Gambaran Klinis Pasien Trauma Ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2013-2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Trauma didefinisikan sebagai cedera fisik atau luka pada jaringan hidup yang
disebabkan oleh agen ekstrinsik atau faktor luar. Trauma merupakan penyebab
keenam yang menyebabkan kematian di seluruh dunia, kira- kira 10 % dari semua
mortalitas. Ini menyumbangkan sekitar 5 juta kematian setiap tahun di seluruh
dunia dan menyebabkan jutaan lebih kecacatan (Soreide, 2009). Bahkan,
kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian di dunia dengan rentang
usia 10-24 tahun. Di Indonesia kematian akibat kecelakaan lalu lintas lebih kurang
12 ribu orang per tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa trauma dapat
menyebabkan angka kematian yang tinggi. (Rasjad, 2003)
Trauma merupakan masalah kesehatan yang besar di negara berkembang
yang jumlahnya meningkat sebanding dengan perkembangan industri dan
transportasi. Perlu dicatat bahwa alkohol dan penyalahgunaan narkoba
meningkatkan tingkat cedera traumatis dengan mengendapkan kekerasan
interpersonal, penyiksaan anak atau sexual, dan kecelakaan kendaraan bermotor.
Trauma genitourinari terlihat pada kedua jenis kelamin dan pada semua kelompok
umur, tetapi lebih sering terjadi pada laki-laki (Summerton, 2014).
Trauma ginjal adalah cedera pada ginjal yang disebabkan oleh berbagai

macam trauma baik tumpul maupun tajam. Ekstrapolasi dari data USA
memperkirakan bahwa sekitar 245.000 cedera ginjal setiap tahun di dunia, sekitar
80% disebabkan trauma tumpul. Kecelakaan kendaraan bermotor dan jatuh adalah
penyebab utama yang jelas dari trauma ginjal (Summerton, 2014).
Pada sebagian besar pusat trauma, trauma tumpul lebih umum daripada
trauma tembus, sehingga membuat luka ginjal tumpul sebanyak 9 kali lebih umum
daripada cedera tembus. Trauma tumpul merupakan penyebab utama dari trauma
ginjal. Dengan lajunya pembangunan, penambahan ruas jalan dan jumlah
kendaraan, kejadian trauma akibat kecelakaan lalu lintas juga semakin meningkat.
Dari 1.588 pasien trauma tumpul dengan hematuria mikroskopik hanya 3

Universitas Sumatera Utara

memiliki cedera yang signifikan tetapi kasus ini ditemukan selama pemeriksaan
radiologi untuk cedera terkait. Pasien yang follow up dari 1.004 pasien adalah
51% yang tidak menjalani pemeriksaan radiologi yang mengungkapkan tidak ada
komplikasi yang signifikan. Orang dewasa dengan trauma tumpul ginjal,
hematuria mikroskopik dan tidak ada syok atau cedera intra - abdominal utama
dapat terhindar dari pencitraan radiografi (Miller dan McAninch, 1995).
Ginjal adalah organ yang paling sering terluka dalam sistem genitourinaria

dan trauma ginjal terlihat sampai dengan 3% dari semua kasus trauma
(Baverstock, 2001)

dan 10% dalam semua kasus trauma abdomen. Dalam

kecelakaan kenderaan bermotor, trauma ginjal terlihat jelas setelah dampak
langsung ke sabuk pengaman atau setir mobil (crash frontal) atau dari intrusi
panel tubuh di dampak samping tabrakan (Kuan, 2007).
Ginjal adalah paling umum tercedera pada organ genitourinari di semua usia
pada pria dan wanita rasio menjadi 3:1 (Paparel, 2006). Selama 20 tahun terakhir
ini, kemajuan dalam pencitraan dan strategi pengobatan telah meningkatkan
kemampuan untuk mencapai penjagaan ginjal dan penurunan kebutuhan untuk
intervensi bedah. Sebagian besar cedera kini dilakukan secara konservatif
(Hurtuk, 2006).
Ginjal adalah organ yang paling sering dikaitkan dengan trauma urologi dan
diantara 10 % kasus trauma tumpul abdomen, 15% mempengaruhi ginjal.
(Aragona, 2012). Tingkat keparahan trauma ginjal dapat berkisar signifikan, dan
dengan demikian pilihan manajemen juga dapat bervariasi. Manajemen nonoperative telah menjadi lebih umum dalam beberapa kali, dengan munculnya
radiologi intervensi dan perbaikan dalam pencitraan. Selain itu, pendekatan ini
didasarkan pada pemahaman yang lebih baik dari kemampuan ginjal untuk

mempertahankan cedera tersebut dan menghindari bantuan bedah untuk
memulihkan. Namun, nefrektomi darurat tetap pengobatan standar emas untuk
perdarahan ginjal akut yang tidak terkontrol (Alsikafi, 2006).
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian tentang
gambaran klinis pasien trauma ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan. Penulis memilih Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Universitas Sumatera Utara

(RSUPHAM)Medan karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan
tertinggi di Sumatera Utara dan rujukan di kota Medan ini.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat diambil perumusan masalah
“Bagaimana gambaran klinis pasien trauma ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik (RSUPHAM) Medanpada tahun 2013 hingga 2014? ”

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran klinis pasien trauma ginjal di Rumah Sakit

Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) Medan pada tahun 2013
hingga 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
a) Mengetahui umur pada pasien trauma ginjal.
b) Mengetahui etiologi pada pasien trauma ginjal.
c) Menganalisa jenis kelamin pada pasien trauma ginjal.
d) Mengetahui derajat pada pasien trauma ginjal.
e) Mengetahui komplikasi pada pasien trauma ginjal.
f) Mengetahui tatalaksana pada pasien trauma ginjal.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Rumah Sakit
a. Memberi masukan bagi rumah sakit mengenai trauma ginjal.
1.4.2 Bagi Masyarakat
a. Membantu mengurangi angka kesakitan dan terjadinya komplikasi.
b. Membantu mengurangi lama perawatan dan biaya perawatan.
1.4.3 Bagi Peneliti
a. Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian.
b. Menambah pengetahuan tentang gambaran klinis trauma ginjal.


Universitas Sumatera Utara