Analisis Bentuk Pembuka dan Bentuk Karangan pada Surat Kabar Xun Bao

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Manusia adalah ciptaan yang paling sempurna diantara segala makhluk

hidup. Manusia mampu berfikir, berkomunikasi dan istimewanya dapat
menggunakan bahasa. Esensi bahasa sudah ada dalam setiap pribadi manusia.
Seiring perkembangan bahasa, manusia memiliki hasrat untuk mempelajari lebih
dari satu bahasa atau multibahasa.
Menurut Kridalaksana dalam Kamus Linguistik (2008:24) bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa adalah alat
komunikasi yang digunakan oleh individu dalam kehidupan sehari-hari (Dalman
2011:1). Bahasa berfungsi sebagai alat untuk manusia dapat berinteraksi dan
menyampaikan suatu pesan, ide, gagasan atau informasi kepada orang lain
maupun dalam suatu komunitas.
Dalam menjalankan aktivitas dan mengikuti pekerjaannya, manusia tidak
dapat terpisahkan dari bahasa. Menurut Samsuri (1994:1-5) dalam bukunya

“Analisis Bahasa”, menjelaskan ketergantungan manusia mengunakan bahasa,
baik ketika manusia beraktivitas maupun beristirahat, manusia tidak terlepas dari
memakai bahasa, bahkan ketika manusia tidak berbicara sekalipun, tidak jarang ia
memakai bahasanya dan pada hakekatnya ia masih juga memakai bahasa. Terkait
dengan penjelasan tersebut, Samsuri memberikan definisi bahasa, karena pada
hakekatnya bahasa ialah alat yang dipakainya untuk membentuk pikiran dan

1
Universitas Sumatera Utara

perasaannya, keinginan dan perbuatan-perbuatan; alat yang dipakainya untuk
mempengaruhi dan dipengaruhi; dan bahasa adalah dasar pertama-tama dan paling
berurat-berakar dari masyarakat. Bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian,
yang baik maupun yang buruk; tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa; tanda
yang jelas dari budi dan kemanusiaan.
Definisi bahasa menurut Samsuri tersebut menunjukkan bagaimana
keterkaitan manusia dengan bahasa yang tidak dapat dilepaskan. Selain itu, cara
berbahasa juga menunjukkan kepribadian seseorang, motif keinginannya, latar
belakang pendidikannya, pergaulannya, adat-istiadatnya, dan lain sebagainya.
Dengan bahasa manusia dapat saling berinteraksi satu sama lainnya.

Interaksi adalah komunikasi. Menurut Dalman (2011:1) komunikasi dapat
dilakukan dengan cara lisan dan tulisan. Komunikasi yang dilakukan secara lisan
berarti seseorang itu dapat langsung menyampaikan pesan kepada lawan
bicaranya sehingga pesan langsung sampai kepada yang dituju, sedangkan secara
tulisan lebih cenderung terstruktur dan teratur karena pesan yang akan
disampaikan kepada penerima pesan dan waktunya pun cenderung lebih lama,
namun isi pesan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat luas. Setiap
ide, gagasan, dan perasaan dapat ditulis atau diungkapkan dalam sebuah tulisan
dimana setiap tulisan yang memiliki arti dan makna termasuk ke dalam bahasa.
Dengan menulis inilah seseorang dapat mengungkapkan ide/gagasan dalam
bentuk karangan secara leluasa (Dalman 2011:1)
Menurut Dalman (2011:85) menulis memiliki persamaan dengan
mengarang, hanya saja yang membedakannya ialah istilah mengarang digunakan
pada penulisan karya fiksi atau non ilmiah, sedangkan istilah menulis lebih

2
Universitas Sumatera Utara

digunakan pada penulisan karya ilmiah atau non fiksi. Menurut Widyamartaya,
(1984:3) dalam Dalman (2011:85) mengarang adalah suatu proses kegiatan

berfikir manusia yang hendak menggunakan kandungan jiwanya kepada orang
lain atau diri sendiri dalam tulisannya. Mengarang adalah menggunakan bahasa
untuk mengutarakan sesuatu secara tertulis.
Paragraf dapat juga dikatakan sebagai karangan yang pendek atau singkat.
Menurut Kamus Linguistik Edisi Keempat (2008:173) paragraf (paragraph)
adalah 1. Satuan bahasa yang mengandung satu tema dan perkembangannya: 2.
Bagian wacana yang mengungkapkan pikiran atau hal tertentu yang lengkap tetapi
yang masih berkaitan dengan isi seluruh wacana; dapat terjadi dari satu kalimat
atau sekelompok kalimat yang berkaitan. Menurut Alex. A dan H.Achmad H.P (
2010:207) paragraf memiliki beberapa pengertian yaitu (1) paragraf ialah
karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf.
(2) paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang
tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan, ide yang tersusun lengkap,
utuh, dan padu; (3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri
dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran
utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya; (4)
paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti yang tidak menunjukkan ketuntasan
atau kesempurnaan.
Paragraf disebut juga karangan mini karena sebuah paragraf terdiri dari
beberapa kalimat yang memiliki kesatuan yang tersusun secara utuh. Paragraf

membedakan suatu gagasan dimulai dan berakhir. Kegunaan paragraf menandai
pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut dari topik yang

3
Universitas Sumatera Utara

sebelumnya. Di dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung
oleh kalimat- kalimat dalam paragraf tersebut.
Dalam struktur karangan, pada umumnya yang berbeda itu adalah
pembuka dan penutup, sedangkan bagian isi karangan ( paragraf penghubung )
bersifat umum. Dalam bahasa Mandarin ada cara membuka sebuah karangan atau
tulisan supaya dari awal memikat rasa ingin tahu dan ketertarikan pembaca
terhadap suatu karya tulisan (karangan) sehingga mengantarkan pembaca kepada
kalimat-kalimat penghubung selanjutnya sampai pada penutup. Baik pembuka
maupun penutup karangan memiliki ciri khas tertentu untuk memudahkan
pengarang mengungkapkan ide atau maksud yang ingin disampikan kepada
pembaca melalui karangan tersebut. Cara ini digunakan juga untuk memberi
simpatik kepada pembaca.
何立荣 (Hélìróng) (dalam bukunya 留学生汉语写作


阶 Liúxuéshēng

hànyǔ xiězuò jìn jiē, 2003:80) menyebutkan ada lima (5) bentuk pembuka dan
lima (5) bentuk penutup dalam karangan bahasa Mandarin. Adapun bentuk-bentuk
memulai pendahuluan atau pembuka suatu karangan bahasa Mandarin adalah
sebagai berikut:
1.



式开头 (Diǎntí shì kāitóu)

Bentuk pendahuluan yang langsung pada intinya atau to the point.
2.



式开头 (Jiāodài shì kāitóu)

Bentuk pendahuluan yang menjelaskan.

3. 提问式开头 (Tíwèn shì)
Bentuk pendahuluan yang bertanya ( pertanyaan ).
4. 描写式开头 (Miáoxiě shì kāitóu)

4
Universitas Sumatera Utara

Bentuk pendahuluan yang mendeskripsikan.
5. 引用式 (Yìngyòng shì)
Bentuk pendahuluan yang menggunakan kata-kata mutiara atau pepatah.
Dalam bahasa Mandarin terdapat juga keunikan dalam mengakhiri sebuah
karangan atau paragraf. Menurut 何 立 荣 (Hélìróng) bentuk-bentuk penutup
dalam karangan bahasa Mandarin adalah sebagai berikut:
1.

自然式 (Zìrán shì)

Bentuk penutup yang alami.
2.


照应式 (Zhàoyìng shì)

Bentuk penutup referensi.
3. 引申式 (Yǐnshēn shì)
Bentuk penutup yang memperluas makna.
4.

情式 (Shūqíng shì)

Bentuk penutup yang mengutarakan emosi atau perasaan.
5.

论式 (Yìlùn shì)

Bentuk penutup yang argumentatif ( diskusi ).
Dalam aplikasiannya karangan banyak ditemukan dalam surat kabar
harian, majalah, buku cerita atau buku pelajaran, artikel dan sebagainya. Selain
itu, dalam jurusan Sastra Cina USU pada mata pelajaran menulis ada mengkaji
tentang karangan, khususnya metode menulis pembuka dan penutup karangan
dalam Bahasa Mandarin.

Dekade ini perkembangan bahasa Mandarin begitu pesat. Hal ini
dipengaruhi oleh perekonomian Tiongkok yang belakangan ini semakin

5
Universitas Sumatera Utara

berkembang. Di Medan mayoritas pedagang toko tertentu dan beberapa pasar
daerah adalah mayoritas orang Tiongkok. Tidak jarang dalam berkomunikasi
secara langsung mereka memakai bahasa Mandarin maupun bahasa Hokkien.
Dalam hal menyampaikan informasi secara tertulis, beberapa sumber dapat
diperoleh melalui media cetak seperti koran atau surat kabar. Misalnya surat kabar
好报 (Hǎo Bào),

报 (Xùn Bào) dan

日报 (Guójì Rìbào).
报 (Xùn Bào). Rubrik

Dalam penelitian ini penulis memilih surat kabar


yang dipilih adalah berita anak-anak. 青 报 (Qīng xùn bào) adalah rubrik yang
menyajikan karangan dari tulisan anak-anak muda. Surat kabar Xùn Bào
dibandingkan dengan 好报 (Hǎo Bào) dan
memuat karangan anak-anak. Di dalam

日报 (Guójì Rìbào) lebih banyak
报 (Xùn Bào), karangan anak-anak

tesebut menggunakan pembuka dan penutup karangan dalam bahasa Mandarin.
Penulis juga memilih rubrik anak-anak dalam surat kabar

报 (Xùn Bào) karena

kata-kata yang digunakan tidak terlalu baku atau formal. Selain itu kata-katanya
juga imaginatif, menarik dan tidak kaku bila dibandingkan berita politik atau
pemerintahan, olahraga, ekonomi, kesehatan dan lainnya yang menggunakan katakata lebih formal dan baku.
Surat Kabar

报 (Xùn Bào) merupakan suatu media tertulis yang


menyampaikan masalah-masalah saja yang terjadi di dalam negeri dan luar negeri.
Secara keseluruhan tulisan dalam koran ini berbahasa Mandarin ( tulisan hanzi ).
Surat Kabar

报(Xùn Bào) diproduksi oleh perusahaan PT. Abdi Wibawa Press.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 21 Mei 2007 dan terletak di jalan Kapten M.
报 (Xùn Bào) diterbitkan setiap hari dan

Basri No. 41 Kota Medan. Surat kabar

6
Universitas Sumatera Utara

juga dapat berlangganan (perbulan). Pada penelitian ini penulis berlangganan
surat kabar untuk meneliti bentuk pembuka dan penutup karangan selama satu
bulan, yaitu Februari 2017 ( dari 1 Februari-28 Februari 2017).
Pada tahun 2007 Universitas Sumatera Utara membuka jurusan Sastra
Cina dibawah Fakultas Ilmu Budaya. Dari awal tahun 2007 sampai tahun 2016
penerimaan mahasiswa/mahasiswi jurusan Sastra Cina yang paling meningkat

adalah tahun 2013. Pada tahun 2007 berjumlah 42 orang sedangkan pada tahun
2013 ada 102 mahasiswa yang berminat dan diterima di jurusan Sastra Cina. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin banyak minat pelajar untuk belajar Bahasa
Mandarin. Hal ini tentunya akan membantu kemajuan pendidikan di bidang
bahasa, khususnya bahasa Mandarin. Sebagaimana diketahui bahwa bahasa itu
memiliki peranan penting, maka diharapkan setiap mahasiswa mampu
berkomunikasi berbahasa Mandarin baik secara lisan maupun tulisan.
Penelitian ini berjudul “Analisis Bentuk Pembuka dan Penutup Karangan
Bahasa Mandarin pada Surat Kabar Xun Bao”. Penelitian ini mengharapkan dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa atau pelajar khususnya bahasa Mandarin
mengenai bentuk pembuka dan penutup karangan. Selain itu, mampu
meningkatkan kreativitas mahasiswa untuk mengarang. Penulis sadar memiliki
kelemahan dalam menulis karangan sehingga ini menjadi penyemangat untuk
mempelajari bentuk pembuka dan penutup karangan dalam bahasa Mandarin.
Salah satu keterampilan berbahasa dapat dilihat dari keterampilan mengarang
(menulis).

7
Universitas Sumatera Utara

1.2

Batasan Masalah
Penelitian ini hanya fokus kepada bentuk pembuka dan penutup karangan

pada Surat Kabar Xùn Bào (

报) rubrik anak-anak (青

报) dari edisi 1 Februari

2017 sampai 28 Februari 2017.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah diuraikan diatas, maka

penulis mendapati beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bentuk pembuka karangan apakah yang digunakan pada surat kabar
Xùn Bào (
2.

Bentuk penutup karangan apakah yang digunakan pada surat kabar
Xùn Bào (

3.

报) ?

报) ?

Berapakah frekuensi bentuk pembuka dan bentuk penutup yang paling
sering muncul?

1.4

Tujuan Penelitian
1.

Mengetahui dan menentukan bentuk pembuka karangan pada surat
kabar Xùn Bào (

2.

Mengetahui dan menentukan bentuk penutup karangan pada surat
kabar Xùn Bào (

3.

报).

报).

Untuk mengetahui frekuensi bentuk pembuka dan penutup yang
paling sering muncul pada surat kabar Bào (

报).

8
Universitas Sumatera Utara

1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah:

1.5.1

Manfaat Teoritis
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
terapan, karangan menjadi salah satu bagian yang penting dalam
perkembangan bahasa, penelitian ini memberikan pengetahuan dan
pemahaman secara intensive mengenai bentuk pembuka dan penutup
karangan dalam bahasa Mandarin.

1.5.2

Manfaat Praktis
1.

Bagi masyarakat umum (penulis, jurnalistik, dan profesi lainnya)
penelitian ini bermanfaat memberikan referensi dalam pengetikan dan
penyusunan bentuk pembuka dan penutup pada karangan bahasa
Mandarin sehingga karya karangan itu menarik untuk dibaca oleh
khalayak.

2. Bagi mahasiswa, khususnya Mahasiswa Jurusan Sastra Cina dalam
mata kuliah Menulis, ada pelajaran mengenai mengarang dalam
bahasa Mandarin. Oleh karena itu penulis mengharapkan penelitian ini
dapat menjadi referensi bagi mahasiswa dan menambah pengetahuan
mahasiswa mengenai bentuk pembuka dan penutup pada karangan
bahasa

Mandarin,

sehingga

mempermudah

mahasiswa

mengungkapkan sebuah ide atau argumen melalui karangan yang
menarik perhatian dan rasa ingin tahu pembaca.

9
Universitas Sumatera Utara