ❯●■
❳✼ ❂ ❁✲ ✷ ✴ ✳❁✰ ✽❂ ✹❂✰ ✳ ❁✲ ✹✰ ❀❂❀✰ ✳ ❂ ✳✼❂❀ ✺✴ ✳✻❂ ✺✷❂ ✹ ❀✰ ✳ ✲✳❖◆✵ ✺✰ ✶ ✲ ❁✰ ✹✰ ✺
✷✴✳ ✴✳✼ ❂✰ ✳ ✼◆ ✷ ✲ ❀ ✷ ✴ ✳✴ ✹✲✼ ✲✰ ✳❃ ✯✴✵ ❁✰ ✶✰ ✵ ❀✰ ✳ ✶ ✼ ❂ ❁✲ ✷ ✴ ✳❁✰ ✽❂ ✹❂✰ ✳ ❁✲❀ ✴✼ ✰ ✽❂ ✲ ❨❩❬ ✶✴✱✰ ✻✰ ✲
✶ ✰ ✹✰ ✽ ✶✰ ✼ ❂ ◆✵✻✰ ✳✲✶ ✰✶✲ ✿✰ ✳✻ ✺✴✹✰ ❀❂ ❀✰ ✳ ✷ ✴ ✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ✸✰ ✶✰ ✼ ✴✵ ✽✰ ❁✰ ✷ ✷✴✳ ✻✻❂ ✳✰ ✶✲✶✼ ✴ ✺
✲ ✳❖◆ ✵ ✺✰✶✲✰ ❀✰ ❁ ✴✺✲ ❀❁✲❭ ❪ ❫❪ ❴❃ ❵✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ✲✳ ✲ ❁✲ ✻❂ ✳✰ ❀✰ ✳❂ ✳✼❂❀✺✴ ✺✷ ✴✵ ✺❂ ❁✰ ✽❁✰ ✹✰ ✺
✷ ✵◆✶ ✴✶✰ ❀✰ ❁✴ ✺✲ ❀❘✼ ✴✼ ✰ ✷ ✲✷✰ ❁✰ ❀✴ ✳✿✰ ✼✰ ✰ ✳✳ ✿✰ ✱✰ ✳ ✿✰ ❀✷ ✴ ✳ ✻✻❂ ✳✰✿✰ ✳✻✺✴ ✺✲✹ ✲ ❀✲✷✴✵✶ ✴✷✶ ✲
✱✰ ✽▼✰ ✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ✿✰ ✳✻ ❁ ✲✱ ✴✵ ✲❀✰ ✳ ❨❩❬ ✱✴ ✹❂ ✺✶✴✶ ❂✰ ✲ ❁✴✳ ✻✰ ✳ ✿✰ ✳✻ ❁✲ ✽✰ ✵✰ ✷ ❀✰ ✳✳ ✿✰ ❃ ❛ ✹ ✴ ✽
❀✰ ✵ ✴ ✳✰ ✲✼ ❂❘ ✷ ✴✵ ✹❂ ❁✲ ✹✰ ❀❂❀✰ ✳ ✴❜✰ ✹❂ ✰✶✲✼ ✴✵ ✽✰ ❁✰ ✷ ✹✰✿✰ ✳✰ ✳ ❨❩ ❬ ❭❪❫❪❴ ✶ ✴ ✽✲ ✳✻✻✰ ❁✰ ✷✰ ✼
✺✴ ✳✲ ✳✻❀✰ ✼ ❀✰ ✳✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳❨❩❬❂✳✼ ❂ ❀❀✴❁✴✷✰ ✳✳ ✿✰ ❃
❄❅❆❅ ❝ ❚❑ ❯❱ ❋❞ ❋❑ ❈ ❉● ❑ ❯❉
❳✼ ❂ ❁✲✹ ✲✼ ✴✵✰ ✼ ❂✵ ❁✲ ❁✰ ✷✰ ✼ ❀✰ ✳❁✰ ✵ ✲✼ ✴◆✵ ✲✾✼ ✴◆✵ ✲ ✿✰ ✳✻✺✴ ✳❁❂ ❀❂ ✳ ✻✼ ✴ ✳✼ ✰ ✳ ✻✷ ✴ ✺✴❙✰ ✽✰ ✳
✺✰ ✶✰ ✹✰ ✽ ✿✰ ✳✻ ✰ ❀✰ ✳ ❁✲✰ ✳✻❀✰ ✼ ✺✴✳ ✻✴✳✰ ✲ ✰ ✳✰ ✹ ✲✶ ✲✶ ❀✴✶ ✴ ✳✸ ✰ ✳✻✰ ✳ ✷ ✴✵✶✴✷✶✲ ✷ ✴ ✳✻✻❂ ✳✰
✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ❨❩❬ ✼ ✴✵ ✽✰ ❁✰ ✷ ❀❂ ✰ ✹ ✲✼ ✰✶ ✷ ✴ ✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ✶ ✲✶✼ ✴ ✺ ✲ ✳❖◆✵ ✺✰ ✶ ✲ ✰ ❀✰ ❁✴ ✺✲❀ ❨❩❬ ❭ ❪ ❫❪ ❴ ❃
❳✼ ❂ ❁✲ ✹✲✼ ✴✵✰✼ ❂✵❁ ✲✹✰ ❀❂ ❀✰ ✳ ❁✴ ✳ ✻✰ ✳✺✴ ✺✱✰❙✰❁✰ ✳✺✴ ✺✰ ✽✰ ✺✲✵ ✴❖ ✴✵ ✴ ✳✶ ✲✾ ✵ ✴❖✴✵ ✴ ✳✶✲✱✰ ✲ ❀✲✼ ❂
(26)
st✉t s ✈✇①✇① ②③ ④①⑤✇② ⑥⑦ ✇✈✇①✇⑧ ⑨② ⑨ ④①
⑩❶ ❷ ❸❹❶ ❺❶ ❻❶ ❼❽ ❷❽ ❾❻ ❿ ❾❻ ➀ ❹❽ ➀ ➁❻❾➂❾❻ ❾❹ ❾ ❼ ❾➃ ❺❶ ❻❶ ❼❽❷ ❽ ❾❻ ➄ ➁➅➆❶❽ ❹ ❶ ❻➀ ❾❻
➇❶ ❻➀➀ ➁❻ ❾➂ ❾❻➂ ➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅➄❶ ➈ ❾➀ ❾❽➉➉ ➊
t
s
❺❶ ❻❶ ❼❽❷ ❽ ❾❻ ➋ st➌I
⑦✇① ② ⑨➍ ⑨➎ ④➏ ⑨➐② ➑ ⑨➒③ ②⑦④①➓➎ ④⑧ ④✈✇① ➔③ ➎③ ➑ ④①→ ❾ ❼ ❾ ➇ ❺❶❻ ➀❽❻ ❹❶ ❻❷ ❽ ➣❽ ➂ ❾ ➄❽ ❾❻ ❾❷ ➅❽ ➈ ➁❷ ↔ ❾❷ ➅❽ ➈ ➁❷ ↕ ❾❷ ➅❽ ➈ ➁❷ ❷❶ ➅➄❶➈➁❷ ❹ ❽ ➄❶ ➄➁❾❽ ➂ ❾❻
❹ ❶❻ ➀ ❾❻ ➂ ➁❾ ❼❽ ❷ ❾ ➄❼ ❾❿❾❻❾❻❿ ❾❻➀ ❾➂ ❾❻❹❽ ❷ ❶ ❼❽ ❷ ❽❹❶ ❻➀ ❾❻ ➇❶ ➅➁➙ ➁➂❷ ❶ ➅➃❾❹❾ ❺➈❶ ➈❶ ➅❾ ❺❾➙ ➁➅❻❾❼↔
❾ ➅❷ ❽ ➂❶ ❼↔ ➄❶ ➅❷ ❾❼❽ ➇❾❹❽ ➇❶❻ ➄❽➛➜ ➝➞ ➟➠➡ ➊ ➋
➢➂ ❾ ❼ ❾ ❺❶ ❻➀ ➁➂ ➁ ➅❾❻ ❿ ❾❻➀ ❹❽ ➀ ➁❻ ❾➂ ❾❻ ➁❻ ❷ ➁➂ ❺❶ ❻❶ ❼❽❷ ❽ ❾❻ ❽❻ ❽ ❾❹ ❾ ❼ ❾➃ ➄➂❾ ❼❾
❺❶❻ ➀➁➂ ➁➅❾❻➊➤ ➥➜ ➝➦ ❹ ❶❻ ➀ ❾❻ ➧➙❶❻➙❾❻➀ ➂ ➅❽ ❷ ❶ ➅❽ ❾❿ ❾❻➀➈❶ ➅➈❶❹❾❹ ❾ ➅❽ ➇❾ ➄❽ ❻ ➀↕ ➇❾ ➄❽❻ ➀➈ ❾➀❽ ❾❻
➂ ➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅➋
st s ✈✇ ➑ ④① ➨ ④①➔ ④①➩③✇➏⑨ ⑥① ✇ ➑
➛➫➭➯➲ ➳ ➵➸ ➇❶ ➅➁❺❾➂❾❻ ➄➁ ❾❷ ➁ ❷ ❶ ➂❻ ❽ ➂➺➇❶❷ ❸❹ ❾ ❹ ❾ ❼ ❾ ➇ ❺❶ ❻➀ ➁➂ ➁➅❾❻ ➂➁❾ ❼❽ ❷ ❾ ➄
❼ ❾❿ ❾❻ ❾❻ ↔ ❺❶ ➇➈ ➁❾❷ ❾❻ ➂ ➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅ ❺ ❾❹❾ ❺❶ ❻❶ ❼❽ ❷ ❽ ❾❻ ❽ ❻❽ ➇❶ ❻ ➀❾ ➻ ➁ ❺❾❹ ❾ ❹❽ ➇❶ ❻ ➄❽ ➂ ➁❾ ❼❽ ❷ ❾ ➄
❹❾➅❽ ➇❶ ❷ ❸❹ ❶ ➛➫➭➯➲➳➵➸➋ ➼➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅ ❺❶ ❻❶ ❼❽ ❷ ❽ ❾❻ ❽ ❻❽➈ ❶ ➅❽ ➄❽ ➂ ❾❻ ❺❶ ➅❷ ❾❻ ❿ ❾ ❾❻ ➇❶ ❻➀❶ ❻ ❾❽
❼ ❾❿ ❾❻ ❾❻ ❿❾❻➀ ❾➂❾❻ ❹❽ ❷ ❶ ❼❽ ❷ ❽↔ ➂ ➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅ ❽ ❻❽ ❹❽ ❹ ❾ ➄❾ ➅➂ ❾❻ ❺ ❾❹❾ ❺❶❻ ❶ ❼❽ ❷ ❽ ❾❻ ↕ ❺❶❻❶ ❼❽ ❷❽ ❾❻
➄❶ ➈❶ ❼➁➇❻ ❿ ❾❹❾❻ ❹❽ ❺❽ ❼❽ ➃➄❶ ➄ ➁❾❽ ❹❶ ❻ ➀❾❻ ➂ ❾➅❾➂❷ ❶ ➅❽ ➄❷ ❽ ➂ ➽➾➚➪ ➶➹ ➶→ ➋ ➼➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅❷❶ ➅➄❶ ➈ ➁❷
(27)
➷➬ ➮ ➱✃❐ ❒❮❰Ï ÐÑÒ ÓÔ Ð ÕÏÐÑÒ ÓÔ Ð Ö×Ñ Ð ØÙ ÚØ ØÙÔÙÐÔ Û Ü ØÝÒ Ù ÞÕß ØÝ ÒÙ Þ àÒ ß× ÙÝ Ò áÔ ØâÒ Ð ØÝ
ã×â Ø ÚØÙØÙ
äå æ ç è éêëç ì í îç ïðí ñéò éî éêëç
ó äôíôõ ç ë ôö÷ø øùú óû õç ü éçî ôöûýôê þéî éçî ôö÷øøÿú
óþôí å ê✁ö÷ øø✂ú óäç ✄☎✁✆✝ ö÷ø✞ øú
✞ ✟✠✡ ☛☞✌ ✍✎
n
✏ éî ë éýçôê✁ô✑ éî ôõ ôíôê✁ ôê✒õéê✒☎ ô✑ ýôõôèèéõô☎ð☎ ôê✑éõ ô✁ ôêôê✓çëí éè ✔êòå îè ôëçì ☎ôý éèç ☎
÷ ✕✖✗✘✙✚✖ ✛✜✙✢✙✣✤✥✦✧✖ ✛★✗✩✛✖✪✙✣✫✖ ✛ ✙✛✜✬✪ ✗✖✭✙✜✫✖ ✚✖ ✗✮✯✰✚✖✧✖ ✛✖✛✤✙✢✭✩✗ ✥✛✜✬✪ ✗✖ ✢✙✦✣✖✫✩✗✙✣
✱ ✥✛ ✜✬✪✗✖ ✢✙✧✖✛★✫ ✙ ✲✩ ✪✙✣✖✛✚✖✧✖✛✖ ✛✥✳ ✕ ✖✫ ✖✚✖ ✴ ✙✛ ✜✬✪✗✖✢✙✧✖ ✛★✭✩ ✪✣✙ ✛✙
✵ ✤✙ ✢✭✩✗✚✖✧✖✛✖ ✛✥✳ ✕✗✶✫ ✖✴ ✫ ✙★ ✶ ✛✖✣✖ ✛✷✫ ✙✬✘ ✩✪ ✖✢✙✣✖✛
✸ ✹✩✛★✩ ✚✬✚✖✚✖ ✧✖✛✖ ✛✥✳✕✲✩✪✘✖✣✖✙✖ ✛✪✖✘✙
✘✖✫✖ ✢✖✖✭
✗✩ ✚✖ ✣✶✣✖✛
✘✩ ✚✖ ✧✖✛✖ ✛
✺ ✻✎ ✎ ✼✽✠ ✾✿ ✍ û✑éîôí å î✔❀✏ï éîëç ☎ ô✑î ôè ô ýôê ëå✑ ôê✑ôýôë ôôíöè éõô✁ôêç☎ éõ ð ôê ✑ éê✒✒ð ê ô
ù ❁é✑ éî✄ ô✁ôôêý ôê☎ éè ôè✑ ð ôê å✑ éî ôí å î✑ ôýôë ôôíè éõô✁ôêç☎ éõð ôê ✑ éê✒✒ð ê ô
✂ ❂ ôëç õ✑ éõô✁ôêôê✁ ôê✒ýç ï éîç ☎ ôê✔❀✏ ï éîð✑ ôë ôî ôê
–saran sangat jelas
9
❃✍✌☛✠☞ ☛✌ ☛❄ ❅Pegawai ICT memberikan pelayanan
tepat waktu
10
Pelayanan yang diberikan tidak
memandang jabatan seseorang
11
❃✍✎❆ ❇✾✎ ☛ ❈✍✾✍✎ ✎
Layanan sistem informasi akademik
mudah diakses dan cepat
12
ICT cepat tanggap terhadap keluhan
pengguna
13
Kemampuan untuk mengatasi
keluhan pengguna
14
❉❊❆ ❋✠❄❅Akses Lokasi pusat ICT yang mudah
dijangkau
15
Kesungguhan operator dalam
menyikapi keluhan
16
Kemudahan untuk menghubungi ICT
17
Terbina komunikasi yang baik antara
(28)
Dengan menggunakan metode
● ❍■❏❑ ▲▼◆, maka atribut dari kuesioner
dapat disesuaikan dengan karakteristik yang ada di ICT UNAND sehingga lebih
mudah dalam menyelesaikan masalah. Kuesioner ini disebarkan kepada mahasiswa
aktif, karyawan dan dosen dari 11 fakultas di Universitas Andalas. Kuesioner ini
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
A. Kuesioner untuk pengguna layanan
1) Kuesioner Bagian I ini menjelaskan tentang data umum responden, responden
ditujukan kepada mahasiswa, karyawan dan dosen dari semua fakultas di
Universitas Andalas.
Pada bagian I responden diminta untuk mengisi data diri pribadi, seperti :
a. Jenis Kelamin
Data ini digunakan untuk mengetahui jumlah persentase dari
responden laki-laki dan responden perempuan.
b. Umur
Data ini berhubungan dengan data tahun masuk kuliah dari responden.
c. Status Pekerjaan
Data ini berhubungan dengan data pekerjaan dari pengguna layanan SIA
ICT UNAND.
d. Asal Fakultas
Data ini digunakan untuk mengetahui banyaknya responden pengguna
layanan sistem informasi akademik dari 11 fakultas di Universitas Andalas.
2) Kuesioner Bagian II ini menjelaskan persepsi pengguna mengenai pelayanan
sistem informasi akademik ICT UNAND saat ini, data yang dibutuhkan
berupa data hasil penilaian kuesioner dari 5 dimensi
●❖ P◗ ❘❙❚ ❯yang digunakan.
Untuk kuesioner bagian II, keterangan dari masing-masing nilai tersebut
adalah sebagai berikut :
1.Skala 1 : Tidak Puas
2.Skala 2 : Kurang Puas
3.Skala 3 : Cukup Puas
(29)
27
4.Skala 4 : Puas
5.Skala 5 : Sangat Puas
3) Kuesioner Bagian III ini menjelaskan harapan pengguna terhadap layanan ICT
ke depan. Harapan tersebut dilakukan untuk evaluasi peningkatan kualitas
layanan nantinya.
Untuk kuesioner bagian III adalah sebagai berikut :
1.Skala 1 : Tidak Penting
2.Skala 2 : Kurang Penting
3.Skala 3 : Cukup Penting
4.Skala 4 : Penting
5.Skala 5 : Sangat Penting
B. Kuesioner Untuk Pihak ICT
4). Kuesioner Bagian IV ini menjelaskan persepsi pihak ICT dengan harapan
pengguna mengenai pelayanan ICT. Pihak ICT melakukan penilaian terhadap
layanan yang diberikan terhadap pengguna selama ini.
1.Skala 1 : Tidak Baik
2.Skala 2 : Kurang Baik
3.Skala 3 : Cukup Baik
4.Skala 4 : Baik
5.Skala 5 : Sangat Baik
Pada Bagian II dan Bagian III, kuesioner dirancang dalam bentuk
pertanyaan tertutup dimana untuk setiap pertanyaan telah disediakan pilihan
jawaban dalam bentuk skala
❱❲ ❳ ❨ ❩❬yang berupa angka 1 sampai 5 (dari tingkatan
paling rendah ke tingkatan paling tinggi). Skala
❱❲ ❳ ❨❩❬biasa digunakan untuk
meneliti bagaimana responden merangking beberapa pertanyaan dengan memberi
tanda pada angka yang tersedia (misal 1, 2, 3, 4, 5). Pada Bagian II dan Bagian
III, IV ini digunakan pertanyaan yang berhubungan dengan dimensi kualitas
(30)
❝❞❡ ❢❣❤ ✐❥❦ ❧♠ ❧❤♥ ❧♦ ❧
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner, selanjutnya data yang diperoleh
dikumpulkan dan digunakan dalam pengolahan data. Ada beberapa tahap dalam
pengolahan data penelitian ini :
1.Uji validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
skor/nilai/ukuran yang diperoleh menyatakan hasil pengukuran atau
pengamatan yang ingin diukur. Suatu alat ukur yang memenuhi uji validitas
berarti dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat dan akurat serta
memiliki ketelitian yang tinggi karena mampu mendeteksi
perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya (Sutalaksana, 1979).
Dalam penelitian uji validitas menggunakan teknik pengujian
♣qr st ✉✈dengan taraf kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian (α) sebesar 0,05. Nilai
yang digunakan dalam penelitian ini jika nilai koefisien yang diperoleh < α,
berarti diterima dan jika > α berarti tidak diterima.
2.Uji keandalan
Uji keandalan dilakukan terhadap kuesioner dengan tujuan untuk
mengetahui konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama
dalam waktu yang berbeda (Umar, 2002). Uji keandalan untuk penelitian ini
menggunakan teknik pengujian
r✇ ①②r ③s ✉✈④r③②’s
dengan taraf kepercayaan
95% dan tingkat ketelitian (α) sebesar 0,05. Nilai yang digunakan dalam
penelitian ini jika nilai koefisien yang diperoleh > 0,60 berarti diterima dan
jika < 0,60 berarti tidak diterima.
3. Uji kecukupan data
Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan telah mencukupi atau belum. Jika hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa data belum mencukupi maka dilakukan pengambilan
data kembali (Sutalaksana, 1979). Dalam penelitian ini uji kecukupan data
(31)
29
dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian (α)
sebesar 0,05. Jika n’ (jumlah data yang dibutuhkan dari hasil
perhitungan) < N (jumlah data yang telah didapatkan) berarti diterima dan
jika n’ (jumlah data yang dibutuhkan dari hasil perhitungan) > N
(jumlah data yang telah didapatkan), berarti ditolak.
4. Perhitungan kesenjangan
Perhitungan kesenjangan merupakan suatu perhitungan untuk mengetahui
apakah terdapat kesenjangan antara variabel layanan yang diteliti,
disamping itu juga mengetahui atribut apa saja yang mengalami
kesenjangan. Cara perhitungannya yaitu dengan menghitung
gap
yang
terjadi antara dua variabel yang diteliti yaitu antara persepsi pihak ICT
dengan harapan pengguna (
Gap
1) dan persepsi pengguna dengan
harapan pengguna (
Gap
5) yang sudah ditentukan dengan menggunakan
rumus berikut.
Gap
1 = Rata-Rata dari Persepsi pihak ICT – Rata-Rata dari Harapan
Pengguna
….(3.1)
Gap
5 = Rata-Rata dari Persepsi pengguna – Rata-Rata Harapan
Pengguna
…..(3.2)
⑤⑥⑦ ⑧⑨ ⑩❶ ❷❸ ❷❸
Menjelaskan analisis dari pengolahan data yang telah dilakukan, yaitu
mengetahui seberapa besar
gap
antara harapan dan persepsi pengguna
terhadap kualitas pelayanan sistem informasi akademik ICT Universitas Andalas.
Serta analisis dari perhitungan
gap
yang dilakukan dengan mempertimbangkan
faktor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan layanan. Selain itu
gap
yang
dianalisis dalam penelitian ini yaitu persepsi pihak ICT dengan harapan
pengguna (
Gap
1) dan persepsi pengguna dengan harapan pengguna (
Gap
(32)
❹❺❻ ❼❽❾❽ ❿❽ ➀➁➂ ➀ ➂➃ ➄➅ ➄❽ ➀
Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa
(33)
31
(34)
(35)
33
(36)
(37)
(38)
➞➟➞➠ ➡
➢➤ ➥➦ ➧➨ ➢➧➩➟➥➫➟➥ ➢➤➥➦ ➭➩➟➯➟➥ ➫➟➲➟
➳➵➸ ➵ ➺ ➵➺ ➻➼➻ ➵➽ ➵➼ ➸➻ ➾➚➪➵➶➽➵➼ ➹ ➚➼ ➘ ➚➼ ➵➻ ➴ ➚➼ ➘➷ ➹➴ ➷ ➪➵➼ ➸➵➼ ➴➚➼ ➘➬ ➪➵➮➵➼ ➸ ➵➱ ➵
✃➵➼ ➘➱➚➪➵➮➸➻ ➪➵➽➷ ➽ ➵➼ ➸ ➵➪➵➹➴➚➼ ➚➪➻➱➻ ➵➼➻➼➻ ❐
❒❮ ❰ ÏÐÑÒ
u
ÓÔu
ÕÖÑ×Öt
ÖØ➵➱ ➵ ✃➵➼ ➘ ➸➻➽ ➷ ➹➴➷➪➽ ➵➼ ➴➵➸➵ ➴➚➼ ➚➪➻➱➻ ➵➼ ➻➼ ➻ ✃➵➻➱ ➷ ➸ ➵➱➵ ➴Ù➻ ➹ ➚Ù ➺➚Ù➷ ➴ ➵ ➸ ➵➱ ➵
✃➵➼ ➘ ➸➻➴➚Ù➬➪➚➮ ➸➵Ù ➻ ➮➵➶➻ ➪ Ú ➵Ú ➵➼ Û ➵Ù ➵ ➸ ➵➼ ➴ ➚➼✃➚➺➵Ù ➵➼ ➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ❐ ➳➚➼✃➚➺ ➵Ù➵➼
➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ➸➻➱➷➾➷➽➵➼ ➽➚➴ ➵➸ ➵ ➴ ➚➼ ➘➘ ➷ ➼➵ ➪➵ ✃➵➼ ➵➼ ÜÝ Þßàáà Ø❐â➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ✃➵➼ ➘
➸➻➘➷ ➼ ➵➽➵➼ ➸ ➵➪➵➹ ➴ ➚➼➚➪➻➱➻ ➵➼ ➻➼ ➻ ➺➚Ù➷ ➴ ➵➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ➱➚Ù➱➷➱➷ ➴ ã ➸➚➼ ➘ ➵➼ ➱➬➱ ➵➪ ➾➷ ➹ ➪➵➮
äå ➴ ➚Ù ➱ ➵➼✃➵➵➼ ➵➱Ù➻➺ ➷➱ ➷ ➼➱➷ ➽ ➽➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ➸➵Ù➻ æ ➵➘➻➵➼ ÜÜ ➸ ➵➼ Ü ÜÜ ✃➵➼ ➘ ➸➻➱➷➾➷ ➽ ➵➼
➽➚➴ ➵➸ ➵ ➴ ➚➼ ➘ ➘➷➼➵ ➪➵✃➵➼ ➵➼ ÜÝ Þ ßàáà Ø❐ Ø➵➼ ç è ➵➱Ù➻➺ ➷➱ ➷ ➼➱➷➽ ➽➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ✃➵➼ ➘
➸➻➱➷ ➾➷ ➽ ➵➼ ➽ ➚➴➵➸➵ ➴➚➼➘➚➪➬ ➪➵ ÜÝÞ ßàáà Ø ➴ ➵➸ ➵ æ ➵➘➻ ➵➼ Üé❐ â➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ✃➵➼ ➘
➸➻ ➶➚➺➵Ù ➽ ➵➼ ➽ ➚➴➵➸➵ ➴ ➚➼ ➘ ➚➪➬➪➵ ÜÝ Þ ➶➚➺➵➼✃➵➽ ç å ➽ ➷ ➚➶➻➬ ➼ ➚Ùã ➱ ➚➱ ➵➴➻ ✃➵➼ ➘
➸➻➽ ➚➹➺ ➵➪➻➽➵➼➮ ➵➼✃➵ê➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ❐ ë➵➪➻➼➻ ➸➻➽ ➵Ù ➚➼➵➽ ➵➼➴ ➻➮ ➵➽ ÜÝÞ ➱ ➚Ù ➶ ➚➺ ➷➱ ➪➵➮ ✃➵➼ ➘
➵➸ ➵➴ ➵➸ ➵ ➶ ➵➵➱ ➻➱➷❐ ì➚➹ ➚➼ ➱ ➵Ù ➵ ➽➷➚➶➻➬➼➚Ù ✃➵➼ ➘ ➸➻ ➶ ➚➺ ➵Ù ➽ ➵➼ ➽ ➚➴➵➸➵ ➴ ➚➼ ➘➘ ➷➼➵ ➵➽ ➱➻í
➪➵✃➵➼ ➵➼ ÜÝÞ ßàáà Ø ➶ ➚➺➵➼✃➵➽ ç îï ➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ➸ ➚➼ ➘ ➵➼ ➶➻ ➶➱ ➚➹ ➴➚➹➺ ➵➘ ➻ ➵➼ ➶➚➱➻ ➵➴
í➵➽ ➷ ➪➱ ➵➶ ➸➻➺ ➚Ù ➻➽ ➵➼ çï ➽ ➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ➱ ➚➱ ➵➴ ➻ ✃➵➼ ➘ ➸➻➽➚➹➺➵➪➻➽ ➵➼ ➮ ➵➼✃➵ ç ðå ➽ ➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù
➸ ➵Ù➻ çç í ➵➽➷➪➱ ➵➶ ✃➵➼ ➘ ➵➸ ➵ ➸➻ ßàáà Ø❐ Þ ➚➽ ➼ ➻➽ ➶ ➵➹➴➪➻➼➘ ✃➵➼ ➘ ➸➻➘ ➷➼➵➽ ➵➼ ➸➵➪➵➹
➴➚➼ ➚➪➻➱➻ ➵➼➻➼➻ ✃➵➻➱➷
C
ñu
ò óôõS
ö ÷ø ñùú û➮➵➪➻➼➻ ➸➻ ➪➵➽➷ ➽ ➵➼➷➼ ➱➷➽ ➹➚➪➻➮➵➱ ➶ ➚➾➵➷➮ ➹➵➼➵ ➴➚Ù ➶ ➚➼➱ ➵➶ ➚➴➚➼ ➘➘➷ ➼ ➵ ➸➵Ù ➻➱➻ ➵➴í ➵➽ ➷ ➪➱ ➵➶✃➵➼ ➘➵➸ ➵➸➻ßàáà Ø❐❒❮ü ÏÐÑÒýÕÖþÖÑ×Ö
t
Ö➳➚➼ ➘➬➪➵➮ ➵➼ ➸ ➵➱➵ ➸➻ ➪➵➽➷ ➽ ➵➼ ➶➚➱ ➚➪➵➮ ➶ ➚➪➷Ù ➷➮ ➽➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù
✃➵➼➘➸➻ ➶➚➺ ➵Ù ➱➚➪ ➵➮ ➱ ➚Ù ➽➷➹➴ ➷ ➪ã ➸➻ ➹ ➵➼ ➵ Ù➚➽ ➵➴ ➮➵➶➻ ➪ ➴➚➼➘➷➹➴ ➷ ➪➵➼ ➸ ➵➱ ➵ ➸ ➵➴ ➵➱ ➸➻ ➪➻➮➵➱ ➴➵➸➵ ÿ ÖÓ Ô ✁Ö Ñ
✂❐ ➳➚➼ ➘➬ ➪➵➮➵➼ ➸ ➵➱➵➴➵➸➵➴➚➼ ➚➪➻➱➻ ➵➼ ➻➼ ➻➱ ➚Ù➸➻Ù➻ ➸ ➵Ù➻ ➴ ➚➼ ➘➷ ➾➻ ➵➼ ➽➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ➺➚Ù➷ ➴➵➷ ➾➻
✄➵➪➻ ➸➻➱ ➵➶ã ➷ ➾➻ Ù ➚➪➻ ➵➺➻ ➪➻➱ ➵➶ ➸➵➼ ➷➾➻ ➽ ➚Û➷ ➽➷ ➴ ➵➼ ➸➵➱ ➵ã ➸➵➼ ➴➚Ù➮ ➻➱➷ ➼➘ ➵➼
(1)
⑦⑦⑦
⑧
A
⑨⑩A
❶ ❷❸ ❷A
❹❺❻ ❼A
❽❽
A
❻A
❾❿ ➀➁A
➀❻A
❼➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂⑦ ➃A
➄❻A
❼➅❺ ➅➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂⑦⑦⑦ ➃A
➄❻A
❼➁A
➆ ❹A
❼➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂⑦➇ ➃A
➄❻A
❼❻A
❹❿➈➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➇ ❹A
❹➅ ❾❿ ➀➃A
➉➊➈ ➊A
➀...1
➋➂➋ ➌➍➎➍ ➏➐ ➑➒➍ ➓➍ ➔→➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➋
➋➂➣ ↔ ➑➏↕➙ ↕➛➍ ➔➜➍➛ ➍ ➒➍ ➝➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➞
➋➂➞ ➐➍➎➍➛ ➍ ➔➜➍➛ ➍ ➒➍ ➝➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➞
➋➂➟ ➠↕➡↕➍ ➔↔ ➑➔➑➒⑦➎ ⑦➍ ➔➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➟
➋➂➢ ➤⑦➛ ➎ ➑➙ ➍➎ ⑦➓➍↔ ➑➔ ↕➒⑦➛ ➍ ➔➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➟
❹
A
❹➅ ➅ ➈A
➀➃A
❺A
➀❻❿ ➥❼ ➅➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦➦..6
➣➂➋ ➧➨➔➛ ➑➩➫➍ ➔↔ ➑➔→➑➏➎ ⑦➍ ➔➭➍➛ ➍➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂ ➯
➣➂➣ ➧➍ ➏➍ ➓➎ ➑➏⑦➛ ➎ ⑦➓➭➍➛ ➍➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➲
➣➂➞ ➧↕➍➒⑦➎➍➛➭➍➛ ➍➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➲
➣➂➟ ➧➑➩↕➍➛ ➍ ➔↔ ➑➒➍ ➔→ →➍ ➔➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂ ➳
➣➂ ➢ ↔ ➑➏➛ ➑➩➛ ⑦↔ ➑➒➍ ➔→ →➍ ➔➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂ ➳
➣➂ ➯ ➜➑➎➨ ➫➑➵ ➸➺➻➼➽➾➚➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂ ➪
➣➂➲ ➶ ⑦➙ ➑➔➛ ⑦➧↕➍ ➒⑦➎➍➛➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➋ ➹
➣➂ ➳ ➧➑➛ ➑➔➡➍ ➔→➍ ➔➧↕➍ ➒⑦➎➍➛↔ ➑➒➍ ➘➍ ➔➍ ➔➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➋ ➹
➣➂ ➪ ➶ ⑦➛ ➍ ⑦➔➧↕ ➑➛ ⑦➨➔ ➑➏➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➋ ➞
➣➂➋ ➹ ➠➑➓ ➔⑦➓↔ ➑➔→ ↕➙➩↕ ➒➍ ➔➫➍ ➔↔ ➑➔→➨➒➍ ➝➍ ➔➫➍➎➍➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➋➟
➣➂➋ ➹➂➋ ➤➓➍ ➒➍↔ ➑➔→↕➓ ↕➏➍ ➔➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂ ➋➢
➣➂➋➹➂➣ ➤➓➍➒➍➤⑦➓➍➩➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➋➯
➣➂➋➹➂➞ ➧➨➔➛ ➑➩➵ ➴➷➬ ➮➱✃ ❐➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➋➯
➣➂➋➋ ↔➑➔→ ↕➡⑦➍ ➔➤➎➍➎ ⑦➛ ➎ ⑦➓➧↕➑➛ ⑦➨➔ ➑➏➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➋➳
➣➂➋➋➂➋ ❒➡⑦❮➍ ➒⑦➫⑦➎➍➛➧↕➑➛ ⑦➨➔ ➑➏➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➋➳
➣➂➋ ➋➂➣ ❒➡⑦➧➑➍ ➔➫➍ ➒➍ ➔➧↕➑➛ ⑦➨➔➑➏➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂ ➂➂➂➂➣ ➹
(2)
ÏÐ
Ñ
A
ÑÒ ÒÒÓÔ Õ Ö× ÖØ ÖÙÒ ÚÔ ÛÔ ØÒÕ Ò Ü Û...23
Ý Þß àáâ ãÏäåä æàá æáçÏèÏä æÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞéÝÝÞß Þß êèë ìÏàá æìä íëçëä æÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞéÝ
ÝÞß Þ é êèë ìÏîÏèáâäèëâÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞéÝ
ÝÞß ÞÝ àá æá æèëä æïáèðìáàá æáçÏèÏä æÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞéñ
Ý Þ é òìá æèÏóÏôä ãÏõèâÏöëèìä æêôäçäàá æ÷ëôëâä æÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞéñ
Ý ÞÝ àáâä æøä æ÷ä æùëá ãÏðæáâÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞéñ
Ý Þñ àá æ÷ðçä íä æìäèäÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞéú
Ý Þû õæäçÏ ãÏ ãÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞéü
Ý Þý þä íäå ä æàá æáçÏèÏä æ ÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÝ ÿ
Ñ
A
ÑÒ ÚÔ ÛÙ✁Ó Ú✁ØA
Û×A
ÛÚÔ ÛÙ ÖØA
✂A
Û×A
ÕA...34
ñÞß àá æ÷ ë ✄åëçä æ☎äèäÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÝññÞ é àá æ÷ðçä íä æ☎äèäÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÝñ
ñÞéÞß☎äèä✆✄ë ✄✝á ãåðæìá æÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÝ û
ñÞéÞ éàá æ÷ë ✞Ïä æùëá ãÏðæáâÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÝ✟
ñÞ éÞé Þß ✆✞Ï✠äçÏìÏèä ãùëá ãÏðæáâÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÝ✟
ñÞ éÞé Þé✆✞Ï✝áçÏäöÏçÏèä ãùëá ãÏðæáâÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÝ ü
ñÞ éÞé ÞÝ ✆✞Ïùáøë ôëå ä æ☎äèäÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞñÿ
ñÞ éÞÝàáâ íÏèëæ÷ä æ✡☛☞ÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞñß
ñÞ éÞÝÞßàáâ íÏèëæ÷ä æ✡☛☞ûÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞñé
ñÞ éÞÝÞéàáâ íÏèëæ÷ä æ✡☛☞ßÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞñ ñ
Ñ
A
ÑA
ÛA
ØÒ✌Ò✌...48
û Þß õæäçÏ ãÏ ãàá æ÷ ðçä íä æ☎äèäÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞñ úûÞß ÞßõæäçÏ ãÏ ã☎äèä ✆✄ë✄✝á ãåðæìá æÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞñ ú
ûÞß Þ éõæäçÏ ãÏ ã✆✞Ï✠äçÏìÏèä ãùëá ãÏðæáâÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞñü
ûÞß ÞÝõæäçÏ ãÏã✆✞Ï ✝áçÏäöÏçÏèä ãùëá ãÏðæáâÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞñü
ûÞß ÞñõæäçÏ ãÏ ã✆✞Ïùáøëôëå ä æ☎äèäÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞû ÿ
û Þ é õæäçÏ ãÏ ãàáâ íÏèëæ÷ä æ✡☛☞ÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞû ß
ûÞéÞßõæäçÏ ãÏ ãàá â íÏèëæ÷ä æ✡☛☞ßÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞû ß
ûÞéÞ éõæäçÏ ãÏ ãàá â íÏèëæ÷ä æ✡☛☞ûÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞûé
û Þé ÞÝõæä çÏãÏ ãõèâ Ïöëèàáçä✍ä æä æÞÞ ÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞÞÞ ÞÞûñ
(3)
✑
✒
A
✒✓✔ ✕✖ ✗✔ ✘ ✙✚✛A
✜✢A
✜✗A
✣A
✜...56
✤ ✥✦ ✧★✩ ✪✫ ✬✭ ✮✯✰✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✱✤ ✤ ✥✲ ✳✯✴✯✰✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✥ ✥✥✥✱✤ ✢
A
✵✶A
✣✙✚ ✗✶A
✕A...57
✛
A
✘ ✙✔ ✣A
✜A...59
✛
A
✘ ✙✔ ✣A
✜✒...65
(4)
✸ ✹
✺
A
✻✼A
✽✾✿❀ ❁A
✽❂❃ ❄❅ ❃❆
1
❇❈ ❉ ❈❊❋ ●❊❍■❏ ❈ ●❑ ●❊▲■ ▼ ●❊❋ ❋ ●❊◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆ ❖ ❂❃ ❄❅ ❃❆2
P●◗ ❘❙❚❯ ●❊❋❱■❲❏ ■ ❊❋ ●❚ ❈❳✹▲■❚❑■❏ ❑✹▲■ ▼●❊❋❋●❊❨■❚❳●❩ ●❏❬ ●❑ ●◆ ◆◆ ❭ ❂❃ ❄❅ ❃❆3
❪❫ ❴ ❵❛ ❜❝ ❞❡❜❢❣ ❞❤ ✐❥❦❞❧♠❫❡❥♥♦◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆♣♣ ❂❃ ❄❅ ❃❆4
P▼❙qr❳●❚❘▲■ ❊■ ▼✹❘✹●❊◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆s t ❂❃ ❄❅ ❃❆5
❬ ■ ❊✹❑❍■ ▼●❲✹❊ ✉■ ❑❏❙❊❩ ■❊◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆s ✈ ❂❃ ❄❅ ❃❆6
▲■❚ ❑■ ❊❘ ●❑■ ✉■ ❑❏❙❊❩■ ❊▲■❚ P●◗ ❈ ▼❘ ●❑◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆s ✇ ❂❃ ❄❅ ❃❆7
▲■❚❑■ ❊❘ ●❑■①■ ▼❈❚❈❳ ✉■ ❑❏❙ ❊❩ ■ ❊◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆ ◆◆◆◆s ✇ ❂❃ ❄❅ ❃❆8
②✹●❋ ❚ ●❲P✹❑❳③ ❙❊■❨ ■ ❊❘ ●❊❋❨✹❊❩●◗ ●❊④●❊❋②✹▼●◗ ❈◗ ●❊⑤ ❊❘ ❈◗(5)
⑦⑧⑧
⑨
A
⑩❶A
❷ ❶A
❸ ❹❺❻❼ ❽❾❿
1
➀➁➂ ➃➄⑧➅➆ ➇➃➈⑧W
➃➉ ➃➊ ➋➃➌ ➃➍➁ ➌➎➆ ➂ ➃➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➐ ❻❼ ❽❾❿2
➑➁➊⑧➈➒ ➓➁➊⑧➈➔➆➁ ➈⑧→➊ ➁ ➌➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➣↔ ❻❼ ❽❾❿3
↕➅ ➌⑧➎➆ ➅➙↕➅ ➌⑧➎➆ ➅ ➛➁ ➌➅ ➃➊➜➃➃➊ ➆➊ ➅➆➂ ➝➃➈⑧➊➞ ➙➟➃➈⑧➊➞ ➠⑧ ➟➁➊➈⑧ ➔➆➃➇⑧➅ ➃➈➛➁ ➇➃➜➃➊➃➊➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➐➡
❻❼ ❽❾❿
4
➢➤➥➦ ➤➥➣➑➁➊⑧➈➔➁ ➇➃➟⑧➊➀➁ ➈ ➄→ ➊➧➁➊➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➨↔ ❻❼ ❽❾❿5
➀➁➂ ➃➄⑧➅➆ ➇➃➈⑧➩➓⑧➫➃➇⑧ ➧⑧➅ ➃➈➛➁➊⑧➇➃⑧➃➊➛➁ ➌➈➁ ➄➈⑧➛➁➊➞➞➆ ➊➃➝➁➊➞➁➊➃⑧➛➁ ➇➃➜➃➊ ➃➊➭⑧➈➅➁➟➯➊ ➲→➌➟➃➈⑧↕➂ ➃➧➁➟⑧➂➯➳ ➍➩➵↕➵➠➸➺ ➃➞⑧➃➊➯➯➻➏➏➏➨➼
❻❼ ❽❾❿
6
➀➁➂ ➃➄⑧➅➆ ➇➃➈⑧➩➓⑧➫➃➇⑧ ➧⑧➅ ➃➈➛➁➊⑧➇➃⑧➃➊ ➛➁ ➇➃➜➃➊ ➃➊➯➳ ➍➝➁➊ ➆ ➌➆➅➽➃➌ ➃➄➃➊ ➛➁➊➞➞➆➊➃➸➺ ➃➞⑧➃➊➯ ➯➯➻➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➨➾❻❼ ❽❾❿
7
➛➁ ➌➚⑧➅➆➊➞➃➊↕➅ ➌⑧➎ ➆➅➪➶➦➡➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏↔➣ ❻❼ ❽❾❿8
➛➁ ➌➚⑧➅➆ ➊➞➃➊➠ ⑧ ➟➁➊➈⑧➪ ➶➦➡➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏↔➨ ❻❼ ❽❾❿9
➛➁ ➌➚⑧➅➆➊➞➃➊↕➅ ➌⑧➎ ➆➅➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏↔➡ ❻❼ ❽❾❿10
➛➁ ➌➚⑧➅➆➊➞➃➊➠⑧ ➟➁➊➈⑧➪ ➶➦ ➣➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏↔ ➼ ❻❼ ❽❾❿11
➛➌→➈➁ ➈➛➁ ➌➃➊➞➂⑧➊➞➃➊➠➃➅ ➃➪ ➶➦➣ ➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➡ ➹ ❻❼ ❽❾❿12
➛➌→➈➁ ➈➛➁ ➌➃➊➞➂⑧➊➞➃➊➠➃➅ ➃➪ ➶➦➡➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➏➏➏ ➏➡➐ ❻❼ ❽❾ ❿13
➀➁ ➂→➟➁ ➊➧➃➈⑧➛➁ ➌➎ ➃⑧➂➃➊↕➅ ➌⑧➎➆ ➅➛➁ ➇➃➜➃➊➃➊➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➏ ➏➏➡↔(6)
➘ ➴➴➴
➷
A
➬➮A
➱✃A
❐❒❮ ➱A
❰ÏÐ Ñ ÒÓÔÐ Õ