Analisis Perbandingan Penambahan Pemasangan Baru Lpju Konvensional Dengan Lpjuts Di Jalan Tol Belmera Dengan Pendekatan Value Engineering

ABSTRAK
Semakin meningkatnya ekonomi pada suatu daerah maka konsumsi energi
listrik juga akan meningkat. PLN sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik di
Indonesia yang terus mengalami krisis tidak hanya dalam finansial tapi juga dalam
menyediakan pasokan energi listrik bagi masyarakat. . Hal ini bisa terjadi karena

besaran biaya operasional yang dipikul oleh PLN melebihi penerimaan yang
didapat.
Salah satu cara efektif untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengganti
sumber energi untuk lampu penerangan jalan umum (LPJU) diantaranya jalan tol
yang selama ini konvensional dengan solar cell. Dengan menggunakan lampu
penerangan yang menggunakan tenaga surya (LPJUTS) perusahaan seperti Jasa
Marga selaku pengelola jalan tol tidak perlu lagi membayar listrik ke PLN,
semuanya dibangkitkan sendiri dengan sinar matahari, jadi cukup investasi di
panel surya nya saja. Walaupun biaya investasi awal antara LPJU konvensional
dengan solar cell begitu besar yakni Rp 30.072.502.500 : Rp 36.602.500.000,
namun pada tahun ke-6 pemakaiannya justru penggunaan LPJU solar cell bisa
lebih hemat biaya dibandingkan dengan LPJU konvensional. Tidak hanya hemat
biaya namun, daya dari PLN juga bisa dihemat dengan mengganti LPJU
konvensional dengan solar cell. Daya total pemakaian beban lampu LPJU solar
cell tiang lengan tunggal adalah 60.400 watt. Sedangkan daya total pemakaian

beban lampu LPJU konvensional tiang lengan tunggal adalah 377.500 watt yang
mana bersumber dari PLN sedangkan panel surya mengkonversikan energi
matahari menjadi energi listrik sehingga tidak membebani PLN.
Kata kunci : Daya, Energi, Jalan Tol, , LPJU Konvensional, LPJU Solar cell,
Penerangan Jalan Umum.
i
Universitas Sumatera Utara