Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Saba - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Gaba.

(1)

i LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL

UNIVERSITAS UDAYANA

TEMA:

INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB

JUDUL KEGIATAN:

MEWUJUDKAN DESA SABA YANG SEHAT DAN SEJAHTERA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS LINGKUNGAN SERTA

PENGEMBANGAN POTENSI DESA

DESA : SABA

KECAMATAN : BLAHBATUH

KABUPATEN : GIANYAR

PROVINSI : BALI

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK REVOLUSI MENTAL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

(3)

iii RINGKASAN

Pembuatan standing banner dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial ditujukan agar masyarakat menjadi lebih memahami cara pembuatan e-KTP dan program jaminan sosial. Pembuatan standing banner ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mempermudah pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat. Adapun isi dari kegiatan ini adalah mengumpulkan informasi – informasi terkait, membuat desain standing banner, mencetak standing banner, dan menyerahkannya ke kantor Desa Saba dan memasangnya. Kegiatan ini diselenggarakan dari hari Senin, 15 Agustus 2016 sampai dengan hari Senin, 22 Agustus 2016

Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan secara aktif di dalamnya. Judul Kegiatan dari kegiatan ini adalah “Penyuluhan Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah” dimana kegiatan ini bertujuan untuk memberikan inovasi dalam pengelolaan sampah serta memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga pengelolaan sampah. Kegiatan ini berakhir dengan antusias warga yang sangat tinggi untuk membuat bank sampah di Desa Saba.

Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana yang digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Alat kebersihan adalah semua alat pembersih yang fungsi utamanya untuk membersihkan atau menghilangkan noda pada komponen benda datar, tegak, bertekstur, bercelah pada suatu benda dan benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak.Tujuan pembuatan tempat sampah dengan mengguanakan 3 media yaitu membuat tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah (tempat sampah organik, non organik dan B3).

PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya untuk membantu kesehatan masyarakat sekitar. Judul kegiatan dari PHBS adalah “Gigiku Sehat dan Tanganku Terbebas dari Kuman”. Program-program yang dilakukan adalah cara menyikat gigi dan cuci tangan yang benar. Kegiatan berjalan dengan lancar dan para siswa – siswi pun sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan sehingga akan mengurangi pengeluaran keluarga. Setelah melakukan diskusi dengan Bapak Kepala Desa dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK maka kami melaksanakan program kerja yang berjudul “Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa”. Tujuan dilaksanakannya program kerja ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan mendorong masyarakat untuk pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga. Program kerja ini dilakukan dengan pengadaan tanaman obat keluarga dan tanaman upakara yang disalurkan ke ibu-ibu PKK Desa Saba dan pengadaan tanaman pot dan bunga yang disalurkan dan ditata langsung di Kantor Desa.

Penyalahgunaan khususnya dalam penggunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobat-obatan dan penelitian namun digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Disamping Narkoba, HIV juga sudah menjadi “musuh” bagi masyarakat karena jumlah dari penderita HIV kian meningkat drastis dimana tidak adanya kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari HIV. Belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit HIV menjadi salah satu alasan mengenai pentingnya edukasi mengenai HIV harus dilakukan dengan cepat tepat. Diharapkan dengan adanya sosialiasi ini dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai bahaya dari penyalahgunaan narkoba serta mengenai kekerasan seksual dan HIV.


(4)

iv Stiker digunakan sebagai media penghias tempat-tempat atau barang-barang tertentu, memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai hal, mulai dari memberikan informasi baru, mengingatkan pembaca terhadap suatu hal, bahkan memberi sugesti untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pembuat stiker. Dalam hal ini, salah satu kegiatan yang kami lakukan ialah membuat stiker-stiker yang dapat digunakan oleh pihak desa untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keselarasan lingkungan desa.

Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum bertujuan untuk menyadarkan masyarakat umum agar mentaati peraturan yang ada, seperti : tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan narkoba, menjaga kebersihan pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan handphone saat berkendara.


(5)

v KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu.

Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat guna memenuhi kelengkapan tugas Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat 2016 mengenai kegiatan kelompok yang dilaksanakan dalam 5 Minggu di Desa Saba

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

 Ir. Ni Luh Made Pradnyawati, M.P, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), atas bimbingannya dalam menyelesaikan program.

 I Gusti Ngurah Mahendradinata, S.H, selaku Perbekel Desa Saba atas kritik, saran, bantuan serta bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.

 Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa Saba yang telah memberikan bantuan moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan .

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Saba, 26 Agustus 2016


(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

RINGKASAN ... iiii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vi

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 ANALISIS SITUASI ... 1

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH ... 3

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT ... 6

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH ... 8

2.1 TEMA DAN JUDUL KEGIATAN... 8

2.2 PROGRAM KERJA ... 8

2.3 JADWAL PELAKSANAAN ... 8

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN ... 12

BAB IV PENUTUP ... 43

4.1 KESIMPULAN ... 43

4.2 SARAN ATAU REKOMENDASI ... 43


(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS SITUASI

Desa Saba termasuk wilayah Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Desa Saba merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, yang saat ini telah bermukim kurang lebih 9.176 penduduk. Desa Saba merupakan Desa Pantai yang mempunyai luas wilayah sebesar 600,60 Ha yang membentang dari utara ke selatan dengan ketinggian desa 0-500 diatas permukaan laut. Desa saba berbatasan dengan Desa Blahbatuh di sebelah Utara, Desa Pering sebelah Timur, Samudra Indonesia sebelah Selatan, dan Kecamatan Sukawati disebelah Barat.

Secara geografis Desa Saba terletak disebelah selatan Kecamatan Blahbatuh dan Desa Blahbatuh. Pintu gerbang utama Desa Saba adalah Banjar Dinas Saba. Untuk mencapai Desa Saba dapat ditempuh melalui Banjar Dinas Perangsada, Desa Pering dengan jalan raya sepanjang 2,10 Km. Selain itu, Desa Saba dapat ditempuh melalui Banjar Dinas Gelumpang, Desa Sukawati yag berjarak 1,50 Km. Ataupun dapat ditempuh melalui jalan by pass Tohpati Kusamba (Jalan Prof. DR. Ida Bagus Mantra).

Dilihat dari segi administratif dan kewilayahannya, Desa Saba terdiri dari 8 Banjar Dinas dan 5 Desa pakraman. 8 Banjar Dinas, yaitu:

1. Banjar Dinas Blangsinga 2. Banjar Dinas Sema 3. Banjar Dinas Kawan 4. Banjar Dinas Tengah 5. Banjar Dinas Tegallulung 6. Banjar Dinas Banda 7. Banjar Dinas Pinda 8. Banjar Dinas Saba

Dan 5 Desa Pekaraman Desa Saba, yaitu: 1. Desa Pakraman Blangsinga

2. Desa Pakraman Bonbiyu ( Sema, Kawan, Tengah, dan Tegallulung) 3. Desa Pakraman Banda

4. Desa Pakraman Pinda 5. Desa Pakraman Saba


(8)

2 Desa Saba memiliki jumlah penduduk yang cukup padat yang tersebar di 8 banjar. Sebagaian besar mata pencaharian penduduk adalah di bidang pertanian, perkebunan, perdagangan, wiraswasta, PNS, dan peternakan sesuai dengan keadaan topografis Desa Saba. Pada wilayah di Desa Saba juga berdiri berbagai fasilitas yang menunjang kehidupan bermasyarakat warga Desa Saba, beberapa diantaranya adalah fasilitas perkantoran pemerintahan dimana terdapat Kantor Perbekel Desa Saba yang berlokasi tidak jauh setelah memasuki wilayah Desa Saba. Fasilitas peribadatan dan sosial budaya yang ada di Desa Saba adalah terdapat beberapa fasilitas pura dan setra.

Berdasarkan pendidikan, tingkat pendidikan penduduk Desa Saba cukup baik, mulai dari SDN, SMP, sampai dengan SMA maupun Sarjana. Desa ini memiliki 4 TK serta 6 SDN. Prasarana kesehatan yang ada di Desa Saba agak sulit. Pada wilayah desa hanya terdapat satu puskesmas pembantu yang buka dari pagi jam 9 sampai jam 1 siang dan beberapa praktik dokter umum. Menurut wawancara yang dilakukan pada masyarakat Desa Saba belum adanya pelayanan yang baik dan terstruktur mengenai pembuatan E-KTP, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, selain itu di bidang kesehatan yakni puskesmas desa dikatakan bahwa masih banyak penduduk yang kurang memiliki pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat karena kurangnya sosialisasi mengenai hal tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab penyakit seperti demam berdarah yang merupakan penyakit yang ada di Desa Saba. Selain itu, pada beberapa tempat di Desa Saba masih tedapat sampah-sampah yang berserakan yang tidak dikelola dengan benar. Bahkan terkadang sampah-sampah tersebut dibuang ke aliran air yang digunakan untuk mandi dan mencuci oleh sebagian warga desa. Disamping itu warga Desa Saba masih kurang memiliki pemahaman mengenai tata tertib lalu lintas, salah satunya warga Desa Saba jarang menggunakan helm disaat mengendarai kendaraan yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

Dari hasil wawancara, pengamatan serta pendekatan langsung ke tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Saba sendiri, masih terdapat hal-hal yang perlu dikembangkan pada potensi lingkungan dan masyarakat Desa Saba. Perihal mewujudkan aparatur desa yang siap melayani masyarakat, mewujudkan lingkungan desa yang bersih dan sehat, serta mewujudkan lingkungan desa yang tertib.di Saba.

Program KKN-PPM UNUD untuk periode XIII ini akan dikonsentrasikan khususnya di Desa Saba adalah mengenai Revolusi Mental. Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM UNUD dan pembimbingnya dapat mengembangkan mental Sumber Daya Manusia yang tersedia.


(9)

3 Dengan demikian maka dibuatlah beberapa program untuk pelaksanaan KKN PPM-RM UNUD 2016 yang berjudul “MEWUJUDKAN DESA SABA YANG SEHAT DAN

SEJAHTERA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS

LINGKUNGAN SERTA PENGEMBANGAN POTENSI DESA” 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

a. Pembuatan Standing Banner (Roll Up) e-ktp dan Program Jaminan Sosial E-KTP merupakan kartu tanda penduduk yang dibuat secara elektronik, dimana didalam e-KTP sudah tersimpan data – data masyarakat yang meliputi sidik jari, data pribadi penduduk, tanda tangan, foto, dan lain-lain. Program Jaminan Sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin masyarakat sudah memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

Pembuatan standing banner dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial ditujukan agar masyarakat menjadi lebih memahami cara pembuatan e-KTP dan program jaminan sosial. Dengan diadakannya pembuatan standing banner juga diharapkan agar masyarakat mengetahui fungsi dan kegunaan dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial. Pembuatan standing banner ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mempermudah pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat.

b. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah

Adanya peningkatan produksi limbah yang berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk menjadi suatu permasalahan yang pelik baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Pengelolaan limbah yang tidak tepat akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup. Limbah pada dasarnya dapat kita kelompokkan menjadi dua yaitu limbah organik dan non-organik. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh alam, sedangkan limbah non-organik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh alam. Suatu sistem pengolahan limbah diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari adanya limbah tersebut khususnya untuk limbah non-organik.

Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan secara aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Untuk


(10)

4 membentuk suatu organisasi bank sampah ini, sebelumnya dibutuhkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga kelesatarian lingkungan dengan cara mengolah limbah organik maupun non-organik. Tanpa adanya kesadaran dari masyarakat, sistem pengelolaan sampah ini tidak akan dapat dilaksanakan. Semua sistem dalam bank sampah ini dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat.

c. Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media (Organik, Non-Organik, dan B3) dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan

Tujuan pembuatan tempat sampah dengan menggunakan 3 media yaitu membuat tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah (tempat sampah organik, non organik dan B3). Manfaat dari pembuatan tempat sampah ini adalah memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya, memberikan kemudahan ketika akan mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis yang dibutuhkan, tersedianya tempat sampah akan membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya.

Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana yang digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Alat kebersihan adalah semua alat pembersih yang fungsi utamanya untuk membersihkan atau menghilangkan noda pada komponen benda datar, tegak, bertekstur, bercelah pada suatu benda dan benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Alat-alat kebersihan merupakan peralatan yang harus dimiliki di setiap sekolah. Dengan adanya peralatan ini tentu saja kondisi kebersihan di lingkungan sekolah juga akan selalu terawat dan terjaga dengan baik. Dengan diadakan pengadaan alat-alat kebersihan dapat menunjang dan menumbuhkan minat siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

d. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah

PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya untuk membantu kesehatan masyarakat sekitar. PHBS sangat penting untuk dilakukan sejak dini, karena semakin dini perilku tersebut ditanamkan, maka semakin melekatlah perilaku tersebut. Maka, sosialisasi PHBS sangat baik ditanamkan pada anak-anak, khususnya di sekolah atau di rumah.


(11)

5 e. Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan

Keasrian Lingkungan Desa

Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan sehingga akan mengurangi pengeluaran keluarga. Setelah melakukan diskusi dengan Bapak Kepala Desa dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK maka kami melaksanakan program kerja yang berjudul “Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa”. Program kerja ini didasari dari kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam tanaman obat dan tanaman upakara. Tujuan dilaksanakannya program kerja ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan mendorong masyarakat untuk pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang sempit dengan menanam tanaman obat diharapkan dapat mengurangi pengeluaran keluarga dan dengan menanam tanaman obat dapat dijadikan obat pertolongan pertama.

f. Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seksual&HIV

Penyalahgunaan khususnya dalam penggunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian namun digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada kesehatan tubuh para penggunanya serta banyak memiliki dampak negartif lainnya yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Tidak luput dari penyalahgunaan narkoba serta kekerasan seksual, fenomena HIV juga sudah menjadi “musuh” bagi masyarakat karena jumlah dari penderita HIV kian meningkat drastis dimana tidak adanya kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari HIV. Belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit HIV menjadi salah satu alasan mengenai pentingnya edukasi mengenai HIV harus dilakukan dengan cepat tepat.

g. Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan

Stiker digunakan sebagai media penghias tempat-tempat atau barang-barang tertentu, memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai hal, mulai dari memberikan informasi baru, mengingatkan pembaca terhadap suatu hal, bahkan memberi sugesti untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pembuat stiker.


(12)

6 Dalam hal ini, salah satu kegiatan yang kami lakukan ialah membuat stiker-stiker yang dapat digunakan oleh pihak desa untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keselarasan lingkungan desa.

h. Pembuatan Papan Nama dan Petunjuk Tempat Umum

Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum bertujuan untuk menyadarkan masyarakat umum agar mentaati peraturan yang ada, seperti : tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan narkoba, menjaga kebersihan pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan hp saat berkendara.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan kegiatan KKN-PPM Revolusi Mental di Desa Saba ini adalah untuk memberdayakan warga Desa Saba dalam meningkatkan kesejahteraan warga melalui program pemberdayaan dengan meningkatkan pemahaman warga mengenai penyuluhan-penyuluhan terhadap manfaat diberlakukannya pembuatan standing banner (Roll Up) e-ktp dan program jaminan sosial, sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen bank sampah dan pembentukan organisasi bank sampah, pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media (organik, non-organik, dan b3) dan alat kebersihan, sosialisasi pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, pemanfaatkan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa, pengadaan tanaman pot dan tanman bunga, sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan pencegahan HIV, tertib keamanan lingkungan, tertib lingkungan fisik semua program tersebut berguna untuk meningkatan perekonomian warga kurang mampu, meningkatkan kesehatan warga Desa Saba, membantu dan merawat lingkungan desa.

Tujuan dari pelaksanaan KKN-PPM adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa

b. Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdisipliner c. Untuk meningkatan perekonomian dan daya saing nasional di Desa Saba d. Untuk menanamkan nilai kepribadian dan jiwa penelitian


(13)

7 Manfaat kegiatan KKN-PPM di Desa Saba adalah untuk:

a. Bagi warga Desa Saba

Manfaat kegiatan KKN PPM di Desa Saba adalah agar warga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Desa Saba, menjadikan Desa Saba yang asri, bersih dan tertib sehingga meningkatkan kesehatan.

b. Bagi mahasiswa

Agar mahasiswa dapat bersosialisasi dengan warga Desa Saba dengan meningkatkan softskill untuk mengetahui bagaimana kehidupan di desa dan menjadikan pelajaran di masa yang akan datang. Mahasiswa juga mengetahui tentang susahnya hidup di desa dengan harapan akan menjadi lebih baik setelah menjalani kehidupan di desa.


(14)

8 BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

2.1 TEMA DAN JUDUL KEGIATAN

 Tema : Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib

 Judul Kegiatan : Mewujudkan Desa Saba Yang Sehat Dan Sejahtera Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan Serta Pengembangan Potensi Desa

2.2 PROGRAM KERJA

Dari judul di atas dapat dibagi menjadi beberapa 3 tema yang nantinya akan kami jadikan sebagai program pokok diantaranya adalah :

1. Gerakan Indonesia Melayani

a. Pembuatan Standing Banner (Roll Up) e-ktp dan Program Jaminan Sosial

2. Gerakan Indonesia Bersih

a. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan

Pembentukan Organisasi Bank Sampah

b. Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media (Organik,

Non-Organik, dan B3) dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan

c. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah

d. Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan

Keasrian Lingkungan Desa 3. Gerakan Indonesia Tertib

a. Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seksual dan

HIV

b. Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan

c. Pembuatan Papan Nama dan Petunjuk Tempat Umum

2.3 JADWALPELAKSANAAN

Tim KKN-PPM yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 16 orang. Pembagian tim dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki mahasiswa dibantu oleh seluruh anggota KKN-PPM sesuai dengan keterampilan dan


(15)

8 kemampuan yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Pengerjaan kegiatan KKN-PPM ini dibagi menjadi 8 kelompok yang akan melaksanakan masing-masing program kegiatan.

Waktu Pelaksanaan KKN PPM UNUD

No Kegiatan

Tanggal Juli– Agustus 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2

9 30 31 1 2 3 4 5 6 1

Pembuatan Standing Banner

(Roll Up) e-ktp dan

Program Jaminan Sosial

T

IB

A

2

Sosialisasi Pengelolaan

Sampah Melalui

Manajemen Bank Sampah

dan Pembentukan

Organisasi Bank Sampah

3

Pengadaan Tempat Sampah

dengan Menggunakan 3

Media (Organik,

Non-Organik, dan B3)

4 Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di

Lingkungan Sekolah

5

Pemanfaatkan Lahan

Pekarangan Untuk

Meningkat-kan Gizi

Keluarga dan Keasrian

Lingkungan Desa

6

Sosialisasi dan Bahaya

Penyalahguna-an Narkoba

dan Pencegahan HIV/ AIDS

7 Pembuatan Poster Tertib Keamanan Stiker dan

Lingkungan

8

Pembuatan Plang Himbauan Kebersihan dan Ketertiban Umum

9 Program Keluarga Dampingan


(16)

8

No Kegiatan

Agustus

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 0

1 Pembuatan Standing Banner

(Roll Up)

2

Sosialisasi Pengelolaan

Sampah Melalui Manajemen

Bank Sampah dan

Pembentukan Organisasi

Bank Sampah

3

Pengadaan Tempat Sampah

dengan Menggunakan 3

Media (Organik,

Non-Organik, dan B3)

4 Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan

Sekolah

5

Pemanfaatkan Lahan

Pekarangan Untuk

Meningkat-kan Gizi

Keluarga dan Keasrian

Lingkungan Desa 6

Sosialisasi dan Bahaya

Penyalahguna-an Narkoba

dan Pencegahan HIV/ AIDS

7

Pembuatan Stiker dan Poster

Tertib Keamanan

Lingkungan

8

Pembuatan Plang Himbauan Kebersihan dan Ketertiban Umum

9 Program Keluarga

Dampingan


(17)

8

No Kegiatan

Agustus

21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Pembuatan Standing Banner (Roll

Up)

Pe

r

p

isah

an

Uj

ian

Kem

b

ali

k

e

Rumah

2

Sosialisasi Pengelolaan Sampah

Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank

Sampah

3

Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media (Organik,

Non-Organik, dan B3)

4 Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan

Sehat di Lingkungan Sekolah

5

Pemanfaatkan Lahan Pekarangan

Untuk Meningkat-kan Gizi

Keluarga dan Keasrian Lingkungan

Desa

6

Sosialisasi dan Bahaya

Penyalahguna-an Narkoba dan

Pencegahan HIV/ AIDS

7 Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan

8 Pembuatan Plang Himbauan Kebersihan dan Ketertiban Umum

9 Program Keluarga Dampingan


(18)

1 BAB III

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN

PROGRAM POKOK

A. Gerakan Indonesia Melayani

Pembuatan Standing Banner (Roll Up) E-KTP dan Program Jaminan Sosial E-KTP merupakan kartu tanda penduduk yang dibuat secara elektronik, dimana

didalam e-KTP sudah tersimpan data – data masyarakat yang meliputi sidik jari, data

pribadi penduduk, tanda tangan, foto, dan lain-lain. Program Jaminan Sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin masyarakat sudah memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

Pembuatan standing banner dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial ditujukan agar

masyarakat menjadi lebih memahami cara pembuatan e-KTP dan program jaminan sosial.

Dengan diadakannya pembuatan standing banner juga diharapkan agar masyarakat

mengetahui fungsi dan kegunaan dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial. Pembuatan

standing banner ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam

mempermudah pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat. 1. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan panduan agar masyarakat mudah dan tertib dalam pelayanan masyarakat Desa Saba.

2. Sasaran Kegiatan

Kepala Desa, Sekretaris Desa, Para kepala kantor urusan, Kelian banjar dan Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan

1. Persiapan

Tempat : Penyerahan di Kantor Perbekel Desa Saba

Logistik : Pencetakan Standing Banner (Roll Up) E-KTP dan Program

Jaminan Sosial

SDM : Mahasiswa KKN PPM

2. Rencana Pelaksanaan

Waktu : Senin, 15 Agustus2016 – Senin, 22 Agustus 2016

(Penyerahan)

Rincian Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan tahapan persiapan seperti berkoordinasi dengan Bapak Kepala Desa, mencari


(19)

2 informasi terkait E-KTP, KIS, dan KIP. Setelah mendapatkan informasi tersebut dilanjutkan dengan

membuat desain standing banner dan pencetakannya.

Standing banner yang sudah jadi langsung diserahkan ke Kantor Desa dan memasangnya.

3. Rencana Evaluasi

Pemahaman masyarakat tentang pembuatan dan pemanfaatan e-KTP dan program jaminan sosial di masing-masing banjar di Desa Saba.

4. Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah mengumpulkan informasi – informasi

terkait, membuat desain standing banner, mencetak standing banner, dan

menyerahkannya ke kantor Desa Saba dan memasangnya. 5. Rencana Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah

pemahaman masyarakat mengenai e-KTP dan program jaminan sosial.

 Waktu penilaian : Sebelum pembuatan standing banner dan

setelah pembuatan standing banner.

 Cara penilaian : Penilaan dilakukan dengan melihat respon masyarakat

ketika melihat standing banner.

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM

6. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

a.Kordinasi dengan Perbekel

mengenai e-KTP dan program jaminan sosial dan proses pengumpulan informasi

Diskusi 2 jam Desa Saba,

Kecamatan Blahbatuh.

Tahap Pelaksanaan

a.Pembuatan desain standing

banner

b.Pencetakan desain standing banner

Mendesain di Photoshop

2 jam

1 jam

Posko KKN Desa Saba.

CV. Megah Jaya


(20)

3

c.Penyerahan standing banner

dan memasangnya

-

1 jam Kantor Kepala Desa

Saba Tahap Evaluasi

a.Pengetahuan masyarakat akan

prosedur pembuatan dan pemanfaatan e-KTP, KIS, dan KIP meningkat

Pengamatan 12 jam Kantor Desa Saba

7. Indikator Keberhasilan

Output : Pengetahuan masyarakat akan prosedur pembuatan dan pemanfaatan

e-KTP, KIS, dan KIP meningkat.

Outcome : Terlayaninya masyarakat sesuai dengan prosedur yang efektif dan efisien.

8. Hasil Kegiatan

Paket pembuatan peterbukaan informasi publik (SOP pembuatan KTP, KK, dan lain-lain) dan poster atau standing banner.

Dokumentasi :

1. Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1 Pencetakan standing banner Rp 250.000 2 Rp 500.000

Total Pengeluaran Rp 500.000

10. Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan yaitu sulitnya survey harga

percetakan standing banner yang sesuai dengan kondisi keuangan sehingga


(21)

4 memakan waktu yang cukup lama. Selain itu terjadi kesalahan pencetakan standing banner sehingga harus dilakukan pencetakan ulang.

Saran yang ada di dalam pelaksanaan pembuatan standing banner yaitu harus dilakukannya pengecekan secara berkala agar tidak terjadi kesalahan ketika pencetakan. Harus dilakukkannya pengecekan standing banner yang sudah terpasang secara berkala untuk memastikan kondisi standing banner tetap baik dan berfungsi secara optimal.

B. Gerakan Indonesia Bersih

Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba

Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif

yang mendorong masyarakat untuk berperan secara aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Untuk membentuk suatu bank sampah ini, sebelumnya dibutuhkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga kelesatarian lingkungan dengan cara mengolah limbah organik maupun non-organik. Karena tanpa adanya kesadaran dari masyarakat sistem pengelolaan sampah ini tidak akan dapat dilaksanakan. Semua sistem dalam bank sampah ini dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat.

1. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan inovasi dalam pengelolaan sampah serta memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga pengelolaan sampah.

2. Sasaran Kegiatan

Para kepala kantor urusan (KAUR), Para kader PKK, Posyandu, Karang Taruna, Kepala Dusun dan Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan

Tempat : Balai Br. Banda, Desa Pakraman Banda, Desa Saba.

Logistik : Materi, LCD, Konsumsi

SDM : Pembicara yaitu Ni Wayan Sri Sutari, SP. MP.(Dosen Fakultas

Pertanian)


(22)

5 2. Rencana Pelaksanaan

Waktu : Jumat, 5 Agustus 2016 – Kamis, 11 Agustus 2016

Rincian Kegiatan :Sosialisasi Mengenai Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba

3. Rencana Evaluasi

Pemahaman masyarakat tentang kebersihan lingkungan serta cara pemilahan sampah plastik.

4. Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah penyuluhan tentang bank sampah dan pembentukan organisasi bank sampah.

5. Metode Penyuluhan

Penyuluhan akan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. 6. Media Penyuluhan

Media yang digunakan antara lain menggunakan slide powerpoint dengan

menggunakan LCD dan juga tanya jawab. 7. Rencana Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah

peserta dan antusias peserta

 Waktu penilaian : Setelah penyuluhan.

 Cara penilaian : Dari daftar hadir dan interaksi pembicara dengan

peserta.

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM UNUD XIII

8. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Waktu

Jumat, 5 Agustus 2016

Koordinasi ke Kepala Desa Mengenai Kegiatan

Penyuluhan Bank Sampah

Kantor Kepala Desa 09.00 – 11.00

wita Sabtu, 6 Agustus

2016

Survey Tempat Penyuluhan

Bank Sampah Kawasan Desa Saba

13.00 – 16.00

wita Minggu, 7 Agustus

2016

Membuat Surat Permohonan Pembicara

Kegiatan

Posko KKN Saba 08.00 – 09.00

wita


(23)

6 Mengirim Surat Permohonan Pembicara untuk Kampus Sudirman Universitas

10.00 – 13.00

wita

Senin, 8 Agustus 2016

Membuat Surat perihal Undangan, Peminjaman Tempat, Peminjaman Alat

untuk penyuluhan Bank Sampah

Posko KKN Saba 09.00 – 13.00

wita

Selasa, 9 Agustus 2016

Mengirim Surat perihal Undangan, Peminjaman Tempat, Peminjaman Alat

untuk penyuluhan Bank Sampah

Rumah dan Kantor Tokoh-tokoh

Masyarakat se-Desa Saba

09.00-14.00 wita

Rabu, 10 Agustus 2016

Membeli Konsumsi untuk

Penyuluhan Pasar Blahbatuh 08.00-10.00

Konfirmasi Kedatangan

Undangan Posko KKN Saba 10.00 – 13.00

Kamis, 11 Agustus 2016

Penyuluhan mengenai Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah Dan Pembentukan

Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba

Balai Br. Banda, Desa Pakraman Banda, Desa Saba

15.00-18.00 Wita

9. Hasil Kegiatan

Penyuluhan pembentukan bank sampah ini dilakukan di Balai Br. Banda, Desa Pakraman Banda, Desa Saba yang dihadiri oleh Para kader PKK, Posyandu, Karang Taruna, Kepala Dusun dan Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.Penilaian berasal dari jumlah peserta yang hadir dan antusiasme yang terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan kepada pembicara. Selain itu juga


(24)

7 antusiasme dari warga Desa Saba masing-masing banjar sangat tinggi sehingga dapat mendukung dilaksanakannya penyuluhan di Desa Saba tentang kegiatan ini.

Dokumentasi :

10.Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1 Konsumsi Nasi Kotak Rp 18.750 60 Rp 1.125.000

3 Fee penyuluhan bank sampah Rp 450.000 1 Orang Rp 450.000

4 Biaya Transportasi Rp 80.000 - Rp 80.000

8 Print piagam Rp 5.000 1 buah Rp 5.000

Total Pengeluaran Rp 1.660.000

11. Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan penyuluhan adalah karena banyaknya acara keagamaan dan kesibukan masyarakat dan aparat desa menyebabkan kesulitan untuk mencari jadwal untuk mengadakan penyuluhan. Namun hal ini dapat diatasi dengan 18


(25)

8 berdiskusi dengan Bapak Kepala Desa agar mendapatkan hari yang memungkinkan warga untuk datang. Selain itu, hambatan lainnya adalah belum ditetapkannya organisasi pembentukkan bank sampah karena perlu dilakukan waktu yang cukup lama untuk membentuk organisasi tersebut.

Saran yang ada di dalam pelaksanaan penyuluhan pengelolaan sampah melalui manajemen bank sampah ini perlu adanya sarana yang mendukung untuk pelaksanaan penyuluhan untuk memudahkan masyarakat dalam memahami pelaksanaan kegiatan ini.

Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media (Organik, Non-Organik, dan B3) dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan

Berdasarkan hasil pertemuan dengan Kepala Desa pada tanggal 24 Juni 2016 disampaikan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemilahan saat membuang sampah di Desa Saba dan kurangnya kesadaran menjaga kebersihan lingkugan sekolah, oleh karena itu dilakukan survey di beberapa sekolah dan banjar yang ada di Desa Saba. Setelah mendapatkan hasil survey kami dari mahasiswa KKN PPM RM Udayana Periode XIII

melaksanakan program kerja “Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media

dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan” di Desa Saba.

1. Tujuan kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan program KKN PPM RM ini adalah untuk membuat tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah (tempat sampah organik, non organik, dan B3) dan tujuan dari kegiatan pengadaan alat-alat kebersihan adalah dapat menunjang dan menumbuhkan minat siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang ada di Desa Saba.

2. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan pengadaan tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah (tempat sampah organik, non organik, dan B3) adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Para kepala kantor urusan (KAUR) dan Masyarakat Desa Saba. Sedangkan sasaran dari kegaitan pengadaan alat-alat kebersihan adalah Masyarakat umum dan Masyarakat sekolah di Desa Saba.

3. Langkah langkah pelaksanaan kegiatan

1. Persiapan kegiatan : Koordinasi dengan perangkat desa, Kepala Dusun

Banjar Banda, Kepala Dusun Banjar Sema, dan Tim Penggerak Ibu PKK se-Desa Saba mengenai waktu yang baik untuk melaksanakan program kerja tersebut.


(26)

9 Tempat : Balai Br. Banda, Balai Br. Sema, SD N 2 Saba, SD N 4 Saba, dan TK SABA RARE

Logistik : Surat pemberitahuan pelaksanaan program kerja

2. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pengadaan tempat sampah dan alat – alat kebersihan

ini dilakukan sendiri oleh mahasiswa KKN dengan membeli tempat sampah

dengan menggunakan 3 media (Organik, Non-Organik, dan B3) dan alat – alat

kebersihan dengan adanya pelaksanaan program ini diharapkan agar mempermudah warga dalam membersihkan lingkungan sekitar lingkungan Banjar, SD dan lingkungan daerah TK serta mempermudah dalam mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis sampah. Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Waktu : Selasa, 23 Agustus 2016 dan Rabu, 24 Agustus2016

Rincian Kegiatan : Meletakkan tempat sampah dan alat – alat kebersihan

di Banjar – banjar dan TK yang sudah di tentukan.

4. Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah pembelian, penempatan, tempat sampah di Br. Sema, Br. Banda, dan Kantor Desa, dan penyerahan alat-alat kebersihan kepada SD N 2 Saba, SD N 4 Saba, dan TK Saba Rare. Dimana pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya, memberikan kemudahan ketika akan mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis yang dibutuhkan, tersedianya tempat sampah akan membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Kemudian pengadaan alat-alat kebersihan tersebut bertujuan untuk menanamkan kesadaran menjaga lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sejak dini.

5. Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang dipakai adalah pembelian tempat sampah 3 media dan alat-alat kebersihan.

6. Media Kegiatan

Media kegiatan yang dipakai adalah tempat sampah dan alat-alat kebersihan. 7.Evaluasi

Indikator yang dipakai : Interaksi antara mahasiswa KKN dengan warga dan

murid – murid SD pada saat pengadaan tempat sampah

di Banjar Banda dan Banjar Sema serta penyerahan alat

– alat kebersihan di SD 2 dan SD 4 Saba


(27)

10 8. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

- Koordinasi dengan Perbekel

dan Ibu Penggerak PKK se-Desa Saba mengenai tempat penaruhan tempat sampah

dan pemberian alat – alat

kebersihan

- Meminta ijin dengan Kepala

Dusun Br. Banda dan Kepala Dusun Br. Sema

- Meminta ijin dengan Kepala

SDN 2 Saba dan Kepala SDN 4 Saba

- Persiapan acara dengan

membeli tempat sampah dan

alat – alat kebersihan

Diskusi Kunjungan Kunjungan 2 jam 2 jam 2 jam 5 jam Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh

Banjar Banda dan Banjar Sema

SDN 2 Saba dan SDN 4 Saba

Denpasar dan Gianyar

Tahap Pelaksanaan

- Penyerahan tempat sampah

dan alat – alat kebersihan di

Br. Banda dan Br.Sema serta SD N 2 dan SD N 4 Saba

Penyerahan dan pengadaan

5 jam Br.Banda, Br.

Sema, SD N 2 Saba, SD N 4 Saba

Tahap Evaluasi

- Mengecek tempat sampah

yang ada di banjar – banjar

yang sudah di berikan tempat

10 jam Br. Banda dan Br.

sema


(28)

11 sampah

9. Hasil kegiatan

Hasil dari kegiatan ini adalah tempat sampah dengan 3 media yaitu tempat sampah organik, non organik,B3 dan alat-alat kebersihan.

Dokumentasi :

10.Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1

Alat – alat kebersihan :

 Sapu ijuk

 Sapu lidi

 Serok

 Keset

Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000

10 buah 10 buah 10 buah 10 buah

Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000

2 Tempat sampah Rp 250.000 9 buah Rp 2.250.000

3 Bensin Rp 100.000 Rp 100.000

5 Bensin Rp 100.000 Rp 100.000

Total Pengeluaran Rp 2.850.000


(29)

12 11. Hambatan dan Saran

Tidak ada hambatan yang dirasakan selama melaksanakan program kerja ini.

Adapun saran yang dapat diberikan bahwa sangatlah perlu bekerjasama yang baik sehingga program kerja ini dapat berjalan dengan baik.

Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Untuk itu, setiap masyarakat wajib menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar perilaku tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan. PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya untuk membantu kesehatan masyarakat sekitar. PHBS sangat penting untuk dilakukan sejak dini, karena semakin dini perilaku tersebut ditanamkan, maka semakin melekatlah perilaku tersebut. Maka, sosialisasi PHBS sangat baik ditanamkan pada anak-anak, khususnya di sekolah atau di rumah.

1. Tujuan kegiatan

Melakukan sosialisasi pola hidup sehat melalui kegiatan sosial dan olahraga di SD N 2 Saba. Hal tersebut dilakukan guna menciptakan kehidupan yang bersih dan sehat sejak dini.

2. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan penyuluhan ini adalah semua siswa kelas 3 di SD N 2 Saba. 3. Langkah langkah pelaksanaan kegiatan

1. Persiapan kegiatan

a. Koordinasi dengan pihak sekolah dasar mengenai waktu, tempat acara,

dan undangan.

b. Mempersiapkan waktu, tempat, dan materi penyuluhan.

c. Menyelesaikan dan menyebar undangan ke pihak sekolah.

Tempat : SD Negeri 2 Saba, Blahbatuh, Gianyar.

Logistik : Surat undangan, materi penyuluhan, LCD, Konsumsi SDM : Pembicara yaitu Kadek Indah Pratiwi

2. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan PHBS “Gigiku Sehat dan Tanganku Terbebas dari Kuman” menggunakan pembicara dari salah satu mahasiswa dari KKN Revolusi Mental yang bertempat di SDN 2 Saba, Blahbatuh, Gianyar. Melalui penyuluhan 23


(30)

13 ini, diharapkan nantinya para siswa dan siswi yang mendapatkan penyuluhan dapat memahami apa itu perilaku hidup bersih dan sehat dan dapat menerapkan hal tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, agar perilaku tersebut tertanam dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan.

Waktu : Kamis, 4 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Penyuluhan PHBS “Gigiku Sehat dan Tanganku

Terbebas dari Kuman. 4. Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah penyuluhan mengenai pentinganya perilaku hidup bersih dan sehat di SDN yang bertempat di Desa Saba sebagai upaya untuk meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat agar terciptanya suatu kehidupan yang berbasis kesehatan.

5. Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang dipakai adalah metode penyuluhan menggunakan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh audiens. Diakhir penyuluhan juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami materi dengan baik.

6. Media Kegiatan

Media kegiatan yang dipakai adalah materi berupa power point yang

ditampilkan dengan LCD projector.

7. Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Adanya interaksi antara pembicara dengan peserta

penyuluhan secara terbuka sehingga terjadi tukar pikiran dan informasi antara pembicara dengan peserta.

 Waktu penilaian : Selama penyuluhan berlangsung

 Cara penilaian : Dari daftar hadir dan interaksi pembicara dengan

peserta.

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM UNUD XIII

8. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

No Nama Program Tempat TIM Waktu

1 Perijinan dan koordinasidengan

Kepala SDN 2 Saba mengeai waktu dan tempat acara.

Kantor Kepala

SDN 2 Saba

3 orang 3 jam


(31)

14

2 Diskusi untuk menunjuk

mahasiswa sebagai pembicara.

Posko KKN

UNUD Desa Saba

16 orang 3 jam

3 Perijinan dan koordinasi

dengan pihak SDN 2 Saba mengeai waktu dan tempat acara.

SDN 2 Saba

4 orang 3 jam

4

Menyebar undangan SDN 2 Saba,

Desa Saba

1 Tim (16 org)

1 jam

5 Penyuluhan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat dan praktik melaksanakan cuci tangan dan sikat gigi.

SDN 2 Saba

1 Tim (16 org)

4 jam

Total

14 jam

9. Hasil kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan baik. Peserta yang hadir terdiri dari siswa dan siswi kelas 3 SDN 2 Saba, guru-guru, dan perangkat yang ada di Sekolah Dasar No 2 Saba. Pembicara menyampaikan materi dengan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia sesuai kondisi ruangan. Pembicara mampu berinteraksi dengan peserta penyuluhan dengan baik. Materi penyuluhan yang diberikan sangat menarik karena disertai dengan gambar-gambar dan video yang sesuai untuk kalangan anak-anak.Peserta pun terlihat antusias dengan jalannya acara. Diskusi dan tanya jawab terjadi secara alot sesuai topik. Pada saat praktek melakukan kegiatan PHBS semua perserta terlihat antusias dalam melakukan kegiatan tersebut.


(32)

15 Dokumentasi :

10.Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1 Sikat gigi Rp. 3000 40 buah Rp 120.000

2 Sabun cuci tangan Rp. 20.000 5 buah Rp 100.000

3 Lap tangan Rp . 5.000 5 buah Rp 25.000

Total Pengeluaran Rp 245.000

11.Hambatan dan Saran

Hambatan dari kegiatan tersebut adalah suasana pelaksanaan kegiatan kurang kondusif karena banyak siswa dan siswi dari kelas lain mengganggu perhatian dari luar kelas. Adapun saran yang dapat kami berikan, agar waktu pelaksanaan kegiatan dikoordinasikan secara tepat bersama perangkat sekolah, agar jalannya acara dapat berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.


(33)

16  Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan

Keasrian Lingkungan Desa

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Desa Saba pada tanggal 4 Juli 2016 yaitu Desa Saba akan mengikuti Lomba Desa tahun 2017. Berkaitan dengan akan diadakannya Lomba Desa tahun 2017 akan dilakukan penilaian mengenai tanaman obat keluarga dan masih kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah warga untuk tanaman obat dan tanaman upakara. Sesuai dengan hasil diskusi bahwa penilaian tanaman toga dilakukan di salah satu rumah warga kami melakukan survey ke rumah warga yang dijadikan tempat penilaian. Dari semua informasi yang didapatkan, kami dari mahasiswa KKN-PPM-RM Udayana Periode XIII melaksanakan program kerja “Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa”. Dalam program kerja ini yang dilakukan adalah melengkapi tanaman obat dan upakara di rumah warga yang dijadikan tempat penilaian, pemanfaatan lahan pekarangan dengan pengadaan tanaman obat dan upakara yang disalurkan ke warga melalui Ibu-ibu PKK Desa, dan Pengadaan Tanaman bunga dan pot yang ditata di Kantor Desa

1. Tujuan kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM-RM ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga.

2. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa ini adalah para kantor urusan (KAUR), para kader PKK, Posyandu, Karang taruna, Posdaya, Kepala keluarga, dan masyarakat. 3. Langkah langkah pelaksanaan kegiatan

1. Persiapan kegiatan:

 Koordinasi dengan Kepala Desa dan perangkat desa terkait waktu, dan

pelaksanaan kegiatan.

 Diskusi dengan Ibu Ketua Tim Pengerak PKK Desa Saba terkait

tanaman toga, waktu dan pelaksanaan kegiatan.


(34)

17

 Koordinasi dengan pemilik rumah yang dijadikan tempat penilaian Toga

mengenai kegiatan pengadaan TOGA dan tanaman Upakara serta waktu yang baik untuk melaksanakan program kerja tersebut.

 Survey ke beberapa tempat penjualan tanaman obat keluarga, upakara

dan hias.

 Koordinasi ke Dinas Kehutanan perihal permohonan bantuan Tanaman

Upakara.

 Pembelian tanaman dan pengambilan tanaman ke Dinas Kehutanan.

Tempat : Kantor Desa, Balai banjar Banda, dan rumah wagra tempat penilaian.

Logistik : Surat permohonan bantuan tanaman upakara. 4. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dimana kami melakukan survey ke beberapa tempat seperti ke rumah warga yang dijadikan tempat penilaian dan kebeberapa tempat penjualan tanaman obat

atau hias. Diharapkan setelah selesainya program kerja “Pemanfaatan Lahan

Pekarangan untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa”

dapat memperindah lingkungan Kantor Desa dan bermanfaatnya lingkungan pekarangan rumah yang sempit dengan menanam tanaman yang bermanfaat dan bergizi serta dapat menambah penilaian dalam Lomba Desa Saba 2017 dan mendapat hasil yang maksimal.

Waktu : Senin, 22Agustus 2016 (Penyerahan)

Rincian Kegiatan :Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk

Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa.

5. Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah pengadaan tanaman obat, tanaman upakara dan tanaman

pot bunga. Tanaman obat dan tanaman upakara langsung diserahkan ke rumah warga yang menjadi tempat penilaian, ke PKK Desa dan tanaman pot dan bunga langsung diserahkan ke Kantor Desa. Kegiatan ini juga berisi penyerahan deskripsi tanaman yang sudah ada dan tambahannya untuk rumah warga yang menjadi tempat penilaian toga dalam Lomba Desa tahun 2017.


(35)

18 6. Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang dipakai adalah metode diskusi, survey, penyerahan dan penataan tanaman pot dan bunga.

7. Evaluasi

Indikator yang dipakai : Interaksi antar mahasiswa bagaimana saat penyerahan

dan penataan tanaman yang baik dan sesuai dengan design yang direncanakan.

8. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

24 Juni 2016 Koordinasi dengan

Kepala Desa dan perangkat desa terkait waktu, dan pelaksanaan kegiatan

Diskusi 2 Jam Kantor Desa

4 Juli 2016 Diskusi dengan ibu

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Saba terkait toga, waktu dan

pelaksanaan kegiatan.

Diskusi 2 Jam SD Negeri 4

Saba

1 Agustus 2016 Koordinasi dengan

pemilik rumah yang dijadikan tempat penilaian Toga

Diskusi 2 jam Rumah warga

3 Agustus 2016 Survey Toga di Puri

Damai

Survey 2 jam Singakerta

(Puri Damai)

5 Agustus 2016 Diskusi ke rumah

warga yang menjadi tempat penilaian

Diskusi 2 jam Rumah warga

12 Agustus 2016

Membuat deskripsi Toga untuk lomba Desa Saba 2017

Ketikan di Ms. word

3 jam Posko KKN

Saba


(36)

19 13 Agustus

2016

Survey Toga dan tanaman pot bunga di Mas Ubud

Survey 2 jam Mas, Ubud

15 -16 Agustus 2016

Konsultasi dan mengirim surat ke Dinas Kehutanan prihal permohonan bantuan tanaman upakara

Diskusi 4 jam Dinas

Kehutanan

16 Agustus 2016

Membeli tanaman pot Mengambil

langsung

2 jam Mas, Ubud

18 Agustus 2016

Mengambil tanaman upakara ke Dinas Kehutanan

Langsung kelokasi

2 jam Dinas

Kehutanan

22 Agustus 2016

Mengambil Toga di Puri Damai

Mengambil langsung ke

lokasi

1 jam Singakerta

(Puri Damai)

Tahap Pelaksanaan 22 Agustus

2016

Penyerahan toga dan tanaman upakara

Penyerahan langsung

1 jam Rumah ibu

PKK Desa 23 Agustus

2016

Penyerahan toga dan deskripsi toga.

Penyerahan langsung

1 jam Rumah warga

9.Indikator Keberhasilan

Output : Terdapatnya kebun bergizi di pekarangan rumah warga masyarakat atau tanaman obat keluaga (TOGA) serta terdapatnya tanaman pot dan bunga di lingkungan

Outcome : Terciptanya pekarangan rumah yang ditanami tanaman yang bergizi

bagi keluarga dan terciptanya pekarangan rumah yang bersih, sehat dan indah.


(37)

20 10. Hasil kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa program kerja “Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga

dan Keasrian Lingkungan Desa” ini berjalan dengan baik. Dimana dapat

terealisasinya program kerja yang direncanakan, pengadaan tanaman obat, upakara, dan pot bunga. Respon dari Kepala Desa dan seluruh masyarakat sangat baik, pada saat melakukan kegiatan penyerahan respon ibu-ibu PKK Desa sangat antusias.

Dokumentasi :

11. Laporan Dana

No. Rincian Harga

satuan

Jumla

h Total

1 Pembelian bibit tanaman obat

keluarga dan tanaman bergizi Rp 25.000 40 Rp 1.000.000

2

Pembelian tanaman pot dan bunga

 Samarola

 Samia kulkas

 Bromelia

Rp 100.000 Rp. 75.000 Rp. 50.000

2 2 1

Rp. 200.000 Rp. 150.000 Rp. 50.000

Total Pengeluaran Rp 1.400.000


(38)

21 12.Hambatan dan Saran

Tidak ada hambatan yang dirasakan selama melaksanakan program kerja ini.

Adapun saran yang dapat diberikan bahwa sangatlah perlu bekerjasama yang baik sehingga program kerja ini dapat berjalan dengan baik.

C. Gerakan Indonesia Tertib

Sosialisasi dan Bahaya Penyalahguna-an Narkoba dan Pencegahan HIV/ AIDS Penyalahgunaan khususnya dalam penggunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobat-obatan dan penelitian namun digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada kesehatan tubuh para penggunanya serta banyak memiliki dampak negatif lainnya yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Serta maraknya kekerasan seksual dalam masyarakat sudah menjadi “momok” yang harus mendapat perhatian lebih dalam pencegahannya, dimana jika dibiarkan tanpa adanya pencegahan yang tepat jumlah angka kekerasan seksual akan terus meningkat setiap waktunya. Tidak luput dari penyalahgunaan narkoba serta kekerasan seksual, fenomena HIV juga sudah menjadi “musuh” bagi masyarakat karena jumlah dari penderita HIV kian meningkat drastis dimana tidak adanya kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari HIV. Belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit HIV menjadi salah satu alasan mengenai pentingnya edukasi mengenai HIV harus dilakukan dengan cepat tepat. Berdasarkan latar belakang diatas, kami disini ingin berbagi pengetahuan mengenai “Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seksual dan HIV”. Diharapkan dengan adanya sosialiasi ini dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai bahaya dari penyalahgunaan narkoba serta mengenai kekerasan seksual dan HIV.

1. Tujuan kegiatan

Memberikan pemahaman tentang dampak penyalahgunaan narkoba, serta memberikan pemahaman tentang dan pencegahan kekerasan seksual dan HIV/AIDS.

2. Sasaran kegiatan

a) Tokoh Masayarakat

b) Tokoh Agama

c) Para Kader PKK, Posyandu, Karang Taruna

d) Para Kepala Keluarga


(39)

22

e) Para siswa SD/SMP/SMA, dan

f) Masyarakat.

3. Langkah langkah pelaksanaan kegiatan 1. Persiapan

Tempat : Balai Banjar Banda, Desa Pakraman Banda

Logistik : Materi, Brosur HIV, LCD + Proyektor, Konsumsi

SDM : Pembicara

I. Ganal Valiant Gaffuri (BNNK Gianyar)

II. Putu Novi Shintyadita (KISARA PKBI Bali)

2. Rencana Pelaksanaan

 Waktu : Senin, 22 Agustus 2016 – Pukul 16:00 WITA

 Rincian Kegiatan: Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan

Kekerasan Seksual dan HIV 3. Rencana Evaluasi

Pemahaman oleh masyarakat khususnya Desa Saba mengenai dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba dan kekerasan seksual serta dampak negatif dari HIV.

4. Isi Kegiatan

Pemaparan materi mengenai “Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan

Seskual dan HIV” serta penayangan Video mengenai narkoba, kekerasan seksual, dan HIV.

5. Metode Penyuluhan

Sosialisasi akan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. 6. Media Penyuluhan

Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain menggunakan slide

powerpoint serta video dengan menggunakan LCD dan juga diskusi tanya jawab. 7. Rencana Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Keberhasilan dari penyuluhan ini adalah antusias dari

jumlah kedatangan peserta yang hadir dan antusias dalam mendengarkan pemaparan materi

 Waktu Penilaian : Setelah penyuluhan

 Cara Penilaian : Menghitung jumlah absen dan peserta yang hadir serta

hasil dari diskusi yang dilakukan mengenai materi yang dipaparkan.


(40)

23

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM

8. Pelaksanaan Kegiatan

KEGIATAN METODE WAKTU TEMPAT

A. Tahap Persiapan

1.Kordinasi dengan Perbekel Desa

serta Kepala Dusun Se-Desa Saba terkait waktu pelaksanaan dan peserta Sosialisasi

2. Kordinasi dengan BNNK Gianyar

serta KISARA PKBI Bali

3.Persiapan acara, setting panggung,

follow up pembicara dan peserta

Diskusi

Kunjungan

Persiapan

1 Jam

1 Jam

2 Jam

Kantor Perbekel

Desa Saba

Kantor BNNK

Gianyar dan Kantor KISARA PKBI Bali

Balai Banjar Banda

B. Tahap Pelaksanaan

Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seksual dan HIV

Sosialiasi dan Diskusi

3 Jam Balai Banjar Banda

C. Tahap Evaluasi Diskusi dan

Tanya Jawab

15 Menit Balai Banjar Banda

9. Indikator Keberhasilan

Output : 1. Terlaksananya sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, pencegahan kekerasan seksual serta bahaya dari dampak HIV

2. Meningkatnya pemahaman masyrakat tentang bahaya

penyalahgunaan narkoba dan mengenai kekerasan seksual dan HIV.  Outcome : 1. Berkurangnya penyalahgunaan narkoba terutama dikalangan

generasi muda.


(41)

24

2. Mencegah terjadinya kekerasan seksual terutama terhadap

anak.

3. Mewujudkan ketertiban dalam kehidupan masyarakat.

10.Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan baik. Peserta yang hadir terdiri dari aparat desa, masyarakat umum, dan pengurus STT dari masing-masing banjar di lingkungan Desa Saba. Dengan terlaksananya kegiatan “Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan

Pencegahan Kekerasan Seksual dan HIV” yang bertempat di Balai Banjar Banda, Senin

22 Agustus 2016, Pukul 16.00 WITA. Telah diberikannya edukasi terkait dengan penyalahgunaan narkoba dan pencegahan kekerasan seksual dan HIV, dengan media

berupa pemaparan materi berupa slide powerpoint dan penayangan video yang dimana

diharpkan bertambahnya wawasan masyarakat khususnya masyarakatnya Desa Saba mengenai dampak buruk dari Narkoba, kekerasan seksual dan HIV.

Dokumentasi :


(42)

25 11.Laporan Dana

No. Rincian Harga Jumlah Total

1 Konsumsi Rp.18.750 60 Rp.1.125.000

2 Sarana Persembahyangan Rp. 5.000 10 Rp.50.000

3 Biaya Pembicara Rp. 100.000 2 Rp.200.000

Total Pengeluaran Rp.1.375.000

12.Hambatan dan Saran

Hambatan yang dirasakan selama pelaksanaan sosialisasi ini adalah ada beberapa undangan yang telat dalam kehadiran karena adanya upacara adat sehingga saat acara pembukaan tempat acara terlihat sepi. Adapun saran yang dapat kami berikan, agar waktu pelaksanaan kegiatan dikoordinasikan secara tepat bersama perangkat desa, agar jalannya acara dapat berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan

Stiker, selain dapat digunakan sebagai media penghias tempat-tempat atau barang-barang tertentu, memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai hal, mulai dari memberikan informasi baru, mengingatkan pembaca terhadap suatu hal, bahkan memberi sugesti untuk melakukan sesatu yang diinginkan oleh pembuat stiker. Dalam hal ini, salah satu kegiatan yang kami lakukan ialah membuat stiker-stiker yang dapat digunakan oleh pihak desa untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keselarasan lingkungan desa.

1. Tujuan kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah untuk memberikan stiker-stiker yang dapat ditempel di berbagai tempat yang dapat menghimbau masyarakat untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku untuk mencapai lingkungan desa yang tertib, aman, dan tentram.

2. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan pembelajaran ini adalah Masyarakat Desa Saba secara keseluruhan.

3. Langkah langkah pelaksanaan kegiatan 1. Persiapan kegiatan :

a. Mempersiapkan komputer dengan program desain grafis yang memadai.


(43)

26

b. Mengumpulkan gambar-gambar yang dapat digunakan sebagai referensi

desain stiker. 4. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri, di tahap awal, dan dilakukan oleh mahasiswa KKN dan masyarakat desa di tahap akhir.

5. Isi Kegiatan

Kegiatan dimulai dari desain, pemilihan tempat percetakan, hingga

percetakan.Distribusi dan pemasangan stiker dilakukan oleh mahasiswa KKN dan warga desa.

6. Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang dipakai adalah metode himbauan, di mana stiker-stiker yang diproduksi menggunakan Bahasa Indonesia dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat. Jumlah stiker juga diproduksi dengan kuantitas yang cukup untuk meliputi seluruh tempat-tempat umum Desa Saba.

7. Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah komputer, program desain grafis, dan printer standar percetakan.

8. Evaluasi

 Indikator yang dipakai :Indikator keberhasilan program ini adalah

masyarakat dapat menerima, mengerti, dan menghimbau peraturan yang tertera pada stiker.

 Waktu penilaian : Sesudah stiker dipasang.

 Cara penilaian :Dari respon dan perubahan tingkah laku masyarakat.

 Penilai : Mahasiswa KKN Tematik RM UNUD XIII.

9. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

No Nama Program Tempat TIM Waktu

1 Pembuatan desain stiker-stiker Posko KKN

Tematik RM

2 Orang 4 jam

2 Evaluasi dan revisi desain

stiker-stiker yang sudah selesai

Posko KKN

Tematik RM

3 Orang 4 jam

3

4

Pencetakan stiker-stiker yang sudah selesai

Distribusi dan pemasangan

Megah Jaya Advertising

4 Orang

7 Orang

2 jam

5 jam


(44)

27 stiker-stiker yang selesai

dicetak

Desa Saba

Total 15 jam

10.Evaluasi

 Indikator yang dipakai :Indikator keberhasilan program ini adalah

masyarakat dapat menerima, mengerti, dan menghimbau peraturan yang tertera pada stiker.

 Waktu penilaian : Sesudah stiker dipasang.

 Cara penilaian : Dari respon dan perubahan tingkah laku

masyarakat.

 Penilai : Mahasiswa KKN Tematik RM UNUD XIII.

11.Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berjalan dengan baik. Stiker yang diproduksi dapat meliputi tempat-tempat yang dilewati banyak warga, seperti kantor desa, banjar, dan berbagai tempat-tempat lainnya sehingga kemungkinan besar semua orang yang melewati tempat-tempat tersebut sudah melihat stiker yang dipasang. Kami juga tidak mendapat keluhan atau komplain dari pihak masyarakat, sehingga masyarakat dapat menerima stiker-stiker tersebut.

Dokumentasi :


(45)

28 12.Rincian Dana

No. Rincian Harga Jumlah Total

1 Percetakan stiker ketertiban Rp.30.000 10 Rp.300.000

2 Percetakan stiker kebersihan Rp. 30.000 5 Rp.150.000

3 Percetakan stiker pelayanan

masyarakat

Rp. 30.000 10 Rp.300.000

Total Pengeluaran Rp.750.000

13.Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan program ini terkait desain. Desain yang dibuat tidak selalu diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara keseluruhan.

Saran yang ada di dalam pelaksanaan program ini, buatlah desain menggunakan kata-kata yang singkat, padat, dan sangat jelas. Dan jika terjadi hambatan dari segi format dan desain, jangan ragu-ragu untuk mencari inspirasi dari internet atau dari saran teman-teman.

Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum

Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum bertujuan untuk menyadarkan masyarakat umum agar mentaati peraturan yang ada, seperti : tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan narkoba, menjaga kebersihan pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan hp saat berkendara.

1. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan panduan agar masyarakat sadar dan tertib dalam aturan yang ada

2. Sasaran Kegiatan

Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan

1. Persiapan

Tempat : Banjar Sema , Banjar Banda , dan Banjar Saba

Logistik : Pencetakan papan nama dan petunjuk tempat umum.

SDM : Mahasiswa KKN PPM

2. Rencana Pelaksanaan

Waktu : Selasa, 16 Agustus2016 – Rabu, 24 Agustus 2016

(Penyerahan)


(46)

29 Rincian Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan tahapan persiapan seperti pembuatan design dan cetak. Setelah itu, baru koordinasi dengan kepala desa. Setelah disetujui oleh kepala desa, untuk pemasangan papan nama, maka langsung diserahkan ke banjar-bnjar dilingkungn desa saba dan memasangnya.

3. Rencana Evaluasi

Pemahaman masyarakat tentang sadarnya kebersihan, tidak

menggunakan narkoba, tidak membuang sampah di pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan HP saat berkendara.

4. Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah mengumpulkan informasi – informasi

terkait, membuat desain papan nama, mencetak papan nama dan menyerahkannya ke banjar-banjar di desa saba dan memasangnya.

5. Rencana Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah

pemahaman masyarakat mengenai sadarnya aturan yang ada di saba.

 Waktu penilaian : sebelum pembuatan papan nama dan setelah

pembuatan papan nama.

 Cara penilaian : Penilaan dilakukan dengan melihat respon masyarakat

ketika melihat papan nama

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM.

6. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

b.Kordinasi dengan Perbekel mengenai papan nama dan petunjuk umum.

Diskusi 2 jam Desa Saba,

Kecamatan Blahbatuh.


(47)

30 Tahap Pelaksanaan

a.Pembuatan desain papan nama

dan petunjuk umum

b.Pencetakan desain papan nama dan petunjuk umum

c.Penyerahan papan nama,

petunjuk umumdan memasangnya

Mendesain di Photoshop

ke Lokasi

ke Lokasi

2 jam

2 jam

6 jam

Posko KKN Desa Saba.

CV Megah Jaya

Banjar Sema, Banjar Banda, dan Banjar Saba

7. Hasil Kegiatan

Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum, bisa diterima sehingga dalam pemasanganya mendapatkan respon baik dari masyarakat.

Dokumentasi :


(48)

31 8. Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1 Pembuatan papan nama dan

petunjuk tempat umum Rp 100.000 10 Rp 1.000.000

Total Pengeluaran Rp 1.000.000

9. Hambatan dan Saran

Hambatan yang dialami selama rencana pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum sampai pemasangan bermacam-macam di alami, seperti: dalam pembuatan design, percetakan yang jauh, dari segi pendanaan, dan pemasangan papan nama pada saat di Banjar Sema.


(49)

43 BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pembuatan standing banner (roll up) e-KTP dan program jaminan sosial, Sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen bank sampah dan pembentukan organisasi bank sampah, Pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media dan pengadaan alat-alat kebersihan, Sosialisasi pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, Pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa, Sosialisasi penyalahgunaan narkoba dan pencegahan kekerasan seksual dan HIV, Pembuatan stiker dan poster tertib keamanan lingkungan, dan Pembuatan papan nama & petunjuk tempat umum di Desa Saba telah terlaksana sebagaimana mestinya. Program KK Dampingan juga telah mampu untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Sejauh ini, antusiasme masyarakat terhadap program kerja KKN PPM Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana periode XIII terbilang cukup baik. Kendala yang kami hadapi adalah susahnya sinkronisasi waktu kegiatan dengan waktu aktivitas masyarakat.

4.2 SARAN ATAU REKOMENDASI

Sebaiknya program-program KKN PPM Revolusi Mental UNUD Periode XIII ini mampu dilaksanakan secara berkesinambungan baik oleh desa maupun oleh KKN periode selanjutnya.


(50)

(1)

12.Rincian Dana

No. Rincian Harga Jumlah Total

1 Percetakan stiker ketertiban Rp.30.000 10 Rp.300.000 2 Percetakan stiker kebersihan Rp. 30.000 5 Rp.150.000 3 Percetakan stiker pelayanan

masyarakat

Rp. 30.000 10 Rp.300.000

Total Pengeluaran Rp.750.000

13.Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan program ini terkait desain. Desain yang dibuat tidak selalu diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara keseluruhan.

Saran yang ada di dalam pelaksanaan program ini, buatlah desain menggunakan kata-kata yang singkat, padat, dan sangat jelas. Dan jika terjadi hambatan dari segi format dan desain, jangan ragu-ragu untuk mencari inspirasi dari internet atau dari saran teman-teman.

Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum

Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum bertujuan untuk menyadarkan masyarakat umum agar mentaati peraturan yang ada, seperti : tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan narkoba, menjaga kebersihan pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan hp saat berkendara.

1. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan panduan agar masyarakat sadar dan tertib dalam aturan yang ada

2. Sasaran Kegiatan

Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan

1. Persiapan

Tempat : Banjar Sema , Banjar Banda , dan Banjar Saba Logistik : Pencetakan papan nama dan petunjuk tempat umum. SDM : Mahasiswa KKN PPM


(2)

29 Rincian Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan tahapan persiapan seperti pembuatan design dan cetak. Setelah itu, baru koordinasi dengan kepala desa. Setelah disetujui oleh kepala desa, untuk pemasangan papan nama, maka langsung diserahkan ke banjar-bnjar dilingkungn desa saba dan memasangnya.

3. Rencana Evaluasi

Pemahaman masyarakat tentang sadarnya kebersihan, tidak menggunakan narkoba, tidak membuang sampah di pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan HP saat berkendara.

4. Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah mengumpulkan informasi – informasi terkait, membuat desain papan nama, mencetak papan nama dan menyerahkannya ke banjar-banjar di desa saba dan memasangnya.

5. Rencana Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah pemahaman masyarakat mengenai sadarnya aturan yang ada di saba.  Waktu penilaian : sebelum pembuatan papan nama dan setelah

pembuatan papan nama.

 Cara penilaian : Penilaan dilakukan dengan melihat respon masyarakat ketika melihat papan nama

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM. 6. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

b.Kordinasi dengan Perbekel mengenai papan nama dan petunjuk umum.

Diskusi 2 jam Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh.


(3)

Tahap Pelaksanaan

a.Pembuatan desain papan nama dan petunjuk umum

b.Pencetakan desain papan nama dan petunjuk umum

c.Penyerahan papan nama, petunjuk umumdan memasangnya

Mendesain di Photoshop

ke Lokasi

ke Lokasi

2 jam

2 jam

6 jam

Posko KKN Desa Saba.

CV Megah Jaya

Banjar Sema, Banjar Banda, dan Banjar Saba

7. Hasil Kegiatan

Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum, bisa diterima sehingga dalam pemasanganya mendapatkan respon baik dari masyarakat.


(4)

31 8. Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1 Pembuatan papan nama dan

petunjuk tempat umum Rp 100.000 10 Rp 1.000.000

Total Pengeluaran Rp 1.000.000

9. Hambatan dan Saran

Hambatan yang dialami selama rencana pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum sampai pemasangan bermacam-macam di alami, seperti: dalam pembuatan design, percetakan yang jauh, dari segi pendanaan, dan pemasangan papan nama pada saat di Banjar Sema.


(5)

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pembuatan standing banner (roll up) e-KTP dan program jaminan sosial, Sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen bank sampah dan pembentukan organisasi bank sampah, Pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media dan pengadaan alat-alat kebersihan, Sosialisasi pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, Pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa, Sosialisasi penyalahgunaan narkoba dan pencegahan kekerasan seksual dan HIV, Pembuatan stiker dan poster tertib keamanan lingkungan, dan Pembuatan papan nama & petunjuk tempat umum di Desa Saba telah terlaksana sebagaimana mestinya. Program KK Dampingan juga telah mampu untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Sejauh ini, antusiasme masyarakat terhadap program kerja KKN PPM Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana periode XIII terbilang cukup baik. Kendala yang kami hadapi adalah susahnya sinkronisasi waktu kegiatan dengan waktu aktivitas masyarakat.

4.2 SARAN ATAU REKOMENDASI

Sebaiknya program-program KKN PPM Revolusi Mental UNUD Periode XIII ini mampu dilaksanakan secara berkesinambungan baik oleh desa maupun oleh KKN periode selanjutnya.


(6)