Gambaran Karakteristik Carpal Tunnel Syndrome di RSUP Haji Adam Malik Medan periode tahun 2014 dan 2015 Chapter III VI

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1.

Kerangka Teori
Predisposisi:
Carpal
• Usia
Tunnel
• Jenis kelamin
Syndrome
• Pekerjaan

Etiologi:
1. Heriditer
2. Trauma
3. Pekerjaan
4. Infeksi
5. Metabolik
6. Endokrin
7. Neoplasma

8. Penyakit
kolagen
9. Degeneratif
10. Iatrogenik
11. Faktor stress

Gejala:
parestesia, kurang merasa
(numbness) atau rasa seperti
terkena aliran listrik
(tingling) pada jari 1-3 dan
setengah si si radial jari 4
Patofisiologi
• Kompresi mekanik
• Insufisiensi
mikrovaskular
• Teori getaran

Terapi
Pemeriksaan fisik:

Medikamentosa
1. Tes phalen
Inj. kortikosteroid2. Tes tourniquet
3. Tinel’s Sign
local
4. Flick sign
Vitamin B6
5. Thenar Wasting
NSAID
6. Menilai Kekuatan
Non
dan Keterampilan
medikamentosa
Otot
7.
Wrist Extension Test
Istirahat
8.
Tes Tekanan
pergelangan

9. Luthy’s Sign
tangan
(Bottle’s Sign)
Memasang bidai
10. Pemeriksaan
posisi netral
Sensibilitas
Nerve gliding
11. Pemeriksaan Fungsi
Fisioterapi
Otonom
Operatif
Dilakukan jika
tidak ada
perbaikan,Komplikasi
atrofi
• Reflex sympathetic
thenar danhilang
dystrophy


Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaaan
Neurofisiologi
(Elektrodiagnostik)




Pemeriksaan
Radiologi
Pemeriksaaan
Laboratorium

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.1. Kerangka Teori

3.2.

Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, kerangka konsep perbandingan

gambaran karakteristik dan angka kejadian CTS di RSUP Haji Adam Malik tahun
2014 dan 2015 diuraikan sebagai berikut:
Variabel independen

Variabel dependen
Angka kejadian Carpal
Tunnel Syndrome
Demografi pasien CTS

CTS periode 2014 dan 2015 di
RSUP Haji Adam Malik

1.
2.
3.
4.

Usia

Jenis kelamin
Pekerjaan
Suku bangsa

Karakteristik pasien CTS:
1.
2.
3.
4.
5.

Keluhan utama
Keluhan tambahan
Lokasi
Etiologi
Derajat berat CTS

Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penilitian

Universitas Sumatera Utara


BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1.

Jenis Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

deskriptif dengan desain retrospektif. Penelitian ini dilakukan untuk melihat
gambaran karakteristik CTS periode 2014 - 2015 di RSUP Haji Adam Malik
Medan.
4.2.

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016 dan dilaksanakan di RSUP

Haji Adam Malik Medan. Adapun pertimbangan memilih lokasi tersebut
dikarenakan rumah sakit pusat dan rujukan dari Sumatera Utara. Pengumpulan
data dilaksanakan pada bulan September 2016, lalu dilanjutkan dengan

pengolahan dan analisa data. Penilitian ini dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan komisi etik tentang pelaksanaan penelitian bidang kesehatan.
4.3.

Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah pasien CTS yang berobat jalan di
Poliklinik Neurologi RSUP Haji Adam Malik Medan.
4.3.2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah semua pasien CTS dari tahun 2014 hingga tahun
2015, dengan mengobservasi semua data pada rekam medis sesuai dengan periode
yang telah ditentukan (total sampling).
4.3.2.1 Kriteria inklusi
Seluruh data pasien CTS di RSUP Haji Adam Malik periode tahun 2014
dan 2015
4.3.2.2. Kriteria Ekslusi
Data rekam medis yang tidak diisi sempurna
4.4.


Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah dari rekam medis pasien yang

Universitas Sumatera Utara

mengalami CTS periode 2014 - 2015 di RSUP Haji Adam Malik. Dari rekam
medis ini kita dapat mengetahui karakteristik dan derajat beratnya CTS.
4.5.

Variabel dan Definisi Operasional
4.5.1. Variabel Dependen
Variabel Dependen dralam penelitian ini adalah gambaran demografi,

gambaran karateristik dan angka kejadian CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode Januari 2014 – Disember 2015.
4.5.2. Variabel Independen
Variabel indepnden dalam penelitian ini adalah pasien CTS di RSUP Haji
Adam Malik Medan periode Januari 2014 – Disember 2015.
4.5.3. Carpal Tunnel Syndrome
Carpal Tunnel Syndrome didefinisikan suatu kondisi medis dimana saraf

tengah tertekan di bagian pergelangan tangan yang mengakibatkan parastesia,
mati rasa dan kelemahan otot di tangan.
Tabel 4.1. Definisi Operasional
No.
1.

2.

Variabel
Usia

Jenis Kelamin

Definisi
Operasional
Usia yang
dihitung sejak
tanggal lahir
sampai dengan
waktu penelitian

yang dinyatakan
dalam tahun.

Jenis kelamin
adalah antara
laki-laki dan
perempuan
secara biologis
sejak seseorang
lahir yang
tercatat dalam

Cara
Ukur/Alat
Ukur
Rekam
medik

Rekam
medik

Hasil Ukur
1. Remaja Akhir
(17-25 tahun)
2. Dewasa Awal
(>25-35 tahun)
3. Dewasa Akhir
(>35-45 tahun)
4. Lansia Awal
(>45-55 tahun)
5. Lansia Akhir
(>55-65 tahun)
6. Manula
(≥ 65 tahun)

1. Laki-laki
2.Perempuan

Skala Ukur
Ordinal

Nominal

Universitas Sumatera Utara

rekam medis

3.

4.

5.

6.

7.

Pekerjaan

Pekerjaan adalah
suatu kegiatan
atau aktivitas
yang dilakukan
Rekam
responden sehari- medik
hari untuk
mendapatkan
penghasilan

1. PNS
2. Wiraswasta
3. Ibu rumah
tangga
4. Dokter gigi
5. Gitaris
6. Guru
7. Tukang becak
8. Pekerja
lapangan
9. Lain-lain

Nominal

Suku Bangsa

Suku adalah
etnik atau ras
seseorang yang
tercatat pada
rekam medik
terhitung sejak
lahir

Rekam
medik

1. Batak
2. Jawa
3. Aceh
4. Padang
5. Lain-lain

Nominal

Keluhan Utama

Keluhan yang
dirasakan pasien
yang membuat
pasien datang ke
rumah sakit

Rekam
medik

1. Tangan rasa
nyeri
2. Tangan rasa
Kebas

Nominal

Keluhan
tambahan

Keluhan yang
menyertai
keluhan utama
yang
memperberat
gejala

Rekam
medik

1. Tangan Rasa
Nyeri
2. Tangan rasa
kebas
3. Rasa
terseterum
4. Rasa tidak
nyaman

Nominal

Lokasi

Lokasi adalah
letak bagian yang
menunjukkan
manifestasi klinis

Rekam
medik

1. Kanan
2. Kiri
3. Bilateral

Nominal

Universitas Sumatera Utara

8.

9.

10.

Etiologi

Angka Kejadian

Derajat berat

Penyebab dan
faktor- faktor
yang
berpengaruh
Rekam
terhadap kejadian medik
Carpal Tunnel
Syndrome pada
pasien

Angka kejadian
adalah jumlah
kejadian penyakit
pada suatu
poopulasi
tertentu dalam
jangka waktu
tertentu
Tingkat
keparahan pasien
CTS

1. Heriditer
2. Trauma
3. Pekerjaan
4.Infeksi
5. Metabolik
6. Endokrin
7. Neoplasma
8. Penyakit
kolagen
9. Degeneratif
10. Iatrogenik
11.Faktor stress
12.Inflamasi

Rekam
medik

Rekam
medik

Nominal

Ordinal

1. Ringan
2. Sedang
3. Berat

Ordinal

4.6 Pengolahan dan Analisis Data
Pengelolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap
pertama editing yaitu memeriksa nama, umur, jenis kelamin, dan hasil
pemeriksaan, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka pada label.
Tahap ketiga entry yaitu memasukan data dari rekam medis ke dalam program
SPSS, tahap keempat adalah melakukan cleaning yaitu memeriksa kembali data
yang telah di-entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.
Setelah data diolah kemudian data tersebut dianalisa secara deskriptif
untuk mengetahui gambaran karakteristik dan angka kejadian pada pasien CTS di
RSUP Haji Adam Malik Medan. Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk
tabel

distribusi

frekuensi.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1

Hasil penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Ilmu Penyakit Saraf RSUP Haji
Adam Malik Medan terletak di Jalan Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan,
Sumatera Utara. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan
SK Menkes No. 355/Menkes/SK.VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit
Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991 yang
memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Juga
merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi
Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau.
5.1.2. Deskripsi Demografi Sampel
5.1.2.1. Angka kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada tahun 2014 dan 2015
Didapati jumlah sampel sebanyak 45 pasien yang diambil dari 45 rekam
medis periode tahun 2014 dan 2015 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Pada
tahun 2014 didapati 25 pasien, tahun 2015 didapati 20 pasien,
5.1.2.2. Distribusi Frekuensi Usia Sampel
Pada pasien 2014 dan 2015 dijumpai usia termuda adalah 31 tahun dan
usia tertua adalah 75 tahun. Pada tahun 2014 pasien terbanyak adalah pada usia
>65 tahun. Usia tertua pada umur 75 tahun dan termuda adalah pada umur 31
tahun. Pada tahun 2015 pasien terbanyak adalah usia >45-55 tahun. Usia tertua
pada umur 73 tahun dan termuda adalah pada umur 31 tahun.

Universitas Sumatera Utara

Usia

Frekuensi
2014
n(%)
0

2015
n(%)
0
1(5%)
5(25%)
8(40%)
4(20%)
2(10%)
20(100%)

Remaja akhir (17-25 Tahun)
Dewasa Awal (>25-35 Tahun) 1(4%)
Dewasa Akhir (>35 – 45 Tahun) 4(16%)
Lansia Awal (>45 - 55 Tahun) 4(16%)
Lansia Akhir (>55 -65 Tahun)
9(36%)
Manula (> 65 Tahun)
7(28%)
Total
25 (100%)

Table 5.1. Distribusi frekuensi usia penderita CTS periode tahun 2014 dan 2014 di
RSUP Haji Adam Malik Medan.
Tabel 5.1. menjelaskan mengenai kategori usia penderita CTS. Pada tahun
2014 dijumpai usia paling banyak berada pada kategori lansia akhir sebanyak 9
pasien (36%) dan paling sedikit berada pada kategori dewasa awal sebanyak 1
orang (4%). Pada tahun 2015 dijumpai usia paling banyak berada pada kategori
lansia awal sebanyak 8 pasien (40%) dan usia paling sedikit dewasa awal
sebanyak 1 orang (5%).
5.1.2.3. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Sampel
Didapati jenis kelamin penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah perempuan 31 orang (68.9%) dan
laki-laki sebanyak 14 orang (31,1%).
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penderita Carpal Tunnel Syndrome
pada 2014 dan 2015.
Jenis Kelamin

Laki-Laki
Perempuan
Total

Frekuensi
2014
n(%)
11(44%)
14(56%)
25(100%)

2015
n(%)
3(15%)
17(85%)
20(100%)

Tabel 5.2 yang menjelaskan mengenai jenis kelamin penderita CTS, pada
tahun 2014 paling banyak perempuan sebanyak 14 pasien (56%); pada tahun 2015
paling banyak adalah perempuan sebanyak 17 pasien (85%).
5.1.2.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Sampel
Didapati pekerjaan dari penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode 2014 dan 2015paling banyak adalah PNS yaitu sebanyak 20 pasien
(44,4%), diikuti oleh Lain-lain pasien (24,4%). Wiraswasta sebanyak 7 pasien

Universitas Sumatera Utara

(15,6) dan juga Ibu rumah tangga sebanyak 7 pasien (15,6).
Dari tabel 5.3 yang menjelaskan mengenai jenis pekerjaan penderita CTS.
Pada tahun 2014 pekerjaan plaing banyak adalah PNS yaitu sebanyak 12 pasien
(48%) dan paling sedikit adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 2 pasien (8%).
Pada tahun 2015 pekerjaan paling banyak adalah PNS yaitu sebanyak 8 pasien
(40%) dan paling sedikit adalah Lain-Lain yaitu sebanyak 3 pasien (15%).
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Penderita CTS tahun 2014 dan 2015
Pekerjaan

PNS
Wiraswasta
Ibu rumah tangga
Lain-lain
Total

Frekuensi
2014
n(%)

2015
n(%)
8(40%)
4(20%)
5(25%)
3(15%)
20(100%)

12(48%)
3(12%)
2(8%)
8(32%)
25(100%)

5.1.2.5 Distribusi Frekuensi Suku Bangsa Sampel
Didapati suku bangsa penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah suku batak yaitu sebanyak 27 pasien
(59,4%), diikuti suku jawa sebanyak 7 pasien (15,4%), suku aceh 6 pasien
(13,2%) dan yang paling sedikit suku padang yaitu sebanyak 5 pasien (11%).
Tabel 5.4 menjelaskan menegenai suku bangsa penderita CTS. Pada tahun
2014 suku paling banyak adalah suku Batak yaitu sebanyak 16 pasien (64%) dan
paling sedikit suku Aceh yaitu sebanyak 2 pasien (8%). Pada tahun 2015 suku
paling banyak adalah suku Batak yaitu sebanyak11 pasien (55%) dan paling
sedikit adalah suku Padang yaitu sebanyak 3 pasien (15%).
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Suku Bangsa Penderita CTS tahun 2014 dan 2015
Suku Bangsa

Batak
Jawa
Aceh
Padang
Lain-lain
Total

Frekuensi
2014
n(%)
16(64%)
3(12%)
2(8%)
4(16%)
0(0%)
25(100%)

2015
n(%)
11(55%)
2(10%)
4(20%)
3(15%)
0(0%)
20(100%)

Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Distribusi Karakteristik Keluhan Utama Sampel
Didapati keluhan utama penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah kebas tangan yaitu sebanyak 30
pasien (66,7%) dan diikuti nyeri tangan yaitu sebanyak 15 pasien (33,3%).
Tabel 5.5 menjelaskan mengenai keluhan utama penderita CTS. Pada
tahun 2014 keluhan utama paling banyak adalah kebas tangan yaitu sebanyak 17
pasien (68%) dan paling sedikit adalah nyeri tangan 8 pasien (32%). Pada tahun
2015 keluhan paling banyak adalah keluhan kebas pada tangan yaitu sebanyak 13
pasien (65%) dan paling sedikit adalah keluhan nyeri pada tangan yaitu sebanyak
7 pasien (35%).
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Keluhan Utama Penderita CTS tahun 2014 dan
2015
Keluhan Utama

Nyeri tangan
Kebas pada tangan

Frekuensi
2014

2015

8(32%)
17(68%)
25(100%)

7(35%)
13(65%)
20(100%)

5.1.4. Distribusi Karakteristik Keluhan Tambahan Penderita CTS tahun
2014 dan 2015.
Didapati keluhan tambahan penderita CTS paling banyak berupa keluhan
nyeri pada tangan yaitu sebanyak 30 pasien (66,7%) dan diikuti dengan kebas
pada tangan sebanyak 15 pasien (33,3%).
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Keluhan Tambahan Penderita CTS pada tahun
2014 dan 2015.
Keluhan Tambahan

Nyeri pada tangan
Kebas pada tangan
Rasa terseterum
Rasa tidak nyaman

Frekuensi
2014

2015

17(68%)
6(24%)
1(4%)
1(4%)
25(100%)

13(65%)
6(30%)
0(0%)
1(5%)
20(100%)

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.6 menejelaskan mengenai keluhan tambahan penderita CTS. Pada
tahun 2014 keluhan tambahan paling banyak adalah keluhan nyeri pada tangan
yaitu sebanyak 17 pasien (68%) diikuti dengan kebas pada tangan sebanyak 6
pasien (24%) dan paling sedikit rasa terserterum dan rasa tidak nyaman masing
masing mempunyai 1 pasien (4%). Pada tahun 2015 keluhan tambahan paling
banyak adalah keluhan nyeri pada tangan yaitu sebanyak 13 pasien (65%) diikuti
dengan kebas pada tangan yaitu sebanyak 6 pasien (30%) dan paling sedikit yaitu
rasa tidak nyaman sebanyak 1 pasien (5%).
5.1.5. Distribusi Frekuensi Lokasi tangan yang terkena CTS
Didapati lokasi tangan pada penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik
Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak terletak pada sebelah kanan yaitu
sebanyak 21 pasien (46,7%), diikuti pada tangan kanan dan kiri (bilateral)
sebanyak 14 pasien (31,1%) dan yang paling sedikit pada tangan kiri yaitu
sebanyak 10 pasien (22,2%).
Lokasi

Frekuensi
2014
n(%)

2015
n(%)
Tangan kanan
13(52%)
8(40%)
Tangan kiri
7(28%)
3(15%)
Tangan kiri dan kanan
5(20%)
9(45%)
Total
25(100%)
20(100%)
Tabel 5.7 menjelaskan mengenai lokasi pada penderita CTS. Pada tahun
2014 lokasi yang sering terkena adalah pada tangan kanan yaitu sebanyak 13
pasien (52%). Pada tahun 2015 lokasi yang paling sering terkena adalah pada
tangan dan kiri (bilateral) sebanyak 9 pasien (45%)
5.1.6. Distribusi Frekuensi Etiologi Sampel
Didapati etiologi penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik periode 2014
dan 2015 paling banyak adalah pekerjaan yaitu sebanyak 38 pasien (84,4%),
diikuti metabolik dan penyakit kolagen masing 2 pasien (4,4%) dan paling sedikit
heriditer, endokrin dan degeneratif masing 1 pasien (2,2%).
Tabel 5.8 menjelaskan mengenai etiologi CTS. Pada tahun 2014 etiologi
paling terbanyak adalah pekerjaan yaitu sebanyak 20 pasien (80%) dan paling
sedikit adalah heriditer yaitu sebanyak 1 pasien (4%). Pada tahun 2015 etiologi

Universitas Sumatera Utara

paling banyak adalah pekerjaan yaitu sebanyak 18 pasien (72%) dan yang paling
sedikit adalah endokrin dan degeneratif masing masing 1 pasien (5%).
Etiologi
Heriditer
Pekerjaan
Metabolik
Endokrin
Penyakit kolagen
Degeneratif
Total

Frekuensi
2014
1(4%)
20(80%)
2(8%)
0
2(8%)
0
25(100%)

2015
0
18(72%)
0
1(4%)
0
1(4%)
20(100%)

5.1.7 Distribusi Frekuensi Derajat Berat CTS
Didapati derajat berat penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik periode
2014 dan 2015 paling banyak adalah derajat ringan yaitu sebanyak 18 pasien
(39,6%), diikuti derajat sedang yaitu sebanyaj 15 pasien (33%) dan paling sedikit
derajat berat yaitu sebanyak 12 pasien (26,4%).
Tabel 5.9 menjelaskan mengenai etiologi CTS. Pada tahun 2014 derajat
berat paling banyak adalah derajat berat sedang yaitu sebanyak 11 pasien (44%)
dan paling sedikit yaitu berat sebanyak 4 pasien (16%). Pada tahun 2015 derajat
berat paling banyak adalah ringan dan berat masing – masing mempunyai 8 pasien
(40%) dan paling sedikit ada sedang yaitu sebanyak 4 pasien (20%).
Derajat Berat

Ringan
Sedang
Berat
Total

Frekuensi
2014
n(%)
10(40%)
11(44%)
4(16%)
25(100%)

2015
n(%)
8(40%)
4(20%)
8(40%)
20(100%)

5.2. Pembahasan
5.2.1. Pembahasan Angka Kejadian
Pada penelitian ini didapati jumlah sampel penderita CTS di RSUP Haji
Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 adalah sebanyak 45 pasien yang
diambil dari 45 rekam medis. Pada tahun 2014 didapati 25 pasien dan pada tahun
2015 ditemukan 20 pasien. Angka kejadian di Amerika Serikat telah diperkirakan

Universitas Sumatera Utara

sekitar 1-3 kasus per 1000 orang setiap tahunnya dengan prevalensi sekitar 50
kasus per 1.000 orang pada populasi umum. (George dewanto 3)
5.2.6. Pembahasan Demografi Sampel
Pada penelitian ini didapati usia penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik
Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak berada kategori usia Lansia Akhir
(>55-65 tahun) sebanyak 13 pasien (28,6%). Menurut penelitan Gorsche (2003),
prediksi usia terbanyak penderita CTS adalah di atas 55 tahun, biasanya antara 40
- 60 tahun. Begitu juga dengan penelitian Astri (2014) yang menyatakan bahwa
penderita CTS terbanyak berkisar antara usia 40-49 tahun, diikuti oleh usia 30-39
tahun dan paling sedikit diderita oleh pasien dengan usia 20-29 tahun. Hal ini
dikarenakan usia produktif bekerja adalah usia 36-55 tahun.
Pada penelitian ini didapati jenis kelamin penderita CTS di RSUP Haji
Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah perempuan
yaitu sebanyak 31 pasien (68,2%) dan laki-laki sebanyak 14 pasien (30,8%). Hal
ini sesuai dengan penelitian Gorsche (2003) yang menyatakan bahwa CTS lebih
sering mengenai perempuan daripada laki-laki. Penelitian Astri (2014) juga
mengatakan bahwa perempuan lebih banyak menderita CTS daripada laki-laki.
Hal ini disebabkan oleh pekerjaan atau aktivitas perempuan yang lebih sering
menggunakan tangan seperti memasak, mencuci, menyetrika, dan lain-lain
(Faisal, 2004).
Pada penelitian ini didapati pekerjaan penderita CTS di RSUP Haji Adam
Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah PNS yaitu sebanyak
20 pasien (44,4%), diikuti oleh lain-lain yaitu sebanyak 11 pasien (24,4%) dan
wiraswasta dan ibu rumah tangga masing-masing 7 pasien (15,4%). Pada data
yang saya dapatkan pekerjaan PNS paling banyak yang terkena CTS dan ini
merupakan penemuan yang baru dan belum masih ada jurnal yang bisa
menyokong penemuan ini.
Pada penelitian ini suku bangsa penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik
Medan terbanyak periode 2014 dan 2015 adalah suku Batak yaitu sebanyak 27
pasien (59,4%), diikuti suku Padang sebanyak 7 pasien (15,4%), suku Aceh
sebanyak 6 pasien (13,2%) dan suku Jawa sebanyak 5 pasien (11%). Suku Batak

Universitas Sumatera Utara

merupakan suku paling banyak kerana di Medan suku Batak merupakan suku
mayoritas di sini.
5.2.3. Pembahasan Karakteristik Keluhan Utama Sampel
Pada penelitian ini didapati keluhan tambahan penderita CTS di RSUP
Haji Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah keluhan
kebas pada tangan yaitu sebanyak 30 pasien (66,7%) dan nyeri tangan sebanyak
15 pasien (33,3%). Pada penelitian Rambe (2004) keluhan utama yang sering
dijumpai rasa kebas dan nyeri pada tangan.
5.2.4. Pembahasan Karakteristik Keluhan Tambahan Sampel
Pada penelitian ini didapati keluhan tambahan penderita CTS di RSUP
Haji Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah nyeri pada
tangan sebanyak 30 pasien (66,7%) dan kebas pada tangan sebanyak 12 pasien
(26,7%), diikuti rasa tidak nyaman 2 pasien (4,4%) dan rasa terseterum 1 pasien
(2,2%). Pada penelitian Rovita (2012) keluhan sakit/nyeri sebanyak 9 orang,
kesemutan sebanyak 13 orang, mati rasa sebanyak 8 orang dan bengkak pada
tangan sebanyak 8 orang. Ini berbeda dari hasil yang saya dapatkan dari penelitian
yang saya lakukan nyeri pada tangan adalah keluhan yang paling banyak
ditemukan.

5.2.5. Pembahasan Karakteristik Lokasi Tangan Terkena CTS Sampel
Pada penelitian ini lokasi tangan yang terkena CTS pada penderita CTS di
RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling sering terletak
pada tangan kanan yaitu sebanyak 21 pasien (46,7%) diikuti dengan lokasi tangan
kanan dan kiri (bilateral) yaitu sebanyak 14 pasien (31,1%) dan tangan kiri yaitu
sebanyak 10 pasien (22,2%). Carpal Tunnel Syndrome banyak dialami oleh
tangan yang lebih dominan untuk bekerja dan biasanya lebih berat, juga seringkali
ditemukan bilateral (David, 2002).
5.2.6. Pembahasan Karakteristik Etiologi Sampel
Pada penelitian ini etiologi penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik
periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah pekerjaan yaitu sebanyak 38 pasien
(84,4%), diikuti metabolik dan penyakit kolagen masing 2 pasien (4,4%) dan

Universitas Sumatera Utara

paling sedikit heriditer, endokrin dan degeneratif masing 1 pasien (2,2%). Etiologi
pekerjaan paling banyak kerana dari rekam medis yang saya ambil rata-rata
kerjanya sebagai PNS akibat trauma yang mereka dapatkan semasa waktu
pekerjaan.
5..2.7. Pembahasan Karakteristik Derajat Berat CTS
Pada penelitian ini derajat berat penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik
periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah ringan yaitu sebanyak 18 pasien
(39,6%), diikuti sedang yaitu sebanyaj 15 pasien (33%) dan paling sedikit berat
yaitu sebanyak 12 pasien (26,4%). Data di atas tidak sesuai dengan penelitian
Astri (2014) yang menyatakan bahwa derajat terbanyak pada penderita CTS
adalah derajat sedang sebanyak 22 orang (44,9%), diikuti derajat ringan sebanyak
13 orang (26,5%), dan derajat berat sebanyak 11 orang (22,4%). Hal ini
dikarenakan RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit rujukan,
sehingga sebagian besar pasien yang datang adalah pasien yang mengalami
derajat ringan.

Universitas Sumatera Utara

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut;
1. Sebaran usia penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik periode
tahun 2014 dan 2015 paling banyak berusia >55-65 tahun (28,6%),
2. Sebaran jenis kelamin penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik
periode tahun 2014 dan 2015 dijumpai proporsi perempuan paling
banyak (68,9%).
3. Keluhan utama terbanyak CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode 2014 dan 2015 adalah keluhan kebas pada tangan (66,7%).
4. Keluhan tambahan CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan periode
2014 dan 2015 terbanyak adalah keluhan nyeri pada tangan
(66,7%).
5. Lokasi tangan terkena CTS terbanyak di RSUP Haji Adam Malik
Medan periode 2014 dan 2015 adalah pada tangan kanan (46,7%).
6. Etiologi terbanyak pada penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik
Medan periode 2014 dan 2015 adalah pekerjaan (84,4%)
7. Sebaran derajat berat terbanyak terbanyak pada penderita CTS di
RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 adalah
derajat ringan (39,6%).
8. Angka kejadian penderita CTS pada tahun 2014 didapati 25 pasien
dan pada tahun 2015 didapati 20 pasien.
6.2. Saran
Adapun saran pada penelitian ini yaitu:
1. Diharapkan masyarakat dapat mengetahui lebih banyak mengenai
Carpal Tunnel Syndrome dari segi gejala dan ciri-cirinya untuk

Universitas Sumatera Utara

dapat dilakukan pengobatan awal sehingga dapat mencegah
terjadinya komplikasi, serta untuk melakukan pencegahan dini.
2. Diharapkan tenaga kesehatan lebih banyak memberikan informasi
mengenai Carpal Tunnel Syndrome dan melakukan pelayanan
sebaik-baiknya kepada penederitanya.
3. Diharapkan untuk bagian rekam medis RSUP Haji Adam Malik
Medan agar dapat menyimpan informasi rekam medis pasien
dengan lebih baik dan kepada pihak rumah sakit yang menulis
rekam medis diharapkan dapat mencatat dengan lengkap dan jelas
segala informasi yang penting sehingga dapat digunakan sebagai
alat komunikasi dan kepentingan lainnya juga dapat digunakan
sebaik-baiknya untuk penelitian akan datang.
4. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya disarankan agar lebih
memperluas cakupan penelitiannya, khususnya dalam jumlah
sampel dan lokasi penelitian sehingga dapat lebih bermanfaat
dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran.

Universitas Sumatera Utara