Anestesi Pada Tumor Fossa Posterior

BAB 3
KESIMPULAN
Tumor fossa posterior letak anatomis terdiri dari cerebellum, pons, dan medula
oblongata.2,3,15

Pada daerah ini terdapat syaraf vital dan struktur vaskuler sehingga

membutuhkan pengetahuan, keterampilan, kerja sama tim, dan peralatan khusus untuk
melakukan peningkatan tumor tersebut. Keberhasilan peningkatan tumor CPA dapat menjadi
salah satu tolak ukur kemajuan dalam penatalaksanaan pembedahan dan anestesi dibidang
neuroanestesi.
Volume fossa posterior lebih kecil jika dibandingkan dengan kompartemen
supratentorial. Ada sedikit ruang untuk retraksi, sehingga jika ada retraksi akan disebarkan ke
brainstem terdekat.3,4 Akses visual, perbesaran, akan susah untuk didapatkan.

Dulu

digunakan posisi duduk pada pasien dengan tumor jenis ini. Masalah pertama dan yang
paling sering muncul adalah resiko emboli udara dan meski sedikit tapi pasti.7,8 Dengan
koagulasi yang teliti dan waxing tepi tulang selama awal operasi dapat mengurangi resiko ini.
Kewaspadaan harus tetap dilakukan selama prosedur ini. Anestesiologis memonitor end-tidal

CO2 dan mendengarkan turbulensi dengan menggunakan prekordial doppler.
Bahaya emboli udara yang terjadi merupakan salah satu komplikasi yang dapat
terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh posisi pasien dan adanya pembuluh darah yang terbuka
selama opersi. Hal lain yang menjadi perhatian adalah bahaya yang dihubungkan oleh posisi
pasien.7,8

23
Universitas Sumatera Utara