Perkembangan Agribisnis Di Negara Australia

Australia adalah negara yang luas (7,5 juta kilometer persegi), tetapi kebanyakan terdiri atas padang
pasir dan daerah-daerah yang setengah gersang. Juga terdapat gunung-gunung dan hutan yang lebat. Daerah ini
tidak dapat digunakan untuk pertanian. Kira-kira dua pertiga atau 485 juta hektar tanah di Australia dapat
digunakan untuk pertanian, ini mencakup:
1. 20,9 juta hektare untuk menanam tanaman pangan;
2. 27,5 juta hektare untuk ditanami macam-macam rumput; dan
3. 436,6 juta hektare
untuk padang rumput tempat sapi, domba dan ternak merumput, atau dibiarkan tandus. Beberapa
daerah di Australia curah hujannya rendah dan tidak dapat diandalkan. Hal ini berarti bahwa beberapa daerah
pertanian bergantung kepada irigasi. Tanah di Australia sering tidak subur zat hara sehingga diperlukan pupuk.
Australia menjadi negara pertama yang memproduksi daging untuk diekspor menggunakan kapal laut yang
bermesin pendingin. Daging tersebut dikirim ke Eropa dengan kapal laut. Dengan berlalunya waktu, banyak
tanaman pangan lain yang ditanam untuk diekspor. Sekarang Australia mengekspor hasil-hasil pertanian ke
berbagai negara, terutama di Asia. Hasil pertanian utama di Australia yang diekspor adalah Ternak hidup, Susu,
Gandum ,Mentega, dan Buah-buahan. Isu-isu utama menghadapi pertanian di Australia
adalah kemarau, kekurangan air, pemanasan global disebabkan oleh perubahan iklim, biokawalan (ancaman
biologi dari makanan dan ternakan diimpot), tarif pada eksport Australia di negara impot (terutamanya
di Eropah dan Jepang), subsidi ke petani-petani di negara lain, naik turun mata uang dan mudah meruba harga.
Peternakan Sapi Moderen di Australia
Harvey Beef, Tempat Pejagalan Sapi Modern di Australia Barat.
Sejak tahun 1788 Australia dikenal sebagai salah satu negara pengimpor daging sapi terbesar di dunia.

Daging sapi diekspor hingga ke lebih dari 100 negara di dunia. Bukan tanpa alasan jika daging sapi Australia
memang layak dikonsumsi. Salah satu penyebabnya adalah iklim baik dan teknologi yang dimiliki negara ini
untuk mengatur sistem berupa rantai yang tak boleh terputus sejak sapi lahir hingga siap disantap. Peternakan
sapi lebih banyak ditemukan di kawasan Australia Barat, seperti Harvey. Di sini sapi diternakkan dengan cara
alami. Sapi dibiarkan hidup bebas di padang rumput yang luas. Iklim yang mendukung juga menjadi salah satu
keunggulan perkembangbiakan sapi secara alami. Antara lain curah hujan yang baik, sinar matahari yang
cukup, dan kondisi udara yang bersih. Sapi yang siap dipotong dan diekspor, lantas di bawa ke tempat
pejagalan (abattoir). Di Australia, pemotongan sapi atau pejagalan berdiri jauh dari kawasan pemukiman
penduduk. Salah satu pejagalan terbesar dan modern di dunia ini bisa ditemukan di Harvey Beef. Lokasinya
terletak di Seventh Road, sekitar 3 kilometer dari kota Harvey dan 140 kilometer dari kota Perth. Harvey Beef
memang tak asing lagi di dunia perdagingan. Perusahaan ini menguasai ekspor daging sapi ke lebih dari 30
negara seperti Japan, Korea, Taiwan, Timur Tengah, Amerika, termasuk yang terbesar ke Indonesia.
Proses pemotongan sapi di sini terbagi atas 2 area, halal dan non halal. Sapi yang dipotong secara halal
dilakukan dan disaksikan oleh moeslem representative dan dibuktikan dengan sertifikat halal. Menurut Ralph
Capone selaku Quality Assurance Manager Harvey Beef, sapi yang ukurannya sangat besar dan tak
memungkinkan disembelih secara Islam, maka akan dikategorikan sapi tidak halal. Sapi tidak halal di jagal
dengan cara ditembak di bagian dahinya. Sementara sapi yang dipotong secara halal dilakukan dengan cara

menghadap kiblat dan sesuai syariah Islam. Ukuran sapi yang disembelih secara halal di bagian lehernya
berusia tak lebih dari 8 bulan sampai satu tahun dengan rata-rata berat 150 kilogram. Sedangkan kualitas sapi

muda

(veal),

beratnya

tidak

lebih

dari

70

kilogram

saja.

Jika masuk ke bagian dalam pejagalan ini, Anda akan menemukan sebuah system conveyor belt (rel berjalan)
yang berputar di bagian langit-langit bangunan ini. Rel sengaja dibuat sangat tinggi, berfungsi untuk

menggantung sapi yang sudah disembelih. Setelah disembelih, sapi akan memasuki area pemotongan kuku.
Lalu chip sapi dilepas, berikutnya dikuliti. Teknik mengulitinya juga unik. Setiap karyawan menggunakan
seragam putih yang dilengkapi 2 kantung besar di bagian kanan dan kirinya. Kantung ini berfungsi untuk
menyimpan berbagai peralatan mulai dari pengasah dari batu dan sebuah pisau super tajam yang menjadi
“senjata “ untuk bekerja. Sapi yang berada dalam posisi menggantung rupanya lebih mudah dikuliti. Menurut
Ralph, bukan tanpa alasan sistem ini dibuat demikian. Tujuannya selain untuk memudahkan proses pengulitan
juga untuk menjaga higienitas proses pemotongan sapi agar daging sapi tidak menyentuh lantai.
Daging sapi yang sudah dipotong, langsung dikemas dengan plastic vakum. Tak ada satu potong daging
pun yang dicuci dengan air. Proses higienis tingkat tinggi menjadi salah satu alasan mengapa daging sapi
Australia

tak

perlu

dicuci

dengan

air.


“Proses pencucian daging dengan air justru bisa membuat daging terkontaminasi bakteri,” tutur Ralph. Proses
pengemasan daging dilakukan secara otomatis melalui sebuah mesin berjalan. Uniknya, sebuah metal detector
di pasang pada salah satu bagian mesin ini. Menurut Ralph, fungsi metal detector untuk menjamin daging
dikemas dalam keadaan baik dan higienis bebas dari benda lain yang mungkin menempel pada daging. Metal
detector akan berbunyi jika daging sapi yang melewatinya membawa kotoran atau bahan lain yang bisa
membahayakan konsumen. “Metal detector ini salah satu prosedur untuk menjamin food safety yang wajib
dilakukan tak hanya di bandara saja, lo,” ujar Ralph mantap. Daging sapi yang siap diekspor seluruhnya
dikemas vakum, dibekukan, dan siap diekspor. Pembekuan (freezing) bagi daging sapi bertujuan untuk
mencegah pertumbuhan bakteri merugikan hingga kualitas daging tetap terjaga baik.
USAHA TERNAK SAPI – BUDIDAYA SAPI
Pengembangbiakan Sapi
Pada umumnya kegiatan ternak sapi di negara-negara maju, seperti Amerika, negera-negera Eropa, dan
Australia yang sudah memisahkan sistem ternak sapi atau budidaya sapi penggemukan dengan sistem ternak
sapi atau budidaya sapi untuk produksi anak sapi calon penggemukan. Sehingga di negara-negara maju tersebut
dikenal istilah Cattle feeder dan Feeder cattle.
a. Cattle feeder
Yaitu kegiatan ternak sapi atau budidaya sapi yang secara khusus hanya melakukan kegiatan penggemukan.
Peternak atau pembudidaya sapi tidak melakukan produksi anak sapi atau sapi yang akan digemukkan. Mereka
mendatangkan calon atau bakal sapi penggemukan yang dibeli dari dari feeder cattle.


b. Feeder cattle
Yaitu kegiatan ternak sapi atau budidaya sapi yang berorientasi pada usaha produksi anak sapi calon
penggemukan. Peternak atau pembudidaya sapi tidak melakukan kegiatan pembesaran atau penggemukan.
Anak-anak sapi yang dihasilkan langsung dijual kepada peternak atau pembudidaya sapi penggemukan (cattle
feeder).
Pemeliharaan Dan Perawatan
Pemeliharaan dan perawatan dalam usaha ternak sapi atau budidaya sapi harus dilakukan semenjak pedhet atau
anak sapi yang berumur 0-9 bulan hingga sapi dewasa siap potong atau siap jual. Pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan semenjak awal ini bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan sapi dan meningkatkan mutu
daging sapi yang dibudidayakan. Dalam pemeliharaan pedhet atau anak sapi, peternak atau pembudidaya sapi
dapat menerapkan sistem pemeliharaan alami maupun sistem pemeliharaan buatan.
Pemeliharaan pedhet secara alamiah pada usaha ternak sapi
Pada sistem pemeliharaan alamiah ini, peternak atau pembudidaya sapi membiarkan pedhet atau anak sapi
dipelihara bersama induknya dan menyusu pada induknya hingga masa sapih. Masa sapih pedhet tersebut
biasanya dilakukan pada pedhet yang telah berumur 6-9 bulan. Pada fase pemeliharaan sebelum sapi, induk sapi
betina biasana akan selalu bersama-sama dengan pedhet atau anak sapi yang diasuhnya, baik pada waktu di
kandang maupun di tempat penggemabalaan. Keuntungan dari pemeliharaan dengan cara ini, pedhet biasanya
akan tumbuh lebih cepat dan kuat dibanding dengan pemeliharaan buatan. Seekor induk sapi betina biasanya
dapat mengasuh 1-2 ekor pedhet. Kemampuan tersebut sangat bergantung pada produktivitas susu yang

dihasilkan oleh induk sapi betina.
Pemeliharaan buatan pada usaha ternak sapi
Dalam usaha ternak sapi atau budidaya sapi, kegiatan pemeliharaan buatan terhadap pedhet atau anak sapi pada
dasarnya adalah kegiatan untuk menggantikan peran induk sapi betina saat menyusui anak sapi. Pemberian susu
pengganti ini dilakukan dengan menggunakan alat khsus, yang biasa disebut dengan istilah niple-feeders.
Pemberian susu pengganti tersebut dapat dilakukan dengan penjadwalan yang akan diuraikan di bawah ini:


Pedhet atau anak sapi menerima kolustrum langsung dari induk sapi betina selama kurang lebih 3-4
hari.



Pada tahap selanjutnya, yaitu pada hari keempat atau kelima, pedhet atau anak sapi tersebut diberi susu
yang biasa disebut whole-milk hingga berumur 1-2 bulan. Kemudian whole-milk diganti dengan susu
skim hingga tiga minggu sebelum dilakukan penyapihan.



Pedhet atau anak sapi yang sudah berumur tiga minggu sudah mulai dilatih untuk diberi makanan

penguat dan pakan hijauan.

Keberhasilan sistem pemeliharaan buatan terhadap pedhet atau anak sapi ini ditunjang oleh kebersihan alat
yang digunakan serta ketelitian dalam pemberian pemberian susu tersebut, terutama berkaitan dengan volume
susu yang diberikan serta suhu yang tepat atau tidak terlalu panas. Pedhet atau anak sapi yang dipelihara dengan
teknik pemeliharaan buatan ini harus dilatih terlebih dahulu agar terbiasa minum lewat niple-feeders maupun
ember. Dalam pemeliharaan buatan ini, pedhet atau anak sapi sebaiknya harus selalu tinggal di dalam kandang
hingga mencapai umur enam bulan.
Menimbang Pedhet Atau Anak Sapi
Pada kegiatan usaha ternak sapi atau budidaya sapi yang dikelola dengan baik, maka pedhet atau anak sapi yang
dipelihara harus ditimbang secara rutin, sehingga dapat diketahui laju pertumbuhannya. Penimbangan pedhet
atau anak sapi tersebut dilakukan dalam interval waktu tertentu, misalnya satu atau dua minggu sekali, pada
saat belum disapih. Setelah pedhet disapih, yaitu setelah berumur 6-9 bulan, penimbangan cukup dilakukan
sebulan sekali. Frekuensi atau interval penimbangan tersebut bisa dikurangi saat pedhet atau anak sapi telah
mencapai umur lebih dari satu tahun, misalnya dengan interval tiga bulan sekali.
Memandikan Sapi
Dalam usaha ternak sapi atau budidaya sapi, kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kebersihan
sapi. Menjaga kebersihan sapi secara tidak langsung merupakan upaya untuk menjaga kesehatan sapi. Oleh
karena itu, sapi-sapi yang dipelihara harus dijaga kebersihannya dengan cara memandikan setiap hari. Jika
kondisi tidak memungkinkan, misalnya pada musim hujan sehingga tidak ada peluang sapi untuk berjemur,

paling tidak satu minggu sekali sapi tersebut harus dimandikan. Sapi yang tidak pernah dimandikan kulitnya
akan tertutup daki atau kotoran lain. Kulit sapi terdiri atas 3 lapisan, yakni lapisan teratas yang berupa lapisan
mati. Keringat yang keluar dari kulit tersebut akan menguap kemudian menyisakan bagian organik dan
anorganik yang bercampur dengan sel-sel yang berasal dari lapisan kulit mati tersebut yang kemudian
bercampur dengan debu atau kotoran lain sehingga menyebabkan adanya daki.
Daki yang menempel pada kulit sapi tersebut dapat mengganggu dan mempengaruhi kesehatan sapi itu sendiri.
Beberapa pengaruh daki terhadap kesehatan sapi antara lain:


Daki berpotensi menutup lubang keringan pada kulit sapi, sehingga keringat yang harusnya keluar akan
tersumbat. Keringat yang tidak bisa keluar tersebut akan mengganggu pengaturan suhu di dalam tubuh
sapi, dan pengaturan suhu yang tidak berjalan sempurna akan mengganggu kesehatan sapi.



Daki merupakan kotoran, sehingga berpotensi menjadi tempat yang disenangi oleh mikroorganisme
parasit, baik bakteri maupun mikroorganisme lain, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada
sapi tersebut, misalnya gatal-gatal.

Oleh karena itu, sapi yang dipelihara harus dimandikan secara teratur, sehingga kebersihan sapi akan tetap

terjaga dan secara tidak langsung akan menghindarkan sapi peliharaan dari berbagai penyakit. Memandikan
sapi dapat dilakukan dengan jalan menggosok-nggosok kulit menggunakan sikat atau alat lain. Sapi yang sudah
dimandikan harus dihindarkan dari tempat yang banyak angin.

1. Sapi
Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi
menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit.
Sapi berasal dari famili Bovidae. Seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus),
dan anoa.
Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian
menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Sentra peternakan sapi di dunia ada di negara Eropa
(Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia, Amerika, Australia, Afrika dan Asia
(India dan Pakistan). Sapi Friesian Holstein misalnya, terkenal dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350
kg/th), dengan persentase lemak susu sekitar 3-7%.
Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada yang mampu berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun,
apabila digunakan bibit unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang
mendukung dan menerapkan budidaya dengan manajemen yang baik. Saat ini produksi susu di dunia mencapai
385 juta m2/ton/th, khususnya pada zone yang beriklim sedang.
Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau
tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni. Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu

genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi
lokal (peranakan Ongole) dengan sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang
sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.
Memelihara sapi sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan susu, tetapi juga menghasilkan
pupuk kandang dan sebagai tenaga kerja. Kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk
organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat
memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur.
Hal-hal utama yang harus diperhatikan dalam peternakan sapi perah adalah pemberian pakan yang cukup dan
berkualitas, kebersihan kandang serta kesehatan ternak yang dipelihara.
2. Jenis-jenis sapi
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal
dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2)
kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.

Sapi memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu sapi yang digunakan sebagai sumber daging, dan penghasil susu.
Sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole),
sapi Madura, sapi Brahman (India), sapi Aberdeen angus (Skotlandia), dan sapi Simental (Swiss).
Sedangkan jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris),
Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari
Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong

menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia
adalah Frisien Holstein.
Jenis sapi perah yang biasa dipelihara adalah sapi FH (Fries Holland) dengan ciri-ciri sebagai berikut :


Warna bulu putih dengan bercak hitam.



Berat badan betina dewasa 625 kg dan jantan 900 kg.



Pembawaan betina tenang dan jinak sedangkan jantan agak panas.



Daya merumput (Grazing ability) hanya baik pada pasture yang baik saja.



Dewasa kelamin sapi FH agak lambat, umur pertama kali dikawinkan 15 – 18 bulan.



Produksi susu relatif lebih tinggi dibandingkan sapi perah lainnya.

3. Sistem pengembangbiakan
Pengelompokan sapi perah dapat dibedakan menjadi sapi pedet, sapi dara, dan sapi dewasa. Penimbangan
dilakukan sejak sapi pedet hingga usia dewasa. Sapi pedet ditimbang seminggu sekali sementara sapi dewasa
ditimbang setiap bulan atau 3 bulan sekali. Sapi yang baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa dapat
ditimbang dengan melakukan taksiran pengukuran berdasarkan lingkar dan lebar dada, panjang badan dan
tinggi pundak.
Sapi Pedet : Sapi pedet ini merupakan sapi yang baru lahir. Sapi pedet ini harus diperhatikan kadar makanan
dan pemberian susu.
Sapi dara : Sapi betina berumur 1 – 2 tahun atau lebih dan belum pernah beranak. Pemeliharaan dan pemberian
pakan pada sapi dara sebelum beranak sangat mempengaruhi pertumbuhan.
Sapi Betina Dewasa : Sapi betina yang siap bunting!
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
1. Produksi susu tinggi,
2. Umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,

3. Berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
4. Bentuk tubuhnya seperti baji,
5. Matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup
lebar serta kaki kuat,
6. Ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu
banyak, panjang dan berkelok-kelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang
simetris dan tidak terlalu pendek,
7. Tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan
8. Tiap tahun beranak.
Sementara calon induk yang baik antara lain:
1. Berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi,
2. Kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata,
dada dalam dan pinggul lebar,
3. Jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar,
4. Pertumbuhan ambing dan puting baik,
5. Jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta
6. Sehat dan tidak cacat.
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Umur sekitar 4-5 tahun,
2. Memiliki kesuburan tinggi,
3. Daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,
4. Berasal dari induk dan pejantan yang baik,
5. Besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
6. Kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,
7. Muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,
8. Paha rata dan cukup terpisah,

9. Dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar,
10. badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta
11. Sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya.

Prosedur:
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Untuk mengejar produktivitas ternak yang tinggi, diperlukan perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan
mutu genetik ternak yang bersangkutan. Bibit yang baru datang harus dikarantina untuk penularan penyakit.
Kemudian bibit diberi minum air yang dicampur garam dapur, ditempatkan dalam kandang yang bersih dan
ditimbang serta dicatat penampilannya.
Perawatan Bibit dan Calon Induk
Seluruh sapi perah dara yang belum menunjukkan tanda-tanda birahi atau belum bunting setelah suatu periode
tertentu, harus disisihkan. Jika sapi yang disisihkan tersebut telah menghasilkan susu, sapi diseleksi kembali
berdasarkan produksi susunya, kecenderungan terkena radang ambing dan temperamennya.
Sistim Pemuliabiakan
Seringkali sapi perah dara dikawinkan dengan pejantan pedaging untuk mengurangi risiko kesulitan lahir dan
baru setelah menghasilkan anak satu dikawinkan dengan pejantan sapi perah pilihan. Bibit harus diberi
kesempatan untuk bergerak aktif paling tidak 2 jam setiap hari.
Saat ini kebanyakan dari sapi perah menjalani inseminasi buatan. Sumber bibit pejantan unggulan didapatkan
dari pusat inseminasi buatan, salah satu tempat inseminasi buatan yaitu di Lembang Bandung. Untuk
menghasilkan bibit unggul dilakukan Inseminasi Buatan (IB) dengan menggunakan semen beku dari BIB
Lembang dan BIB Singosari
4. Kandang sapi
Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara
pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup
bebas. Sapi perah yang dipelihara dalam naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yang lebih tinggi
(19%) dan produksi susunya 11% lebih banyak daripada tanpa naungan. Bibit yang sakit segera diobati karena
dan bibit yang menjelang beranak dikering kandangkan selama 1-2 bulan.
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman
penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak

minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan
pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada
kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang
bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang.
Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar. Air
minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi
masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau
tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan
sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi
Lantai kandang memiliki drainase yang baik, dan harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya
berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai
tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat. Seluruh bagian kandang dan peralatan
yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahanbahan lainnya. Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2minggu) dan berubah
menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik
Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5×2 m atau 2,5×2 m, sedangkan untuk
sapi betina dewasa adalah 1,8×2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5×1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m
dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%. Lokasi
pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).

5. Makanan
Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam pemeliharaan hewan ternak. Makanan yang berkualitas
dan cukup akan menghasilkan susu yang baik dengan kuantitas yang banyak.
Pemberian pakan pada sapi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:


Sistem penggembalaan (pasture fattening). Sapi dibiarkan mencari makan sendiri.



Sistem kereman (dry lot fattening). Sapi dikandangkan



Kombinasi cara pertama dan kedua.

Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari
sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan
bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu,
lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah
pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak
10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi)
memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa
rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).
Perkembangan Teknlogi Peternakan Sapi di Australia
Di lahan pengembangbiakan ternak, berlangsung ujicoba peternakan presisi. Dengan memanfaatkan teknologi
satelit, mereka mengawasi ternak dan mengendalikan gerbang lahan peternakan tersebut. Teknologi ini
menggunakan lokasi minum untuk memancing ternak ke lahan peternakan dimana ternak-ternak itu akan
melintasi sebuah jembatan. Penanda elektronik atau tag di telinga ternak yang dipersyaratkan oleh sistem
identifikasi ternak nasional dipindai untuk membaca bobot setiap ternak. Data ini kemudian dikirim via satelit
ke komputer.
Para penggembala juga menggunakan teknologi ini untuk merancang atau memisahkan ternak dengan secara
otomatis mengarahkan binatang dengan bobot yang lebih besar ke jalur berbeda. Mengisi kesenjangan Tim
Driver mengembangkan teknologi ini selama satu dekade terakhir. "Umumnya di industri peternakan, terutama
di utara Australia, para penggembala hanya menimbang ternak satu atau dua kali setahun, sehingga anda
kehilangan banyak informasi di antara jeda waktu penimbangan tersebut," katanya. "Hal itulah yang
memotivasi pengembangan perangkat otomatis atau robot ini," jelas Driver. Tim tersebut baju saja memperluas
riset mereka untuk memonitor kondisi lahan. Ilmuwan dari Departemen Perindustrian setempat, Sally Leigo,
mengatakan produsen sekarang dapat mengawinkan bobot ternak dengan kondisi wilayah mereka dengan
menggunakan teknologi satelit. Caranya dengan mengambil gambar yang akan melacak perubahan tingkat
pertumbuhan, kondisi dan keragaman rumput.
Manager peternakan Newcastle Water, Jak Andrew, mengakui kondisi lahan di peternakannya biasa dinilai
dengan menggunakan mata."Sebagai orang yang tumbuh besar di peternakan... Anda akan membuat asumsi
bahwa Anda bisa membaca wilayah ini," katanya."Dari sistem penimbangan secara rutin dan sistem
managemen penggembalaan presisi, teridentifikasi bahwa kami sebenarnya ketinggalan dua sampai tiga minggu
dari apa yang terlihat secara visual, bukan hanya dengan melihat citra satelit padang rumput, tapi juga dari
bobot ternak," jelasnya."Bobot sapi menurun, dan anda tidak akan mampu mengetahuinya hanya menggunakan
mata telanjang," jelasnya.Sally Leigo mengatakan informasi seperti ini sangat penting dalam meningkatkan
kewaspadaan saat kondisi ternak menurun."Informasi seperti ini penting untuk situasi di musim kering,"
katanya. "Jika ada pemberitahuan dini, anda tentunya berpeluang melakukan pengurangan stok ternak dan
diharapkan bisa dilakukan sebelum peternak lain membanjiri pasar," katanya. Tidak menggantikan manusia
Meskipun ini merupakan kemajuan teknologi peternakan, Jak Andrews mengatakan masih jauh untuk bisa
menggantikan manusia dengan robot. "Saya tentunya berpikir bahwa manusia akan tetap menjadi bagian

integral dalam menjalankan peternakan di masa depan," katanya. "Sampai saatnya ketika sudah ada mobil
terbang dan robot melakukan segala sesuatunya, kita tetap membutuhkan orang di lapangan. Namun kita perlu
menangkap peluang yang ada melalui teknologi,"
SISTEM PENJUALAN LELANG SAPI DI PASAR HEWAN ARMIDALE AUSTRALIA

sistem penjualan sapi di Australia dan melihat struktur harganya.

Pasar hewan dengan nama Armidale New England Livestock Selling Facility ini dibuka sehari dalam seminggu.
Hewan yang akan dijual, harus diantar malam hari sebelum hari penjualan dengan menggunakan truk.
Penjualan sapi disana, berdasarkan bobot hidup dan menerapkan sistem lelang. Selain itu hanya bisa dilakukan
melalui agent yang telah memiliki sertifikat. Sehingga peternak tidak dapat melakukan penjualan secara
langsung. Terdapat 7 agent yang telah bersertifikat.
Industri Daging Lembu
Industri daging lembu adalah perusahaan pertanian terbesar di Australia. Industri daging lembu
Australia bergantung pada pasar eksport, dengan ke atas 60% penghasilan daging lembu Australia dieksport,
pada asasnya ke Amerika Syarikat dan Jepun. Industri ini telah bermanfaat dari penemuan BSE (juga diketahui
sebagai penyakit lembu gila) di Kanada, Jepun dan Amerika Syarikat, sejaknya Australia adalah bebas dari
penyakit itu.
Industri Daging Kambing
Anak biri-biri telah menjadi hasil yang semakin penting sejak industri biri-biri telah mengalihkan fokusnya dari
penghasilan kain sakhlat ke penghasilan anak biri-biri asas. Industi daging lembu dan indsutri anak biri-biri
diwakili oleh Meat and Livestock Australia. Eksport lembu dan biri-biri hidup dari Australia ke Asia dan Timur
Tengah adalah sebahagian besar dari eksport daging Australia. Amalan eksport hidup tiba di bawah
penyelidikan yang teliti selepas pembawa Cormo Express mengangkat 52 000 haiwan telah melarikan diri
dari Saudi Arabia pada 2003 oleh kerana kes disyakikan scrapie. Biri-biri itu akhirnya diberikan ke Eritrea.
Liputan massa telah menyebabkan panggilan dari aktivis hak asasi haiwan untuk perdagangan eksport hidup
dihentikan.
Industry Daging Babi
Kini ada anggaran 2,000 penghasil di Australia, menghasilkan 5 juta babi setiap tahun (Productivity
Commission). Walaupun secara relatifnya kecil pada pentas dunia (0.4% penghasilan sedunia), industri
memberikan suatu kesan positif penting pada eknomi tempatan, serantau, negeri dan kebangsaan melalui
penjanaan gaji dan pekerjaan. Industri daging babi menyumbang lebih kurang $970 juta ke Australia’s GDP dan
membekalkan menyumbang $2.6bilion ke GDP. Industri menjanakan ke atas $1.2b gaji rumah tangga, secara
lanjut memberikan kedudukan kerja penuh 6,500, dan rangkaian bekalan memberikan kerja pada 29,000 orang.

Industri daging babi Australia diwakili oleh Australian Pork Limited, sebuah syarikat dijalankan penghasil
dicipta oleh penggubalan undang-undang.
Industri Susu
Hasil susu ialah eksport pertanian yang paling berharga keempat Australia. Pasar susu tempatan telah
diperaturankan secara ketat hingga 1980an, terutamanya untuk kegunaan susu untuk jualan susu segar
tempatan. Ini melindungi penghasil lebih kecil di negeri-negeri utara yang menghasil secara eksklusif untuk
pasaran tempatan mereka. Rancangan Kerin bermula dengan proses kenyahperaturan pada 1986, dengan harga
terakhir menyokong dialihkan pada 2000.
Ketambahan pada industri susu Australia ialah tergantung pada mengembangkan pasaran eksport. Eksport
dianggap bersambung untuk menambah dari masa ke masa, terutamanya ke Asia adan Timur Tengah.
Industri perikanan
Harga secara kasar penghasilan hasil industri perikanan dan akuakultur Australia adalah $2.3 bilion pada 200203. Saham industri akuakultur Australia harga ini menjadi semakin naik dan sekarang mewakili sekitar 32
peratus. Harga eksport hasil industri perikanan pada 2002-03 was $1.84 bilion. Penerima gaji eksport makanan
laut utama Australia termasuk lobster batu, udang, ikan tuna dan abalone.

Australia Jadi Negara Pertanian Organik Terbesar di Dunia
Australia memiliki lahan pertanian organik terluas di dunia. Dengan meningkatnya kebutuhan produk organik
di dunia, Australia bisa memanfaatkan peluang untuk mengembangkan pasar ekspor organik. Profesor Tor
Hundloe dari Bond University di Queensland, Australia telah menyelidiki peranan Australia dalam penyediaan
kebutuhan pangan global. Lewat penelitian terbarunya, ia menemukan bahwa Australia memiliki lahan
pertanian organik terbesar di dunia. Jumlah luasnya lima kali lipat dari yang ditemukan di Argentina.
"Kami adalah benua yang sangat besar dan banyak lahan dari Australia adalah kering dan gersang," jelas
Profesor Hundloe. "Dengan jenis lahan seperti ini, bahan kimia, pupuk, pestisida tidak pernah digunakan,
karenanya negara kita ini pada dasarnya dalam kondisi organik." Ia juga menambahkan bahwa Australia
memiliki lahan yang cukup mudah dikonversi dari pertanian konvensional kembali ke organik. Hal inilah yang
memberikan potensi besar bagi Australia untuk bisa memproduksi lebih banyak produk pangan organik, yang
sebelumnya juga menguntungkan para petani di Australia. Profesor Hundloe melihat potensi ini setelah melihat
adanya peningkatan dalam konsumsi produk organik di negara-negara lain.
"Kita punya peluang bagus untuk memasok kebutuhan produk organik untuk mereka yang kaya di China dan
Asia Tenggara," kata Profesor Hundloe. Produk organik yang dimaksud adalah daging sapi, susu, dan sereal.
"Saat panen buah dan sayuran datang di musim panas, maka di kawasan Asia sedang mengalami musim dingin,
jadi kita bisa memasoknya kepad mereka," tambahnya. Menurutnya ada anggapan pasokan produk organik di
dalam negeri sendiri mengalami kekurangan, padahal ada banyak produk organik yang tersedia dan tidak
diketahui oleh banyak orang. Yang memicu masalah ini adalah pemasaran.
"Kita tidak memberi label banyak produk sebagai 'produk organik'," katanya. Untuk lebih memahami peranan
pertanian organik dalam produksi pangan global di masa depan, Profesor Hundloe akan melakukan perjalanan

keliling Australia dengan tiga siswanya. Tim ini telah melakukan perjalanan ke kawasan Queensland Tengah
dan mewawancarai sejumlah produsen daging sapi dan domba organik yang menjual dalam skala besar.
"[Kawasan] Gympie adalah industri susu tertua, dan di sekitar Gympie telah ada perubahan dramatis," jelasnya.
"Tanah telah diambil alih oleh peternak kecil sapi, peternak babi [dan] petani sayuran dan buah". Kawasan
Gympie sangat dekat dengan Sunshine Coast yang merupakan pasar utama untuk makanan organik. Karenanya,
Profesor Hundloe berharap petani di negara-negara bagian lainnya bisa melakukan transisi yang sama dengan
yang telah terjadi Gympie.
Perjalanan panjang sebuah kegiatan ekonomi pada akhirnya bermuara pada konsumsi produk yang
dihasilkan. Dalam hal ini peran perdagangan yang menjembatani proses produksi dan konsumsinya sangat
penting. Babkan pada umumnya marjin keuntungan terbesar dari suatu proses agribisnis adalah pada tahapan
perdagangan yang diwakili oleh kegiatan pemasaran. Dalam ekonomi modem saat ini, barang konsumsi dan
modal bisnis dapat dengan mudah diperdagangkan antar negara. Dengan demikian teori ekonomi klasik tentang
keunggulan komparatif menjadi tidak sepenuhnya aplikabel. Teori tersebut menyatakan bahwa proses
perdagangan intemasional muncul akibat perbedaan sumber daya yang dimiliki setiap negara di dunia. Dengan
asumsi bahwa seluruh faktor produksi domestik seperti lahan, tenaga kerja, dan modal adalah konstan, maka
suatu negara yang memiliki sumberdaya melimpah akan memperoleh keuntungan dengan mengekspomya ke
negara lain, serta mengimpor sumberdaya yang langka dari negara lain

Sistem Politik dan Ekonomi

Sistem alokasi modal

Pengawasan bisnis

Tipe Anglo-American
Tersebar di pasar modal;

Tipe Continental-Asian
Terkonsentrasi pada institusi;

menyertakan sekuritas

menutup diri dari modal luar

Dilakukan oleh sekumpulan

Diwakili oleh dewan yang terdiri

orang-orang yang tidak terlibat

dari kreditor, pemegang saham

dalam bisnis

utama, dan kadang-kadang wakil
karyawan

Tujuan manajemen

Mengutamakan keuntungan

Fokus pada tujuan sosial,

kemudian tujuan sosial

keuntungan akan menyertai tujuan
tersebut

Peran pemerintah

Peran karyawan/tenaga kerja

Sumber: Goldsmith (1996)

Lebih terbatas, hanya membuat

Lebih aktif, memiliki perusahaan

peraturan(regulasi}

nasional

Hubungan yang bertolak belakang

Kerjasama dengan manajemen

dengan manajemen menekankan

menekankan pada hubungan kerja

pada mobilitas

jangka panjang

Pada dasamya sistem politik dan ekonomi Australia bercorak Anglo-American. Mengingat kapitalisme
yang saat ini berkembang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, tidak mengherankan jika tipe AngloAmerican menjadi lebih sesuai dalam pengembangan sektor-sektor pembangunan termasuk agribisnis. Ditinjau
dari segi efisiensi pemerintahan, Australia tampak lebih efisien dalam menangani masalah agribisnis. Di tingkat
pemerintahan federal, agribisnis ditangani oleh Departemen Pertanian dan Kehutanan (Depart-ment of
Agriculture, Fisheries and Forestry).
Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia memiliki tiga institusi utama yang menangani
masalah agribsinis, yaitu:
(I)Aus- tralian Bureau of Agricultural and Resource Economics,
yang menangani masalah-masalah alokasi sumberdaya ekonomi pertanian,
(2) Bureau of Rural Sciences,
yang menangani masalah-masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(3) Australian Quarantine and Inspection Service,
Menanggapi masalah-masalah proteksi terhadap pengaruh asing terhadap eksistensi komoditas pertanian
Australia.ketiganya membantu perumusan kebijakan pertanian Australia dalam menghadapi tiga kekuatan
eksternal bisnis. Koordinasinya dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan telah menunjukkan kinerja
ekspor produk agribisnis Australia yang mantap.