MAKALAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA docx
MAKALAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
OLEH : ANDRISUMA
KELAS : B
NIM : 110101 1011 0085
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
ANGKATAN 2010
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan
tugas ini. Tugas makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah Hukum Administrasi Negara. Ucapan
terima kasih tak lupa saya ucapkan kepada dosen
mata kuliah Hukum Administrasi Negara karena
berkat bimbingan dan materi kuliah dari
beliaulah saya dapat menyusun makalah
ini.Makalah ini membahas mengenai
penyimpangan dalam praktek perekrutan
Pegawai Negeri Sipil.
Dalam penyusunan makalah saya ini pun
sadar bahwa makalah ini memang tidak
sempurna, maka dari itu saya meminta saran dan
kritik agar saya tidak mengulangi kesalahan
pada masa yang akan datang.
Wassalamualaikum wr.wb.
Semarang, 31 Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengantar
3
3
2.2 Pengertian Pegawai Negeri Sipil dan Unsur-unsur Pegawai Negeri Sipil
2.3 Jenis-jenis Pegawai Negeri Sipil
BAB III PEMBAHASAN
4
5
6
3.1 Kronologis Kejadian Ditemukannya Pegawai Negeri Sipil Yang Tidak Disiplin
Dalam Bekerja
6
3.2 Sanksi Administrasi Terhadap Pegawai Negeri Sipil Yang Tidak Disiplin
3.3 Tujuan Pemberian Sanksi
BAB IV PENUTUP 9
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
9
10
DAFTAR PUSTAKA
11
8
7
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah
maupun rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa
dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok
dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
(organisasi).
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa pegawai merupakan
modal
pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah
maupun organisasi
swasta.Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam
suatu
organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya
tergantung pada pegawai yang memimpin dalam melaksanakan
tugas-tugas yang
ada dalam organisasi tersebut.
Pegawai yang telah memberikan tenaga maupun pikirannya
dalam
melaksanakan tugas ataupun pekerjaan, baik itu organisasi
pemerintah maupun
organisasi swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas
pekerjaan yang
telah dikerjakan.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pegawai
sebagai tenaga kerja atau yang menyelenggarakan pekerjaan
perlu digerakkan
sehingga mereka mempunyai keterampilan dan kemampuan
dalam bekerja yang
pada akhirnya akan dapat menghasilkan karya-karya yang
bermanfaat untuk
tercapainya tujuan organisasi. Karena tanpa kemampuan dan
keterampilan pegawai
sebagai pelaksana pekerjaan maka alat-alat dalam organisasi
tersebut
akan seperti benda mati dan waktu yang dipergunakan akan
terbuang dengan
percuma sehingga pekerjaan tidak efektif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini, dibahas tentang permasalahan PNS yang
tidak disiplin dalam bekerja yang merupakan pelanggaran juga
terhadap peraturan yang berlaku.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu kiranya
dikemukakan pokok permasalahan yang ada, yaitu :
-
Bagaimana kronologis kejadian ditemukannya Pegawai
Negeri Sipil yang tidak disiplin dalam menjalankan
pekerjaannya ?
-
Bagaimana pemberian sanksi administrasi disiplin Pegawai
negeri Sipil ?
-
Apakah tujuan dari pemberian sanksi terhadap Pegawai
Negeri Sipil yang tidak disiplin tersebut ?
BAB II LANDASAN TEORI
PENGANTAR
Pegawai mengandung pengertian sebagai berikut:
1. Menjadi anggota suatu usaha kerja sama
(organisasi) dengan maksud memperoleh balas jasa atau
imbalan kompensasi atas jasa yang telah diberikan.
2. Pegawai di dalam sistem kerja sama yang sifatnya
pamrih.
3. Berkedudukan sebagai penerima kerja dan
berhadapan dengan pemberi kerja (majikan).
4. Kedudukan sebagai penerima kerja itu diperoleh
setelah melakukan proses penerimaan.
5. Akan mendapat saat pemberhentian (pemutusan
hubungan kerja antara
pemberi kerja dengan penerima kerja).
2.2 PENGERTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Menurut Pasal 3 : “Pegawai Negeri adalah unsur aparatur
negara, abdi negara
dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan
lepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah
menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.”
Dua pengertian pegawai negeri :
menurut Undang-Undang Pokok Kepegawaian No.43 Tahun 1999
Tentang
Perubahan UU No.8 Tahun1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian yaitu:
1. Pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara,
dan abdi
masyarakat yang dengan kesetiaan dan ketaatan kepada
Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, negara dan pemerintah,
menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan.
2. Pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syaratsyarat yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,
diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu
jabatan negeri atau
diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan
sesuatu peraturan
perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundangundangan yang
berlaku.
Dari pengertian Pegawai Negeri diatas kita mengetahui
bahwa PNS
harus memenuhi empat unsur pokok, yakni :
1. Memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang.
3. Diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri.
4. Digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.3
JENIS-JENIS PEGAWAI NEGERI SIPIL
Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 Tentang PokokPokok Kepegawaian, yang menjelaskan
Pegawai Negeri terdiri dari:
-
Anggota Tentara Nasional Indonesia
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:
1. Pegawai negeri sipil pusat
2. Pegawai negeri sipil daerah
3. Pegawai negeri sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah
ad.1. Pegawai Negeri Sipil Pusat
a. Yang bekerja sama pada departemen, lembaga
pemerintah non
departemen, kesekretariatan, lembaga tertinggi/tinggi negara,
instansi
vertikal di daerah-daerah dan kepaniteraan pengadilan.
b. Yang bekerja pada perusahaan jawatan misalnya
perusahaan jawatan
kereta api, pegadaian dan lain-lain.
c. Yang diperbantukan atau dipekerjakan pada Pemerintah
Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
d. Yang berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan
dan
diperbantukan atau dipekerjakan pada badan lain seperti
perusahaan
umum, yayasan dan lainnya.
e. Yang menyelenggarakan tugas negara lainnya, misalnya
hakim pada pengadilan negeri/pengadilan tinggi dan lain-lain.
ad.2. Pegawai Negeri Sipil Daerah
Pegawai Negeri Sipil daerah diangkat dan bekerja pada
Pemerintahan
Daerah Otonom baik pada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
ad.3 Pegawai Negeri sipil lain yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 KRONOLOGIS KEJADIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG
TIDAK DISIPILIN
Sebanyak 13 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan
Pemkot Palembang, Sumatera Selatan terjaring berada di
mal saat jam kerja, sehingga diwajibkan menandatangani
surat pernyataan tidak akan mengulangi tindakan
indisipliner tersebut.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan serta
Pelatihan Kota setempat, Agus Kelana, di Palembang,
Selasa (27/12) mengatakan razia PNS di mal tersebut
sebagai upaya mendorong pegawai meningkatkan disiplin
mereka sehingga tidak berkeliaran diwaktu kerja.
Belasan PNS yang terjaring tersebut langsung diminta
untuk menandatangani surat pernyataan tidak akan
mengulangi lagi tindakan mereka meninggalkan
pekerjaan dengan berada di mal, kata dia.
Menurut dia, upaya mendisiplinkan pegawai terus
dilakukan untuk mendorong rasa tanggung jawab
terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.
Peningkatan disiplin pegawai sebagai cermin mendorong
pelayanan kepada masyarakat kota setempat, tambah
dia. Ia mengatakan, setiap PNS yang kedapatan mangkir
dari jam kerja langsung diminta untuk menandatangani
surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi tindakan
tersebut.
"Kalau sampai tiga kali razia masih kedapatan mangkir
jam kerja maka akan langsung disanksi dengan menunda
kenaikan pangkat dan gaji pegawai," kata dia.
Dia menjelaskan, razia PNS tersebut dilakukan pada
sejumlah mal di Kota Palembang pukul 13.00 sampai
pukul 15.00 WIB, saat seharusnya pegawai bekerja di
kantor atau urusan dinas lain. Namun, setelah dilakukan
razia ternyata belasan PNS berkeliaran saat jam kerja,
ujar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Palembang, M Husni
Thamrin menegaskan pihaknya akan memberikan
tindakan setiap pegawai yang tidak disiplin, tetapi
sanksinya disesuaikan dengan pelanggaran mereka
lakukan.
Penerapan sanksi tersebut sebagai upaya meningkatkan
kinerja dan tanggung jawab pegawai untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat, tegas Husni.
3.2 SANKSI ADMINISTRASI YANG DIJATUHKAN KEPADA PEGAWAI
NEGERI SIPIL YANG TIDAK DISIPLIN
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
Tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 6
memuat tingkat dan
jenis hukuman disiplin, yaitu :
1. Hukuman disiplin ringan terdiri dari :
a.
Teguran lisan.
Hukuman disiplin yang berupa teguran lisan dinyatakan
dan
disampaikan secara lisan oleh pejabat yang berwenang
menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pelanggaran disiplin. Apabila seorang atasan menegor
bawahannya tetapi tidak dinyatakan secara tegas sebagai
hukumandisiplin, bukan hukuman disiplin
b. Teguran tertulis.
Hukuman disiplin yang berupa teguran tertulis
dinyatakan dan
disampaikan secara tertulis oleh.pejabat yang berwenang
menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pelanggaran disiplin.
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
Hukuman disiplin yang berupa pernyataan tidak puas
dinyatakan
dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwenang
menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pelanggaran disiplin.
2. Hukuman disiplin sedang, terdiri dari :
a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama
satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan gaji
berkala,
ditetapkan untuk masa sekurangkurangnya tiga bulan
dan untuk 43
paling lama satu tahun. Masa penundaan kenaikan gaji
berkala
tersebut dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala
berikutnya.
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala
untuk
paling lama satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penurunan gaji sebesar
satu kali
kenaikan gaji berkala, ditetapkan untuk masa
sekurangkurangnya tiga bulan dan untuk paling lama
satu tahun. Setelah
masa menjalani hukuman disiplin tersebut selesai, maka
gaji
pokok Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan langsung
kembali pada gaji pokok semula. Masa penurunan gaji
tersebut
dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya.
Apabila
dalam masa menjalani hukuman disiplin Pegawai Negeri
Sipil
yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat untuk
kenaikan gaji
berkala, maka kenaikan gaji berkala tersebut baru
diberikan
terhitung mulai bulan berikutnya dari saat berakhirnya
masa
menjalani hukuman disiplin.
c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu
tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan
pangkat
ditetapkan untuk masa sekurangkurangnya enam bulan
dan
untuk paling lama satu tahun, terhitung mulai tanggal
kenaikan
pangkat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dapat
dipertimbangkan. 44
3. Hukuman disiplin berat, terdiri dari :
a. Penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih
rendah untuk
paling lama satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penurunan pangkat pada
pangkat yang setingkat lebih rendah, ditetapkan untuk
masa
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan, dan untuk paling
lama
satu tahun. Setelah masa menjalani hukuman disiplin
penurunan pangkat selesai, maka pangkat Pegawai
Negeri Sipil
yang bersangkutan dengan sendirinya kembali pada
pangkat
yang semula.
Masa dalam pangkat terakhir sebelum dijatuhi hukuman
disiplin
berupa penurunan pangkat, dihitung sebagai masa kerja
untuk
kenaikan pangkat berikutnya. Kenaikan pangkat
berikutnya
Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin
berupa
penurunan pangkat, baru dapat dipertimbangkan setelah
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sekurangkurangnya
satu tahun dikembalikan pada pangkat semula.
b. Pembebasan dari jabatan.
Hukuman disiplin yang berupa pembebasan dari jabatan
adalah
pembebasan dari jabatan organik. Pembebasan dari
jabatan
berarti pula pencabutan segala wewenang yang melekat
pada
jabatan itu. Selama pembebasan dari jabatan, Pegawai
Negeri 45
Sipil yang bersangkutan menerima penghasilan penuh
kecuali
tunjangan jabatan.
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin
berupa
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri
sebagai Pegawai Negeri Sipil, apabila memenuhi syarat
masa
kerja dan usia pensiun menurut peraturan perundangundangan
yang berlaku, yang bersangkutan diberikan hak pensiun.
d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri
Sipil.
3.3 TUJUAN PEMBERIAN SANKSI
Pemerintah terus berusaha melakukan reformasi birokrasi di
tubuh PNS. Karena itu, telah dibuat proyek percontohan di tiga
lembaga yakni :
Departemen Keuangan, Mahkamah Agung, dan Badan Pemeriksa
Keuangan. Pegawai di kantorkantor tersebut diberi tunjangan
kinerja setelah mereka mampu menunjukkan kinerja yang tinggi
(quick win) dengan mengutamakan perbaikan pelayanan secara
sangat signifikan dan dirasakan masyarakat.
Perwujudan pemerintah yang bersih dan berwibawa diawali
dengan penegakan disiplin nasional di lingkungan aparatur
negara khususnya Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri
Indonesia pada umumnya masih kurang mematuhi peraturan
kedisiplinan pegawai sehingga dapat menghambat kelancaran
pemerintahan dan pembangunan nasional. Mereka seharusnya
menjadi teladan bagi masyarakat secara keseluruhan agar
masyarakat dapat percaya terhadap peran Pegawai Negeri Sipil.
Pemerintah Indonesia telah memberikan suatu regulasi
dengan di keluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pegawai
Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah dan abdi masyarakat
diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah
menjadi tanggung jawabnya dengan baik, namun realitanya
sering terjadi dalam suatu instansi pemerintah, para pegawainya
melakukan pelanggaran disiplin yang menimbulkan
ketidakefektifan kinerja pegawai yang bersangkutan.Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah peraturan yang mengatur
kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban – kewajiban
tidak ditaati atau dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil dengan
maksud untuk mendidik dan membina Pegawai Negeri Sipil, bagi
mereka yang melakukan pelanggaran atas kewajiban dan
larangan dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin.
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam
menjalankan roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan
fungsi dan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung tinggi martabat
dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara.
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai negara yang mengemban
tugas mulia yang merupakan contoh dari abdi masyarakat, maka
dari itu sebaiknya melakukan pekerjaannya dengan sungguhsungguh, sehingga menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia.
4..2 SARAN
Pegawai Negeri Sipil seharusnya jangan sampai menuai kritik dari
masyarakat terhadap sikapnya yang kurang disiplin dalam
bekerja, maka dari itu diharapkan kesadaran dari masing-masing
individu untuk memperbaiki diri agar menjadi pegawai yang
diharapkan oleh masyarakat dan sesuai dengan Undang-Undang.
DAFTAR PUSTAKA
WWW.ANTARANEWS.COM
WWW.DETIK.COM
WWW.GOOGLE.COM
WWW.JURNAL-INDONESIA.NET
OLEH : ANDRISUMA
KELAS : B
NIM : 110101 1011 0085
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
ANGKATAN 2010
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan
tugas ini. Tugas makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah Hukum Administrasi Negara. Ucapan
terima kasih tak lupa saya ucapkan kepada dosen
mata kuliah Hukum Administrasi Negara karena
berkat bimbingan dan materi kuliah dari
beliaulah saya dapat menyusun makalah
ini.Makalah ini membahas mengenai
penyimpangan dalam praktek perekrutan
Pegawai Negeri Sipil.
Dalam penyusunan makalah saya ini pun
sadar bahwa makalah ini memang tidak
sempurna, maka dari itu saya meminta saran dan
kritik agar saya tidak mengulangi kesalahan
pada masa yang akan datang.
Wassalamualaikum wr.wb.
Semarang, 31 Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengantar
3
3
2.2 Pengertian Pegawai Negeri Sipil dan Unsur-unsur Pegawai Negeri Sipil
2.3 Jenis-jenis Pegawai Negeri Sipil
BAB III PEMBAHASAN
4
5
6
3.1 Kronologis Kejadian Ditemukannya Pegawai Negeri Sipil Yang Tidak Disiplin
Dalam Bekerja
6
3.2 Sanksi Administrasi Terhadap Pegawai Negeri Sipil Yang Tidak Disiplin
3.3 Tujuan Pemberian Sanksi
BAB IV PENUTUP 9
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
9
10
DAFTAR PUSTAKA
11
8
7
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah
maupun rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa
dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok
dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
(organisasi).
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa pegawai merupakan
modal
pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah
maupun organisasi
swasta.Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam
suatu
organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya
tergantung pada pegawai yang memimpin dalam melaksanakan
tugas-tugas yang
ada dalam organisasi tersebut.
Pegawai yang telah memberikan tenaga maupun pikirannya
dalam
melaksanakan tugas ataupun pekerjaan, baik itu organisasi
pemerintah maupun
organisasi swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas
pekerjaan yang
telah dikerjakan.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pegawai
sebagai tenaga kerja atau yang menyelenggarakan pekerjaan
perlu digerakkan
sehingga mereka mempunyai keterampilan dan kemampuan
dalam bekerja yang
pada akhirnya akan dapat menghasilkan karya-karya yang
bermanfaat untuk
tercapainya tujuan organisasi. Karena tanpa kemampuan dan
keterampilan pegawai
sebagai pelaksana pekerjaan maka alat-alat dalam organisasi
tersebut
akan seperti benda mati dan waktu yang dipergunakan akan
terbuang dengan
percuma sehingga pekerjaan tidak efektif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini, dibahas tentang permasalahan PNS yang
tidak disiplin dalam bekerja yang merupakan pelanggaran juga
terhadap peraturan yang berlaku.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu kiranya
dikemukakan pokok permasalahan yang ada, yaitu :
-
Bagaimana kronologis kejadian ditemukannya Pegawai
Negeri Sipil yang tidak disiplin dalam menjalankan
pekerjaannya ?
-
Bagaimana pemberian sanksi administrasi disiplin Pegawai
negeri Sipil ?
-
Apakah tujuan dari pemberian sanksi terhadap Pegawai
Negeri Sipil yang tidak disiplin tersebut ?
BAB II LANDASAN TEORI
PENGANTAR
Pegawai mengandung pengertian sebagai berikut:
1. Menjadi anggota suatu usaha kerja sama
(organisasi) dengan maksud memperoleh balas jasa atau
imbalan kompensasi atas jasa yang telah diberikan.
2. Pegawai di dalam sistem kerja sama yang sifatnya
pamrih.
3. Berkedudukan sebagai penerima kerja dan
berhadapan dengan pemberi kerja (majikan).
4. Kedudukan sebagai penerima kerja itu diperoleh
setelah melakukan proses penerimaan.
5. Akan mendapat saat pemberhentian (pemutusan
hubungan kerja antara
pemberi kerja dengan penerima kerja).
2.2 PENGERTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Menurut Pasal 3 : “Pegawai Negeri adalah unsur aparatur
negara, abdi negara
dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan
lepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah
menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.”
Dua pengertian pegawai negeri :
menurut Undang-Undang Pokok Kepegawaian No.43 Tahun 1999
Tentang
Perubahan UU No.8 Tahun1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian yaitu:
1. Pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara,
dan abdi
masyarakat yang dengan kesetiaan dan ketaatan kepada
Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, negara dan pemerintah,
menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan.
2. Pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syaratsyarat yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,
diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu
jabatan negeri atau
diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan
sesuatu peraturan
perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundangundangan yang
berlaku.
Dari pengertian Pegawai Negeri diatas kita mengetahui
bahwa PNS
harus memenuhi empat unsur pokok, yakni :
1. Memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang.
3. Diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri.
4. Digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.3
JENIS-JENIS PEGAWAI NEGERI SIPIL
Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 Tentang PokokPokok Kepegawaian, yang menjelaskan
Pegawai Negeri terdiri dari:
-
Anggota Tentara Nasional Indonesia
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:
1. Pegawai negeri sipil pusat
2. Pegawai negeri sipil daerah
3. Pegawai negeri sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah
ad.1. Pegawai Negeri Sipil Pusat
a. Yang bekerja sama pada departemen, lembaga
pemerintah non
departemen, kesekretariatan, lembaga tertinggi/tinggi negara,
instansi
vertikal di daerah-daerah dan kepaniteraan pengadilan.
b. Yang bekerja pada perusahaan jawatan misalnya
perusahaan jawatan
kereta api, pegadaian dan lain-lain.
c. Yang diperbantukan atau dipekerjakan pada Pemerintah
Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
d. Yang berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan
dan
diperbantukan atau dipekerjakan pada badan lain seperti
perusahaan
umum, yayasan dan lainnya.
e. Yang menyelenggarakan tugas negara lainnya, misalnya
hakim pada pengadilan negeri/pengadilan tinggi dan lain-lain.
ad.2. Pegawai Negeri Sipil Daerah
Pegawai Negeri Sipil daerah diangkat dan bekerja pada
Pemerintahan
Daerah Otonom baik pada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
ad.3 Pegawai Negeri sipil lain yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 KRONOLOGIS KEJADIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG
TIDAK DISIPILIN
Sebanyak 13 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan
Pemkot Palembang, Sumatera Selatan terjaring berada di
mal saat jam kerja, sehingga diwajibkan menandatangani
surat pernyataan tidak akan mengulangi tindakan
indisipliner tersebut.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan serta
Pelatihan Kota setempat, Agus Kelana, di Palembang,
Selasa (27/12) mengatakan razia PNS di mal tersebut
sebagai upaya mendorong pegawai meningkatkan disiplin
mereka sehingga tidak berkeliaran diwaktu kerja.
Belasan PNS yang terjaring tersebut langsung diminta
untuk menandatangani surat pernyataan tidak akan
mengulangi lagi tindakan mereka meninggalkan
pekerjaan dengan berada di mal, kata dia.
Menurut dia, upaya mendisiplinkan pegawai terus
dilakukan untuk mendorong rasa tanggung jawab
terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.
Peningkatan disiplin pegawai sebagai cermin mendorong
pelayanan kepada masyarakat kota setempat, tambah
dia. Ia mengatakan, setiap PNS yang kedapatan mangkir
dari jam kerja langsung diminta untuk menandatangani
surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi tindakan
tersebut.
"Kalau sampai tiga kali razia masih kedapatan mangkir
jam kerja maka akan langsung disanksi dengan menunda
kenaikan pangkat dan gaji pegawai," kata dia.
Dia menjelaskan, razia PNS tersebut dilakukan pada
sejumlah mal di Kota Palembang pukul 13.00 sampai
pukul 15.00 WIB, saat seharusnya pegawai bekerja di
kantor atau urusan dinas lain. Namun, setelah dilakukan
razia ternyata belasan PNS berkeliaran saat jam kerja,
ujar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Palembang, M Husni
Thamrin menegaskan pihaknya akan memberikan
tindakan setiap pegawai yang tidak disiplin, tetapi
sanksinya disesuaikan dengan pelanggaran mereka
lakukan.
Penerapan sanksi tersebut sebagai upaya meningkatkan
kinerja dan tanggung jawab pegawai untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat, tegas Husni.
3.2 SANKSI ADMINISTRASI YANG DIJATUHKAN KEPADA PEGAWAI
NEGERI SIPIL YANG TIDAK DISIPLIN
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
Tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 6
memuat tingkat dan
jenis hukuman disiplin, yaitu :
1. Hukuman disiplin ringan terdiri dari :
a.
Teguran lisan.
Hukuman disiplin yang berupa teguran lisan dinyatakan
dan
disampaikan secara lisan oleh pejabat yang berwenang
menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pelanggaran disiplin. Apabila seorang atasan menegor
bawahannya tetapi tidak dinyatakan secara tegas sebagai
hukumandisiplin, bukan hukuman disiplin
b. Teguran tertulis.
Hukuman disiplin yang berupa teguran tertulis
dinyatakan dan
disampaikan secara tertulis oleh.pejabat yang berwenang
menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pelanggaran disiplin.
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
Hukuman disiplin yang berupa pernyataan tidak puas
dinyatakan
dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwenang
menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pelanggaran disiplin.
2. Hukuman disiplin sedang, terdiri dari :
a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama
satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan gaji
berkala,
ditetapkan untuk masa sekurangkurangnya tiga bulan
dan untuk 43
paling lama satu tahun. Masa penundaan kenaikan gaji
berkala
tersebut dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala
berikutnya.
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala
untuk
paling lama satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penurunan gaji sebesar
satu kali
kenaikan gaji berkala, ditetapkan untuk masa
sekurangkurangnya tiga bulan dan untuk paling lama
satu tahun. Setelah
masa menjalani hukuman disiplin tersebut selesai, maka
gaji
pokok Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan langsung
kembali pada gaji pokok semula. Masa penurunan gaji
tersebut
dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya.
Apabila
dalam masa menjalani hukuman disiplin Pegawai Negeri
Sipil
yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat untuk
kenaikan gaji
berkala, maka kenaikan gaji berkala tersebut baru
diberikan
terhitung mulai bulan berikutnya dari saat berakhirnya
masa
menjalani hukuman disiplin.
c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu
tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan
pangkat
ditetapkan untuk masa sekurangkurangnya enam bulan
dan
untuk paling lama satu tahun, terhitung mulai tanggal
kenaikan
pangkat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dapat
dipertimbangkan. 44
3. Hukuman disiplin berat, terdiri dari :
a. Penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih
rendah untuk
paling lama satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penurunan pangkat pada
pangkat yang setingkat lebih rendah, ditetapkan untuk
masa
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan, dan untuk paling
lama
satu tahun. Setelah masa menjalani hukuman disiplin
penurunan pangkat selesai, maka pangkat Pegawai
Negeri Sipil
yang bersangkutan dengan sendirinya kembali pada
pangkat
yang semula.
Masa dalam pangkat terakhir sebelum dijatuhi hukuman
disiplin
berupa penurunan pangkat, dihitung sebagai masa kerja
untuk
kenaikan pangkat berikutnya. Kenaikan pangkat
berikutnya
Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin
berupa
penurunan pangkat, baru dapat dipertimbangkan setelah
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sekurangkurangnya
satu tahun dikembalikan pada pangkat semula.
b. Pembebasan dari jabatan.
Hukuman disiplin yang berupa pembebasan dari jabatan
adalah
pembebasan dari jabatan organik. Pembebasan dari
jabatan
berarti pula pencabutan segala wewenang yang melekat
pada
jabatan itu. Selama pembebasan dari jabatan, Pegawai
Negeri 45
Sipil yang bersangkutan menerima penghasilan penuh
kecuali
tunjangan jabatan.
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin
berupa
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri
sebagai Pegawai Negeri Sipil, apabila memenuhi syarat
masa
kerja dan usia pensiun menurut peraturan perundangundangan
yang berlaku, yang bersangkutan diberikan hak pensiun.
d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri
Sipil.
3.3 TUJUAN PEMBERIAN SANKSI
Pemerintah terus berusaha melakukan reformasi birokrasi di
tubuh PNS. Karena itu, telah dibuat proyek percontohan di tiga
lembaga yakni :
Departemen Keuangan, Mahkamah Agung, dan Badan Pemeriksa
Keuangan. Pegawai di kantorkantor tersebut diberi tunjangan
kinerja setelah mereka mampu menunjukkan kinerja yang tinggi
(quick win) dengan mengutamakan perbaikan pelayanan secara
sangat signifikan dan dirasakan masyarakat.
Perwujudan pemerintah yang bersih dan berwibawa diawali
dengan penegakan disiplin nasional di lingkungan aparatur
negara khususnya Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri
Indonesia pada umumnya masih kurang mematuhi peraturan
kedisiplinan pegawai sehingga dapat menghambat kelancaran
pemerintahan dan pembangunan nasional. Mereka seharusnya
menjadi teladan bagi masyarakat secara keseluruhan agar
masyarakat dapat percaya terhadap peran Pegawai Negeri Sipil.
Pemerintah Indonesia telah memberikan suatu regulasi
dengan di keluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pegawai
Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah dan abdi masyarakat
diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah
menjadi tanggung jawabnya dengan baik, namun realitanya
sering terjadi dalam suatu instansi pemerintah, para pegawainya
melakukan pelanggaran disiplin yang menimbulkan
ketidakefektifan kinerja pegawai yang bersangkutan.Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah peraturan yang mengatur
kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban – kewajiban
tidak ditaati atau dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil dengan
maksud untuk mendidik dan membina Pegawai Negeri Sipil, bagi
mereka yang melakukan pelanggaran atas kewajiban dan
larangan dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin.
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam
menjalankan roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan
fungsi dan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung tinggi martabat
dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara.
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai negara yang mengemban
tugas mulia yang merupakan contoh dari abdi masyarakat, maka
dari itu sebaiknya melakukan pekerjaannya dengan sungguhsungguh, sehingga menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia.
4..2 SARAN
Pegawai Negeri Sipil seharusnya jangan sampai menuai kritik dari
masyarakat terhadap sikapnya yang kurang disiplin dalam
bekerja, maka dari itu diharapkan kesadaran dari masing-masing
individu untuk memperbaiki diri agar menjadi pegawai yang
diharapkan oleh masyarakat dan sesuai dengan Undang-Undang.
DAFTAR PUSTAKA
WWW.ANTARANEWS.COM
WWW.DETIK.COM
WWW.GOOGLE.COM
WWW.JURNAL-INDONESIA.NET