Cara Aplikasi Trichoderma spp. untuk Menekan Infeksi Busuk Pangkal Batang (Athelia rolfsii (Curzi)) pada Beberapa Varietas Kedelai di Rumah Kassa

DAFTAR PUSTAKA
Agrios, G.N., 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Edisi ketiga. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Agustiansyah, S. Ilyas., Sudarsono dan M. Machmud. 2010. Pengaruh Perlakuan
Benih secara Hayati pada Benih Padi Terinfeksi Xanthomonas oryzae pv
oryzae terhadap Mutu Benih dan Pertumbuhan Bibit. J. Agron. Bogor.
38(3):185-191.
Agustina, I., M. I. Pinem dan F. Zahara. 2013. Uji Efektivitas Jamur Antagonis
Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit
Lanas (Phytophthora nicotianae) pada Tanaman Tembakau Deli
(Nicotiana Tabaccum L.). Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Jurnal Online Agroekoteknologi. (1) 4 : 1140-1141.
Akladious, S. A. dan S. M. Abbas. 2012. Application of Trichoderma harzianum
T22 as a biofertilizer supporting maize growth. African Journal of
Biotechnology 11(35):8672-8683.
Andrianto, T. T. dan N, Indarto, 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani
Kedelai, Kacang hijau, kacang panjang. Absolute, Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS). 2016. Tabel Luas PanenProduktivit Produksi Tanaman Kedelai Seluruh Provinsi. Tanaman
Pangan. http:// www.bps.go.id. Diakses pada 20 Februari 2016.
Bangun, M. K., 1991. Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian. Universitas
Sumatera Utara.

Benitez, T., Rincon A.M., Limon, M.C., dan Codon, A.C., 2004. Biocontrol
Mechanisms of Trichoderma Strains. Jurnal International Microbiology.
Hal 7: 249-260.
Barnett, H.L., dan Barry, B.H. 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi.
Burgess Publishing Campany. Minneapolis, Minnesota.
Cook, R. J.dan K. F. Baker. 1983. The Nature and Practice of Biological Control
of Plant Pathogens. American Phytopathol. Soc. St. Paul, MN.
Direktorat Pangan dan Pertanian. 2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (Rpjmn) Bidang Pangan Dan Pertanian 2015-2019.
http://www.bappenas.go.id/files/3713/9346/9271/RPJMN_Bidang_Pangan
_dan_Pertanian_2015-2019.pdf. Diakses pada tanggal 4 Maret 2016.
Ferreira, S.A., dan R.A Boley. 1992. Sclerotium rolfsii. Department of Plant Path:
Univ of Hawaii.

Universitas Sumatera Utara

________________________. 2006. Sclerotium rolfsii. http:/www.extento.edu.
Diakses pada 10 September 2015.
Fichter, E. J. 2006. Sclerotium rolfsii. Kudzu of the Fungal World.
http://www/cals.ncsu.edu/rolfsii.html. Diakses pada 10 September 2015.

Harman, G.E. 2000. Changes in Perceptions Derived from Research on
Trichoderma harzianum T-22. Plant Disease / April 2000. Publication No.
D-2000-0208-01F.
Hartati S.Y, E. Taufik, Supriadi dan N. Karyani. 2008. Karakteristik fisiologis
isolat Sclerotium sp. asal tanaman sambiloto 25. Jurnal Littri. 14(1) : 25 –
29.
Hasanuddin, 2003.
Peningkatan Peranan Mikroorganisme dalam Sistem
Pengendalian Penyakit Tumbuhan Secara Terpadu, Jurusan Hama dan
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Hasibuan, M. 2005. Uji Antagonis Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu
(Fusarium oxysporum f.sp. capsici) pada Tanaman Cabai (Capsicum
annum L.) di Lapangan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Herlina, L dan Dewi, P. 2010. Penggunaan Kompos Aktif Trichoderma
harzianum dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Cabai. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang,
Semarang.
Irwan, A.W. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill). Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran,

Jatinangor.
Jegathambigai, V., R.S. Wilson Wijaratnam dan R.L.C. Wijesundera. 2009.
Trichoderma as a Seed Treatment to Control Helminthosporium Leaf Spot
Disease of Chrysalidocarpus lutescens. University of Colombo, Sri
Langka. Int. J. Agric. Scie 5(6): 720-728, 2009.
Moekasan, T.K., L. Prabaningrum, dan Meitha L., 2000. Penerapan PHT pada
Sistem Tanaman Tumpang Gilir. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura . Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Nurbailis, Mardinus, Nasril, N. dan Dharma, A., 2005. Penapisan Isolat
Trichoderma yang berasal dari rizosfir tanaman pisang di Sumatera Barat
untuk pengendalian penyakit layu Fusarium. Jurnal Akta Agrosia Vol. 9
No 1 tahun 2006. ISSN : 1410 – 3354.
Pelczar, M. J. JR., Reid, R. D., dan Chan, E. C. S., 1983. Microbiology. Fourth
Edition. McGraw. HILL. Publishing Company LTD. New Delhi.

Universitas Sumatera Utara

Purwantisari, S dan Hastuti, B.R. 2009 Isolasi dan Identifikasi Jamur Indigenous
Rhizosfer Tanaman Kentang dari Lahan Pertanian Kentang Organik di
Desa Pakis. Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Undip.

Magelang.
Rahayu, M. 2008. Efikasi Isolat Pseudomonas fluorescens tehadap Penyakit
Rebah Semai pada Kedelai. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 27(8):
179-184.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia Jilid Satu : Prinsip,
Produksi, dan Gizi. ITB, Bandung.
Rukmana, S. K. dan Y. Yuniarsih. 1996. Kedelai, Budidaya Pasca Panen.
Kanisius. Yogyakarta.
Saleh, N dan S. Hardaningsih. 2007. Pengendalian penyakit terpadu pada tanaman
kedelai. Kedelai: Teknologi dan Pengembangan. Puslitbangtan. Bogor.
p.319-344.
Saleh, N., A.S. Puranika, I.R. Sastrahidayat, dan A. Cholil. 2011. Evaluasi
ketahanan varietas dan genotipe plasma nutfah tanaman kedelai terhadap
penyakit rebah semai (Sclerotium rolfsii Sacc.). Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.
Semangun, H. 1991. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
___________. 1993. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. hlm. 128-129, 182,183.
Siregar W N. 2011. Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma Sp. dan

Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Rebah Semai (Phytium spp.)
pada Tanaman Tembakau Deli (Nicotiana tabaccum L.) di
Pembibitan.Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Steenis, C.G.G.J., S. Bloembergen., dan P.J. Eyma. 2003. Flora. Cetakan
kesembilan. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Supriati L., Rahmawati., B Mulyani. dan Y Lambang. 2008. Kemampuan
Antagonisme Beberapa Isolat Trichoderma spp.. Indigenous terhadap
Sclerotium rolfsii Secara In Vitro. Jurnal Agroscientia. Fakultas Pertanian.
Universitas Palangkaraya. Kalimantan Tengah. 3 (17): 121-122.
Suryanto, D. 2009. Prospek Keanekaragaman Hayati Mikroba (Microbial
Bioprospecting) Sumatera Utara. FMIPA Universitas Sumatera Utara,
Medan.

Universitas Sumatera Utara

Syatrawati. 2008. Produksi Senyawa Biofungisida Berbahan Aktif Gliocladium
sp. Pada Berbagai Medium Limbah Organik. Jurnal Agrisistem. Politeknik
Pertanian Negeri Pangkep. Desember 2008. Vol. 4 No. 2.
Tindaon, H. 2008. Pengaruh Jamur Antagonis Trichoderma harzianum dan Pupuk

Organik Untuk Mengendalikan Patogen Tular Tanah Sclerotium rolfsii
Sacc. Pada Tanaman Kedelai (Glicine max L.) di Rumah Kaca. USU
Repository. Medan.
Tu, C.C dan J.W. Kimbrough. 1978. Systematic and phylogeny of fungi in the
Rhizoctonia complex. Bot Gaz 139:454–466.
Wahyu, E. R., K.I. Purwani dan S. Nurhatika. 2013. Pengaruh Glomus
fasciculatum pada Pertumbuhan Vegetatif Kedelai yang Terinfeksi
Sclerotium rolfsii. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jurnal Sains Dan Seni
Pomits. 2 (2): 67.
Wahyuningsih, I. 2005. Aplikasi Rhizobakteri Antagonis Untuk Mengendalikan
Penyakit Sclerotium rolfsii Sacc Pada Fase Vegetatif Tanaman Kedelai
(Glycine max (L) Merill) Secara In Vivo. Universitas Muhammadiyah
Malang, Malang.
Xu, Z., T.C. Harrington., M.L. Gleason dan J.C. Batzer. 2010. Phylogenetic
placement of plant pathogenic Sclerotium species among teleomorph
genera. Mycologia. 102(2): 337–346.
Yaqub F dan Shahzad S. 2011. Efficacy and persistence of micobial antagonists
against Sclerotium rolfsii under field conditions. Pak. J. Bot. 43(5): 2627–
2634.

Yusnita, Widodo, dan Sudarsono. 2005. In vitro selection of peanut somatic
embryos on mediun containing cultur filtrate of Sclerotium rolfsii and
plantlet regeneration. Hayati 12(2): 50–56.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Waktu Aplikasi Trichoderma harzianum Rifai dalam Berbagai Substrat Untuk Menekan Penyakit Busuk pangkal batang (Sclerotium rolfsii sacc.) Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill Di Lapangan

1 32 94

Cara Aplikasi Trichoderma spp. untuk Menekan Infeksi Busuk Pangkal Batang (Athelia rolfsii (Curzi)) pada Beberapa Varietas Kedelai di Rumah Kassa

2 15 72

Cara Aplikasi Trichoderma spp. untuk Menekan Infeksi Busuk Pangkal Batang (Athelia rolfsii (Curzi)) pada Beberapa Varietas Kedelai di Rumah Kassa

0 0 12

Cara Aplikasi Trichoderma spp. untuk Menekan Infeksi Busuk Pangkal Batang (Athelia rolfsii (Curzi)) pada Beberapa Varietas Kedelai di Rumah Kassa

0 0 2

Cara Aplikasi Trichoderma spp. untuk Menekan Infeksi Busuk Pangkal Batang (Athelia rolfsii (Curzi)) pada Beberapa Varietas Kedelai di Rumah Kassa

0 0 3

Cara Aplikasi Trichoderma spp. untuk Menekan Infeksi Busuk Pangkal Batang (Athelia rolfsii (Curzi)) pada Beberapa Varietas Kedelai di Rumah Kassa

0 0 11

Cara Aplikasi Trichoderma spp. untuk Menekan Infeksi Busuk Pangkal Batang (Athelia rolfsii (Curzi)) pada Beberapa Varietas Kedelai di Rumah Kassa

0 0 26

Seleksi Individu Terpilih Pada Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merrill) Generasi M5 Berdasarkan Karakter Produksi Tinggi dan Toleran Penyakit Busuk Pangkal Batang Athelia rolfsii (Curzi)

0 0 12

Seleksi Individu Terpilih Pada Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merrill) Generasi M5 Berdasarkan Karakter Produksi Tinggi dan Toleran Penyakit Busuk Pangkal Batang Athelia rolfsii (Curzi)

0 0 2

Seleksi Individu Terpilih Pada Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merrill) Generasi M5 Berdasarkan Karakter Produksi Tinggi dan Toleran Penyakit Busuk Pangkal Batang Athelia rolfsii (Curzi)

0 1 4