Pendidikan Karakter Landasan Pilar dan I (1)
Prenada Media Group Jakarta
Cetakan I
November 2014
KATA PENGANTAR
Buku yang berjudul Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi ini merupakan hasil
adaptasi, inovasi, dan percikan pemikiran yang bersumber dari hasil perenungan penulis tentang sulitnya
mencari referensi klasik yang berkenaan dengan konsep pendidikan karakter yang sekarang ini banyak
dipopulerkan oleh pemerhati pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter yang dipandang sebagai solusi
cerdik dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa bukan saja hadir sekedar menjadi wacana dan
perbincangan di media massa dan forum-forum diskusi ilmiah, melainkan juga menjadi program yang telah
terintegrasi dalam kebijakan penyelenggaraan pendidikan dasar, menengah, dan bahkan pada tingkat
pendidikan tinggi. Saat ini, telah banyak Perguruan Tinggi dan beberapa sekolah dasar an menengah telah
mengintegrasikan pilar-pilar pendidikan karakter dalam pembelajaran mereka. Di UIN Alauddin Makassar
misalnya, pembangunan karakter (character building) merupakan pilar-pilar strategis pembangunan UIN
Alauddin paling tidak selama empat tahun ke depan, karena merupakan program unggulan melalui character
building training, program intesifikasi bahasa asing, dan baca tulis al-Quran. Ketiga program ini merupakan
bentuk partisipasi UIN Alauddin dalam pembangunan karakter dan budaya bangsa yang akhir-akhir ini
nampaknya semakin terkoyak.
Sejak dilaksanakan sarasehan nasional tentang pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
yang diselenggarakan pada tanggal 14 Januari 2010 yang diharapkan menjadi modal kolektif bagi pengambil
kebijakan untuk merumuskan sejumlah konsep dasar, model pendidikan budaya dan karakter bangsa masih
menyisahkan sejumlah pertanyaan klasik terutama
apa sebenarnya yang dimaksud dengan pendidikan
budaya dan karakter itu? Mengapa pentingnya pendidikan budaya dan karakter bangsa, dan bagaimana
mengimplementasikan dalam konteks pendidikan nasional? Dengan meramu pertanyaan-pertanyaan
tersebut di atas, secara bertahap penulis melakukan kajian komprehensif sehingga dapat dituangkan dalam
keseluruhan isi buku ini.
Oleh karena itu, buku ini diawali dengan hakekat pendidikan karakter yang dimulai dengan
pembahasan mengenai kondisi aktual masyarakat Indonesia saat ini, definisi dan prinsip-prinsip pendidikan
karakter. Bagian kedua penulis menguraikan pentingnya memahami landasan pendidikan karakter untuk
menjadi rujukan yang jelas dalam pembahasan berikutnya. Di sini, penulis melihat pendidikan karakter dari
tiga landasan, yakni landasan psikologi dengan maksud untuk menjabarkan teori-teori psikologi pendidikan
dalam membangun nilai-nilai budaya dan karakter. Penulis juga memasukkan landasan moral, etika, dan
juga agama untuk menggali nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan.
Setelah mengupas landasan pendidikan karakter, perlu menguraikan pilar-pilar pendidikan karakter
yang mencakup pilar-pilar pendidikan karakter menurut count dan empat pilar pendidikan karakter di
Indonesia saat ini, yakni olah pikir, olah hati, olah rasa, sampai pada olah raga. Pada bagian keempat, penulis
lebih dalam lagi membahas tentang olah pikir yang terdiri atas keingintahuan, kecerdasan, dan sistem
berpikir. Ketiga sub bagian itu dimaksudnya untuk memberi gambaan bagaimana karakter- karakter cerdas,
kritis, kreatif, inovatif, berpikir terbuka, berpikir produktif, berorientasi ipteks, dan berpikir reflektif dapat
menjadi bagian dalam mengasa pikir peserta didik.
Penulis juga membahas tentang olah hati yang mencakup nilai-nilai karakter seperti kejujuran, amanah,
keadilan, akuntabilitas, keberanian, keandalan, tahan uji. Nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan
melalui pembahasan pada olah hati ini adalah beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tanggungjawab,
berimpati, berani, mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik. Setelah itu,
penulis membahas olah rasa pada bagian keenam yang mencakup kesopanan (sopan-santun), toleransi
(lapang dada), nasionalis, dan tolong-menolong. Kemudian, dilanjutkan dengan olah raga yang mencakup
kedisiplinan, sportifitas, kemandirian, keuletan, dan ketangguhan. Pada buku ini juga, dibahas mengenai
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Transdisiplinaritas, Urgensi Keteladanan
Guru dalam Membentuk Karakter Anak Bangsa, Menumbuhkan Karakter Melalui Akulturasi Minat Baca
Anak, Perkembangan Intelelektual Manusia sebagai Pencerminan Pembentukan Karakter, dan Memahami
Hak dan Perlindungan Anak dalam Masyarakat Multikultural sebagai Upaya Pembangunan Karakter
Bangsa.
Akhirnya, walaupun buku ini telah selesai ditulis dan hadir di hadapan para pembaca, namun rasanya
masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, koreksi konsruktif sebagai upaya perbaikan sangat
diharapkan sehingga perlu direvisi dan dilengkapi berbagai konten yang terdapat di dalamnya.
Muhammad Yaumi
LANDASAN PENDIDIKAN KARAKTER
1. Hakekat Pendidikan Karakter
2. Landasan Psikologis, Moral, dan Etika Pendidikan Karakter.
PILAR-PILAR PENDIDIKAN KARAKTER
1. Olah Pikir, Rasa, Hati, dan Raga sebagai Pilar Pendidikan Karakter
2. Pilar-pilar Pendidikan Karakter Menurut Character Counts.
3. Pilar-Pilar Pendidikan Karakter Menurut Pendidikan Nasional
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
1. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa melalui Transdisiplinaritas
2. Strategi Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendidikan Karakter
3. Urgensi Keteladanan Guru dalam Membentuk Karakter Anak Bangsa
4. Menumbuhkan Karakter melalui Akulturasi Minat Baca Anak
5. Perkembangan Intelelektual Manusia sebagai Pencerminan Pembentukan Karakter
6. Memahami Hak dan Perlindungan Anak dalam Masyarakat Multikultural sebagai
Upaya Pembangunan Karakter Bangsa
7. Character Education Values that Work in Islamic Senior High School Setting
Cetakan I
November 2014
KATA PENGANTAR
Buku yang berjudul Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi ini merupakan hasil
adaptasi, inovasi, dan percikan pemikiran yang bersumber dari hasil perenungan penulis tentang sulitnya
mencari referensi klasik yang berkenaan dengan konsep pendidikan karakter yang sekarang ini banyak
dipopulerkan oleh pemerhati pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter yang dipandang sebagai solusi
cerdik dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa bukan saja hadir sekedar menjadi wacana dan
perbincangan di media massa dan forum-forum diskusi ilmiah, melainkan juga menjadi program yang telah
terintegrasi dalam kebijakan penyelenggaraan pendidikan dasar, menengah, dan bahkan pada tingkat
pendidikan tinggi. Saat ini, telah banyak Perguruan Tinggi dan beberapa sekolah dasar an menengah telah
mengintegrasikan pilar-pilar pendidikan karakter dalam pembelajaran mereka. Di UIN Alauddin Makassar
misalnya, pembangunan karakter (character building) merupakan pilar-pilar strategis pembangunan UIN
Alauddin paling tidak selama empat tahun ke depan, karena merupakan program unggulan melalui character
building training, program intesifikasi bahasa asing, dan baca tulis al-Quran. Ketiga program ini merupakan
bentuk partisipasi UIN Alauddin dalam pembangunan karakter dan budaya bangsa yang akhir-akhir ini
nampaknya semakin terkoyak.
Sejak dilaksanakan sarasehan nasional tentang pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
yang diselenggarakan pada tanggal 14 Januari 2010 yang diharapkan menjadi modal kolektif bagi pengambil
kebijakan untuk merumuskan sejumlah konsep dasar, model pendidikan budaya dan karakter bangsa masih
menyisahkan sejumlah pertanyaan klasik terutama
apa sebenarnya yang dimaksud dengan pendidikan
budaya dan karakter itu? Mengapa pentingnya pendidikan budaya dan karakter bangsa, dan bagaimana
mengimplementasikan dalam konteks pendidikan nasional? Dengan meramu pertanyaan-pertanyaan
tersebut di atas, secara bertahap penulis melakukan kajian komprehensif sehingga dapat dituangkan dalam
keseluruhan isi buku ini.
Oleh karena itu, buku ini diawali dengan hakekat pendidikan karakter yang dimulai dengan
pembahasan mengenai kondisi aktual masyarakat Indonesia saat ini, definisi dan prinsip-prinsip pendidikan
karakter. Bagian kedua penulis menguraikan pentingnya memahami landasan pendidikan karakter untuk
menjadi rujukan yang jelas dalam pembahasan berikutnya. Di sini, penulis melihat pendidikan karakter dari
tiga landasan, yakni landasan psikologi dengan maksud untuk menjabarkan teori-teori psikologi pendidikan
dalam membangun nilai-nilai budaya dan karakter. Penulis juga memasukkan landasan moral, etika, dan
juga agama untuk menggali nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan.
Setelah mengupas landasan pendidikan karakter, perlu menguraikan pilar-pilar pendidikan karakter
yang mencakup pilar-pilar pendidikan karakter menurut count dan empat pilar pendidikan karakter di
Indonesia saat ini, yakni olah pikir, olah hati, olah rasa, sampai pada olah raga. Pada bagian keempat, penulis
lebih dalam lagi membahas tentang olah pikir yang terdiri atas keingintahuan, kecerdasan, dan sistem
berpikir. Ketiga sub bagian itu dimaksudnya untuk memberi gambaan bagaimana karakter- karakter cerdas,
kritis, kreatif, inovatif, berpikir terbuka, berpikir produktif, berorientasi ipteks, dan berpikir reflektif dapat
menjadi bagian dalam mengasa pikir peserta didik.
Penulis juga membahas tentang olah hati yang mencakup nilai-nilai karakter seperti kejujuran, amanah,
keadilan, akuntabilitas, keberanian, keandalan, tahan uji. Nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan
melalui pembahasan pada olah hati ini adalah beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tanggungjawab,
berimpati, berani, mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik. Setelah itu,
penulis membahas olah rasa pada bagian keenam yang mencakup kesopanan (sopan-santun), toleransi
(lapang dada), nasionalis, dan tolong-menolong. Kemudian, dilanjutkan dengan olah raga yang mencakup
kedisiplinan, sportifitas, kemandirian, keuletan, dan ketangguhan. Pada buku ini juga, dibahas mengenai
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Transdisiplinaritas, Urgensi Keteladanan
Guru dalam Membentuk Karakter Anak Bangsa, Menumbuhkan Karakter Melalui Akulturasi Minat Baca
Anak, Perkembangan Intelelektual Manusia sebagai Pencerminan Pembentukan Karakter, dan Memahami
Hak dan Perlindungan Anak dalam Masyarakat Multikultural sebagai Upaya Pembangunan Karakter
Bangsa.
Akhirnya, walaupun buku ini telah selesai ditulis dan hadir di hadapan para pembaca, namun rasanya
masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, koreksi konsruktif sebagai upaya perbaikan sangat
diharapkan sehingga perlu direvisi dan dilengkapi berbagai konten yang terdapat di dalamnya.
Muhammad Yaumi
LANDASAN PENDIDIKAN KARAKTER
1. Hakekat Pendidikan Karakter
2. Landasan Psikologis, Moral, dan Etika Pendidikan Karakter.
PILAR-PILAR PENDIDIKAN KARAKTER
1. Olah Pikir, Rasa, Hati, dan Raga sebagai Pilar Pendidikan Karakter
2. Pilar-pilar Pendidikan Karakter Menurut Character Counts.
3. Pilar-Pilar Pendidikan Karakter Menurut Pendidikan Nasional
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
1. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa melalui Transdisiplinaritas
2. Strategi Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendidikan Karakter
3. Urgensi Keteladanan Guru dalam Membentuk Karakter Anak Bangsa
4. Menumbuhkan Karakter melalui Akulturasi Minat Baca Anak
5. Perkembangan Intelelektual Manusia sebagai Pencerminan Pembentukan Karakter
6. Memahami Hak dan Perlindungan Anak dalam Masyarakat Multikultural sebagai
Upaya Pembangunan Karakter Bangsa
7. Character Education Values that Work in Islamic Senior High School Setting