Anestesi Pada Tumor Fossa Posterior

BAB 1
PENDAHULUAN

Tumor otak merupakan penyebab kematian kedua setelah stroke dalam penyakit neurologis.
Diperkirakan sekitar 11.000 orang meninggal akibat tumor otak primer setiap tahunnya di
Amerika Serikat.1 Tumor infra tentorium mempunyai karakteristik yang berbeda dengan
tumor supratentorial.1 Perbedaan ini mencakup usia, jenis kelamin, manifestasi klinis,
histopatologi tumor, dan tindakan operasi.1 Manifestasi yang ditimbulkan oleh penekanan
tumor langsung pada serebelum dan batang otak maupun pada ventrikel IV.2,3 Tumor fossa
posterior dapat terjadi pada anak dan dewasa. Sekitar 54-70 % tumor pada anak berada di
fossa poterior. Sekitar 15-20 % tumor pada dewasa berada di fossa posterior. Jenis tumor
pada fossa ini dapat berupa ependimoma, medullablastoma, pineoblastoma dan
astrocitoma.2,3
Fossa posterior terdiri dari pons, medulla dan cerebellum. Pada daerah posterior ini
terdapat serabut motoris dan sensoris, saraf cranial, sistem pengaturan pernafasan dan
kardiovaskular, sitem retikular dan sistem ventrikel otak.4-6 Sekitar 15-20 % tumor pada
dewasa muda terletak pada fossa posterior.

Pada anak dibawah 18 tahun tumor fossa

posterior tersering adalah astrositoma, medullablastoma dan glioma.3 Ada 3 hal yang perlu di

perhatikan pada operasi tumor fosa posterior.2-4
Letak anatomis yang berdekatan dengan pons, medulla dan cerebellum menjadi
perhatian anestesi dan dokter bedah.2,3 Volume infratentorial yang kecil berakibat sedikit
saja ada perdarahan dapat menyebabkan penekanan pada fungsi saraf.2,3,5 Karena volume
ruangan yang kecil dokter anestesi perlu memperhatikan manipulasi selama operasi untuk
memperkirakan apakah pasien dapat diekstubasi atau tidak setelah operasi karena edem dan
perdarahan durante operasi masih dapat terjadi.2

Bahaya emboli udara yang terjadi

merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi.Hal ini dipengaruhi oleh posisi pasien
dan adanya pembuluh darah yang terbuka selama opersi. Hal lain yang menjadi perhatian
adalah bahaya yang dihubungkan oleh posisi pasien.7,8
Pemeriksaan fisik dan laboratoris diperlukan sebelum operasi, dimana komplikasi
dapat terjadi seperti gangguan saraf cranial dan hidrosephalus.9,10 Pada tumor fossa posterior
dapat terjadi komplikasi seperti hidrosepalus bila tumor menekan sistem ventrikel yang
mengakibatkan obstruksi dari aliran CSF.2 Kendala yang dihadapi sewaktu operasi dapat
terjadi gangguan pernafasan dan kardiovaskular yang menetap sehingga di perlukan

4

Universitas Sumatera Utara

perawatan ICU.11,12 Karena hal tersebut diatas maka perlu dipelajari hal-hal yang perlu
diperhatikan dan menjadi penyulit selama operasi dilakukan.2,3 Pada makalah ini akan
dibahas hal-hal yang perlu diperhatikan preoperasi, durante operasi, dan post operasi serta
hal-hal yang penting diperhatikan selama operasi.

5
Universitas Sumatera Utara