PEMURNIAN KATEKIN DARI GAMBIR.

PEMURNIAN KATEKIN DARI GAMBIR

Skripsi Sarjana Kimia
Oleh
ALDHO PRAMANA PUTRA
BP : 0910413101

PROGRAM STUDI S1 KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

INTISARI
PEMURNIAN KATEKIN DARI GAMBIR
Oleh :
Aldho Pramana Putra (BP : 0910413101)
Dibimbing oleh Norman Ferdinal, M.Si dan Bustanul Arifin, M.Si

Isolasi senyawa katekin dari gambir telah dilakukan. Gambir yang telah
dihaluskan diekstrak dengan metoda maserasi menggunakan pelarut metanol.

Untuk pemurnian senyawa digunakan pelarut etil asetat, heksan, dan air. Hasil
isolasi berupa serbuk berwarna putih sebanyak 4,933 g dari 76,993 g katekin
kotor. Senyawa hasil isolasi ini memiliki titik leleh 175,8 – 177,4 oC dengan
serapan maksimum pada panjang gelombang 280,10 nm. Senyawa ini memiliki
gugus fungsi –OH, stretching C-O, C=C aromatis dan bending CH2.
Kata kunci : gambir, isolasi, katekin

vi

ABSTRACT
PURIFICATION OF CATECHIN FROM GAMBIR
by :
Aldho Pramana Putra (0910413101)
Norman Ferdinal, M.Si and Bustanul Arifin, M.Si

Isolation of catechin from gambir have been conducted. The delicate gambir
extracted with maseration method by methanol. For purification compoud used
ethyl acetate, hexane and water. The result of isolation was white powder as
4,933 g from 76,993 g impurited catechin. Isolated compound have melting
point as 175,8 – 177,4 oC with λmax 280,10 nm. These compound have OH

fungtional, C-O stretching, C=C aromatic and CH2 bending.
Keywords : gambir, isolation, catechin

vii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Tanaman gambir (Uncaria gambir) merupakan salah satu diantara family
Rubiceae (kopi-kopian) yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yaitu dari ekstrak
(getah) daun dan ranting mengandung asam katechu tannat (tanin), katechin,
pyrocatecol, florisin, lilin, fixed oil. Kandungan utama gambir adalah asam
katechu tannat (20-50%), katekin (7-33%), dan pyrocatecol (20-30%).
Asam catechu tannat (C15H12O5) atau tanin merupakan anhidrat dari
katekin. Tanin mudah berikatan dengan protein, karena mengandung sejumlah
gugus hidroksil. Atom H pada gugus hidroksil tersebut sangat reaktif dan dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan protein.
Katekin (C15H14O6) termasuk dalam golongan senyawa flavonoid, tidak
bewarna dan dalam keadaan murni sedikit larut dalam air dingin tetapi sangat
mudah larut dalam air panas, larut dalam alkohol dan etil asetat. Apabila

katekin dipanaskan pada suhu 110°C atau dipanaskan pada larutan alkali
karbonat, maka akan kehilangan satu molekul air dan berubah menjadi asam
catechu tannat (C15H12O5) atau tanin [1].
Kegunaan gambir secara tradisional adalah sebagai pelengkap makan sirih
dan obat-obatan, seperti di Malaysia gambir digunakan untuk obat luka bakar,
obat diare, disentri dan obat sakit kerongkongan. Secara modern gambir
banyak digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan [2,3].
Indonesia sebagai pemasok utama gambir dunia yaitu mencapai 80%,
sebagian

besar

berasal

dari

daerah Provinsi

Sumatera


Barat dengan

negara tujuan Banglades, India, Pakistan, Taiwan, Jepang, Korea Selatan,
Perancis dan Swiss [4].
Pemurnian katekin dari gambir akan menghasilkan katekin dengan mutu
yang bagus sehingga meningkatkan nilai ekonomis dari produk gambir itu
sendiri.

Berdasarkan

penelusuran

literatur,

peneliti

sebelumnya

telah


melakukan isolasi katekin dari gambir dengan menggunakan pelarut etil asetat,
heksan dan air namun pengerjaannya dilakukan sampai 3 kali pengulangan

1

[15,17,18]. Ada juga peneliti lain yang melakukan penelitian ini namun hasil
katekin yang didapat kurang bagus yaitu katekin yang masih bewarna kuning
[13,14]. Sedangkan secara literatur katekin itu bewarna putih. Oleh sebab itu
perlu dicari metoda lain yang lebih sederhana dengan hasil yang lebih bagus
tentunya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pemurnian katekin dari gambir.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, beberapa hal yang menjadi perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah adanya zat warna (tanin) dan air yang mengganggu
dalam proses pemurnian katekin ini, maka diperlukan cara untuk memisahkan
zat warna (tanin) dan menghilangkan air tanpa merusak senyawa katekin yang
didapatkan.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendapatkan metoda pemurnian katekin dengan cara yang lebih sederhana
dan waktu yang lebih cepat.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang cara pemurnian
katekin dari gambir yang lebih sederhana dan waktu yang lebih cepat dengan
hasil yang lebih bagus.

2