Analisis Perbandingan Penambahan Pemasangan Baru Lpju Konvensional Dengan Lpjuts Di Jalan Tol Belmera Dengan Pendekatan Value Engineering
SPESIFIKASI
LAMPU PENERANGAN JALAN PERKOTAAN
NO. 12/S/BNKT/ 1991
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA
Universitas Sumatera Utara
PRAKATA
Dalam
rangka
mewujudkan
peranan
penting
jalan
dalam
mendorong
perkembangan kehidupan bangsa, sesuai dengan U.U. no. 13/1980 tentang Jalan, Pemerintah
berkewajiban melakukan pembinaan yang menjurus ke arah profesionalisme dalam bidang
pengelolaan jalan, baik di pusat maupun di daerah.
Adanya buku-buku standar, baik mengenai Tata Cara Pelaksanaan, Spesifikasi,
maupun Metoda Pengujian, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian
dan pemeliharaan merupakan kebutuhan yang mendesak guna menuju ke pengelolaan
jalan yang lebih baik, efisien, dan seragam.
Sambil menunggu terbitnya buku-buku standar dimaksud, buku " Spesifikasi
Lampu Penerangan Jalan Perkotaan " ini dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan intern di
lingkungan Direktorat Pembinaan Jalan Kota.
Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua
pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.
Jakarta, Februari 1992
DIREKTUR PEMBINAAN JALAN KOTA
SUBAGYA SASTROSOEGITO
i
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................
ii
DESKRIPSI ....................................................................................................................
1
1.1. Maksud dan Tujuan ............................................................................
1
1.2. Ruang Lingkup ..................................................................................
1
1.3. Fungsi .........................................................................................................
1
1.4. Pengertian ..........................................................................................
2
1.5. Lain-lain ...........................................................................................
4
II. SPESIFIKASILA.MPU PENERANGAN JALAN ............................................................................................
6
2.1. Jenis Lampu Penerangan Jalan ...........................................................
6
2.2. Kriteria Perencanaan dan Kriteria Penempatan ......................................
7
1. Kriteria Perencanaan ......................................................................
7
2. Kriteria Penempatan ........................................................................
9
3. Kriteria-kriteria Tambahan pada Hal-Hal Khusus ............................
12
2.3. Bentuk/Dimensi dan Struktur Lampu Penerangan Jalan ........................
14
1. Lampu Penerangan Jalan Berdasarkan Jenis Sumber Cahaya ........
14
2. Lampu Penerangan Jalan Berdasarkan Bentuk Tiang .....................
15
3. Struktur dan Detail Pondasi Tiang .....................................................
19
4. Struktur dan Detail Panel Lampu ....................................................
21
III. PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN JALAN ..............................................................................................
23
I.
3.1. Identifikasi .........................................................................................
23
3.2. Gambaran Umum Penempatan Lampu Penerangan Jalan
Berdasarkan Pemilihan Letaknya ..........................................................
24
1. Tipikal Lampu Penerangan Secara Umum ..........................................
24
2. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Satu Arah ..................................................
25
3. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Dua Arah ............................
26
3.3. Penataan/Penempatan Lampu Penerangan Jalan pada
Kondisi Khusus ................................................................................................
27
ii
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.
Contoh Rencana Penataan Lampu Penerangan pada Jalan dan Persimpangan
B.
Contoh Rencana Penataan Lampu Penerangan pada On/Off Jalan Tol
C.
Contoh Rencana Penataan Lampu Penerangan pada Interchange
D.
Contoh Rencana Penataan Lampu Penerangan pada Terowongan
E.
Lain-lain
iii
Universitas Sumatera Utara
SPESIFIKASI LAMPU PENERANGAN JALAN KOTA
I.
DESKRIPSI
1.1. Maksud dan Tujuan
Buku Spesifikasi ini dimaksudkan untuk menjadi petunjuk bagi Pembina Jalan
dalam pemasangan dan penempatan/penataan lampu penerangan sebagai pelengkap
jalan kota yang berfungsi sesuai dengan tujuannya. Sedangkan tujuan spesifikasi ini
adalah untuk keseragaman pemasangan dan penempatan/penataan lampu penerangan
jalan kota secara baik, tepat dan benar sehingga dapat diperoleh manfaat secara
maksimal.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Spesifikasi ini mencakup masalah-masalah sebagai berikut :
- pembahasan teknis seperti : fungsi, dimensi, struktur dari lampu penerangan
jalan.
- penempatan/pemasangan lampu penerangan jalan.
- ketentuan-ketentuan lain tentang lampu penerangan pada jalan-jalan di daerah
perkotaan.
Spesifikasi ini digunakan terutama untuk jalan-jalan perkotaan yang mempunyai
klasifikasi fungsi Jalan Arteri dan Jalan Kolektor.
1.3. Fungsi
Beberapa fungsi dari Lampu Penerangan Jalan antara lain :
- untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara, khususnya untuk
mengantisipasi situasi perjalanan pada malam hari.
- memberi penerangan sebaik-baiknya menyerupai kondisi di siang hari.
- untuk keamanan lingkungan atau mencegah kriminalitas.
- untuk memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan jalan.
1
Universitas Sumatera Utara
1.4. Pengertian
a. Lampu Penerangan Jalan
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian
median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun ling kungan di
sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan
layang (interchange, overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah
(underpass, terowongan).
Lampu penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari
sumber cahaya (lampu/luminer), elemen-elemen optik (pemantul/reflector,
pembias/refractor, penyebar/diffuser). Elemen-elemen elektrik (konektor ke
sumber tenaga/power supply. dll.), struktur penopang yang terdiri dari lengan
penopang, tiang penopang vertikal dan pondasi tiang lampu.
b. Satuan Penerangan Sistem Internasional
Satuan penerangan sistem internasional yang digunakan adalah sbb :
- Tingkat/Kuat Penerangan (Iluminasi - Lux), didefinisikan sebagai sejumlah
arus cahaya yang jatuh pada suatu permukaan seluas 1 (satu) meter persegi sejauh
1 (satu) meter dari sumber cahaya 1 (satu) lumen.
- Intensitas Cahaya adalah arus cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya
dalam satu kerucut ("cone") cahaya, dinyatakan dengan satuan unit Candela.
- Luminasi adalah permukaan benda yang mengeluarkan/memantulkan intensitas
cahaya yang tampak pada satuan luas permukaan benda tersebut, dinyatakan
dalam Candela per meter persegi (Cd/m2)
- Lumen adalah unit pengukuran dari besarnya cahaya (arus cahaya).
2
Universitas Sumatera Utara
c. Perbandingan Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio)
Uniformity Ratio adalah perbandingan harga antara nilai minimum dengan nilai
rata-rata atau nilai maksimumnya dari suatu besaran kuat penerangan atau
luminasi pada suatu permukaan jalan.
Uniformity Ratio 3 : 1 berarti rata-rata nilai kuat penerangan/luminasi adalah 3
(tiga) kali nilai kuat penerangan/luminasi pada suatu titik dari penerangan
minimum pada permukaan/perkerasan jalan.
d. Pandangan Silau dan Pandangan Silhoutte
- Pandangan Silau adalah pandangan yang terjadi ketika suatu cahaya/sinar
terang masuk di dalam area pandangan/penglihatan pengendara yang dapat
mengakibatkan ketidak nyamanan pandangan bahkan ketidak mampuan
pandangan jika cahaya tersebut datang secara tiba-tiba.
- Pandangan Silhoutte adalah pandangan yang terjadi pada suatu kondisi
dimana obvek yang gelap berada di latar belakang yang sangat terang, seperti
pada kondisi lengkung alinvemen vertikal yang cembung, persimpangan yang
luas, pantulan dari perkerasan yang basah, dll.
Kedua pandangan ini harus diperhatikan dalam perencanaan penempatan
/pemasangan lampu penerangan jalan kota.
e. Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan
Sistem penempatan lampu penerangan adalah susunan penempatan/penataan
lampu yang satu terhadap lampu yang lain. Sistem penempatan ada 2 (dua)
sistem, yaitu
- Sistem Penempatan Menerus
Sistem penempatan menerus adalah sistem penempatan lampu penerangan
jalan yang menerus/kontinyu di sepanjang jalan/jembatan.
3
Universitas Sumatera Utara
- Sistem Penempatan Parsial (setempat)
Sistem penempatan parsial adalah sistem penempatan lampu penerangan jalan
pada suatu daerah-daerah tertentu atau pada suatu panjang jarak tertentu sesuai
dengan keperluannya.
f.
Tiang Penopang Lampu
Jenis-jenis tiang penopang lampu penerangan ditinjau dari fungsi dan
penempatannya terbagi menjadi :
- Tiang Penopang Lampu Kaku
Yang dimaksud Tiang Penopang Lampu Kaku adalah tiang yang direncanakan
kaku/tegar sehingga kuat untuk menahan benturan. Penempatan tiang ini
terbatas, kecuali jika tersedia ruang bebas yang cukup lebar atau
dikombinasikan dengan bangunan pengaman jalan.
-
Tiang Penopang Lampu Mudah Patah
Yang dimaksud Tiang Penopang Lampu Mudah Patah adalah tiang yang
direncanakan jika tertabrak tidak akan memberikan kerusakan yang fatal.
Penempatan tiang ini sangat luas karena dapat dietakkan pada daerah-daerah
ruang bebas yang sempit.
1.5 Lain-lain
a. Dasar perencanaan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Volume lalu-lintas baik kendaraan maupun lingkungan yang berinteferensi
seperti pejalan kaki, sepeda, dll.
- Tipikal potongan melintang jalan, situasi ("lay-out") jalan dan persimpangan
jalan.
- Geometrik jalan seperti alinemen horizontal dan vertikal, dll.
- Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya
lampu penerangan.
- Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan
lokasi sumber listrik.
- Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dll. agar perencanaan
lampu penerangan efektif dan ekonomis.
4
Universitas Sumatera Utara
- Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah
sekitarnya.
- Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
b. Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam membuat desain /
merencanakan lampu penerangan jalan, antara lain :
- Lebar daerah milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.
- Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam
- Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange. tempat parkir, dll.
- Jalan jalan berpohon.
- Jalan jalan yang mempunyai nilai sejarah untuk keperluan nilai estetis.
- Jalan jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan
lampu di bagian median.
- Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (tero-wongan).
- Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinteferensi dengan
jalannya.
5
Universitas Sumatera Utara
II.
SPESIFIKASI LAMPU PENERANGAN JALAN
2.1. Jenis Lampu Penerangan Jalan
Jenis lampu penerangan jalan ditinjau dari karakteristik dan pengunaannya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
6
Universitas Sumatera Utara
2 2. Kriteria Perencanaan dan Kriteria Penempatan
1. Kriteria Perencanaan
a. Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedernikian rupa
sehingga dapat memberikan :
- penerangan yang merata
- keamanan dan kenvamanan bagi pengendara
- arah dan petunjuk (guide) yang jelas
Pada sistem penempatan parsial. lampu penerangan jalan harus memberikan
adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara sehingga efek kesilauan dan
ketidaknvamanan penglihatan dapat dikurangi.
b. Pemilihan jenis dan kualitas lampu penerangan jalan didasarkan efektifitas dan
nilai ekonomi lampu. yaitu - nilai efektifitas (lumen/watt) lampu yang tinggi
umur rencana yang panjang
c. Perbandingan Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio)
LOKASI PENEMPATAN
- Jalur Lalu Lintas
- di daerah pemukiman
RATIO
6:1
- di daerah komersil / pusat kota
- Jalur PeJalan Kaki
3:1
- di daerah pemukiman
10:1
- di daerah komersil I pusat kota
4:1
- Terowongan
4:1
- Tempat-tempat Peristirahatan (rest area)
6:1
7
Universitas Sumatera Utara
d. Kualitas Penerangan
Kualitas penerangan pada suatu jalan menurut klasifikasi fungsi jalan
ditentukan seperti tabel di bawah ini :
8
Universitas Sumatera Utara
2. Kriteria Penempatan
a. Sistem penempatan lampu penerangan jalan yang disarankan adalah sebagai
berikut :
JENIS
SISTEM PENERAPAN LAMPU
JALAN / JEMBATAN
- Jalan Bebas Hambatan / Tol
YANG DIGUNAKAN
sistem menerus
- Jalan Arteri
- Jalan Kolektor
- Jalan Lokal
- Persimpangan, Interchange, Ramp
- Jembatan
- Terowongan
sistem menerus dan parsiai
sistem menerus dan parsiai
sistem menerus dan parsiai
sistem menerus
sistem menerus
sistem menerus bergradasi
Catatan : Sebaiknya sistem penempatan lampu direncanakan dengan
sistem Yang Menerus
b. Gambaran umum perencanaan dan penempatan lampu penerangan jalan adalah
sebagai berikut :
Dimana :
H
= tinggi tiang lampu
L
= lebar badan jalan, termasuk median jika ada
e
= jarak interval antar tiang lampu
s1+s2 = proyeksi kerucut cahaya lampu
s1
= jarak tiang lampu ke tepi perkerasan
s2
= jarak dari tepi perkerasan ke titik penyinaran terjauh,
i
= sudut inklinasi pencahayaan/penerangan
9
Universitas Sumatera Utara
c. Besaran-besaran Kriteria Penempatan
URAIAN
1.
BESARAN –
BESARAN
10 – 15 M
Tinggi Tiang Lampu (H)
- Lampu Standar
Tinggi Tiang rata-rata digunakan
- Lampu Menara
Tinggi Tiang rata-rata digunakan
2.
13 M
20 - 50 M
30 M
Jarak Interval hang Lampu (e)
3.0 H - 3.5 H
3.5 H -4.0 H
5.0 H - 6.0 H
- Jalan Artsri
- Jalan Kolektor
- Jalan Lokal
30 m
- minimum jarak interval tiang
3.
4.
5.
Jarak Tiang Lampu ke Tepi
Perkerasan (s1)
minimum 0.7 m
Jarak dari Tepi Perkerasan ke
Titik Penerangan Terjauh (s2)
minimum L 12
Sudut Inklinasi ( i )
20o – 30o
Keterangan : H = Tinggi tiang lampu (meter)
L = lebar badan jalan (meter)
10
Universitas Sumatera Utara
d. Penataan Penempatan Lampu Penerangan Jalan
Penataaan / pengaturan letak lampu penerangan jalan diatur sebagai berikut :
PENATAN PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN
TEMPAT
PENATAAN / PENGATURAN LETAK
Jalan Satu Arah
- di Kiri atau Kanan jalan
- di Kiri dan Kanan jalan berselang-seling
- di Kiri dan Kanan jalan berhadapan
- di bagian tengah / Median jalan
Jalan Dua Arah
- di bagian tengah / Median jalan
- kombinasi antara di Kiri dan Kanan
berhadapan dengan di bagian tengah
Median jalan
- Katenasi
Persimpangan
- dapat
dilakukan
dengan
menggunakan lampu Menara dengan
beberapa
lampu,
umumnya
ditempatkan di pulau-pulau, di
median jalan, di luar daerah persimpangan (dalam damija ataupun dalam
dawasja)
KETENTUAN-KETENTUAN YANG DISARANKAN
- di kiri atau Kanan jalan
L < 1.2 H
- di Kiri dan Kanan jalan
berselang -soling
- di Kiri dan Kanan jalan
berhadapan
1.2 H < L < 1.0 H
1.6 H < L < 2.4 H
- di Median Jalan
3L < 0.8 H
Keterangan : H = tinggi tiang lampu (meter), L = lebar badan jalan(meter)
Catatan :
Di daerah-daerah atau kondisi dimana median sangat lebar (> 10 meter) atau
pada jalan dimana jumlah lajur sangat banyak (> 4 lajur setiap arah) perlu di
pertimbangkan dengan pemilihan penempatan lampu penerangan jalan
kombinasi dari cara-cara tersebut di atas dan pada kondisi seperti ini,
pemilihan penempatan Iampu penerangan jalan direncanakan sendiri- sendiri
untuk setiap arah lalu-lintas.
11
Universitas Sumatera Utara
3. Kriteria-Kriteria Tambahan Pada Hal-hal Khusus
a. Tempat Parkir
Kuat penerangan pada daerah tempat parkir ditentukan seperti tabel di bawah ini :
KUAT PENERANGAN PADA TEMPAT PARKIR TERBUKA (LUX)
Tingkat Kegiatan
tingkungan
di lokasi
Untuk Tujuan
lalu – lintas
Keselamatan
Keamanan
kendaraan
Pejalan Kaki
Pejalan kaki
Rendah
5
2
9
Sedang
11
6
22
Tinggi
22
10
43
KUAT PENERANGAN PADA TEMPAT PARKIR TERTUTUP ( LUX)
Daerah
Siang Hari
Malam Hari
Daerah tempat parkir
dan pejalan kaki
54
54
Kegiatan Sedang
110
54
Kegiatan Tinggi
540
54
b. Rambu-rambu lalu-lintas
Kuat penerangan untuk rambu-rambu lalu-lintas pada suatu jalan ditentukan
seperti tabel di bawah ini :
Luminasi
Kuat Penerangan
Besaran Luminasi
Daerah Penempatan
(Lux)
( Cd / m2 )
Rendah
100
24
Sedang
200
48
Tinggi
400
96
12
Universitas Sumatera Utara
c. Terowongan
Kuat penerangan pada terowongan harus cukup dan memberi kenyamanan baik
untuk penglihatan siang maupun malam hari.
Adapun kriteria penerangan terowongan adalah seperti yang ditentukan pada
tabel di bawah ini.
KUAT PENERANGAN TEROWONGAN
Jenis / Klasifikasi
Daerah penempatan ( Lux )
jalan
Komersil
Menengah
Pemukiman
dengan kontrol /
22
15
11
Jalan Bebas Hambatan
Jalan Arteri
15
13
11
Jalan Kolektor
13
10
6
Jalan Lokal
10
6
4
Jalan Kecil /
6
4
4
Jalan Arteri
Lorong / Gang
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- memberikan adaptasi penerangan yang balk
- tingkat kesilauan seminimal mungkin
- memberikan pantulan yang cukup dan warna yang kontras pada
permukaan terowongan
- memberikan penerangan yang jelas rambu-rambu Ialu-lintas
13
Universitas Sumatera Utara
23. Bentuk/Dimensi dan Struk-tur Lampu Penerangan Jalan
1. Lampu Penerangan Jalan berdasarkan Jenis sumber cahaya
a. Lampu Merkuri
b. Lampu Sodium
14
Universitas Sumatera Utara
2. Lampu Penerangan Jalan berdasarkan bentuk tiang
a. Tiang Lampu dengan Lengan Tunggal
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi Kiri atau Kanan jalan.
15
Universitas Sumatera Utara
b. Tiang Lampu dengan Lengan Ganda
Tiang lampu ini khusus diletakkan di bagian tengah/Median jalan, dengan
catatan jika kondisi jalan yang akan diterangi masih mampu dilayani oleh satu
tiang.
16
Universitas Sumatera Utara
e. Tiang Lampu Tegak (Tanpa Lengan)
Tiang lampu ini terutama diperlukan untuk menopang lampu menara, yang
pada umumnya ditempatkan di persimpangan-persimpangan jalan ataupun
tempat-tempat yang luas seperti interchange, tempat parkir, dll.
17
Universitas Sumatera Utara
d. Lampu Tanpa Tiang
Larnpu Tanpa Tiang adalah lampu yang diletakkan pada dinding ataupun
langit-langit suatu konstruksi seperti di bawah konstruksi jembatan, di bawah
konstruksi jalan layang atau di dinding maupun di langit-langit terowongan,
dll.
18
Universitas Sumatera Utara
3. Konstruksi dan Detail Pondasi Tiang
a. Pondasi Lampu Penerangan Standar
19
Universitas Sumatera Utara
b.Pondasi Lampu Penerangan Menara
Catatan :
1. Kontruksi dari pondasi tiang lampu penerangan jalan harus disesuaikan dengan
kondisi tanah di lapangan.
2. Penulangan pada kaki/pondasi tiang lampu penerangan jalan harus direncanakan
bersamaan dengan rencana pemilihan jenis tiang lampu dan pondasi yang akan
digunakan.
20
Universitas Sumatera Utara
4. Konstruksi dan Detail Panel Lampu
a. Panel Lampu Penerangan untuk Jalan Arteri dan Jalan Bebas Hambatan/Tol
21
Universitas Sumatera Utara
b. Panel Lampu Penerangan untuk Jalan Kolektor, Jembatan dan Ramp
22
Universitas Sumatera Utara
II.
PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN JALAN
3.1.Identifikasi
Identifikasi yang dimaksud adalah simbol-simbol yang digunakan untuk mengenali
istilah/gambar/tanda dalam perencanaan lampu penerangan jalan Adapun beberapa
identifikasi yang diberikan adalah sebagai berikut :
NO.
SIMBOL
KETERANGAN
1.
Lampu Lengan Tunggal
2.
Lampu Lengan Ganda
3.
Lampu Menara dengan 5 buah
lampu
4.
Lampu Menara dengan 6 buah
lampu
5.
Lampu Tanpa Tiang (Lampu di
bawah Jembatan 1 Jalan Layang/
langit - langit Terowongan )
Lampu dimana yang satu merupakan
lampu baru sedangkan yang lain me
rupakan lampu yang sudah ada/lama
(existing)
6.
R
Lampu dimana pondasi tiangnya di
tempatkan pada dinding penahan
(retaining wall) atau bangunan pelengkap jalan lainnya
7.
Panel Lampu
8.
23
Universitas Sumatera Utara
3.2.
Gambaran
umum
penempatan
lampu
penerangan
jalan
berdasarkan
pemilihan letaknya
1. Tipikal Lampu Penerangan Secara Umum
24
Universitas Sumatera Utara
2. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Satu Arah
25
Universitas Sumatera Utara
3. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Dua Arah
26
Universitas Sumatera Utara
3.3.
Penataan/Penempatan Lampu Penerangan Jalan pada Kondisi Khusus.
a. Pada Tikungan/Lengkung Horizontal
27
Universitas Sumatera Utara
b. Pada Tikungan/Lengkung Vertikal
28
Universitas Sumatera Utara
c. Terhadap Penyebrangan Kereta Api
29
Universitas Sumatera Utara
30
Universitas Sumatera Utara
d. Terhadap Tanaman Jalan
Garis Pemangkasan Pada Sudut
Tinggi Pemangkas Pohon
di bawah cahaya lampu
70o
H - 0.36 D
o
75
H - 0.26 D
80o
H - 0.17 D
Keterangan : H = tinggi tiang lampu (mounting height) dalam meter
D = jarak tiang lampu ke proyeksi jarak terendah tanaman
dengan tanah
31
Universitas Sumatera Utara
32
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
A. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA JALAN DAN PERSIMPANGAN
Universitas Sumatera Utara
A. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA JALAN DAN
PERSIMPANGAN
Universitas Sumatera Utara
B. CONTOH RENCANA PENATAN LAMPU PENERANGAN PADA ON/OFF JALAN TOL
Universitas Sumatera Utara
B. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA ON/OFF JALAN TOL
Universitas Sumatera Utara
C. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA INTERCHANGE
Universitas Sumatera Utara
D. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPUPENERANGAN PADATEROWONGAN
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
rT:y
'?
,*,
R- -.i
JUMLAH LATUPU PJU
CABANG BELTTIERA
TOTAL
NO
GERBANG
,l
BEIAWAN
31
2
]V[ABAR
27
3
TJ.MULIA
157
4
B.SEIAMAT
128
5
AMPLAS
158
6
TJ.MORAWA
19
TOTAL
LATPU
KETERANGAN
520
smffiffi$
I
I
Universitas Sumatera Utara
.,
\\
F; --t^"/.
/
DATAr-Atpu pJU GERBAilGToLBELAWAN
ilo
KODE
JUTI.AH
KOI'E
JUtt-At{
TIAT{G
I-AilPU
NO
TIANG
a
LATPU
1
1
GB.1
p5
1
2
GE.2
1
4
A-4
lA-5
5
GA€
6
ci/{-7
7
GA€
.9
1
2
3
s
10
I
1
I
i8-6
-7
1
7
8
GB{
1
I
A-11
1
10
GE.1O
11
E-11
GA.l3
GA-l4
G4.15
Jumlal
Gg€
1
1
-12
1
.11
1
1
11
.15
1
GAlthngllampu
GBltiangllampu
1
-5
-10
iA-12
12
13
14
4
1
1
1
iB-3
17
15
G8.17
JUlnINI1
77
ffi
Universitas Sumatera Utara
DATA I.Af,PU PJU GERBAI{G TOLNAEAR
KODE
JUTI-AH
TIANG
LA,NPU
RTl.1
1
1
RT1-2
1
2
BT1€
I
3
1
4
NO
2
3
RTl-4
RTI-5
Jumlah
1
2
3
lro
1
5
RTz.1
RT2.2
'l
RT2€
1
6
1
1
1
2
5
6
RT2.{
RT2€
RT26
7
RT2.7
I
E
RTz€
4
t
4
I
I
JUTLruI
ITANG
I-ATPU
RB1.O
RB1-1
,|
1
RBl.2
RB1€
RBl-4
RB1€
RB1€
1
I
1
1
1
JumlEi
RBz-1
RB2-2
RB2€
1
I
KOOE
1
R82.4
R82.5
1
1
RB2€
7
7
1
R'A2-7
1
Jumlalr
7
1 liang hmpu
1 tiang 1 lampu
Universitas Sumatera Utara
7-
-
DATA LATPU PJU GERBANG TOL TANJUNG TULIA
KODE
JUiiLAH
TI,ANG
I.ATPU
1
AB.1
1
2
AB-2
1
3
AB'3
1
4
AB4
5
AB.5
6
AB€
7
AB.7
I
AB€
A&9
I
10
'11
12
13
14
15
16
17
18
19
'l
1
T1
2
R1-2
R1-3
R1-4
R1-5
1
2
2
1
3
1
4
T2
T3
T4
T5
4
1
7
I
s
AE.-12
1
A&t3
1
10
't1
12
13
A&14
1
't4
AF.15
1
R16
Rl-7
R1€
Rl-9
R1-11
R1-13
R1-14
Jumhh
'l
I
2
R2-1
1
1
3
R2€
N-n
1
A&23
Aa-24
AF25
A&26
A*27
1
R'-2
4
F,4
5
R2-5
6
R26
7
8
9
PA-7
R2€
R2-9
R2-10
R2-11
11
T11
T12
1
12
13
T13
2
't4
T14
2
14
15
16
2
1
17
T15
T16
T17
1
,|
18
19
,|
20
1
21
1
,|
I
10
11
1
tt
12
13
FA-12
1
R2-13
1
1
AC-2
1
1
R3.1
1
3
AG3
1
2
R3.2
1
4
AC4
AG5
AC€
1
3
4
R&3
R&4
1
I
5
R3-5
1
6
R3€
I
7
I
RS.7
R3,8
10
AC-7
AC-8
AC-9
AC-10
11
AG11
1
10
R&9
R$10
12
13
14
AC-12
AC-13
AC-14
AC-15
AC-16
AC-17
AC-18
1
11
R3.11
1
12
RS12
I
't5
16
17
18
19
1
1
14
R$14
Jur
1
T26
Jumlah
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
52
ffi
'l
T
1
tiang 2lampu
1
1
1
1
1
11
1
1
2
R+1
R+2
1
1
3
R4-3
1
1
4
21
AG21
1
5
1
22
4C,22
AC-23
ACr24
1
R44
R+5
R4€
R4-7
1
R4€
1
7
8
9
1
10
R+l0
11
R+11
8
T25
1 tiang 1 lampu
I tiang 1 lampu
1 tiang 1 lampu
1
Jumlal
T24.
AB
AC
R
AC-20
AG25
AG26
T22
T23
1
I
1
T19
T20
T21
22
23
24
25
26
13
AC-l9
23
24
25
26
T1E
2
R$,13
1
1
2
10
1
6
TE
I
2
7
2
2
2
2
2
2
2
Jumlah
AC-1
6
2
Tg
T10
1
1
T7
2
8
I
1
1
Jumbl
T6
7
1
I
Rl-12
A8.17
AB-21
5
6
1
Rl-10
AFl6
21
LAMPU
R1-1
6
1
TIANG
1
1
1
JUMLAH
2
3
5
1
KODE
NO
r-AtPu
1
20
27
1'
JUilLAH
TIANG
A&10
AB11
A&18
A&19
Ae20
?2
23
24
25
26
KODE
NO
NO
R4-9
Jur
1
1
1
1
11
Universitas Sumatera Utara
7
-
DATA KOltlDlSl
t{o
1
2
3
IAilPU
KODE
PJU GERBAI{G TOL BDR
JUTLAH
SELAtAr
KODE
JUTIIAH
TlAI{G
LATPU
T1-1
T1-Z
T1-3
1{O
TNilG
LATPU
K'l-1
T14
1
4
5
R1€
1
6
T1€
2
2
2
2
2
2
R1-7
1
7
8
T1-7
T1-8
T1-9
T1-10
2
2
2
2
R1-2
3
5
R1-3
R1-4
R1-5
6
7
8
R1€
10
R1-9
R1-10
11
R1-11
1
'11
T1-11
12
13
Rt-12
1
12
13
14
15
16
17
T1-12
4
I
'14
R1-13
Fl1 -14
Jumlat
,|
1
I
1
1
1
a1
R2-1
?2-2
1
,|
3
R2-3
4
FA4
,|
1
5
R2-5
6
R2S
7
R2J
8
R2{
1
10
R2-9
R2-10
11
R2-11
1
I
P2-12
Jumlah
s
10
T1-5
Tl-13
T1-14
11-15
T1-16
1-1
I
T1-1E
T1-19
20
T1-20
1
T1-23
T1-24
T1-25
T1-26
1
23
24
25
26
27
12
2E
T1-26
T1-29
2
29
30
T1€0
2
1
T1-27
1
R3-3
1
4
R$4
1
1
5
'l
1
2
3
1
4
T24
8
R$5
R3€
R$7
R3€
1
5
T2-5
R&,9
1
6
T26
10
RSl0
1
7
11
R&l1
1
12
13
R$12
I
1
R4-l
R+2
Jumlal
T2-1
T2-2
T2-3
T2-7
T24
Jumlah
2
2
2
2
2
60
2
2
2
2
2
2
2
2
15
14
a
\/
(
1
13
1
1
'l
1
5
R4-3
R4-4
R4-5
6
R4€
1
7
R+7
9
1
10
R4-8
R4-9
R4-10
t1
R+11
1
12
R+12
1
't3
R4-13
Juml
4
2
2
2
2
2
2
T1-21
R$2
2
2
T1-22
2
3
Jumleh
2
22
1
R3.13
2
2
2
1
R$1
I
2
2
21
1
6
2
ffi
R
T
ltiangthmpu
1 tiang
2lampu
1
1
'l
1
I
t3
Universitas Sumatera Utara
-
DATA LATPU PJU GERBAI{G TOL ATPLAS
l{o
KODE
JUTI.AH
TlAltlG
t-AtPu
1
AA-7
1
1
3
A4-6
AA.9
4
5
6
7
I
I
AA-10
I
1r
AA-11
1
LAMPU
R2-1
1
11
2
2
3
R2-2
1
2
I
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
1
s
T9
1
10
T10
2
2
2
11
T',t1
2
T12
2
T13
T14
T15
T16
T17
T18
T19
T2A
T21
2
4
5
R2-3
R2.4
R2€
R2€
7
P2-7
8
R2€
1
10
R2-9
R2-10
AA-17
AA-18
13
11
15
16
17
TIAI{G
1
1
11
I
F2-12
1
1
13
R2-13
1
12
13
1
14
F2-14
1
't4
1
't5
R2-15
'l
15
16
17
18
19
IE
3
1
A&1
1
4
2
3
AB-2
1
5
R&4
R&5
A&3
'l
4
5
AB.4
1
7
R3€
R$7
8
7
1
1
F2-11
't8
I
1
1',l
AA-20
AA-2'l
4A..2.
AA-23
AA.?4
Jumlah
'l
1
1
1
1
2
Jumlah
R3.1
R$2
R$3
15
1
1
1
T26
1
T29
2
1
30
T30
31
T31
2
2
AB.7
1
10
R&l0
11
R&,11
12
13
14
R$l2
R$l3
R&14
1
1
R+1
1
2
R+2
1
3
I
1
4
5
6
R4-3
R4-4
R+5
R4€
,l
A&10
A&11
12
13
14
15
16
17
A*12
A&13
A&14
AF15
A&16
AY17
Jumlal
1
,l
Jumlah
1
1
17
1
lt1 -1
7
2
3
Rl-2
I
R4-7
R4-8
9
R+9
4
R1-3
R1-4
5
Rl-5
1
1
o
R1S
1
7
R1-7
1
E
R1€
1
9
R1-9
1
10
Rl-10
1
R1-11
12
R1-12
14
15
R1-13
R1-14
R1-15
Jumlalr
1
,|
1
t1
T22
T23
r24
t27
T28
Jumlah
1
2
2
2
2
2
2
2
62
1
158
,|
1
1
1
AA
AB
R
T
ltiangllampu
ltiangllampu
ltiangllampu
lthng2hmpu
1
10
R+10
1
11
R4-tt
1
12
13
14
15
16
R+12
R+13
R+14
R+15
't7
R+17
R4-16
2
2
2
26
27
28
29
R&8
R&9
11
2
2
T25
I
10
2
Tii
1
1
2
2
1
1
AB9
2
1
1
1
Ag5
AB-8
2
2
2
2
20
2'l
22
23
24
1
AB€
9
2
3
4
5
6
7
12
44.19
JUTILAH
LATPU
I
AA.15
KODE
TIANG
A4.-14
44.16
JUILAH
NO
AA-12
AA-13
10
12
KODE
NO
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
l5
Universitas Sumatera Utara
el
f;-
-
,"'l
DATA I.ATPU PJU GERBATG TOL TAIf,'U}IG NORAWA
t{o
1
2
3
KOT'E
JUTLATI
TIANG
LATPU
GA.1
1
a
.3
GA.f
5
7
CrA-7
E
GA'8
GA.g
GA.lO
10
1
Jumlet
1
G&1
2
Ge.z
G&3
4
GB..4
5
G&,5
1
1
GB€
7
I
t0
I
I
-7
1
Jumlafi
GAltiangIlampu
GBlSangllampu
\
Universitas Sumatera Utara
__
1.
Berapaju mlah
La
mpuPenerenga nJalanU mum(LPJU ) ygterpasang
d
i keca matan
Ja
lan Tol
Belmera?
szo
1l:e,
2,
Darijumlah
3.
Data kondisi LPJU yang terpasang
4.
LPJU
yang terpasangtersebut, berapatyang sudahmenggunakan solar cell?
PJU Konvensional'
Simbol
Keterangan
h
Tinggitiang
I
w
Lebarjalan
Panjang ornament (horizontal)
b
Lebarbatujalan
s
Jarakantartiang
I
Sudutkemiringan ornament
ll, g rr
l0 t^
to an
PJU Solar Cell
lrr
4E e*,
l0
Data Penerangan/Lampu PJU
Keterangan
Jenislampu
Daya
Tegangan
Arus
Lampu PJU Konvsnional
$Av^
I^ampu PJU Solar Cell
-T
74o w
Z2n V
1,4
A
Warnacahaya
Umur
lumen
Temperaturwarna
2Q:,@
'Z@"'''"'nn.
€o'*
fd
@mmmmn
Universitas Sumatera Utara
q
5.
Data Penghantarlistrik PfU Konvensional
Kabeldalamtiang
Kabelinduk
Kabeltanam
Spesifikasi
Jeniskabel
i
BanyakPenghantar
P
er kabel
Luaspenampang
Diameter kabel
/l
4
)-
4
| ?-o
2,5
)x4
/1x tw
4< zs
Massa Kabel
Tatrananjenispenghanar (P)
KemampuanHantarArus (KHA)
6.
9o q,n
--cl-,
9o- ?.oo->
5o - tpo .sw
u0-too A
\,go A
.
\o- l< H
(Tabeldiisijikaada LPJU solar cell yang terpasang di Jalan Tol Belmera)
Data Panel Surya
Keterangan
Spesifikasi
Dayamodul (Pnom)
Wp (watrpeaks)
Banyakmodul per tiang
volt
Teganganmaks (Vm)
Arusmaks (Im)
Te gan gantanpabeban
amPere
(Voc)
Arushubungsingkat (Isc)
volt
-
amp
e
Bebananginmaks
Suhukeukaberoperasi
Lifetime (umur)
7.
oc
tahun
Bagaimanagambarkonstruksi panel surya yang terpasang
Universitas Sumatera Utara
10. Material- material apasaja yang terdapatdalamsatutiang LPJUKonvensionalberapa larna
umurpakainya? Dan berapaharganya?
Jenis Material
Harga
Jumlah
2-.oo o .000
(
L.ooo.00O
Ibth lqu.'r sou4wl LoQ .ooQ
I
LoS.ooo
(
\Io-w
lo",a'fur
t"rrur,lo
r ?so
bcAu*
tn
lfutqxlw
29
ul
k*,t ex q
Ito.
ooo
4n^g . ooo
(
8o. oo0
(
l{'ooa
(
l1Ls. ooo
Oo- ooo
tnr
Umur
Harea Total
L(b,&o
lt- zs hu
\- u \r'n
(- r lhvr
t-L lh,
\-
?- l'ltlrt
W-L9Vn\,1
bo .wo
I
Ao- 0oo
\-
}hl b'lo fr
$p. ooo
I
bn. oao
1- !h,
Vil
Uo
'ft,t Atul
E{.ot
bb
r 6l e
'ooo
I
lA -ooo
\h,
\ ^ ll,,r,
@,*mrogm
Universitas Sumatera Utara
LAMPU PENERANGAN JALAN PERKOTAAN
NO. 12/S/BNKT/ 1991
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA
Universitas Sumatera Utara
PRAKATA
Dalam
rangka
mewujudkan
peranan
penting
jalan
dalam
mendorong
perkembangan kehidupan bangsa, sesuai dengan U.U. no. 13/1980 tentang Jalan, Pemerintah
berkewajiban melakukan pembinaan yang menjurus ke arah profesionalisme dalam bidang
pengelolaan jalan, baik di pusat maupun di daerah.
Adanya buku-buku standar, baik mengenai Tata Cara Pelaksanaan, Spesifikasi,
maupun Metoda Pengujian, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian
dan pemeliharaan merupakan kebutuhan yang mendesak guna menuju ke pengelolaan
jalan yang lebih baik, efisien, dan seragam.
Sambil menunggu terbitnya buku-buku standar dimaksud, buku " Spesifikasi
Lampu Penerangan Jalan Perkotaan " ini dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan intern di
lingkungan Direktorat Pembinaan Jalan Kota.
Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua
pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.
Jakarta, Februari 1992
DIREKTUR PEMBINAAN JALAN KOTA
SUBAGYA SASTROSOEGITO
i
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................
ii
DESKRIPSI ....................................................................................................................
1
1.1. Maksud dan Tujuan ............................................................................
1
1.2. Ruang Lingkup ..................................................................................
1
1.3. Fungsi .........................................................................................................
1
1.4. Pengertian ..........................................................................................
2
1.5. Lain-lain ...........................................................................................
4
II. SPESIFIKASILA.MPU PENERANGAN JALAN ............................................................................................
6
2.1. Jenis Lampu Penerangan Jalan ...........................................................
6
2.2. Kriteria Perencanaan dan Kriteria Penempatan ......................................
7
1. Kriteria Perencanaan ......................................................................
7
2. Kriteria Penempatan ........................................................................
9
3. Kriteria-kriteria Tambahan pada Hal-Hal Khusus ............................
12
2.3. Bentuk/Dimensi dan Struktur Lampu Penerangan Jalan ........................
14
1. Lampu Penerangan Jalan Berdasarkan Jenis Sumber Cahaya ........
14
2. Lampu Penerangan Jalan Berdasarkan Bentuk Tiang .....................
15
3. Struktur dan Detail Pondasi Tiang .....................................................
19
4. Struktur dan Detail Panel Lampu ....................................................
21
III. PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN JALAN ..............................................................................................
23
I.
3.1. Identifikasi .........................................................................................
23
3.2. Gambaran Umum Penempatan Lampu Penerangan Jalan
Berdasarkan Pemilihan Letaknya ..........................................................
24
1. Tipikal Lampu Penerangan Secara Umum ..........................................
24
2. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Satu Arah ..................................................
25
3. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Dua Arah ............................
26
3.3. Penataan/Penempatan Lampu Penerangan Jalan pada
Kondisi Khusus ................................................................................................
27
ii
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.
Contoh Rencana Penataan Lampu Penerangan pada Jalan dan Persimpangan
B.
Contoh Rencana Penataan Lampu Penerangan pada On/Off Jalan Tol
C.
Contoh Rencana Penataan Lampu Penerangan pada Interchange
D.
Contoh Rencana Penataan Lampu Penerangan pada Terowongan
E.
Lain-lain
iii
Universitas Sumatera Utara
SPESIFIKASI LAMPU PENERANGAN JALAN KOTA
I.
DESKRIPSI
1.1. Maksud dan Tujuan
Buku Spesifikasi ini dimaksudkan untuk menjadi petunjuk bagi Pembina Jalan
dalam pemasangan dan penempatan/penataan lampu penerangan sebagai pelengkap
jalan kota yang berfungsi sesuai dengan tujuannya. Sedangkan tujuan spesifikasi ini
adalah untuk keseragaman pemasangan dan penempatan/penataan lampu penerangan
jalan kota secara baik, tepat dan benar sehingga dapat diperoleh manfaat secara
maksimal.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Spesifikasi ini mencakup masalah-masalah sebagai berikut :
- pembahasan teknis seperti : fungsi, dimensi, struktur dari lampu penerangan
jalan.
- penempatan/pemasangan lampu penerangan jalan.
- ketentuan-ketentuan lain tentang lampu penerangan pada jalan-jalan di daerah
perkotaan.
Spesifikasi ini digunakan terutama untuk jalan-jalan perkotaan yang mempunyai
klasifikasi fungsi Jalan Arteri dan Jalan Kolektor.
1.3. Fungsi
Beberapa fungsi dari Lampu Penerangan Jalan antara lain :
- untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara, khususnya untuk
mengantisipasi situasi perjalanan pada malam hari.
- memberi penerangan sebaik-baiknya menyerupai kondisi di siang hari.
- untuk keamanan lingkungan atau mencegah kriminalitas.
- untuk memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan jalan.
1
Universitas Sumatera Utara
1.4. Pengertian
a. Lampu Penerangan Jalan
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian
median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun ling kungan di
sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan
layang (interchange, overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah
(underpass, terowongan).
Lampu penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari
sumber cahaya (lampu/luminer), elemen-elemen optik (pemantul/reflector,
pembias/refractor, penyebar/diffuser). Elemen-elemen elektrik (konektor ke
sumber tenaga/power supply. dll.), struktur penopang yang terdiri dari lengan
penopang, tiang penopang vertikal dan pondasi tiang lampu.
b. Satuan Penerangan Sistem Internasional
Satuan penerangan sistem internasional yang digunakan adalah sbb :
- Tingkat/Kuat Penerangan (Iluminasi - Lux), didefinisikan sebagai sejumlah
arus cahaya yang jatuh pada suatu permukaan seluas 1 (satu) meter persegi sejauh
1 (satu) meter dari sumber cahaya 1 (satu) lumen.
- Intensitas Cahaya adalah arus cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya
dalam satu kerucut ("cone") cahaya, dinyatakan dengan satuan unit Candela.
- Luminasi adalah permukaan benda yang mengeluarkan/memantulkan intensitas
cahaya yang tampak pada satuan luas permukaan benda tersebut, dinyatakan
dalam Candela per meter persegi (Cd/m2)
- Lumen adalah unit pengukuran dari besarnya cahaya (arus cahaya).
2
Universitas Sumatera Utara
c. Perbandingan Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio)
Uniformity Ratio adalah perbandingan harga antara nilai minimum dengan nilai
rata-rata atau nilai maksimumnya dari suatu besaran kuat penerangan atau
luminasi pada suatu permukaan jalan.
Uniformity Ratio 3 : 1 berarti rata-rata nilai kuat penerangan/luminasi adalah 3
(tiga) kali nilai kuat penerangan/luminasi pada suatu titik dari penerangan
minimum pada permukaan/perkerasan jalan.
d. Pandangan Silau dan Pandangan Silhoutte
- Pandangan Silau adalah pandangan yang terjadi ketika suatu cahaya/sinar
terang masuk di dalam area pandangan/penglihatan pengendara yang dapat
mengakibatkan ketidak nyamanan pandangan bahkan ketidak mampuan
pandangan jika cahaya tersebut datang secara tiba-tiba.
- Pandangan Silhoutte adalah pandangan yang terjadi pada suatu kondisi
dimana obvek yang gelap berada di latar belakang yang sangat terang, seperti
pada kondisi lengkung alinvemen vertikal yang cembung, persimpangan yang
luas, pantulan dari perkerasan yang basah, dll.
Kedua pandangan ini harus diperhatikan dalam perencanaan penempatan
/pemasangan lampu penerangan jalan kota.
e. Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan
Sistem penempatan lampu penerangan adalah susunan penempatan/penataan
lampu yang satu terhadap lampu yang lain. Sistem penempatan ada 2 (dua)
sistem, yaitu
- Sistem Penempatan Menerus
Sistem penempatan menerus adalah sistem penempatan lampu penerangan
jalan yang menerus/kontinyu di sepanjang jalan/jembatan.
3
Universitas Sumatera Utara
- Sistem Penempatan Parsial (setempat)
Sistem penempatan parsial adalah sistem penempatan lampu penerangan jalan
pada suatu daerah-daerah tertentu atau pada suatu panjang jarak tertentu sesuai
dengan keperluannya.
f.
Tiang Penopang Lampu
Jenis-jenis tiang penopang lampu penerangan ditinjau dari fungsi dan
penempatannya terbagi menjadi :
- Tiang Penopang Lampu Kaku
Yang dimaksud Tiang Penopang Lampu Kaku adalah tiang yang direncanakan
kaku/tegar sehingga kuat untuk menahan benturan. Penempatan tiang ini
terbatas, kecuali jika tersedia ruang bebas yang cukup lebar atau
dikombinasikan dengan bangunan pengaman jalan.
-
Tiang Penopang Lampu Mudah Patah
Yang dimaksud Tiang Penopang Lampu Mudah Patah adalah tiang yang
direncanakan jika tertabrak tidak akan memberikan kerusakan yang fatal.
Penempatan tiang ini sangat luas karena dapat dietakkan pada daerah-daerah
ruang bebas yang sempit.
1.5 Lain-lain
a. Dasar perencanaan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Volume lalu-lintas baik kendaraan maupun lingkungan yang berinteferensi
seperti pejalan kaki, sepeda, dll.
- Tipikal potongan melintang jalan, situasi ("lay-out") jalan dan persimpangan
jalan.
- Geometrik jalan seperti alinemen horizontal dan vertikal, dll.
- Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya
lampu penerangan.
- Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan
lokasi sumber listrik.
- Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dll. agar perencanaan
lampu penerangan efektif dan ekonomis.
4
Universitas Sumatera Utara
- Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah
sekitarnya.
- Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
b. Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam membuat desain /
merencanakan lampu penerangan jalan, antara lain :
- Lebar daerah milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.
- Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam
- Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange. tempat parkir, dll.
- Jalan jalan berpohon.
- Jalan jalan yang mempunyai nilai sejarah untuk keperluan nilai estetis.
- Jalan jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan
lampu di bagian median.
- Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (tero-wongan).
- Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinteferensi dengan
jalannya.
5
Universitas Sumatera Utara
II.
SPESIFIKASI LAMPU PENERANGAN JALAN
2.1. Jenis Lampu Penerangan Jalan
Jenis lampu penerangan jalan ditinjau dari karakteristik dan pengunaannya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
6
Universitas Sumatera Utara
2 2. Kriteria Perencanaan dan Kriteria Penempatan
1. Kriteria Perencanaan
a. Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedernikian rupa
sehingga dapat memberikan :
- penerangan yang merata
- keamanan dan kenvamanan bagi pengendara
- arah dan petunjuk (guide) yang jelas
Pada sistem penempatan parsial. lampu penerangan jalan harus memberikan
adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara sehingga efek kesilauan dan
ketidaknvamanan penglihatan dapat dikurangi.
b. Pemilihan jenis dan kualitas lampu penerangan jalan didasarkan efektifitas dan
nilai ekonomi lampu. yaitu - nilai efektifitas (lumen/watt) lampu yang tinggi
umur rencana yang panjang
c. Perbandingan Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio)
LOKASI PENEMPATAN
- Jalur Lalu Lintas
- di daerah pemukiman
RATIO
6:1
- di daerah komersil / pusat kota
- Jalur PeJalan Kaki
3:1
- di daerah pemukiman
10:1
- di daerah komersil I pusat kota
4:1
- Terowongan
4:1
- Tempat-tempat Peristirahatan (rest area)
6:1
7
Universitas Sumatera Utara
d. Kualitas Penerangan
Kualitas penerangan pada suatu jalan menurut klasifikasi fungsi jalan
ditentukan seperti tabel di bawah ini :
8
Universitas Sumatera Utara
2. Kriteria Penempatan
a. Sistem penempatan lampu penerangan jalan yang disarankan adalah sebagai
berikut :
JENIS
SISTEM PENERAPAN LAMPU
JALAN / JEMBATAN
- Jalan Bebas Hambatan / Tol
YANG DIGUNAKAN
sistem menerus
- Jalan Arteri
- Jalan Kolektor
- Jalan Lokal
- Persimpangan, Interchange, Ramp
- Jembatan
- Terowongan
sistem menerus dan parsiai
sistem menerus dan parsiai
sistem menerus dan parsiai
sistem menerus
sistem menerus
sistem menerus bergradasi
Catatan : Sebaiknya sistem penempatan lampu direncanakan dengan
sistem Yang Menerus
b. Gambaran umum perencanaan dan penempatan lampu penerangan jalan adalah
sebagai berikut :
Dimana :
H
= tinggi tiang lampu
L
= lebar badan jalan, termasuk median jika ada
e
= jarak interval antar tiang lampu
s1+s2 = proyeksi kerucut cahaya lampu
s1
= jarak tiang lampu ke tepi perkerasan
s2
= jarak dari tepi perkerasan ke titik penyinaran terjauh,
i
= sudut inklinasi pencahayaan/penerangan
9
Universitas Sumatera Utara
c. Besaran-besaran Kriteria Penempatan
URAIAN
1.
BESARAN –
BESARAN
10 – 15 M
Tinggi Tiang Lampu (H)
- Lampu Standar
Tinggi Tiang rata-rata digunakan
- Lampu Menara
Tinggi Tiang rata-rata digunakan
2.
13 M
20 - 50 M
30 M
Jarak Interval hang Lampu (e)
3.0 H - 3.5 H
3.5 H -4.0 H
5.0 H - 6.0 H
- Jalan Artsri
- Jalan Kolektor
- Jalan Lokal
30 m
- minimum jarak interval tiang
3.
4.
5.
Jarak Tiang Lampu ke Tepi
Perkerasan (s1)
minimum 0.7 m
Jarak dari Tepi Perkerasan ke
Titik Penerangan Terjauh (s2)
minimum L 12
Sudut Inklinasi ( i )
20o – 30o
Keterangan : H = Tinggi tiang lampu (meter)
L = lebar badan jalan (meter)
10
Universitas Sumatera Utara
d. Penataan Penempatan Lampu Penerangan Jalan
Penataaan / pengaturan letak lampu penerangan jalan diatur sebagai berikut :
PENATAN PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN
TEMPAT
PENATAAN / PENGATURAN LETAK
Jalan Satu Arah
- di Kiri atau Kanan jalan
- di Kiri dan Kanan jalan berselang-seling
- di Kiri dan Kanan jalan berhadapan
- di bagian tengah / Median jalan
Jalan Dua Arah
- di bagian tengah / Median jalan
- kombinasi antara di Kiri dan Kanan
berhadapan dengan di bagian tengah
Median jalan
- Katenasi
Persimpangan
- dapat
dilakukan
dengan
menggunakan lampu Menara dengan
beberapa
lampu,
umumnya
ditempatkan di pulau-pulau, di
median jalan, di luar daerah persimpangan (dalam damija ataupun dalam
dawasja)
KETENTUAN-KETENTUAN YANG DISARANKAN
- di kiri atau Kanan jalan
L < 1.2 H
- di Kiri dan Kanan jalan
berselang -soling
- di Kiri dan Kanan jalan
berhadapan
1.2 H < L < 1.0 H
1.6 H < L < 2.4 H
- di Median Jalan
3L < 0.8 H
Keterangan : H = tinggi tiang lampu (meter), L = lebar badan jalan(meter)
Catatan :
Di daerah-daerah atau kondisi dimana median sangat lebar (> 10 meter) atau
pada jalan dimana jumlah lajur sangat banyak (> 4 lajur setiap arah) perlu di
pertimbangkan dengan pemilihan penempatan lampu penerangan jalan
kombinasi dari cara-cara tersebut di atas dan pada kondisi seperti ini,
pemilihan penempatan Iampu penerangan jalan direncanakan sendiri- sendiri
untuk setiap arah lalu-lintas.
11
Universitas Sumatera Utara
3. Kriteria-Kriteria Tambahan Pada Hal-hal Khusus
a. Tempat Parkir
Kuat penerangan pada daerah tempat parkir ditentukan seperti tabel di bawah ini :
KUAT PENERANGAN PADA TEMPAT PARKIR TERBUKA (LUX)
Tingkat Kegiatan
tingkungan
di lokasi
Untuk Tujuan
lalu – lintas
Keselamatan
Keamanan
kendaraan
Pejalan Kaki
Pejalan kaki
Rendah
5
2
9
Sedang
11
6
22
Tinggi
22
10
43
KUAT PENERANGAN PADA TEMPAT PARKIR TERTUTUP ( LUX)
Daerah
Siang Hari
Malam Hari
Daerah tempat parkir
dan pejalan kaki
54
54
Kegiatan Sedang
110
54
Kegiatan Tinggi
540
54
b. Rambu-rambu lalu-lintas
Kuat penerangan untuk rambu-rambu lalu-lintas pada suatu jalan ditentukan
seperti tabel di bawah ini :
Luminasi
Kuat Penerangan
Besaran Luminasi
Daerah Penempatan
(Lux)
( Cd / m2 )
Rendah
100
24
Sedang
200
48
Tinggi
400
96
12
Universitas Sumatera Utara
c. Terowongan
Kuat penerangan pada terowongan harus cukup dan memberi kenyamanan baik
untuk penglihatan siang maupun malam hari.
Adapun kriteria penerangan terowongan adalah seperti yang ditentukan pada
tabel di bawah ini.
KUAT PENERANGAN TEROWONGAN
Jenis / Klasifikasi
Daerah penempatan ( Lux )
jalan
Komersil
Menengah
Pemukiman
dengan kontrol /
22
15
11
Jalan Bebas Hambatan
Jalan Arteri
15
13
11
Jalan Kolektor
13
10
6
Jalan Lokal
10
6
4
Jalan Kecil /
6
4
4
Jalan Arteri
Lorong / Gang
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- memberikan adaptasi penerangan yang balk
- tingkat kesilauan seminimal mungkin
- memberikan pantulan yang cukup dan warna yang kontras pada
permukaan terowongan
- memberikan penerangan yang jelas rambu-rambu Ialu-lintas
13
Universitas Sumatera Utara
23. Bentuk/Dimensi dan Struk-tur Lampu Penerangan Jalan
1. Lampu Penerangan Jalan berdasarkan Jenis sumber cahaya
a. Lampu Merkuri
b. Lampu Sodium
14
Universitas Sumatera Utara
2. Lampu Penerangan Jalan berdasarkan bentuk tiang
a. Tiang Lampu dengan Lengan Tunggal
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi Kiri atau Kanan jalan.
15
Universitas Sumatera Utara
b. Tiang Lampu dengan Lengan Ganda
Tiang lampu ini khusus diletakkan di bagian tengah/Median jalan, dengan
catatan jika kondisi jalan yang akan diterangi masih mampu dilayani oleh satu
tiang.
16
Universitas Sumatera Utara
e. Tiang Lampu Tegak (Tanpa Lengan)
Tiang lampu ini terutama diperlukan untuk menopang lampu menara, yang
pada umumnya ditempatkan di persimpangan-persimpangan jalan ataupun
tempat-tempat yang luas seperti interchange, tempat parkir, dll.
17
Universitas Sumatera Utara
d. Lampu Tanpa Tiang
Larnpu Tanpa Tiang adalah lampu yang diletakkan pada dinding ataupun
langit-langit suatu konstruksi seperti di bawah konstruksi jembatan, di bawah
konstruksi jalan layang atau di dinding maupun di langit-langit terowongan,
dll.
18
Universitas Sumatera Utara
3. Konstruksi dan Detail Pondasi Tiang
a. Pondasi Lampu Penerangan Standar
19
Universitas Sumatera Utara
b.Pondasi Lampu Penerangan Menara
Catatan :
1. Kontruksi dari pondasi tiang lampu penerangan jalan harus disesuaikan dengan
kondisi tanah di lapangan.
2. Penulangan pada kaki/pondasi tiang lampu penerangan jalan harus direncanakan
bersamaan dengan rencana pemilihan jenis tiang lampu dan pondasi yang akan
digunakan.
20
Universitas Sumatera Utara
4. Konstruksi dan Detail Panel Lampu
a. Panel Lampu Penerangan untuk Jalan Arteri dan Jalan Bebas Hambatan/Tol
21
Universitas Sumatera Utara
b. Panel Lampu Penerangan untuk Jalan Kolektor, Jembatan dan Ramp
22
Universitas Sumatera Utara
II.
PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN JALAN
3.1.Identifikasi
Identifikasi yang dimaksud adalah simbol-simbol yang digunakan untuk mengenali
istilah/gambar/tanda dalam perencanaan lampu penerangan jalan Adapun beberapa
identifikasi yang diberikan adalah sebagai berikut :
NO.
SIMBOL
KETERANGAN
1.
Lampu Lengan Tunggal
2.
Lampu Lengan Ganda
3.
Lampu Menara dengan 5 buah
lampu
4.
Lampu Menara dengan 6 buah
lampu
5.
Lampu Tanpa Tiang (Lampu di
bawah Jembatan 1 Jalan Layang/
langit - langit Terowongan )
Lampu dimana yang satu merupakan
lampu baru sedangkan yang lain me
rupakan lampu yang sudah ada/lama
(existing)
6.
R
Lampu dimana pondasi tiangnya di
tempatkan pada dinding penahan
(retaining wall) atau bangunan pelengkap jalan lainnya
7.
Panel Lampu
8.
23
Universitas Sumatera Utara
3.2.
Gambaran
umum
penempatan
lampu
penerangan
jalan
berdasarkan
pemilihan letaknya
1. Tipikal Lampu Penerangan Secara Umum
24
Universitas Sumatera Utara
2. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Satu Arah
25
Universitas Sumatera Utara
3. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Dua Arah
26
Universitas Sumatera Utara
3.3.
Penataan/Penempatan Lampu Penerangan Jalan pada Kondisi Khusus.
a. Pada Tikungan/Lengkung Horizontal
27
Universitas Sumatera Utara
b. Pada Tikungan/Lengkung Vertikal
28
Universitas Sumatera Utara
c. Terhadap Penyebrangan Kereta Api
29
Universitas Sumatera Utara
30
Universitas Sumatera Utara
d. Terhadap Tanaman Jalan
Garis Pemangkasan Pada Sudut
Tinggi Pemangkas Pohon
di bawah cahaya lampu
70o
H - 0.36 D
o
75
H - 0.26 D
80o
H - 0.17 D
Keterangan : H = tinggi tiang lampu (mounting height) dalam meter
D = jarak tiang lampu ke proyeksi jarak terendah tanaman
dengan tanah
31
Universitas Sumatera Utara
32
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
A. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA JALAN DAN PERSIMPANGAN
Universitas Sumatera Utara
A. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA JALAN DAN
PERSIMPANGAN
Universitas Sumatera Utara
B. CONTOH RENCANA PENATAN LAMPU PENERANGAN PADA ON/OFF JALAN TOL
Universitas Sumatera Utara
B. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA ON/OFF JALAN TOL
Universitas Sumatera Utara
C. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA INTERCHANGE
Universitas Sumatera Utara
D. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPUPENERANGAN PADATEROWONGAN
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
rT:y
'?
,*,
R- -.i
JUMLAH LATUPU PJU
CABANG BELTTIERA
TOTAL
NO
GERBANG
,l
BEIAWAN
31
2
]V[ABAR
27
3
TJ.MULIA
157
4
B.SEIAMAT
128
5
AMPLAS
158
6
TJ.MORAWA
19
TOTAL
LATPU
KETERANGAN
520
smffiffi$
I
I
Universitas Sumatera Utara
.,
\\
F; --t^"/.
/
DATAr-Atpu pJU GERBAilGToLBELAWAN
ilo
KODE
JUTI.AH
KOI'E
JUtt-At{
TIAT{G
I-AilPU
NO
TIANG
a
LATPU
1
1
GB.1
p5
1
2
GE.2
1
4
A-4
lA-5
5
GA€
6
ci/{-7
7
GA€
.9
1
2
3
s
10
I
1
I
i8-6
-7
1
7
8
GB{
1
I
A-11
1
10
GE.1O
11
E-11
GA.l3
GA-l4
G4.15
Jumlal
Gg€
1
1
-12
1
.11
1
1
11
.15
1
GAlthngllampu
GBltiangllampu
1
-5
-10
iA-12
12
13
14
4
1
1
1
iB-3
17
15
G8.17
JUlnINI1
77
ffi
Universitas Sumatera Utara
DATA I.Af,PU PJU GERBAI{G TOLNAEAR
KODE
JUTI-AH
TIANG
LA,NPU
RTl.1
1
1
RT1-2
1
2
BT1€
I
3
1
4
NO
2
3
RTl-4
RTI-5
Jumlah
1
2
3
lro
1
5
RTz.1
RT2.2
'l
RT2€
1
6
1
1
1
2
5
6
RT2.{
RT2€
RT26
7
RT2.7
I
E
RTz€
4
t
4
I
I
JUTLruI
ITANG
I-ATPU
RB1.O
RB1-1
,|
1
RBl.2
RB1€
RBl-4
RB1€
RB1€
1
I
1
1
1
JumlEi
RBz-1
RB2-2
RB2€
1
I
KOOE
1
R82.4
R82.5
1
1
RB2€
7
7
1
R'A2-7
1
Jumlalr
7
1 liang hmpu
1 tiang 1 lampu
Universitas Sumatera Utara
7-
-
DATA LATPU PJU GERBANG TOL TANJUNG TULIA
KODE
JUiiLAH
TI,ANG
I.ATPU
1
AB.1
1
2
AB-2
1
3
AB'3
1
4
AB4
5
AB.5
6
AB€
7
AB.7
I
AB€
A&9
I
10
'11
12
13
14
15
16
17
18
19
'l
1
T1
2
R1-2
R1-3
R1-4
R1-5
1
2
2
1
3
1
4
T2
T3
T4
T5
4
1
7
I
s
AE.-12
1
A&t3
1
10
't1
12
13
A&14
1
't4
AF.15
1
R16
Rl-7
R1€
Rl-9
R1-11
R1-13
R1-14
Jumhh
'l
I
2
R2-1
1
1
3
R2€
N-n
1
A&23
Aa-24
AF25
A&26
A*27
1
R'-2
4
F,4
5
R2-5
6
R26
7
8
9
PA-7
R2€
R2-9
R2-10
R2-11
11
T11
T12
1
12
13
T13
2
't4
T14
2
14
15
16
2
1
17
T15
T16
T17
1
,|
18
19
,|
20
1
21
1
,|
I
10
11
1
tt
12
13
FA-12
1
R2-13
1
1
AC-2
1
1
R3.1
1
3
AG3
1
2
R3.2
1
4
AC4
AG5
AC€
1
3
4
R&3
R&4
1
I
5
R3-5
1
6
R3€
I
7
I
RS.7
R3,8
10
AC-7
AC-8
AC-9
AC-10
11
AG11
1
10
R&9
R$10
12
13
14
AC-12
AC-13
AC-14
AC-15
AC-16
AC-17
AC-18
1
11
R3.11
1
12
RS12
I
't5
16
17
18
19
1
1
14
R$14
Jur
1
T26
Jumlah
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
52
ffi
'l
T
1
tiang 2lampu
1
1
1
1
1
11
1
1
2
R+1
R+2
1
1
3
R4-3
1
1
4
21
AG21
1
5
1
22
4C,22
AC-23
ACr24
1
R44
R+5
R4€
R4-7
1
R4€
1
7
8
9
1
10
R+l0
11
R+11
8
T25
1 tiang 1 lampu
I tiang 1 lampu
1 tiang 1 lampu
1
Jumlal
T24.
AB
AC
R
AC-20
AG25
AG26
T22
T23
1
I
1
T19
T20
T21
22
23
24
25
26
13
AC-l9
23
24
25
26
T1E
2
R$,13
1
1
2
10
1
6
TE
I
2
7
2
2
2
2
2
2
2
Jumlah
AC-1
6
2
Tg
T10
1
1
T7
2
8
I
1
1
Jumbl
T6
7
1
I
Rl-12
A8.17
AB-21
5
6
1
Rl-10
AFl6
21
LAMPU
R1-1
6
1
TIANG
1
1
1
JUMLAH
2
3
5
1
KODE
NO
r-AtPu
1
20
27
1'
JUilLAH
TIANG
A&10
AB11
A&18
A&19
Ae20
?2
23
24
25
26
KODE
NO
NO
R4-9
Jur
1
1
1
1
11
Universitas Sumatera Utara
7
-
DATA KOltlDlSl
t{o
1
2
3
IAilPU
KODE
PJU GERBAI{G TOL BDR
JUTLAH
SELAtAr
KODE
JUTIIAH
TlAI{G
LATPU
T1-1
T1-Z
T1-3
1{O
TNilG
LATPU
K'l-1
T14
1
4
5
R1€
1
6
T1€
2
2
2
2
2
2
R1-7
1
7
8
T1-7
T1-8
T1-9
T1-10
2
2
2
2
R1-2
3
5
R1-3
R1-4
R1-5
6
7
8
R1€
10
R1-9
R1-10
11
R1-11
1
'11
T1-11
12
13
Rt-12
1
12
13
14
15
16
17
T1-12
4
I
'14
R1-13
Fl1 -14
Jumlat
,|
1
I
1
1
1
a1
R2-1
?2-2
1
,|
3
R2-3
4
FA4
,|
1
5
R2-5
6
R2S
7
R2J
8
R2{
1
10
R2-9
R2-10
11
R2-11
1
I
P2-12
Jumlah
s
10
T1-5
Tl-13
T1-14
11-15
T1-16
1-1
I
T1-1E
T1-19
20
T1-20
1
T1-23
T1-24
T1-25
T1-26
1
23
24
25
26
27
12
2E
T1-26
T1-29
2
29
30
T1€0
2
1
T1-27
1
R3-3
1
4
R$4
1
1
5
'l
1
2
3
1
4
T24
8
R$5
R3€
R$7
R3€
1
5
T2-5
R&,9
1
6
T26
10
RSl0
1
7
11
R&l1
1
12
13
R$12
I
1
R4-l
R+2
Jumlal
T2-1
T2-2
T2-3
T2-7
T24
Jumlah
2
2
2
2
2
60
2
2
2
2
2
2
2
2
15
14
a
\/
(
1
13
1
1
'l
1
5
R4-3
R4-4
R4-5
6
R4€
1
7
R+7
9
1
10
R4-8
R4-9
R4-10
t1
R+11
1
12
R+12
1
't3
R4-13
Juml
4
2
2
2
2
2
2
T1-21
R$2
2
2
T1-22
2
3
Jumleh
2
22
1
R3.13
2
2
2
1
R$1
I
2
2
21
1
6
2
ffi
R
T
ltiangthmpu
1 tiang
2lampu
1
1
'l
1
I
t3
Universitas Sumatera Utara
-
DATA LATPU PJU GERBAI{G TOL ATPLAS
l{o
KODE
JUTI.AH
TlAltlG
t-AtPu
1
AA-7
1
1
3
A4-6
AA.9
4
5
6
7
I
I
AA-10
I
1r
AA-11
1
LAMPU
R2-1
1
11
2
2
3
R2-2
1
2
I
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
1
s
T9
1
10
T10
2
2
2
11
T',t1
2
T12
2
T13
T14
T15
T16
T17
T18
T19
T2A
T21
2
4
5
R2-3
R2.4
R2€
R2€
7
P2-7
8
R2€
1
10
R2-9
R2-10
AA-17
AA-18
13
11
15
16
17
TIAI{G
1
1
11
I
F2-12
1
1
13
R2-13
1
12
13
1
14
F2-14
1
't4
1
't5
R2-15
'l
15
16
17
18
19
IE
3
1
A&1
1
4
2
3
AB-2
1
5
R&4
R&5
A&3
'l
4
5
AB.4
1
7
R3€
R$7
8
7
1
1
F2-11
't8
I
1
1',l
AA-20
AA-2'l
4A..2.
AA-23
AA.?4
Jumlah
'l
1
1
1
1
2
Jumlah
R3.1
R$2
R$3
15
1
1
1
T26
1
T29
2
1
30
T30
31
T31
2
2
AB.7
1
10
R&l0
11
R&,11
12
13
14
R$l2
R$l3
R&14
1
1
R+1
1
2
R+2
1
3
I
1
4
5
6
R4-3
R4-4
R+5
R4€
,l
A&10
A&11
12
13
14
15
16
17
A*12
A&13
A&14
AF15
A&16
AY17
Jumlal
1
,l
Jumlah
1
1
17
1
lt1 -1
7
2
3
Rl-2
I
R4-7
R4-8
9
R+9
4
R1-3
R1-4
5
Rl-5
1
1
o
R1S
1
7
R1-7
1
E
R1€
1
9
R1-9
1
10
Rl-10
1
R1-11
12
R1-12
14
15
R1-13
R1-14
R1-15
Jumlalr
1
,|
1
t1
T22
T23
r24
t27
T28
Jumlah
1
2
2
2
2
2
2
2
62
1
158
,|
1
1
1
AA
AB
R
T
ltiangllampu
ltiangllampu
ltiangllampu
lthng2hmpu
1
10
R+10
1
11
R4-tt
1
12
13
14
15
16
R+12
R+13
R+14
R+15
't7
R+17
R4-16
2
2
2
26
27
28
29
R&8
R&9
11
2
2
T25
I
10
2
Tii
1
1
2
2
1
1
AB9
2
1
1
1
Ag5
AB-8
2
2
2
2
20
2'l
22
23
24
1
AB€
9
2
3
4
5
6
7
12
44.19
JUTILAH
LATPU
I
AA.15
KODE
TIANG
A4.-14
44.16
JUILAH
NO
AA-12
AA-13
10
12
KODE
NO
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
l5
Universitas Sumatera Utara
el
f;-
-
,"'l
DATA I.ATPU PJU GERBATG TOL TAIf,'U}IG NORAWA
t{o
1
2
3
KOT'E
JUTLATI
TIANG
LATPU
GA.1
1
a
.3
GA.f
5
7
CrA-7
E
GA'8
GA.g
GA.lO
10
1
Jumlet
1
G&1
2
Ge.z
G&3
4
GB..4
5
G&,5
1
1
GB€
7
I
t0
I
I
-7
1
Jumlafi
GAltiangIlampu
GBlSangllampu
\
Universitas Sumatera Utara
__
1.
Berapaju mlah
La
mpuPenerenga nJalanU mum(LPJU ) ygterpasang
d
i keca matan
Ja
lan Tol
Belmera?
szo
1l:e,
2,
Darijumlah
3.
Data kondisi LPJU yang terpasang
4.
LPJU
yang terpasangtersebut, berapatyang sudahmenggunakan solar cell?
PJU Konvensional'
Simbol
Keterangan
h
Tinggitiang
I
w
Lebarjalan
Panjang ornament (horizontal)
b
Lebarbatujalan
s
Jarakantartiang
I
Sudutkemiringan ornament
ll, g rr
l0 t^
to an
PJU Solar Cell
lrr
4E e*,
l0
Data Penerangan/Lampu PJU
Keterangan
Jenislampu
Daya
Tegangan
Arus
Lampu PJU Konvsnional
$Av^
I^ampu PJU Solar Cell
-T
74o w
Z2n V
1,4
A
Warnacahaya
Umur
lumen
Temperaturwarna
2Q:,@
'Z@"'''"'nn.
€o'*
fd
@mmmmn
Universitas Sumatera Utara
q
5.
Data Penghantarlistrik PfU Konvensional
Kabeldalamtiang
Kabelinduk
Kabeltanam
Spesifikasi
Jeniskabel
i
BanyakPenghantar
P
er kabel
Luaspenampang
Diameter kabel
/l
4
)-
4
| ?-o
2,5
)x4
/1x tw
4< zs
Massa Kabel
Tatrananjenispenghanar (P)
KemampuanHantarArus (KHA)
6.
9o q,n
--cl-,
9o- ?.oo->
5o - tpo .sw
u0-too A
\,go A
.
\o- l< H
(Tabeldiisijikaada LPJU solar cell yang terpasang di Jalan Tol Belmera)
Data Panel Surya
Keterangan
Spesifikasi
Dayamodul (Pnom)
Wp (watrpeaks)
Banyakmodul per tiang
volt
Teganganmaks (Vm)
Arusmaks (Im)
Te gan gantanpabeban
amPere
(Voc)
Arushubungsingkat (Isc)
volt
-
amp
e
Bebananginmaks
Suhukeukaberoperasi
Lifetime (umur)
7.
oc
tahun
Bagaimanagambarkonstruksi panel surya yang terpasang
Universitas Sumatera Utara
10. Material- material apasaja yang terdapatdalamsatutiang LPJUKonvensionalberapa larna
umurpakainya? Dan berapaharganya?
Jenis Material
Harga
Jumlah
2-.oo o .000
(
L.ooo.00O
Ibth lqu.'r sou4wl LoQ .ooQ
I
LoS.ooo
(
\Io-w
lo",a'fur
t"rrur,lo
r ?so
bcAu*
tn
lfutqxlw
29
ul
k*,t ex q
Ito.
ooo
4n^g . ooo
(
8o. oo0
(
l{'ooa
(
l1Ls. ooo
Oo- ooo
tnr
Umur
Harea Total
L(b,&o
lt- zs hu
\- u \r'n
(- r lhvr
t-L lh,
\-
?- l'ltlrt
W-L9Vn\,1
bo .wo
I
Ao- 0oo
\-
}hl b'lo fr
$p. ooo
I
bn. oao
1- !h,
Vil
Uo
'ft,t Atul
E{.ot
bb
r 6l e
'ooo
I
lA -ooo
\h,
\ ^ ll,,r,
@,*mrogm
Universitas Sumatera Utara