sistem akreditasi perguruan tinggi dan p

SISTEM AKREDITASI PRODI DAN SISTEM AKREDITASI INSTITUSI
Oleh: M. Fawaz Hilmy, Siti Atia, Syifa Fauziah, Ulfah Sapitri

Abstrack
Penjaminan mutu perguruan tinggi harus dapat menjadi bagian dari suatu upaya
untuk memperbaiki mutu kinera organisasi, baik secara institusi, maupun program
yang dijalankan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Tridharma. Oleh
karena itu, penilaian, monitoring terhadap kinerja yang terjadi/actual menjadi hal
penting agar dapat menjadi dasar bagi upaya perbaikan yang berkesinambungan.
Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan mengenai sistem akreditasi program
studi dan institusi perguruan tinggi. Metode penulisan yang digunakan ialah metode
kajian pustaka,observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari pembahasan ini
menunjukan bahwa perguruan tinggi termasuk di dalamnya program studi harus
adanya pengakreditaitasian yang dilaksanakan oleh BAN-PT. standar akreditasi
program studi mencakup komitmen program studi sarjana untuk memberikan
layanan prima dan efektivitas pendidikan. Aksreditasi institusi dilakukan sebagai
bentuk komitmen perguruan tinggi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan
program tridarma perguruan tinggi untuk menentukan kelayakan program dan
satuan pendidikan. Hal-hal tersebut dijabarkan ke dalamm tujuh standar akreditasi.
Kata kunci: akreditasi, program studi, perguruan tinggi.
A. Pendahuluan

Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian (evaluasi) mutu dan kelayakan
institusi perguruan tinggi atau program studi yang dilakukan oleh organisasi atau
badan mandiri di luar perguruan tinggi. Bentuk penilaian mutu eksternal yang lain
adalah penilaian yang berkaitan dengan akuntabilitas, pemberian izin, pemberian
lisensi oleh badan tertentu.
Berbeda dari bentuk penilaian mutu lainnya, akreditasi dilakukan oleh pakar
sejawat dan mereka yang memahami hakikat pengelolaan perguruan tinggi sebagai
Tim atau Kelompok Asesor. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada penilaian
terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan
nalar dan pertimbangan para pakar sejawat (judgments of informed experts). Buktibukti yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh institusi

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

|1

perguruan tinggi yang akan diakreditasi yang diverifikasi dan divalidasi melalui
kunjungan para pakar sejawat ke tempat kedudukan perguruan tinggi.
Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai proses, akreditasi
merupakan suatu upaya BAN-PT untuk menilai dan menentukan status mutu institusi
perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai hasil,

akreditasi merupakan status mutu perguruan tinggi yang diumumkan kepada
masyarakat.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis akan membahas materi mengenai
sistem akreditasi program studi dan institusi perguruan tinggi. Adapun di dalamnya
penulis mendeskripsikan pengertian, tujuan, prinsip, standar akreditasi, dan prosedur
yang sesuai dengan BAN-PT.
B. Pembahasan
1. Pengertian Akreditasi, Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi
Menurut PERMENDIKNAS Nomor 87 tahun 2014 tentang akreditasi
program studi dan perguruan tinggi pasal 1 menyatakan Akreditasi adalah kegiatan
penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. Akreditasi Program Studi adalah
kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi. Akreditasi Perguruan
Tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi. 1
Akreditasi merupakan penjaminan mutu eksternal untuk memutuskan apakah
program atau institusi memenuhi standar mutu tertentu, baik dalam kontek standar
minimum, standar mutu unggul, maupun standar berdasarkan tujuan lembaganya.
Akreditasi merupakan proses dimana pemerintah atau lembaga swasta menilai mutu

lembaga pendidikan tinggi sebagai suatu sistem keseluruhan, atau program tertentu

1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republic Indonesia nomor 87 tahun 2014

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

|2

guna memberi pengakuan secara formal bahwa lembaga tersebut memenuhi kriteria
standar minimual yang telah ditetapkan. 2
Akreditasi merupakan bentuk akuntablitas kepada publik yang dilakukan
secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen
dan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. 3 Institusi perguruan
tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, yang
kelembagaannya dapat berupa akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau
universitas.4
Perguruan tinggi adalah intitusi yang didesikasikan untuk (1) menuasai,
memanfaatkan, mendesiminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) (2) mempelajari mengklarifikasikan dan
melestarikan budaya, serta (3) meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Oleh

karena itu perguruan tinggi sebagai lembaga melaksanakan fungsi Thridarma
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
serta mengelola Ipteks. Untuk menopang dedikasi dan fungsi tersebut, perguruab
tinggi harus mampu mengatur diri sendiri dalam upaya menngkatkan dan menjamin
mutu secara terus menerus, baik masukan, proses maupun eluaran berbagai program
dan layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas public, perguruan tinggi harus secara
aktif membangun sistem penjaminan mutu internal. Untuk membuktikan bahwa
sistem penjaminan internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar, perguruan
tinggi harus diakreditasi oleh lembaga penjamin mutu eksternal. Dengan sistim
penjaminan mutu yang baik dan benar, perguruan tinggi akan mampu meningkatkan
mutu, menegakan otonomi, dan mengembangkan diri sebagai institusi akademik dan
kekuatan moral masyarakat secara berkelanjutan.
2 Uhar Suharsaputra, Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi: strategi mengadapi perubahan, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2015), halm 339
3 Lidwina Hana, Reduksi Peran Institusi Pendidikan Universitas Udayana Fakultas Sastra dan Budaya
Program Studi Bahasa Inggris sebagai Perpanjangan Tangan Kum Kapitalis, Journal Studi Kultural (2016), vol
1, No 1, hlm 15.
4 Syahrizal Abbas, Manajemen Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm 89.


Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

|3

Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses evaluasi dan penilaian
secara komprehensif

atas

komitmen

perguruan

tinggi terhadap

mutu

dan

kapasitas penyelenggaran program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan

kelayakan program dan satuan pendidikan. Komitmen tersebut dijabarkan ke dalam
sejumlah standar akreditasi.5 Sedangkan Menurut Buku II Standar dan Prosedur
Akreditasi Program Studi Sarjana, Standar akreditasi program studi sarjana mencakup
komitmen program studi sarjana untuk memberikan layanan prima dan efektivitas
pendidikan yang terdiri atas tujuh standar.6
2. Tujuan Akreditasi
1. Menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan kriteria
yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
2. Menjamin mutu Program Studi dan Perguruan Tinggi secara eksternal baik bidang
akademik maupun non akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan
masyarakat.
3. Mendorong peningkatan/perbaikan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan
Pendidikan merupakan salah satu sasaran pokok pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini semua orang
berkepentingan terhadap jalannya pendidikan karena pendidikan merupakan wadah
pembinaan tenaga kerja, dapat untuk menambah lapangan pekerjaan, serta untuk
memperoleh status tertentu dalam masyarakat.Dunia pendidikan sekarang ini
dihadapkan pada tantangan kemajuan zaman. Dengan adanya kemajuan zaman ini,
banyak aspek‐aspek kehidupan yang berubah dan bergeser. Oleh karena itu, mau
tidak mau paradigma dan sistem pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan

zaman. Tentu saja perubahan tersebut diharapkan dapat menuju pendidikan masa
depan yang lebih baik.7 Oleh karena itu, dengan adanya sistem akreditasi diharapkan
mampu menciptakan pendidikan yang bermutu untuk masa mendatang. Masa berlaku
status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
adalah 5 (lima) tahun.
5 BAN-PT, AkreditasiInstitusi Perguruan Tinggi:Buku I: Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan
Tingg, (Jakarta: 2007), hlm 3-4.
6 BAN-PT , Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi: Buku II Standard dan Prosedur, (Jakarta: 2011), hlm 3.
7 Ali Muhson, dkk, Analisis Relevansi Lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja. Jurnal Economia. Volume
8 no 1, april 2012

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

|4

3. Prinsip Akreditasi
1.
2.
3.
4.

5.

Independen;
Akurat;
Obyektif;
Transparan;
Akuntabel.

Dalam kaitan dengan akreditasi pendidikan di Indonesia, terdapat beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan sebagaimana tertuang dalam UU No 12 tahun 2012 pasal 55
sebagai berikut:
1. Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi
2. Akreditasi bagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan untuk menentukan
kelayakan program study dan perguruan tinggi atas dasar kriteria yang mengacu
pada standar nasional perguruan tinggi.
3. Pemerintah membentuk badan akreditasi nasional perguruan tinggi untuk
mengembangkan sistem akreditasi
4. Akreditasi perguruan tinggi dilakukan oleh badan akreditasi nasional perguruan
tinggi.

5. Akreditasi program studi sebagai bentuk akuntabilitas public dilakukan oleh
lembaga akreditasi mandiri
6. Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 merupakan
lembaga madiri bentukan pemerintah atau lembaga mandiri bentukan masyarakat
yang diakui oleh pemerintah atas rekomendasi badan akreditasi nasional
perguruan tinggi.
7. Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat 6 berdasarkan
rumpun ilmu dan/atau cabang ilmu serta dapat berdasarkan kewilayahan.
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi sebagimana di maksud pada ayat 1,
badan akreditasi nasional pendidikan peguruan tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat 5 diatur dalam peraturan menteri.
Akreditasi dilakukan terhadap Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan
interaksi antarstandar di dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peringkat
terakreditasi program studi dan perguruan tinggi yaitu:

1. Terakreditasi baik, yaitu memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2. Terakreditasi baik sekali dan terakreditasi unggul, yaitu melampaui Standar
Nasional Pendidikan Tinggi

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut


|5

4. Standar Akreditasi
Standar akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh perguruan
tinggi. Standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (indicator kunci) yang dapat
digunakan sebagai dasar (1) penyajian data dan infomasi mengenai kinerja, keadaan
dan perangkat kependidikan perguruan tinggi, yang dituangkan dalam instrument
akreditasi, (2) evaluasi dan penlaian mutu kinerja keadaan, keadaan dan perangkat
kependidikan perguruan tinggi, (3) penetapan kelayakan perguruan tinggi untuk
menyelenggarakan program-programnya, dan (4) perumusan rekomendasi perbaikan
dan pembinaan mutu perguruan tinggi programnya; dan (4) perumusan rekomendasi
perbaikan dan pembinaan mutu perguruan tinggi. 8
Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi program studi sarjana dilakukan
melalui peer review oleh tim asesor yang memahami hakikat penyelenggaraan
program studi sarjana. Tim asesor dimaksud terdiri atas pakar-pakar yang
berpengalaman dari berbagai bidang keahlian, dan praktisi yang menguasai
pelaksanaan pengelolaan program studi. Semua program studi sarjana akan
diakreditasi secara berkala. Akreditasi dilakukan oleh BAN-PT program studi sarjana
negeri dan swasta yang dapat berbentuk universitas, institute, dan sekolah tinggi.

langkah tersebut berlaku juga untuk program pacasarjana. Dalam implementasi
akreditasi perguruan tinggi, BAN-PT menentukan standar-standar yang harus
dipenuhi ole setiap perguruan tinggi. standar akreditasi program studi sarjana, dan
juga pascasarjana mencakup komitmen program studi sarjana untuk memberikan
layanan prima dan efektivitas pendidikan yang terdiri atas tujuh standar seperti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Standar 1: visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian
Standar 2: tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu
Standar 3: mahasiswa dan lulusan
Standar 4: sumber daya manusia
Standar 5: kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik
Standar 6: pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
Standar 7: penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama

8 BAN-PT, AkreditasiInstitusi Perguruan Tinggi:Buku I: Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan
Tingg, (Jakarta: 2007), hlm 6.

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

|6

Standar-standar tersebut menggambarkan suatu proses organisasi pendidikan
tinggi yang mencakup input, proses dan output/outcame, sehingga mutu perguruan
tinggi dilihat dari keseluruhan dalam melaksanakan kewajibannya yaitu Tridharma
perguruan tinggi. core business perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tidak
bisa dilakukan dengan efektif tanpa dukungan dari aspek organisasi dan manajemen,
sehingga pengintegrasian semua itu dalam suatu kesatuan menjadi hal penting dalam
penjaminan mutu pendidikan tinggi di suatu perguruan tinggi berjalan dengan efektif
dalam mewujudkan visi, melaksanakan visi serta mencapai tujuan yang telah
ditetapkannya.
5. Prosedur Akreditasi
BAN-PT merupakan badan nonstruktural di lingkungan Kementerian dan
bertanggung jawab kepada Menteri. BAN-PT memiliki kemandirian dalam
melakukan akreditasi Perguruan Tinggi. Adapun tugas dan wewenang BAN-PT
yaitu9:
a. Mengembangkan sistem akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi selaras
dengan kebijakan pengembangan pendidikan tinggi;
b. Menyusun dan menetapkan instrumen akreditasi Perguruan Tinggi berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
c. Melakukan akreditasi Perguruan Tinggi;
d. Menerbitkan, mengubah, atau mencabut keputusan tentang status akreditasi dan
peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi;
e. Memeriksa, melakukan uji kebenaran, dan memutuskan keberatan yang diajukan
atas status akreditasi dan/atau peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi;
f. Membangun dan mengembangkan jejaring dengan pemangku kepentingan baik di
tingkat nasional maupun internasional;

Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi institusi perguruan tinggi
dilakukan melalui peer review oleh tim asesor yang memahami hakekat
penyelenggaraan perguruan tinggi. Tim asesor dimaksud terdiri atas pakarpakar yang
berpengalaman dari berbagai bidang keahlian, dan praktisi yang menguasai
9 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republic Indonesia nomor 87 tahun 2014

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

|7

pelaksanaan pengelolaan perguruan tiggi. Semua perguruan tinggi akan diakreditasi
secara berkala. Akreditasi dilakukan oleh BAN-PT terhadap perguruan tinggi negeri
dan swasta yang dapat berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan
akademi. Akreditasi dilakukan melalui prosedur sebagai berikut.
1. BAN-PT memberitahu perguruan tinggi mengenai prosedur pelaksanaan
akreditasi institusi.
2. Perguruan tinggi mengajukan permohonan kepada BAN-PT untuk diakreditasi
dengan melampirkan persyaratan eligibilitas yaitu:
3. SK Pendirian Institusi PT
a. AD/ART atau Statuta.
b. Renstra/RIP/RJP
c. Sistem Penjaminan Mutu dan laporan hasil evaluasi-diri institusi.
d. Laporan monitoring dan evaluasi institusi.
e. Informasi tentang izin operasional program studi.
f. Informasi tentang alokasi dana untuk penjaminan mutu.
g. Informasi tentang jumlah seluruh program studi dan jumlah program studi
yang masih nterakteditasi.
4. BAN-PT mengkaji permohonan dan laporan hasil evaluasi-diri berdasarkan
persyaratan awal (elijibilitas).
5. Jika telah memenuhi persyaratan awal, BAN-PT mengirimkan instrumen
akreditasi kepada institusi terkait setelah rangkuman hasil evaluasi-diri dinilai
memenuhi syarat.
6. Perguruan tinggi menyusun portofolio sesuai dengan cara yang dituangkan dalam
Pedoman Penyusunan Portofolio Institusi Perguruan Tinggi.
7. Perguruan tinggi mengirimkan portofolio tersebut beserta lampiran lampirannya
kepada BAN-PT.
8. BAN-PT memverifikasi kelengkapan portofolio tersebut.
9. BAN-PT menetapkan (melalui seleksi dan pelatihan) tim asesor yang terdiri atas
tiga sampai tujuh orang pakar sejawat yang memahami pengelolaan perguruan
tinggi.

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

|8

10. Setiap asesor secara mandiri menilai portofolio (asesmen kecukupan) selama satu
bulan di tempat masing-masing.
11. BAN-PT mengundang tim asesor untuk mendiskusikan dan menyepakati hasil
penilaian dokumen. Hasil kesepakatan digunakan sebagai bahan asesmen lapang.
12. Tim asesor melakukan asesmen lapang ke lokasi perguruan tinggi selama 3 atau 5
hari.
13. Tim asesor melaporkan hasil asesmen lapang kepada BAN-PT paling lama
seminggu setelah asesmen lapang.
14. BAN-PT memvalidasi laporan tim asesor.
15. BAN-PT menetapkan hasil akreditasi pergutuan tinggi.
16. BAN-PT

mengumumkan

menginformasikan

hasil

hasil
keputusan

akreditasi
kepada

kepada
asesor

masyarakat
yang

luas,

terkait,

dan

menyampaikan sertifikat akreditasi kepada pergutuan tinggi yang bersangkutan. 10
17. BAN-PT menerima dan menanggapikeluhan dan pengaduan dari masyarakat,
untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas, baik dalam proses maupun hasil
penilaian.
Untuk menjamin kebenaran dari dokumen akreditasi yang dilakukan, pelaporan
mengenai data kinerja perguruan tinggi harus dilakukan dan akan menjadi bagian
yang termasuk dalam pangkalan data perguruan tinggi (PDPT), yang pada pasal 56
UU No 12 tahun 2012 dikemukakan sebagai berikut:
1. Pangkalan data perguruan tinggi merupakan kumpulan data penyelenggaraan
pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional
2. Pangkalan data pendidikan tinggi sebagaimana simaksud pada ayat 1 berfungsi
sebagai sumber informasi bagi:
a. lembaga akreditasi untuk melakukan akreditasi program studi dan perguruan
tinggi.
b. pemerintah, untuk melakukan

pengaturan,

perencanaan, pengawasan,

pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi program studi dan
perguruan tinggi
c. masyarakat, untuk mengetahui kinerja program studi dan perguruan tinggi.
10 BAN-PT, standard dan prosedur akreditasi institusi parguruan tinggi, 2008, hlm 17

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

|9

3. pangkalan data perguruan tinggi dikembangkan dan dikelola oleh kementrian atau
dikelola oleh lembaga yang ditunjuk oleh kementrian.
4. Penyelenggaraan perguruan tinggi wajib menyampaikan data dan informasi
penyelenggaraan perguruan tinggi serta memastikan kebenaran dan ketepatannya.
Akreditasi umumnya melibatkan tiga langkah dengan aktivitas-aktivitas spesifik,
yaitu:
1. Self evaluation process conducted by the faculty, the administrator, and the staff
of the institution or academic programme, resulting in report that takes as is
reference the set of standards and criteria of the accrediting body.
2. A study visit conducted by a team of peers selescted by the accrediting
organization, which reviews the evidence, visits the premises, and interviewa the
academic and administrative staff, resulting in an assessment report, including a
recommendation to the commission of the accrediting body.
3. Examination by the commission of the evidence and recommendation on the basic
of the given set of criteria concerning quality and resulting in a final judgment
and te communication of the formal sdecision of the institution and other
constituencies, if appropriate.
Proses penilaian diri, studi lapangan dan pengujian oleh komisi merupakan kegiatan
yang

dilakukan

mendokumentasikan

dalam
apa

akreditasi.
yang

Penilaian

direncanakan

serta

diri
yang

dilakukan
dilakukan

dengan
dalam

melaksanakan proses pendidikan, kemudian dilakukan penilaian lapangan untuk
menjamin kesesuaian apa yang terjadi dengan apa yang dilaporkan dalam dokumen,
untuk kemudian dilakukan penilaian akan keadaan mutu perguruan tinggi berdasarkan
seluruh langkah tersebut. 11
Akreditasi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan
Umat Islam Indonesia khususnya mereka yang ada di Cirebon. Situasi sosial politik
Bangsa Indonesia pada awal tahun 1960-an yang diwarnai oleh berkembangnya
faham komunis (PKI), telah mendorong Umat Islam untuk menjadikan lembaga
pendidikan sebagai salah satu medan perjuangan mereka.
11 Uhar Suharsaputra, Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi: strategi mengadapi perubahan, (Bandung:
PT Refika Aditama, 2015), halm 339-340

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

| 10

Dilandasi semangat untuk mencetak sarjana Muslim Pejuang, maka pada awal tahun
1960-an para aktivis Muslim yang tergabung dalam Forum Islamic Study Club (ISC)
Cirebon mendirikan Lembaga Pendidikan Islam Tingkat Tinggi yang kemudian diberi
nama Universitas Islam Syarif Hidayatullah (UNISHA) di bawah binaan Yayasan
Pendidikan Tinggi Islam Syarif Hidayatullah.
Pada tanggal 12 Agustus 1965, salah satu dari tiga Fakultas di lingkungan UNISHA,
yaitu fakultas Agama, dinegerikan dan diresmikan menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN
“Al-Jami’ah” Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Cirebon. Sedangkan dua fakultas
lainnya yakni Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi menjadi cabang dari
Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Atas dasar itulah maka tanggal 12
Agustus 1965 dijadikan sebagai hari jadi IAIN Cirebon.
Dalam perkembangan berikutnya, IAIN Cirebon sempat membuka Fakultas
Ushuluddin yang diresmikan pada tahun 1967. Namun, karena kebijakan pemerintah
menghendaki adanya rasionalisasi, maka pada tahun 1974 fakultas tersebut ditutup
kembali. Kemudian sejalan dengan kebijakan itu pula, pada tanggal 15 Maret 1976
Fakultas Tarbiyah IAIN Cirebon dialihkan pembinaannya ke IAIN Sunan Gunung
Djati Bandung, sampai akhirnya beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Cirebon pada tahun 1997, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor:
11/1997 tanggal 21 Maret 1997.
Meskipun alih status dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung
Cirebon terjadi pada tanggal 21 Maret 1997, hari kelahiran STAIN Cirebon
ditetapkan pada tanggal 12 Agustus 1965, yaitu tanggal diresmikannya Fakultas
Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Cirebon.
Adapun visi, misi dan tujuan Iain Syekh Nurjati Cirebon, sebagai berikut:
1. Visi
IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan
peradaban islam, dan pusat pembinaa akhlak karimah.
2. Misi

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

| 11

a. Membina mahasiswa muslim yang memiliki kemantapan akidah dan kemantapan
spiritual , keluasan ilmu dan profesionalitas yang tinggi.
b. Melahirkan lulusan yang berkualitas tinggi, beriman dan berakhlak mulia, berilmu
pengetahuan luas dan selalu mengabdi bagi kepentingan masyarakat.
c. Mentransformasikan pencerahan nilai-nilai Islam bagi masyarakat luas.
d. Mengembangkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
secara inovatif, obyektif dan dinamis sesuai dengan tuntutan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
3. Tujuan
a. Menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan pengembangan dan/atau
menciptakan ilmu pengetahuan Agama Islam , IPTEK dan seni yang bernafaskan
Islam.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan Islam, IPTEK dan seni
yang bernafaskan islam serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Adapun Daftar akreditasi jurusan Intitut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
N

Jurusan

Akreditasi

o
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Ahwal Al-syaksiyah
Bimbingan dan konseling islam
Filsafat Agama
Ilmu Alqur’an dan tafsir
Komunikasi dan Penyiaran Islam
Muamalah
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Bahasa Arab
Pendidikan
Guru
Madrasah

B
C
B
B
B
B
B
B
C

10
11
12
13
14

Ibtidaiyah
Pendidikan guru Raudahtul Atfal
Pengembangan Masyarakat Islam
Perbankan Syari’ah
Sejarah Kebudayaan Islam
Tadris Bahasa Ingris

C
C
C
B
B

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

| 12

15
16
17

Tadris Biologi
Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
Tadris Matematika

B
B
B

Akreditasi di IAIN Syekh Nurjati terbaru dilaksanakan pada 20 Maret 2016 Tim
Assesor BAN-PT kegiatan Visitasi dan Akreditasi Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tahun 2016
telah selesai dilaksanakan. Serangkaian kegiatan Visitasi dan Akreditasi yang
dilaksanakan, Tim Assesor BAN-PT menyampaikan Expose hasil akhir kegiatan
Visitasi dan Akreditasi Jurusan PAI FITK Tahun 2016 diforum, yang dihadiri dari
Dekan FITK, Wadek I,II,III FITK, Ketua LPM, Tim Gusus Mutu, Dosen serta Staff
Jurusan PAI FITK. Dalam hal ini Tim Assesor BAN-PT Nurlena Rifai, Dra., MA.,
Ph.D dan Syamsun Ni’am, DR., M. Ag menyerahkan berkas berita acara hasil akhir
kegiatan Visitasi dan Akreditasi Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Tahun 2016 masing-masing kepada Dekan FITK Dr. Ilman Nafi’a, M. Ag dan Ketua
Jurusan PAI FITK Dr. H. Suteja, M. Ag.

C. Simpulan
Akreditasi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan
Perguruan Tinggi. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu
jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
Akreditasi Program Studi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan
Program Studi. Akreditasi Perguruan Tinggi adalah kegiatan penilaian untuk
menentukan kelayakan Perguruan Tinggi
Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas public, perguruan tinggi harus secara aktif
membangun sistem penjaminan mutu internal. Untuk membuktikan bahwa sistem
penjaminan internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar, perguruan tinggi harus
diakreditasi oleh lembaga penjamin mutu eksternal. Dengan sistim penjaminan mutu
yang baik dan benar, perguruan tinggi akan mampu meningkatkan mutu, menegakan
otonomi, dan mengembangkan diri sebagai institusi akademik dan kekuatan moral
masyarakat secara berkelanjutan

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

| 13

Daftar Pustaka

BAN-PT, AkreditasiInstitusi Perguruan Tinggi:Buku I: Naskah Akademik Akreditasi
Institusi Perguruan Tingg, (Jakarta: 2007)
BAN-PT , Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi: Buku II Standard dan Prosedur,
(Jakarta: 2011)
Uhar Suharsaputra. (2015) Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi: strategi
mengadapi perubahan. Bandung: PT Refika Aditama
Syahrizal Abbas. (2008). Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
Lidwina Hana, Reduksi Peran Institusi Pendidikan Universitas Udayana Fakultas
Sastra dan Budaya Program Studi Bahasa Inggris sebagai Perpanjangan Tangan
Kum Kapitalis, Journal Studi Kultural (2016), vol 1, No 1
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republic Indonesia nomor 87 tahun
2014
BAN-PT, standard dan prosedur akreditasi institusi parguruan tinggi, 2008,

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

| 14

Ali Muhson, dkk, Analisis Relevansi Lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja.
Jurnal Economia. Volume 8 no 1, april 2012

Lampiran

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

| 15

Sistem Akreditasi Prodi dan Institut

| 16